PENERAPAN PENDEKATAN

REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MATERI PECAHAN BAGI SISWA KELAS IV SD NEGERI WETON KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG

PADA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2016/2017

 

Suwiti

Guru Kelas IV SD Negeri Weton Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar Matematika Materi Pecahan bagi siswa Kelas IV SD Negeri Weton Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang pada Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 penerapan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME). Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di Kelas IV SD Negeri Weton Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang pada Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 yang berlangsung dalam 2 siklus, yaitu Siklus I dan Siklus II. Subjek penelitian adalah siswa Kelas IV SD Negeri Weton Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang yang berjumlah 23 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Alat pengumpulan data penelitian ini adalah lembar observasi dan tes. Validasi data penelitian dengan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Teknik analisis data penelitian adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian adalah penerapan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) meningkatkan hasil belajar Matematika materi Pecahan bagi siswa Kelas IV SD Negeri Weton Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang pada Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 sesuai dengan peningkatan nilai rata-rata persentase siswa tuntas.

Kata Kunci:   Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME), Hasil Belajar, Matematika, Pecahan.

 

PENDAHULUAN

Pembelajaran di sekolah turut andil dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu pembelajaran yang mempunyai peranan penting, yaitu Matematika. Khusus bagi siswa Sekolah Dasar (SD) yang taraf berfikirnya masih sangat sederhana, untuk dapat menanamkan pemahaman terhadap materi secara baik perlu adanya dukungan benda-benda konkret atau model. Misalnya dalam mengajar pokok bahasan Pecahan dan pengurutannnya pada Kelas IV diperlukan dukungan media pembelajaran dan pendekatan yang relevan dengan materi yang akan disampaikan, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar matematika tentang Pecahan dan pengurutannya.

Berdasarkan hasil pengamatan pembelajaran Matematika di Kelas IV SD Negeri Weton, selama ini guru mengajar dengan pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi khususnya pada materi Pecahan dan pengurutannya, banyak siswa yang mengalami kesulitan terutama dalam pembelajaran konsep Pecahan dan pengurutannya, Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa khususnya Kelas IV SD Negeri Weton pada mata pelajaran Matematika yang selama ini masih rendah dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain. Setiap kali guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya hanya 6 siswa dari 23 siswa atau 26% yang mau bertanya, sedangkan yang lain diam, jika guru menyuruh untuk maju ke depan hanya sebagian kecil yang mau maju, yaitu siswa yang mau bertanya saja, yang lainnya tidak berani maju hanya menunjuk teman. Berdasarkan hasil pretest sebelum diadakannnya tindakan siklus dengan KKM 70, masih banyak siswa yang belum mencapai tujuan yang diinginkan, hanya 8 siswa atau 35% yang tuntas dengan nilai rata-rata hanya mencapai 62.

Penyebab munculnya permasalahan atau kesulitan yang dialami oleh siswa adalah penyampaian materi cenderung bersifat abstrak, sehingga peserta didik merasa kebingungan dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru. Pada pembelajaran Matematika, siswa mempelajari Pecahan tanpa mengetahui maknanya. Siswa hanya melihat angka atau bilangan pecahan saja. Pembelajaran matematika masih bersifat abstrak karena ketika menjelaskan guru kurang menggunakan media nyata. Pembelajaran Matematika yang abstrak ini mudah dilupakan siswa, sehingga guru harus mengulang kembali apa yang sudah dipelajari siswa sebelumnya. Selain itu, guru juga kurang menggunakan variasi dalam metode pembelajarannya. Mereka kurang menggunakan strategi, pendekatan ataupun metode yang dapat membuat siswa lebih aktif, sehingga pembelajaran lebih didominasi oleh guru, sedangkan siswa hanya mendengarkan dan mengerjakan tugas dari guru.

Realistic Mathematics Education (RME) adalah pendekatan pengajaran yang bertitik tolak pada hal- hal yang nyata bagi siswa. Teori ini menekankan keterampilan proses, berdiskusi dan berkolaborasi, berargumentasi dengan teman sekelas, sehingga mereka dapat menemukan sendiri. Pada akhirnya siswa menggunakan Matematika itu untuk menyelesaikan masalah, baik secara individual ataupun kelompok.

Pada pendekatan RME, peran guru tidak lebih dari seorang fasilitator, moderator atau evaluator. Sementara murid berfikir, mengkomunikasikan argumennya, mengklasifikasikan jawaban mereka, serta melatih saling menghargai strategi atau pendapat orang lain. Hal ini dimaksudkan agar pembelajaran lebih bermakna bagi siswa. Dengan menggunakan pendekatan RME diharapkan dapat menyajikan pembelajaran yang sesuai dan cocok dengan proses berpikir siswa. Siswa tidak lagi merasa bosan dan malas, melainkan menyenangi serta meningkatkan minat belajar mereka, sehingga siswa akan lebih mudah dalam mempelajari Matematika.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IV SD Negeri Weton yang terletak di Desa Weton Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang pada Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017. Subjek penelitian adalah siswa Kelas IV SD Negeri Weton Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang yang berjumlah 23 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berlangsung dalam 2 siklus, yaitu Siklus I dan Siklus II.

Alat pengumpulan data penelitian ini adalah lembar observasi dan tes. Validasi data penelitian dengan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Teknik analisis data penelitian adalah deskriptif kualitatif.

 

 

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Siklus I

Pembelajaran pada Siklus I menggunakan media kertas lipat untuk menunjukan konsep pecahan secara nyata dengan mengarsir beberapa bagian pada kertas lipat tersebut. Kemudian, siswa mengurutkan pecahan yang terbentuk dari kertas lipat tersebut dan menulis urutan pecahan pada garis bilangan pecahan. Pembelajaran dilanjutkan dengan permainan bilangan pecahan menggunakan kartu domino. Dalam kartu domino terdapat simbol lingkaran dalam jumlah tertentu yang digunakan sebagai pembilang dan penyebut pada bilangan pecahan.

Pembelajaran pada Siklus I menggunakan media sedotan yang dipotong menjadi beberapa bagian sesuai dengan pecahan tertentu yang dikehendaki. Bersama dengan kelompoknya, siswa membandingkan pecahan sesuai dengan potongan sedotan. Sedangkan hasil belajar pada Siklus I dengan 12 siswa atau 52% yang tuntas dengan nilai rata-rata mencapai 69.

Deskripsi Siklus II

Pembelajaran pada Siklus II menggunakan media coklat persegi untuk menunjukan konsep pecahan dengan penyebut yang berbeda. Kemudian, siswa membandingkan pecahan dengan penyebut yang berbeda yang terbentuk dari kertas lipat.

Pembelajaran pada Siklus II menggunakan media kartu pelangi yang menunjukan bilangan pecahan. Bersama dengan kelompoknya, siswa membandingkan dan mengurutkan bilangan pecahan sesuai dengan media kartu pelangi yang tersedia. Sedangkan hasil belajar pada Siklus II dengan 18 siswa atau 78% yang tuntas dengan nilai rata-rata mencapai 75.

Pembahasan

Penerapan pendekatan RME dalam pembelajaran Matematika materi Pecahan dengan media sederhana yang berkaitan dengan materi dan menyelesaikan masalah dengan media tersebut. hal tersebut sesuai dengan karakteristik pendekatan RME, yaitu penggunaan konteks “dunia nyata” sebagai titik tolak pembelajaran dalam kelas, penggunaan model-model matematika, penggunaan produksi dan konstruksi yang bertujuan membimbing siswa dari keadaan informal ke pengetahuan formal matematika dan interaktif.

Pada Siklus I, media yang digunakan adalah kapur tulis maupun sedotan dan permainan dengan kartu domino. Pada Siklus II, media yang digunakan adalah coklat persegi dan kertas lipat serta permainan dengan kartu pelangi. Sesuai dengan penerapan pendekatan RME, hasil belajar matematika mengalami peningkatan.

Analisis hasil belajar matematika pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II.

No

Hasil belajar

KA

S I

S II

1

Nilai rata-rata

62

69

75

2

Nilai tertinggi

80

90

96

3

Nilai terendah

40

60

60

4

Persentase siswa tuntas

35%

52%

78%

 

Berdasarkan analisis data penelitian, maka penerapan pendekatan RME meningkatkan hasil belajar Matematika materi Pecahan bagi siswa Kelas IV SD Negeri Weton Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang pada Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017. Hal tersebut sesuai dengan nilai rata-rata sebesar 75 yang memenuhi KKM sebesar 70 dan persentase ketuntasan siswa sebesar 78% yang memenuhi minimal sebesar 75%.

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah penerapan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) meningkatkan hasil belajar Matematika materi Pecahan bagi siswa Kelas IV SD Negeri Weton Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang pada Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017. Pada Kondisi Awal, nilai rata-rata sebesar 62 dan persentase ketuntasan siswa sebesar 35%. Pada Siklus I, nilai rata-rata sebesar 69 dan persentase ketuntasan siswa sebesar 52%. Pada Siklus II, nilai rata-rata sebesar 75 dan persentase ketuntasan siswa sebesar 78%.

Saran

1.     Guru mengaitkan materi yang diajarkan dengan kehidupan sehari-hari siswa agar siswa lebih mudah untuk memahami materi yang dipelajari.

2.     Guru memberikan motivasi pada siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran dan mengkondisikan siswa ketika diskusi kelompok, sehingga suasana pembelajaran lebih kondusif

3.     Guru menerapkan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) dengan metode yang bervariasi agar kegiatan pembelajaran lebih menyenangkan.

4.     Guru memberikan apresiasi pada siswa yang berani menyampaikan ide atau pendapatnya, sehingga siswa lebih termotivasi untuk berani menyampaikan pendapat.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. 1996. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesido.

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara.

—. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Azwar, S. 2001. Tes Prestasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Baharuddin dan Wahyuni, E. N. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar – Ruzz Media.

Cahyo, A. N. 2003. Panduan Aplikasi Teori-teori Belajar Teraktual dan Teropuler. Yogyakarta. Diva Press.

Dimiyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Heruman. 2008. Model Pembelajaran Matematika. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sanjaya, W. 2008. Kurikulum Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

—. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Subarinah, S. 2006. Inovasi Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Depdiknas.

Sudjana, N. 2002. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.