PENERAPAN METODE CROSSWORD PUZZLE

DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) TENTANG LINGKUNGAN

RUMAH SEHAT PADA PESERTA DIDIK KELAS I B SDN TASIKAGUNG

DI SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2016/2017

 

Surini

Guru Kelas I B SDN Tasikagung

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah 1) Mendeskripsikan penerapan Metode Crossword Puzzle dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tentang Lingkungan Rumah Sehat pada peserta didik Kelas I B SDN Tasikagung di Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 dan 2) Menganalisis penerapan Metode Crossword Puzzle terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tentang Lingkungan Rumah Sehat pada peserta didik Kelas I B SDN Tasikagung di Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tempat penelitian ini adalah Kelas I B di SDN Tasikagung, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang. Waktu penelitian ini adalah akhir Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017. Subyek penelitian ini adalah peserta didik Kelas I B SDN Tasikagung pada Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 sebanyak duapuluh lima anak. Data penelitian ini adalah aktifitas belajar dan hasil belajar yang berkaitan dengan subyek penelitian sesuai tindakan dalam pembelajaran. Teknik pengumpulan data dengan teknik non tes dan teknik tes. Teknik analisis data dengan teknik analisis kualitatif dan teknik analisis kuantitatif. Prosedur penelitian ini adalah model Siklus yang terdiri dari empat tahap yang saling berkaitan dan berulang. Hasil penelitian adalah 1) Penerapan Metode Crossword Puzzle dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tentang Lingkungan Rumah Sehat dengan pembelajaran kelompok sesuai dengan posisi tempat duduk, 2) Penerapan Metode Crossword Puzzle dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tentang Lingkungan Rumah Sehat dengan mengerjakan tugas kelompok, yaitu menjawab pertanyaan isianmendatar dan menurun secara tertulis dalam Teka-Teki Silang (TTS), 3) Penerapan Metode Crossword Puzzle meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tentang Lingkungan Rumah Sehat, sehingga nilai rata-rata memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 66 dan memenuhi ketuntasan minimal sebesar 75%.

Kata Kunci:       Metode Crossword Puzzle, Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Lingkungan, Rumah Sehat.

 

PENDAHULUAN

Lingkungan Rumah Sehat merupakan materi terakhir dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) untuk Kelas I di Semester II. Materi tersebut berkaitan dengan tema-tema terdahulu, antara lain Budi Pekerti, Diri Sendiri, Keluarga, Lingkungan, Kebersihan, Kesehatan, Peristiwa dan Permainan. Sesuai dengan pengalaman belajar dan aktifitas belajar, kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik peserta didik semakin terampil, sehingga tidak terjadi permasalahan dalam pembelajaran, termasuk dalam pembelajaran IPS tersebut. Namun, tingkat kematangan peserta didik yang berbeda-beda menyebabkan kemampuannya tidak merata. Dengan demikian, beberapa peserta didik masih mengalami kesulitan belajar.

Dalam pembelajaran IPS tentang Lingkungan Rumah Sehat di Kelas I SDN Tasikagung pada akhir Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017, peserta didik masih mengalami kesulitan belajar karena pembelajaran hanya berlangsung klasikal yang tidak kreatif dan tidak inovatif. Dalam pembelajaran tersebut, peserta didik hanya menjadi individu-individu yang berinteraksi dengan guru dan buku teks, sehingga antar peserta didik tidak terjadi interaksi. Selain itu, pembelajaran tidak kreatif dan inovatif karena guru selalu terfokus pada penyampaian materi, sehingga mengabaikan kemampuan berbahasa, khususnya membaca dan menulis. Padahal, kemampuan membaca dan menulis sangat penting bagi peserta didik, khususnya yang masih berada di kelas bawah, misalnya di Kelas I B.

Pembelajaran di kelas bawah tidak hanya sekedar menyampaikan materi, tetapi juga memperhatikan kemampuan berbahasa, khususnya membaca dan menulis. Hal tersebut sangat penting karena kemampuan berbahasa ini sangat berpengaruh terhadap aktifitas belajar dan hasil belajar. Pembelajaran IPS tentang Lingkungan Rumah Sehat berkaitan dengan tema-tema terdahulu dan bersifat konkrit. Namun demikian, guru mengabaikan hal tersebut. Selain itu, kemampuan berbahasa peserta didik juga masih terbatas. Sesuai dengan hal tersebut, peserta didik mencapai hasil belajar yang termasuk kategori jelek. Sesuai dengan data nilai ulangan harian, nilai rata-rata sebesar 63,2 dan ketuntasan sebesar 48%. Hasil belajar dengan nilai rata-rata di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sekolah sebesar 66 dan belum memenuhi ketuntasan minimal sebesar 75%.

Menurut Johnson (2004: 113), Crossword Puzzle adalah permainan teka-teki silang atau sejenisnya yang berguna untuk mempelajari pola pikir, pemikiran logis, sistem pendekatan serta pemecahan masalah secara umum. Secara khusus, Crossword Puzzle adalah permainan yang memungkinkan pemainnya memasukan kata yang bersesuaian dengan kotak yang tersedia sampai seluruh kotak terisi penuh. Aturan pengisian huruf-huruf ditampilkan dalam dua lajur, yaitu mendatar dan menurun, sehingga membentuk kata yang menjawab pertanyaan tersebut dengan benar.

Menurut Zaini, dkk (2008: 71), Metode Crossword Puzzle merupakan metode belajar dengan maksud untuk membantu dan memantapkan peserta didik dalam menguasai materi yang diberikan guru setelah menyampaikan pelajaran. Metode Crossword Puzzle baik dan menyenangkan dalam belajar tanpa harus kehilangan esensi belajar itu sediri yang sedang berlangsung, bahkan melibatkan partisipasi peserta didik secara aktif sejak awal, tidak hanya mental tetapi juga fisik.

Penelitian Edah Jubaedah pada tahun 2014 berjudul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA melalui Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle. Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tersebut dilakukan dalam dua siklus dengan subyek 35 anak. Metode pengumpulan data penelitian dengan observasi, catatan lapangan, tes dan dokumentasi. Hasil penelitian adalah hasil belajar meningkat. Hasil belajar pada Siklus I dengan nilai rata-rata sebesar 79,94 dan ketuntasan sebesar 88,5% dan pada Siklus II dengan nilai rata-rata sebesar 84,5 dan ketuntasan sebesar 87,5%.

Penelitian Siti Asiyah pada tahun 2014 berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Crossword Puzzle untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas V di MIN Kolomayan Wonodadi Blitar Tahun Ajaran 2013/2014. Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tersebut dilakukan dalam dua siklus dengan subyek 27 anak. Metode pengumpulan data penelitian dengan tes, observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian adalah hasil belajar meningkat. Hasil belajar pada Siklus I dengan nilai rata-rata sebesar 71,18 pada Siklus II dengan nilai rata-rata sebesar 79,37.

Sesuai dengan uraian dalam larat belakang masalah di atas, penulis sebagai Guru Kelas I B melakukan tindakan dalam pembelajaran IPS tentang Lingkungan Rumah Sehat dengan Metode Crossword Puzzle. Dalam pembelajaran peserta didik dan kelompoknya sesuai dengan posisi tempat duduk mengerjakan tugas, yaitu menjawab pertanyaan dalam teka-teki silang. Pembelajaran menjadi menarik karena tidak hanya sekedar menjawab, tetapi lembar jawaban yang berbeda dengan kotak-kotak mendatar dan menurun memudahkan menjawab dengan benar. Dengan mengikuti pembahasan dan diskusi kelas tidak hanya mengetahui hasil tugas, tetapi juga meningkatkan kemampuan berbahasa peserta didiklainnya, yaitu mendengarkan dan berbicara.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tentang Lingkungan Rumah Sehat dengan tindakan menerapkan Metode Crossword Puzzle.

Tempat penelitian ini adalah Kelas I B di SDN Tasikagung, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang. Waktu penelitian ini adalah akhir Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017. Subyek penelitian ini adalah peserta didik Kelas I B SDN Tasikagung pada Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017. Subyek penelitian sebanyak duapuluh lima anak.

Data penelitian ini adalah aktifitas belajar dan hasil belajar yang berkaitan dengan subyek penelitian sesuai tindakan dalam pembelajaran. Teknik pengumpulan data dengan teknik non tes dan teknik tes. Teknik analisis data dengan teknik analisis kualitatif dan teknik analisis kuantitatif. Prosedur penelitian ini adalah model Siklus yang terdiri dari empat tahap yang saling berkaitan dan berulang. Empat tahap tersebut adalah perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Dalam setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Siklus I

Pembelajaran pada Siklus I menerapkan Metode Crossword Puzzle sebagai tugas kelompok. Peserta didik dan kelompoknya, dimana pembagiannya berdasarkan posisi tempat duduk, bekerja sama menjawab pertanyaan secara tertulis, baik pertanyaan mendatar maupun pertanyaan menurun dalam Teka-Teki Silang (TTS).

Aktifitas belajar peserta didik pada Siklus I adalah 1) bekerja sama mengerjakan tugas secara cukup kooperatif, 2) mengerjakan tugas dengan nilai rata-rata sebesar 64, 3) bertanya secara sangat aktif dalam pembahasan dan diskusi kelas, 4) menjawab secara sangat aktif dalam pembahasan dan diskusi kelas, 5) berpendapat secara aktif dalam pembahasan dan diskusi kelas.

Hasil belajar peserta didik pada Siklus I adalah 1) hasil tugas dengan nilai rata-rata sebesar 64, 2) hasil ulangan harian dengan nilai rata-rata sebesar 73,6 dan ketuntasan sebesar 72%.

 

Deskripsi Siklus II

Pembelajaran pada Siklus II menerapkan Metode Crossword Puzzle sebagai tugas kelompok. Peserta didik dan kelompoknya dengan susunan yang sama bekerja sama secara kooperatif dan mengerjakan tugas dengan cermat dan teliti dalam Teka-Teki Silang (TTS). Selain itu, interaksi belajar antara guru dengan peserta didik dalam kegiatan pembuka ditingkatkan, baik dalam bertanya dan berpendapat, sehingga mendorong peserta didik bekerja sama secara kooperatif. Sesuai dengan pengalaman belajar dan alokasi waktu yang lebih lama, peserta didik mengerjakan tugas dengan baik dan benar.

Aktifitas belajar peserta didik pada Siklus II adalah 1) bekerja sama mengerjakan tugas secara kooperatif, 2) mengerjakan tugas dengan dengan nilai rata-rata sebesar 86,4, 3) bertanya secara sangat aktif dalam pembahasan dan diskusi kelas, 4) menjawab secara sangat aktif dalam pembahasan dan diskusi kelas, 5) berpendapat secara sangat aktif dalam pembahasan dan diskusi kelas.

Hasil belajar peserta didik pada Siklus II adalah 1) hasil tugas dengan nilai rata-rata sebesar 86,4, 2) hasil ulangan harian dengan nilai rata-rata sebesar 84,6 dan ketuntasan sebesar 96%.

Pembahasan

Dalam penelitian ini, maka sesuai dengan jumlah dan posisi tempat duduk terbentuk enam kelompok dimana salah kelompok terdiri dari lima peserta didik. Kelompok tersebut adalah Muh. Ryan Legowo, Raul Eka Valencia, Muh. Rafi Pratama, Sabila Cornelia Pebrianti dan A. Zairulloh Al Khakam Saswi Azrori. Sedangkan kelompok lainnya terdiri dari empat peserta didik. Komposisi kelompok ini terus digunakan dalam penelitian.

Pada Siklus I, peserta didik dan kelompoknya bekerja sama mengerjakan tugas tentang rumah sehat dan rumah tidak sehat dengan alokasi waktu selama limabelas menit. Aktifitas belajar peserta didik pada Siklus I adalah 1) bekerja sama mengerjakan tugas secara cukup kooperatif, 2) mengerjakan tugas dengan nilai rata-rata sebesar 64, 3) bertanya secara sangat aktif dalam pembahasan dan diskusi kelas, 4) menjawab secara sangat aktif dalam pembahasan dan diskusi kelas, 5) berpendapat secara aktif dalam pembahasan dan diskusi kelas.

Hasil belajar peserta didik pada Siklus I adalah 1) hasil tugas dengan nilai rata-rata sebesar 64, 2) hasil ulangan harian dengan nilai rata-rata sebesar 73,6 dan ketuntasan sebesar 72%.

Pada Siklus I, beberapa indikator keberhasilan tindakan terpenuhi. Dengan demikian, tindakan dalam pembelajaran dilanjutkan pada siklus berikutnya. Oleh karena itu, penulis melakukan pembaruan tindakan dalam pembelajaran pada siklus berikutnya.

Pada Siklus II, alokasi waktu mengerjakan tugas selama duapuluh menit, sehingga lebih lama sesuai dengan tingkat kesulitan tugas tersebut. Tugas hampir sama dengan pembelajaran terdahulu dengan materi berikutnya. Selain itu, penulis memotivasi peserta didik bekerja sama secara kooperatif dan mengerjakan tugas dengan cermat dan teliti dan meningkatkan interaksi belajar dengan peserta didik dalam kegiatan pembuka, khususnya dalam bertanya dan berpendapat.

Pada Siklus II, peserta didik dan pasangannya bekerja sama mengerjakan tugas tentang perilaku menjaga kebersihan rumah dengan alokasi waktu selama duapuluh menit. Aktifitas belajar peserta didik pada Siklus II adalah 1) bekerja sama mengerjakan tugas secara kooperatif, 2) mengerjakan tugas dengan dengan nilai rata-rata sebesar 86,4, 3) bertanya secara sangat aktif dalam pembahasan dan diskusi kelas, 4) menjawab secara sangat aktif dalam pembahasan dan diskusi kelas, 5) berpendapat secara sangat aktif dalam pembahasan dan diskusi kelas.

Hasil belajar peserta didik pada Siklus II adalah 1) hasil tugas dengan nilai rata-rata sebesar 86,4, 2) hasil ulangan harian dengan nilai rata-rata sebesar 84,6 dan ketuntasan sebesar 96%.

Dalam penelitian ini, tugas kelompok berupa dengan menjawab pertanyaan isian mendatar dan menurun secara tertulis dalam Teka-Teki Silang (TTS). Tugas kelompok hanya terdiri dari lima pertanyaan sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia, materi yang disampaikan dan tingkat kematangan peserta didik itu sendiri. Dengan tugas kelompok ini, peserta didik mengkaji kembali materi dengan cara belajar yang berbeda, yaitu berdasarkan konsep maupun kata kunci.

Menurut Sepzyana (2013), kelebihan Metode Crossword Puzzle adalah dapat mengukur tingkat kemampuan peserta didik, melibatkan partisipasi peserta didik secara langsung dan menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.

Dalam penelitian ini, hasil tugas kelompok sebagai indikator keberhasilan tindakan, yaitu hasil belajar. Dengan demikian, hasil tugas kelompok menunjukan hasil belajar peserta didik secara kolektif. Hal tersebut menunjukan kemampuan peserta didik itu sendiri, sehingga penulis mengetahui tingkat penguasaan materi. Selain itu, pembelajaran kelompok juga melibatkan aktifitas belajar peserta didik, baik bekerja sama mengerjakan tugas kelompok secara kooperatif maupun mengikuti pembahasan dan diskusi kelas dengan bertanya, menjawab dan berpendapat. Bahkan, pembelajaran menjadi menyenangkan karena suasana belajar menjadi tidak kentara dengan permainan yang mendidik.

PENUTUP

Kesimpulan

1.     Penerapan Metode Crossword Puzzle dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tentang Lingkungan Rumah Sehat pada Peserta Didik Kelas I B SDN Tasikagung di Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan mengerjakan tugas kelompok danmengikuti pembahasan dan diskusi kelas.

2.     Penerapan Metode Crossword Puzzle meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tentang Lingkungan Rumah Sehat pada Peserta Didik Kelas I B SDN Tasikagung di Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan nilai rata-rata sebesar 84,6 dan ketuntasan sebesar 96%.

Saran

1.     Peserta didik supaya berani dan percaya diri dalam pembelajaran, baik mengerjakan tugas kelompok maupunmengikuti pembahasan dan diskusi kelas, sehingga aktifitas belajar termasuk aktif dan kooperatif.

2.     Guru supaya memberikan perhatian khusus kepada peserta didik yang termasuk kategori kurang aktif dan kurang kooperatif dan menindaklanjuti hasil tugas kelompok, sehingga peserta didik terlibat dalam pembelajaran dan mengetahui tingkat penguasaan materi maupun kesulitan belajar.

3.     Sekolah supaya mengembangkan hasil penelitian, khususnya dalam mengkaji kembali materi secara menyenangkan dan efektif, sehingga efektifitas pembelajaran tersebut meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

Asiyah, Siti. 2014. Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Crossword Puzzle untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas V di MIN Kolomayan Wonodadi Blitar Tahun Ajaran 2013/2014. Tulungagung: Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung.

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). 2006. Standar Isi. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional (Kemendiknas).

Dimyati dan Mudjiono. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hidayati. 2004. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Dasar (SD). Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Johnson, Philip. 2004. Bukan Cara Belajar Biasa: Limapuluhlima Cara Indah yang Membantu Anak Belajar dengan Lebih Baik. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.

Jubaedah, Edah. 2014. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA melalui Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle. Jakarta: Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Purwanto. 2008. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sapriya. 2012. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS): Konsep dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Samlawi, Fakhih dan Maftuh, Bunyamin. 2008. Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Bandung: Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti).

Sepzyana, Variningtyas. 2013. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle. Artikel dalam internet.

Zaini, Hisyam; Munthe, Bermawy dan Aryani, Ayu Sekar. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.