PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

DAPAT MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM SISWA KELAS V SEMESTER 2

DI SDN KROYO 1 KECAMATAN KARANGMALANG

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

 

Ermin Wijayanti

SD Negeri Kroyo 1

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan partisipasi dan prestasi belajar siswa Kelas V Semester 2 pada pembelajaran IPS materi Sumber Daya Alam di SD Negeri Kroyo 1 melalui metode pembelajaran Kontekstual tahun pelajaran 2019/2020. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus yang terdiri dari 2xpertemuan dengan 4 tahapan setiap siklus yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan partisipasi dan prestasi belajar siswa Kelas V Semester 2 pada pembelajaran IPS materi Sumber Daya Alam di SD Negeri Kroyo 1 melalui metode pembelajaran Kontekstual tahun pelajaran 2019/2020. Hal ini terbukti dari rata-rata prosentase pada tiap-tiap indikator partisipasi belajar siswa Kelas V pada tiap siklus yaitu 1) Keterlibatan siswa dalam belajar sebesar 40,00%, 60,00%, 93,33%, 2) Kesediaan dan kemauan siswa sebesar 40,00%, 60,00%, 86,67%, 3) Keaktifan siswa dalam belajar sebesar 33,33%, 53,33%, 86,67%, dan 4) Menjawab pertanyaan/ berpendapat sebesar 33,33%, 53,33%, 80,00%. Selain itu berdasarkan prestasi belajar siswa diperoleh data tiap siklus, rata-rata prestasi belajar IPS siswa 68,67; 75,33; 86,67 dengan prosentase 40,00%; 60,00%; 93,33%. Dan rata-rata nilai akhir yang diperoleh dari rata-rata nilai partisipasi dan nilai prestasi belajar IPS pada tiap siklus adalah 69,54; 80,38; 90,83 dengan prosentase 46,67%; 66,67%; 100%. Partisipasi dan prestasi belajar siswa Kelas V Semester 2 pada pembelajaran IPS materi Sumber Daya Alam di SD Negeri Kroyo 1 melalui metode pembelajaran Kontekstual tahun pelajaran 2019/2020 mengalami peningkatan tiap siklus dan telah memenuhi indikator keberhasilan yaitu sebesar 75%.

Kata kunci:   metode pembelajaran Kontekstual, partisipasi belajar, prestasi belajar, IPS materi Sumber Daya Alam

 

PENDAHULUAN

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan pembelajaran yang mempelajari kegiatan masyarakat yang ada di sekitar kita. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan program pendidikan yang berupaya mengembangkan pemahaman siswa tentang bagaimana manusia sebagai individu dan kelompok hidup bersama dan berinteraksi dengan lingkungannya baik fisik maupun sosial. Pembelajaran Ilmu Pendidikan Sosial ataupun pengetahuan sosial bertujuan agar siswa mampu mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan sosial, yang berguna bagi kemajuan dirinya sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.

Berdasarkan hasil observasi sebelum penelitian (pra siklus) siswa Kelas V Semester 2 di SD Negeri Kroyo 1 Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2019/2020 pada pembelajaran IPS materi Sumber Daya Alam diperoleh hasil nilai partisipasi belajar dan prestasi belajar IPS siswa yang masih rendah. Hal ini terbukti dari rata-rata prosentase pada tiap-tiap indikator partisipasi belajar siswa Kelas V yaitu 1) Keterlibatan siswa dalam belajar sebesar 40,00%, 2) Kesediaan dan kemauan siswa sebesar 40,00%, 3) Keaktifan siswa dalam belajar sebesar 33,33%, dan 4) Menjawab pertanyaan/ berpendapat sebesar 33,33%. Selain itu berdasarkan prestasi belajar siswa diperoleh data tiap siklus, rata-rata prestasi belajar IPS siswa 68,67 dengan prosentase 40,00%. Dan rata-rata nilai akhir yang diperoleh dari rata-rata nilai partisipasi dan nilai prestasi belajar IPS pada tiap siklus adalah 69,54 dengan prosentase 46,67%.

Pembelajaran dengan cara seperti di atas disebut pembelajaran dengan pendekatan kontekstual, yaitu dengan cara guru memulai pembelajaran yang dimulai atau dikaitkan dengan dunia nyata yaitu diawali dengan bercerita atau tanya-jawab lisan tentang kondisi aktual dalam kehidupan siswa (daily life) , kemudian diarahkan melalui modeling agar siswa termotivasi, questioning agar siswa berfikir, constructivism agar siswa membangun pengertian, inquiry agar siswa bisa menemukan konsep dengan bimbingan guru, learning community agar siswa bisa berbagi pengetahuan dan pengalaman serta terbiasa berkolaborasi, reflection agar siswa bisa mereviu kembali pengalaman belajarnya, serta authentic assessment agar penilaian yang diberikan menjadi sangat objektif.

Tugas guru dalam pembelajaran kontekstual adalah membantu siswa dalam mencapai tujuannya, proses pembelajaran berlangsung secara alamiah dalam bentuk kegiatan siswa untuk mencari dan mengalami bukan sekedar transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Maksudnya, guru lebih berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Guru hanya mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja sama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi siswa. Proses belajar mengajar lebih diwarnai student centered daripada teacher centered sehingga pembelajaran diharapkan lebih bermakna.

Berdasarkan permasalahan yang penulis temukan di lapangan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: (1) “Apakah penggunaan metode pembelajaran Kontekstual dapat meningkatkan partisipasi belajar IPS materi Sumber Daya Alam siswa Kelas V Semester 2 SD Negeri Kroyo 1 Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2019/2020?” (2) “Apakah penggunaan metode pembelajaran Kontekstual dapat meningkatkan prestasi belajar IPS materi Sumber Daya Alam siswa Kelas V Semester 2 SD Negeri Kroyo 1 Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2019/2020?”

Tujuan yang diharapkan dari penulisan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui penggunaan metode pembelajaran Kontekstual terhadap peningkatan partisipasi belajar siswa Kelas V Semester 2 pada mata pelajaran IPS materi Sumber Daya Alam di SD Negeri Kroyo 1 Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2019/2020. (2) Untuk mengetahui penggunaan metode pembelajaran Kontekstual terhadap peningkatan prestasi belajar siswa Kelas V Semester 2 pada mata pelajaran IPS materi Sumber Daya Alam di SD Negeri Kroyo 1 Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2019/2020.

LANDASAN TEORI

Tinjauan Tentang Partisipasi belajar

Menurut Keit Davis dalam Sastroputro (1989:35) menyatakan bahwa partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosi seseorang dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta tanggung jawab terhadap usaha yang bersangkutan. George Terry dalam Winardi menyatakan bahwa partisipasi adalah turut sertanya seseorang baik secara mental maupun emosional untuk memberikan sumbangan-sumbangan pada proses pembuatan keputusan, terutama mengenai persoalan dimana keterlibatan pribadi orang yang bersangkutan melaksanakan tanggung jawabnya untuk melakukan hal tersebut (Winardi, 2002:149).

Partisipasi siswa dalam pembelajaran sering juga diartikan sebagai keterlibatan siswa dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran (Mulyasa, 2004:156). partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosi serta fisik peserta didik dalam memberikan respon terhadap kegiatan yang dilaksanakan dalam proses belajar mengajar serta mendukung pencapaian tujuan dan bertanggung jawab atas keterlibatannya.

Tinjauan Tentang Prestasi Belajar

7

Menurut Tirto Negoro (2001) menyimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil daripengukuran dan penilaian usaha belajar, prestasi belajar ini dapat dinyatakan dalam bentuk angka, huruf maupun simbol pada priode tertentu. Misalnya tiap caturwulan atau semester hasil belajar siswa dinyatakan dalam bentuk raport. Prestasi hasil belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam individu sebagai hasil dari aktivitas belajar.

Metode Pembelajaran Kontekstual

Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan proses pembelajaran yang holistik dan bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi ajar dengan mengaitkannya terhadap konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial dan kultural) , sehingga siswa memiliki pengetahuan/ ketrampilan yang dinamis dan fleksibel untuk mengkonstruksi sendiri secara aktif pemahamannya.

CTL disebut pendekatan kontektual karena konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota masyarakat.

Contextual Teaching Learning atau biasa disingkat CTL adalah: “Model pembelajaran yang mengaitkan antara materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata yang berkembang dan terjadi di lingkungan sekitar peserta didik sehingga dia mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dengan kehidupan sehari-hari mereka” (Khaeruddin, 2007: 199).

Sedangkan menurut Wina Sanjaya (2008: 255) Contextual Teaching Learning atau biasa disingkat CTL adalah: “Suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka”.

Hakikat Pembelajaran IPS

Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan terjemahan dari (social studies). Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) menurut Nursid Sumaatmadja (1984: 10) diartikan sebagai “ilmu yang mempelajari bidang kehidupan manusia di masyarakat, mempelajari gejala dan masalah sosial yang terjadi dari bagian kehidupan tersebut”. Artinya Ilmu Pengetahuan Sosial diartikan sebagai kajian terpadu dari ilmu-ilmu sosial serta untuk mengembangkan potensi kewarganegaraan. Di dalam program sekolah, Ilmu Pengetahuan Sosial dikoordinasikan sebagai bahasan sistematis serta berasal dari beberapa disiplin ilmu antara lain: Antropologi, Arkeologi, Geografi, Ekonomi, Geografi, Ekonomi, Sejarah, Hukum, Filsafat, Ilmu Politik, Psikologi Agama, Sosiologi, dan juga mencakup materi yang sesuai dari Humaniora, matematika serta Ilmu Alam.

Kerangka Berpikir

Kerangka pemikiran pada hakekatnya bersumber dari kajian teoritis dan sering diinformasikan dalam bentuk anggapan dasar. Menurut Arikunto (2010: 104) , anggapan dasar adalah suatu hal yang diyakini kebenarannya oleh peneliti harus dirumuskan secara jelas. Kerangka pemikiran pada hakekatnya bersumber dari kajian teoritis dan sering diinformasikan dalam bentuk anggapan dasar.

Hipotesis Tindakan

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan (Suharsimi Arikunto, 2002: 165). Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir di atas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Dengan metode pembelajaran Kontekstual dapat meningkatkan partisipasi dan prestasi belajar pada pembelajaran IPS materi Sumber Daya Alam siswa Kelas V Semester 2 di SD Negeri Kroyo 1 Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2019/2020.

METODE PENELITIAN

Setting Penelitian

Tempat Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kroyo 1 Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2019/2020 dan waktu penelitian dilaksanakan di SD Negeri Kroyo 1 Tahun 2019/2020 selama ± 5 bulan yaitu pada 02 Januari 2020 sampai dengan 30 Mei 2020.

Subjek Penelitian

Subjek penelitian dibagi menjadi dua, sebagai berikut: subjek pelaku tindakan yaitu guru sebagai peneliti dan subjek penerima tindakan adalah siswa Kelas V Semester 2 di SD Negeri Kroyo 1 Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2019/2020 dengan jumlah 15 siswa yang terdiri 7 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Menurut Rubiyanto (2011: 47) penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian yang menghasilkan data deskriptif (kata-kata tertulis/lisan dari orang-orang yang diamati) dan digunakan untuk meneliti kondisi alamiah. Penelitian kualitatif ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Prinsip utama dalam PTK adalah pemberian tindakan dalam siklus yang bertahap dan berkelanjutan sampai memperoleh hasil yang ditetapkan atau sesuai dengan indikator keberhasilan. Kegiatan penelitian dimulai dari permasalahan riil yang dihadapi oleh guru dalam proses pembelajaran, kemudian direfleksikan alternatif pemecahan masalah tersebut. Setelah itu, masalah tersebut ditindaklanjuti dengan tindakan-tindakan terencana dan terukur dalam beberapa siklus pelaksanaan sampai indikator keberhasilan yang telah ditentukan tercapai.

Prosedur Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam beberapa siklus dan setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan (planning) , pelaksanaan tindakan (action) , pengamatan (observation) , dan refleksi (reflection) , begitu seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (indikator keberhasilan). Prosedur penelitian ini menggunakan model Kurt Lewin (dalam Rubiyanto, 2011: 109) dengan modifikasi.

Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data berupa partisipasi belajar dan prestasi belajar IPS materi Sumber Daya Alam. Dalam penelitian ini peneliti langsung terjun ke lapangan sebagai instrument untuk melakukan observasi, tes, dan dokumentasi.

Sumber Data

Menurut Arikunto (2010: 172) sumber data dalam penelitian adalah “subyek dari mana data diperoleh”. Data penelitian ini dikumpulkan dari berbagai sumber yang meliputi: (1) Sumber data pokok (primer) , (2) Sumber data sekunder.

Teknik Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian, alat pengumpulan data akan menentukan kualitas penelitian. Agar memperoleh data yang sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, maka penelitian ini menggunakan teknik untuk mengumpulkan data yaitu observasi, dokumentasi, lembar kerja dan tes.

Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

  1. Butir soal, digunakan sebagai instrumen pengakuan prestasi belajar siswa Kelas V Semester 2 pada pembelajaran IPS materi Sumber Daya Alam melalui tes pada tiap akhir siklus pembelajaran.
  2. Lembar pedoman observasi, digunakan untuk mengamati jalannya kegiatan pembelajaran.
  3. Lembar unjuk kerja, digunakan untuk menilai partisipasi belajar dan prestasi belajar siswa ketika dalam pembelajaran.

Validitas Data

Untuk menjadikan data yang akurat dan tepat maka dalam penelitian ini digunakan triangulasi: (1) Triangulasi Sumber, (2) Triangulasi Teknik.

Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis model Interaktif Milles dan Huberman. Milles dan Huberman dalam Sugiyono (2010: 337) mengemukakan aktivitas atau kegiatan pokok dalam analisis data model interaktif meliputi: reduksi data, penyajian data, kesimpulan-kesimpulan: penarikan / verifikasi.

Indikator Keberhasilan

Indikator Keberhasilan Prestasi belajar

Prestasi belajar IPS materi Sumber Daya Alam siswa Kelas V Semester 2 mencapai ketuntasan mencapai nilai ketuntasan sesuai KKM yaitu ≥ 75. Dengan jumlah siswa yang tuntas harus ≥ 75%.

Indikator Keberhasilan Partisipasi belajar

Penelitian ini akan diakhiri setelah 75% siswa telah mengalami peningkatan partisipasi belajar IPS yang berdampak pada peningkatan nilai atau prestasi belajar IPS siswa Kelas V Semester 2 di dalam kelas. Dengan mencapai nilai ketuntasan sesuai KKM yaitu ≥ 75. 

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Awal

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi belajar dan prestasi belajar IPS pada siswa Kelas V Semester 2 SD Negeri Kroyo 1 Tahun Pelajaran 2019/2020. Pada kondisi awal sebelum penelitian tindakan kelas dilaksanakan, partisipasi belajar dan prestasi belajar IPS pada siswa Kelas V Semester 2 SD Negeri Kroyo 1 masih tergolong rendah. Hal ini terlihat dari beberapa indikator yaitu:

  1. Masih terdapat permasalahan yang ditemui pada diri siswa, antara lain: Siswa menunjukkan sikap jenuh dan bosan saat pembelajaran berlangsung, ditunjukkan dengan siswa mengobrol sendiri dan mengganggu temannya, masih ragu-ragu untuk bertanya dan menjawab pertanyaan, tidak berani tampil di depan kelas, dan kurang antusias saat merespon tindakan guru.
  2. Hal ini terbukti dari rata-rata prosentase pada tiap-tiap indikator partisipasi belajar siswa Kelas V yaitu 1) Keterlibatan siswa dalam belajar sebesar 40,00%, 2) Kesediaan dan kemauan siswa sebesar 40,00%, 3) Keaktifan siswa dalam belajar sebesar 33,33%, dan 4) Menjawab pertanyaan/ berpendapat sebesar 33,33%.
  3. Selain itu berdasarkan prestasi belajar siswa diperoleh data tiap siklus, rata-rata prestasi belajar IPS siswa 68,67 dengan prosentase 40,00%. Dan rata-rata nilai akhir yang diperoleh dari rata-rata nilai partisipasi dan nilai prestasi belajar IPS pada tiap siklus adalah 69,54 dengan prosentase 46,67%.

Dari penilaian partisipasi belajar dan prestasi belajar IPS materi Sumber Daya Alam siswa Kelas V Semester 2 yang dilakukan sebelum pelaksanaan siklus diketahui bahwa hasilnya masih rendah.

Deskripsi Hasil Siklus I

Pada tahap perencanaan guru mengidentifikasi pembelajaran IPS materi Sumber Daya Alam Kelas V Semester 2 dengan menggunakan metode pembelajaran Kontekstual. Pada saat menganalisis dan merumuskan masalah peneliti melakukan diskusi dengan rekan guru untuk memperoleh persamaan persepsi tentang materi, sehingga konsep/materi yang akan dibahas dalam pembelajaran menjadi lebih mantap.

Pada siklus I ini banyak siswa yang masih kaku dan malu untuk berbicara dalam presentasi. Selain itu, kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan masih banyak yang kurang. Tidak sedikit juga siswa yang jawabannya tidak sesuai yang ditanyakan. Namun pada siklus I ini terlihat lebih ada peningkatan dari sebelum dilakukan tindakan. Pada akhir siklus dilaksanakan evaluasi secara individu untuk mengetahui prestasi belajar siswa. Banyak siswa yang masih bekerjasama dalam mengerjakan soal evaluasi yang.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan tersebut diatas, dapat diketahui bahwa pembelajaran IPS materi Sumber Daya Alam yang dilaksanakan dengan menerapkan metode pembelajaran Kontekstual pada siklus I dapat ditarik kesimpulan meskipun masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menyampaikan materi presentasi, tetapi partisipasi belajar dan prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari sebelum dilakukan tindakan sampai pada tindakan siklus I.

Kesimpulan yang dapat diambil dari keseluruhan tindakan yang telah dilakukan pada siklus I ini yaitu masih perlu diadakan perbaikan pada putaran selanjutnya karena hasil yang dicapai belum maksimal. Rencana tindakan siklus I perlu di revisi, dan hasilnya akan digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan tindakan siklus II.

  1. Dalam menyampaikan materi harus dengan luwes dan tidak terlalu cepat agar siswa tertarik dan dapat mengikuti.
  2. Guru harus memberikan lebih banyak partisipasi belajar agar membangkitkan kepercayaan diri siswa ketika bertanya, menjawab pertanyaan, dan mengerjakan soal/tugas dengan baik.
  3. Guru memberikan contoh yang jelas tentang cara berdiskusi, cara presentasi, cara kerjasama yang baik dalam kelompok.

Deskripsi Hasil Siklus II

Pelaksanaan siklus II didasarkan atas hasil refleksi pada siklus I. Pada siklus II sama yaitu membuat RPP, menyiapkan materi yang diajarkan, menyiapkan peralatan yang diperlukan, menyiapkan soal tes dan menyiapkan lembar pengamatan.

Pada siklus II ini sudah banyak siswa yang mengalami peningkatan partisipasi belajar dan prestasi belajar. Banyak siswa yang sudah tidak malu ataupun kaku dalam menanyakan materi, bertanya hal-hal yang belum jelas, mengerjakan tugas dengan baik, dalam berbicara menyampaikan pendapat ketepatan, kelancaran, dan kenyaringan berbicara sudah semakin meningkat, dan melaksanakan kerjasama kelompok dengan baik. Siswa lebih aktif dalam pembelajaran sehingga membuat kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan dan mengasyikkan. Selain itu juga terjadi hubungan lebih baik antar siswa, mereka lebih menghargai temannya dan membantu dalam melaksanakan tugas kelompok.

Pada akhir siklus dilaksanakan evaluasi secara individu untuk mengetahui prestasi belajar pada pembelajaran IPS materi Sumber Daya Alam. Banyak siswa yang sudah percaya diri dan mandiri dalam mengerjakan soal evaluasi, tidak bekerjasama dengan temannya lagi. Sehingga prestasi belajar siswa juga meningkat dari siklus sebelumnya.

 

Refleksi Tindakan Siklus II

Berdasarkan hasil observasi kolaborasi dengan rekan guru lain diperoleh beberapa hasil refleksi antara lain:

  1. Guru dapat menerapkan metode pembelajaran Kontekstual secara optimal, sehingga partisipasi belajar siswa meningkat.
  2. Guru telah mampu menyampaikan materi ajar dengan baik sehingga prestasi belajar siswa mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
  3. Guru mampu mengkondisikan kelas dengan baik.
  4. Keseluruhan siswa merasa senang dalam proses pembelajaran sehingga suasana pembelajaran efektif dan menarik perhatian siswa dalam pembelajaran IPS materi Sumber Daya Alam.
  5. Siswa telah melaksanakan tugasnya dengan baik selama proses pembelajaran.
  6. Partisipasi belajar siswa dan prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPS materi Sumber Daya Alam mengalami peningkatan yang signifikan.

Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Hasil Penelitian Dan Pembahasan Siklus I

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan oleh peneliti, dapat dideskripsikan bahwa ada peningkatan partisipasi belajar dan prestasi belajar siswa Kelas V Semester 2 pada pembelajaran IPS materi Sumber Daya Alam di SD Negeri Kroyo 1 tahun pelajaran 2019/2020 dari pra siklus ke siklus I. Dari hasil analisis dan hasil observasi siklus I diperoleh hasil penilaian tiap indikator partisipasi belajar siswa pada pembelajaran IPS materi Sumber Daya Alam yang dilakukan siklus I diketahui 1) Keterlibatan siswa dalam belajar sebesar 60,00%, 2) Kesediaan dan kemauan siswa sebesar 60,00%, 3) Keaktifan siswa dalam belajar sebesar 53,33%, dan 4) Menjawab pertanyaan/ berpendapat sebesar 53,33%. Selain itu berdasarkan prestasi belajar siswa diperoleh data tiap siklus, rata-rata prestasi belajar IPS siswa 75,33 dengan prosentase 60,00%.

Dan rata-rata nilai akhir yang diperoleh dari rata-rata nilai partisipasi belajar dan nilai prestasi belajar IPS pada tiap siklus adalah 80,38 dengan prosentase 66,67%. Dan terjadi peningkatan partisipasi belajar dan prestasi belajar siswa Kelas V pada pembelajaran IPS materi Sumber Daya Alam dari pra siklus ke siklus I.

Hasil Penelitian Dan Pembahasan Siklus II

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan oleh peneliti, dapat dideskripsikan bahwa ada peningkatan partisipasi belajar dan prestasi belajar siswa Kelas V Semester 2 pada pembelajaran IPS materi Sumber Daya Alam di SD Negeri Kroyo 1 tahun pelajaran 2019/2020 dari siklus I ke siklus II. Dari hasil analisis dan hasil observasi siklus II diperoleh hasil penilaian tiap indikator partisipasi belajar siswa pada pembelajaran IPS materi Sumber Daya Alam yang dilakukan siklus II diketahui 1) Keterlibatan siswa dalam belajar sebesar 93,33%, 2) Kesediaan dan kemauan siswa sebesar 86,67%, 3) Keaktifan siswa dalam belajar sebesar 86,67%, dan 4) Menjawab pertanyaan/ berpendapat sebesar 80,00%. Selain itu berdasarkan prestasi belajar siswadiperoleh data tiap siklus, rata-rata prestasi belajar IPS siswa 86,67 dengan prosentase 93,33%.

Dan rata-rata nilai akhir pembelajaran IPS materi Sumber Daya Alam yang diperoleh dari rata-rata nilai partisipasi belajar dan nilai prestasi belajar pada kegiatan siklus II adalah 90,83 dengan prosentase 100%. Dan terjadi peningkatan partisipasi belajar dan prestasi belajar siswa Kelas V Semester 2 pada pembelajaran IPS materi Sumber Daya Alam dari siklus I ke siklus II.

Berdasarkan data pra siklus, siklus I, dan siklus II dapat diketahui bahwa setiap siklus mengalami peningkatan. Dan dari data akhir yang diperoleh dari siklus II prosentase partisipasi belajar dan prestasi belajar siswa Kelas V pada pembelajaran IPS materi Sumber Daya Alam di SD Negeri Kroyo 1 adalah 100% sudah

PENUTUP

Simpulan

Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:

  1. Penerapan pendekatan metode pembelajaran Kontekstual dapat meningkatkan partisipasi belajar dan prestasi belajar siswa Kelas V Semester 2 pada pembelajaran IPS materi Sumber Daya Alam di SD Negeri Kroyo 1 tahun pelajaran 2019/2020. Peningkatan terjadi untuk masing-masing indikator partisipasi belajar dan untuk nilai prestasi belajar IPS materi Sumber Daya Alam.
  2. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan rata-rata partisipasi belajar dan prestasi belajar siswa Kelas V pada pembelajaran IPS materi Sumber Daya Alam dari rata-rata nilai dasar 69,54 naik menjadi 80,38 pada siklus I dan 90,83 pada siklus II. Dilihat dari rata-rata kenaikan pada setiap siklus maka dapat dikatakan bahwa prosentase peningkatan dari pra siklus 46,67% naik menjadi 66,67% pada siklus I, dan naik menjadi 100% pada siklus II.
  3. Dengan demikian melalui metode pembelajaran Kontekstual maka partisipasi belajar dan prestasi belajar siswa Kelas V pada pembelajaran IPS materi Sumber Daya Alam Semester 2 di SDN Kroyo 1 tahun pelajaran 2019/2020 mengalami peningkatan.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian Kelas V Semester 2 tahun pelajaran 2019/2020 di SD Negeri Kroyo 1 yang telah dilaksanakan dalam peningkatan partisipasi belajar dan prestasi belajar siswa Kelas V Semester 2 melalui pendekatan metode pembelajaran Kontekstual, maka diajukan sejumlah saran sebagai berikut:

Bagi kepala sekolah

Kepala sekolah perlu mengikutsertakan guru dalam program-program pelatihan yang lebih spesifik dengan mengacu pada kompetensi-kompetensi guru yang selalu disesuaikan dengan kebutuhan guru dan perkembangan dalam strategi dan metode pembelajaran.

Bagi guru

  1. Guru hendaknya mampu memilih metode mengajar yang tepat dan menarik agar proses pembelajaran dikelas dapat berlangsung secara efektif dan efisien dan menyenangkan salah satunya adalah pendekatan metode pembelajaran
  2. Sebelum menjelaskan materi hendaknya guru memberikan partisipasi belajar, memberitahukan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan serta dalam menjelaskan materi hendaknya guru mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari.

Bagi Peneliti Berikutnya

Mengingat dalam penelitian tindakan Kelas V ini masih banyak kekurangan maka kepada peneliti berikutnya sebaiknya melakukan penelitian lebih lanjut lagi dengan materi dan metode yang tertentu guna mengatasi permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran. Hal ini dilakukan agar proses pembelajaran di sekolah di masa yang akan datang lebih bermutu, berjalan efektif tanpa hambatan, sesuai dengan yang diinginkan sehingga dihasilkan lulusan yang handal.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Rosda Karya.

Rubiyanto, Rubino. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: FKIP PGSD.

Sugiyono, 2010.Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Sufanti, Main, dkk. 2012. Teori Evaluasi Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. FKIP: Universitas Muhammadiyah Surakarta.