PENERAPAN METODE DISKUSI

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

DALAM KONSEP GLOBALISASI

MATA PELAJARAN PKn PADA SISWA KELAS IV SEMESTER GENAP

Sunarmin

SDN Mojopuro 1 Kecamatan Sumberlawang Kabupaten Sragen

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar globalisasi dengan penerapan metode diskusi pada siswa kelas IV SD Negeri Mojopuro 1 Kecamatan Sumbrlawang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2012/2013. Variabel yang menjadi sasaran perubahan adalah hasil belajar globalisasi, sedangkan variabel tindakan yang digunakan adalah metode diskusi. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model siklus yang terdiri dari tiga siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model analisis kualitatif, yang meliputi 3 komponen yaitu reduksi data, sajian data, dan verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan hasil belajar globalisasi setelah dilaksanakan tindakan kelas dengan penerapan metode diskusi. Dalam Kriteria Ketuntasan Minimal, pada prasiklus mencapai 30,76% dan 46,15% pada siklus pertama, dan 69,23% pada siklus kedua, dan 92,31 pada siklus ketiga.

Kata kunci: hasil belajar globalisasi, metode diskusi


PENDAHULUAN

Belajar merupakan proses interaksi yang dilakukan secara aktif antara pembe-lajar dengan sumber belajar, dalam upaya mencapai perubahan-perubahan yang menetap, baik dari segi pengetahuan, ketrampilan maupun sikap.

Dalam pengelolaan kegiatan bela-jar mengajar, seoang guru selain dituntut kemampuanya menguasai materi pelajar-an, juga dituntut untuk mampu merenca-nakan, melaksanakan, mengevaluasi dan menindaklanjuti hasil belajar,

Hal yang tidak kalah pentingnya adalah guru harus mampu memahami ting-kat kemampuan siswa secara individual. Dengan hasil belajar kondisi siswa secara individual, maka seorang guru akan dapat memahami tipe-tipe belajar yang dimiliki oleh peserta didiknya. Seperti diketahui bahwa dalam kegiatan belajar, anak memiliki tipe belajar yang berbeda-beda, ada anak yang memiliki tipe visual, tipe mendengar dan lain sebagainya. Dengan adanya kemampuan guru dalam mema-hami tipe belajar siswa secara individual, maka seorang guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran akan di-sesuaikan dengan tipe-tipe belajar yang di-miliki oleh peserta didiknya. Dengan adanya kecocokan tehnik pembelajaran dengan tipe-tipe belajar siswa, pada akhirnya siswa akan mendapat kemudahan dan keberhasilan dalam belajar.

Berdasarkan hasil observasi dan tes awal, ditemukan hasil yang cukup memprihatinkan. Dari 13 siswa di kelas IV, hanya 4 siswa atau 30,76% yang nilainya mampu mencapai KKM mata pelajaran PKn. Sedangkan 9 siswa atau 69,24% belum mampu mencapai nilai KKM, yaitu 75.

Untuk menindaklanjuti hasil temu-an diatas penulis menyusun serangkaian tindakan yang dikemas dalam sebuah pe-nelitian sederhana berupa penelitian tindakan kelas (PTK) dengan dengan menerapkan metode diskusi untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar pembelajaran PKn pada siswa kelas IV SD Negeri Mojopuro 1 Kecamatan Sumberla-wang Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2012/2013.

Sebagai dasar dalam pemberian tindakan di atas dengan menggunakan metode diskusi adalah bahwa setiap siswa mempunyai tipe belajar yang berbeda-beda. Dengan menggunakan metode diskusi, maka bagi siswa yang memiliki tipe pendengar, mereka akan lebih berhasil pelajaran karena mendengar beberapa penjelasan dari teman lain dalam menyampaikan pendapatnya dalam diskusi. Bagi siswa bertipe penglihatan, maka belajar siswa tersebut akan lebih berhasil dengan melihat keterangan-keterangan dan beberapa catatan singkat yang disampaikan dalam kegiatan diskusi. Bagi yang bertipe ingatan, maka prestasi belajar siswa tersebut akan lebih berhasil dengan cara membandingkan antara pendapat sebelumnya dengan pendapat baru yang disampaikan dalam diskusi.

Dalam penelitian ini fokus perma-salahan yang dipilih adalah rendahnya prestasi belajar yang disebabkan guru belum menerapkan metode diskusi dalam pembelajarannya. Diharapkan, dengan penerapan metode diskusi ini, aktivitas siswa juga meningkat.

Bertitik tolak dari latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka masalahnya dapat dirumuskan sebagai berikut: (1) Apakah dengan penerapan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam Konsep Globalisasi Mata Pelajaran PKn pada Siswa Kelas IV Semester Genap SD Negeri Mojopuro 1 Kecamatan Sumberlawang Kabupaten Sra-gen Tahun Pelajaran 2012/2013? (2) Bagaimana metode diskusi berlangsung sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam Konsep Globalisasi Mata Pelajaran PKn pada Siswa Kelas IV Semester Genap SD Negeri Mojopuro 1 Kecamatan Sumberlawang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2012/2013 ?

Dalam penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk: (1) Meningkatkan hasil belajar siswa dalam Konsep Globalisasi Mata Pelajaran PKn pada Siswa Kelas IV Semester Genap SD Negeri Mojopuro 1 Kecamatan Sumberlawang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2012/2013 (2) Unuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas dengan penerapan metode diskusi bagi siswa dalam Konsep Globalisasi Mata Pelajaran PKn pada Siswa Kelas IV Semester Genap SD Negeri Mojopuro 1 Kecamatan Sumberlawang Kabupaten Sra-gen Tahun Pelajaran 2012/2013?

TINJAUAN PUSTAKA

Hakikat Globalisasi dalam Pembela-jaran PKn

a.   Pembelajaran PKn

Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD NKRI 1945. (Depdiknas dalam http://dodisupandiblog.-blogspot.com/2011/05/pengertian-pendidikan- kewarganegaraan.html).

Pendidikan kewarganegaraan ada-lah pendidikan yang mengkaji dan memba-has tentang pemerintahan, konstitusi, lem-baga-lembaga demokrasi, rule of law, HAM, hak dan kewajiban warga negara serta proses demokrasi. (Azyumardi Azra dalam http://www.pengertiandefinisi.com/-2010/10/pengertian-pkn.html).

PKn merupakan usaha untuk mem-bekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar yang berkenaan dengan hubungan antar warga negara dengan negara serta pendidikan pendahu-luan bela negara agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara (Somantri dalam http://dodisu-pandiblog.blogspot.com/2011/05/pengertian-pendidikan-kewarganegaraan.html).

Melalui bahan kajian PKn di Sekolah Dasar mencakup bahan kajian ten-tang; lingkungan sosial, ilmu bumi, sejarah dan pemerintahan. Pelajaran PKn di berikan di Sekolah Dasar berfungsi untuk mengembangkan pengetahuan dan ke-trampilan dasar untuk melihat kenyataan sosial yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

b.   Penilaian Pembelajaran PKn

Penilaian pelajaran PKn dilaksana-kan seperti halnya mata pelajaran yang lain. Penilaian yang dilakukan meliputi penilaian kemajuan belajar dan penilaian hasil belajar. Penilaian kemajuan belajar dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan belajar siswa. Penilaian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan dasar yang dicapai siswa setelah mengikuti kegiatan pembe-lajaran dalam kurun waktu, unit satuan atau jenjang tertentu. Penilaian hasil belajar adalah pengumpulan informasi untuk menentukan tingkat penguasaan siswa terhadap suatu kompetensi yang meliputi pengetahuan, sikap dan nilai. Penilaian hasil belajar ini sepenuhnya dilaksanakan oleh sekolah yang bersangkutan.

Adapun masalah tehnik penilaian dapat dilaksanakan melalui tes tulis dan atau tes unjuk kerja. Adapun instrument penilaian dapat berbentuk uraian, simulasi dan atau identifikasi. Nilai dapat diberikan dalam bentuk angka berkisar pada rentangan angka 1 sampai 10, dan dapat juga diberikan dalam bentuk skala sikap berupa pernyataan; baik sekali, cukup, sedang, kurang/kurang sekali.

c.  Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah hasil penilaian terhadap kemampuan siswa yang ditentu-kan dalam bentuk angka (Darmansyah, 2006: 13).

Hasil belajar adalah Penggunaan angka pada hasil tes atau prosedur penilaian sesuai dengan aturan tertentu, atau dengan kata lain untuk mengetahui daya serap siswa setelah menguasai materi pelajaran yang telah diberikan (Cece Rahmat dalam Zainal Abidin 2004: 1): (a). Hasil belajar berperan memberikan informasi tentang kemajuan belajar siswa setelah mengikuti PBM dalam jangka waktu tertentu. (b). Untuk mengetahui keberha-silan komponen – komponen pengajaran dalam rangka mencapai tujuan. (c). Hasil belajar memberikan bahan pertimbangan apakah siswa diberikan program perbaikan, pengayaan atau melanjutkan pada program pengajaran berikutnya. (d). Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan bagi siswa yang mengalami kegagalan dalam suatu program bahan pembelajaran. (e). Untuk keperluan supervisi bagi kepala sekolah dan penilik agar guru lebih berkompeten. (f). Sebagai bahan dalam memberikan informasi kepada orang tua siswa dan sebagai bahan dalam mengambil berbagai keputusan dalam pengajaran (Nasrun Harahab dalam Zainal Abidin, 2004: 2).

d.   Pengertian Globalisasi

Kata “globalisasi” diambil dari kata globe yang artinya bola bumi tiruan atau dunia tiruan. Kemudian, kata globe menja-di global, yang berarti universal atau keseluruhan yang saling berkaitan. Jadi, globalisasi adalah proses menyatunya warga dunia secara umum dan menyeluruh menjadi kelompok masyarakat (Prayoga, 2008: 86).

Globalisasi adalah suatu proses terbentuknya sistem organisasidan komuni-kasi antarmasyarakat di seluruh dunia. Tujuan globalisasi adalahuntuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah tertentu yang sama misalnya terbentuknya PBB, OKI (Selo Soemardjan dalam http://kumpulan-ilmu2.blogspot.com/2013/01/pengertian-globalisasi-dan dampaknya.html).

Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (bendaatau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah (Achmad Suparman dalam http://kumpulanilmu2.-blogspot.com/2013/01/pengertian-glo-balisasi-dan-dampaknya.html).

Hakikat Metode Diskusi

a. Pengertian Diskusi

Suwalni Sukirno (1987) menyatakan: “ Diskusi ialah suatu proses dialog yang melibatkan dua atau lebih individu yang berinteraksi secara verbal dan saling berhadapan muka, mengenai tujuan antara sasaran yang sudah tertentu melalui cara tukar menukar informasi, mempertahankan pendapat atau memecahkan masalah.

Dari uraian di atas, dapat diambl suatu pengertian bahwa diskusi merupakan suatu proses dialog yang melibatkan sejumlah individu dan saling berhadap-hadapan untuk mencapai tujuan dengan cara bertukar informasi dan saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan suatu masalah.

b. Pengertian Metode Diskusi

Depdikbud (1994: 13) menyatakan: “Metode diskusi adalah suatu cara mengajar atau menyajikan materi melalui pengajuan masalah yang pemecahannya sangat terbuka”.

Suwalni Sukirno (1987: 76) menjelaskan: “ Metode diskusi diartikan suatu cara penyajian bahan pelajaran, dengan memberi kesempatan kepada siswa (kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna pengumpulan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan suatu masalah”.

Dengan memperhatikan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode diskusi ialah suatu cara penguasaan suatu bahan pengjaran melalui wahana tukar pendapat berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah diperoleh guna memecahkan suatun masalah, memperje-las sesuatu bahan pelajaran mencapai kesepakatan.

c. Kegunaan Metode Diskusi

Metode diskusi merupakan metode yang cocok untuk pembelajaran yang memerlukan pemecahan masalah dan memerlukan dukungan dari berbagai pihak. Metode diskusi ini berguna untuk:

1) Memanfaatkan berbagai kemampuan yang ada pada diri siswa.

2) Memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk menyalurkan kemampuan masing-masing.

3) Memperoleh umpan balik dari para siswa tentang apakah tujuan yang telah dirumuskan telah tercapai.

4) Melatih siswa untuk berfikir secara kritis, praktis dan obyektif.

5) Melatih siswa untuk mampu menilai dirinya dan teman lain.

6) Menyadarkan pada siswa dalam merumuskan suatu masalah baik dengan pengalaman sendiri maupun orang lain.

7) Mengembangkan motivasi siswa dalam belajar lebih lanjut.

d. Organisasi Diskusi

Diskusi merupakan pemecahan masalah yang dilakukan secara terorganisir. Dengan demikikan diperlukan adanya pemimpin dalam diskusi, agar alur diskusi mengarah pada tujuan yang akan dicapai. Pimpinan diskusi harus dilakukan oleh guru, namun juga sebagai pembimbing diskusi agar siswa dapat memimpin sendiri diskusi yang dilaksanakan. Dalam acara diskusi semua pokok bahasan dapat didiskusikan. Persoalan-persoalan yang didiskusikan haruslah memenuhi syarata sebagai berikut: (1) Menarik perhatian; (2) Sesuai dengan tingkat perkembangan siswa; (3) Memiliki kelebihan dari suatu kemungkinan pemecahan masalah atau yang memerlukan berbagai jawaban dan bukan jawaban yang tunggal; (4) Pada umumnya tidak mencari jawaban yang benar, melainkan mengutamakan pertim-bangan dan perbandingan.

Agar diskusi dapat mengarah kepa-da tujuan haruslah memenuhi berbagai prinsip diskusi, yang meliputi: (1) Harus ada pimpinan diskusi; (2) Topiknya jelas dan menarik; (3) Peserta diskusi harus dapat menerima dan memberi; (4) Suasa-na tanpa adanya tekanan dari manapun juga

Kerangka Berpikir

Kerangka penelitian dalam peneliti-an tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: (1) Hasil belajar PKn di kelas IV SD Negeri Mojopuro 1 tahun pelajaran 2012/2013, sudah mencapai ketuntasan belajar, namun hasil belajar tersebut harus ditindaklanjuti agar prestasi belajar siswa dapat dicapai secara maksimal; (2) Dalam menindaklanjuti hasil belajar diperlukan strategi belajar yang lebih efektif disbanding strategi pembelajaran yang dilakukan sebelumnya, agar siswa termotivasi belajarnya lebih efektif; (3) Metode diskusi dipandang efektif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, sebab dengan diskusi, siswa mendapatkan kebe-basan untuk mengemukakan pendapat serta saran dalam memecahkan masalah yang sedang dibahas dalam diskusi; (4) Keaktifan belajar siswa akan sangat ditentukan oleh sistim pendekatan dan metode yang digunakan serta alat bantu belajar yang digunakan, dan (5) Metode pemberian tugas dipandang sebagai metode yang tepat dan efektif untuk digunakan melakukan tindakan peningkat-an aktifitas belajar secara tepat dalam pembelajaran mata pelajaran PKn. (6) Penerapan metode diskusi, diharapkan efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam konsep globalisasi pada pembelajaran PKn di kelas IV SD Negeri Mojopuro 1 Kecamatan Sumberlawang Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2012/2013.

Hipotesis

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Penerapan Metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam konsep globalisasi mata pelajaran PKn pada siswa kelas IV semester genap SD Negeri Mojopuro 1 Kecamatan Sumberlawang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2012/2013.

METODOLOGI PENELITIAN

Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mojopuro 1 pada kelas IV semester II tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Mojopuro 1 karena peneliti menjadi tenaga pengajar (guru) di SD tersebut, sehingga peneliti tidak perlu menyesuaikan diri lagi terhadap lingkungan sekolah.

Waktu

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2012/ 2013 dimulai bulan Januari 2013 sampai dengan bulan Mei 2013. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Mojopuro 1 Kecamatan Sumberlawang Kabupaten Sragen, dengan jumlah siswa sebanyak 13 siswa yang terdiri dari 7 siswa putra dan 6 siswa putri.

Sumber Data

Dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer yang diambil dari daftar nilai kelas IV SDN Mojopuro I. Sedangkan sumber sekunder. Berasal dari sumber data dari guru lain.

Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan meng-gunakan metode tes, observasi dan meto-de dokumentasi. Ketiga metode tersebut dapat dijelaskan berikut ini:

1.   Tes

Peneliti akan melaksanakan tindak-an kelas berupa pemberian tes kepada subjek penelitian yaitu semua siswa kelas IV SD Negeri Mojopuro 1 setelah lebih dahulu memberikan pembelajaran globali-sasi pada mata pelajaran PKn. Pemberian tes kepada subjek penelitian dilakukan pada akhir pembelajaran. Selanjutnya data yang terkumpul dianalisis guna mengetahui adanya perbedaan hasil belajar.

2.   Observasi

Pengamatan atau observasi meru-pakan kegiatan pengumpulan data dengan berkunjung langsung ke objek yang akan diteliti, kemudian mencatat data-data yang dibutuhkan. Dalam PTK ini, observasi dilakukan pada saat pembelajaran sedang berlangsung, dari awal sampai akhir.

3.   Dokumentasi

Data dokumentasi diperoleh peneli-ti dari arsip hasil tes atau daftar nilai tes yang telah ada sebelum diteliti. Yang dapat dijadikan dokumentasi antara lain foto, arsip nilai siswa, data diri dan latar belakang siswa, sikap siswa dan hasil belajar yang dicapai siswa. Selanjutnya data tersebut dapat dijadikan strategi untuk melakukan tindakan berikutnya.

Teknik Analisis Data

Analisis data adalah cara menge-lola data yang sudah diperoleh dari dokumen. Agar hasil penelitian dapat terwujud sesuai dengan tujuan yang diharapkan maka dalam menganalisis data penelitian ini menggunakan analisis model interaktif Milles dan Huberman. Kegiatan pokok analisa model ini meliputi: reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpul-an/verifikasi.

Indikator Kinerja

Indikator kinerja merupakan rumus-an kinerja yang akan dijadikan acuan dalam menentukan keberhasilan penelitian. Yang menjadi indikator kinerja dalam penelitian ini adalah meningkatnya hasil belajar siswa dalam konsep globalisasi pada siswa kelas IV SD Negeri Mojopuro 1 dengan penerapan metode diskusi. Indikator kinerja dalam penelitian ini bersumber dari KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) pada mata pelajaran PKn kelas IV SD, yaitu nilai 75. Jadi penelitian ini dikatakan berhasil apabila pada pelaksa-naan tindakan terdapat 80% siswa mendapat nilai lebih atau sama dengan 75. Hasil tersebut dapat dilihat dari hasil tes dan observasi setelah dilaksanakan PTK.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAS-AN

Deskripsi Kondisi Awal

Berdasarkan hasil observasi dan tes awal yang telah dilakukan di kelas IV SD Negeri Mojopuro 1, diperoleh hasil yang sangat memprihatinkan. Dari hasil tes awal, ditemukan 9 siswa atau 69,24% yang memperoleh nilai dibawah KKM, sebesar 75. Penyebab masalah tersebut adalah guru belum menerapkan pembelajaran yang mampu melibatkan siswa secara penuh. Pembelajaran yang berlangsung di kelas masih didominasi oleh guru, sehingga siswa sangat mudah bosan, karena siswa hanya sebagai pendengar pasif.

Deskripsi Hasil Penelitian

1.   Siklus I

Setelah dilaksanakan siklus II data yang diperoleh menunjukkan bahwa ada 9 siswa atau 69,23% siswa yang memperoleh nilai 75 (KKM) dari 13 siswa di kelas IV. Dengan demikian target pada indikator kinerja belum tercapai, sehingga pembelajaran PKn dalam konsep globalisasi dengan penerapan metode diskusi akan dilanjutkan pada siklus III.

3.   Siklus III

Pada siklus III data-data yang diperoleh melalui observasi dan penilaian hasil: Setelah dilaksanakan siklus III data yang diperoleh menunjukkan bahwa ada 12 siswa atau 92,30% siswa yang memperoleh nilai 75 (KKM) dari 13 siswa di kelas IV. Dengan demikian target pada indikator kinerja telah tercapai, sehingga penelitin tindakan kelas pada pembelajaran PKn dalam konsep globalisasi dengan penerapan metode diskusi dihentikan pada siklus III.

Temuan dan Pembahasan Hasil Pene-litian

1.   Temuan dan Pembahasan pada Prasiklus

Sebelum dilaksanakan pembelajar-an dengan penerapan metode diskusi pada pembelajaran globalisasi, nilai yang diperoleh siswa cukup memprihatinkan. Dari 13 siswa yang ada di kelas IV, hanya ada 4 siswa atau 30,76% yang memperoleh nilai KKM. Berarti masih ada 9 siswa dengan persentase 69,24% siswa belum mampu mencapai KKM, yaitu nilai 75.

2.   Temuan dan Pembahasan Siklus I

Setelah dilaksanakan siklus I de-ngan penerapan metode diskusi pada pembelajaran globalisasi di kelas IV, siswa yang memperoleh nilai ≥ 75 (KKM) meningkat dari sebelum tindakan yang telah dilakukan. Pada siklus I siswa yang memperoleh nilai ≥ 75 (KKM) ada 6 siswa dengan persentase 46,15% dari 13 siswa di kelas IV. Jumlah tersebut meningkat jika dibandingkan dengan nilai siswa pada prasiklus.

3.   Temuan dan Pembahasan Siklus II

Pada siklus II siswa yang memperoleh nilai ≥ 75 (KKM) meningkat lagi dari siklus I, dari yang hanya 6 siswa atau 46,15% menjadi 9 siswa atau 69,23%. Pada siklus II juga masih ditemukan beberapa kendala selama pembelajaran berlangsung, antara lain:

a.  Ketika guru mempresentasikan materi pelajaran, masih ada beberapa siswa yang beraktivitas sendiri. Sehingga pembelajaran menjadi terganggu.

b.  Pada saat diskusi kelompok, hanya didominasi oleh siswa tertentu yang aktif. Sedangkan anggota lainnya hanya pasif atau “titip absen”.

4.   Temuan dan Pembahasan Siklus III

Pada siklus III siswa yang mem-peroleh nilai ≥ 75 (KKM) meningkat lagi dari siklus II, dari yang hanya 9 siswa atau 69,23% menjadi 12 siswa atau 92,31%. Pada siklus III jumlah siswa yang nilainya mampu mencapai KKM meningkat maksimal karena hambatan yang muncul selama siklus I dan siklus II mampu ditekan guru, sehingga tidak banyak mengganggu pelajaran.

Hubungan Antar Siklus

Selain perbandingan pada keterca-paian KKM, dapat pula disajikan perban-dingan rata-rata nilai yang didapat selama pelaksanaan tindakan kelas. Perbandingan rata-rata nilai dari prasiklus, siklus I, siklus II dan siklus III dapat disajikan dengan data di bawah ini:

Setelah indikator kinerja tercapai pada siklus III, maka penelitian tindakan kelas diakhiri sampai siklus III dengan persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 92,31% atau sebanyak 12 siswa. Sedangkan 1 siswa dengan persentase 7,69% belum mampu mencapai KKM.

Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat diajukan suatu rekomendasi bahwa metode diskusi efektif untuk meningkatkan hasil belajar konsep globalisasi pada siswa kelas IV SD Negeri Mojopuro 1 Kecamatan Sumberlawang Kabupaten Sragen Semes-ter Genap Tahun Pelajaran 2012/2013.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil Penelitian Tin-dakan Kelas yang dilaksanakan pada pembelajaran PKn dalam tiga siklus dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar konsep globalisasi pada siswa kelas IV SD Negeri Mojopuro 1 Kecamatan Sumberlawang Kabupaten Sragen Semes-ter Genap Tahun Pelajaran 2012/2013. Hal ini terbukti pada prasiklus siswa yang belajar tuntas hanya 30,76%, maka pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 46,15%. Pada siklus II siswa yang belajar tuntas meningkat lagi menjadi 69,23%. Pada siklus III meningkat lagi menjadi 92,31%. Dengan demikian penerapan metode diskusi dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar konsep globalisasi pada siswa kelas IV SD Negeri Mojopuro 1 Kecamatan Sumberlawang Kabupaten Sragen Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013.

Saran

Sesuai dengan simpulan dari pene-litian yang telah dilakukan, maka ada beberapa saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan, antara lain:

1.   Bagi Sekolah

Sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam melaksanakan pembelajaran khususnya pembelajaran PKn pokok bahas-an globalisasi untuk menerapkan metode diskusi sehingga suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan dapat menarik siswa agar terlibat langsung dalam pembelajaran.

2.   Bagi Guru

a.   Untuk meningkatkan keaktifan, kreativitas siswa dan keefektifan pembelajaran diharapkan mene-rapkan metode diskusi.

b.   Untuk meningkatkan prestasi bela-jar mengembangkan penggunaan metode diskusi ini untuk pengem-bangan pembelajaran mata pela-jaran yang lain, sebab metode diskusi selain untuk peningkatan prestasi belajar siswa juga bisa diterapkan sebagai alat evaluasi.

3.   Bagi Siswa

Agar para siswa dalam mengikuti meningkatkan prestasi belajar dapat diikuti secara tekun dan sungguh-sungguh, sebab dengan ketekunan dan kesungguhan pres-tasi belajar yang tinggi dapat dicapai.

DAFTAR PUSTAKA

Bestari, Prayoga. 2008. Menjadi Warga Negara yang Baik. Jakarta: Pribumi Mekar

Darmansyah. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Padang: UNP

Depdiknas dalam http://dodisupandiblog.blogspot.com/2011/05/pengertian-pendidikan-kewarganegaraan.htmlSoenarwan. 1994. Riset Evaluasi dan Perubahan Sosial. Surakarta: UNS Press

Suharsimi Arikunto. 1989. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Bina Aksara

Sutrisno Hadi. 1994. Statistik. Yogyakarta: Andi Offset

Suwalni Sukirno. 1987. Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka

Zainal Abidin. 2004. Evaluasi Pengajaran. Padang: UNP

Azyumardi Azra dalam http://www.pengertiandefinisi.com/2010/10/pengertian-pkn.html

Somantri dalam http://dodisupandiblog.blogspot.com/2011/05/pengertian-pendidikan-kewarganegaraan.html

Selo Soemardjan dalam http://kumpulanilmu2.blogspot.com/2013/01/pengertian-globalisasi-dan-dampaknya.html

Achmad Suparman dalam http://kumpulanilmu2.blogspot.com/2013/01/pengertian-globalisasi-dan-dampaknya.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi