Penerapan Metode Jigsaw Berbantuan LKS
PENERAPAN METODE JIGSAW BERBANTUAN LKS
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN
PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI DUKUTALIT 02
KECAMATAN JUWANA
Sudiarti
SDN Dukutalit 02, Juwana
ABSTRACT
PKN represent easy and concrete subject to be studied, but practically student of opinion that that PKN [is] difficult. Result learn low student especially [at] institutes items governance [of] sub-province/provinsi and town. This research aim to to apply jigsaw method constructively LKS to increase result of learning IV SD Country Dukutalit class student 02 District [of] Juwana Sub-Province. Extract Extract year 2014/2015. This Research type [is] research [of] class action. checked [by] Subyek [is] IV I SD Country Dukutalit 02 semester class student Kecamatan Juwana Sub-Province Extract year 2014/2015. used Model PTK with two stages;steps and cycle start from planning, observation and implementation, up to refleksi. used [by] Analysis technique [is] deskripsi statistic that is frequency distribution, minimal-maksimal score and mean, and percentage. Result of research indicate that applying [of] jigsaw method constructively LKS can improve result of PKN [at] IV SD Country Dukutalit02 class District [of] Juwana Sub-Province Extract. [At] repair [of] study [of] II cycle apply jigsaw method constructively LKS pursuant to division of group by differentiating intellegence storey;level and entangle entire/all student directly in study by the end of II cycle meeting [of] complete II [of] student experience of improvement which [is] signifikan that is from complete I cycle [of] student 76% or 16 student and [at] complete II cycle [of] student 100% or all complete student with satisfying result. To teacher shall in executing study by chosening study strategy matching with taught items characteristic so that study more perfect, and teacher have to often use study models which [is] inovatif to increase the understanding of student in study [so that/ to be] more motivated student to learn so that get result learn maximal, specially PKN subject To school [party/ side], Headmaster expected can be optimal all school element, [all] teacher can give better study method utilize to draw up [all] student in going through education ladder hereinafter.
Kata Kunci: Hasil berlajar , Mtode jigsaw , LKS.
PENDAHULUAN
Banyak sekali aspek-aspek yang terkait dengan upaya peningkatan mutu atau hasil belajar, baik dari segi perenca-naan, pelaksanaan, kesiapan guru maupun proses-proses pembelajaran di kelas. Dari beberapa aspek di atas, ternyata faktor proses pembelajaran di kelas yang sangat berperan terhadap hasil belajar siswa ,sehingga perlu diupayakan melalui strategi pembelajaran yang efektif. Dalam penyu-sunan strategi pembelajaran perlu disusun skenario yang tepat, sehingga kegiatan pembelajaran antara guru dan siswa dapat tercapai secara efektif dan efisien dengan melalui pendekatan pakem. Pada pende-katan pakem mempunyai ciri (i) Banyak menggunakan multi metode, (ii) proses pembelajaran banyak menggunakan multi media. (iii) kerja sama kelompok/co-orperatif Learning diutamakan (iv) banyak menggunakan kerja di dalam dan di luar kelas atau (v) menyusun hasil belajar yang multi aspek meliputi: logika, praktek dan etika (vi) anak belajar dengan senang.
Sejalan dengan ketentuan dalam lampiran Permendiknas No 22 tahun 2006 yang menetapkan bahwa hakikat PKn adalah merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. PKn adalah mata pelajaran yang berhu-bungan dengan kehidupan soaial dimasya-rakat, sehingga pelajaran Pendidikan Ke-warganegaraan sangat penting bagi kehidupan siswa.
Dari uraian di atas maka PKn merupakan mata pelajaran yang kongkrit dan mudah untuk dipelajari, tetapi pada kenyataannya siswa beranggapan bahwa PKn itu sulit. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil tes formatif kelas IV semester gasal SD Negeri Dukutalit 02 Kecamatan Juwana tahun pelajaran 2014/2015 pada Kompe–tensi Dasar mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintah kabupaten atau kota dan propinsi dengan indikator menjelaskan lembaga-lembaga pemerintah kabupaten atau kota. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa hanya 61. Dari 21 siswa yang mendapat nilai 31 sampai dengan 40 ada 3 siswa, yang mendapat nilai 41 sampai dengan 50 ada 6 siswa, yang mendapat nilai 51 sampai dengan 60 ada 3 siswa, yang mendapat nilai 61 sampai dengan 70 ada 4 siswa, yang mendapat nilai 71 sampai dengan 80 ada 4 siswa dan yang mendapat nilai 81 sampai dengan 90 ada 1 siswa.
Melihat hasil yang diperoleh siswa menunjukkan rendahnya tingkat penguasa-an siswa. Kondisi ini mendorong peneliti untuk membuat proposal perbaikan pem-belajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) agar siswa memperoleh tingkat penguasaan materi pelajaran yang lebih baik atau lebih meningkat. Disamping untuk memperbaiki pembelajaran, pelaksa-naan perbaikan pembelajaran ini juga digunakan untuk persyaratan kenaikan pangkat IV/b.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dirumuskan sebagai berikut:
a. Apakah penerapan medode jigsaw de–ngan bantuan LKS dapat meningkatkan hasil belajar PKn pada kelas IV SD Negeri Dukutalit 02 Kecamatan Juwa-na?
b. Bagaimanakah metode Jigsaw dengan bantuan LKS dapat meningkatkan hasil belajar PKn pada siswa kelas IV SD Negeri Dukutalit 02 Kecamatan Juwa–na?
Setelah melakukan kegiatan pem-belajaran PKn pada Kompetensi Dasar me–ngenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintah kabupaten/kota dan propinsi dengan indikator “menjelaskan lembaga-lembaga pemerintah kabupaten atau kota“ di kelas IV semester I, ternyata guru mengalami beberapa masalah yang sangat berpengaruh pada keberhasilan siswa dalam memahami materi ini.
Tujuan yang akan dicapai peneliti dalam kegiatan perbaikan pembelajaran yang juga merupakan pengalaman penulis sebagai guru di SD adalah sebagai berikut:
Untuk mengetahui apakah penerapan metode Jigsaw dengan bantuan LKS dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas IV SD Negeri Dukutalit 02 dengan Kompetensi Dasar mengenal lem–baga-lembaga dalam susunan pemerintah kabupaten/kota dan propinsi, indikator “menjelaskan lembaga-lembaga pemerin–tah kabupaten atau kota “
METODE PENELITIAN.
Tempat pelaksanaan perbaikan pembelajaran di SD Negeri Dukutalit 02 Kecamatan Juwana Kabupaten Pati pada siswa kelas IV semester I, mata pelajaran PKn dengan Indikator menyebutkan lemba-ga-lembaga pemerintahan kabupaten/ kota dan propinsi. Waktu pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan dua siklus.
Dari jumlah siswa 21 yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan mempunyai pribadi atau karakter siswa yang tidak sama ada anak yang nakal tidak mau memperhatikan penjelasan guru, bicara sendiri bahkan ada yang bermain di kelas. sebagai guru kita juga harus mengubah sifat pribadi siswa yang demikian, Selain nakal ada juga anak yang merasa minder atau takut terhadap guru, sehingga anak itu tidak pernah mengemukakan pendapat karena takut salah. dengan perbedaan pribadi siswa yang demikian ini mempengaruhi juga hasil belajar. sebagian anak yang nakal dan takut, mendapatkan nilai yang kurang memuaskan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAS-AN
Sebelum siklus I dilaksanakan, perlu diketahui terlebih dahulu skor tes yang diperoleh dari hasil penilaian pembe-lajaran yang dilakukan oleh guru dengan pembelajran di dalam kelas atau belum melakukan tindakan kelas. Hal ini ditunjukkan dengan perbedaan skor tes terendah (skor minimal) sebesar 40 dan skor tes tertinggi (skor maksimal) sebesar 90. Sedangkan skor rata-rata kelas yang diperoleh sebesar 61,4 ketuntasan belajar yang dicapai siswa hanya sebesar 42,9% atau 9 siswa dan 57,1% atau 12 siswa belum tuntas sesuai dengan KKM 70.
Hasil observasi awal di SD Negeri Dukutalit 02 Kecamatan Juwana Kabupaten Pati, pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas guru mengajar dengan menggunakan metode ceramah. Guru cenderung mentransfer ilmu kepada siswa, guru lebih aktif dari pada siswa, sehingga siswa dalam pembelajaran tidak bermakna dan mengakibatkan hasil belajar rendah. Melihat kondisi pembelajaran yang masih kurang tersebut maka berdampak pada hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran PKn dengan materi lembaga-lembaga pemerintah kabupaten/kota dan propinsi. Hal ini diindikasikan pada pendekatan atau metode yang diberikan guru pada saat proses pembelajaran.
Penerapan metode jigsaw dengan bantuan LKS pada mata pelajaran PKn dengan materi lembaga-lembaga pemerin-tah kabupaten/kota siswa kelas IV SD Negeri Dukutalit 02 Kecamatan Juwana dapat meningkatkan hasil belajar dan siswa aktif mengikuti pembelajaran tetapi masih ada beberapa siswa yang bermain serta tidak memperhatikan penjelasan guru. Skor rata-rata kelas yang diperoleh sebesar 74,8. Ketuntasan belajar yang dicapai siswa hanya sebesar 76% atau 16 siswa dan 24% atau 5 siswa belum tuntas sesuai dengan KKM.
Pada perbaikan pembelajaran si-klus I peneliti menerapkan metode jigsaw dengan bantuan LKS, berdasarkan pemba-gian kelompok tanpa membedakan tingkat kecerdasan siswa, pada akhir siklus I pertemuan II siswa mengalami peningkat-an ketuntasan dari pra siklus ketuntasan siswa 42,9% atau 11 siswa dan pada siklus I ketuntasan siswa 76% atau 16 siswa.
Dari uraian di atas peneliti me-refleksi sebab-sebab kegagalan dalam perbaikan pembelajaran siklus I, ternyata pada perbaikan pembelajaran siklus I ditemukan hal-hal sebagai berikut.
a. Siswa kurang dilibatkan dalam pem-belajaran
b. Guru lebih aktif sendiri dalam pem-belajaran.
Pada metode jigsaw dengan bantuan LKS, siswa yang tidak memper-hatikan penjelasan guru, dan bermain sen-diri atau memperhatikan yang lain, meng-alami kesulitan dalam kegiatan pembela-jaran, materi yang disampaikan guru tidak diterima siswa yang gagal dalam perbaikan pembelajaran siklus I, maka peneliti masih perlu melaksanakan perbaikan pemeblajar-an siklus II.
Pada perbaikan pembelajaran si-klus II menerapkan metode jigsaw dengan bantuan LKS berdasarkan pembagian ke-lompok dengan membedakan tingkat kecerdasan dan melibatkan seluruh siswa secara langsung dalam pembelajaran pada akhir siklus II pertemuan II ketuntasan siswa mengalami peningkatan yang signifitas yaitu dari siklus I ketuntasan siswa 76% atau 16 siswa dan pada siklus II ketuntasan siswa 100% atau semua siswa tuntas dengan hasil yang me-muaskan, maka peneliti tidak melajutkan siklus berikutnya.
Menurut Koib dan Suciati (2005: 4.2) belajar melalui pengalaman menekan-kan pada hubungan yang harmonis antara belajar, bekerja, serta aktifitas kehidupan dengan penciptaan pengetahuan itu sendiri hasil yang dicapai lebih tahan lama.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian pene-rapan metode jigsaw dengan bantuan LKS disimpulkan bahwa metode jigsaw dengan bantuan LKS dapat meningkatkan hasil belajar PKn pada kelas IV SD Negeri Dukutalit 02 Kecamatan Juwana Kabupaten Pati
Pada perbaikan pembelajaran si-klus II menerapkan metode jigsaw dengan bantuan LKS berdasarkan pembagian ke-lompok dengan membedakan tingkat ke-cerdasan dan melibatkan seluruh siswa secara langsung dalam pembelajaran pada akhir siklus II pertemuan II ketuntasan siswa mengalami peningkatan yang signi-fikan yaitu dari siklus I ketuntasan siswa 76% atau 16 siswa dan pada siklus II ketuntasan siswa 100% atau semua siswa tuntas dengan hasil yang memuaskan
Saran
Berdasarkan pengalaman peneliti dalam menerapkan metode jigsaw dengan bantuan LKS pada siswa kelas IV SD Negeri Dukutalit 02, saran yang dapat disam-paikan sebagai berikut:
a. Bagi siswa
Diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Dukutalit 02 Kecamatan Juwana kabupaten Pati pada mata pelajaran PKn pada Kom–petensi Dasar mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintah kabupaten/ ko–ta dan propinsi dengan indikator “menje–laskan lembaga-lembaga pemerintah kabu–paten atau kota dan propinsi
b. Bagi guru
Dalam melaksanakan pembelajaran guru harus menggunakan strategi pembe-lajaran yang sesuai dengan karakteristik materi yang diajarkan sehingga pembela-jaran lebih sempurna, dan guru harus sering menggunakan model-model pembe-lajaran yang inovatif untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran agar siswa lebih termotivasi untuk belajar sehingga mendapat hasil belajar yang maksimal, khususnya mata pelajaran PKn pada Kompetensi Dasar mengenal lemba–ga-lembaga dalam susunan pemerintah kabupaten/kota dan propinsi dengan indi-kator “menjelaskan lembaga-lembaga pe–merintah kabupaten atau kota dan provin-si.
b. Bagi sekolah
Bagi pihak sekolah, Kepala Sekolah diharapkan dapat mengoptimalkan semua elemen sekolah, para guru bisa memberi-kan metode pembelajaran yang lebih baik guna mempersiapkan para siswa dalam menempuh jenjang pendidikan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ahkyar dan Mustain. Pengembangan Pembelajaran PKn. Dikti. Depdiknas
Arief S Sadiman. 1997. Media Pendidikan Pengertian, pengembangan dan Pengertiannya Jakarta: rajawali dan Pustekom.
Azra Azyumardi. 2011 . Kajian Kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan SD . Salatiga: Widya Sri Press.
Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bina Aksara.
Gagne. 1993. Pskologi Pendidikan Jakarta Universitas Terbuka.
Ibrahim dkk. 2000. Stategi Pembelajaran. Jakarta. Universitas Terbuka.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2002. Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka.
Mulya Deka. 2002. Pengembangan Pembelajaran PKn. Jakarta. Dikti depdiknas.
Nurhadi, Senduk, 2003. Strategi Pembelajaran. Jakarta. Dikti. Depdiknas.
PP no 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP), Pendidikan Kewarganegaraan , Salatiga: Widya Sari Press
Pemkab. Pekalongan. 2006. Metode pembelajaran. Jakarta. Dikti. Depdiknas.
Purwanto. 1989. Pengembangan Pembelajaran PKn. Jakarta. Dikti Depdiknas.
Roosilowati Erwin. 2006. Workshop Pengembangan Media Pembelajaran Sekolah Dasar, Jateng LPMP
Sardijarto, 2011 , Pendidikan Kewarganegaraa Salatiga: Widya Sari Press.
Siberman. 2004 Strategi Pembelajaran. Jakarta. Dikti. Depdiknas.
Soedarsono . 1997. Strategi Pembelajaran. Jakarta. Universitas terbuka.
Subana, Suharti, 2006. Stategi Pembelajaran. Jakarta, Dikti. Depdiknas.
Sudiati. 2003. Pengembangan Pembelajaran PKn. Jakarta. Dikti. Depdiknas.
Sukamto. Pemgembangan pembelajaran PKn SD. Jakarta. Dikti. Depdiknas.
Sulhan Najib dkk. 2008. Mari Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Jakarta, Pusat perbukuan Depdiknas
Syah Muhibbin. 2010. Pengertian Metode Diskusi dalam buku IPS SD Universitas terbuka