PENERAPAN METODE TUTOR SEBAYA

DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) TENTANG GLOBALISASI

PADA PESERTA DIDIK KELAS VI SDN 2 TANJUNGSARI

DI SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016

 

Djumiatun

Guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas VI SDN 2 Tanjungsari

 

ABSTRAK

Tujuan dalam penelitian adalah Mendeskripsikan penerapan Metode Tutor Sebaya dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tentang Globalisasi pada Peserta Didik Kelas VI SDN 2 Tanjungsari di Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 dan Menganalisis penerapan Metode Tutor Sebaya terhadap peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tentang Globalisasi pada Peserta Didik Kelas VI SDN 2 Tanjungsari di Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016. Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tempat penelitian adalah SDN 2 Tanjungsari, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang. Waktu penelitian adalah dua bulan, mulai bulan April sampai dengan bulan Mei yang bertepatan dengan periode pertengahan-akhir Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016. Subyek penelitian adalah peserta didik Kelas VI di SDN 2 Tanjungsari, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang pada Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 sebanyak tujuh peserta didik. Data penelitian adalah aktifitas belajar dan hasil belajar. Sumber data penelitian adalah peserta didik. Alat pengumpulan data adalah lembar pengamatan, soal ulangan harian dan foto kegiatan penelitian. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Prosedur penelitian adalah tindakan dengan Model Siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu Perencanaan, Tindakan, Pengamatan dan Refleksi. Penelitian dilakukan dalam dua siklus, yaitu Siklus I dan Siklus II. Hasil penelitian adalah 1) Penerapan Metode Tutor Sebaya dengan belajar kelompok mengerjakan Lembar Kerja Kelompok (LKK), 2) Penerapan Metode Tutor Sebaya dengan belajar kelompok meningkatkan aktifitas belajar peserta didik dengan berdiskusi dan tanya-jawab, 3) Penggunaan media gambar nyata sebagai media pembelajaran dan lembar Penerapan Metode Tutor Sebaya dengan belajar kelompok meningkatkan hasil belajar peserta didik, baik kuis maupun ulangan harian.

Kata Kunci: Metode Tutor Sebaya, Hasil Belajar, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Globalisasi.

 

PENDAHULUAN

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan serta analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis. IPS di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan sederajat disusun secara sistematis, komprehensif dan terpadu.

Dalam pembelajaran IPS tentang Globalisasi mengacu pada buku teks sebagai sumber belajar dan masih berpusat pada guru. Selain itu, pembelajaran juga tidak ditunjang dengan media pembelajaran yang relefan. Namun demikian, guru berupaya menjalin komunikasi dan interaksi yang aktif. Pembelajaran IPS tersebut tidak sesuai dengan harapan karena hanya dua peserta didik saja yang aktif dan memahami materi tersebut. Dari tujuh peserta didik, dua diantaranya sering bertanya lebih lanjut dan selalu menjawab pertanyaan dari guru.

Dalam materi tentang Globalisasi, Indonesia merupakan bagian dari dunia internasional tidak dapat membatasi interaksi dengan negara-negara lain dan berperan dalam globalisasi itu sendiri, termasuk terjadi perubahan-perubahan dalam perilaku masyarakat. Namun demikian, hasil belajar yang dicapai peserta didik belum memuaskan dengan nilai rata-rata sebesar 57,143 yang lebih rendah daripada KKM sekolah sebesar 68 dan persentase ketuntasan sebesar 28,571% yang tidak memenuhi 75%.

Menurut Susilowati (2009: 3), tutor sebaya adalah seorang murid membantu belajar murid lainnya dengan tingkat kelas yang sama. Metode tutor sebaya dilakukan dengan cara memberdayakan kemampuan murid yang memiliki daya serap tinggi. Murid tersebut mengajarkan materi kepada teman-temannya yang belum paham, sehingga memenuhi ketuntasan belajar semuanya. Jadi, diharapkan dengan adanya tutor sebaya, murid yang kurang aktif menjadi aktif karena tidak malu untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat secara bebas kepada teman sebayanya.

Penelitian Dede Hendriansyah berjudul Penerapan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya dalam Meningkatkan Keterampilan Bermain Ornament Suling Lubang Enam (Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang). Penelitian yang dilakukan pada tahun 2013 tersebut merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Teknik analisis data dengan deskripsi sedangkan validasi data dengan member check dan triangulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan metode tutor sebaya meningkatkan keterampilan siswa dalam bermain suling enam lubang, mulai dari kemampuan variasi ornament pada sebuah lagu, teknik perpidahan jari dan teknik pernafasan.

Untuk meningkatkan aktifitas belajar dan hasil belajar peserta didik, guru menerapkan metode tutor sebaya dimana peserta didik menjadi tutor dalam pembelajaran bagi teman sebayanya, yaitu berdiskusi dan mengerjakan Lembar Kerja Kelompok (LKK) sesuai dengan materi. Dalam pembelajaran tersebut, guru menentukan peserta didik sebagai tutor dan mengatur pembagian kelompok. Sesuai dengan jumlah peserta didik yang sedikit dan karakteristik peserta didik itu sendiri, setiap kelompok hanya mempunyai satu tutor dalam belajar kelompok. Tutor bertugas menjelaskan materi sesuai dengan pemahamannya.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penulis adalah Guru Pengampu Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas VI. Dengan demikian, penulis dapat melakukan tindakan dengan menerapkan Metode Tutor Sebaya dalam pembelajaran IPS tentang Globalisasi.

Tempat penelitian adalah SDN 2 Tanjungsari, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang. Tempat penelitian terdapat di pusat kota dan beralamat di Jalan Gajah Mada, Gang Bahana, Kelurahan Tanjungsari, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang. Waktu penelitian adalah dua bulan, mulai bulan April sampai dengan bulan Mei yang bertepatan dengan periode pertengahan-akhir Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016. Subyek penelitian adalah peserta didik Kelas VI di SDN 2 Tanjungsari, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang pada Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016. Subyek penelitian sebanyak tujuh peserta didik.

Data penelitian adalah aktifitas belajar dan hasil belajar. Alat pengumpulan data adalah lembar pengamatan, soal ulangan harian dan foto kegiatan penelitian. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Prosedur penelitian adalah tindakan dengan Model Siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu Perencanaan, Tindakan, Pengamatan dan Refleksi. Penelitian dilakukan dalam dua siklus, yaitu Siklus I dan Siklus II. Setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Siklus I

Pembelajaran pada Siklus I menerapkan Metode Tutor Sebaya, yaitu belajar kelompok dengan tutor mengerjakan Lembar Kerja Kelompok (LKK). Sesuai dengan jumlah dan karakteristik peserta didik, guru menentukan dua tutor karena hanya dua kelompok. Tutor tersebut adalah Dwinanta Raditiya dan Khairul Alam. Dua kelompok tersebut adalah Kelompok Barat dan Kelompok Timur. Dwinanta Raditiya sebagai tutor dalam kelompok Barat dan Khairul Alam sebagai tutor dalam kelompok Timur.

Guru mengawali pembelajaran dengan menjelaskan materi secara singkat dan umum, sehingga peserta didik mempunyai pemahaman konsep yang bagus. Pembelajaran semacam ini untuk menunjang kelancaran dan keberhasilan penerapan Metode Tutor Sebaya.

Aktifitas belajar pada Siklus I difokuskan pada belajar kelompok mengerjakan LKK bersama dengan tutor. LKK terdiri dari beberapa pertanyaan yang bersifat deskriptif, sehingga tutor dapat menjelaskan materi kepada anggota kelompoknya. Aktifitas belajar meliputi diskusi dan tanya-jawab dalam mengerjakan LKK dan tanya-jawab dalam pembahasan hasil LKK. Diskusi dalam mengerjakan LKK dengan nilai rata-rata sebesar 68,571 dan termasuk kategori cukup bagus. Tanya-jawab dalam mengerjakan LKK dengan nilai rata-rata sebesar 70 dan termasuk kategori bagus. Tanya-jawab dalam pembahasan hasil LKK dengan nilai rata-rata sebesar 64,286 dan termasuk kategori cukup bagus.

Aktifitas belajar pada Siklus I dilanjutkan dengan kuis sebagai tolok ukur dari penguasaan materi secara individual. Kuis merupakan tindak lanjut dengan penerapan metode tutor sebaya bagi peserta didik, baik tutor maupun kelompok. Kuis hampir serupa dengan ulangan harian, namun terdiri dari sepuluh pertanyaan pilihan ganda. Hasilnya diketahui nilai rata-rata sebesar 67,143 dan persentase ketuntasan sebesar 71,429%. Secara lebih lengkap, nilai terendah sebesar 50 dicapai Al Fina Darmayanti dan nilai tertinggi sebesar 80 dicapai oleh Dwinanta Raditiya dan Khairul Alam.

Hasil belajar pada Siklus I dengan nilai rata-rata sebesar 69,286 dan persentase ketuntasan sebesar 57,143%. Nilai rata-rata sebesar 69,286 yang lebih tinggi daripada KKM sekolah sebesar 68 dan persentase ketuntasan sebesar 57,143% tidak memenuhi 75%.

Deskripsi Siklus II

Pembelajaran pada Siklus II melanjutkan penerapan Metode Tutor Sebaya dengan susunan kelompok yang berbeda karena aktifitas belajar pada Kelompok Barat lebih bagus daripada Kelompok Timur, baik tutor maupun anggota kelompok. Tutor masih sama, namun anggota kelompok yang ditukar. Selain itu, guru juga memotivasi peserta didik supaya aktif dan percaya diri dalam mengerjakan maupun pembahasan Lembar Kerja Kelompok (LKK), baik tutor maupun anggota kelompok.

Guru mengawali pembelajaran dengan menjelaskan materi secara singkat dan umum menggunakan media gambar, sehingga peserta didik menganalisis dampak Globalisasi terhadap perubahan perilaku masyarakat dalam beberapa bidang. Bahkan, peserta didik cukup aktif bertanya-jawab dalam menganalisis perubahan perilaku masyarakat tersebut.

Aktifitas belajar pada Siklus II difokuskan pada belajar kelompok mengerjakan LKK bersama dengan tutor dan kuis. LKK hampir sama seperti dengan LKK pada Siklus I, namun menyesuiakan dengan materi yang disampaikan. Aktifitas belajar meliputi diskusi dan tanya-jawab dalam mengerjakan LKK dan tanya-jawab dalam pembahasan hasil LKK. Kuis sebagai tolok ukur dari penguasaan materi secara individual karena hampir serupa dengan ulangan harian, namun terdiri dari sepuluh pertanyaan pilihan ganda.

Diskusi dalam mengerjakan LKK dengan nilai rata-rata sebesar 78,571 dan termasuk kategori bagus. Tanya-jawab dalam mengerjakan LKK dengan nilai rata-rata sebesar 75 dan termasuk kategori bagus. Tanya-jawab dalam pembahasan hasil LKK dengan nilai rata-rata sebesar 72,143 dan termasuk kategori bagus.

Hasil pembahasan kuis diketahui nilai rata-rata sebesar 81,429 dan persentase ketuntasan sebesar 85,714%. Secara lebih lengkap, nilai terendah sebesar 60 dicapai Al Fina Darmayanti dan nilai tertinggi sebesar 100 dicapai oleh Dwinanta Raditiya dan Khairul Alam. Sedangkan peserta didik lainnya mencapai nilai berkisar antara 70-80, sehingga memenuhi KKM sekolah sebesar 68.

Hasil belajar pada Siklus II dengan nilai rata-rata sebesar 78,571 dan persentase ketuntasan sebesar 85,714%. Nilai rata-rata sebesar 78,571 yang lebih tinggi daripada KKM sekolah sebesar 68 dan persentase ketuntasan sebesar 85,714% memenuhi 75%.

Pembahasan

Pada Siklus I, guru mengawali pembelajaran dengan menjelaskan materi secara singkat dan umum menggunakan peta Asia Tenggara. Pada Siklus II, guru mengawali pembelajaran dengan menjelaskan materi secara singkat dan umum menggunakan media gambar. Dalam belajar kelompok, peserta didik mengerjakan LKK yang dilanjutkan dengan pembahasan. Sebagai tindak lanjut, peserta didik mengerjakan kuis.

Perubahan pada Siklus II hanya mengubah susunan kelompok dengan menukar anggota kelompok. Peserta didik sebagai tutor masih sama. Hal tersebut dilakukan karena aktifitas belajar dan hasil kuis pada Kelompok Barat lebih bagus daripada Kelompok Timur. Selain itu, guru juga memotivasi peserta didik supaya aktif dan percaya diri. Dengan mengubah susunan kelompok dan memotivasi peserta didik, aktifitas belajar semakin meningkat, begitu juga dengan hasil kuis. Dalam pembelajaran dengan Metode Tutor Sebaya, kompetensi peserta didik sebagai tutor menjadi aspek penting.

Sesuai dengan hasil pengamatan dalam kegiatan pembelajaran dengan menerapkan Metode Tutor Sebaya, penulis menganalisis aktifitas belajar peserta didik dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 7. Analisis Pengamatan pada Siklus I dan Siklus II.

No

Aspek Pengamatan

Rata-rata

Siklus I (Kategori)

Rata-rata

Siklus II

(Kategori)

1

Peserta didik aktif berdiskusi dalam belajar kelompok mengerjakan Lembar Kerja Kelompok (LKK)

68,571

(C)

78,571

(B)

2

Peserta didik aktif tanya-jawab dalam belajar kelompok mengerjakan Lembar Kerja Kelompok (LKK)

70

(B)

75

(B)

3

Peserta didik aktif tanya-jawab dalam diskusi kelas pembahasan Lembar Kerja Kelompok (LKK)

64,286

(C)

72,143

(B)

Rata-rata (Kategori)

67,619 (C)

75,238 (B)

 

Sesuai dengan tabel di atas, aktifitas belajar peserta didik dalam diskusi mengerjakan LKK, tanya-jawab dalam mengerjakan LKK dan tanya-jawab dalam pembahasan hasil LKK semakin bagus, sehingga termasuk dalam kategori B. Sesuai dengan tindakan dalam pembelajaran, penerapan Metode Tutor Sebaya sangat menonjol dalam mengerjakan LKK, sehingga aktifitas belajar tutor dan anggota tutor meningkat dalam berdiskusi dan tanya-jawab dalam kelompoknya masing-masing. Peningkatan aktifitas belajar peserta didik tersebut sesuai dengan perbaikan tindakan, yaitu mengubah susunan kelompok dengan menukar anggota kelompok dan memotivasi peserta didik supaya aktif dan percaya diri.

Selain peningkatan aktifitas belajar peserta didik, perbaikan tindakan pada Siklus II juga meningkatkan hasil kuis dan hasil belajar dalam ulangan harian. Sesuai dengan hasil kuis, penulis menganalisis hasil belajar peserta didik dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 8. Analisis Hasil Kuis pada Siklus I dan Siklus II.

No

Aspek Hasil Kuis

Siklus I

Siklus II

1

Nilai terendah

50

60

2

Nilai rata-rata

67,143

81,429

3

Nilai tertinggi

80

100

4

Persentase ketuntasan

71,429%

85,714%

 

Tabel 9. Analisis Hasil Belajar pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II.

No

Aspek Hasil Belajar

K. Awal

Siklus I

Siklus II

1

Nilai terendah

40

50

60

2

Nilai rata-rata

57,143

69,286

78,571

3

Nilai tertinggi

70

85

100

4

Persentase ketuntasan

28,571%

57,143%

85,714%

 

Sesuai dengan tabel di atas, hasil belajar peserta didik semakin meningkat dan memuaskan. Hal tersebut berkaitan dengan aktifitas belajar peserta didik yang aktif dan kooperatif maupun penguasaan materi yang efektif.

PENUTUP

Kesimpulan

1.     Penerapan Metode Tutor Sebaya dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tentang Globalisasi pada Peserta Didik Kelas VI SDN 2 Tanjungsari di Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan belajar kelompok mengerjakan Lembar Kerja Kelompok (LKK) yang terdiri dari beberapa pertanyaan isian singkat berupa deskripsi sesuai dengan materi.

2.     Penerapan Metode Tutor Sebaya meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tentang Globalisasi pada Peserta Didik Kelas VI SDN 2 Tanjungsari di Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan peningkatan nilai rata-rata yang melebihi KKM sekolah dan persentase ketuntasan yang melebihi 75%.

Saran

1.     Peserta didik supaya meningkatkan aktifitas belajar kelompok bersama dengan tutor dengan bertanya lebih lanjut sesuai dengan kesulitan yang masih dihadapi.

2.     Guru supaya memberikan penghargaan bagi tutor yang berhasil membantu anggota kelompoknya.

3.     Sekolah supaya menggunakan Metode Tutor Sebaya dalam pembelajaran lainnya sesuai dengan karakteristik peserta didik sebagai tutor.

DAFTAR PUSTAKA

Anni, Catharina Tri. 2007. Psikologi Belajar. Semarang: UNNES Press.

Arikunto, Suharsimi. 2008. Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman Teoritis dan Praktisi bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Djamarah , Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Djalil, Aria, dkk. 2011. Pembelajaran Kelas Rangkap. Jakarta: Universitas Terbuka.

Rasyad, Aminuddin. 2003. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Uhamka Press.

Hendriansyah, Dede. 2013. Penerapan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya dalam Meningkatkan Keterampilan Bermain Ornament Suling Lubang Enam (Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang). Bandung: Skripsi Jurusan Pendidikan Seni Musik, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Sumaatmadja, Nursid. 2007. Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Jakarta: Universitas Terbuka.

Susilowati, dkk. 2009. Pembelajaran Kelas Rangkap. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional.

Wahidmurni. 2010. Pengembangan Kurikulum IPS dan Ekonomi di Sekolah/Madrasah. Malang: UIN Maliki Press.