PENGGUNAAN MEDIA BOLA TENIS

UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN TOLAK PELURU

PESERTA DIDIK KELAS VI SDN KABONGAN KIDUL

PADA SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2016/2017

 

Mulyono

Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) Kelas VI SDN Kabongan Kidul

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah 1) mendeskripsikan penggunaan media bola tenis pada ketrampilan tolak peluru peserta didik Kelas VI SDN Kabongan Kidul pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2016/2017 dan 2) menganalisis ketrampilan tolak peluru peserta didik Kelas VI SDN Kabongan Kidul pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2016/2017 yang meningkat dengan penggunaan media bola tenis.Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research). Tempat penelitian adalah di Kelas VI SDN Kabongan Kidul, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang. Waktu penelitian adalah mulai akhir bulan Januari sampai minggu ketiga bulan Maret 2017. Subyek penelitian adalah 22 peserta didik Kelas VI di SDN Kabongan Kidul, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang Tahun Pelajaran 2016/2017. Data penelitian adalah aktifitas belajar. Sumber data penelitian adalah peserta didik. Alat pengumpulan data adalah hasil pengamatan teknik dasar tolak peluru dan dokumentasi selama pembelajaran. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Prosedur penelitian adalah tindakan dengan Model Siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu Perencanaan, Tindakan, Pengamatan dan Refleksi.Hasil penelitian adalah 1) penggunaan media bola tenis pada ketrampilan tolak peluru peserta didik Kelas VI SDN Kabongan Kidul pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2016/2017 adalah untuk membantu peserta didik melakukan teknik dasar tolak peluru (teknik memegang peluru, teknik meletakkan peluru dan teknik menolak peluru) secara maksimal dan 2) ketrampilan tolak peluru peserta didik Kelas VI SDN Kabongan Kidul pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2016/2017 yang meningkat dengan penggunaan media bola tenis. Hal ini dibuktikan oleh analisis hasil pengamatan pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II. Skor rata – rata ketrampilan tolak peluru peserta didik pada Kondisi Awal adalah 63,64, pada Siklus I menjadi 72,5, dan meningkat signifikan pada Siklus II mencapai 78,48.

Kata Kunci: Media, Bola Tenis, Ketrampilan, Tolak Peluru.

 

PENDAHULUAN

Peserta didik Sekolah Dasar (SD) mempunyai kebutuhan untuk senantiasa bergerak guna mengidentifikasi potensi yang ada pada diri dan mengeksplorasi lingkungan di sekitarnya. Peserta didik dapat menyalurkan energi berlebih yang ada pada diri peserta didik untuk memperoleh ketrampilan – ketrampilan dasar yang bermanfaat, baik dalam lingkup olahraga maupun secara luas dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) yang dilaksanakan di ruang terbuka dengan melibatkan banyak orang, mengandung nilai – nilai sosial yang perlu diketahui dan diterapkan oleh peserta didik dalam kehidupan bermasyarakatnya sehari-hari. Hal tersebut merupakan proses pendidikan secara utuh karena melibatkan faktor fisik, mental dan emosional. Adapun nilai-nilai sosial itu di antaranya adalah kejujuran, kerja sama, disiplin, tolong menolong dan lain sebagainya.

Pada pembelajaran PJOK tentang mempraktikan berbagai gerak dasar dalam permainan dan olahraga dengan peraturan yang dimodifikasi dan nilai – nilai yang terkandung di dalamnya. Dalam hal ini, gerak dasar permainan dan olahraga yang sedang dipelajari adalah ketrampilan tolak peluru peserta didik Kelas VI SDN Kabongan Kidul Tahun Pelajaran 2016/2017 belum efektif.

Salah satu penyebab belum efektifnya pembelajaran tentang ketrampilan tolak peluru peserta didik adalah terbatasnya jumlah peluru yang digunakan dalam tolak peluru dan bobot peluru (5 kg untuk junior putra dan 3 kg untuk junior putri) ternyata menyulitkan peserta didik untuk melakukan ketrampilan tolak peluru. Peluru yang tersedia hanya cukup untuk penilaian ketrampilan tolak peluru, sehingga peserta didik tidak memiliki kesempatan dan enggan untuk berlatih ketrampilan tolak peluru (sikap awal, sikap inti dan sikap akhir). Peserta didik yang kurang memperhatikan penjelasan guru karena kurang tertarik semakin rendah nilai ketrampilan tolak peluru.

Saat dilakukan penilaian ketrampilan tolak peluru, banyak peserta didik yang kesulitan mengangkat peluru yang berat dan karena kurang berlatih skor ketrampilan tolak peluru mereka rendah. Skor rata – rata ketrampilan tolak peluru peserta didik Kelas VI SDN Kabongan Kidul pada kondisi awal adalah 63,64. Skor tersebut belum tuntas karena belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan, yaitu 70. Selain itu persentase peserta didik yang meraih skor ketrampilan tolak peluru hanya 31,82%. Hasil tersebut menjadi pertimbangan penulis untuk melakukan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Penelitian yang dilakukan peneliti adalah penggunaan media bola tenis untuk meningkatkan ketrampilan tolak peluru peserta didik Kelas VI SDN Kabongan Kidul pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2016/2017. Pendekatan pembelajaran yang akan diterapkan adalah modifikasi peralatan tolak peluru yaitu penggunaan media bola tenis. Bola tenis dipilih karena mudah diperoleh serta ukuran bola tenis (6,54 cm – 6,86 cm) dan bobotnya (56 gram – 59,4 gram) yang mudah dipegang, membantu beserta didik untuk lebih sering berlatih ketrampilan tolak peluru, sehingga pembelajaran lebih efektif dan ketrampilan tolak peluru peserta didik juga meningkat.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Permasalahan dalam pembelajaran adalah terbatasnya jumlah peluru dan bobot peluru dalam tolak peluru yang terlalu berat bagi peserta didik menyulitkan peserta didik berlatih dan mengembangkan teknik dasar ketrampilan tolak peluru. PTK ini berlangsung di SDN Kabongan Kidul yang memiliki alamat di Jalan Borotugel nomor 3, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang. Waktu penelitian ini adalah pada bulan Januari 2017 sampai bulan Maret 2017.

Subyek penelitian ini adalah peserta didik Kelas VI SDN Kabongan Kidul, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang. Jumlah subyek penelitian sesuai dengan jumlah peserta didik Kelas VI SDN Kabongan Kidul Tahun Pelajaran 2016/2017, yaitu 22 anak.

Data dalam penelitian ini adalah aktifitas belajar. Sumber data dalam penelitian ini adalah hasil pengamatan teknik dasar tolak peluru dan dokumentasi selama pembelajaran. Sumber data dalam penelitian ini adalah peserta didik, media bola tenis, ban bekas, tali dan meteran. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah lembar pengamatan. Lembar pengamatan digunakan untuk mencatat skor yang dikumpulkan peserta didik selama melakukan teknik dasar tolak peluru sebagai acuan penilaian ketrampilan tolak peluru.

Teknik analisis data dalam penelitian ini ada dua, yaitu teknik analisis data kualitatif dan teknik analisis data kuantitatif. Data kualitatif dalam penelitian ini adalah aktifitas belajar yang berupa penerapan media bola tenis untuk mengetahui ketrampilan tolak peluru peserta didik Kelas VI SDN Kabongan Kidul. Sedangkan data kuantitatif adalah skor yang diberikan selama aktifitas belajar berlangsung.

Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua siklus. Masing – masing siklus dibagi menjadi empat tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap tindakan , tahap pengamatan dan tahap refleksi.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Siklus I

Penggunaan media bola tenis dalam meningkatkan ketrampilan tolak peluru peserta didik adalah untuk membantu peserta didik dalam berlatih teknik dasar tolak peluru. Bola tenis bobotnya lebih ringan dan lebih mudah ditemui daripada peluru dalam tolak peluru. Dengan kelebihan tersebut, bola tenis berpeluang memaksimalkan ketrampilan peserta didik dalam melakukan teknik dasar tolak peluru.

Pada Siklus I, penulis hanya memberikan skor pada ketrampilan peserta didik dalam melakukan teknik dasar tolak peluru. Arah tolakan dan jarak bola belum menjadi patokan penilaian pada pembelajaran kali ini. Hal ini dikarenakan penulis fokus pada penilaian ketrampilan peserta didik, khususnya teknik dasar tolak peluru.

Permasalahan yang masih muncul selama pembelajaran Siklus I adalah persentase peserta didik yang meraih skor ketrampilan tolak peluru sesuai KKM hanya 63,64%. Persentase tersebut, masih di bawah indikator kinerja yang ditentukan, yaitu 75%.

Deskripsi Siklus II

Pembelajaran pada Siklus II adalah merupakan kelanjutan perbaikan pembelajaran pada Siklus I. Penulis menggunakan ban bekas sebagi sasaran bola tenis yang ditolakkan untuk menambah motivasi peserta didik melalui kompetisi memasukkan bola terbanyak dalam tiga kali kesempatan untuk mendapatkan hadiah.

Pemberian hadiah yang dijanjikan guru menunjukkan peningkatan semangat peserta didik untuk melakukan teknik dasar tolak peluru dengan lebih baik.

Pembahasan

Penggunaan media bola tenis dalam pembelajaran dimaksudkan untuk membantu peserta didik melakukan teknik dasar tolak peluru dengan maksimal. Selama ini, penggunaan peluru pada pembelajaran teknik dasar tolak peluru tidak efektif. Hal ini dikarenakan bobot peluru yang cukup berat bagi sebagian besar peserta didik dan jumlahnya yang terbatas menghambat peserta didik yang ingin berlatih.

Pembelajaran pada Siklus I, media bola tenis digunakan sebagai pengganti peluru pada tolak peluru. Dari tumpuan yang disiapkan penulis, setiap peserta didik melakukan teknik dasar tolak peluru dalam dua kali kesempatan. Skor tertinggi setiap peserta didik dari masing – masing teknik dasar, dijumlahkan dan dibagi tiga, maka didapatkanlah skor akhir ketrampilan tolak peluru peserta didik.

Dari hasil pengamatan, didapatkan bahwa skor rata – rata ketrampilan tolak peluru peserta didik pada Siklus I meningkat dibanding pada kondisi awal. Skor rata – rata teknik memegang peluru pada kondisi awal adalah 65,45, pada Siklus I meningkat menjadi 74,32. Skor rata – rata teknik meletakkan peluru pada Kondisi Awal adalah 63,41, pada Siklus I meningkat menjadi 72,27. Skor rata – rata teknik menolak peluru pada Kondisi Awal adalah 62,04, pada Siklus I meningkat menjadi 70,91.

Peningkatan skor pada teknik memegang peluru, teknik meletakkan peluru dan teknik menolak peluru pada Siklus I juga berdampak pada skor akhir ketrampilan tolak peluru. Skor rata – rata ketrampilan tolak peluru pada Kondisi Awal adalah 63,64, pada Siklus I meningkat menjadi 72,5. Sedangkan persentase peserta didik yang meraih skor sesuai KKM meningkat dari Kondisi Awal yang hanya 31,82% menjadi 63,64 pada Siklus I.

Hasil tersebut belum maksimal karena persentase peserta didik yang meraih skor sesuai KKM meningkat belum mencapai indikator kinerja yang ditentukan, yaitu 75%. Untuk mencapai hal tersebut, penulis perlu melakukan perbaikan tindakan pada Siklus II.

Perbaikan tindakan pada Siklus II yang dilakukan penulis adalah memberikan motivasi dan reward atau hadiah bagi peserta didik yang mampu memasukkan bola tenis tepat sasaran. Sasaran yang disiapkan penulis adalah ban bekas yang digantung kurang lebih jaraknya satu meter di atas permukaan tanah. Sedangkan jaran ban bekas yang digantung dengan tumpuan tolak peluru adalah lima meter.

Peserta didik harus melakukan teknik dasar tolak peluru dengan baik dan memasukkan bola tenis yang digunakan tolak peluru, masuk melewati lingkaran dalam ban bekas. Setiap peserta mendapat tiga kali kesempatan. Penilaian ketrampilan tolak peluru pada Siklus II adalah skor tertinggi peserta didik pada saat melakukan teknik memegang peluru, teknik meletakkan peluru dan teknik menolak peluru (gaya ortodoks). Sedangkan peserta didik yang mampu memasukkan bola tenis tepat sasaran terbanyak mendapatkan hadiah.

Hasil pengamatan pada Siklus II, menunjukkan peningkatan yang signifikan dibanding pada Siklus I dan Kondisi Awal. Skor rata – rata teknik memegang peluru pada Kondisi Awal adalah 65,45, pada Siklus I meningkat menjadi 74,32 dan meningkat lagi pada Siklus II sebesar 80,45. Skor rata – rata teknik meletakkan peluru pada Kondisi Awal adalah 63,41, pada Siklus I meningkat menjadi 72,27 dan meningkat lagi pada Siklus II sebesar 78,86. Skor rata – rata teknik menolak peluru pada Kondisi Awal adalah 62,04, pada Siklus I meningkat menjadi 70,91 dan meningkat lagi pada Siklus II sebesar 76,36.

Sedangkan skor rata – rata ketrampilan tolak peluru peserta didik pada Kondisi Awal adalah 63,64, pada Siklus I menjadi 72,5, dan meningkat signifikan pada Siklus II mencapai 78,48. Skor tersebut semakin maksimal jika persentase peserta didik yang meraih skor sesuai KKM pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II dibandingkan. Pada Kondisi Awal, persentase ketuntasan peserta didik adalah 31,82%, pada Siklus I menjadi 63,64% dan semakin tinggi pada Siklus II, yaitu 100%.

Berikut ini adalah tabel analisis hasil pengamatan pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II:

Tabel 1. Analisis Pengamatan pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II

No.

Indikator Kinerja

Kondisi Awal

Siklus I

Siklus II

1

Teknik memegang peluru

65,45

74,32

80,45

2

Teknik meletakkan peluru

63,41

72,27

78,86

3

Teknik menolak peluru

62,04

70,91

76,36

4

Ketrampilan tolak peluru

63,64

72,5

78,48

5

Persentase ketuntasan

31,82%

63,64%

100%

 

PENUTUP

Kesimpulan

1.      Penggunaan media bola tenis pada ketrampilan tolak peluru peserta didik Kelas VI SDN Kabongan Kidul pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2016/2017 adalah untuk membantu peserta didik melakukan teknik dasar tolak peluru (teknik memegang peluru, teknik meletakkan peluru, dan teknik menolak peluru) secara maksimal.

2.      Ketrampilan tolak peluru peserta didik Kelas VI SDN Kabongan Kidul pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2016/2017 yang meningkat dengan penggunaan media bola tenis. Hal ini dibuktikan oleh analisis hasil pengamatan pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II. Skor rata – rata ketrampilan tolak peluru peserta didik pada kondisi awal adalah 63,64, pada Siklus I menjadi 72,5 dan meningkat signifikan pada Siklus II mencapai 78,48.

Saran

1.      Bagi Peserta Didik

Penggunaan media yang mudah digunakan dan mudah didapat hendaknya memberikan wadah bagi peserta didik untuk bereksplorasi dan memberikan hasil yang maksimal.

2.      Bagi Guru

Guru diharapkan dapat memanfaatkan media pembelajaran yang efektif untuk mengantisipasi minimnya fasilitas yang dimiliki sekolah agar pembelajaran mendapatkan hasil maksimal.

3.      Bagi Sekolah

Sekolah dapat menjadikan penggunaan media bola tenis sebagai alternatif media pembelajaran pada pembelajaran lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Hari, Agus Budhi Juli, Pariman dan Nuryono. 2010. Penjasorkes untuk SD/MI Kelas VI. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional.

Iptidah, Kusnul. 2012. Tolak Peluru. Artikel internet dalam http:www.ikusnul.blogspot.co.id/2012/11/tolak-peluru.html

Jamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Kartika, Dessi. 2015. Ukuran Standar Lapangan Tenis Lapangan. Artikel internet dalam http:olahraga-modern-blogspot.co.id/2015/ukuran-standar-lapangan-tenis-lapangan.html

Nuryani, R, dkk. 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: UMM Press.

Salinger, Terry. 2001. Literate Environment School Improvement in Maryland. Artikel internet dalam http:www.mdk12.org/practices/good_instruction/projectbetter/elangart/ela-62-63.html

Surya, Moohammad. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Waluyo, Teguh. 2012. Meningkatkan Hasil Belajar Tolak Peluru melalui Permainan Bola Tolak Berekor pada Siswa Kelas VI SD Negeri 1 Darmakradenan Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas Tahun 2012/2013. Semarang: Universitas Negeri Semarang.