PENGARUH BAURAN PEMASARAN

TERHADAP LOYALITAS NASABAH SIMPANAN

SISWA BERPRESTASI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH BAITUL MAL WA TANWIL YA UMMI FATIMAH KABUPATEN PATI

 

Sri Puji Setiti, Trisno Martono, Dewi Kusuma Wardani

KJKS BMT Ya Ummi Fatimah Kabupaten Pati

 

ABSTRAK

 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis: (1) Pengaruh secara simultan bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat, promosi, orang, bukti fisik, dan proses terhadap loyalitas nasabah. (2) Pengaruh secara parsial produk, harga, tempat, promosi, orang, bukti fisik, dan proses terhadap loyalitas nasabah. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif pada KJKS BMT Ya Ummi Fatimah Kabupaten Pati yang dilaksanakan mulai bulan Nopember 2015 sampai dengan bulan Agustus 2016. Populasi sebanyak 988 orang dan sampel sebanyak 80 orang dengan teknik random sampling. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama/simultan antara variabel bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat, promosi, orang, bukti fisik dan proses terhadap loyalitas nasabah (2) Terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara variabel bauran pemasaran berupa produk, harga, promosi, orang, bukti fisik, dan proses terhadap loyalitas nasabah tetapi terdapat pengaruh positif yang tidak signifikan secara parsial antara variabel bauran pemasaran berupa tempat terhadap loyalitas nasabah.

Kata Kunci: Bauran Pemasaran dan Loyalitas Nasabah

ABSTRACT

The purpose of this study was to analyze: (1) The effect of simultaneous marketing mix consisting of product, price, place, promotion, people, physical evidence and process on customer loyalty. (2) The effect of partial product, price, place, promotion, people, physical evidence and process on customer loyalty. The type of research is descriptive quantitative research in KJKS BMT Ya Ummi Fatimah Pati regency from November 2015 through to August 2016 and. The population amounted to 988 people and samples taken as many as 80 people with random sampling technique. The data collection technique with questionnaires, interviews and documentation. Mechanical analysis using multiple linear regression analysis. The results showed that: (1) There is a significant influence simultaneously between the variables of the marketing mix consisting of product, price, place, promotion, people, physical evidence and process on customer loyalty, (2) There is a positive and significant effect partially between marketing mix variables in the form of product, price, promotion, people, physical evidence and process on customer loyalty but there is a positive influence that no partial significant between marketing mix variables such as place on customer loyalty.

Keywords: Marketing Mix and Customer Loyalty

 

PENDAHULUAN

Berdirinya Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) memberikan peluang bagi dunia usaha untuk mengembangkan lembaga keuangan yang berprinsip syariah. Disamping itu hadirnya lembaga keuangan yang berupa BMT menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat muslim di Indonesia karena sebagai Baitul maal, BMT juga melakukan usaha-usaha pengumpulan dan penyaluran dana yang non profit, seperti zakat, infak dan shodaqoh, sedangkan sebagai baitut tamwil, BMT melakukan usaha pengumpulan dan penyaluran dana komersial.

Ketangguhan ekonomi syariah semakin menjadikan lembaga keuangan syariah sebagai pilihan masyarakat untuk menerapkannya dalam mengatasi masalah ekonomi. Bukan hanya masyarakat muslim Indonesia saja tapi juga untuk seluruh masyarakat Indonesia. Bagi lembaga keuangan syariah, hal ini merupakan peluang bisnis sekaligus tantangan untuk lebih meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai prinsip-prinsip dasar ekonomi syariah. Apabila masyarakat sudah memahami tentang ekonomi syariah, maka bukan tidak mungkin akan terjadi perubahan yang luar biasa dalam perekonomian Indonesia, dimana nilainilai keadilan, tidak menguntungkan salah satu pihak, transparan dan dapat memberikan manfaat dan kesejahteraan bagi masyarakat baik muslim maupun non-muslim, yang merupakan karakteristik dari ekonomi syariah dapat terwujud.

Adanya bisnis keuangan konvensional maupun bisnis keuangan syariah dalam satu wilayah, bagi BMT merupakan tantangan tersendiri dalam merangkul masyarakat di wilayah tersebut untuk menjadi nasabahnya. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mempertahankan dan mengembangkan bisnisnya tercermin dari keberhasilannya dalam menjual produknya dan mempertahankan loyalitas pelanggannya. Hal ini tidak bisa lepas dari kebijakan pemasaran yang diterapkannya. Kebijakan pemasaran dengan menggunakan alat pemasaran yang tepat, akan menjadikan konsumen memilih produknya.

Di Kabupaten Pati, seperti halnya kota lainnya, lembaga keuangan syariah yang berbentuk BMT juga mengalami perkembangan. Diantara BMT yang tersebar di Kabupaten Pati, terdapat sebuah BMT yang dianggap sebagai pelopor berdirinya BMT di Kabupaten Pati, yaitu BMT Ya Ummi Fatimah. Seiring dengan bertambahnya pemahaman dan minat masyarakat Pati untuk menggunakan produk keuangan syariah yang menjangkau masyarakat kecil dan menengah, maka bermunculan BMT-BMT yang baru. Di satu sisi, keberadaan BMT-BMT yang baru ini bagi BMT Ya Ummi Fatimah merupakan hal yang menggembirakan karena sebagai bukti bahwa peluang bisnis keuangan syariah di Pati masih terbuka lebar. Pada sisi lainnya, berarti terdapat persaingan bisnis yang dapat menjadi hambatan bagi kelanggengan bisnisnya.

Suatu perusahaan perlu melakukan penyesuaian bauran pemasaran guna menciptakan loyalitas pelanggan. Dengan demikian bauran pemasaran yang dilakukan oleh KJKS BMT Ya Ummi Fatimah mempunyai peran dalam menciptakan loyalitas nasabahnya. Sehingga sebagai pelopor berdirinya BMT di Kabupaten Pati tetap dapat mempertahankan dan mengembangkan bisnisnya.

Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul: Analisa Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Loyalitas Nasabah Sinwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah Kabupaten Pati, yang merupakan sebuah studi kasus yang dilakukan pada BMT Ya Ummi Fatimah di Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2015.

 

 

 

RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dalam penelitian sebagai berikut:

1.       Apakah ada pengaruh secara simultan bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat, promosi, orang, bukti fisik dan proses terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah Kabupaten Pati?

2.       Apakah ada pengaruh secara parsial produk terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah Kabupaten Pati?

3.       Apakah ada pengaruh secara parsial harga terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah Kabupaten Pati?

4.       Apakah ada pengaruh secara parsial tempat terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah Kabupaten Pati?

5.       Apakah ada pengaruh secara parsial promosi terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah Kabupaten Pati?

6.       Apakah ada pengaruh secara parsial orang terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah Kabupaten Pati?

7.       Apakah ada pengaruh secara parsial bukti fisik terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah Kabupaten Pati?

8.       Apakah ada pengaruh secara parsial proses terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah Kabupaten Pati?

TUJUAN PENELITIAN

Mengacu permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1.       Pengaruh secara simultan bauran pemasaran yang terdiri dari produk, tempat, harga, promosi, orang, proses dan bukti fisik terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah Kabupaten Pati.

2.       Pengaruh secara parsial produk terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah Kabupaten Pati.

3.       Pengaruh secara parsial harga terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah Kabupaten Pati.

4.       Pengaruh secara parsial tempat terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah Kabupaten Pati.

5.       Pengaruh secara parsial promosi terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah Kabupaten Pati.

6.       Pengaruh secara parsial orang terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah Kabupaten Pati.

7.       Pengaruh secara parsial bukti fisik terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah Kabupaten Pati.

8.       Pengaruh secara parsial proses terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah Kabupaten Pati.

KAJIAN PUSTAKA

1.    Bisnis Keuangan Syariah

Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual kepada konsumen atau pelanggan. Pada dasarnya, jasa adalah semua aktivitas ekonomi yang hasilnya bukan berbentuk produk fisik atau konstruksi yang umumnya dihasilkan dan dikonsumsi bersamaan serta memberikan nilai tambah bagi penggunanya atau konsumen.

Secara lengkap, jasa diartikan sebagai seluruh aktivitas ekonomi dengan output selain produk dalam pengertian fisik, dikonsumsi dan diproduksi pada saat bersamaan, memberikan nilai tambah dan secara prinsip tidak berwujud bagi pembeli pertamanya.

Berdasarkan pengertian di atas, maka bisnis jasa mempunyai karakteristik sebagai berikut:

1)   Intangibility (tidak berwujud), jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli.

2)   Unstorability, jasa tidak mengenal persediaan atau penyimpanan dari produk yang telah dihasilkan. Karakteristik ini juga disebut inseparability (tidak dapat dipisahkan), jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan.

3)   Cuztomization/Variability, jasa di desain khusus yang memiliki berbagai jenis, tipe untuk kebutuhan pelanggan.

Ketiga karakter jasa tersebut di atas ditambah dengan mudah musnah (perishability) artinya jasa tidak dapat disimpan sehingga tidak bisa dijual di masa depan. Hal ini mudah apabila permintaan stabil karena mudah melakukan persiapan pelayanan sebelumnya. Tapi jika permintaan berfluktuasi maka diperlukan perencanaan produk, penetapan harga serta program promosi yang tepat yang dapat dilaksanakan secara bersamaan dalam bauran pemasaran.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa bisnis jasa merupakan bisnis yang menyediakan produk tidak berwujud untuk memenuhi berbagai jenis kebutuhan konsumen, yang pelaksanaan produksi maupun konsumsinya terjadi pada saat yang bersamaan.

2. BMT

BMT mempunyai dua fungsi yaitu (1) Baitul Maal adalah untuk mengumpulkan dan mendistribusikan dana amal seperti infaq dan shadaqah, (2) Baitul Tamwil adalah untuk mengelola dana amal untuk meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro. BMT mempunyai dua fungsi yaitu sebagai lembaga yang bersifat menghimpun dana yang bersifat amaliyah kemudian mengelola dana tersebut untuk membantu pengusaha mikro mengembang-kan usahanya sehingga dapat kesejahteraan umat).

Berdasarkan kajian teori di atas maka pengertian BMT (Baitul Maa Tamwiil) yaitu:

1)   Baitut Tamwil (Bait = Rumah, at-Tamwil adalah Pengembangan Harta) melakukan kegiatan pengembangan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro dan kecil.

2)   Baitul Maal (Bait = Rumah, Maal = Harta) menerima titipan dana Zakat, Infaq dan Shadaqah serta mengoptimalkan distribusinya sesuai dengan peraturan dan amanahnya.

Pengertian BMT di atas menegaskan bahwa BMT mempunyai dua jenis kegiatan, yaitu baitul tamwil dan baitul maal. Baitul Tamwil mengembangkan kegiatan usaha produktif dan investasi dalam rangka meningkatkan kualitas ekonomi para pengusaha kecil menengah dengan mendorong kegiatan usaha menghimpun dana dan menyalurkannya kepada para pengusaha kecil-menengah. Sementara baitul maal menghimpun titipan dana zakat, infaq, dan shadaqoh, serta menjalankannya yang sesuai dengan peraturan dan amanahnya.

3. Pengertian Bauran Pemasaran

Konsep bauran pemasaran (marketing mix) pertama kali dipopulerkan oleh Jerome McCarty. Bauran pemasaran adalah seperangkat alat yang terdiri atas empat variabel yang dikenal dengan 4P produk (product), harga (price), tempat/distribusi (place), dan promosi (promotion), dan dapat digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik produk yang ditawarkan kepada pelanggan dalam rangka mencapai target pasar.

Bauran pemasaran merupakan alat bagi pemasar yang terdiri atas berbagai unsur suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran dan positioning yang ditetapkan dapat berjalan dengan sukses.

Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya. Bauran pemasaran merupakan inti dari suatu sistem pemasaran. Analisis terhadap bauran pemasaran sangat penting untuk dapat menyesuaikan keinginan pasar dengan produk yang akan dijual sehingga dapat mencapai target pasar.

Berdasarkan defenisi di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa bauran pemasaran (marketing mix) yang terdiri dari empat kelompok variabel: produk, harga, promosi dan distribusi merupakan kegiatan inti perusahaan dalam pemasaran memberi kepuasan pada pelanggan demi tercapainya target pasar.

1)   Produk (Product)

Dari keseluruhan bauran pemasaran, strategi produk merupakan strategi yang paling krusial karena elemen bauran pemasaran yang lainnya berkaitan dengan produk yang dihasilkan perusahaan sehingga strategi lainnya belum relevan apabila produknya belum eksis.

Produk adalah hasil dari proses produksi perusahaan yang nantinya akan dijual kepada konsumen. Produk merupakan instrumen untuk memuaskan kebutuhan pelanggan yang dapat ditinjau dari karakteristik produk, atribut, pilihan, desain, jumlah dan garansi produk.

Produk dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Produk juga diartikan sebagai keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai manfaat bagi pelanggan.

2)   Harga (Price)

Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan konsumen untuk memperoleh suatu produk. Dalam bauran pemasaran harga terdiri dari komponen-komponen daftar harga, rabat/ diskon, potongan harga khusus, periode pembayaran dan persyaratan kredit.

Harga merupakan elemen bauran pemasaran yang perlu mendapat perhatian dengan alasan sebagai berikut:

a)    Harga merupakan salah satu komponen yang dapat digunakan oleh pengusaha untuk meningkatkan penerimaan perusahaan selain dengan meningkatkan volume produk yang dijual.

b)   Harga merupakan elemen bauran pemasaran yang paling mudah diubah.

c)    Strategi dan taktik harga pesaing memberikan pengaruh besar terhadap penjualan suatu perusahaan.

d)   Harga merupakan salah satu komponen yang digunakan untuk diferensiasi pada pasar yang telah jenuh terjadi komoditasi produk.

Bagi konsumen, harga merupakan segala bentuk biaya moneter yang dikorbankan oleh konsumen untuk memperoleh, memiliki, memanfaatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanan dari suatu produk. Bagi perusahaan, penetapan harga merupakan cara untuk membedakan penawarannya dengan pesaingnya.

3)   Tempat/Distribusi (Place)

Tempat dapat diartikan sebagai saluran distribusi, yang merupakan basis lokasi kantor operasional dan administrasi perusahaan yang memiliki nilai strategis yang memperlancar dan mempermudah penyampaian produk dari produsen kepada konsumen melalui transaksi perdagangan. Saluran distribusi juga diartikan sebagai saluran yang dapat dipakai produsen untuk menyalurkan barang hasil produksinya kepada konsumen. Pemilihan saluran distribusi harus mempertimbangkan beberapa sifat, antara lain sifat pembeli, sifat produk, sifat perantara, sifat pesaing dan sifat perusahaan.

Dalam penyampaian jasa, keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan potensial. Terdapat tiga pihak yang terlibat dalam pemasaran jasa, yaitu: service provider, intermediaries dan customer. Baik lokasi maupun saluran pemilihannya bergantung kepada kriteria pasar dan sifat jasa itu sendiri, contohnya untuk jasa pengiriman barang yang tidak tahan lama, maka lokasi yang dipilih harus strategis (misalnya dekat pelabuhan), agar pengiriman dapat cepat dan tepat waktu, dan saluran yang dipilih sebaiknya direct sales, supaya mudah terkontrol.

Keputusan penentuan lokasi dan saluran yang digunakan untuk memberikan jasa kepada pelanggan melibatkan pemikiran tentang bagaimana cara mengirimkan atau menyampaikan jasa kepada pelanggan dan dimana hal tersebut akan dilakukan. Ini harus dipertimbangkan karena dalam bidang jasa sering kali tidak dapat ditentukan tempat dimana akan diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan. Saluran distribusi dapat dilihat sebagai kumpulan organisasi yang saling bergantungan satu sama lainnya yang terlibat dalam proses penyediaan sebuah produk/pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi. Penyampaian dalam perusahaan jasa harus dapat mencari agen dan lokasi untuk menjangkau populasi yang tersebar luas.

Sebagai salah satu variabel marketing mix, place/distribusi mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu perusahaan memastikan produknya, karena tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.

 

4)   Promosi (Promotion)

Promosi adalah fungsi pemasaran yang fokus untuk mengomunikasikan program-program pemasaran secara persuatif kepada target audience (pelanggan-calon pelanggan) untuk mendorong terciptanya transaksi-pertukaran antara perusahaan dan audience.

Promosi memiliki ciri antara lain:

a)   Promosi sebagai alat bantu untuk mengidentifikasi produk

b)   Sebagai alat untuk menghimbau pembeli

c)   Sebagai alat untuk meneruskan informasi dalam proses pengambilan keputusan pembeli.

Secara rinci tujuan promosi dapat dijabarkan sebagai berikut:

a)   Menginformasikan (informing), dapat berupa:

(1)       Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru,

(2)       Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk,

(3)       Menyampaikan perubahan harga kepada pasar,

(4)       Menjelaskan cara kerja suatu produk,

(5)       Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan,

(6)       Meluruskan kesan yang keliru,

(7)       Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli,

(8)       Membangun citra perusahaan.

b)   Membujuk pelanggan sasaran (persuasing) untuk:

(1)       Membentuk pilihan merek,

(2)       Mengalihkan pilihan ke merek tertentu,

(3)       Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk

(4)       Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga,

(5)       Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga (salesman).

c)   Mengingatkan (reminding), dapat terdiri atas:

(1)       Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat,

(2)       Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk perusahaan,

(3)       Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan,

(4)       Menjaga agaringatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan.

 

 

 

5)   Orang (People)

Pentingnya people dalam memberikan layanan ber kualitas berhubungan dengan internal marketing. Internal marketing adalh interaksi antara setiap karyawan dan tiap departemen dalam satu perusahaan.

Bagi sebagian besar jasa, orang merupakan unsur vital dalam bauran pemasaran. Setiap organisasi jasa (terutama yang tingkat kontaknya dengan pelanggan tinggi) harus secara jelas menentukan apa yang diharapkan dari setiap karyawan dalam interaksinya dengan pelanggan. Untuk mendapatkan standar yang diharapkan, metode-metode seperti rekrutmen, pelatihan, pemotivasian, dan penilaian kinerja karyawan tidak dapat dipandang semata-mata sebagai keputusan personalia, semua itu juga merupakan keputusan bauran pemasaran yang penting.

Terdapat empat kriteria dalam aspek people yang mempengaruhi pelanggan:

a)    Contactors, people disini berinteraksi langsung dengan pelanggan dalam frekuensi yang cukup sering, dan sangat mempengaruhi keputusan pelanggan untuk membeli.

b)   Modifier, mereka cukup sering berhubungan dengan pelanggan tapi tidak secara langsung mempengaruhi pelanggan untuk membeli, contohnya resepsionis..

c)    Informan, mereka ini tidak secara langsung kontak dengan pelanggan tetapi mempengaruhi konsumen dalam keputusan untuk membeli, misalnya tim kreatif pembuatan iklan.

d)   Isolateds people dimaksudkan untuk tidak sering kontak dengan pelanggan dan tidak secara langsung ikut serta dalam marketing mix, misalnya karyawan bagian administrasi.

6)   Proses (process)

Proses merupakan gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri atas prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, dan hal-hal ruti sampai jasa dihasilkan dan disampaikan kepada pelanggan.

Proses produksi atau operasi merupakan hal yang penting bagi konsumen high-contactservicse yang kerap kali juga bertindak sebagai co-producer jasa bersangkutan.

Proses dapat dibedakan menjadi dua cara, yakni: complexity, yang berhubungan dengan langkah-langkah dan tahap dalam proses dan divergence, yang berhubungan dengan adanya perubahan dalam langkah atau tahap proses.

Terdapat empat pilihan yang dapat dipilih pemasar, yaitu sebagai berikut:

a)   Mengurangi keragaman (Reduce divergence), dalam hal ini berarti terjadi pengurangan biaya, peningkatan produktivitas, dan kemudahan distribusi.

b)   Menambah keragaman (Increased divergence), berarti lebih cenderung ke penetrasi pasar dengan cara menambah services yang diberikan.

c)   Mengurangi kompleksitas (Reduced complexity), berarti cenderung lebih terspesialisasi.

d)   Menambah kompleksitas (Increase complixity), berarti lebih cenderung ke penetrasi pasar dengan cara menambah langkah atau tahap dalam proses services.

 

7)   Bukti Fisik (Physical Evidence)

Karakteristik intangiable pada jasa menyebabkan pelanggan potensial tidak bisa menilai suatu jasa sebelum mengkonsumsinya. Ini menyebabkan resiko, oleh sebab itu salah satu unsur penting dalam bauran pemasaran jasa adalah upaya mengurangi tingkat resiko tersebut dengan jalan menawarkan bukti fisik dari karakteristik jasa.

Bukti fisik ini bisa dalam berbagai bentuk, misanya tiket untuk jasa penerbangan dan buku tabungan untuk jasa perbankan, seragam bagi pilot yang menunjukkan kompetensi mereka ataupun ruang tunggu rumah sakit yang nyaman.

4.   Loyalitas Nasabah

a.   Definisi Loyalitas

Situasi persaingan bisnis yang semakin keras menjadikan perusahaan yang dapat bertahan adalah perusahaan yang memiliki kunci keunggulan bersaing berupa kemampuan untuk meningkatkan loyalitas pelanggannya. Literatur loyalitas pelanggan didominasi dua aliran utama: aliran skolastik (behavioral) dan aliran deterministik (sikap). Aliran skolastik (behavioral) mengartikan loyalitas sebagai pembelian ulang sebuah merek secara konsisten oleh pelanggan. Sedangkan dalam perspektif deterministik mengasumsikan bahwa terdapat satu atau beberapa penyebab utama loyalitas pelanggan yang bisa diidentifikasi. Perilaku pembelian ulang sebuah merek yang sama oleh pelanggan yang sama tidak terjadi begitu saja, namun lebih merupakan konsekuensi langsung dari faktor tertentu dalam perilaku konsumen.Dengan kata lain, loyalitas merek dapat ditinjau dari merek apa yang dibeli konsumen dan bagaimana perasaan atau sikap konsumen terhadap merek tertentu.

Customer loyalty adalah suatu pembelian ulang yang dilakukan oleh seorang pelanggan karena komitmen pada suatu merek atau perusahaan”. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa loyalitas konsumen adalah perilaku nyata seorang konsumen dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian secara terus menerus terhadap produk atau jasa suatu perusahaan yang dipilih. Bashar (2012) “The result showed that demographic faktors, such as the disposable income and age, are related to most impulse buying indicators and to the impulsivity collective indicator”, (faktor-faktor demografi seperti kelebihan pendapatan dan umur berkaitan dengan sebagian besar indikator dorongan membeli dan terhadap indikator kolektif dorongan hati).

Secara umum loyalitas konsumen dapat diartikan kecenderungan seseorang untuk komitmen psikologis terhadap merek tertentu suatu produk, baik barang maupun jasa tertentu sehingga melakukan pembelian ulang atas produk tersebut. Loyalitas pelanggan pasti ditunjukkan pada obyek tertentu. Obyek yang dimaksud adalah merek yang mencerminkan kualitas, kemasan dan sebagainya yangmelekat pada produk. Merek dianggap lebih lazim dan lebih banyak menjadi obyek loyal karena dianggap sebagai identitas produk atau perusahaan yang lebih mudah dikenali oleh pelanggan.

b.   Pengukuran Loyalitas

Ukuran-ukuran loyalitas berbasis perspektif behavorial didasarkan pada perilaku pembelian aktual konsumen atau laporan konsumen mengenai perilaku pembeliannya. Ukuran-ukuran tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu sebagai berikut:

 

1) Ukuran proporsi pembelian

a)   Exclusive purchase (undivided loyalty). Loyalitas terjadi apabila seorang konsemen membeli ulang hanya satu merek tertentu (loyalitas 100%)

b)   Market-share concept. Loyalitas ditentukan berdasarkan persentase total pembelian merek favorit (merek tunggal) yang paling sering dibeli). Dalam banyak situasi, seorang konsumen dikatakan loyal apabila persentase pembelian merek favoritnya melebihi 50%.

c)   Hard-core criterion. Ukuran ini pada dasarnya sama dengan market-share-concept, hanya saja cutoff point yang dipakai 75%.

d)   Dual brand loyalty. Loyalitas diukur berdasarkan persentase total pembelian dua merek yang paling sering dibeli.

e)   Triple brand loyalty. Loyalitas ditentukan berdasarkan persentase total pembelian tiga merek yang paling sering dibeli.

2) Ukuran urutan pembelian

a)   Diveded loyalty. Kondisi ini terjadi manakala konsumen loyal pada dua merek dengan pola pembelian ABABABAB atau AAABBAABBB.

b)   Unstable loyalty (switch loyalty). Situasi ini berlangsung apabila konsumen secara konsisten membeli sebuah merek selama periode waktu tertentu dan kemudian beralih membeli merek lain secara konsisten (AAABBB).

c)   Occasional switch. Konsumen cenderung setia pada sebuah merek spesifik, namun kadang-kadang mencoba merek lainnya (AABAAACAADA).

d)   Brand indifference (non-loyalty). Konsumen tidak loyal pada salah satu merek (ABDCBACD).

e)   Three-in-a-rowcriterion. Konsumen dianggap loyal pada merek tertentu manakala ia membeli membeli merek tersebut tiga kali atau lebih secara berturut-turut.

3) Ukuran profitabilitas pembelian

Ukuran ini mengkombinasikan proporsi dan urutan pembelian berdasarkan sejarah pembelian yang dilakukan pelanggan dalam periode yang relatif lama. Pelanggan (customer) berbeda dengan konsumen (consumer), seseorang dapat dikatakan sebagai pelanggan apabila orang tersebut mulai membiasakan diri untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan oleh badan usaha.

c.  Tahapan Loyalitas Pelanggan

Loyalitas berkembang mengikuti empat tahap yaitu sebagai berikut:

1)   Tahap pertama: loyalitas kognitif konsumen yang mempunyai loyalitas tahap pertama ini menggunakan basis informasi yang memaksa menunjuk pada satu merek atas merek lainnya, loyalitasnya hanya didasarkan pada aspek kognisi saja.

2)   Tahap kedua: loyalitas afektif. Loyalitas tahap kedua ini didasarkan pada aspek afektif konsumen. Sikap merupakan fungsi kognisi (pengharapan) pada periode awal pembelian (masa prakonsumsi) dan merupakan fungsi dari sikap sebelumnya plus kepuasan di periode berikutnya (masa pasca konsumsi).

3)   Tahap ketiga: loyalitas konatif dimensi konatif (niat melakukan) yang dipengaruhi oleh perubahan-perubahan afektif terhadap merek.

4)   Tahap keempat: loyalitas tindakan meskipun pembelian ulang adalah suatu hal yang sangat penting bagi pemasar, penginterpretasian loyalitas hanya pada pembelian ulang saja tidak cukup, karena pelanggan yang membeli ulang belum tentu mempunyai sikap positif terhadap barang dan jasa yang dibeli.

HIPOTESIS

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1:  Diduga ada pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel bauran pemasaran yang terdiri dari produk, tempat, harga, promosi, orang, proses dan bukti fisik terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah Kabupaten Pati.

H2:  Diduga ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel bauran pemasaran berupa produk (product) terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah Kabupaten Pati.

H3:  Diduga ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel bauran pemasaran berupa harga (price) terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah Kabupaten Pati.

H4:  Diduga ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel bauran pemasaran berupa tempat (place) terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah Kabupaten Pati.

H5:  Diduga ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel bauran pemasaran berupa promosi (promotion) terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah Kabupaten Pati.

H6:  Diduga ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel bauran pemasaran berupa orang (people) terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah Kabupaten Pati.

H7:  Diduga ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel bauran pemasaran berupa bukti fisik (physical efidence) terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah Kabupaten Pati.

H8:  Diduga ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel bauran pemasaran berupa proses (process) terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah Kabupaten Pati.

HASIL PENELITIAN

1.  Pengaruh Bauran Pemasaran yang Terdiri dari Produk, Tempat, Harga, Promosi, Orang, Bukti Fisik dan Proses terhadap Loyalitas Nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah.

Berdasarkan hasil penelitian Analisi Regresi Berganda, koefisien determinasi dan uji F diperoleh hasil sebagai berikut:

Pada Analisis Regresi Berganda diperoleh persamaan: Y = – 4,512 + 0,370X1 + 0,232X2 + 0,012X3 + 0,212X4 + 0,151X5 + 0,382X6 + 0,096X7 + e, dimana masing-masing variabel memberikan kontribuasi pada loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah. Sedangkan dari hasil k0oefisien determinasi dalam penelitian ini sebesar 0,859 atau 85,9%. Sedangkan pada uji F peroleh nilai Fhitung > Ftabel yaitu F hitung > F tabel (62,712 > 2,14), berarti Ho ditolak dan variabel bauran pemasaran yang terdiri dari produk (product), harga (price), Tempat (Place), Promosi (Promotion), Orang (People), Bukti Fisik (Physical Evidence) dan Proses (Process) secara bersama-sama/simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah.

Dilihat dari persamaan regresi linier berganda, di Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah diperoleh persamaan Y = – 4,512 + 0,370X1 + 0,232X2 + 0,012X3 + 0,212X4 + 0,151X5 + 0,382X6 + 0,096X7 + e. Dari hasil persamaan Regresi Linier Berganda di Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah tersebut dimana masing-masing variabel memberikan kontribuasi pada loyalitas nasabah.

Ditinjau dari koefisien determinasi, di Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah diperoleh hasil sebesar R2 sebesar 0,859 atau 85,9%, dapat diartikan bahwa variasi variabel independen yang terdiri dari Produk (Product), Tempat (Place), Promosi (Promotion), Orang (People), Bukti Fisik (Physical Evidence) dan Proses (Process) mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen yaitu loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah sebesar 85,9% sedangkan sisanya sebesar 14,1% dipengaruhi oleh faktor unik yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini, antara lain komunikasi, aksesibilitas dan lain sebagainya.

Hasil uji F di Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah diperoleh nilai Fhitung > Ftabel yaitu 62,712 > 2,14. Dari hasil ini menunjukkan bahwa variabel bebas yang terdiri dari Produk (Product), Harga (Price), Tempat (Place), Promosi (Promotion), Orang (People), Bukti Fisik (Physical Evidence), dan Proses (Process) secara bersama-sama/simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas nasabah di Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah.

Apabila ditinjau pada kajian teori tentang bauran pemasaran dan loyalitas pada era globalisasi saat ini, dengan semakin bertambahnya persaingan antar perusahaan yang satu dengan yang lainnya, baik perusahaan yang bergerak dalam produk dan jasa. Maka semakin disadari pula bahwa bauran pemasaran merupakan salah satu cara atau jurus yang ampuh, agar dapat menarik minat konsumen dalam keputusan pembelian produk/jasa sehingga tujuan dari perusahaan dapat tercapai. Sebagaimana dalam konsep dan tujuan pemasaran, pandangan tradisional dari pemasaran adalah sering kali hanya memfokuskan pada produktivitas dan profitabilitas dari sebuah perusahaan. Gagalnya suatu produk/jasa karena seringkali mengabaikan berupa bauran pemasaran untuk mencapai keputusan konsumen dalam menggunakan produk/jasa tidak hanya saat ini saja tetapi pada masa-masa yang akan datang.

Bauran pemasaran dan loyalitas konsumen merupakan satu kesatuan yang sulit dipisahkan. Bauran pemasaran merupakan alat bagi pemasar yang terdiri atas berbagai unsur suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran dan positioningyang ditetapkan dapat berjalan dengan sukses.

Sedangkan loyalitas pelanggan menjadi kunci bagi keberhasilan pemasaran suatu produk/jasa. Perilaku pembelian ulang sebuah merek yang sama oleh pelanggan yang sama tidak terjadi begitu saja, namun lebih merupakan konsekuensi langsung dari faktor tertentu dalam perilaku konsumen. Loyalitas merek dapat ditinjau dari merek apa yang dibeli konsumen dan bagaimana perasaan atau sikap konsumen terhadap merek tertentu.

Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis pertama yang mengatakan: “Diduga ada pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel bauran pemasaran yang terdiri dari produk, tempat, harga, promosi, orang, proses dan bukti fisik terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah Kabupaten Pati dalam memakai produk simpanan”, teruji kebenarannya.

2.  Pengaruh Produk (Product) terhadap Loyalitas Nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah

Berdasarkan analisis Regresi Berganda diperoleh persamaan: Y = – 4,512 + 0,370X1 + 0,232X2 + 0,012X3 + 0,212X4 + 0,151X5 + 0,382X6 + 0,096X7 + e. Sedangkan dari uji t diperoleh nilai thitung > ttabel (5,124 > 1,99300) dengan taraf signifikansi 0,000.

Dari hasil di atas diketahui bahwa persamaan Regresi Linier Berganda di Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah yaitu Y = – 4,512 + 0,370X1 + 0,232X2 + 0,012X3 + 0,212X4 + 0,151X5 + 0,382X6 + 0,096X7 + e. Nilai b1 = 0,370 artinya produk (product) mempunyai pengaruh positif terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah. Dengan demikian apabila terdapat peningkatan produk (product) akan dapat meningkatkan loyalitas nasabah.

Sedangkan hasil uji t di Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah memperoleh nilai thitung > ttabel (5,124 > 1,99300) dengan taraf signifikansi 0,000. Artinya adalah terdapat pengaruh positif yang signifikan produk (product) terhadap loyalitas nasabah di Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah.

Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa produk (product) merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap loyalitas nasabah. Dengan demikian, berdasarkan hasil penelitian, teori dari para ahli dan penelitian terdahulu, maka hipotesis yang kedua yaitu “Diduga ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel bauran pemasaran berupa produk terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah Kabupaten Pati”, teruji secara statistik.

3.  Pengaruh Harga (Price) terhadap Loyalitas Nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah

Berdasarkan perhitungan pada Analisis Regresi Berganda diperoleh persamaan regresi: Y = – 4,512 + 0,370X1 + 0,232X2 + 0,012X3 + 0,212X4 + 0,151X5 + 0,382X6 + 0,096X7 + e. Dari uji t diperoleh nilai thitung > ttabel (3,377 > 1,99300) dengan taraf signifikansi 0,001.

Dari hasil di atas diketahui bahwa persamaan Regresi Linier Berganda di Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah yaitu Y = – 4,512 + 0,370X1 + 0,232X2 + 0,012X3 + 0,212X4 + 0,151X5 + 0,382X6 + 0,096X7 + e. Nilai b2 = 0,232 artinya harga (price) mempunyai pengaruh positif terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah. Dengan demikian apabila terdapat peningkatan harga (price) akan dapat meningkatkan loyalitas nasabah.

Sedangkan hasil uji t diperoleh hasil nilai thitung > ttabel (3,377 > 1,99300) dengan taraf signifikansi 0,001. Artinya adalah terdapat pengaruh positif yang signifikan harga (price) terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah.

Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa harga (price) merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap loyalitas nasabah. Dalam bauran pemasaran harga terdiri dari komponen-komponen daftar harga, rabat/diskon, potongan harga khusus, periode pembayaran dan persyaratan kredit.

Berdasarkan hasil penelitian, teori dari para ahli dan penelitian terdahulu, maka hipotesis yang ketiga yaitu “Diduga ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel bauran pemasaran berupa harga (price) terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah Kabupaten Pati”, teruji secara statistik.

4.  Pengaruh Tempat (Place) terhadap Loyalitas Nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah

Berdasarkan perhitungan pada Analisis Regresi Berganda diperoleh persamaan Y = – 4,512 + 0,370X1 + 0,232X2 + 0,012X3 + 0,212X4 + 0,151X5 + 0,382X6 + 0,096X7 + e. Dari uji t diperoleh nilai thitung < ttabel (0,396 < 1,99300) dengan taraf signifikansi 0,693. Nilai b3 = 0,012 artinya Tempat (Place) mempunyai pengaruh positif terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah. Dengan demikian apabila terdapat peningkatan Tempat (Place) akan dapat meningkatkan loyalitas nasabah.

Sedangkan hasil uji t di Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah memperoleh nilai thitung < ttabel (0,396 < 1,99300) dengan taraf signifikansi 0,693. Artinya adalah terdapat pengaruh positif yang tidak signifikan Tempat (Place) terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah.

Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa bauran pemasaran berupa Tempat (Place) merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap loyalitas nasabah.

Berdasarkan hasil penelitian, teori dari para ahli dan penelitian terdahulu, maka hipotesis yang keempat yaitu “Diduga ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel bauran pemasaran berupa tempat (place) terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah Kabupaten Pati”, tidak terbukti kebenarannya.

5.  Pengaruh Promosi (Promotion) terhadap Loyalitas Nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah

Berdasarkan perhitungan pada Analisis Regresi Berganda diperoleh persamaan Y = – 4,512 + 0,370X1 + 0,232X2 + 0,012X3 + 0,212X4 + 0,151X5 + 0,382X6 + 0,096X7 + e. Dari uji t diperoleh nilai thitung > ttabel (2,514 > 1,99300) dengan taraf signifikansi 0,014.

Dari hasil di atas diketahui bahwa persamaan Regresi Linier Berganda yaitu Y= – 4,512 + 0,370X1 + 0,232X2 + 0,012X3 + 0,212X4 + 0,151X5 + 0,382X6 + 0,096X7 + e. Nilai b4 = 0,212 artinya Promosi (Promotion) mempunyai pengaruh positif terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah. Dengan demikian apabila terdapat peningkatan Promosi (Promotion) akan dapat meningkatkan loyalitas nasabah.

Sedangkan hasil uji t diperoleh nilai thitung > ttabel (2,514 > 1,99300) dengan taraf signifikansi 0,014. Artinya adalah terdapat pengaruh positif yang signifikan Promosi (Promotion) terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah.

Berdasarkan hasil penelitian, teori dari para ahli dan penelitian terdahulu, maka hipotesis yang kelima yaitu: “Diduga ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel bauran pemasaran berupa promosi (promotion) terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah Kabupaten Pati”, teruji secara statistik.

 

6.  Pengaruh Orang (People) terhadap Loyalitas Nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah

Berdasarkan perhitungan pada Analisis Regresi Berganda diperoleh persamaan Y = – 4,512 + 0,370X1 + 0,232X2 + 0,012X3 + 0,212X4 + 0,151X5 + 0,382X6 + 0,096X7 + e. Dari uji t diperoleh nilai thitung > ttabel (2,301 > 1,99300) dengan taraf signifikansi 0,024.

Dari hasil di atas diketahui bahwa persamaan Regresi Linier Berganda yaitu Y = – 4,512 + 0,370X1 + 0,232X2 + 0,012X3 + 0,212X4 + 0,151X5 + 0,382X6 + 0,096X7 + e. Nilai b5 = 0,151 artinya Orang (People) mempunyai pengaruh positif terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah. Dengan demikian apabila terdapat peningkatan Orang (People) akan dapat meningkatkan loyalitas nasabah.

Sedangkan hasil uji t pengaruh Orang (People) terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah diperoleh nilai thitung > ttabel (2,301 > 1,99300) dengan taraf signifikansi 0,024. Artinya adalah terdapat pengaruh positif yang signifikan Orang (People) terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah.

Berdasarkan hasil penelitian, teori dari para ahli dan penelitian terdahulu, maka hipotesis yang keenam yaitu: “Diduga ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel bauran pemasaran berupa orang (people) terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah Kabupaten Pati”, teruji secara statistik.

7.  Pengaruh Bukti Fisik terhadap Loyalitas Nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah

Berdasarkan perhitungan pada Analisis Regresi Berganda diperoleh persamaan Y = – 4,512 + 0,370X1 + 0,232X2 + 0,012X3 + 0,212X4 + 0,151X5 + 0,382X6 + 0,096X7 + e. Dari uji t diperoleh nilai thitung > ttabel (5,214 > 1,99300) dengan taraf signifikansi 0,000.

Dari hasil di atas diketahui bahwa persamaan Regresi Linier Berganda di Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah yaitu Y = – 4,512 + 0,370X1 + 0,232X2 + 0,012X3 + 0,212X4 + 0,151X5 + 0,382X6 + 0,096X7 + e. Nilai b6 = 0,382 artinya Bukti Fisik mempunyai pengaruh positif terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah. Dengan demikian apabila terdapat peningkatan Proses (Process) akan dapat meningkatkan loyalitas nasabah.

Sedangkan hasil uji t di Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah memperoleh nilai thitung > ttabel (5,214 > 1,99300) dengan taraf signifikansi 0,000. Artinya adalah terdapat pengaruh positif yang signifikan Bukti Fisik terhadap loyalitas nasabah di Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah.

Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa bauran pemasaran berupa Bukti Fisik merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap loyalitas nasabah. Dengan demikian, berdasarkan hasil penelitian, teori dari para ahli dan penelitian terdahulu, maka hipotesis yang keenam yaitu: “Diduga ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel bauran pemasaran berupa bukti fisik (physical efidence) terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah Kabupaten Pati”, teruji secara statistik.

 

8.    Pengaruh Proses terhadap Loyalitas Nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah

Berdasarkan perhitungan pada Analisis Regresi Berganda diperoleh persamaan Y = – 4,512 + 0,370X1 + 0,232X2 + 0,012X3 + 0,212X4 + 0,151X5 + 0,382X6 + 0,096X7 + e. Dari uji t diperoleh nilai thitung > ttabel (2,036 > 1,99300) dengan taraf signifikansi 0,045.                  Nilai b7 = 0,096 artinya Proses (Process) mempunyai pengaruh positif terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah.

Sedangkan hasil uji t pengaruh proses terhadap loyalitas nasabah diperoleh nilai thitung > ttabel (2,036 > 1,99300) dengan taraf signifikansi 0,045. Artinya adalah terdapat pengaruh positif yang signifikan Proses (Process) terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah.

Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa bauran pemasaran berupa Proses (Process) merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap loyalitas nasabah.

Dengan demikian, berdasarkan hasil penelitian, teori dari para ahli dan penelitian terdahulu, maka hipotesis yang keenam yaitu “Diduga ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel bauran pemasaran berupa proses (process) terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah Kabupaten Pati”, teruji secara statistik.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:

1.      Dari hasil analisis regresi linier berganda pada BMT Amanah Ummah diperoleh persamaan garis regresi: Y = – 4,512+ 0,370X1 + 0,232X2 + 0,012X3 + 0,212X4 + 0,151X5 + 0,382X6 + 0,096X6 + e. Artinya: Nilai a (konstan) = – 4,512, bernilai negatif artinya apabila tidak terdapat variabel bauran pemasaran yang terdiri dari Produk (product) / X1, Harga (price) / X2, Tempat (Place) /X3, Promosi (Promotion) / X4, Orang (People) / X5, Bukti Fisik (Physical Evidence) / X6, dan Proses (Process) / X7.

2.      Berdasarkan nilai koefisien determinasi diperoleh hasil sebesar 0,859. Sehingga dapat diartikan bahwa variasi variabel independen yang terdiri dari Produk (product) / X1, Harga (price) / X2, Tempat (Place) /X3, Promosi (Promotion) / X4, Orang (People) / X5, Bukti Fisik (Physical Evidence) / X6, dan Proses (Process) / X7 mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen yaitu Loyalitas Nasabah (Y) Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah sebesar 85,9% sedangkan sisanya sebesar 14,1% dipengaruhi oleh faktor unik yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini, antara lain komunikasi, jaminan, aksesibilitas dan lain sebagainya.

3.      Dari hasil perhitungan Uji F diketahui bahwa Fhitung = 62,712 dengan taraf signifikansi 0,000. Karena F hitung > F tabel (62,712 > 2,14) dan taraf signifikansi 0,000 < 0,05 berarti Ho ditolak, berarti Produk (product)/X1, Harga (price)/X2, Tempat (Place)/X3, Promosi (Promotion)/X4, Orang (People)/X5, Bukti Fisik (Physical Evidence)/X6, dan Proses (Process)/X7 secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Loyalitas Nasabah (Y) Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah.

4.      Berdasarkan perhitungan uji t diperoleh hasil:

a.   Pada variabel produk diperoleh hasil nilai t hitung = 5,124 dengan taraf signifikansi 0,000. Karena t hitung > t tabel (5,124 > 1,99300) dan taraf signifikansi 0,000 < 0,05, artinya Produk (product)/X1 mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap Loyalitas Nasabah (Y) Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah.

b.   Pada variabel harga diperoleh hasil nilai t hitung = 3,377 dengan taraf signifikansi 0,001, Karena t hitung > t tabel (3,377 > 1,99300) dan taraf signifikansi 0,001 < 0,05, artinya Harga (price)/X2 mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap Loyalitas Nasabah (Y) Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah.

c.   Pada variabel tempat diperoleh hasil nilai t hitung = 0,396 dengan taraf signifikansi 0,693, karena t hitung < t tabel (0,396 < 1,99300) dan taraf signifikansi 0,693 > 0,05, artinya Tempat (Place)/X3 mempunyai pengaruh positif yang tidak signifikan terhadap Loyalitas Nasabah (Y) Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah.

d.   Pada variabel promosi diperoleh hasil nilai t hitung = 2,514 dengan taraf signifikansi 0,014, karena t hitung > t tabel (2,514 > 1,99300) dan taraf signifikansi 0,014 < 00,05, artinya Promosi (Promotion)/X4 mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap Loyalitas Nasabah (Y) Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah.

e.   Pada variabel orang diperoleh nilai t hitung = 2,301 dengan taraf signifikansi 0,024. Karena t hitung > t tabel (2,301 > 1,99300) dan taraf signifikansi 0,024 < 0,05 artinya Orang (People)/X5 mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap Loyalitas Nasabah (Y) Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah.

f.    Pada variabel bukti fisik diperoleh hasil nilai t hitung = 5,214 dengan taraf signifikansi 0,000. Karena t hitung > t tabel (5,214 > 1,99300) dan taraf signifikansi 0,000 < 0,05, artinya Bukti Fisik (Physical Evidence)/X6 mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap Loyalitas Nasabah (Y) Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah.

g.   Pada variabel proses diperoleh hasil nilai t hitung = 2,036 dengan taraf signifikansi 0,045. Karena t hitung > t tabel (2,036 > 1,99300) dan taraf signifikansi 0,045 < 0,05, artinya Proses (Process)/X7 mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap Loyalitas Nasabah (Y) Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah.

5.      Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan pada nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah Kabupaten Pati dapat diambil kesimpulan bahwa:

a.   Terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama/simultan antara variabel bauran pemasaran yang terdiri dari produk, tempat, harga, promosi, orang, proses dan bukti fisik terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah Kabupaten Pati.

b.   Terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara variabel bauran pemasaran berupa produk terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah Kabupaten Pati.

c.   Terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara variabel bauran pemasaran berupa harga (price) terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah Kabupaten Pati

d.   Terdapat pengaruh positif yang tidak signifikan secara parsial antara variabel bauran pemasaran berupa tempat (place) terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah Kabupaten Pati.

e.   Terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara variabel bauran pemasaran berupa promosi (promotion) terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah Kabupaten Pati.

f.    Terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara variabel bauran pemasaran berupa orang (people) terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah Kabupaten Pati

g.   Terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara variabel bauran pemasaran berupa bukti fisik (physical efidence) terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah Kabupaten Pati.

h.   Terdapat pengaruh positif yang signifikan secara parsial antara variabel bauran pemasaran berupa proses (process) terhadap loyalitas nasabah Simwapres KJKS BMT Ya Ummi Fatimah Kabupaten Pati.

DAFTAR PUSTAKA

Antonio, M.Syafi’I, 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani Press.

Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Bambang Ismawan dan Setyo Budiantoro, 2005. Mapping Microfinance in Indonesia, Jurnal Ekonomi Rakyat, (Artikel) Edisi Maret 2005.

Case, Karl E & Fair, Ray C, 1999, Principles of Economics. New Jersey, Prentice Hall Inc.

Daryanto, 2011. Sari Kuliah Manajemen Pemasaran. Bandung: Satu Nusa.

David, Fred R, 2009. Manajemen Strategis Konsep, Edisi 12 Buku I. Jakarta: Salemba Empat.

Fandy, Tjiptono, 2011. Pemasaran Jasa. Surabaya: Bayumedia Publising.

Hadi, Sutrisno, 1987, Metodologi Research Jilid 2. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada

Hasan, Ali, 2008. Marketing, Yagyakarta: MedPress.

H.B. Sutopo, 2006. Penelitian Kualitatif: Dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian, Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press.

Kotler, P & Keller, K.L., 2008. Manajemen Pemasaran. New Jersey, Prentice Hall.

Kuncoro, Mudrajad, 2009. Metode Riset untuk Bisnis & Eonomi, Bagaimana Meneliti & Menulis Tesis?, Jakarta: Erlangga.

Lupiyoadi Rambat dan Hamdani, A. 2009. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat.

Mankiw., N Gregory, 2003. Pengantar Ekonomi Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga

Muhammad, 2007. Lembaga Ekonomi Syariah. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Ratnasari, R.T dan Aksa, M.H, 2011. Manajemen Pemasaran Jasa. Bandung: Ghalia Indonesia.

Soediyono, 1095. Ekonomi Makro. Yogyakarta: Liberty.

Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Waluyo, H.J, 2012. Pengantar Filsafat Ilmu. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press

Warjiyo, Perry, 2004. Bank Indonesia, Bank Sentral Republik Indonesia. Jakarta, Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan (PPSK)-Bank Indonesia.

Wijatno, Serian, 2010. Pengantar Entrepreneurship. Jakarta: PT Grasindo.