Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping Dalam Meningkatkan Hasil Belajar
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING
DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) TENTANG JENIS PEKERJAAN
PADA PESERTA DIDIK KELAS III SDN KABONGAN KIDUL
DI SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Sri Purta’atun
Guru Kelas III SDN Kabongan Kidul
ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan penerapan model pembelajaran Mind Mapping dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tentang jenis pekerjaan pada peserta didik Kelas III SDN Kabongan Kidul di Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017 dan menganalisis penerapan model pembelajaran Mind Mapping terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tentang jenis pekerjaan pada Peserta Didik Kelas III SDN Kabongan Kidul di Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tempat penelitian ini adalah Kelas III SDN Kabongan Kidul. Waktu penelitian ini adalah awal Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017. Subyek penelitian ini adalah peserta didik Kelas III SDN Kabongan Kidul pada Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 sebanyak tiga puluh lima anak yang terdiri dari delapan belas putra dan tujuh belas putri. Data penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Teknik pengumpulan data dengan teknik non tes dan teknik tes. Teknik analisis data dengan teknik analisis kualitatif dan teknik analisis kuantitatif. Prosedur penelitian ini adalah model Siklus yang terdiri dari empat tahap yang saling berkaitan dan berulang. Hasil penelitian adalah 1) Penerapan model pembelajaran Mind Mapping dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tentang jenis pekerjaan dengan mengerjakan tugas kelompok yang berbeda-beda, 2) Penerapan model pembelajaran Mind Mapping dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tentang jenis pekerjaan dengan pembelajaran kelompok berdasarkan jumlah dan tempat duduk peserta didik, 3) Penerapan model pembelajaran Mind Mapping dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tentang jenis pekerjaan dengan presentasi secara bergantian dan bersamaan dan pembahasan dengan diskusi kelas, 4) Penerapan model pembelajaran Mind Mapping meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tentang jenis pekerjaan, sehingga memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan persentase ketuntasan minimal sebesar 75%.
Kata Kunci: Mind Mapping, Hasil Belajar, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Pekerjaan.
PENDAHULUAN
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan serta analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis. IPS di SD disusun secara sistematis, komprehensif dan terpadu.
Pembelajaran IPS pada awal Semester II tentang jenis pekerjaan di Kelas III SDN Kabongan Kidul berlangsung klasikal yang pasif dan bersifat tekstual. Dalam pembelajaran tersebut, guru sangat dominan dalam menjelaskan materi dalam buku teks dengan interaksi belajar yang pasif. Pada akhirnya, pembelajaran hanya menghafal materi tanpa penguasaan konsep yang kuat.
Secara ideal, pembelajaran IPS berkaitan langsung dengan kehidupan yang terjadi dalam masyarakat, sehingga berbagai hal yang terjadi dalam masyarakat menjadi materi dan sumber belajar. Tanpa hal tersebut, pembelajaran IPS hanya bersifat hafalan. Sesuai dengan hasil belajar, maka nilai rata-rata hanya sebesar 64,14 yang masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 70 dan persentase ketuntasan sebesar 48,57% yang belum memenuhi ketuntasan minimal sebesar 75%.
Pembelajaran IPS hendaknya berkaitan langsung dengan kehidupan yang terjadi dalam masyarakat, bukan sekedar memperhatikan keterangan guru atau menghafal materi. Hal ini berarti konteks dalam pembelajaran berkaitan secara langsung dengan kehidupan yang terjadi dalam masyarakat. Salah satu hal yang dilakukan guru dalam pembelajaran adalah menghubungkan materi dengan kehidupan yang terjadi dalam masyarakat melalui gambar-gambar ilustrasi yang konkrit.
Menurut Buzan (2004: 3-4), Mind Mapping adalah alat berpikir kreatif yang mencerminkan cara kerja alami otak. Mind Mapping merupakan cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi keluar dari otak. Mind Mapping adalah cara mencatat yang kreatif, efektif dan secara harfiah akan “memetakan†pikiran-pikiran kita. Sedangkan Menurut Sugiarto (2004: 75), Mind Map (peta pikiran) merupakan suatu metode pembelajaran yang sangat baik digunakan oleh guru untuk meningkatkan daya hafal peserta didik dan pemahaman konsep peserta didik yang kuat, peserta didik juga dapat meningkatkan daya kreatifitas melalui kebebasan berimajinasi. Mind Map adalah eksplorasi kreatif yang dilakukan oleh individu tentang suatu konsep secara keseluruhan, dengan membentangkan subtopik-subtopik dan gagasan yang berkaitan dengan konsep tersebut dalam satu presentasi utuh pada selembar kertas, melalui penggambaran simbol, kata-kata, garis, dan tanda panah.
Hasil penelitian Muhammad Ansori tentang pembelajaran dengan Mind Mapping menyatakan bahwa penerapan model Mind Mapping meningkatkan hasil belajar. Begitu juga hasil penelitian Asrori tentang pembelajaran dengan Mind Mapping menyatakan bahwa suasan belajar kondusif, belajar secara aktif dan peningkatan hasil belajar.
Sesuai dengan permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran maupun penelitian yang relefan, maka penulis melakukan tindakan dalam pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Mind Mapping. Dalam pembelajaran tersebut, peserta didik dan kelompoknya mengerjakan tugas, yaitu menganalisis gambar sesuai dengan materi. Gambar tersebut merupakan gambar-gambar ilustrasi yang konkrit.
Dengan model pembelajaran Mind Mapping, peserta didik belajar bersama dan bekerja sama mengerjakan tugas kelompok, kemudian mengikuti diskusi kelas. Dengan demikian, peserta didik belajar secara aktif dan kooperatif dalam pembelajaran yang konkrit, menarik dan efektif. Dengan penerapan model pembelajaran Mind Mapping diharapkan hasil belajar meningkat, sehingga memenuhi KKM sekolah dan persentase ketuntasan minimal sebesar 75%.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tindakan dalam penelitian adalah penerapan model pembelajaran Mind Mapping.
Tempat penelitian ini adalah Kelas III SDN Kabongan Kidul. Tempat penelitian ini beralamat di Jalan Borotugel Nomor 3. Waktu penelitian ini adalah awal Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017. Subyek penelitian ini adalah peserta didik Kelas III SDN Kabongan Kidul pada Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017. Subyek penelitian sebanyak tiga puluh lima anak yang terdiri dari delapan belas putra dan tujuh belas putri.
Data penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif sesuai dengan aktifitas belajar. Teknik pengumpulan data dengan teknik non tes dan teknik tes. Teknik analisis data dengan teknik analisis kualitatif dan teknik analisis kuantitatif. Prosedur penelitian ini adalah model Siklus yang terdiri dari empat tahap yang saling berkaitan dan berulang. Empat tahap tersebut adalah perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Dalam setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Siklus I
Pembelajaran pada Siklus I merupakan pembelajaran kooperatif dengan mengerjakan tugas kelompok, yaitu menganalisis gambar sesuai dengan kolom-kolom yang tersedia. Sedangkan pembagian kelompok berdasarkan tempat duduk. Sesuai dengan jumlah peserta didik, maka ada sembilan kelompok dimana Kelompok A, B, C, D, E, F, G dan H yang terdiri dari empat anggota dan Kelompok I yang terdiri dari tiga anggota. Pembelajaran dilanjutkan dengan presentasi yang dilakukan secara bergantian oleh perwakilan kelompok dengan menunjukan hasil tugas kelompok di depan kelas.
Aktifitas belajar pada Siklus I adalah 1) bekerja sama secara cukup kooperatif dalam mengerjakan tugas kelompok, 2) menjawab secara aktif dalam diskusi kelas, 3) bertanya secara sangat aktif dalam diskusi kelas dan 4) berpendapat secara cukup aktif dalam diskusi kelas. Hasil belajar pada Siklus I adalah nilai rata-rata sebesar 73,71 dan persentase ketuntasan sebesar 74,28%.
Deskripsi Siklus II
Pembelajaran pada Siklus II merupakan kelanjutan dan perbaikan dari pembelajaran pada Siklus I. Dengan demikian, susunan kelompok masih sama. Begitu juga dengan tugas kelompok yang berbeda-beda, namun dengan tema yang sama. dengan tugas kelompok yang berbeda-beda namun dengan tema yang sama hasil tugas kelompok dan pembahasan materi semakin mendalam dan bervariasi.
Aktifitas belajar pada Siklus II adalah 1) bekerja sama secara sangat kooperatif dalam mengerjakan tugas kelompok, 2) bertanya secara sangat aktif dalam diskusi kelas, 3) menjawab secara sangat aktif dalam diskusi kelas dan 4) berpendapat secara sangat aktif dalam diskusi kelas. Hasil belajar pada Siklus II adalah nilai rata-rata sebesar 81,71 dan persentase ketuntasan sebesar 91,42%.
Pembahasan
Pada penelitian ini, pembagian kelompok berdasarkan tempat duduk. Hasilnya adalah sembilan kelompok yang terdiri dari tiga-empat anggota. Kelompok A, B, C, D, E, F, G dan H terdiri dari empat anggota, sedangkan Kelompok I terdiri dari tiga anggota.
Pada penelitian ini, setiap kelompok mendapat tugas kelompok yang berbeda-beda, sehingga tidak mencontek hasil tugas kelompok dari kelompok yang lain. Sedangkan waktu mengerjakan tugas kelompok adalah lima belas menit. Setelah selesai, pembelajaran dilanjutkan dengan presentasi dan pembahasan dengan diskusi kelas.
Pada Siklus I, tugas kelompok benar-benar berbeda secara mutlak karena tugas kelompok menampilkan gambar yang benar-benar berbeda. Sedangkan presentasi hasil tugas kelompok dilakukan secara bergantian oleh perwakilan kelompok di depan kelas.
Pada Siklus II, tugas kelompok tidak benar-benar karena tugas kelompok menampilkan gambar yang berbeda dengan tema yang sama. Sedangkan presentasi hasil tugas kelompok dilakukan secara bersamaan oleh perwakilan kelompok di depan kelas.
Tabel 6. Analisis Aktifitas Belajar pada Siklus I dan Siklus II.
No |
Aktifitas Belajar |
Siklus I |
Siklus II |
1 |
Peserta didik bekerja sama secara kooperatif dalam mengerjakan tugas kelompok |
71,21 (B) |
74,21 (B) |
2 |
Peserta didik bertanya secara aktif dalam diskusi kelas |
5,5 (B) |
9,5 (A) |
3 |
Peserta didik menjawab secara aktif dalam diskusi kelas |
6,5 (A) |
12 (A) |
4 |
Peserta didik berpendapat secara aktif dalam diskusi kelas |
4 (B) |
8 (A) |
Sesuai dengan data penelitian di atas, aktifitas belajar meningkat, sehingga memenuhi indikator. Peningkatan aktifitas belajar terpenuhi di Siklus I. Bahkan dengan pembaruan tindakan pada Siklus II, aktifitas belajar semakin meningkat dan termasuk kooperatif dan sangat aktif.
Pada penelitian ini, peserta didik sebagai perwakilan kelompok melakukan presentasi hasil tugas kelompok di depan kelas. Dengan tugas kelompok yang berbeda-beda, peserta didik memperhatikan setiap presentasi di depan kelas, sehingga diskusi kelas berlangsung aktif pada Siklus I dan semakin meningkat menjadi sangat aktif pada Siklus II. Pada Siklus I, presentasi dilakukan secara bergantian. Sedangkan pada Siklus I, presentasi dilakukan secara bersamaan oleh kelompok dengan tugas kelompok dengan tema yang sama. Dengan meningkatnya aktifitas belajar, hasil belajar juga meningkat.
Sesuai dengan data penelitian, hasil belajar meningkat, sehingga memenuhi indikator.
Tabel 7. Analisis Hasil Belajar pada Siklus I dan Siklus II.
No |
Hasil Belajar |
Siklus I |
Siklus II |
1 |
Nilai terendah |
50 |
60 |
2 |
Nilai rata-rata |
73,71 |
81,71 |
3 |
Nilai tertinggi |
90 |
100 |
4 |
Persentase ketuntasan |
74,28% |
91,42% |
PENUTUP
Kesimpulan
1. Penerapan model pembelajaran Mind Mapping dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tentang jenis pekerjaan pada peserta didik Kelas III SDN Kabongan Kidul di Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 dalam kelompok kecil yang terdiri dari sembilan kelompok dengan tiga-empat anggota sesuai dengan tempat duduk.
2. Penerapan model pembelajaran Mind Mapping dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tentang jenis pekerjaan pada peserta didik Kelas III SDN Kabongan Kidul di Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan mengerjakan tugas kelompok yang berbeda-beda, melakukan presentasi secara bergantian dan bersamaan dan mengikuti pembahasan dengan diskusi kelas.
3. Penerapan model pembelajaran Mind Mapping meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tentang jenis pekerjaan pada Peserta Didik Kelas III SDN Kabongan Kidul di Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan nilai rata-rata sebesar 81,71 dan persentase ketuntasan sebesar 91,42%.
Saran
1. Peserta didik supaya aktif, kreatif dan percaya diri dalam menganalisis tugas kelompok.
2. Guru supaya menyediakan kolom-kolom pertanyaan dalam tugas kelompok yang memungkinkan peserta didik dan kelompoknya menganalisis lebih lengkap dan beragam.
3. Sekolah supaya menerapkan pembelajaran Mind Mapping dengan tugas kelompok yang beragam pada pembelajaran lainnya yang relefan dengan materi.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Ansori, Muhammad. 2013. Penerapan Model Mind Mapping untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial pada Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Karangasem, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013. Salatiga: Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, Salatiga.
Asrori. 2014. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial melalui Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Jambukidul, Ceper, Klaten Tahun Pelajaran 2013/2014. Yogyakarta: Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Yogyakarta.
Buzan, Tony. 2004. Mind Map untuk Meningkatkan Kreatifitas. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sugiarto, Iwan. 2004. Mengoptimalkan Daya Kerja Otak dengan Berfikir Holistik dan Kreatif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sumaatmadja, Nursid. 2007. Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Jakarta: Universitas Terbuka Press.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Wahidmurni. 2010. Pengembangan Kurikulum IPS dan Ekonomi di Sekolah/Madrasah. Malang: Universitas Islam Negeri (UIN) Maliki Press.