Pengaruh Beasiswa, Kedisiplinan dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa
PENGARUH BEASISWA, KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA BIDIK MISI SEMESTER 6 PRODI ILMU KOMUNIKASI UPBJJ UT SURAKARTA
Muh Dawam
Tri Sumarjoko
Mulyono
UPBJJ UT Surakarta
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh beasiswa, kedisiplinan, dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa Bidik Misi semester 6 Prodi Ilmu Komunikasi UPBJJ-UT Surakarta. Berdasarkan hasil penilitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan baik secara terpisah dan secara bersama-sama antara variabel beasiswa, kedisiplinan dan motivasi terhadap prestasi belajar mahasiswa pada program studi Ilmu Komuniksi Universitas Terbuka UPBJJ Surakarta tahun 2017.Adapun variabel kedisiplinan memberikan sumbangan yang tertinggi terhadap prestasi belajarnya. Dengan demikian beasiswa yang diberikan pemerintah kepada mahasiswa tidak akan berpengaruh besar jika tanpa adanya kedisplinan yang tinggi dalam belajar. Hal ini mungkin karena adanya motivasi untuk tetap mempertahankan IPK yang tidak boleh turun. Karena jika IPK mahasiswa tidak ada kenaikan setiap semesternya akan berdampak pada pencabutan beasiswa.
Kata-kata Kunci: Bea Siswa, Kedisiplinan, Motivasi, Bidik Misi
PENDAHULUAN
Proses tutorial di Universitas Terbuka belum semuanya dapat dilaksanakan secara optimal, dimana beberapa temuan dalam tutorial antara lain (1) Tutor kurang mampu menyelenggarakan proses tutorial sesuai pelatihan maapun pembekalan tutorial,(2) tutor belum mampu menerapkan tuntutan perkembangan di bidang teknologi pembelajaran, (2) masih ada tutor yang salah dalam memandang proses tutorial, dan (3) masih adanya proses tutorial yang bersifat informatif, belum mengarah pada proses tutorial yang mengaktifkan mahasiswa untuk membangun sendiri pengetahuannya.
Adapun pemerintah, seperti dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19/ Tahun 2005 bahwa proses pembelajaran hendaknya diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi pebelajar untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kedisiplinan sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan pebelajar (Depdiknas, 2005). Suatu pembelajaran dikatakan menarik jika ada (1) penghargaan, dan (2) keinginan lebih untuk terus belajar karena kualitas pembelajarannya. (Degeng,1989).
Pada proses Tutorial Tatap Muka pada umumnya Tutor masih dipahami sebagai sumber belajar yang paling dominan. Proses tutorial sebagian besar masih berpusat pada kegiatan mendengarkan penjelasan tutor , walaupun sudah diingatkan bahwa hasil belajar dengan memperoleh prestasi yang tinggi bukan didapatkan dari nilai tutorial tetapi mahasiswa mampu menguasai 30 % dari hasil UAS. Jika hasil UAS kurang dari 30 % maka nilai tutorial tidak mempunyai konstribusi apapun. Tutorial diharapkan mampu membangun diri sendiri bagi mahasiswa untuk bisa belajar efektif dan kritis sewaktu tutorial. Hassoubah (2002), menyatakan bahwa dalam proses pembelajaran saat ini masih banyak mahasiswa yang “kurang berpikir†secara optimal. Mereka pergi ke kampus –tutorial-tetapi cara belajar mereka terbatas mendengarkan keterangan pendidik (dosen), dan kurang berupaya memahami isi matakuliah yang diajarkan oleh pendidik(dosen) mereka.
Namun demikian Indek Prestasi Komulatif mahasiswa Bidik Misi pada umunya lebih tinggi bila dibandingkan dengan mahasiswa lainnya. Sebagaimana pada mahasiswa Bidik Misi Ilmu Komunikasi masukan masa registrasi 2014.2, selama 5 (lima) semester terakhir. Indek Komulatif Prestasi (IPK) mahasiswa Beasiswa Bidik Misi Program Studi Ilmu Komunikasi masa regristasi 2014.2 ini cenderung stabil dan mungkin ada kenaikan walaupun tidak tinggi. Pencapaian prestasi belajar dipengaruhi banyak faktor antara lain; faktor eksternal meliputi lingkungan, media pembelajaran, kurikulum, fasilitas dan teman sejawat dan internal meliputi bakat, minat, motivasi, kreativitas, kedisiplinan , kecerdasan seseorang. Faktor internal banyak mengacu pada karakteristik peserta didik. Sebagaimana dalam penelitian ini apakah beasiswa, kedisiplinan dan motivasi belajar mahasiswa dapat mempengaruhi hasil bel;ajar mahasiswa khususnya mahasiswa semester 6 Bidikmisi Program Studi Ilmu Komunikasi UBJJ-UT Surakarta.
KAJIAN PUSTAKA
Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai seseorang setelah melakukan kegiatan belajar. Prestasi belajar dapat dibedakan menjadi lima aspek, yaitu: kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan keterampilan. Menurut Bloom dalam Suharsimi Arikunto (2008) prestasi belajar dibedakan menjadi tiga aspek, yaitu; kognitif, afektif dan psikomotorik. Aspek kognitif yang berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Aspek afektif berkenaan dengan sifat yang terdiri dari lima aspek yakni: penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Aspek psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak yang terdiri dari enam aspek, yaitu: gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar Ilmu Komunikasi adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang berupa pengetahuan dan pengalaman baru yang diperoleh melalui proses interaksi dalam pembelajaran Ilmu Komunikasi antara peserta didik dengan lingkungannya yang dapat diukur langsung dengan tes dan hasilnya dihitung dengan menggunakan analisis statistik.
Kedisplinan Belajar
Kedisiplinan berasal dari kata sifat yaitu: “disiplin†yang diberi imbuhan ke-an, sehingga membentuk kata benda yang berarti “ketaatan (kepatuhan) pada peraturan tata tertib dan sebagainyaâ€(kamus besar bahasa Indonesia, 1991:237). Kata disiplin diserap dari bahasa Latin “disciplina†yang berarti siasat, tata tertib, ketaatan, ajaran, pengajaran. Kata kerja disciplinary berarti mendidik, menggembleng, mengajar. Dengan demikian kata disiplin dapat diartikan tindakan atau perilaku sesuai ajaran-ajaran yang telah diperoleh seseorang baik yang berupa Undang-Undang, peraturan, sopan santun, adat istiadat dan sebagainya. Dengan demikian disiplin adalah merupakan perbuatan yang senantiasa menjunjung tinggi, melaksanakan dengan kesadaran tinggi atas norma kehidupan atau aturan yang berlaku.
Dari beberapa pendapat diatas, disiplin merupakan suatu pelatihan dan pendidikan kepada mahasiswa agar dengan senang hati melaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan tugas tutorial yang sesuai dengan modul Prodi Ilmu Komunikasi..
Motivasi Belajar
Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin “movere†yang berarti “menggerakkanâ€. Rumusan Mc Donald dalam Hamalik (2009), bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Menurut Beck (1990: 2-4), motivasi adalah dorongan-dorongan baik dari luar maupun dari dalam diri manusia itu sendiri yang menyebabkan seseorang melakukan perbuatan. Motivasi merupakan suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak (beraktivitas) sehingga dapat mencapai hasil atau tujuan tertentu ( Ngalim Purwanto, 1999). Oemar Hamalik (2009) menyatakan “motivasi diartikan sebagai suatu perubahan energi di dalam diri pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuanâ€. Hal ini berkaitan dengan keadaan internal yang mendorong suatu organisme bertindak, tekun, dan menimbulkan energi yang mengatur perilaku.Menurut Winkell (1996: 150), motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri mahasiswa yang menimbulkan kegiatan belajar menjadi kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar demi mencapai suatu tujuan.
Beasiswa
Bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan, berbeda dari beasiswa yang berfokus pada memberikan penghargaan atau dukungan dana terhadap mereka yang berprestasi, bidikmisi berfokus kepada yang memiliki keterbatasan kemampuan ekonomi (lihat penjelasan Pasal 76 UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi).
Mengacu pada peraturan dan perundang-undangan dan kenyataan tentang program beasiswa, maka pemerintah mulai tahun 2010 sampai sekarang telah meluncurkan biaya pendidikan berupa Beasiswa unggulan bagi mahasiswa yang berprestasi dari keluarga kurang mampu dengan nama Program Bidikmisi.
Kerangka Berfikir
Disiplin juga diartikan sebagai kepatuhan atau ketaatan terhadap norma-norma, aturan-aturan tertulis dan tidak tertulis yang hidup di masyarakat. Selanjutnya ditegaskan bahwa disiplin mempunyai makna kepatuhan dan ketaatan diri seseorang atau kelompok orang terhadap ketentuan atau peraturan yang berlaku. Dari beberapa pendapat diatas, disiplin merupakan suatu pelatihan dan pendidikan kepada mahasiswa agar dengan senang hati melaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan perintah dosen di kampus. Dimiliknya kedisiplinan belajar, mahasiswa akan dapat belajar secara optimal, sehingga pencapaian belajar harus optimal pula.
METODE PENELITIAN
Penelitin ini menggunakan desain penelitian korelasional, yang ditujukan untuk menetapkan besarnya arah hubungan antara variabel-variabel. Hubungan tersebut hubungan antara variabel gaya belajar, kedisiplinan belajar, motivasi belajar dengan variabel terikat, yaitu variabel preestasi belajar mata kuliah Prodi Ilmu Komunikasi. Data yang diambil dengan survey.
HASIL PENELITIAN
Deskripsi Data Penelitian
Deskripsi data merupakan gambaran hasil pengumpulan data dari tiap-tiap variabel yang diteliti. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data Beasiswa, Kedisiplinan, dan motivasi belajar sebagai variabel bebas, dan data prestasi belajar sebagai varibel terikat. Data tentang variabel tersebut diperoleh dengan menyebar angket kepada mahasiswa. Hasil penyebaran angket dari variabel-variabel tersebut dapat dilihat pada lampiran. Secara lebih terperinci, masing-masing variabel dapat dideskripsikan sebagai berikut:
Beasiswa (X1)
Data tentang beasiswa diperoleh dari angket dengan 11 butir pernyataan. Dari hasil penyebaran angket tersebut, setelah dilakukan analisis deskriptif diperoleh nilai terrendah sebesar 1,73, tertinggi sebesar 3, rata-rata hitung atau mean (M) sebesar 2,35, standar deviasi (SD) sebesar 0,38, median sebesar 2,27, dan modus sebesar 2,09.
Kedisiplinan (X1)
Data tentang Kedisiplinan diperoleh dari angket dengan 12 butir pernyataan. Dari hasil penyebaran angket tersebut, setelah dilakukan analisis deskriptif diperoleh nilai terrendah sebesar 1,58, tertinggi sebesar 3,08, rata-rata hitung atau mean (M) sebesar 2,4, standar deviasi (SD) sebesar 0,38, median sebesar 2,42, dan modus sebesar 2,75.
Motivasi (X2)
Data tentang Motivasi diperoleh dari angket dengan 11 butir pernyataan. Dari hasil penyebaran angket tersebut, setelah dilakukan analisis deskriptif diperoleh nilai terrendah terrendah sebesar 1,73, tertinggi sebesar 3, rata-rata hitung atau mean (M) sebesar 2,39, standar deviasi (SD) sebesar 0,35, median sebesar 2,36, dan modus sebesar 2,55.
Prestasi Belajar (Y)
Data tentang Prestasi Belajar diperoleh dari angket dengan 25 butir pernyataan. Dari hasil penyebaran angket tersebut, setelah dilakukan analisis deskriptif diperoleh nilai terrendah terrendah sebesar 70, tertinggi sebesar 95, rata-rata hitung atau mean (M) sebesar 81,09, standar deviasi (SD) sebesar 6,73, median sebesar 80, dan modus sebesar 75.
Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis merupakan langkah untuk membuktikan pernyataan yang dikemukakan pada perumusan hipotesis. Hipotesis akan diterima apabila fakta-fakta empiris atau data yang terkumpul dapat mendukung pernyataan hipotesis, dan sebaliknya hipotesis akan ditolak apabila fakta-fakta empiris tidak mendukung. Dalam pengujian hipotesis ini ada tiga langkah pokok yang harus dilakukan yaitu: 1. Pengujian hasil analisis data, 2. Penafsiran pengujian hipotesis, dan 3. Kesimpulan pengujian hipotesis.
Hasil Analisis Data
Setelah data terkumpul dan memenuhi syarat, maka data tersebut dapat digunakan untuk pengujian hipotesis. Selanjutnya dilakukan analisis data yang dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Persamaan garis regresi linier ganda
Berdasarkan perhitungan persamaan regresi ganda, diperoleh persamaan garis regresi ganda sebagai berikut:
Prestasi Belajar = 32,999 + 6,922 Beasiswa + 6,748 Kedisiplinan + 6,520 Motivasi. Arah perubahan nilai prestasi belajar akan sesuai dengan perubahan yang terjadi pada variabel beasiswa, kedisplinan, dan motivasi yaitu positif.
b. Uji r
Uji r dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat secara terpisah. Dalam hal ini yaitu hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat secara individu. Adapun hasil perhitungan koefisien korelasi tersebut dapat dilihat di bawah ini:
1) Korelasi antara beasiswa dengan prestasi belajar
Hasil analisis korelasi beasiswa dengan prestasi belajar dapat dilihat pada laporan penelitian berikut ini: Hasil perhitungan yang telah dilakukan sebagaimana tabel di atas diperoleh hasil rhitung = 0,545 dengan harga signifikansi 0,007. Berdasarkan harga signifikansi tersebut menunjukkan bahwa signifikansi 0,007 < 0,05. Karena 0,007 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa koefisien korelasi antara variabel bebas beasiswa dengan variabel terikat prestasi belajar adalah signifikan.
2) Korelasi antara kedisiplinan dengan prestasi belajar
Hasil analisis korelasi kedisiplinan dengan prestasi belajar dapat dilihat pada laporan pengamatan berikut ini: Hasil perhitungan yang telah dilakukan sebagaimana tabel di atas diperoleh hasil rhitung = 0,526 dengan harga signifikansi 0,010. Berdasarkan harga signifikansi tersebut menunjukkan bahwa signifikansi 0,010 < 0,05. Karena 0,010 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa koefisien korelasi antara variabel bebas kedisiplinan dengan variabel terikat prestasi belajar adalah signifikan.
3) Korelasi antara motivasi dengan prestasi belajar
Hasil perhitungan yang telah dilakukan sebagaimana tabel di atas diperoleh hasil rhitung = 0,489 dengan harga signifikansi 0,018. Berdasarkan harga signifikansi tersebut menunjukkan bahwa signifikansi 0,018 < 0,05. Karena 0,018 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa koefisien korelasi antara variabel bebas motivasi dengan variabel terikat prestasi belajar adalah signifikan.
c. Uji R Kuadrat (Koefisien determinasi)
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga R = 0,763 dan harga R2 sebesar 0,582. Jadi variabel bebas menentukan variabel terikat sebesar 58,2% dan sisanya sebesar 41,8% ditentukan oleh faktor lain di luar penelitian.
d. Uji F
Hasil perhitungan yang telah dilakukan sebagaimana tabel di atas diperoleh hasil Fhitung = 8,825 dan harga signifikansi 0,001. Berdasarkan kedua harga tersebut menunjukkan bahwa signifikansi < 0,05. Karena signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa koefisien korelasi ganda antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat adalah signifikan.
Kesimpulan Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan analisis data dan penafsiran terhadap pengujian hipotesis, selanjutnya dapat ditarik kesimpulan dari pengujian hipotesis tersebut. Kesimpulan dari pengujian hipotesis tersebut adalah sebagai berikut: (1) Ada pengaruh signifikan dari variabel beasiswa terhadap prestasi belajar pada mahasiswa program studi Ilmu Komuniksi Universitas Terbuka UPBJJ Surakarta tahun 2017. (2) Ada pengaruh signifikan dari variabel kedisiplinan terhadap prestasi belajar pada mahasiswa program studi Ilmu Komuniksi Universitas Terbuka UPBJJ Surakarta tahun 2017. (3) Ada pengaruh signifikan dari variabel motivasi terhadap prestasi belajar pada mahasiswa program studi Ilmu Komuniksi Universitas Terbuka UPBJJ Surakarta tahun 2017. (4) Ada pengaruh signifikan dari variabel beasiswa, kedisiplinan, dan motivasi secara bersama-sama terhadap prestasi belajar mahasiswa pada program studi Ilmu Komuniksi Universitas Terbuka UPBJJ Surakarta tahun 2017.
Pembahasan
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kedisiplinan belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa pada program studi Ilmu Komuniksi Universitas Terbuka UPBJJ Surakarta tahun 2017. Mengacu pada hasil penelitian yang telah diuraikan di atas, maka prestasi belajar siswa masih dapat ditingkatkan lagi bila beasiswa, kedisiplinan, dan motivasi dapat ditingkatkan.
Hasil perhitungan analisis data menunjukkan bahwa ada pengaruh antara beasiswa, kedisiplinan, dan motivasi terhadap prestasi belajar mahasiswa program studi Ilmu Komuniksi Universitas Terbuka UPBJJ Surakarta tahun 2017. Hal ini menunjukkan bahwa besar kecilnya perubahan prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor beasiswa, kedisiplinan, dan motivasi. Prestasi belajar merupakan penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata kuliah. Prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. Prestasi akademik merupakan hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran yang bersifat kognitif, afektif, maupun konatif (psikomotor) dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian.
Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa tergolong cukup dengan nilai antara 70-95. Prestasi tersebut menggambarkan bahwa rata-rata prestasi belajar mahasiswa program studi Ilmu Komuniksi Universitas Terbuka UPBJJ Surakarta tahun 2017 tergolong cukup baik. Prestasi tersebut tidak lepas dari faktor beassiwa, kedisiplinan, dan motivasi, meskipun tidak dipungkiri banyak faktor yang mempengarui prestasi belajar siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Merson U Sangalang dalam Kartini Kartono (2010: 6), yang menyatakan bahwa kecerdasan, bakat, minat, motivasi, kesehatan, cara belajar, disiplin belajar, lingkungan keluarga, lingkungan pergaulan, sekolah dan sarana pendukung belajar merupakan faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar. Dari faktor-faktor tersebut kedisiplinan belajar dan motivasi belajar merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari prestasi yang dicapai siswa. Hasil penelitian ini ternyata menerima hipotesis penelitian yang diajukan,dimana kedisiplinan belajar dan motivasi belajar secara parsial dan simultan berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa program studi Ilmu Komuniksi Universitas Terbuka UPBJJ Surakarta tahun 2017. Semakin tinggi beasiswa, kedisiplinan, dan motivasi diikuti dengan perubahan prestasi belajar ke arah yang positif.
Disiplin berguna untuk menyadarkan seseorang bahwa dirinya perlu menghargai orang lain dengan cara mentaati dan mematuhi peraturan yang berlaku, sehingga tidak akan merugikan pihak lain dan hubungan dengan sesama menjadi baik dan lancar. Upaya untuk meningkatkan kedisiplinan dapat dilakukan baik oleh orang tua, guru atau sekolah. Penetapan sanksi terhadap pelanggaran disiplin yang dilakukan siswa dan pemberian hadiah atau pujian pada siswa yang berprestasi merupakan salah satu upaya untuk melatih kedisiplinan siswa. Hal inidilakukan agar ada keseimbangan antara apa yang mereka lakukan dengan apayang mereka peroleh. Terkadang ada kecenderungan bahwa sekolah atau orangtua hanya memberikan sanksi atau hukuman kepada pelanggar disiplin, akan tetapi disisi lain hal ini tidak diimbangi dengan memberikan hadiah atau pujian bagi mereka yang telah melaksanakan atau menegakkan disiplin.
Selain kedisiplinan, faktor lain yang juga berpengaruh terhadap motivasi. Motivasi merupakan sesuatu pemberian motif, penimbunan sesuatu hal yang menimbulkan dorongan, motivasi juga dapat diartikan faktor yang mendorong orang bertindak dengan cara tertentu. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan dorongan pada awal belajar, pada proses belajar dan hasil akhir belajar. Selain itu juga dapat dilakukan dengan menginformasikan tentang usaha belajar mereka jika dibanding dengan teman sebaya. Jika terbukti kegiatan usahanya belum memadai maka ia berusaha setekun mungkin agar berhasil. Pengarahan kegiatan belajar untuk mengetahui bahwa mereka belum belajar secara efektif dapat dilakukan agar siswa dapat melakukan perubahan atas perilaku belajarnya.
Motivasi merupakan proses internal yang mengaktifkan, memandu dan memelihara perilaku seseorang secara terus menerus. Motivasi tidak hanya penting untuk membuat mahasiswa melakukan aktivitas belajar, melainkan juga menentukan berapa banyak mahasiswa dapat belajar dari aktivitas yang mereka lakukan atau informasi yang mereka hadapi. Mahasiswa yang termotivasi akan menunjukkan proses kognitif yang tinggi dalam belajar, menyerap dan mengingat apa yang telah dipelajari. Dalam kegiatan belajarnya, mahasiswa harus menyadari akan kebutuhan belajarnya sehingga dapat memiliki motivasi yang tinggi untuk meraih prestasi belajar secara maksimal.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan penafsirannya di atas, maka kesimpulan dari pengujian penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Ada pengaruh signifikan dari variabel beasiswa terhadap prestasi belajar pada mahasiswa program studi Ilmu Komuniksi Universitas Terbuka UPBJJ Surakarta tahun 2017. (2) Ada pengaruh signifikan dari variabel kedisiplinan terhadap prestasi belajar pada mahasiswa program studi Ilmu Komuniksi Universitas Terbuka UPBJJ Surakarta tahun 2017. (3) Ada pengaruh signifikan dari variabel motivasi terhadap prestasi belajar pada mahasiswa program studi Ilmu Komuniksi Universitas Terbuka UPBJJ Surakarta tahun 2017. (4) Ada pengaruh signifikan dari variabel beasiswa, kedisiplinan, dan motivasi secara bersama-sama terhadap prestasi belajar mahasiswa pada program studi Ilmu Komuniksi Universitas Terbuka UPBJJ Surakarta tahun 2017.
DAFTAR PUSTKA
Beck, R.C. 1990. Motivation: Theories & Principlles. Englewood Cliffs. N.J: Prentice Hall.
Cole, Peter George, 1994. Teaching Principles and Practice, Cambera: Prentice Hall
Consuelo G. Sevillia, dkk., 1993. Pengantar Metode Penelitian ( terjemahan Alimudin Tuwu ), Jakarta: Universitas Indonesia
Degeng N.S. 1999. Mencari Paradigma Baru Pemecahan Masalah Belajar dari Keteraturan Menuju Kesemrawutan. Pidato Pengukuhan Dosen Besar IKIP Malang.
Degeng, I.N.S. 2003. Teori Pembelajaran 1: Taksonomi Variabel. Malang: Program Magister Manajemen Pendidikan, Universitas Terbuka.
Depdiknas, 2001.Pendidikan Umum Pendidikan Budi Pekerti Pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Dirjen Dikdasmen
Depdiknas, 2003. Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Depdiknas
DePorter, B. dan Hernacki, M. 2007. Quantum Learning: Unleashing the Genius In You. Penerjemah: Alwiyah Abdulrahman. Penyunting: Sari Meutia. Bandung: Kaifa.
DePorter, B., Reardon, M. dan Singer-Nourie, S. 2000. Quantum Teaching: Orchestrating Student Succes. Penerjemah: Ari Nilandari. Penyunting: Femmy Syahrani. Bandung: Kaifa.
Dimyati & Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Gredler, M.E. 1992. Learning and Instruction: Theory into Practice (2nd ed.). Upper Saddle River, NJ: Prentice-Hall, Inc.
Gunawan, A.W. 2003. Genius Learning Strategy: Petunjuk Praktis untuk Menerapkan Accelerated Learning. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Haris Mudjiman. 2007. Belajar Mandiri. Surakarta: Universitas sebelas Maret Press.
Ismail. 2007. Pengaruh Sikap Mahasiswa Terhadap Profersi Guru dan Motivasi Melanjutkan Studi Terhadap Kemandirian Belajar Mahasiswa FKIP Univet Bantara Sukoharjo, Tesis. Surakarta: Program Pascasarjana UNS
Merril, M.D. & Reigeluth, C.M.,2000. Education Psychology. New Jersey: Education Technology Publications.
Merrill, M.D. 1983. Component Display Theory. Charles M.Reigeluth (Ed.) Instructional Design-Theory and Models An Overview of Their Current Status. New York: Lawrence Earlbaum Associate.
Ngalim Purwanto. 1990. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Oemar Hamalik. 1992. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Rose, C dan Nicholl, M. 2002. Accelerated Learning for the 21 st Century. Penerjemah: Dedy Ahimsa. Editor: Purwanto. Bandung: Nuansa.
Saifuddin Azwar. 2000. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Liberty
Sardiman. A.M. 2001. Interaksi dan motivasi pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Sugiyono. 2002. Statistika. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press.
Suharsimi Arikunto. 1999. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.
……………………… 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan: Jakarta, Bumi Aksara.
……………………... 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sukarman..2003. Dasar-dasar didaktik dan penerapannya dalam pembelajaran, Jakarta: Depdiknas
Toeti Soekamto dan Udin Sarifuddin Winata Putra. 1996. Teori Belajar dan Model Pembelajaran. Jakarta: PAU Untuk Peningkatan dan Pengembangan Aktifitas Instruksional Ditjen Dikti Depdiknas
UU No 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Pustaka Widyatama