Penerapan Metode Student Team Achievement Devisions Untuk Meningkatkan Kemampuan
PENERAPAN METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DEVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
MEMBACA HURUF JAWA PADA SISWA KELAS IV
SD NEGERI BANYUANYAR KECAMATAN AMPEL
KABUPATEN BOYOLALI SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Nurmi Hidayati
SD Negeri Banyuanyar Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali
ABSTRAK
Rumusan masalah ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengguanaan metode Student Team Achievement Devisions (STAD) dalam meningkatkan kemampuan membaca huruf jawa dan prestasi mata pelajaran Bahasa Jawa. Penelitian ini dilakukan pada subjek penelitian siswa kelas IV pada Sekolah Dasar Negeri Banyuanyar Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2018/2019 berjumlah 19 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan.Metode yang digunakan adalah Student Team Achievement Devisions (STAD) yang menggunakan 2 siklus. Rancangan siklus tersebut dengan menggunakan perencanaan tindakan, observasi dan refleksi. Analisis data menggunakan tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Validasi data dalam penelitian ini menggunakan teknik trriangulasi, yaitu pengujian validitas data dengan cara membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda, dengan metode kualitatif. Hasil Penelitian Tindakan Kelas ini adalah melalui penerapan Student Team Achievement Devisions (STAD) nilai siswa meningkat yaitu 59,21 pada siklus I meningkat dengan nilai rata-rata menjadi 67,11 dan pada siklus 2 meningkat lagi menjadi 78,68.
Kata kunci: Student Team Achievement Devisions, Kemampuan Membaca Huruf Jawa
PENDAHULUAN
Hasil ulangan Bahasa Jawa tentang membaca huruf Jawa yang dilaksanakan peneliti sebagai guru kelas IV SD Negeri Banyuanyar Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali pada tanggal 20 Maret 2019 masih memiliki hasil yang rendah. Hal ini dibuktikan melalui hasil analisis terhadap ulangan tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata ulangan harian bahasa jawa adalah 59,21.
Kondisi seperti yang diuraikan di atas yaitu rendahnya kemampuan membaca huruf Jawa pada siswa kelas IV SD Negeri Banyuanyar Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali tidak sepenuhnya merupakan kekurangan yang ada pada diri siswa. Peneliti juga menyadari bahwa dalam proses pembelajaran membaca huruf Jawa yang telah dilaksanakan belum maksimal. Hal ini dapat dibuktikan bahwa dalam pembelajaran membaca huruf Jawa masih rendah. Hanya sebagian kecil siswa yang mempunyai kemampuan membaca huruf Jawa yang baik. Dari jumlah siswa kelas IV SD Negeri Banyuanyar Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali yang berjumlah 19 siswa hanya 6 siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal, sedangkan 13 siswa belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan. Padahal Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan pada mata pelajaran Bahasa Jawa adalah 70.
Uraian di atas menunjukkan bahwasannya terlihat adanya kesenjangan dari segi kemampuan siswa dalam membaca huruf Jawa masih rendah, terbukti nilai hasil rata-rata siswa adalah 59,21 padahal harapan nilai harian tersebut dapat meningkat lebih baik dan bisa memenuhi kriteria ketuntasan minimal. Peneliti sebagai penanggung jawab pembelajaran di kelas IV SD Negeri Banyuanyar Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali mengharapkan kemampuan membaca huruf Jawa pada siswa kelas IV SD Negeri Banyuanyar Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali dapat meningkat.
Adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan di atas menimbulkan permasalahan yang memerlukan solusi pemecahannya. Banyak metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan di atas. Namun peneliti memilih memecahkan masalah dengan menggunakan metode Student Team Echievement Divisions (STAD) untuk diterapkan pada proses pembelajaran membaca huruf Jawa pada siswa kelas IV SD Negeri Banyuanyar Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali.
Perumusan Masalah Penelitian: 1. Apakah metode Student Team Echievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan kemampuan membaca huruf Jawa; 2. Bagaimana menerapkan Student Team Achievement Divisions (STAD) agar dapat meningkatkan prestasi pembelajaran Bahasa Jawa?
Dalam penelitian ini terdapat tujuan umum dan tujuan khusus sebagai berikut: 1) Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode Student Team Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan kemampuan membaca huruf Jawa dan prestasi mata pelajaran Bahasa Jawa; 2) Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah: a. Meningkatkan kemampuan membaca huruf Jawa pada siswa dengan menggunakan metode Student Team Echievement Divisions (STAD) pada siswa kelas IV SD Negeri Banyuanyar Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali semester II tahun Pelajaran 2018/2019; b. Mendiskripsikan cara menerapkan metode Student Team Achievement Divisions (STAD) pada proses pembelajaran; c. Mendiskripsikan hambatan yang ditemui dalam penerapan metode Student Team Achievement Divisions (STAD) pada proses pembelajaran.
Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk mendapatkan pengetahuan atau teori baru tentang penerapan metode Student Team Achievement Divisions (STAD) pada proses pembelajaran dapat menumbuhkan kemampuan membaca huruf Jawa siswa kelas IV SD Negeri Banyuanyar Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester II Tahun Pelajaran 2018/2019. Secara praktis penggunaan metode Student Team Achievement Divisions (STAD) mempunyai berbagai manfaat sebagai berikut: 1) Bagi siswa penelitian ini bermanfaat yaitu siswa dapat memahami materi dengan mudah dan dapat termotivasi untuk mengikuti pembelajaran dengan menyenangkan; 2) Bagi guru dapat menambah pengalaman berharga dalam menerapkan metode Student Team Achievement Divisions (STAD); 3) Bagi sekolah Hasil penelitian ini memberikan sumbangan bagi sekolah pada perkembangan ilmu pendidikan dan memberikan sumbangan untuk mengimpementasikan metode Student Team Achievement Divisions (STAD); 4) Bagi Perpustakaan hasil penelitian dapat menambah jumlah koleksinya.
LANDASAN TEORITIS
Kemampuan Membaca Huruf Jawa
Pengertian Kemampuan
Kemampuan yaitu mampu artinya kuasa (bisa atau sanggup) melakukan sesuatu artinya kesanggupan, kecakapan, kekuatan (Poerwadarminta, 2007: 742). Jadi kemampuan yang dimaksud adalah tindakan seseorang yang menunjukkan bahwa ia sanggup, cakap, dan mempunyai kekuatan untuk melakukan sesuatu yang akan di tuju. Kemampuan dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu sebagai berikut: 1)Kemampuan instrinsik adalah kemampuan yang tercakup didalam situasi belajar dan menemui kebutuhan dan tujuan-tujuan, 2) Kemampuan ekstrinsik adalah kemampuan yang hidup dalam diri siswa dan berguna dalam situasi belajar yang fungsional (Hamalik, 2008: 162
Pengertian Membaca
Keterampilan membaca merupakan dasar untuk menguasai berbagai bidang studi. Mengingat pentingnya membaca, maka anak harus belajar membaca dan kesulitan membaca harus diatasi secepat mungkin karena berawal dari membaca segala pengetahuan yang diketahui. Sukirno (2009:1) mengatakan keterampilan membaca merupakan alat komunikasi yang sangat diperlukan dalam kehidupan manusia.
Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan agar makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpengaruhi maka pesan yang tersurat dan yang tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik (Tarigan, 1985:7)
Pengertian Huruf Jawa
Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan tentang pengertian aksara Jawa yaitu aksara yang digunakan untuk menulis bahasa Jawa, berjumlah dua puluh aksara, bermula dengan ha dan berakhir dengan nga. Aksara Jawa merupakan suatu hasil peninggalan budaya yang memiliki nuansa estetis dan sarat dengan makna. Di dalamnya bukan hanya memiliki nilai keindahan saja melainkan makna yang terkandung menjadi suatu pelajaran akan suatu kehidupan.
Menurut Daru Suprapta (1996: 5), carakan (abjad Jawa) yang digunakan dalam ejaan bahasa Jawa pada dasarnya terdiri atas dua puluh aksara pokok yang bersifat silabik (bersifat kesukukataan). Masing-masing aksara pokok mempunyai pasangan yakni aksara yang berfungsi untuk menghubungkan suku kata tertutup konsonan dengan suku kata selanjutnya, kecuali suku kata yang tertutup wignyan, layar, cecak, dan lain-lain.
Metode STAD (Student Team Achievement Divisions)
Pengertian metode
Metode secara harfiah berarti “cara”. Dalam pemakaian yang umum metode diartikan sebagai suatu cara untuk prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu. Metode mengajar merupakan cara-cara menyajikan bahan pelajaran kepada siswa untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian, salah satu keterampilan guru yang memegang peranan penting dalam pengajaran adalah keterampilan memilih metode (Rohman dan Sutikno, 2010:55).
Metode merupakan salah satu cara yang dipegunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar metode sangat diperlukan oleh guru, dengan menggunakan metode yang bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Menguasai metode mengajar merupakan suatu keniscayaan, sebab seorang guru tidak akan dapat mengajar dengan baik apabila ia tidak menguasai metode secara tepat. (Rohman dan Sutikno, 2010: 15) Syaiful Bahri Djumarah dan Winarno Surakhmad mengemukakan lima macam faktor yang mempengaruhi penggunaan metode mengajar yakni: 1) Tujuan dengan berbagai jenis dan fungsinya, 2) Anak didik dengan berbagai tingkat kematangannya, 3) Situasi berlainan keadaannya, 4) Vasilitas bervariasi secara kualitas dan kuantitasnya, 5) Kepribadian dan kompetensi guru yang berbeda-beda
Pengertian STAD (Student Team Achievement Divisions)
Metode Student Team Achievement Divisions dikembangkan oleh Robert E Salvin dari Universitas John Hopkins. Metode ini dipandang paling sederhana dan paling langsung dari pendekatan pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) ini merupakan salah satu tipe model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 siswa secara heterogen. Gagasan utama dari metode Student Team Achievement Divisions (STAD) adalah untuk memotivasi siswa supaya dapat saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam menguasai kemampuan yang diajarkan guru (Robert E Salvin, 2008: 12).
Robert E Salvin (dalm Isjoni, 2009: 51) menyatakan bahwa metode Student Team Achievement Divisions (STAD) merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada aktifitas dan interaksi antara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal.
Menurut Nurkhayati (2006: 13-14) menyatakan bahwa metode Student Team Achievement Divisions (STAD) memiliki kelebihan dan kekurangan dalam proses pembelajaran. Adapun uraian mengenai kelemahan dan kelebihan dari metode Student Team Achievement Divisions (STAD) sebagai berikut:
- Kelebihan metode Student Team Achievement Divisions (STAD): a) Kelas dibagi dalam kelompok-kelompok kecil dengan aturan tertentu, sehingga kemampuan dan perkembangan siswa dapat terpantau dan tergali dengan baik, b) Adanya penghargaan individu maupun kelompok, sehingga mampu memotivasi belajar siswa dengan baik secara individu mupun kelompok, c) Terciptanya suasana kooperatif untuk menghasilkan yang terbaik antar siswa dalam kelompok maupun antar kelompok dalam kelas, sehingga proses KBM akan lebih hidup, d) Terciptanya semangat kebersamaan antar siswa sekaligus memperkecil tingkat ketergantungan antar siswa, e) Transfer atau pemindahan ilmu tidak hanya terjadi antara guru dengan siswa melainkan terjadi antar siswa, f) Siswa mendapat kemudahan dalam memahami materi, g) Siswa dapat meningkatkan kemampuannya dalam berdiskusi.
- Kekurangan Student Team Achievement Divisions (STAD): a) Pekerjaan administrasi guru lebih banyak, b) Waktu KBM sedikit banyak akan berkurang, karena untuk menyusun tempat duduk kelompok, c) Lancar tidaknya pelaksanaan akan sangat tergantung pada kemampuan siswa, d) Apabila ada siswa yang tidak cocok dengan anggota kelompoknya, maka siswa kurang bisa bekerja sama dengan menyelesaikan tugas, e) Ada siswa yang kurang memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dalam belajar kelompok, f) Apabila ada siswa yang malas maka usaha kelompok untuk mendapatkan penghargaan akan terlambat
Kerangka berpikir
Penggunaan metode Student Team Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Jawa. Dalam diskripsi teori antara lain dijelaskan bahwa metode Student Team Achievement Divisions (STAD) merupakan salah satu tipe kooperatif pada menekankan pada aktifitas dan interaksi antar siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Dengan menggunakan metode Student Team Achievement Divisions (STAD) proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, efisien dalam waktu dan tenaga, meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar, merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif, dapat membuat materi pelajaran yang abstrak menjadi lebih konkrit, informasi pelajaran yang disajkan dengan alat peraga yang tepat akan memberikan kesan mendalam dan lebih lama tersimpan pada diri siswa.
Melihat kondisi awal yang seperti ini, peneliti akan melaksanakan suatu tindakan untuk mengatasinya. Dari tindakan yang dilaksanakan peneliti, diharapkan mencapai kondisi akhir, yaitu hasil belajar bahasa Jawa kelas IV SD Negeri Banyuanyar Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali dapat meningkat dan siswa lebih senang dan tertarik untuk mengikuti pembelajaran Bahasa Jawa.
Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap penelitian yang kebenaran masih harus diuji terlebih dahulu secara empiris (Sumadi Suryabrata, 2003: 21). Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, maka peneliti dapat merumuskan hipotesis sebagai berikut:
“Penggunaan Metode Pembelajaran Student Team Achievement Divisions (STAD) Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Banyuanyar Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester II Tahun Pelajaran 2018/2019”
METODOLOGI PENELITIAN
Alasan pemilihan sekolah yang peneliti jadikan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah kelas IV Sekolah Dasar Negeri Banyuanyar Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali, di mana tempat ini sekaligus tempat peneliti melaksanakan tugas mengajar. Alasan peneliti memilih tempat tersebut adalah: a) Lokasinya dapat dengan mudah dijangkau oleh peneliti, b) Peneliti menjadi salah satu guru yang mengajar di sekolah tersebut sehingga memudahkan peneliti untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas ini.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2018/2019 tepatnya pada bulan Januari 2019 sampai dengan bulan Juni 2019
Subjek penelitian dalam Penelitian Tindakan Kelas Ini adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Banyuanyar Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester I1 Tahun pelajaran 2018/2019 berjumlah 19 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan.
Teknik Dan Alat Pengumpulan dalam Penelitian Tindakan Kelas berupa segala gejala atau peristiwa yang mengandung informasi yang berkaitan dengan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan. Data tersebut meliputi data siswa, nilai hasil belajar, dan keaktifan siswa. Data penelitian dikumpulkan dari berbagai sumber yang meliputi: 1) Ketika dilihat dari nilai siswa sebelum diadakan penelitian, 2) Siswa kelas IV sebagai subjek penelitian. Data yang diperoleh berupa keaktifan siswa, nilai tes atau hasil belajar Bahasa Jawa siswa pada saat setelah penggunaan metode Student Team Achievement Divisions (STAD), 3) Proses kegiatan belajar mengajar Bahasa Jawa ketika menggunakan metode Student Team Achievement Divisions (STAD) diterapkan meliputi data hasil pengamatan/observasi siswa, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, daftar hadir siswa, serta dokumen foto pelaksanaan pembelajaran.
Teknik Dan Alat pengumpulan Data Sesuai dengan sumber dat yang digunakan dalam penelitian ini, maka teknik dan alat pengumpulan data yang digunakan antara lain: 1) Observasi yang dilakukan peneliti adalah mengamati partisipasi siswa dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran Bahasa Jawa siswa kelas IV. Proses pembelajarannya dilaksanakan dengan menggunakan metode Student Team Achievement Divisions (STAD). Observasi hanya dilakukan sebatas mengamati, mengidentifikasi, dan mencatat apa kekurangan dan kelebihan dalam proses pembelajaran, 2) Dokumentasi adalah upaya untuk memberikan gambaran bagaimana metode Student Team Achievement Divisions (STAD) di terapkan dalam Penelitian Tindakan Kelas dilakukan. Dalam penelitian ini, dokumen digunakan untuk mengetahui jumlah siswa dan prestasi belajar kegiatan belajar mengajar, sebagai dasar untuk membentuk kelompok-kelompok dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Jawa dengan menggunakan metode Student Team Achievement Divisions (STAD). Dokumen ini misalnya, koleksi arsip peneliti, RPP, silabus, laporan tugas siswa, dan hasil ujian siswa, 3) Tes merupakan alat yang digunakan peneliti untuk mengetahui hasil dari penelitian yang dilakukan. Tes dilakukan dengan tes praktek langsung untuk mengetahui hasil belajar siswa. Data yang didapatkan dari kegiatan ini adalah tabel pengamatan berupa hasil belajar atau nilai praktek dan nilai keaktifan siswa yang digunakan sebagai indikator ketercapaian hasil penelitian.
Validasi Data hasil penelitian dikumpulkan melalui observasi, studi dokumentasi dan echievement test untuk mengetahui kompetensi yang diharapkan dengan mengggunakan metode Student Team Achievement Divisions (STAD) dalam pembelajaran Bahasa Jawa materi membaca huruf jawa. Untuk pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan dua cara yaitu triangulasi dan auditing.
Analisis Data Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman (dalam Suwarsih Madya, 2007: 76-78) yaitu teknik analisis interaktif, dalam teknik ini terdapat tiga tahap (reduksi data, sajian data, penarikan kesimpulan). Aktivitasnya saling berinteraksi dengan proses pengumpulan data sebagai siklus. Ada tiga tahap yang digunakan dalam menganalisis data, yaitu: 1 Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, menentukan fokus, menyederhanakan, meringkas, dan transformasi data mentah yang muncul dari catatan tertulis di lapangan. Dalam tahap ini peneliti memilih data, menggolongkan data, dan membuang data yang tidak perlu, kemudian mengorganisasikan data sehingga dapat ditarik kesimpulan, 2) Penyajian data merupakan diskripsi dalam bentuk narasi yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan, 3) Penarikan kesimpulan dilakukan dengan cara bertahap pada akhirnya tiap siklus. Dalam penarikan kesimpulan, perlu verifikasi untuk mementapkan kesimpulan dan tampilan data agar dapat dipertanggungjawabkan.
Indikator Kinerja yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar Bahasa Jawa melalui penggunaan metode Student Team Achievement Divisions (STAD) siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Banyuanyar Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali pada Semester Genap Tahun Pelajaran 2018/2019. Setiap tindakan upaya peningkatan hasil belajar bahasa Jawa melalui penggunaan alat peraga di rancang ke dalam satu siklus yang terdiri dari empat tahap: (1) perencanaan tindakan; (2) Pelaksanaan Tindakan; (3) Observasi Tindakan; (4) Refleksi tindakan untuk perencanaan siklus berikutnya. Dalam penelitian ini, direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus.
Prosedur Penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar Bahasa Jawa melalui penggunaan metode Student Team Achievement Divisions (STAD) siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Banyuanyar Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali pada Semester Genap Tahun Pelajaran 2018/2019. Setiap tindakan upaya peningkatan hasil belajar bahasa Jawa melalui pengguanaan metode Student Team Achievement Divisions (STAD) dirancang ke dalam satu siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) Perencanaan tindakan; (2) Pelaksanaan tindakan; (3) Observasi tindakan; dan (4) Refleksi tindakan untuk perencanaa siklus berikutnya. Dalam penelitian ini, direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus.
HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
Diskripsi Kondisi Awal
Hasil ulangan harian pada kelas IV yang peneliti lakukan pada tanggal 20 Maret 2017 materi membaca huruf Jawa menunjukkan bahwa dari hasil belajar pada materi tersebut masih sangat rendah.hal ini dibuktikan dari 19 siswa diperoleh nilai rata-rata 59,21. Nilai tertinggi adalah sebesar 75 dan nilai terendah sebesar 45. Siswa yang memperoleh nilai 41-50 sejumlah 7 siswa, 51-60 sejumlah 3 siswa, 61-70 sejumlah 3 siswa, dan 71-80 sejumlah 6 siswa. Dari data tersebut dapat disimpulkan siswa yang telah mencapai KKM sejumlah 31,57% (6 siswa) sedangkan 68,42% (13 siswa) belum mencapai KKM yaitu 70.
No | Rentang Nilai | Frekuensi |
1 | 41-50 | 7 |
2 | 51-60 | 3 |
3 | 61-70 | 3 |
4 | 71-80 | 6 |
Jumlah | 19 |
No | Kemampuan | Skor Kemampuan Menghitung |
1 | Terendah | 50 |
2 | Tertinggi | 80 |
3 | Rerata | 67,11 |
4 | Rentang | 30 |
Diskripsi Hasil Siklus I
Pada siklus 1 peneliti melakukan kegiatan pendahuluan, inti, penutup. Pada kegiatan inti peneliti melaksanakan pembelajaran dengan metode STAD sebagai berikut: 1) Membentuk kelompok yang anggotanya 6 orang, 2) Guru menyajikan pelajaran, 3) Guru memberi tugas pada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggotanya yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti, 4) Guru memberi kuis/ pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu, 5) Memberi evaluasi, 6) Kesimpulan. Pada siklus 1 ini kemampuan membaca huruf Jawa bagi siswa kelas IV dapat dijelaskan sebagai berikut. Nilai terendah 50 nilai tertinggi 80 nilai rata-rata 67,11 sedangkan rentang nilai 30. Data tersebut dapat disajikan dalam table berikut.
No | Kemampuan | Skor Kemampuan Menghitung |
1 | Terendah | 50 |
2 | Tertinggi | 80 |
3 | Rerata | 67,11 |
4 | Rentang | 30 |
Dapat pula kemampuan membaca huruf Jawa dengan menggunakan metode Student Team Achievement Divisions (STAD) siklus 1 di atas dibuat dalam rentang kemampuan sebagai berikut:
No | Rentang Nilai | Frekuensi |
1 | 41-50 | 3 |
2 | 51-60 | 3 |
3 | 61-70 | 3 |
4 | 71-80 | 10 |
Jumlah | 19 |
Berdasarkan pelaksanaan dan observasi tindakan dengan mengguanakan metode Student Team Achievement Divisioans (STAD) yang telah dilakukan pada siklus 1 sampai 4 kali pertemuan dapat berjalan lancar dan suasana lebih menyenangkan sehingga siswa tidak mudah bosan, namun dari hasil tes belum mendapat nilai yang memuaskan walaupun sebagian siswa telah mencapai KKM bahkan lebih. Kekurangan, baik keaktifan, kreatifitas, maupun kemampuan membaca huruf Jawa belum dapat diatasi semuanya.
Deskripsi Hasil Siklus 2
Pada siklus 1 peneliti melakukan kegiatan pendahuluan, inti, penutup. Pada kegiatan inti peneliti melaksanakan pembelajaran dengan metode STAD sebagai berikut: 1)Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dan lain-lain, 2) Guru menyajikan pelajaran, 3) Guru memberi tugas pada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggotanya yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti, 4) Guru memberi kuis/ pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu, 5) Memberi evaluasi, 6) Kesimpulan
Pada siklus 2 ini membaca huruf Jawa bagi siswa kelas IV dapat dijelaskan sebagai berikut. Nilai terendah 60. Nilai tertinggi 90, nilai rerata 78,68 sedangkan rentang nilai 30. Data tersebut dapat disajikan dalam tabel berikut.
No | Kemampuan | Skor Kemampuan Menghitung |
1 | Terendah | 60 |
2 | Tertinggi | 90 |
3 | Rerata | 78,68 |
4 | Rentang | 30 |
Dapat pula kemampuan membaca huruf Jawa dengan menggunakan metode Student Team Achievement Divisions (STAD) di atas dapat dibuat dalam rentang kemampuan sebagai berikut.
No | Rentang Nilai | Frekuensi |
1 | 41-50 | 0 |
2 | 51-60 | 3 |
3 | 61-70 | 1 |
4 | 71-80 | 6 |
5 | 81-90 | 9 |
Jumlah | 19 |
Dengan melihat data dan grafik di atas, dapat dilihat bahwa siswa yang memperoleh 41-50 tidak ada, 51-60 sejumlah 3 siswa, 61-70 sejumlah 1 siswa, 71-80 sejumlah 6 siswa, dan 81-90 sejumlah 9 siswa.
Pembahasan
Tindakan
Setelah melakukan kegiatan menganalisis, peneliti melakukan tindakan siklus 1 dan siklus 2. Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Kondisi Awal | Siklus 1 | Siklus 2 |
Belum menerapkan metode Student Team Achievement Divisions (STAD) | Menerapkan metode Student Team Achievement Divisions (STAD) tanpa bimbingan | Menerapkan metode Student Team Achievement Divisions (STAD) dengan bimbingan |
Hasil Kemampuan Membaca Huruf Jawa
Kondisi Awal | Siklus 1 | Siklus 2 atau Kondisi Akhir | Refleksi dari Kondisi Awal ke Kondisi Akhir |
Nilai terendah 45, nilai tertinggi 75, nilai rerata 59,21 | Nilai terendah 50, nilai tertinggi 80, rerata 67,11 | Nilai terendah 60, nilai tertinggi 90, rerata 78,68 | Nilai terendah meningkat dari 45 menjadi 60, nilai tertinggi dari 75 menjadi 90, rerata meningkat dari 59,21 menjadi 78,68 |
Kondisi awal pembelajaran membaca huruf Jawa pada sisa kelas IV pada Sekolah Dasar Negeri Banyuanyar Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester II Tahun Pelajaran 2018/2019 berjumlah 19 siswa yang terdiri dari 7 siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki dilakukan dengan pendekatan konvensional.
Deskripsi tindakan siklus 1 menunjukkan bahwa proses pembelajaran belum berjalan dengan baik. Peneliti belum aktif dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Jawa dengan mengguanakan metode Student Team Achievement Divisions (STAD). Aktivitas peneliti dalam pembelajaran Bahasa Jawa dengan menggunakan metode Student Team Achievement Divisions (STAD) belum menunjukkan aktivitas yang diharapkan.
Dari hasil tes pada siklus 1 dapat dilihat bahwa siswa yang memperoleh nilai 41-50 sejumlah 3 siswa, 51-60 sejumlah 3 siswa, 61-70 sejumlah 3 siswa, dan 71-80 sejumlah 10 siswa.
Data yang diperoleh dari observasi siklus 2 menunjukkan bahwa siswa yang aktif selama pemberian apersepsi sebanyak 53% atau sekitar 10 siswa, sedangkan 47% yang lain tampak diam, berbicara dengan temannya, atau melakukan kegiatan yang lain yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan belajar mengajar. Siswa yang antusias mengerjakan soal-soal yang diberikan peneliti secara lisan sebanyak 68,42%, sedangkan 31,58% lainnya belum bisa menjawab pertanyaan peneliti.
Dari hasil tes pada siklus 2 dapat dilihat bahwa siswa yang memeroleh nilai 41-50 sejumlah 0 siswa, 51-60 sejumlah 3 siswa, 61-70 sejumlah 1 siswa, 71-80 sejumlah 6 siswa, dan 81-90 sejumlah 9 siswa. Hasil penilaian melalui tes menunjukkan bahwa rata-rata kelas nilai Bahasa Jawa membaca huruf Jawa sebesar 78,68.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan deskripsi dan hasil tindakan yang dicapai dengan penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode Student Team Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan kualitas proses belajar dan hasil belajar bahasa jawa materi membaca huruf Jawa siswa kelas IV SD Negeri Banyuanyar Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2018/2019. Hal tersebut didukung oleh fakta-fakta sebagai berikut: 1) Melaui penggunaan metode Student Team Achievement Divisions (STAD) kreatifatas siswa dalam kegiatan proses belajar pada materi membaca huruf Jawa pada pra siklus ke siklus 1 nilai terendah meningkat dari 45 menjadi 50, nilai tertinggi dari 75 menjadi 80, dan rerata meningkat dari 59,21 menjadi 67,11; 2) Melalui penggunaan metode Student Team Achievement Divisions (STAD) metode Student Team Achievement Divisions (STAD) kreatifitas siswa dalam kegiatan proses belajar pada materi membaca huruf Jawa pada siklus 1 ke siklus 2 nilai terendah meningkat dari 50 menjadi 60, nilai tertinggi dari 80 menjadi 90, dan rerata meningkat dari 67,11 menjadi 78,68; 3) Melalui pengguanaan metode Student Team Achievement Divisions (STAD) kreatifitas siswa dalam kegiatan proses belajar pada materi membaca huruf Jawa siswa lebih konsentrasi menerima pembelajaran, sehingga hasil belajar meninngkat. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai yang diperoleh siswa pada pra siklus yaitu 59,21 pada siklus 1 meningkat dengan rata-rata menjadi 67,11 dan pada siklus 2 meningkat lagi menjadi 78,68.
Saran
Berkaitan dengan hal yang dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini, maka peneliti mengajukan saran-saran sebagai berikut: 1) Bagi Guru hendaknya memilih dan menggunakan media pembelajaran yang lengkap sesuai dengan topik yang dibahas dalam proses belajar mengajar; 2) Bagi Siswa Apabila memiliki problem mintalah bantuan kepada siapa saja yang dapat dipercaya, jangan biarkan problem itu dipendam karena berakibat tidak baik bagi diri sendiri ikutilah pelajaran dengan senang hati dan sungguh-sungguh jangan malu dan takut untuk bertanya, agar prestasimu menjadi meningkat lebih baik, 3) Bagi Sekolah perlu menggiatkan adanya kelompok belajar, sebab dengan giatnya kelompok belajar maka waktu-waktu untuk belajar dapat meningkat dan kualitas belajarnyapun akan meningkat karena antara anggota kelompok dapat saling tukar pikiran, menyediakan media pemblajaran yang dirancang bagi siswa dan guru yang sesuai dengan meteri/kurkulum perkembangan jaman khususnya pada mata pelajaran Bahasa Jawa, mendorong siswa untuk belajar dan berprestasi dengan baik, khususnya dalam mata pelajaran Bahasa Jawa, 4) Bagi Orang Tua memperhatikan media pembelajaran bagi anaknya yang sedang belajar, , Bekerjasama dan seiring dengan guru dalam mendorong siswa untuk meningkatkan belajar dan meliki jiwa berprestasi dengan menggunakan cara belajar yang baik, khususnya dalam mata pelajaran Bahasa Jawa.
DAFTAR PUSTAKA
Poerwadarminta. 2007. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka.
Oemar Malik. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT.Bumi Media.
Sukirno. 2009. Pembelajaran Menulis Kreatif dengan Strategi Belajar Ekselerasi. Purwarejo: UM Purworejo.
Tarigan, Henry Guntur. Pengajuan Gaya Bahasa. Bandung: penerbit Angkasa.
Darrusuprapta. 1996. Pedoman Penulisan Aksara Jawa. Yayasan Pustaka Nusantara. Yogyakarta.
Fathurrahman P dan Sutikno. S. 2010. Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islam. Bandung: Refika Aditama.
Robert.E.Salvin. 2008. Cooperative Learnig, Teori, Riset dan Praktik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Isjoni. 2009. Cooperative learning.alfabeta. Bandung.
Abbas Nurkhayati dkk. 2006. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dengan Penilaian Portofolio di SMP N 10 Gorontalo.diakses tanggal 24 Agustus 2016.
Suryabrata. Sumadi. 2003. Metodologi Penelitian.jakarta: Raja Grafindo Persada.
Suwarsih Madya. 2007. Teori dan Prektik Penelitian Pendidikan.Bandung:Alfabeta.