PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN SISWA SDN 1 GENJAHAN BLORA

 

Anis Latifah Hidayatul Rukmana

Joko Sulianto

Mira Azizah

PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Semarang

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah menguji kelayakan bahan ajar yang dikembangkan berdasarkan pendekatan open-ended untuk meningkatkan penalaran siswa. Jenis penelitian ini adalah model Research and Development dengan menggunakan metode deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah 3 (tiga) orang guru SDN 1 Genjahan Blora tahun pelajaran 2020/2021. Pengumpulan data diperoleh observasi, angket kebutuhan guru, hasil validasi dosen ahli dan uji coba lapangan awal. Hasil validasi ahli materi tahap I diperoleh nilai rata-rata 76,79 dengan kategori baik, pada tahap II diperoleh nilai rata-rata 80,95 dengan kategori baik. Hasil validasi media tahap pertama diperoleh nilai rata-rata 92.26 dengan kategori sangat baik, pada tahap kedua nilai rata-rata 91.07 dengan kategori sangat baik. Hasil uji coba lapangan awal validasi materi diperoleh nilai rata-rata 85,71 dengan kriteria sangat baik dan uji lapangan awal validasi medileh rata-rata 85,31 dengan kriteria sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengembangan bahan ajar berbasis pendekatan Open-ended layak digunakan untuk meningkatkan kemampuan penalaran siswa di SD Negeri 1 Genjahan Blora.

Kata Kunci: Bahan Ajar, Pendekatan Open-Ended, Kemampuan Penalaran, FPB / KPK

 

PENDAHULUAN

Penelitian ini mendalami masalah mengenai kemampuan penalaran siswa, khususnya pada siswa kelas IV di SD Negeri Genjahan Blora. Penalaran menjadi hal yang tidak diperhatikan dengan baik oleh orangtua maupun guru, padahal kemampuan penalaran dapat menjadi penunjang dari kemampuan lainnya. Tinggi rendahnya penalaran siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor yang diantaranya adalah pembelajaran yang berpusat pada guru (Nur, dkk: 2012). Oleh karena itu pada penelitian ini peneliti akan mengembangkan bahan ajar yang berbasis pendekatan open-ended guna menciptakan pembelajaran yang lebih variatif dan menarik.

Bahan ajar yang dibuat disesuaikan dengan karakter siswa kelas IV SDN 1 Genjahan Blora, sehingga diharapkan bahan ajar berpengaruh secara maksimal. Bahan ajar yang dibuat digunakan untuk materi FPB/KPK. Seperti yang kita ketahui bahwa pertama kali seorang siswa dikenalkan dengan materi FPB/KPK adalah saat siswa memasuki kelas IV Sekolah Dasar. Karena ini merupakan pertama kali siswa menerima materi FPB/KPK maka yang akan diterima oleh siswa adalah dari dasar-dasar materi FPB/KPK. Bukan hal mudah dalam mengantarkan siswa mencapai tujuan pembelajaran, terlebih jika kemampuan penalaran siswa masih rendah. Namun juga bukan hal yang mustahil bila pembelajaran dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan difasiltasi dengan bahan ajar yang memadadi.

 

Penelitian mengenai penalaran siswa pernah dilakukan oleh Lestari, Neni dkk yang berjudul “Pengaruh Pendekatan Open-Ended Terhadap Penalaran Matematika Siswa Sekolah Menengah Pertama Palembang”. Hasil analisis data tes, rata-rata kemampuan penalaran matematika siswa dalam menyelesaikan masalah setelah melakukan pembelajaran dengan pendekatan open-ended mengalami peningkatan berkategori tinggi, yaitu dengan nilai rata-rata 85,1. Penelitian dari Santoso dan Ruslan yang berjudul “Pengaruh Pemberian Soal Open-Ended Terhadap Kemampuan Penalaran Matematis Siswa” membuat peneliti semakin bersemangat mengembangkan bahan ajar berbasis pendekatan open-ended yang tentunya berisi soal open-ended. Hasil dari penelitian Santoso dan Ruslan yakni terdapat perbedaan peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa antara siswa yang diberi soal open-ended dengan pemberiaan soal rutin, yaitu, penggunaan pemberian soal berpengaruh baik secara bermakna terhadap kemampuan penalaran matematis siswa.

Berdasarkan penelitian-penelitian di atas maka peneliti termotivasi untuk mengembangkan bahan ajar berbasis pendekatan open-ended dengan baik agar mampu meningkatkan kemampuan penalaran siswa. Siswa kelas IV SD Negeri 1 Genjahan Blora berjumlah 28 siswa terdiri dari 12 laki-laki dan 16 perempuan jika dilihat dari observasi yang telah dilakukan cenderung kurang aktif saat pembelajaran, hal ini terjadi karena siswa kurang diberikan aktivitas selain mendengarkan penjelasan dari guru. Oleh karena itu peneliti merasa siswa sangat membutuhkan suatu bahan ajar yang dapat menambah aktivitas positif siswa saat pembelajaran. Penelitian pengembangan bahan ajar matematika dilakukan sebagai salah satu bentuk usaha untuk mensukseskan pendidikan secara nasional.

Menurut Soleh (1999: 34) karakteristik matematika, yaitu objeknya yang abstrak, konsep dan prinsipnya berjenjang, dan prosedur pengerjaannya banyak memanipulasi bentuk-bentuk ternyata menimbulkan kesulitan dalam belajar matematika. Pengembangan bahan ajar berbasis pendekatan open-ended dapat membantu siswa meningkatkan kemampuan penalaran. Pembelajaran dengan pendekatan open-ended biasanya dimulai dengan memberikan problem terbuka kepada siswa. Jadi dengan bahan ajar berbasis pendekatan open-ended kegiatan pembelajaran membuat siswa dapat menjawab permasalahan dengan banyak cara dan mungkin juga banyak jawaban yang benar sehingga mengundang potensi intelektual dan pengalaman siswa dalam proses menemukan sesuatu yang baru.

Menurut Suherman dkk (2003; 123) problem yang diformulasikan memiliki multi jawaban yang benar disebut problem tak lengkap atau disebut juga Open-Ended problem atau soal terbuka. Siswa yang dihadapkan dengan Open-Ended problem, tujuan utamanya bukan untuk mendapatkan jawaban tetapi lebih menekankan pada cara bagaimana sampai pada suatu jawaban. Dengan demikian bukanlah hanya satu pendekatan atau metode dalam mendapatkan jawaban, namun bebrapa atau banyak.

Hal yang dapat digaris bawahi adalah perlunya memberi kesempatan siswa untuk berpikir dengan bebas sesuai dengan minat dan kesempatannya. Aktivitas kelas yang penuh dengan ide-ide matematika ini pada gilirannya akan memacu kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Berdasarkan ulasan di atas penulis melakukan penelitian yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Pada Materi FPB/KPK Kelas IV Berbasis Pendekatan Open-Ended Untuk Meningkatkan Penalaran Siswa di SD Negeri 1 Genjahan Blora”.

 

KAJIAN PUSTAKA

Kajian Teori

Kemampuan Penalaran

Shadiq dalam (Sulianto dkk, 2019) menyatakan bahwa penalaran merupakan suatu kegiatan, suatu proses atau aktivitas berpikir untuk menarik kesimpulan atau membuat suatu pernyataan baru yang benar berdasar pada beberapa pernyataan yang kebenarannya telah dibuktikan atau diasumsikan. Sedangkan menurut Bodie (2010: 14) dalam (Sulianto dkk, 2019) penalaran yakni kegiatan berpikir dalam mengembangkan argumentasi untuk meyakinkan orang atas pernyataan tertentu atau dalam menyelesaikan masalah atau untuk mengintegrasikan ide dalam pemecahan masalah. Masih menurut Sulianto (2011) Penalaran matematika (mathematical reasoning) diperlukan untuk menentukan apakah sebuah argumen matematika benar atau salah dan juga dipakai untuk membangun suatu argumen matematika

Bahan Ajar

Bahan ajar menurut Sadjati, Ida Malati (2012) adalah bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Bahan ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran apabila dikembangkan sesuai kebutuhan guru dan siswa serta dimanfaatkan secara benar akan merupakan salah satu faktor penting yang dapat meningkatkan mutu pembelajaran. Menurut Herry, Asep dkk (2012) penyusunan bahan ajar memiliki beberapa fungsi yaitu:

  1. Sebagai pedoman bagi siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya dipelajari / dikuasainya
  2. Pedoman bagi tenaga pendidik yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya diajarkan / dilatihkan kepada siswanya.
  3. Alat evaluasi pencapainya / pengguasaan hasil pembelajaran

Pendekatan Open-Ended

Takashi dalam (Erik, 2013) mendefinisikan pembelajaran dengan pendekatan open-ended dimulai dengan mempresentasikan permasalahan open ended terlebih dahulu kemudian pembelajaran diproses dengan menggunakan banyak jawaban benar untuk memberikan siswa pengalaman dalam menemukan sesuatu yang baru. Sedangkan menurut Suhenrman dalam (Sulianto, 2011) open-ended adalah problem yang diformulasikan memiliki multijawaban yang benar atau disebut problem tak lengkap. Menurut Huda (2014) Open-Ended memiliki langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Open ended dimulai dengan memberikan problem terbuka kepada siswa, problem tersebut diperkirakan mampu diselesaikan peserta didik dengan banyak cara dan mungkin juga banyak jawaban sehingga memacu potensi intelektual dan pengalaman siswa dalam proses menemukan pengetahuan yang baru.
  2. Siswa melakukan beragam aktivitas untuk menjawab problem yang diberikan.
  3. Berikan waktu yang cukup kepada siswa untuk mengeksplorasi problem.
  4. Siswa membuat rangkuman dari proses penemuan yang mereka lakukan.
  5. Diskusi kelas mengenai strategi dan pemecahan dari problem serta penyimpulan dengan bimbingan pendidik.

Tahapan dalam pembelajaran Open-ended diuraikan Lestari dan Yudhanegara (2015) sebagai berikut:

FPB/KPK

Menurut Jhon bird (Suripto, 2014) Faktor adalah suatu bilangan yang dapat tepat membagi (tanpa sisa) suatu bilangan lain. Sedangkan Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) menurut Supradja dalam (Suripto, 2014) adalah bilangan terbesar yang habis membagi dua bilangan atau lebih. Menentukan faktor bilangan sangat berhubungan dengan operasi perkalian dan pembagian (Mustaqim dan Ary: 2008).

Mulyana (2000) mengemukakan bahwa suatu bilangan cacah X merupakan kelipatan dari suatu bilangan cacah P, jika X diperoleh dari mengalikan dengan bilangan cacah lainnya. Sedangkan Retnowati (2008) berpendapat bahwa kelipatan persekutuan adalah kelipatan yang sama-sama dimiliki oleh dua bilangan. Kelipatan Persekutuan Kecil (KPK) menurut Jautar (Suripto, 2014) adalah perkalian faktor-faktor prima yang bilangan pokoknya berbeda dan mempunyai pangkat terbesar.

Matematika

Mustafa dalam (Tri Wijayanti, 2011) menyebutkan bahwa matematika merupakan ilmu tentang kuantitas, bentuk, susunan, dan ukuran, yang utama adalah metode dan proses untuk menemukan dengan konsep yang tepat dan lambang yang konsisten, sifat dan hubungan antara jumlah dan ukuran, baik secara abstrak, matematika murni atau dalam keterkaitan manfaat pada matematika terapan. Menurut Asep Jihad (dalam Destiana Vidya Prastiwi, 2011: 33-34) dapat diidentifikasi bahwa matematika jelas berbeda dengan mata pelajaran lain dalam beberapa hal berikut, yaitu:

  1. Objek pembicaraannya abstrak, sekalipun dalam pengajaran di sekolah anak diajarkan benda kongkrit,
  2. pembahasan mengandalkan tata nalar, artinya info awal berupa pengertian dibuat seefisien mungkin, pengertian lain harus dijelaskan kebenarannya dengan tata nalar yang logis,
  3. pengertian/konsep atau pernyataan sangat jelas berjenjang sehingga terjaga konsistennya,
  4. melibatkan perhitungan (operasi),
  5. dapat dipakai dalam ilmu yang lain serta dalam kehidupan sehari-hari.

Teori Belajar

Beberapa teori di bawah ini relevan dengan penelitian pengembangan bahan ajar berbasis matematika berbasis pendekatan open-ended:

 

 

Teori Kontruktivistik

Teori konstruktivisme merupakan teori yang sudah tidak asing lagi bagi dunia pendidikan. Namun, sebelum mengetahui lebih jauh tentang teori konstruktivisme lebih baik kita ketahui terlebih dahulu konstruktivisme itu sendiri. Konstruktivisme berarti bersifat membangun. Dalam konteks filsafat pendidikan, konstruktivisme adalah suatu upaya membangun tata susunan hidup yang berbudaya modern (Agus, 2013).

Berdasarkan penjelasan di atas, konstruktivisme merupakan sebuah teori yang sifatnya membangun, membangun dari segi kemampuan, pemahaman, dalam proses pembelajaran. Sebab dengan memiliki sifat membangun maka dapat diharapkan keaktifan dari pada siswa akan meningkat kecerdasannya (Suparlan: 2019).

Teori Kognitif

Menurut teori kognitif belajar bukan hanya sekedar melibatkan hubungan stimulus dan respon, tetapi belajar pada hakekatnya melibatkan proses berfikir yang sangat kompleks. Belajar adalah usaha mengaitkan pengetahuan baru ke dalam struktur berfikir yang sudah dimiliki individu, sehingga membentuk struktur kognitif baru yang lebih mantap sebagai hasil belajar (Yusuf dkk: 1993).

Kajian Penelitian yang Relevan

Penelitian dan pengembangan ini relevan diantaranya dengan penelitian yang dilakukan oleh Sulianto pada tahun 2009 yang berjudul “Keefektifan Model Pembelajaran Kontekstual dengan pendekatan open ended dalam aspek penalaran dan pemecahan masalah pada materi segitiga di kelas VII”. Penelitian tersebut memperoleh hasil yakni siswa pada kelas pembelajaran kontekstual dengan pendekatan open ended dapat mencapai ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata 73,31 dengan nilai sig = 0,003 < 0,005, artinya secara signifikan siswa dapat mencapai batas KKM yang ditentukan disekolah. Pada aspek penalaran yang ditunjukkan bahwa siswa dengan penalaran tinggi mencapai 33,33%, siswa dengan penalaran sedang mencapai 38,88%, dan 27,77 siswa pada penalaran rendah hal ini dapat kita simpulkan bahwa 70% lebih siswa memenuhi kriteria.

Penelitian dan pengembangan dengan menggunakan pendekatan yang sama juga telah dilakukan oleh Nurlita pada tahun 2015 dengan judul “Pengembangan Soal Terbuka (Open-Ended Problem) pada Mata Pelajaran Matematika SMP Kelas VIII”.. Hasil estimasi reliabilitas sebesar 0,72 dengan standar kesalahan pengukuran atau SEM sebesar 2,376.Secara keseluruhan hasil penelitian menunjukkan bahwa soal terbuka (open-ended problem) yang dikembangkan adalah layak untuk digunakan.

Penelitian Mayasari dengan judul “Pengembangan Bahan Ajar Segitiga Dengan Pendekatan Open Ended Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika” juga menginspirasi peneliti untuk mengembangkan bahan ajar matematika berbasis pendekatan open-ended. Penelitian Mayasari ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran dengan menggunakan pendekatan open-ended yang baik (valid, aktif dan efektif) untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dengan menggunakan pendekatan open-ended.

Berdasarkan hasil uji coba lapangan, bahan ajar yang dikembangkan dengan menggunakan pendekatan open-ended dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa sehingga hasil belajarnya menjaid lebih baik,dari hasil tersebut disarankan agar pembelajaran dengan pendekatan open-ended perlu diterapkan pada sekolah.

Penelitian berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Matematika dengan Pendekatan Open-ended untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa SMA” oleh Soeyono pada tahun 2014 lalu ikut menginspirasi peneliti dalam mengembangkan bahan ajar matematika berbasis pendekatan open-ended.

Penelitian yang juga membuat peneliti semakin bersemangat dalam menyelesaikan pengembangan bahan ajar matematika adalah penelitian Sukma, Rizal yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Modul dengan Pendekatan Open-Ended Materi Garis dan Sudut untuk SMP/MTs Kelas VII” Metode dalam pengembangan ini menggunakan model penelitian dan pengembangan Borg & Gall yang dimodifikasi. Hasil validitas dari pakar bahan ajar mendapatkan persentase 69,5%, pakar open-ended 69,5%, dan praktisi lapangan 85%, dari pakar bahan ajar dan pakar open-ended mendapatkan kriteria cukup valid/tidak perlu revisi dan dari praktisi lapangan mendapatkan kriteria valid/tidak perlu revisi dan siap untuk uji coba lapangan.

Berdasarkan pemaparan hasil penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti di atas, menunjukkan bahwa pendekatan open-ended efektif dikembangkan pada pelajaran Matematika dan dapat digunakan untuk meningkatkan penalaran siswa.

Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah dibuat maka hipotesis dalam penelitian ini adalah “Bahan ajar yang dikembangkan berbasis pendeketan open ended layak digunakakan untuk meningkatkan kemampuan penalaran siswa”.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D) dengan menggunakan metode deskriptif. Prosedur penelitian pengembangan yang digunakan adalah menurut Borg dan Gall yang terdapat sepuluh langkah pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan. Namun dalam penelitian ini hanya sampai tahap ke-lima yaitu penelitian dan pengumpulan data, perencanaan, pengembangan draf produk, uji coba lapangan awal dan merevisi hasil uji coba. Subyek penelitian ini adalah Guru SD Negeri 1 Genjahan Blora yang berjumlah 3 terdiri dari 1 Guru laki-laki dan 2 Guru perempuan tahun pelajaran 2020/2021. Pengumpulan data diperoleh melalui observasi, angket kebutuhan guru, hasil validasi dari Dosen ahli dan uji coba lapangan awal dengan Guru.

Tehnik analisi data yang digunakan analisis data deskriptif kualitatif. Sedangkan tehnik analisis data yang digunakan untuk mengolah data penelitian yaitu menngunakan data kuantitatif berupa skor penilaian terhadap bahan ajar dari dosen ahli. Bahan ajar dianggap layak diujicobakan dalam skala kecil jika dosen ahli telah memberi validasi dan menyatakan bahwa item klasifikasi sudah sesuai dengan yang diharapkan dan sudah dilakukan revisi.

 

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Di bawah ini adalah rekapitulasi hasil validasi bahan ajar yang dikembangkan berbasis pendekatan open-ended:

Tabel 2 Rekapitulasi Hasil Validasi Bahan Ajar

No Dosen Penilaian Tahap Rata rata per dosen
1 2
1 Ervina Eka Subekti, S.Pd.,M.Pd Materi 80,36 92,86 86,61
2 Dr. Bagus Ardi Saputro, M.Pd Materi 75,00 92,86 83,93
3 Veryliana Purnamasari, S.Pd., M.Pd Materi 75,00 91,07 83,04
  Rata-rata Nilai Validasi Materi   76,79 92,26  
4 Ervina Eka Subekti, S.Pd.,M.Pd Desain 76,79 89,29 83,04
5 Dr. Bagus Ardi Saputro, M.Pd Desain 78,57 91,07 84,82
6 Veryliana Purnamasari, S.Pd., M.Pd Desain 87,5 92,86 90,18
  Rata-rata Nilai Validasi   80,95 91,07  
Rata-Rata Per Tahap 78,87 91,67

 

Di bawah ini adalah rekapitulasi hasil uji coba lapangan awal bahan ajar yang dikembangkan berbasis pendekatan open-ended:

Tabel 3 Rekapitulasi HUji Coba Lapangan Awal Bahan Ajar

No Guru Penilaian Nilai
1 Susanto, S.Pd Materi 83,93
2 Kasni, S.Pd Materi 83,93
3 Kisratni, S.Pd Materi 89,29
4 Susanto, S.Pd Desain 82,14
5 Kasni, S.Pd Desain 85,71
6 Kisratni, S.Pd Desain 91,07
  Rata-rata   86,01

 

Pengembangan bahan ajar ini berbasis pendekatan open-ended terdiri dari 2 (dua) tahap validasi yakni tahap 1 adalah pengajuan produk bahan ajar kepada dosen ahli. Pada validasi tahap pertama ini materi bahan ajar mendapat nilai rata-rata 76,79 sedangkan desain bahan ajar mendapat nilai rata-rata 80,95 dari ketiga dosen. Setelah peneliti merevisi bahan ajar sesuai arahan dari dosen kemudian peneliti menyerahkan bahan ajar kepada dosen dan pada tahap kedua ini materi bahan ajar berbasis pendekatan open-ended mendapat nilai rata-rata 92,26 sedangkan desain bahan ajar mendapat nilai rata-rata 91,07 atau dapat dikategorikan sangat baik.

Setelah melalui dua tahap validasi ahli, materi bahan ajar berbasis pendekatan open-ended juga juga mendapatkan nilai rata-rata 85,71 dan desain bahan ajar mendapatkan nilai rata-rata 86,31 dari 3 Guru subjek penelitian dan masuk dalam kategori sangat baik. Kenaikan nilai rata-rata dari validasi tahap pertama ke tahap kedua dan nilai dari validasi Guru ini menandakan bahan ajar sudah layak diujicobakan ke siswa.

Rencana awal penelitian dan pengembangan ini memang setelah validasi bahan ajar maka bahan ajar akan diujicobakan langsung kepada siswa kelas IV sekolah dasar. Namun, karena situasi di negara masih terjadi pandemi dan dengan pertimbangan yang matang demi kebaikan bersama maka bahan ajar tidak diujicobakan ke siswa.

Walaupun pada penelitian dan pengembangan bahan ajar berbasis pendekatan open-ended ini tidak sampai pada tahap uji coba secara langsung kepada siswa namun dengan berdasarkan hasil pada angket kebutuhan Guru, hasil validasi dua tahap oleh dosen ahli dan hasil uji coba lapangan awal dengan guru dapat dikatakan bahwa bahan ajar berbasis pendekatan open-ended layak digunakan untuk meningkatkan kemampuan penalaran siswa kelas IV Sekolah Dasar.

SIMPULAN DAN SARAN

Hasil dari penelitian dan pengembangan (RnD) bahan ajar matematika berbasi pendekatan open-ended yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa:

  1. Kondisi pelaksanaan pembelajaran sekarang belum dapat meningkatkan kemampuan penalaran siswa, karena belum adanya bahan ajar yang dapat menunjang pembelajaran secara maksimal.
  2. Langkah-langkah pengembangan bahan ajar berbasis pendeketan open ended pada penelitian ini yang dapat meningkatkan penalaran siswa di antaranya adalah:
    1. Peneliti melakukan observasi dan penyebaran angket kebutuhan guru sebelum dilakukan penyusunan proposal.
    2. Proposal disusun dengan bimbingan dari dua dosen pembimbing,
    3. Bahan ajar dibuat berdasarkan bimbingan dari dua dosen pembimbing,.
    4. Validasi bahan ajar dilakukan dua tahap oleh dua dosen ahli materi dan desain bahan ajar.
    5. Bahan ajar sudah diuji cobakan kepada tiga Guru.
  3. Bahan ajar matematika yang dikembangkan berbasis pendeketan open ended layak digunakan untuk meningkatkan kemampuan penalaran siswa.

Peneliti memiliki beberapa saran, di antaranya:

  1. Peneliti menyarankan agar bahan ajar berbasis pendekatan Open-ended digunakan sebagai salah satu perantara Guru untuk meningkatkan kemampuan penalaran siswa.
  2. Disarankan agar diadakan penelitian lebih lanjut untuk menggunakan Bahan ajar berbasis pendekatan Open-ended dalam meningkatkan hasil kemampuan siswa yang lain.
  3. Pada penelitian ini bahan ajar berbasis pendekatan Open-ended diterapkan dimateri FPB/KPK pada muatan pelajaran Matematika Kelas IV Sekolah Dasar, peneliti menyarankan agar bahan ajar berbasis pendekatan Open-ended dapat diterapkan pada materi dan muatan pelajaran yang lain.
  4. Jika tidak ada pandemi corona, disarankan agar menerapkan pembelajaran dengan bahan ajar yang dikembangkan berbasis pendekatan Open-ended secara langsung kepada siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Abu Hayyan, Muhammad Ibn Yusuf. 1993. Al-Bahr al-Muhit. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah.

Asep, dkk. 2012. Pengembangan Bahan Ajar. Bandung: Direktorat UPI

Agus N Cahyo. 2013. Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar Teraktual Dan Terpopuler. Jogjakarta: Divapres

Destiana Vidya Prastiwi. (2011). Hubungan Antara Konsentrasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas IV SD Sekecamatan Wates Kabupaten Kulon Progo. Skripsi tidak diterbitkan.Universitas Negeri Yogyakarta.

Erik, Hendra. 2013. Pengembangan Kreativitas Siswa Sekolah Dasar Melalui Pembelajaran Matematika Open-Ended. Madiun: IKIP PGRI Madiun.

Ghufron, Nur dkk. 2012. Gaya Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Heri Retnowati. 2008. Matematia Untuk SD Kelas IV. Jakarta: Arya Duta

Lestari dan Yudhanegara. 2015. Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung: PT. Refika Aditama

Lestari, Neni dkk. 2013. Pengaruh Pendekatan Open-ended Terhadap Penalaran Matematika Siswa Sekolah Menengah Pertama Palembang. Palembang: FKIP UNSRI

Mayasari, Dian. 2019. Pengembangan Bahan Ajar Segitiga Dengan Pendekatan Open Ended Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika. Bangka Belitung: Jurnal Inovasi Matematika (Inomatika) Vol. 1, No. 2,

Miftahul Huda. 2014. Model-Model dan Pembelajaran. Malang: Pustaka Pelajar.

Mulyana. 2000. Rahasia Matematika. Surabaya: Edutama Mulya

Sadjati, Ida Malati. 2012. Pengembangan Bahan Ajar. In: Hakikat Bahan Ajar. Universitas Terbuka, Jakarta, pp. 1-62. ISBN 9790110618

Soleh, Mohammad. 1999. Pokok-pokok Pengajaran Matematika Sekolah. Depdikbud

Suherman, Erman. 2011. Strategi Pembelejaran Matematika Kontemporer.

Sulianto, Joko. 2011. Keefektifan Model Pembelajaran Kontekstual Dengan Pendekatan Open Ended Dalam Pemecahan Masalah. Semarang: IKIP PGRI Semarang.

, dkk. 2019. Analisis Implementasi Pembelajaran di Sekolah Dasar pada
Pengembangan Model Advance Organizer berbasis Pendekatan Open Ended untuk Meningkatkan Penalaran Siswa
. International Journal of Elementary Education, Volume 3 Nomor 4. Hal 398.

Suparlan. 2019. Teori Konstruktivisme Dalam Pembelajaran. Islamika: Jurnal Keislaman dan Ilmu Pendidikan Volume 1, Nomor 2, Juli 2019; 79-88

Suripto. 2014. Peningkatkan Kemampuan Menentukan FPB dan KPK Melalui
Penggunaan Media Pohon Faktor pada Siswa Kelas V MI Hayatul Afkar
Tlogogede Balongpanggang Kabupaten Gresik. Surabaya: UIN Sunan Ampel Surabaya

Soeyono, Yandri. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Matematika dengan Pendekatan Open-ended untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa SMA. Yogyakarta: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 9 – Nomor 2

Solikhah, dkk. 2018. Efektifitas Model Pembelajaran Open-Ended Terhadap Prestasi Belajar Matematika ditinjau fari Kreativitas Siswa. Tegal: Universitas Pancasakti Tegal.

Sukma, Rizal Mohammad. 2017. “Pengembangan Bahan Ajar Modul dengan Pendekatan Open-Ended Materi Garis dan Sudut untuk SMP/MTs Kelas VII”. IAIN Tulungagung

Tri, Wijayanti. (2011). Pengembangan Student Worksheet Berbahasa Inggris SMP Kelas VIII Pada Pembelajaran Aljabar Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dengan Pendekatan Pemecahan Masalah Berbasis Kontruktivisme. Universitas Negeri Yogyakarta.