PENGARUH LATIHAN PUSH-UP DAN KELENTURAN

PERGELANGAN TANGAN TERHADAP KETEPATAN

FOREHAND SMASH DALAM PERMAINAN TENIS MEJA

PADA SISWA PUTRA KELAS X SMK NEGERI 1 TALIBURA

KABUPATEN SIKKA

Frederiksen Novenrius Sini Timba

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan,

Universitas Nusa Nipa Maumere

ABSTRAK

Smash adalah pukulan pembantai bola dalam permainan tenis meja karena merupakan pukulan yang bertenaga paling besar, cepat, serta berbahaya. Smash merupakan pukulan perkembangan dari pukulan hit dan tipe perputarannya termasuk bola poros. Agar pukulan smash mencapai target secara tepat, maka diperlukan latihan fisik pendukung, selain penguasaan teknik. Latihan-latihan fisik tersebut antara lain push-up dan latihan kelentukan pergelangan tangan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh latihan push-up terhadap ketepatan forehand smash dalam permainan tenis meja pada siswa putra kelas X SMK Negeri 1 Talibura Kabupaten Sikka; (2) mengetahui pengaruh latihan kelentukan pergelangan tangan terhadap ketepatan forehand smash dalam permainan tenis meja pada siswa putra kelas X SMK Negeri 1 Talibura Kabupaten Sikka; (3) mengetahui perbedaan pengaruh latihan push-up dan kelentukan pergelangan tangan terhadap ketepatan forehand smash dalam permainan tenis meja pada siswa putra kelas X SMK Negeri 1 Talibura Kabupaten Sikka. Pendekatan eksperimen ini dilaksanakan dengan rancangan two group pretest and posttest. Populasi penelitian adalah siswa putra kelas X SMK Negeri 1 Talibura Kabupaten Sikka sementer ganjil tahun ajaran 2013/2014, berjumlah 26 anak. Teknik sampling menggunakan sampling jenuh, sehingga sampel penelitian adalah siswa putra kelas X SMK Negeri 1 Talibura Kabupaten Sikka sementer ganjil tahun ajaran 2013/2014, yang berjumlah 26 anak. Pengumpulan data menggunakan teknik performance test, berupa pretest dan posttest forehand smash. Data penelitian dianalisis secara statistik melalui uji-t. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Ada pengaruh yang signifikan latihan push-up terhadap ketepatan forehand smash dalam permainan tenis meja pada siswa putra kelas X SMK Negeri 1 Talibura Kabupaten Sikka, di mana nilai ttes (3,37) > ttabel (2,782) pada taraf signifikansi 5%. (2) Ada pengaruh yang signifikan latihan kelentukan pergelangan tangan terhadap ketepatan forehand smash dalam permainan tenis meja pada siswa putra kelas X SMK Negeri 1 Talibura Kabupaten Sikka, di mana nilai ttes (3,41) > ttabel (2,782) pada taraf signifikansi 5%. (3) Tidak ada perbedaan pengaruh latihan push-up dan kelentukan pergelangan tangan terhadap ketepatan forehand smash dalam permainan tenis meja pada siswa putra kelas X SMK Negeri 1 Talibura Kabupaten Sikka, di mana nilai ttes (0,11) < ttabel (1,71) pada taraf signifikansi 0,95.

Kata kunci: latihan, push-up, kelentukan pergelangan tangan, ketepatan, forehand smash, tenis meja

PENDAHULUAN

Olahraga tenis meja adalah salah satu sarana yang dapat menunjang proses pencapaian pendidikan secara integral. Menyadari akan hal itu, pelatih harus benar-benar mampu menciptakan suatu pelatihan agar anak didik memiliki pengetahuan, keterampilan dan potensi yang tinggi. Permainan tenis meja adalah salah satu cabang olahraga yang banyak digemari masyarakat luas, terutama masyarakat sekolah termasuk perguruan tinggi. Hal ini bukan hanya disebabkan oleh masuknya cabang ini dalam kurikulum di sekolah, tetapi juga permainan ini sangat menarik dan dapat dimainkan di dalam rumah dengan peralatan yang relatif murah, serta tidak membutuhkan tempat yang luas. Tenis meja dapat dimainkan dan dinikmati oleh semua anggota keluarga dan memberi gerak badan serta hiburan kepada pemain-pemain semua tingkat usia, dan termasuk juga mereka yang cacat jasmaninya. Menurut Leach (dalam Kurniawan, 2011), tenis meja memanglah merupakan olahraga yang sungguh-sungguh internasional sifatnya yang dimainkan di lebih banyak negara daripada olahraga lain.

Tenis meja membutuhkan kelengkapan kondisi fisik agar mampu mendapatkan prestasi lebih tinggi, di samping penguasaan teknik, taktik serta strategi. Seperti yang dikemukakan oleh Sajoto (1988:58-59) bahwa kalau seseorang atlet ingin berprestasi harus memiliki kondisi fisik, seperti kekuatan (strength), daya tahan (endurance), daya ledak otot (muscular power), kecepatan (speed), koordinasi (coordination), kelentukan (fleksibility), kelincahan (agility), keseimbangan (balance), ketepatan (accuracy), reaksi (reaction). Dari semua kompenen fisik yang tersebut di atas merupakan suatu kesatuan yang tidak boleh dipisahkan satu sama lain, baik peningkatannya maupun pemeliharaannya. Dalam permainan tenis meja, perhatian terhadap komponen kekuatan otot lengan dan kelentukan, khususnya kelentukan pergelangan tangan bagi pelatih di daerah ini, tampaknya masih perlu ditingkatkan berkaitan dengan tenis meja. Hal ini dapat dilihat pada pesta olahraga nasional yang hasilnya belum sejalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Khusus cabang tenis meja, kekuatan otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan perlu mendapat perhatian khusus, di mana dalam pelaksanaan pelatihan tenis meja yang diberikan oleh pelatih di sekolah mungkin hanya memperhatikan penguasaan teknik keterampilan-keterampilan saja. Oleh sebab itu, masih perlu dibina dan diarahkan siswa untuk diberikan latihan-latihan kondisi fisik seperti kekuatan otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan, karena kedua unsur fisik ini dalam olahraga tenis meja sangat dibutuhkan, bahkan sangat menentukan menang atau tidaknya dalam suatu pertandingan. Di samping itu harus ditunjang keterampilan penguasaan teknik dasar, seperti melakukan pukulan forehand smash. Kekurangan yang dapat dilihat penyebabnya yakni kurangnya informasi dan penelitian tentang pengaruh unsur fisik yang berkaitan dalam keterampilan bermain tenis meja, seperti kekuatan otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan dan ketepatan melakukan pukulan forehand smash, sehingga tidak tepat kalau orang beranggapan bahwa di dalam bermain tenis meja yang harus kita kuasai hanya keterampilan dasar saja tanpa disertai unsur kondisi fisik. Dengan kekurangan informasi ini sehingga prestasi yang dicapai masih perlu pembinaan yang lebih optimal. Oleh karena itu, untuk membuktikan pernyataan tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan maksud ingin mengetahui sejauh manakah pengaruh latihan fisik, khususnya berkaitan dengan unsur fisik kekuatan otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan terhadap ketepatan forehand smash dalam permainan tenis meja pada siswa putra kelas X SMK Negeri 1 Talibura Kabupaten Sikka. Kekuatan otot lengan siswa ditingkatkan kualitasnya melalui latihan push-up, sedangkan latihan peregangan dinamis dan statis ditujuan untuk meningkatkan kualitas kelentukan pergelangan tangan siswa. Dengan melakukan kedua bentuk latihan fisik tersebut (push-up dan kelentukan pergelangan tangan) secara teratur maka otot-otot lengan dan otot-otot pada persendian pergelangan tangan akan semakin kuat, sehingga diharapkan dapat mempengaruhi atau meningkatkan ketepatan forehand smashnya dalam permainan tenis meja.

METODE

Metode penelitian ini adalah eksperimen, karena bertujuan mengetahui pengaruh latihan push-up dan kelentukan pergelangan tangan terhadap ketepatan forehand smash dalam permainan tenis meja. Dalam hal ini, peneliti sengaja menimbulkan suatu sebab yaitu melalui penerapan latihan push-up dan kelentukan pergelangan tangan, kemudian dianalisis akibatnya, yaitu ketepatan forehand smash dalam permainan tenis meja. Desain eksperimen yang digunakan adalah two group pretest and posttest design. Desain penelitian ini memiliki pola T1 X T2 (Arikunto, 2010:124). Dalam desain atau rancangan ini, observasi dilakukan 2 kali, yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen (T1) disebut pretest, dan observasi sesudah eksperimen (T2) disebut posttest. Perbedaan antara T1 dan T2 yakni T2–T1 diasumsikan merupakan efek dari perlakuan atau eksperimen.

Berdasarkan pola penelitian di atas, maka dapat diidentifikasi proses penelitian, sebagai berikut:

1. Masing-masing subjek melaksanakan pretest (tes awal) forehand smash dalam permainan tenis meja.

2. Membagi subjek menjadi 2 kelompok dengan rumus A-B-B-A, sehingga terbentuk kelompok eksperimen 1 dan eksperimen 2. Kelompok eksperimen 1 diberikan latihan push-up, kelompok eksperimen 2 diberikan latihan kelentukan pergelangan tangan.

3. Masing-masing subjek di kedua kelompok melaksanakan posttest (tes akhir) forehand smash dalam permainan tenis meja.

Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2002:108). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa putra kelas X SMK Negeri 1 Talibura Kabupaten Sikka, yang saat ini menduduki sementer ganjil tahun pelajaran 2013/2014, yang berjumlah 26 anak.

Sampel dan Teknik Sampling

Semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, yaitu siswa putra kelas X SMK Negeri 1 Talibura Kabupaten Sikka, yang saat ini menduduki sementer ganjil tahun pelajaran 2013/2014, yang berjumlah 26 anak. Selanjutnya membagi sampel menjadi 2 kelompok. Sebelum membagi kelompok, seluruh subjek melaksanakan pretest forehand smash dalam permainan tenis meja, lalu dilakukan matching (pencocokan) dengan cara hasil pretest diranking dari subjek yang mendapat hasil tes tertinggi hingga terendah, lalu dipasangkan dengan rumus A-B-B-A. Dari pasangan tersebut terbagi menjadi 2 kelompok (eksperimen 1 dan eksperimen 2), yang keduanya beranggotakan 13 siswa. Kelompok eksperimen 1 diberikan latihan push-up, sedangkan eksperimen 2 diberikan latihan kelentukan pergelangan tangan.

Instrumen Penelitian

Instrumen berkaitan dengan alat yang digunakan dalam pengumpulan data. Tes sebagai alat evaluasi merupakan salah satu bentuk instrumen penelitian (Arikunto, 2002:127). Jenis tes yang digunakan dalam proses pengumpulan data dalam penelitian ini adalah performance test, berupa tes forehand smash dalam permainan tenis meja. Selengkapnya prosedur pelaksanaan tes ini adalah, sebagai berikut:

1. Peralatan tes

2. Petugas tes

3. Pelaksanaan tes

4. Penskoran tes

Teknik Analisis Data

Suatu data hasil tes dapat dikelompokkan ke dalam dua jenis analisis, yaitu analisis statistik dan non statistik. Oleh karena data hasil tes dalam penelitian ini berupa angka atau skor-skor, maka data dianalisis secara statistik menggunakan uji-t. Adapun langkah-langkah analisis data selengkapnya diterangkan berikut ini.

Uji t Masing-masing Kelompok

Uji-t digunakan untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang diberikan kepada subjek penelitian terhadap ketepatan forehand smash dalam permainan tenis meja, di mana menggunakan rumus berikut ini. Taraf signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5% dan derajat kebebasan (db) N-1 (Arikunto, 2002).

Uji t Beda Mean Posttest

Guna mengetahui perbedaan pengaruh latihan push-up dan kelentukan pergelangan tangan terhadap ketepatan forehand smash dalam permainan tenis meja antara kelompok eksperimen 1 dan eksperimen 2, digunakan uji beda mean posttest. Taraf signifikansi yang digunakan dalam analisis data ini adalah 0,95 dan derajat kebebasan (db) N1 + N2 – 2 (Arikunto, 2002).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Penelitian ini dirancang dengan desain eksperimen. Waktu berlangsungnya penelitian adalah tanggal …….. Berkaitan dengan desain yang digunakan, maka pelaksanaan penelitian ini meliputi 3 tahap, yaitu pretest (tes awal), perlakuan (penerapan latihan), dan posttest (tes akhir).

Berkaitan dengan hal di atas, maka peneliti secara optimal melaksanakan penelitian menurut tahapan penelitian tersebut. Hasil penelitian berupa data pretest dan posttest forehand smash tenis meja. Berikut penulis uraikan data-data penelitian selengkapnya dan hasil analisis terhadap data tersebut guna menjawab permasalahan penelitian.

Data Penelitian

Data penelitian ini berupa angka atau skor hasil tes forehand smash tenis meja, yang dilaksanakan pada tahap pretest dan posttest.

Rerata skor tes forehand smash tenis meja subyek kelompok eksperimen 1 pada pretest adalah 4,4, sedangkan rerata skor tes forehand smash tenis meja subyek kelompok eksperimen 2 adalah 4,3. Skor tertinggi yang mampu diraih subyek kelompok eksperimen 1 pada pretest adalah 7 dan terendah 2, sedangkan skor tertinggi yang mampu diraih subyek kelompok eksperimen 2 pada pretest adalah 6 dan terendah 2. Berdasarkan data pretest forehand smash tenis meja kedua kelompok, dapat disimpulkan bahwa secara umum ketepatan forehand smash tenis meja subyek kedua kelompok tidak jauh berbeda atau hampir sama.

Rerata skor tes forehand smash tenis meja subyek kelompok eksperimen 1 pada posttest adalah 7,5, sedangkan rerata skor tes forehand smash tenis meja subyek kelompok eksperimen 2 adalah 7,6. Skor tertinggi yang mampu diraih subyek kelompok eksperimen 1 dan subyek kelompok eksperimen 2 pada posttest adalah 10 dan terendah 5. Berdasarkan data posttest forehand smash tenis meja kedua kelompok, dapat disimpulkan bahwa secara umum ketepatan forehand smash tenis meja subyek kedua kelompok tidak jauh berbeda.

Secara umum dapat dianalisis bahwa hasil pretest forehand smash tenis meja subyek kelompok eksperimen 1 menunjukkan rerata skor 4,4, selanjutnya rerata skor tes subyek meningkat menjadi 7,5 pada posttest setelah mengikuti latihan push-up. Hasil pretest forehand smash tenis meja subyek kelompok eksperimen 2 menunjukkan rerata skor 4,3, selanjutnya rerata skor tes subyek meningkat menjadi 7,6 pada posttest setelah mengikuti latihan kelentukan pergelangan tangan. Berdasarkan data-data temuan penelitian kedua kelompok dapat disimpulkan bahwa kedua bentuk latihan (latihan push-up dan latihan kelentukan pergelangan tangan) yang diterapkan dalam penelitian ini mampu meningkatkan ketepatan forehand smash tenis meja subyek kedua kelompok.

Analisis Data

a. Uji-t Kelompok Eksperimen 1

Uji-t kelompok eksperimen 1 dilaksanakan dengan tujuan mengetahui pengaruh latihan push-up terhadap ketepatan forehand smash dalam permainan tenis meja subyek kelompok eksperimen 1.

Diketahui nilai ttes kelompok eksperimen 1 adalah 3,37. Pada taraf signifikansi 5% dan db (N1 – 1) 12, diketahui nilai ttabel pada Lampiran 7 = 2,782. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai ttes (3,37) > ttabel (2,782), sehingga Ha diterima, yang berarti ada pengaruh yang signifikan latihan push-up terhadap ketepatan forehand smash dalam permainan tenis meja pada siswa putra kelas X SMK Negeri 1 Talibura Kabupaten Sikka.

b. Uji-t Kelompok Eksperimen 2

Diketahui nilai ttes kelompok eksperimen 2 adalah 3,41. Pada taraf signifikansi 5% dan db (N1 – 1) 12, diketahui nilai ttabel pada Lampiran 7 = 2,782. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai ttes (3,41) > ttabel (2,782), sehingga Ha diterima, yang berarti ada pengaruh yang signifikan latihan kelentukan pergelangan tangan terhadap ketepatan forehand smash dalam permainan tenis meja pada siswa putra kelas X SMK Negeri 1 Talibura Kabupaten Sikka.

c. Uji Beda Mean Posttest

Uji beda mean posttest dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh latihan push-up dan kelentukan pergelangan tangan terhadap ketepatan forehand smash dalam permainan tenis meja subyek kedua kelompok. Diketahui nilai ttes = 0,11. Pada taraf signifikansi 0,95 dan db (N1 + N2 – 2) 24, diketahui nilai ttabel pada = 1,71. Hal tersebut menunjukkan nilai ttes beda mean posstest (0,11) < ttabel (1,71), sehingga Ha ditolak dan diterima Ho, yang berarti tidak ada perbedaan pengaruh latihan push-up dan kelentukan pergelangan tangan terhadap ketepatan forehand smash dalam permainan tenis meja pada siswa putra kelas X SMK Negeri 1 Talibura Kabupaten Sikka.

Meskipun demikian, jika dilakukan analisis lebih lanjut berdasarkan rerata skor posttest forehand smash tenis meja kedua kelompok, diketahui rerata skor posttest kelompok eksperimen 2 (7,6) lebih tinggi dibanding rerata skor posttest kelompok eksperimen 1 (7,5). Hal tersebut menunjukkan bahwa penerapan program latihan kelentukan pergelangan tangan pada kelompok eksperimen 2 lebih efektif untuk meningkatkan ketepatan forehand smash dalam permainan tenis meja pada siswa putra kelas X SMK Negeri 1 Talibura Kabupaten Sikka dibanding dengan program latihan push-up yang diterapkan kepada subyek kelompok eksperimen 2. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa latihan kelentukan pergelangan tangan lebih efektif diterapkan dalam upaya meningkatkan ketepatan forehand smash dalam permainan tenis meja pada siswa putra kelas X SMK Negeri 1 Talibura Kabupaten Sikka.

Pembahasan

Hasil analisis data penelitian menyimpulkan bahwa latihan push-up berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan forehand smash dalam permainan tenis meja siswa putra kelas X SMK Negeri 1 Talibura Kabupaten Sikka, dengan nilai t­tes (3,37) > ttabel (2,782) pada taraf signifikansi 5%. Demikian halnya latihan kelentukan pergelangan tangan yang mampu memberikan pengaruh secara signifikan terhadap ketepatan forehand smash dalam permainan tenis meja siswa putra kelas X SMK Negeri 1 Talibura Kabupaten Sikka, dengan nilai t­tes (3,41) > ttabel (2,782) pada taraf signifikansi 5%. Hasil-hasil analisis data tersebut menunjukkan bahwa latihan push-up dan kelentukan pergelangan tangan merupakan bentuk-bentuk latihan fisik yang sesuai diterapkan untuk meningkatkan ketepatan forehand smash pemain tenis meja, khususnya siswa putra kelas X SMK Negeri 1 Talibura Kabupaten Sikka.

Berdasarkan data-data temuan penelitian dan analisis data yang disajikan di atas, secara umum dapat disimpulkan bahwa kedua bentuk latihan fisik yang diterapkan dalam penelitian ini, yaitu latihan push-up dan latihan kelentukan pergelangan tangan, sama-sama mampu memberikan pengaruh secara signifikan terhadap ketepatan forehand smash dalam permainan tenis meja pada siswa putra kelas X SMK Negeri 1 Talibura Kabupaten Sikka, namun tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua latihan.

Meskipun demikian, secara statistik deskriptif latihan kelentukan pergelangan tangan memberikan efek yang lebih tinggi dibanding latihan push-up. Hal ini disebabkan tingkat stres yang dialami pemain saat berlatih. Subyek yang melakukan latihan kelentukan pergelangan tangan lebih enjoy dalam berlatih karena variasi bagian tubuh yang bergerak atau digerakkan saat berlatih, sedangkan subyek yang melakukan latihan push-up memungkinkan mengalami stres lebih tinggi yang disebabkan oleh perasaan bosan karena monotonnya gerakan latihan yang dilakukan dan intensitas gerakan push-up (gerakan mengangkat dan menurunkan tubuh) dilakukan dengan cepat sehingga menyebabkan siswa cepat lelah.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Edisi Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta.

Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta: CV. Tambak Kusuma.

Koesnadi, Yohanes, Uray, dan Budiwanto, Setyo. 1988. Macam-macam Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. Malang: Laboratorium Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, FIP IKIP Malang.

Kosasih, Engkos. 1986. Olahraga Teknik dan Program Latihan. Jakarta: Akademika Persindo.

Kurniawan, Feri. 2011. Buku Pintar Olahraga. Jakarta: Laskar Aksara.

Muhajir. 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Penerbit Erlangga.

Nurhasan. 2001. Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani: Prinsip-prinsip dan Penerapanya. Jakarta: Dinas Dikdasmen, Direktorat Jenderal Olahraga.

Pearce, Evelyn C. 2011. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Cetakan ketiga puluh enam. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Roesdiyanto dan Budiwanto, Setyo. 2008. Dasar-dasar Kepelatihan Olahraga. Cetakan I. Malang: Lab. Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang.

Rosdiani, Dini. 2012. Dinamika Olahraga dan Pengembangan Nilai. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Sajoto, Mochamad. 1988. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondis Fisik Dalam Olahraga. Semarang: Dahara Prize.

Sport United. 2011. Manual Permainan Tenis Meja. Yogyakarta: Potensi & Pemberdayaan Proyek Yogyakarta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Cetakan ke-15. Bandung: CV. Alfabeta.

Suharno, H. P. 1993. Ilmu Coaching Umum, Edisi ke-XI. Yogyakarta: FPOK IKIP Yogyakarta.

Suparno, Ali Saukah, Ah. Rofi’uddin, Herawati Susilo, A. Mukhadis, Budi Eko Soetjipto, M. E. Winarno, Mulyadi Guntur Waseso, Margono, Aminarti S. Wahyuni. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, Tugas Akhir, Laporan Penelitian. Edisi Kelima. Malang: Universitas Negeri Malang.

Tamat, Tirsnowati, dan Mirman, Moekarto. 2001. Materi Pokok Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Universitas Terbuka.

 

Undang-Undang Republik Indonesia No. 14. Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Permana Bandung. 2006. Hal. 8. Bab IV Pasal 8.