Analisis Pemanfaatan Perpustakaan di Sekolah Dasar
ANALISIS PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DI SEKOLAH DASAR
Miratus Solicha
Kiswoyo
Suyitno
PGSD, FIP- Universitas PGRI Semarang
ABSTRAK
Latar belakang yang mendorong penelitian ini karena berdasarkan studi, belum ditemukan penelitian yang mengkaji tentang analisis pemanfaatan perpustakaan di sekolah dasar. Permasalahan dalam penelitian ini 1) Pemanfaatan perpustakaan di sekolah dasar sebagai sumber belajar belum maksimal? 2) Pemanfaatan perpustakaan di sekolah dasar sebagai peningkat minat baca belum maksimal?, 3) Pemanfaatan perpustakaan di sekolah dasar sebagai peningkat minat belajar belum maksimal?. Tujuan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana pemanfaatan perpustakaan di sekolah dasar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan model Miles dan Huberman. Hasil analisis bahwa pemanfaatan perpustakaan di sekolah sebagai sumber belajar yaitu dengan mengunjungi perpustakaan sekolah. Pemanfaatan perpustakaan sekolah dengan melakukan penanaman sikap sadar untuk membaca. Pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar dapat juga dilihat dari peran dan fungsinya sebagai fungsi edukatif, informative, rekreatif, fungsi tanggung jawab serta sarana pembentukan sikap disiplin siswa. Pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar masih ada beberapa sekolah yang belum manfaatkan perpustakaan secara optimal. Sedangkan pemanfaatan perpustakaan sebagai peningkatan minat baca dapat dilihat dari semua koleksibukuyang dipinjam dapat membantu siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dalam memanfaatkan perpustakaan sebagai peningkatan minat baca adalah program literasi, wajib membawa buku di perpustakaan, wajib meminjam buku di perpustakaan. Pemanfaatan perpustakaan sekolah sebagai peningkatan minat belajar bagi siswa adalah dengan cara penanaman sikap sadar membaca bagi siswa dan juga memaksimalkan fungsi perpustakaan itu sendiri. Berdasarkan hasil penelitian ini saran yang dapat disampaikan adalah Sekolah agar terus meningkatkan pelayanan perpustakaan.
Kata kunci: Pemanfaatan, Perpustakaan.
PENDAHULUAN
Setiap sekolah punya perpustakaan dengan pemanfaatan yang bervariasi. Ada sekolah yang memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar, menumbuhkan minat belajar, menumbuhkan minat baca maupun yang lainnya. Pemanfaatan perpustakaan merupakan suatu upaya dalam sekolah untuk memberikan pelayanan maupun penyediaan fasilitas sebagai sumber informasi dan penunjang proses belajar dan mengajar (Novita, 2017:112 dalam Rahayu 2019: 27-28). Jadi, pemanfaatan perpustakaan adalah kegiatan atau upaya mendayagunakan perpustakaan dengan maksimal agar dapat memperoleh informasi. Pemanfaatan perpustakaan sekolah dapat dilakukan secara optimal yaitu dengan peningkatan pelayanan perpustakan, pemanfaatan saran dan prasarana perpustakaan, serta koleksi perpustakaan. Menurut UU No 43 tahun 2007 tentang perpustakaan, perpustakaan adalah institusi pengelolaan koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. Hakikat perpustakaan sekolah menurut Darmono (dalam Arsih 2019:24-25) adalah sebagai sumber belajar dan sumber informasi belajar bagi warga sekolah, perpustakaan dapat diartikan sebagai tempat kumpulan buku atau tempat buku dihimpun dan diorganisasikan sebagai media belajar siswa. Kemudian menurut Hidayah (dalam Widyastuti 2019:12) perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang tergabung pada sebuah sekolah, dikelola sepenuhnya oleh sekolah dan tujuan utama membantu sekolah untuk mencapai tujuan khusus dan tujuan pendidikan umumnya.
Pemanfaatan berasal dari kata manfaat, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pemanfaatan adalah proses, cara, perbuatan memanfaatkan. Dapat disimpulkan pengertian, pemanfaatan adalah cara yang dilakukan dalam proses memanfaatkan dalam menggunakan sesuatu. Pemanfaatan perpustakaan merupakan suatu upaya dalam sekolah untuk memberikan pelayanan maupun penyediaan fasilitas sebagai sumber informasi dan penunjang proses belajar dan mengajar (Novita, 2017:112 dalam Rahayu 2019: 27-28). Jadi, pemanfaatan perpustakaan adalah kegiatan atau upaya mendayagunakan perpustakaan dengan maksimal agar dapat memperoleh informasi. Pemanfaatan perpustakaan sekolah dapat dilakukan secara optimal yaitu dengan peningkatan pelayanan perpustakan, pemanfaatan saran dan prasarana perpustakaan, serta koleksi perpustakaan. Apabila kita mendengar kata perpustakaan, barangkali gambaran spontan yang muncul dalam pikiran kita adalah sebuah gedung tempat menyimpan buku, yang dipenuhi dengan rak-rak berisi buku. Gambaran semacam itu tidak dapat dikatakan salah, karena dalam bahasa Indonesia kata pustaka memang berarti buku. Akan tetapi kalau dikaji lebih mendalam gambaran itu masih jauh dari pemahaman yang tepat mengenai perpustakaan. Perpustakaan tidak hanya berkaitan dengan gedung dan buku saja, tetapi juga dengan sistem penyimpanan, pemeliharaan, dan pengguna. Sesungguhnya, perpustakaan adalah suatu kesatuan unit kerja yang terdiri dari beberapa bagian, yaitu bagian pengemabngan koleksi, bagian pengolahan koleksi, bagian pelayanan pengguana, dan bagian pemeliharaan saran dan prasarana (Rahayuningsih 2007: 1). Perpustakaan adalah suatu unit kerja yang didalamnya ada organisasi (Suwarno 2011: 13). Sebab, tanpa organisasi ini perpustakaan tidak beda dengan individunya. Artinya, perpustakaan merupakan kegiatan yang melibatkan lebih dari satu individu saling berkerja sama (terorganisasi).Pengertian perpustakaan itu sendiri, merupakan kebutuhan setiap sekolah yang dapat menuntun seluruh lapisan warga sekolahnya menjadi manusia yang berilmu dan cerdas. Menurut Depdikbud (dalam Sholihah 2019: 14) kata perpustakaan berasal dari kata pustaka, dalam kamus Umum Bahasa Indonesia, yang berarti kitab, buku-buku, kitab primbon. Kemudian kata pustaka mendapat awalan per dan akhiran an, menjadi perpustakaan. Perpustakaan yang mengandung arti, kumpulan buku-buku bacaan, dan lainnya. Dalam Encyclopedia Britannica Micropedia vi (dalam Basuki 1991: 4) dinyatakan bahwa perpustakaan merupakan kumpulan buku atau akomodasi fisik tempat buku dikumpulkan. Sumantri (dalam Ma’sum 2015: 3) menjelaskan perpustakaan sekolah sebagai sumber informasi untuk memperjelas dan memperluas pengetahuan teknologi dan penunjang pembelajaran serta tempat mengadakan penelitian sederhana bagi peserta didik dan guru. Bagi guru, perpustakaan sekolah merupakan tempat mencari sumber informasi pengetahuan dan rujukan bagi kepentinganya dalam mengajar. Sedangkan perpustakaan sekolah merupakan salah satu wadah bagi sebuah sekolah untuk membantu peserta agar memiliki wawasan yang luas, oleh karenanya dalam hal ini kepala sekolah, guru dan pustakawan harus melakukan langkah-langkah strategis agar perpustakaan sekolah memiliki daya tarik bagi siswa dan siswa juga merasa tertarik terhadap perpustakaan sekolah. Melalui perpustakaan peserta didik dapat mendidik dirinya secara berkesinambungan. Menurut Darmono (dalam Sholihah 2019: 17) perpustakaan sekolah sebagai salah satu sarana pendidikan untuk menunjang kegitan belajar peserta didik dan memegang peranan yang sangat penting dalam memacu tercapainya tujuan pendidikan. Macam-macam Perpustakaan menurut Suharyanti 2008: 11 secara internasional telah dirumuskan oleh IFLA (International Federation library Associarion) adanya lima kelompok besar dan seluruh macam perpustakaan yang ada, yaitu Perpustakaan Umum, Perpustakaan Sekolah, Perpustakaan Perguruan Tinggi, Perpustakaan Khusus dan Perpustakaan Nasional. Tujuan diselenggarakannya perpustakaan sekolah itu sendiri yaitu membantu meningkatkan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap hidup siswa dan guru dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan secara keseluruhan (Muhibbin Syah, dalam Septiana 2016: 1). Pendapat lain tentang tujuan perpustakaan sekolah juga diungkapkan oleh Andi Prastowo (dalam Arista 2016: 7-8) dalam bukunya seperti Mendorong dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca para siswa, Membantu menulis kreatif bagi para siswa dengan bimbingan guru dan pustakawan, Menumbuhkembangkan minat dan kebiasaan membaca para siswa, Menyediakan berbagai macam sumber informasi untuk kepentingan pelaksanaan kurikulum, Mendorong, menggairahkan, dan memperkaya pengalaman belajar para siswa dengan membaca buku dan koleksi lain yang mengandung ilmu pengetahuan dan teknologi yang disediakan oleh perpustakaan, Memberikan hiburan sehat untuk mengisi waktu senggang melalui kegiatan membaca, khususnya buku-buku dan sumber bacaan lain yang bersifat kreatif dan ringan misalnya fiksi, cerpen, dan lain sebagainya. Setiap pemakai perpustakaan mempunyai tujuan sendiri saat memanfaatkan perpustakaan. Perpustakaan sekolah tidak hanya digunakan sebagai penunjang proses belajar mengajar, namun juga memberikan informasi yang luas bagi para penggunanya. Perpustakaan dapat digunkan sebagai sumber belajar dan sumber informasi. Ibrahim Badafal (dalam Rahayu 2019: 24-25) membagi fungsi perpustakaan sekolah menjadi 5 yaitu: Fungsi Edukatif, fungsi informatif, fungsi Tanggung jawab Administratif, fungsi riset dan fungsi rekreatif. Tujuan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana pemanfaatan perpustakaan di sekolah dasar.
METODE
Menggunakan pendekatan kualitatif, pendekatan kualitatif adalah jenis pendekatan yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan kuantifikasi lainya (Pupu 2009:2). Pupu (2009: 2-3) menjelaskan bahwa pendekatan kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang mengahasilkan data deskripsi berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati. Dengan demikian pendekatan kualitatif yang dapat disimpulakan adalah jenis pendekatan yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik yang menghasilakan data deskripsi berupa tulisan. Studi kepustakaan merupakan teknik pengumpulan data dengan tinjauan pustaka ke perpustakaan dan pengumpulan buku-buu, bahan-bahan tertulis serta referensi-referensi yang relevan dengan bagian penting dalam kegiatan penelitian karena dapat memberikan informasi tentang pemanfaatan perpustakaan di sekolah dasar (Prasetyo 2013: 30-31), yaitu dengan menggunakan model Miles dan Huberman yaitu: pertama, Mengumpulkan data berupa artikel dan skripsi yang berhubungan dengan penelitian yaitu tentang pemanfaatan perpustakaan di sekolah dasar. kedua, Melakukan rangkuman yang memfokuskan pada data tentang pemanfaatan perpustakaan di sekolah dasar. ketiga, Menyajikan data tentang pemanfaatan perpustakaan di sekolah dasar. keempat, Menarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis tentang pemanfaat perpustakaan sekolah dari artikel dan skripsi. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pustaka terdahulu yaitu artikel dan skripsi. Metode Analisis Data yang digunakan yaitu dengan Pengumpulan Data (Data Colection), Reduksi Data (Data Reduction), Penyajian Data (Data Display) danPenarikan Kesimpulan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar yaitu dengan mengunjungi perpustakaan sekolah, perpustakaan sekolah banyak dimanfaatkan oleh peserta didik ketika jam istirahat tiba sehingga ruang baca di perpustakaan sekolah menjadi ramai. Mengajak peserta didik untuk mengunjungi perpustakaan sekolah dengan memanfaatkan sumber belajar yang ada sehingga materi yang telah diajarkan memperoleh hasil yang maksimal. Pemanfaatan perpustakaan sekolah dengan melakukan penanaman sikap sadar untuk membaca. Bentuk belajar yang dipakai adalah dengan membagi siswa menjadi kelompok kecil, kemudian siswa ditugaskan untuk mencari sumber belajar yang ada di perpustakaan sekolah. Pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar dapat juga dilihat dari peran dan fungsinya sebagai fungsi edukatif, informative, rekreatif, fungsi tanggung jawab serta sarana pembentukan sikap disiplin siswa. Penanaman sikap sadar penting membaca dengan pemberian kebijakan jadwal kunjungan belajar, perpustakaan juga digunakan sekolah untuk melakukan budaya membaca adalah sebuah kebiasaan membaca buku yang dilakukan oleh siswa setiap hari selasa, kamis dan jum’at dengan durasi waktu 30 menit sebelum memulai pelajaran. Pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar masih ada beberapa sekolah yang belum manfaatkan perpustakaan secara optimal. Belum optimalnya pemanfaatan perpustakaan sekolah karena penyelenggaraan perpustakaan sekolah yang kurang baik. Pertama, perpustakaan sekolah belum mengoptimalkan pemanfaatan sebagai sumber belajar untuk pengembangan siswa, pengayaan materi pelajaran, pembelajaran monoton ada di kelas, guru mengajar jarang di perpustakaan. Kedua, peran guru masih terbatas, guru harus dapat memainkan peran khusus dalam membantu siswa untuk mencapai tujuan belajar. Ketiga, waktu istirahat digunakan untuk ke kantin dan sholat. Keempat, rendahnya tingkat mobilitas siswa berkunjung ke perpustakaan. Kelima, koleksi buku kurang mendukung proses pembelajaran. Keenam, pengelaolaan dan tata tertib perpustakaan.
Sedangkan pemanfaatan perpustakaan sebagai peningkatan minat baca dapat dilihat dari semua koleksi buku yang dipinjam dapat membantu siswa dalam kegiatan pembelajaran, buku yang dipinjam, dicari dan diambil oleh siswa sendiri serta ruang baca yang nyaman membuat siswa tertarik untuk membaca buku di perpustakaan. Dalam memanfaatkan perpustakaan sebagai peningkatan minat baca adalah sebagai berikut: pertama, program literasi, yang dimana setiap hari sebelum kegiatan belajar mengajar (KBM) dimulai, semua siswa diwajibkan membaca selama 10-15 menit dan dilakukan di kelas masing-masing. Kedua, wajib membawa buku di perpustakaan, dengan begitu diharapkan dapat membentuk kebiasaan baru siswa. Ketiga, wajib meminjam buku diperpustakaan, hal ini juga dapat menjadikan kebiasaan membaca tumbuh, di luar lingkungan sekolah siswa dibekali untuk dibaca saat berada di lingkungan rumah.Pemanfaatan perpustakaan sekolah sebagai peningkatan minat belajar bagi siswa adalah dengan cara penanaman sikap sadar membaca bagi siswa dan juga memaksimalkan fungsi perpustakaan itu sendiri. Bahwa bentuk tersebut ada dua macam, yaitu penanaman sikap sadar penting membaca dengan pemberian peraturan perpustakaan, dan yang kedua dengan memaksimalkan fungsi sebagai tempat belajar, rekreasi, sarana pembentukan sikap disiplin siswa dan mendorong minat belajar siswa.
KESIMPULAN
Hasil analisis bahwa pemanfaatan perpustakaan di sekolah sebagai sumber belajar yaitu dengan mengunjungi perpustakaan sekolah. Pemanfaatan perpustakaan sekolah dengan melakukan penanaman sikap sadar untuk membaca.Pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar dapat juga dilihat dari peran dan fungsinya sebagai fungsi edukatif, informative, rekreatif, fungsi tanggung jawab serta sarana pembentukan sikap disiplin siswa. Pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar masih ada beberapa sekolah yang belum manfaatkan perpustakaan secara optimal. Belum optimalnya pemanfaatan perpustakaan sekolah karena penyelenggaraan perpustakaan sekolah yang kurang baik. Sedangkan pemanfaatan perpustakaan sebagai peningkatan minat baca dapat dilihat dari semua koleksibukuyang dipinjam dapat membantu siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dalam memanfaatkan perpustakaan sebagai peningkatan minat baca adalah program literasi, wajib membawa buku di perpustakaan, wajib meminjam buku diperpustakaan. Pemanfaatan perpustakaan sekolah sebagai peningkatan minat belajar bagi siswa adalah dengan cara penanaman sikap sadar membaca bagi siswa dan juga memaksimalkan fungsi perpustakaan itu sendiri.
SARAN
Saran yang dapat disampaikan adalah Sekolah agar terus meningkatkan pelayanan perpustakaan, Sekolah di harapkan terus memperbaharui koleksi dan sering atau melakukan pembelajaran di perpustakaan dapat menumbuhkan motivasi.
DAFTAR PUSTAKA
Ainurrofiq, Muhammad. 2018. “Peran Guru Dalam Pemanfaatan Perpustakaan Di SDN 1 Karangan Balong Ponorogo”. Skripsi. Ponorogo: IAIN Ponorogo. http://etheses.iainponorogo.ac.id/3280/1/210614046-MUHAMMAD%20AINURROFIQ.pdf. Diakses 7 September 2020.
Anwar, Annis Vitriani. 2017. “Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Bagi Peserta Didik di SDN 63 Ciilallang Desa Balangtaroang Kecamatan Bulukumpa Kabupaten Bulukumba”. Skripsi. Makasar: UIN Alauddin Makasar. http://repositori.uin-alauddin.ac.id/10661/1/SKRIPSI.pdf. Diakses 7 September 2020.
Arista, Novie. 2016. “Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Sebagai Pusat Sumber Belajar Bagi Siswa”. http://eprints.uad.ac.id/5180/1/Manfaat%20Perpust.pdf. Diakses 25 September 2020.
Arsih, Rizqa Yuni. 2019. “Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV Dalam Kurikulum 2013 Di SD-Dabin II Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal”. Skripsi. Semarang: UNNES. http://lib.unnes.ac.id/34533/1/1401415076_Optinized.pdf. Diakses 3 Juli 2020.
Badafal, Ibrahim. 2008. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.
Basuki, Sulistyo. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Ma’sum, Muhammad Kharis. 2015. Pengelolaan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar Di SD Negeri 1Pogung Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten. http://eprints.uny.ac.id/16390/. Diakses 3 juli 2020
Muspawi, Mohamad. 2016. Implementasi Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Untuk Siswa Pada SDN No.67/VII Pulau Aro 1 Kec. Palawan Kab. Sarolangun.http://media.neliti.com/media/publications/139715-ID implementasi-pemanfaatan-perpustakaan-se.pdf. Diakses 15 Juli 2020.
Nurhayani, Sudrmiatin dan Sunaryanto. 2017. Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Terhadap Prestasi Belajar IPS Melalui Motivasi Belajar.http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/download/10151/4839. Diakses 26 September 2020.
Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2017.
Perarturan Pemerintah Republik Indonesia Nomer 24 Tahun 2014.
Prasetyo, Kuncoro Fajar. 3013. “Modal Sosial Bank Plecit Di Kabupaten Gunungkidul Provonsi Daerah Istimewa Yogyakarta”. Skripsi. Yogyakarta: UNY. https://eprints.uny.ac.id/18092/4/4.BAB%20III%.pdf. Diakses 19 Oktober 2020.
Rahayu, Betty Febri. 2019. ”Hubungan Pemanfaatan Perpustakaan dan Perhatian Orang Tua Terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa kelas IV SDN Gugus Dwija Harapan Kecamatan Mijen”. Skripsi. Semarang: UNNES. https://lib.unnes.ac.id/34668/1/1401415273_Optimized.pdf
Diakses 3 Juli 2020.
Rahmat, Pupu Saeful. 2009. Penelitian Kualitatif. http://yusuf.staff.ub.ac.id/files/2012/11/Jurnal-Penelitian-Kualitatif.pdf. Diakses 7 September 2020.
Rahayuningsih, F. 2007. Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sholihah, Ana Putri. 2019. “Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar Di Sekolah Dasar”. Skripsi. Lampung: Universitas Lampung. http://digilib.unila.ac.id/57131/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf. Diakses 3 Juli 2020.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suharyanti. 2008. Pengantar Dasar Ilmu Perpustakaan. Surakarta: Surakarta LPP UNS dan UNS Press.
Suwarno, Wiji. 2010. Pengetahuan Dasar Kepustakaan. Bogor: Ghalia Indonesia.
Suwarno, Wiji. 2011. Perpustakaan & Buku: Wacana penulis & Penerbitan. Jogjakarta: Ar-Ruzz media.
Suwarno, Wiji. 2014. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan. Yogyakarta: Ar-Ruzz.