PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMAN 3 DEMAK TAHUN PELAJARAN 2019/2020

 

Dovira Neta Rahman Hidayat1)

Yovitha Yuliejantiningsih 2)

Ismah 3)

1) Mahasiswa Universitas PGRI Semarang (UPGRIS)

2) 3) Dosen Universitas PGRI Semarang (UPGRIS)

 

ABSTRACT

The problem in this study is the low learning motivation of SMAN 3 Demak students during the Covid-19 pandemic. The purpose of this research is to find out whether the Covid 19 pandemic affects student learning motivation at SMAN 3 Demak. This research is included in the ex post facto research. In this study, using a quantitative approach, which means emphasizing the analysis on numerical data (numbers) processed by statistical methods. The sample was taken from the Krejcie table from a population of 1,265 students, a sample of 227 students. Based on data analysis and discussion, it is concluded that the Covid-19 pandemic affects student learning motivation at SMAN 3 Demak.

Keywords: Covid-19 Pandemic, Student Motivation

ABSTRAK

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya motivasi belajar siswa SMAN 3 Demak pada saat pandemic Covid-19. Tujuan penenlitian ini adalah untuk mengetahui apakah pandemi Covid 19 berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa di SMAN 3 Demak. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian ex post facto. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang artinya menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistika. Sampel diambil dari Tabel Krejcie dari populasi sebesar 1.265 siswa sampel sejumlah 227 siswa. Berdasarkan analisis dan pembahasan data disimpulkan bahwa pandemic Covid-19 mempengaruhi motivasi belajar siswa di SMAN 3 Demak.

 

Kata kunci: Pandemi Covid-19, Motivasi Belajar Siswa

 

PENDAHULUAN

Belajar bukan hanya sekedar transfer knowledge , namun merupakan suatu proses yang dialami seseorang untuk dapat memahami apa yang dipelajari. Proses inilah yang sangat penting, ada yang berhasil dan ada pula yang gagal. Proses belajar yang diberikan kepada siswa agar dapat memahami apa yang kita sampaikan harus membuat siswa senang dan termotivasi untuk belajar. Berbagai model pembelajaran disarankan untuk dicoba, dan siswa dijadikan subyek belajar bukan objek belajar yang hanya menerima dan guru yang aktif. Pembelajaran sekarang diharapkan siswa aktif dan secara kolaborasi berproses memahami materi yang disampaikan guru dan guru sebagai fasilitator saja. Proses ini yang akan membekas dan memberikan ketrampilan berpikir dan membentuk karakter yang baik pada siswa. Siswa akan lebih kreatif, cerdas dan berpikir kritis, mampu memecahakan masalah secara bersama-sama, dan menghargai orang lain. Siswa diajak berdiskusi, memecahakan suatu masalah, dan kemudian tampil mempresentasikan hasil kerjanya. Hal ini melatih siswa berani menyampaikan pendapat dan bertanggungjawab dengan apa yang dikemukakan.

Belajar yang menyenangkan akan mampu membuat siswa memahami dan termotivasi untuk belajar. Namun semua pembelajaran harus berubah, sejak tanggal 16 Juni 2020, siswa mulai melakukan pembelajaran secara daring. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menerbitkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Corona virus Disease (Covid-19) (https://www.kemdikbud.go.id/main/blog /2020/03, akses 8 Juli 2020). Pandemi Covid-19 membuat keadaan memaksa siswa mengikuti PBM secara online. Eksistensi pembelajaran yang menyenangkan akhirnya menjadi pembelajaran yang membosankan oleh karena itu perlunya langkah untuk memotivasi siswa kembali dalam belajar. Pembelajaran online tidak harus memaksakan siswa mencapai target pembelajaran seperti ketika pembelajaran tatap muka. Namun menciptakan hati yang nyaman sehingga mereka masih yakin untuk tetap belajar dan menyongsong masa depan di tengah pandemi Covid-19 ini. Pembelajaran online harus dilakukan untuk menindaklanjuti surat edaran kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah II Nomor: 005/0778-VII/KCDII-ED/2020 pada tanggal 03 Juli 2020 dan Nota Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Nomor: 01000/SEK/VII/2020 yang berisikan tentang proses kegiatan belajar mengajar (KBM) dialihkan dengan cara belajar mandiri di rumah melalui video conference (Vidcon).

Pada pembelajaran online, peserta didik dapat menjadi kurang aktif dalam menyampaikan aspirasi dan pemikirannya, sehingga dapat mengakibatkan pembelajaran yang menjenuhkan. Seorang siswa yang mengalami kejenuhan dalam belajar akan memperoleh ketidakmajuan dalam hasil belajar. Oleh karena itu, diperlukan pendorong untuk siswa agar semangat belajar sehingga dapat memiliki prestasi belajar. Semangat belajar dapat dimiliki dengan meningkatkan motivasi belajar. Motivasi belajar adalah sebuah penggerak atau pendorong yang membuat seseorang akan tertarik kepada belajar sehingga akan belajar secara terus-menerus. Motivasi yang rendah dapat menyebabkan rendahnya keberhasilan dalam belajar sehingga akan merendahkan prestasi belajar siswa. Masa remaja merupakan masa dimana peserta didik sedang mencari jati diri. Motivasi dalam belajar juga terkadang mengalami penurunan atau kejenuhan. Sebagai pendidik yang baik akan mencari jalan keluar dari permasalahan tersebut. Agar peserta didik kembali semangat dalam motivasi belajar.

Menurut Sardiman (2012: 75) motivasi belajar adalah faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang, dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat, mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Motivasi belajar merupakan kekuatan atau dorongan seseorang untuk mencapai prestasi, peserta didik memiliki daya penggerak di dalam diri dalam kegiatan belajar. Peserta didik juga memiliki hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energy untuk melakukan kegaitan belajar. Tetapi pada kenyataanya masih banyak peserta didik memiliki permasalahan motivasi belajar, kurangnya semangat untuk belajar dan tidak ada dorongan untuk mencapai prestasi.

Dari data AKPD bulan September 2019 siswa kelas X SMA N 3 Demak terungkap bahwa permasalahan yang tergolong tinggi adalah sebagai berikut: peserta didik belum tahu cara belajar yang baik dan belajar SMA dengan jumlah responden 23 dan presentase 3,14%, lalu peserta didik masih belum paham tentang gaya belajar online dan strategi yang sesuai denganya dengan presentase 23 dan presentase 3.14%, peserta didik merasa tidak mampu dalam menghadapi pelajaran yang sulit dengan jumlah responden 26 dengan presentase 3,25%. peserta didik masih sering menunda-nunda tugas sekolah/pekerjaan rumah dengan responden 26 dengan presentase 3,25% dan peserta didik kurang memperhatikan pelajaran yang tidak di senangi dengan jumlah responden 19 dengan presentase 2,20%.

Dari wawancara dengan guru Bimbingan dan Konseling di SMA N 3 Demak pada hari Jum’at tanggal 3 Juli 2020 terungkap bahwa motivasi belajar peserta didik semakin menurun karena peserta didik masih belum bisa beradaptasi dengan pandemi saat ini. Sedangkan menurut salah satu peserta didik yang peneliti wawancarai pada hari Jumat tanggal 3 Juli 2020 yang mengungkapkan bahwa peserta didik memiliki permasalahan motivasi belajar. Peserta didik merasa jenuh berada di rumah dan mengerjakan tugas secara online. Hal tersebut menunjukan bahwa peserta didik memiliki permasalahan motivasi belajar. Guru bimbingan dan konseling di SMA N 3 Demak telah melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan motivasi belajar siswa diantaranya usaha dengan cara memberikan pelayanan informasi, diskusi kelompok atau curah pendapat secara daring. Akan tetapi peserta didik masih memiliki permasalahan motivasi belajar.

Suprihatin (2015: 74) mengungkapkan bahwa permasalahan motivasi belajar pada setiap siswa berbeda dan tidak sama kuatnya, ada siswa yang motivasinya bersifat intrinsik dan ekstrinsik. Intrinsik berarti dimana ada kemauan belajarnya yang lebih kuat dan tidak tergantung kepada faktor di luar dirinya, sedangkan ekstrinsik berarti kemauan untuk belajar sangat tergantung pada kondisi luar di dalam dirinya. Namun demikian, di dalam kenyataan motivasi ekstrinsik inilah yang banyak terjadi, terutama pada anak-anak dan remaja dalam proses belajar. Motivasi belajar dapat ditingkatkan dengan pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan motivasi belajar siswa secara konsisten baik bagi siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah terhadap materi pelajaran menjadi lebih panjang (Utami, 2015:56). Pembelajaan kooperatif yang dikemas dalam kegiatan pembelajaran yang bervariasi dengan banyaknya model dalam pembelajaran supaya dapat menumbuhkan motivasi dan prestasi belajar siswa.

Peran guru dalam pembelajaran adalah sebagai pengarah dan pemandu kegiatan siswa dan mendorong siswa yang mampu untuk bekerja sendiri. Sebagai pengarah atau fasilitator, guru hendaknya dapat menyediakan asilitas yang memungkinkan anak didik dapat belajar secara optimal. Guru seharusnya juga bisa jadi motivator untuk mendorong siswanya agar senantiasa memiliki motivasi tinggi dan aktif belajar karena pembelajaran adalah proses komunikasi antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa untuk mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya guna mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus cepat menyesuaikan keadaan dengan cara mengubah target capaian, dan kemudian metode pembelajarannya supaya motivasi anak dalam belajar tetap meningkat. Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan diatas maka, peneliti tertarik untuk mengkaji masalah dalam penelitian ini lebih mendalam dengan mengemukakan judul: Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMAN 3 Demak Tahun Pelajaran 2019/2020.

Pengertian Motivasi Belajar

Menurut Hamzah & Uno (2008: 23) motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Belajar dapat merubah tingkah laku relative permanen dan secara potensial terjadi karena hasil dari praktik atau penguatan yang dilandasi untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Mulyati (2010: 115) motivasi dalam belajar adalah membangkitkan dan mengarahkan tingkah laku untuk meningkatkan usaha belajar, agar tujuan belajar dapat tercapai. Senada dengan pendapat Kiswoyowati (2011: 123) mengatakan motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah dorongan atau penggerak seseorang untuk melakukan aktivitas belajar dengan tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Oleh karena perlu adanya upaya untuk meningkatkan motivasi belajar.

Pengertian Covid-19

Virus corona adalah bagian dari keluarga virus yang menyebabkan penyakit pada hewan ataupun juga pada manusia. Di Indonesia, masih melawan virus corona hingga saat ini, begitupun di negara-negara lain. Jumlah kasus virus corona terus bertambah dengan beberapa melaporkan kesembuhan, tapi tidak sedikit yang meninggal. Usaha penanganan dan pencegahan terus dilakukan demi melawan COVID-19 dengan gejala mirip flu. Coronavirus 2019 (Covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut coronavirus 2 (Sars-CoV-2) (Supriatna, 2020). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2016) pandemi adalah wabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah geografi yang luas. Wabah penyakit yang masuk dalam kategori pandemi adalah penyakit menular dan memiliki garis infeksi berkelanjutan. Jika ada kasus terjadi di beberapa negara lainnya selain negara asal, akan tetap digolongkan sebagai pandemi.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian ex post facto. Menurut Kerlinger dalam Emzir (2010: 119) penelitian ini disebut dengan penelitian ex post facto, karena penelitian ini merupakan penyelidikan empiris yang sistematis dimana ilmuan (peneliti) tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung karena eksistensi dari variabel tersebut telah terjadi atau pada dasarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh pandemi covid 19 terhadap variabel terikat yaitu motivasi belajar. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang artinya menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 2016: 5).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi jawaban responden tentang motivasi belajar siswa SMAN 3 Demak dapat dijelaskan bahwa perolehan skor nilai maksimal adalah 184 dan skor minimal adalah 46. Selanjutnya, variabel motivasi belajar digolongkan ke dalam 4 kategori kecenderungan variabel, yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah. Adapun pengkategorian kecenderungan motivasi belajar didasarkan pada 4 kategori dengan ketentuan sebagai berikut:

Tabel 4.1 Persentase Motivasi Belajar

No Kelas Interval F Persentase (%) Kategori
1 185-151 5 2% Sangat Tinggi
2 150-116 131 57% Tingi
3 115-81 55 25% Sedang
4 80-46 36 16% Rendah
Jumlah 227 100%  

 

 

 

 

 

Deskripsi jawaban responden tentang Covid-19 Siswa SMAN 3 Demak dapat dijelaskan bahwa perolehan skor nilai maksimal adalah 128 dan skor minimal adalah 32. Selanjutnya, variabel Covid-19 digolongkan ke dalam 4 kategori kecenderungan variabel, yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah. Adapun pengkategorian kecenderungan Covid-19 didasarkan pada 4 kategori dengan ketentuan sebagai berikut:

Tabel 4.2 Persentasi Pandemi Covid-19

No Kelas Interval F Persentase (%) Kategori
1 128-104 14 6% Sangat Tinggi
2 103-80 85 37% Tingi
3 79-56 90 40% Sedang
4 55-32 38 17% Rendah
Jumlah 227 100%  

 

Adapun ringkasan uji linieritas dan keberartian regresi linier yang dilakukan menggunakan alat bantu SPSS.22 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3 Anova

ANOVA TABLE
  Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups Combined 43958.899 77 570.895 3.844 .000
  Linierity 33819.427 1 33819.427 227.696 .000
  Deviation Linierity 10139.472 76 133.414 .898 .696
Within Group 22576.423 152 148.529    
Total 66535.322 226    

 

Diketahui bahwa hasil uji linieritas diperoleh nilai Sig. deviation from linearity sebesar 0,696 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat dalam bentuk linier. Adapun ringkasan analisis regresi linier yang dilakukan dengan alat bantu program SPSS adalah:

Tabel. 4.4 Analisis Regresi

ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 33819.427 1 33819.427 235.691 .000b
Residual 32715.894 225 143.491    
Total 66535.322 226      

 

Dari output di atas diketahui bahwa nilai F hitung 235.691 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi variabel pandemi covid-19 atau dengan kata lain ada pengaruh variabel pandemi covid-19 terhadap variabel motivasi belajar siswa. Untuk mengetahui besarnya pengaruh pandemi covid-19 terhadap motivasi belajar di SMAN 3 Demak, dapat dilihat pada perhitungan dalam model summary, khususnya angka R square, sebagaimana terlihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.5 Model Summary

Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .713a .508 .506 11.979

 

Besarnya angka R Square adalah 0,508 artinya pengaruh pandemi covid-19 terhadap motivasi belajar siswa SMAN 3 Demak adalah sebesar 50,8%. Hal ini berarti masih ada yang berpengaruh sebesar 49,2% persen terhadap motivasi belajar siswa SMAN 3 Demak. Hasil perhitungan diperoleh koefisien korelasi yang sama yakni 0,713. Untuk melihat interpretasi terhadap angka indeks korelasi Product Moment secara sederhana dapat dilihat seperti tabel interprestasi nilai r berikut : Untuk melihat interpretasi terhadap angka indeks korelasi Product Moment secara sederhana dapat dilihat seperti tabel interprestasi nilai r (Sugiyono, 2019: 248) sebagai berikut :

Tabel 4.6 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Tinggi
0,80 – 1,000 Sangat Tinggi

 

Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa nilai rxy = 0,713 dan angka tersebut terletak pada angka 0,60-0,799 yang berarti korelasi antara variabel X dan Y itu adalah terdapat korelasi yang tinggi.

Berdasarkan perhitungan analisis di atas didapatkan diketahui bahwa nilai F hitung 235.691 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi variabel pandemi covid-19 atau dengan kata lain ada pengaruh variabel pandemi covid-19 terhadap variabel motivasi belajar siswa. Besarnya angka R Square adalah 0,508 artinya pengaruh pandemi covid-19 terhadap motivasi belajar siswa SMAN 3 Demak adalah sebesar 50,8%. Hal ini berarti masih ada yang berpengaruh sebesar 49,2% persen terhadap motivasi belajar siswa SMAN 3 Demak. Hasil perhitungan diperoleh koefisien korelasi yang sama yakni 0,713. Diketahui bahwa nilai rxy = 0,713 dan angka tersebut terletak pada angka 0,60-0,799 yang berarti korelasi antara variabel X dan Y itu adalah terdapat korelasi yang kuat. Maka dapat disimpulkan bahwa pandemi covid-19 berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa SMAN 3 Demak

 

 

SIMPULAN DAN SARAN

Wabah covid-19 mengharuskan setiap kegiatan siswa SMAN 3 Demak mengalami perubahan yang drastis. Dimulai dari cara belajar mereka, berkurangnya intensitas interaksi mereka dengan teman sekelasnya dan lain sebagainya. Situasi baru yang harus dihadapi siswa ini memberikan dampak pada motivasi belajar siswa. Berdasarkan perhitungan analisis di atas dapat diketahui bahwa nilai F hitung 235.691 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi variabel pandemi covid-19 atau dengan kata lain ada pengaruh variabel pandemi covid-19 terhadap variabel motivasi belajar siswa. Besarnya angka R-Square adalah 0,508 artinya pengaruh pandemi covid-19 terhadap motivasi belajar siswa SMAN 3 Demak adalah sebesar 50,8%. Hal ini berarti masih ada yang berpengaruh sebesar 49,2% persen terhadap motivasi belajar siswa SMAN 3 Demak. Hasil perhitungan diperoleh koefisien korelasi yang sama yakni 0,713. Diketahui bahwa nilai rxy = 0,713 dan angka tersebut terletak pada angka 0,60-0,799 yang berarti korelasi antara variabel X dan Y itu adalah terdapat korelasi yang tinggi. Maka dapat disimpulkan bahwa pandemi covid-19 berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa SMAN 3 Demak. Adapun saran untuk meningkatkan motivasi belajar siswa saat pandemi, sebagai berikut:

  1. Meningkatkan kreatifitas guru. Kreativitas guru merupakan salah satu yang dapat mendorong motivasi belajar siswa, sebab guru yang kreatif dapat untuk mengembangkan kemampuannya, menciptakan ide-ide baru dalam menjalankan perannya sebagai pengajar. Jadi, kreativitas guru tidak hanya berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa, namun secara langsung dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
  2. Menerapkan model pembelajaran yang sesuai saat pandemi covid-19. Model atau pembelajaran yang bervariasi akan membuat siswa tetap konsentrasi dan termotivasi. Dengan menerapkan model pembelajaran yang sesuai saat pandemi akan tetap membuat tercapainya tujuan pembelajaran.
  3. Pemberian tugas yang sesuai. Dalam sistem pembelajaran di rumah berupa pemberian tugas, guru dituntut harus banyak menemukan ide-ide bentuk tugas yang sesuai dengan kondisi orangtua maupun siswa di rumah. Guru juga harus memikirkan tugas-tugas yang bervariasi agar peserta didik tidak merasa bosan karena mengerjakan jenis tugas yang sejenis secara berulangkali.
  4. Dukungan orang tua. Dukungan orangtua saat penting untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. salah satu dukungan orangtua yang harus diterapkan saat pembelajaran daring yaitu dalam mendampingi anak belajar supaya ia tetap semangat dan dapat menyerap pelajaran dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifuddin. 2016. Metode Penelitian. Yogyakarta:Pustaka Pelajar

Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan:Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.

KBBI. (2016). “Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)”.[Online] Available at: http://kbbi.web.id/pusat.

Kemdikbud. (2020). “Kebijakan Pendidikan Saat Covid-19. Diakses melalui https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/03”, akses 8 Juli 2020.

Kiswoyowati, Amin. (2011). “Pengaruh Motivasi Belajar dan Kegiatan Belajar Siswa Terhadap Kecakapan Hidup Siswa”. Edisi Khusus. No. 1, ISSN 1412-565X

Mulyati. (2010). Diagnosa Kesulitan Belajar. Semarang: IKIP PGRI SemarangPress.

Mendikbud. (2020). “Kebijakan Pendidikan”. Diakses melalui https://setkab.go.id/mendikbud-terbitkan-se-pelaksanaan-kebijakan-pendidikan-saat-covid-19/ pada tanggal 7 Juli 2020

Uno, Hamzah. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara.

Utami, Santi. (2015). Peningkatan Motivasi, Kemandirian Dan Hasil Belajarmelalui Pembelajaran Kooperatif Pada Pembelajaran Dasar Sinyal Audio. Jurnal Pendidikan Vokasi. Vol 5. Nomor1. Februari 2015

Supriatna, E. 2020. Wabah Corona Virus Disease Covid 19 Dalam Pandangan Islam. Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i, Volume 7, No. 3 (2020).

Suprihatin, Siti. 2015. Upaya Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol. 2, No. 1, Hal: 74

.