PENERAPAN METODE QUIZ TEAM

DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR IPS

TENTANG PERJUANGAN PARA TOKOH PEJUANG PADA PENJAJAHAN BELANDA DAN JEPANG PADA PESERTA DIDIK KELAS V

DI SD PENGKOLREJO 3,

KECAMATAN JAPAH, KABUPATEN BLORA

PADA SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2008/2009

Juremi

Guru Kelas V, Sekolah Dasar Pengkolrejo 3

Kecamatan Japah, Kabupaten Blora

ABSTRAK

Tujuan dalam penelitian ini adalah meningkatkan kemandirian belajar dan hasil belajar IPS tentang Perjuangan Para Tokoh Pejuang pada Penjajahan Belanda dan Jepang pada Peserta Didik Kelas V di SD Pengkolrejo 3, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2008/2009 dengan menerapkan Metode Quiz Team. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tentang Perjuangan Para Tokoh Pejuang pada Penjajahan Belanda dan Jepang. Tindakan dengan menerapkan Metode Quiz Team. Tempat penelitian ini di SD Pengkolrejo 3, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2008/2009. Waktu penelitian ini selama 2 bulan, mulai Bulan Januari sampai Bulan Februari Tahun 2009 pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2008/2009. Subyek penelitian ini adalah Peserta Didik Kelas V di SD Pengkolrejo 3, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2008/2009. Hasil penelitian ini adalah 1) Penerapan Metode Quiz Team dalam pembelajaran IPS tentang Perjuangan Para Tokoh Pejuang pada Penjajahan Belanda dan Jepang dengan pendekatan pembelajaran kelompok yang belajar secara mandiri sesuai dengan kisi-kisi materi, 2) Penerapan Metode Quiz Team dalam pembelajaran IPS tentang Perjuangan Para Tokoh Pejuang pada Penjajahan Belanda dan Jepang dilanjutkan dengan kuis dan pembahasan, 3) Penerapan Metode Quiz Team dalam pembelajaran IPS tentang Perjuangan Para Tokoh Pejuang pada Penjajahan Belanda dan Jepang menjadikan pembelajaran aktif dan menarik dengan kuis dan pembahasan, 4) Penerapan Metode Quiz Team dalam pembelajaran IPS tentang Perjuangan Para Tokoh Pejuang pada Penjajahan Belanda dan Jepang meningkatkan hasil belajar pada ulangan harian dengan peningkatan nilai rata-rata dan ketuntasan, 5) Kendala penerapan Metode Quiz Team dalam pembelajaran IPS tentang Perjuangan Para Tokoh Pejuang pada Penjajahan Belanda dan Jepang karena urutan materi yang menyulitkan dalam menyusun daftar pertanyaan, waktu dan kesulitan dalam menggunakan media pembelajaran yang relefan. Saran dalam penelitian ini adalah 1) Bagi guru supaya dapat memilih perwakilan kelompok dengan kemampuan akademis yang sebanding sehingga kuis berlangsung lebih adil dan seimbang, 2) Bagi peserta didik supaya dapat menggunakan sumber belajar lainnya seperti ensiklopedia sehingga materi semakin lengkap, 3) Bagi sekolah supaya dapat menyediakan media pembelajaran yang lengkap dan relefan dalam pembelajaran IPS.

Kata Kunci:               Metode Quiz Team, Kemandirian Belajar, Hasil Belajar, Perjuangan, Tokoh Pejuang Penjajahan Belanda dan Jepang.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dalam pembelajaran IPS di kelas V, pada awal semester genap disampaikan materi tentang Perjuangan Para Tokoh Pejuang pada Penjajahan Belanda dan Jepang. Nusantara meru-pakan wilayah yang mempunyai kekayaan alam melimpah se-hingga menarik perhatian bangsa asing, terutama bangsa-bangsa Eropa. Mereka datang untuk kepentingan perdagangan, kemudian menjadi monopoli dagang hingga menjadi penjajahan. Hal ini ditanggapi dengan perlawanan di berbagai daerah di Nusantara. Materi tersebut cukup banyak dan sangat menarik karena berkaitan erat dengan sejarah perjuangan. Namun, pembelajaran IPS di SD Pengkolrejo 3, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora pada awal Semester 2 Tahun Pelajaran 2008/ 2009 hanya menggunakan buku sebagai satu-satunya sumber belajar. Pembelajaran dengan menyimak materi pada buku sehingga fokus dan perhatian peserta didik sesuai dengan informasi dalam buku tersebut. Guru hanya melengkapi keterangan secukupnya saja.

Akibat dari pembelajaran yang berlangsung teoritis dan pasif pada peserta didik adalah penguasaan materi yang masih lemah dan hasil belajar yang jelek. Mereka hanya mendengarkan dan menyimak selama pembelajaran. Penguasaan materi dilakukan dengan menghafal. Hal tersebut menyebabkan kesulitan bagi mereka. Dengan materi yang cukup banyak, mereka mengalami kesulitan. Sesuai dengan hasil ulangan harian, peneliti melakukan analisis nilai diketahui bahwa nilai rata-rata sebesar 6,646 dengan ketuntasan sebesar 66,66%.

Sesuai dengan permasalahan tersebut, peneliti menerap-kan Metode Quiz Team. Dalam pembelajaran, peserta didik belajar kelompok dengan anggota kelompoknya. Mereka mempelajari kisi-kisi materi yang telah ditentukan guru. Selanjut-nya, mereka dipilih secara acak untuk mewakili kelompoknya dalam kuis. Mereka maju dan mendengarkan pertanyaan yang dibacakan guru. Yang dapat menjawab segera mengacungkan jari. Guru menunjuk peserta didik tersebut, kemudian ia menjawab. Setiap jawaban yang benar mendapat poin 10. Jika jawaban tersebut masih salah, kesempatan diberikan kepada peserta didik lainnya. Setelah kuis selesai, guru memberikan penghargaan kepada pemenang dan melanjutkan pembelajaran dengan pembahasan dengan mengacu pada materi dalam kuis. Dengan menerapkan Metode Quiz Team diharapkan dapat meningkatkan kemandirian belajar dan hasil belajar IPS tentang Perjuangan Para Tokoh Pejuang pada Penjajahan Belanda dan Jepang pada Peserta Didik Kelas V di SD Pengkolrejo 3, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2008/2009.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana penerapan Metode Quiz Team dalam pembe-lajaran IPS tentang Perjuangan Para Tokoh Pejuang pada Penjajahan Belanda dan Jepang pada Peserta Didik Kelas V di SD Pengkolrejo 3, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2008/2009?

2. Bagaimana kemandirian belajar dan hasil belajar IPS tentang Perjuangan Para Tokoh Pejuang pada Penjajahan Belanda dan Jepang pada Peserta Didik Kelas V di SD Pengkolrejo 3, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2008/2009 setelah menerap-kan Metode Quiz Team?

Tujuan

Tujuan dalam penelitian ini adalah meningkatkan kemandirian belajar dan hasil belajar IPS tentang Perjuangan Para Tokoh Pejuang pada Penjajahan Belanda dan Jepang pada Peserta Didik Kelas V di SD Pengkolrejo 3, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2008/2009 dengan menerapkan Metode Quiz Team.

KAJIAN PUSTAKA

Kemandirian Belajar

Tahar dan Enceng (2006: 92) mendefinisikan kemandiri-an belajar adalah kesiapan dari individu yang mau dan mampu untuk belajar dengan inisiatif sendiri dengan atau tanpa bantuan pihak lain dalam hal penentuan tujuan belajar, metode belajar dan evaluasi hasil belajar. Lebih lanjut, kemandirian belajar menuntut tanggung jawab yang besar sehingga berusaha melakukan berbagai kegiatan untuk tercapainya tujuan belajar.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Indonesia mulai dikenal sejak tahun 1990-an sebagai hasil kesepakatan komunitas akademik dan secara formal mulai digunakan dalam sistem pendidikan nasional dalam kurikulum 1975. Dalam kurikulum 1975 tersebut juga dikemukakan secara eksplisit istilah mata pelajaran IPS yang merupakan perpaduan dari mata pelajaran sejarah, geografi dan ekonomi (Sapriya, 2008: 2-4).

Metode Quiz Team

Metode Quiz Team merupakan salah satu tipe dalam metode pembelajaran Active Learning yang berfungsi untuk menghidupkan suasana belajar, mengaktifkan peserta didik untuk bertanya maupun menjawab dan meningkatkan kemampuan tanggung jawab peserta didik terhadap apa yang mereka pelajari melalui cara yang menyenangkan dan tidak membosankan. Model pembelajaran ini dikembangkan oleh Mel Silberman. Metode belajar aktif tipe Quiz Team akan membantu peserta didik dalam memahami materi pelajaran. Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode belajar aktif tipe Quiz Team ini, siswa bersama-sama dengan timnya mempelajari materi dalam lembaran kerja, mendiskusikan materi, saling memberikan arahan, saling memberi pertanyaan dan jawaban. Peserta didik tidak hanya sekedar mendengarkan informasi dari guru, akan tetapi juga melihat apa yang dijelaskan oleh guru dan melakukan uji coba secara langsung, sehingga peserta didik tidak mudah lupa dan memahami materi tersebut.

Kerangka Berpikir

Tindakan dalam penelitian ini dengan menerapkan Metode Quiz Team. Peserta didik belajar kelompok dengan anggota kelompoknya sesuai dengan kisi-kisi materi yang telah ditentukan guru. Selanjutnya, guru melakukan pemilihan secara acak sehingga setiap kelompok mempunyai perwakilan yang mengikuti kuis. Mereka beradu cepat menjawab pertanyaan yang telah disiapkan guru dalam Quiz Team. Setiap jawaban benar mendapat poin 10 dan kelompok dengan poin tertinggi menjadi pemenang. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok tersebut. Guru melanjutkan pembelajaran dengan pembahasan sesuai dengan materi dalam Quiz Team tersebut. Dengan menerapkan Metode Quiz Team diharapkan dapat meningkatkan kemandirian belajar dan hasil belajar IPS.

Kondisi

Awal

Pembelajaran pasif

Mengacu pada buku

Berlangsung searah

Menghafal materi

Hasil belajar jelek

Kondisi

Akhir

Belajar mandiri

Hasil belajar baik

Tindakan

Metode Quiz Team

Siklus II

Siklus I

Sesuai dengan uraian dalam tersebut, peneliti menyusun kerangka berpikir dalam penelitian ini sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka Berpikir.

Hipotesis

Dengan menerapkan Metode Quiz Team diduga kemandirian belajar dan hasil belajar IPS tentang Perjuangan Para Tokoh Pejuang pada Penjajahan Belanda dan Jepang pada Peserta Didik Kelas V di SD Pengkolrejo 3, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2008/2009 dapat meningkat.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tentang Perjuangan Para Tokoh Pejuang pada Penjajahan Belanda dan Jepang. Tindakan dengan menerapkan Metode Quiz Team.

Seting Penelitian

Tempat penelitian ini di SD Pengkolrejo 3, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2008/2009, tepatnya di Kelas V dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tentang Perjuangan Para Tokoh Pejuang pada Penjajahan Belanda dan Jepang. Waktu penelitian ini selama 2 bulan, mulai Bulan Januari sampai Bulan Februari Tahun 2009 pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2008/2009.

Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah Peserta Didik Kelas V di SD Pengkolrejo 3, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2008/2009.

Sumber Data dan Alat Pengumpulan Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah peserta didik, yaitu kemandirian belajar dan hasil belajar. Kemandirian belajar berkaitan dengan belajar kelompok dan pembahasan. Hasil belajar berkaitan dengan nilai ulangan harian. Alat pengumpulan data menggunakan lembar pengamatan dan tes tertulis. Lembar pengamatan digunakan untuk mengamati kemandirian belajar peserta didik dalam pembelajaran, yaitu belajar kelompok dan pembahasan. Tes tertulis digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik dengan ulangan harian. Dalam penelitian ini, ulangan harian terdiri dari soal pilihan ganda, isian dan uraian.

Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini menggunakan Model Siklus yang terdiri dari 4 tahap, yaitu Perencanaan, Tindakan, Pengamatan dan Refleksi. Uraian masing-masing tahap sebagai berikut:

Tabel 2. Prosedur Penelitian.

No

Tahap

Keterangan

1

Perencanaan

Menyusun RPP, melakukan pembagian kelompok, menyusun daftar pertanyaan, menyusun lembar pengamatan, menyusun soal ulangan harian

2

Tindakan

Membagi peserta didik menjadi 5 kelompok, menjelaskan Metode Quiz Team, melakukan Quiz Team, melakukan pembahasan, melakukan ulangan harian

3

Pengamatan

Mengamati kemandirian belajar peserta didik selama belajar kelompok dan pembahasan

4

Refleksi

Menganalisis tindakan dan hasil tindakan

Indikator Kinerja

Indikator kinerja dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) Peserta didik belajar kelompok dengan mandiri bersama anggota kelompok dengan bertanya-jawab, 2) Peserta didik belajar kelompok dengan mandiri bersama anggota kelompok dengan berdiskusi, 3) Peserta didik aktif dan percaya diri dalam mengikuti kuis, 4) Peserta didik aktif dan percaya diri dalam pembahasan, 5) Peserta didik mencapai hasil belajar yang baik dengan memenuhi KKM dan ketuntasan.

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Awal

Pembelajaran IPS mencakup banyak materi, termasuk di kelas V. Sesuai dengan kondisi tersebut, fungsi buku sebagai sumber belajar menjadi sangat penting. Pembelajaran IPS mengacu pada buku dan LKS. Peserta didik membaca buku dan LKS sesuai dengan materi. Selanjutnya, guru memberikan keterangan yang melengkapi materi tersebut. Pembelajaran semacam ini terfokus dan urut.

Pembelajaran seperti di atas juga berdampak buruk terhadap peserta didik. Mereka menjadi pasif karena hanya menerima materi dan menghafal tanpa ada pembahasan yang mendalam. Mereka hanya membaca dan mendengarkan kemudian menyimak keterangan dari guru. Mereka juga menjadi bosan dan tidak perhatian. Sebelum materi selesai, guru melakukan dengan ulangan harian dengan mengerjakan 7 soal, terdiri dari 2 soal pilihan ganda, 4 soal isian dan 1 soal uraian. Dari hasil analisis nilai ulangan diketahui nilai rata-rata sebesar 6,646 dengan ketuntasan sebesar 66,66%. Hasil belajar tersebut masih jelek karena belum memenuhi ketuntasan minimal sebesar 75%.

Deskripsi Siklus I

Pembelajaran pada Siklus I dengan menerapkan Metode Quiz Team. Peserta didik belajar bersama dengan kelompok. Mereka mempelajari kisi-kisi materi yang telah ditentukan. Mereka tetap menggunakan sumber belajar berupa buku dan LKS, tetapi mereka mempelajari secara lengkap dan mendalam bersama anggota kelompoknya dengan tanya-jawab dan diskusi. Pembelajaran dilanjutkan dengan kuis dimana kelompok diwakili oleh anggota yang dipilih guru secara acak. Hal ini berarti setiap anggota harus belajar secara aktif untuk menguasai konsep materi dan beradu cepat menjawab pertanyaan. Kuis berlangsung menarik dengan penuh semangat. Sesuai dengan hasil dari kuis tersebut, salah satu kelompok menjadi pemenang dengan perolehan poin tertinggi. Pembelajaran dilanjutkan pembahasan dengan menggunakan peta dunia dan peta Indonesia. Peserta didik dapat mengamati peta untuk menetahui lokasi negara-negara Eropa yang datang ke Indonesia dan perlawanan terhadap penjajah Belanda.

Pembelajaran pada Siklus I dengan menerapkan Metode Quiz Team menjadikan hasil belajar yang lebih baik. Sesuai dengan hasil analisis nilai ulangan diketahui nilai rata-rata sebesar 7,479 dengan ketuntasan sebesar 86,66%. Hasil belajar tersebut lebih baik daripada hasil belajar pada Kondisi Awal dengan nilai rata-rata sebesar 6,646 dengan ketuntasan sebesar 66,66%.

Deskripsi Siklus II

Pembelajaran pada Siklus II dengan menerapkan Metode Quiz Team. Susunan kelompok tetap sama sehingga peserta didik semakin kompak dengan anggota kelompoknya. Guru menentukan kis-kisi materi yang tidak urut untuk menyesuaikan jumlah pertanyaan dengan materi. Pada Siklus II ini, jumlah pertanyaan sesuai dengan jumlah anggota setiap kelompok sehingga setiap peserta didik mempunyai kesempatan yang sama dalam kuis tersebut. Inilah yang mendorong peserta didik menjadi bersemangat dalam kuis.

Pembelajaran pada Siklus II ditunjang dengan peta Asia dan peta Indonesia. Peta Asia untuk menunjukan lokasi bangsa Jepang yang datang ke Nusantara dan peta Indonesia untuk menunjukan perlawanan terhadap penjajah, baik bangsa Belanda maupun bangsa Jepang.

Pembelajaran pada Siklus II dengan menerapkan Metode Quiz Team menjadikan pembelajaran aktif dan mandiri dimana peserta didik mempelajari materi sesuai dengan minat belajarnya. Pembahasan dilakukan secara lengkap dan mendalam sehingga pemahaman materi semakin kuat. Mereka tidak lagi menghafal materi, tetapi memahami materi sesuai dengan hasil belajar dan pembahasan. Hasil belajar semakin baik dimana nilai rata-rata sebesar 8,167 dengan ketuntasan sebesar 96,66%. Hasil belajar tersebut lebih baik daripada hasil belajar pada Kondisi Awal dengan nilai rata-rata sebesar 6,646 dengan ketuntasan sebesar 66,66%.

Hasil Tindakan dan Pembahasan

Sesuai dengan permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran, peneliti melakukan tindakan dengan menerapkan Metode Quiz Team. Silberman (2007: 162) menjelaskan bahwa peserta didik bersama-sama dengan timnya mempelajari materi dalam lembaran kerja, mendiskusikan materi, saling memberikan arahan, saling memberi pertanyaan dan jawaban. Peserta didik tidak hanya sekedar mendengarkan informasi dari guru, akan tetapi juga melihat apa yang dijelaskan oleh guru dan melakukan uji coba secara langsung, sehingga peserta didik tidak mudah lupa dan memahami materi tersebut.

Pada Siklus I dan Siklus II, kuis dilakukan sebanyak 2 kali. Pada Siklus I, jumlah pertanyaan cukup banyak, yaitu 10 pertanyaan pada kuis awal dan 8 pertanyaan pada kuis lanjutan. Akibatnya ada peserta didik yang mewakili kelompoknya hingga 2 kali. Pada Siklus II, jumlah pertanyaan sesuai dengan jumlah anggota sehingga setiap peserta didik mempunyai kesempatan yang sama dalam kuis tersebut.

Pembelajaran dengan menerapkan Metode Quiz Team mendorong peserta didik belajar secara mandiri. Mereka harus belajar untuk menguasai materi. Di dalam kelompoknya, mereka melakukan tanya-jawab dan diskusi sehingga lebih memahami materi. Pembelajaran semakin menarik dengan kuis dimana setiap perwakilan kelompok beradu cepat menjawab pertanyaan dengan benar. Inilah yang mendorong kemandirian belajar pada peserta didik dan kelompoknya.

Peneliti menganalisis pembelajaran pada Kondisi Awal dengan Kondisi Akhir sebagai berikut:

Tabel 3. Pembelajaran pada Kondisi Awal dan Kondisi Akhir.

No

Aspek dalam pembelajaran

Kondisi Awal

Kondisi Akhir

1

Metode

Ceramah

Quiz Team

2

Sifat

Verbal dan teoritis

Mandiri dan kompetitif

3

Media pembelajaran

Tidak ada

Peta

4

Pendekatan pembelajaran

Klasikal

Kelompok dan kuis antar kelompok

5

Peran guru

Dominan

Fasilitator

6

Peran peserta didik

Pasif

Aktif

Sesuai dengan analisis pembelajaran di atas, maka pem-belajaran dengan menerapkan Metode Quiz Team meningkatkan kemandirian belajar pada peserta didik. Penerapan Metode Quiz Team juga meningkatkan hasil belajar. Sesuai dengan analisis nilai ulangan harian, hasil belajar mengalami peningkatan dimana nilai rata-rata dan ketuntasan semakin baik. Peneliti menganalisis hasil belajar pada Kondisi Awal dengan Siklus I dan Siklus II sebagai berikut:

Tabel 5. Analisis hasil belajar pada Kondisi Awal dengan Siklus I dan Siklus II.

No

Analisis

K. Awal

Siklus I

Siklus II

1

Nilai terendah

3,75

5,625

5,625

2

Nilai rata-rata

6,646

7,479

8,167

3

Nilai tertinggi

8,75

8,75

10

4

Ketuntasan

66,66%

86,66%

96,66%

Penerapan Metode Quiz Team dalam penelitian ini memberikan kelebihan, yaitu peserta didik belajar dengan mandiri. Mereka mempelajari materi sesuai dengan kisi-kisi. Penguasaan materi menjadi mendalam dengan pembahasan pada soal-soal kuis. Namun, Metode Quiz Team dalam penelitian ini mempunyai keterbatasan, yaitu jumlah soal dalam kuis harus sesuai dengan kisi-kisi materi. Padahal materi tersebut mempunyai kemungkinan pertanyaan yang bervariasi dimana materi tertentu memungkinkan banyak materi dan materi yang lain hanya memungkinkan lebih sedikit materi.

Sesuai dengan tindakan dan hasil tindakan, penerapan Metode Quiz Team dalam penelitian memberikan hasil sebagai berikut: 1) Pembelajaran bersifat aktif dengan melakukan belajar mandiri bersama dengan kelompok, 2) Pembelajaran menjadi menarik dengan kuis yang melibatkan perwakilan kelompok yang dipilih guru secara acak, 3) Hasil belajar yang lebih baik dengan peningkatan nilai rata-rata dan ketuntasan. Sedangkan kendala penerapan Metode Quiz Team dalam penelitian sebagai berikut: 1) Jumlah pertanyaan pada kuis tergantung pada materi sehingga jumlah pertanyaan tidak sesuai dengan jumlah anggota masing-masing kelompok, 2) Kesulitan dalam menggunakan media pembelajaran yang relefan.

Sesuai dengan pembahasan di atas, maka peneliti memperoleh hasil penelitian sebagai berikut: 1) Penerapan Metode Quiz Team dalam pembelajaran IPS tentang Perjuangan Para Tokoh Pejuang pada Penjajahan Belanda dan Jepang dengan pendekatan pembelajaran kelompok yang belajar secara mandiri sesuai dengan kisi-kisi materi, 2) Penerapan Metode Quiz Team dalam pembelajaran IPS tentang Perjuangan Para Tokoh Pejuang pada Penjajahan Belanda dan Jepang dilanjutkan dengan kuis dan pembahasan, 3) Penerapan Metode Quiz Team dalam pembelajaran IPS tentang Perjuangan Para Tokoh Pejuang pada Penjajahan Belanda dan Jepang menjadikan pembelajaran aktif dan menarik dengan kuis dan pembahasan, 4) Penerapan Metode Quiz Team dalam pembelajaran IPS tentang Perjuangan Para Tokoh Pejuang pada Penjajahan Belanda dan Jepang meningkatkan hasil belajar pada ulangan harian dengan peningkatan nilai rata-rata dan ketuntasan, 5) Kendala penerapan Metode Quiz Team dalam pembelajaran IPS tentang Perjuangan Para Tokoh Pejuang pada Penjajahan Belanda dan Jepang karena urutan materi yang menyulitkan dalam menyusun daftar pertanyaan, waktu dan kesulitan dalam menggunakan media pembelajaran yang relefan.

PENUTUP

Simpulan

Peneliti menarik simpulan sebagai berikut: 1) Penerapan Metode Quiz Team dalam pembelajaran IPS tentang Perjuangan Para Tokoh Pejuang pada Penjajahan Belanda dan Jepang dengan pendekatan pembelajaran kelompok dengan kuis yang menarik, 2) Penerapan Metode Quiz Team dalam pembelajaran IPS tentang Perjuangan Para Tokoh Pejuang pada Penjajahan Belanda dan Jepang menjadikan pembelajaran bersifat aktif, mandiri, dan menarik, 3) Penerapan Metode Quiz Team dalam pembelajaran IPS tentang Perjuangan Para Tokoh Pejuang pada Penjajahan Belanda dan Jepang meningkatkan hasil belajar dengan peningkatan nilai rata-rata yang mencapai 8,167 dan ketuntasan yang mencapai 96,66%.

Saran

Peneliti memberikan saran sebagai berikut: 1) Bagi guru supaya dapat memilih perwakilan kelompok dengan kemampuan akademis yang sebanding sehingga kuis berlangsung lebih adil dan seimbang, 2) Bagi peserta didik supaya dapat menggunakan sumber belajar lainnya seperti ensiklopedia sehingga materi semakin lengkap, 3) Bagi sekolah supaya dapat menyediakan media pembelajaran yang lengkap dan relefan dalam pembelajaran IPS.

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal dan Rohmanto, Elham. 2008. Membangun Profesionalisme Guru dan Pengawas Sekolah. Bandung: Yrama Widya.

Dhesiana. 2009. Kemandirian dalam Belajar. Artikel internet.

Direktorat Tenaga Pendidik Dirjen PMPTK Depdiknas. 2008. Strategi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan Ilmu Pengathuan Sosial. Jakarta.

Sapriya. 2008. Pendidikan IPS. Bandung: Yasindo Multi Aspek.

Song dan Hill. 2007. “A Conceptual Model for Understanding Self-Directed Learning in Online Environment.” Journal of Interactive Online Learning. Volume 6, Number 1.

Susilaningsih, Endang dan Limbong, Linda. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 5 untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Syamsiyah, Siti, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial: SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Tahar, Irzan dan Enceng. 2006. “Hubungan Kemandirian Belajar dan Hasil Belajar pada Pendidikan Jarak Jauh”. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh. Volume 7, number 2, September 2006, p. 91-101.

 

Yuliati, Reny dan Munajat, Ade. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial: SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.