PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

OPEN ENDED UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PENALARAN SISWA PADA MATERI BANGUN DATAR

DI SD NEGERI PANGGUNGROYOM 01

 

Mita Agusdian Maulida

Joko Sulianto

Mira Azizah

Program Studi PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Semarang

 

ABSTRAK

Latar belakang yang mendorong penelitian ini adalah siswa masih kesulitan memahami materi bangun datar, serta penggunaan buku yang masih kurang. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kelayakan produk bahan ajar berbasis pendekatan open ended untuk meningkatkan keterampilan siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research and development). Rata-rata presentasi keidealan dari ahli media pada tahap I sebesar 69% dan hasil dari ahli materi tahap 1 sebesar 67%. Pada tahap II diperoleh hasil validasi dari ahli media sebesar 86% dan hasil dari ahli materi sebesar 86,5%. Hasil tanggapan ketiga guru terhadap bahan ajar berbasis pendekatan open ended diperoleh rata-rata presentase 95,55%. Berdasarkan dari hasil tanggapan guru terhadap bahan ajar berbasis pendekatan open ended dapat disimpulkan bahwa bahan ajar berbasis pendekatan open ended materi bangun datar dinyatakan diterima dan dapat dikatakan layak digunakan dalam pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Pendekatan Open Ended Materi Bangun Datar teruji kevaliddan layak digunakan dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian ini saran yang dapat disampaikan adalah supaya bahan ajar berbasis pendekatan open ended dapat digunakan sebagai salah satu bahan ajar yang digunakan oleh guru.

Kata kunci: Bahan Ajar, Open ended, Pengembangan

ABSTRACT

The background that drives this research is that students still have difficulty understanding the material of flat shapes, and the use of books is still lacking. The purpose of this study was to determine the feasibility of teaching material products based on an open-ended approach to improve student skills. This type of research is research and development (research and development). The average percentage of idealistic presentations from media experts at stage I was 69% and the results from stage 1 material experts were 67%. In stage II, the validation results obtained from media experts were 86% and the results from material experts were 86.5%. The results of the three teachers’ responses to teaching materials based on an open-ended approach obtained an average percentage of 95.55%. Based on the results of the teacher’s responses to teaching materials based on the open-ended approach, it can be concluded that teaching materials based on the open-ended approach, flat-shaped materials are declared acceptable and can be said to be suitable for use in learning. This shows that the development of teaching materials based on the open ended approach of the building materials has been tested for validity and is suitable for use in the learning process. Based on the results of this research, the suggestion that can be conveyed is that teaching materials based on an open-ended approach can be used as one of the teaching materials used by the teacher.

Keywords: Teaching Materials, Open ended, Development

PENDAHULUAN

Keterampilan penalaran matematika adalah salah satu tujuan terpenting dalam pembelajaran matematika, memberikan materi-materi yang diajarkan kepada siswa bukan hanya sebagai hafalan, namun lebih dari itu dengan penalaran siswa dapat lebih mengerti akan konsep materi pelajaran itu sendiri. Matematika memiliki peran penting pada siswa, akan tetapi sikap siswa terhadap pelajaran matematika berbeda-beda. Beberapa siswa yang menganggap matematika adalah mata pelajaran yang mudah, akan tetapi banyak siswa yang menganggap mata pelajaran matematika itu sulit dan membosankan, sehingga banyak siswa yang kurang menyukai pelajaran matematika bahkan menjadikan matematika sebagai momok yang harus dihindari. Kesulitan mata pelajaran matematika diungkapkan oleh Abdurrahman (2010: 252) bahwa dari berbagai bidang studi yang diajarkan disekolah, matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit oleh para siswa, baik yang tidak berkesulitan belajar dan lebih-lebih bagi siswa yang berkesulitan belajar. Penggunaan bahan ajar yang efektif dalam kelas saat proses pembelajaran berlangsung diharapkan dapat memacu siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran.

KAJIAN PUSTAKA

Pengertian Keterampilan Penalaran

Shadiq (2004) mengemukakan bahwa penalaran adalah suatu proses atau suatu aktivitas berpikir untuk menarik suatu kesimpulan atau membuat suatu pernyataan yang kebenarannya telah dibuktikan atau diasumsikan sebelumnya. Keterampilan penalaran membantu siswa dalam menyimpulkan dan membuktikan suatu pernyataan, membangun gagasan baru, sampai pada menyelesaikan masalah-masalah dalam matematika. Oleh karena itu, keterampilan penalaran matematis harus selalu dibiasakan dan dikembangkan dalam setiap pembelajaran matematika. Pembiasaan tersebut harus dimulai dari kekonsistenan guru dalam mengajar terutama dalam pemberian soal-soal yang non rutin. Turmudi (2008) menyatakan bahwa penalaran merupakan suatu kebiasaan otak seperti halnya kebiasaan yang lain harus dikembangkan secara konsisten dengan menggunakan berbagai macam konteks.

Pengetian Bahan Ajar

Bahan ajar adalah seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisikan materi pembelajaran, Batasan-batasan dan cara mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan yaitu mencapai kompetensi atau subkompetensi dengan segala kompleksitasnya (Widodo dan Jasmani dalam Lestari, 2013: 1). Melihat penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa peran seorang guru dalam merancang ataupun menyusun bahan ajar sangatlah menentukan keberhasilan proses belajar dan pembelajaran melalui sebuah bahan ajar. bahan ajar dapat juga diartikan sebagai segala bentuk bahan yang disusun secara sistematis yang memungkinkan siswa dapat belajar secara mendiri dan dirancang sesuai kurikulum yang berlaku. Dengan adanya bahan ajar, memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi dasar secara runtut dan sistematis sehingga akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu. Peneliti membuat sesuatu yang baru dengan melakukan penelitian dan mengembangkan bahan ajar berbasis open ended untuk meningkatkan keterampilan keterampilan penalaran siswa pada materi bangun datar di SD Negeri Panggungroyom 01.

Pengertian Pendekatan Open ended

Pendekatan open ended adalah suatu permasalahan terbuka yang diberikan kepada siswa dengan pengetahuan, cara dan metode yang berbeda dalam menjawab permasalahan yang diberikan. Menurut Coney (2002), pernyataan open ended memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) melibatkan matematika yang penting; (2) menghasilkan jawaban yang beragam; (3) membutuhkan komunikan; (4) dinyatakan dengan jelas.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2017: 407) “Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut”. Sedangkan R&D menurut Sukamdinata, Nana Syaodih (2016: 164) adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. Jenis penelitian dan pengembangan dipilih oleh peneliti, karena peneliti mengembangkan produk berupa bahan ajar dalam pembelajarn matematika. Penelitian dan pengembangan ini akan menghasilkan bahan ajar berbasis pendekatan open ended materi bangun datar kelas IV.

Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah dengan melakukan wawancara. Menurut Sugiyono (2017: 214) menjelaskan bahwa wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti. Pada penelitian ini peneliti menggunakan wawancara terstruktur.Sugiyono (2017: 319) mengemukakan bahwa wawancara terstruktur digunakan sebagai pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data lebih dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam wawancara peneliti telah menyediakan instrument penelitian yang akan digunakan untuk wawancara kepada guru kelas IVA, IVB, dan IVC SD Negeri Paggungroyom 01. Setelah itu peneliti melakukan validasi bahan ajar yang dikembangkan yaitu bahan ajar berbasis pendekatan open ended dengan ahli media dan ahli materi. Validasi dilakukan oleh dosen. Kemudian peneliti memberikan angket tanggapan kepada guru untuk mengetahui seberapa besar kelayakan bahan ajar berbasis open ended untuk pembelajaran.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Validasi desain adalah tahap dimana diperlukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dan mengetahui hal apa saja yang masih kurang dan perlu untuk ditambahkan sebelum diujicobakan.

Validasi Media

Validasi ahli media dilakukan oleh dosen Universitas PGRI Semarang, Bapak Rofian, S.Pd., Bapak Fajar Cahyadi, S.Pd., dan Bapak Dr. Bagus Ardi Saputro,M.Pd. Validasi dilakukan dengan dengan memberikan data kuantitatif sebagai penilaian kemudian ahli media memberikan saran untuk perbaikan. Dari hasil analisis validasi ahli media tahap 1 sebesar 69% dengan kategori “Baik”. Komentar dari ahli media menyatakan bahwa perlu perbaikan pada covernya agar dibuat lebih menarik lagi. Setelah melakukan perbaikan desain produk dan sebelum diujicobakan ke lapangan, maka perlu dilakukan validasi tahap II. Validasi tahap kedua mendapat skor sebesar 86% dengan kategori “Sangat Baik”.

Validasi Ahli Materi

Validasi ahli materi dilakukan oleh dosen Universitas PGRI Semarang, Bapak Fajar Cahyadi, S.Pd.,M.Pd dan Bapak Dr. Bagus Ardi Saputro,M.Pd. Validasi dilakukan dengan dengan memberikan data kuantitatif sebagai penilaian kemudian ahli materi memberikan saran untuk perbaikan. Dari hasil analisis validasi ahli materi tahap 1 sebesar 67% dengan kategori “Baik”. Komentar dari ahli materi menyatakan bahwa perlu perbaikan materi, gambar, dan soal-soal yang terdapat pada bahan ajar. Setelah melakukan perbaikan dan sebelum diujicobakan ke lapangan, maka perlu dilakukan validasi tahap II. Validasi tahap kedua mendapat skor sebesar 86,5% dengan kategori “Sangat Baik”.

Angket Respon Guru

Angket respon guru diberikan untuk ketiga guru kelas IVA, IVB, dan IVC SD Negeri Panggungroyom 01. Dijelaskan bahwa guru kelas IVA yaitu Ibu Anis Syafa’atin Ni’mah,S.Pd menjawab angket dengan rata-rata presentase sebesar 97,33% dengan kriteria “Sangat Baik”. Kemudian guru kelas IVB yaitu ibu Hartini,S.Pd menjawab angket dengan rata-rata presentase sebesar 96% dengan kriteria “Sangat Baik”. Selanjutnya guru kelas IVC yaitu ibu Erwanti, S.Pd menjawab angket dengan rata-rata presentase sebesar 93,33%. Dapat disimpulkan dari keseluruhan presentase yang diperoleh dari guru kelas IV SD Negeri Panggungroyom 01 maka diperoleh rata-rata jawaban sebesar 95,55% dengan kriteria “Sangat Baik”.

SIMPULAN DAN SARAN

Hasil penelitian dan pengembangan bahan ajar oleh peneliti yaitu bahan ajar berbasis pendekatan open ended valid digunakan pada materi bangun datar KD 3.10 menjelaskan hubungan antar garis (sejajar, berpotongan, berimpit) menggunakan model konkret kelas IV sekolah dasar dengan mendapatkan skor rata-rata presentase keidealan ahli media sebesar 86% dengan kriteria “Sangat Baik” dan dari skor rata-rata presentase keidealan ahli materi sebesar 86,5% dengan kriteria “ Sangat Baik”.

Bahan ajar berbasis pendekatan open ended praktis digunakan pada materi bangun datar KD 3.10 menjelaskan hubungan antar garis (sejajar, berpotongan, berimpit) menggunakan model konkret kelas IV sekolah dasar dengan mendapat skor rata-rata presentase keidealan hasil respon guru sebesar 95,55% dengan kriteria “Sangat Baik”. Hal ini dapat dilihat bahwa bahan ajar berbasis pendekatan open ended dapat mempermudah guru dalam menyampaikan materi dan mengajar mata pelajaran matematika karena penggunaan bahan ajar yang mudah, menarik, dan materi yang sesuai dengan materi bangun datar KD 3.10 menjelaskan hubungan antar garis (sejajar, berpotongan, berimpit) menggunakan model konkret yang dibuat jelas dan menarik. Berdasarkan dari hasil tanggapan guru terhadap bahan ajar berbasis pendekatan open ended dapat disimpulkan bahwa bahan ajar dinyatakan diterima dan dapat dikatakan layak digunakan dalam pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. (2010:252). Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar. Jakarta: PT Andi Mahastya.

Arikunto, Suharsini. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Coney, T. J. 2002. Open Ended Assement in Math, (Online). (hhtp:Heinemann.com/math/about.ctf, diakses 20 September 2020)

Lestari. I. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Padang: Akademia, 2013.

Shadiq, F. (2004). “Pemecahan Masalah, Penalaran, dan Komunikasi”. Diklat instruktur/Pengembangan Matematika SMA di Yogyakarta.

Sasmita, Amara. 2018. “ Pengembangan Bahan Ajar Modul Berbasis Quantum Learning untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri lamper Tengah 02 Semarang”. Skripsi. Semarang. Program Studi pendidikan Guru Sekolah Dasar. www.library.upgris.ac.id. (Diakses pada tanggal 9 Maret 2020)

Saputra, Ruslan. dkk. 2016. “Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis Komputer untuk Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 19 Palembang”. Jurnal Pendidikan Matematika JPM RAFA. Vol. 2.No.2. Hlm 249-267

Saputra, Ruslan. dkk. 2016. “Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis Komputer untuk Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 19 Palembang. Pendidikan Mtematika JPM RAFA, Vol.2, No.2, hlm. 252-253.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, dan Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2016. Metode Penulisan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdayakarya.

Turmudi. (2008). Landasan Filsafat dan Teori Pembelajaran Matematika Siswa dalam Pelajaran Matematika. Disertai doctor pada PPS IKIP Bandung: Tidak dipublikasikan.