PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN

MENULIS TEKS EKSPLANASI DENGAN MENGGUNAKAN

MEDIA VIDEO GEJALA ALAM PADA SISWA KELAS V SDN 02 PENDEM

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

 

Catur Wahyudi

Program Pascasarjana Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

 

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian ini adalah teknik observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Instrumen tes digunakan untuk mengetahui kemampuan menulis teks eksplansi siswa kelas V SDN 02 Pendem Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar. Hasil test menunjukan, kemampuan rata-rata siswa dalam menulis teks eksplansi dengan menggunakan media vidio gejala alam adalah 76,93. Setelah dikonvermasi skala seratus, rata-rata tersebut masuk dalam rentang skor 75,09 sampai 78,75. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan menulis teks eksplansi dengan media vidio siswa kelas V SDN Mojogedang kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2019/2020 adalah hampir sedang. Hasil penelitian tentang kemampuan menulis teks eksplansi siswa berdasarkan aspek isi, organisasi, kosakata, penggunaan bahasa dan mekanik adalah cukup baik. Namun, siswa masik kesulitan untuk mengembangkan kalimat dari ide yang sudah ada. Selain itu, siswa masih sering melakukan kesalahan dalam penulisan ejaan, penggunaan tanda baca, dan penulisan huruf kapital. Berdasarkan penelitian ini, peneliti memberikan saran kepada guru Bahasa Indonesia, siswa, dan peneliti lain. Guru sebaiknya mengajarkan pengetahuan materi dasar teks eksplansi. Selain itu juga sebaiknya guru lebuh bervariasi dalam memilih media dan memberikan evaluasi berkaitan dengan kesalahan siswa yng berkaitan dalam menulis teks eksplansi. Peneliti lain diharapkan dapat mengembangkan penelitian sejenis dengan media yang berbeda atau dengan jenis teks yang berbeda.

Kata kunci: Menulis, media, Teks Eksplansi

 

PENDAHULUAN

Media pembelajaran memiliki peran yang dapat menunjang keberhasilan kegiatan pembelajaan. Penggunaan media pembelajaran yang tepat akan berdampak pada hasil pembelajaran yang lebih baik. Media dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam menggali informasi dan memahami materi pembelajaran yang diajarkan. Secara langsung media pembelajaran merupakan pendukung untuk kelancaran proses pembelajaran, meningkatkan minat dan daya tarik siswa dalam mengikuti pembelajaran, dan dengan itu tujuan pembelajaran akan sangat terbantu dalam pencapaiannya. Hamalik (via Arsyad, 2011: 15-16) menerangkan bahwa “Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis erhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.”Saat ini, terdapat berbagai program (software) komputer yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran yang efektif dan interaktif. Arsyad (2011: 9) mengatakan bahwa media yang baik adalah media yang mampu melibatkan banyak alat indera siswa, karena semakin banyak alat indera yang terlibat, maka semakin besar pula kemungkinan siswa untuk dapat mengerti dan memahami materi pelajaran. Salah satu aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat media pembelajaran yang terdiri dari serangkaian gambar dan suara atau audio adalah vidio. Vidio merupakan media i animasi yang berjalan dengan sistem operasi windows. Aplikasi ini sangat memungkinkan untuk membuat media pembelajaran interaktif yang melibatkan indera penglihatan dan pendengaran siswa. Media pembelajaran yang dikembangkan dengan vidio memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan media yang lain, yaitu dapat menyajikan materi secara visual diikuti dengan penjelasan suara, lebih menarik dan menyenangkan sehingga dapat menumbuhkan dan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Selain itu, media tersebut dapat digunakan secara individual maupun klasikal. Media pembelajaran ini juga dapat digunakan berulang-ulang, sehingga siswa yang belum memahami materi pelajaran dapat mengulang kembali kegiatan belajarnya secara mandiri, mengingat setiap siswa memiliki tingkat daya serap yang berbeda. Berdasarkan Kurikulum 2013 tingkat SD, pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V terdapat beberapa jenis teks yang akan dipelajari oleh sisw antara lain teks teks deskripsi, teks eksposisi, dan eksplanasi tentang gejala alam Eksplanasi adalah jenis teks yang baru diajarkan pada Kurikulum 2013, sehingga masih ada beberapa guru yang mengalami kesulitan untuk mengajarkan teks eksplanasi. Salah satu hal penting dan selalu mendapatkan perhatian serius di dalam pembelajaran adalah penyampaian materi pelajaran supaya mudah dimengerti atau dipahami oleh siswa. Pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan oleh 3 guru, salah satunya dipengaruhi oleh pemilihan metode dan media pembelajaran. Selama ini, mayoritas guru hanya menyampaikan materi dengan metode ceramah yang berdampak pembelajaran yang monoton dan membosankan.

Oleh karena itu, dengan adanya media pembelajaran interaktif teks eksplanasi berbasis vidio diharapkan dapat membantu guru untuk mengajarkan teks eksplansi dengan mudah kepada siswa sehingga siswa dapat memahami materi pembelajaran dengan baik.

Seberapa tinggi kemampuan menulis teks eksplansi dengan menggunakan media vidio gejala alam pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 02 Pendem Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar pada tahun pelajaran 2019/2020?

LANDASAN TEORI

Pembelajaran Menulis

Menulis pada dasarnya adalah proses untuk mengemukakan ide dan gagasan dalam bahasa tulis. Oleh sebab itu, Akhadiah (dalam Abidin, 2013: 181) memandang menulis adalah sebuah proses, yaitu proses penuangan gagasan atau ide ke dalam bahasa tulis yang dalam praktiknya proses menulis diwujudkan dalam beberapa tahapan yang merupakan satu sistem yang utuh. Menulis memiliki kesamaan makna dengan mengarang yaitu segenap kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami (Abidin, 2013: 181). Dari definisi ini dapat dikemukakan bahwa menulis adalah sebuah proses berkomunikasi secara tidak langsung antara penulis dengan pembacanya. Produk menulis yang dihasilkan seorang penulis diproduksi melalui berbagai tahapan. Tahapan tersebut terbentang dari tahap pemerolehan ide, pengolahan ide hingga pemroduksian ide. Pada tahap pemerolehan ide, penulis mendayagunakan kepekaannya untuk mereaksi berbagai fenomena hidup dan kehidupan manusia yang diketahuinya melalui berbagai peranti pemerolehan ide. Pada tahap pengolahan ide, penulis akan mendayagunakan beberapa kemampuan meliputi kemampuan berpikir, kemampuan berasa, dan kemampuan berimajinasi. Pada tahap pemroduksian ide, penulis akan menggunakan peranti produksi ide yakni pengetahuan bahasa dan pengetahuan konvensi karya. Pengetahuan bahasa merupakan peranti utama yang digunakan oleh penulis dalam mengemas gagasan yang telah diolahnya. Melalui penggunaan pengetahuan atau kemampuan berbahasa ini sebuah ide dikemas sesuai dengan tujuannya serta memenuhi asas ketatabahasaan yang berterima di kalangan pembacanya (Abidin, 2013: 184).

Pembelajaran menulis sampai saat ini masih menjadi bahan penelitian yang digemari. Hal ini sejalan dengan kenyataan bahwa pembelajaran menulis masih menyisakan sejumlah masalah serius. Oleh karena itu, dalam rangka mewujudkan pembelajaran menulis yang harmonis, bermutu, dan bermartbat harus diketahui terlebih dahulu prinsip-prinsip pembelajaran menulis. Berikut merupakan prinsip-prinsip pembelajaran menulis menurut Brown (Abidin 2012: 192): (1) Pembelajaran menulis merupakan pelaksanaan praktik menulis yang baik; (2) Pembelajaran menulis harus dilaksanakan dengan menyeimbangkan antara proses dan produk; (3) Pembelajaran menulis harus menyeimbangkan latar belakang budaya literasi siswa; (4) Pembelajaran menulis harus senantiasa dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan whole language khususnya untuk menggabungkan antara membaca dan menulis; (5) Pembelajaran menulis harus dilaksanakan dengan menerapkan kegiatan menulis otentik seoptimal mungkin; (6) Pembelajaran menulis harus dilaksanakan dalam tiga tahap yakni tahap pramenulis, tahap menulis, dan tahap pasca menulis; (7) Gunakan strategi pembelajaran menulis interaktif, kooperatif, dan kolaboratif; (8) Gunakan strategi yang tepat untuk mengoreksi kesalahan dalam menulis; (9) Pembelajaran menulis harus dilakukan terlebih dahulu dengan menjelaskan aturan penulisan, misalnya jenis tulisan, konvensi tulisan, dan retorika menulis sebagaimana yang harus digunakan siswa selama tugas menulis.

Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi merupakan salah satu teks yang terdapat pada silabus tingkat SD dalam kurikulum 2013. Pembelajaran menyusun teks eksplanasi terdapat dalam KD yakni menyusun teks eksplanasi dengan karkteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran menyusun teks eksplanasi ditujukan untuk kelas V SD dan dibelajarkan pada semester genap. Dari keempat aspek keterampilan berbahasa, salah satu keterampilan yang digunakan untuk menyusun teks ialah dengan menggunakan keterampilan menulis. Pembelajaran menulis teks eksplanasi dimaksudkan agar peserta didik dapat terlatih mengemukakan pandangannya, menggali kemampuan dan potensi diri tentang topik tersebut. Tugas guru dalam pembelajaran menyusun teks eksplanasi ini adalah menumbuhkan kreatifitas peserta didik untuk menyusun teks eksplanasi dengan struktur dan memperhatikan bahasa yang baik dan benar. Pembelajaran menyusun teks eksplanasi ini difokuskan pada menyusun teks eksplanasi dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan.

Teks adalah ujaran (lisan) atau tulis bermakna yang berfungsi untuk mengekspesikan gagasan (Priyatni, 2014: 65). Ketika mengekspresikan gagasan dalam bentuk teks, kita harus memilih kata-kata dan memiliki strategi untuk menyajikan kata-kata itu agar gagasan tersampaikan dengan baik.Pilihan kata dengan strategi penyajian kata-kata tersebut sangat ditentukan oleh tujuan dan situasi (konteks). Hal ini karena teks adalah proses sosial yang berorientasi pada tujuan sosial tertentu dan dalam konteks situasi tertentu pula. Ketika menyusun teks untuk tujuan tertentu, berarti kita melakukan pemilihan bentuk dan struktur teks yang akan kita gunakan agar pesan tersampaikan secara tepat. Pemilihan struktur teks oleh penutur untuk mencapai suatu tujuan dalam suatu kegiatan sosial komunikatif ditentukan oleh konteks situasi yang dihadapi. Suatu tindakan komunikasi yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu diwujudkan dalam bentuk kongkret berupa teks. Untuk satu tujuan yang sama, biasanya baik tidak digunakan satu teks yang persis sama selamanya. Meskipun sama, kemiripan antara teks-teks tersebut dapat dengan mudah diidentifikasi. Beberapa teks yang memiliki kemiripan dalam tindakan yang dilakukan itulah yang biasanya dikelompokkan dalam satu genre yang sama (Priyatni, 2014: 66).

Teks dapat dikelompokkan menjadi dua kategori besar (genre), yaitu genre sastra dan genre faktual (Priyatni, 2014: 66).Genre sastra bertujuan untuk mengajuk emosi dan imajinasi pembaca.Genre sastra membuat pembaca tertawa, menangis, dan merefleksi diri/menyucikan diri.Genre sastra dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu teks naratif, puitik dan dramatik. Genre faktual menghadirkan informasi atau gagasan dan bertujuan untuk menggambarkan, menceritakan, atau meyakinkan pembaca. Termasuk dalam kategori genre faktual, antara lain teks eksplanasi eksposisi, prosedur, deskripsi, diskusi, dan laporan hasil observasi. Kurikulum 2013 untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan teks sebagai sarana pembelajaran. Oleh karena itu, dapat dinyatakan bahwa kurikulum 2013 untuk mata pelajaran bahasa Indonesia berbasis teks.

Teks yang berisi penjelasan tentang proses yang berhubungaan dengan fenomenafenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya dan lainnya disebut teks eksplanasi. Teks eksplanasi berasal dari pertanyaan penulis terkait „mengapa‟ dan „bagaimana‟ suatu fenomena terjadi. Teks eksplanasi bertujuan untuk menjelaskan proses pembentukan atau kegiatan yang terkait dengan fenomena-fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan, atau budaya (Priyatni, 2014: 82). Teks eksplanasi memiliki struktur isi yang umum, judul, pembuka, inti, dan penutup. Pembuka teks eksplanasi berupa pernyataan umum definisi fenomena yang dijelaskan, konteks, atau karakteristik umum. Pada bagian inti, teks eksplanasi menjelaskan proses terjadinya sesuatu atau menjawab mengapa sesuatu terjadi. Bagian penutup teks eksplanasi dapat berupa simpulan atau opini penulis terkait dengan fenomena yang dijelaskan (Priyatni, 2014: 82) Menulis teks eksplanasi merupakan sebuah komponen yang dibelajarakan dalam suatu kegiatan belajar mengajar. Kegiatan menulis teks eksplanasi ini merupakan kegiatan dari hasil pengamatan siswa mengenai teks tersebut. Hasil akhir dari sebuah pembelajaran adalah menulis hasil observasi siswa mengenai teks eksplanasi, baik isi, struktur, maupun kebahasaan yang terdapat dalam tekeksplanasi. Dalam menuliskan teks eksplanasi, ada struktur yang dituliskan, diantaranya adalah sebagai berikut: (a) Judul dituliskan untuk menggambarkan fenomena yang hendak dijelaskan; (b) Penjelasan umum menuliskan tentang fenomena yang akan dibahas, bisa berupa pengenalan fenomena alam, maupun fenomena sosial. Dituliskan dan dijelaskan tentang penjelasan umum yang tertera pada teks; (c) Deretan penjelas dituliskan untuk mengetahui apa saja yang terjadi pada fenomena alam maupun sosial. Berisi suatu penjelasan sebab akibat yang ditimbulkan dari bencana alam; dan (d) Interpretasi merupakan teks penutup yang bersifat pilihan.

Dilihat dari bahasanya, teks eksplanasi juga memiliki kekhasan yang membedakannya dengan teks-teks yang lain. Ciri bahasa pada teks eksplanasi antara lain: (1) Memuat istilah; (2) Struktur kalimatnya menggunakan kata sambung yang menunjukkan hubungan sebab akibat; (3) Menjelaskan kondisi (menjelaskan fenomena bukan menceritakan masa lalu; dan (d) Penggunaan konjungsi urutan/sekuen (Priyatni, 2014: 85)

Langkah Menulis Teks Eksplanasi

Berikut langkah-langkah dalam menyusun teks eksplanasi: (1) Menentukan objek/fenomena alam yang akan ditulis dalam entuk teks eksplanasi; (2) Mengumpulkan data-data/informasi tentang objek/fenomena alam tersebut; (3) Menyusun struktur teks eksplanasi sebagai kerangka karangan; (4) Mengembangkan struktur teks menjadi teks eksplanasi; (5) Memberi judul teks eksplanasi dan (6) Memeriksa ketepatan pilihan kata, ejaan, dan struktur kalimat dalam teks eksplanasi.

Media Pembelajaran

Brown (Suliani, 2004: 54) mengatakan bahwa media yang digunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar dapat memengaruhi efektivitas program instruksional. Kegiatan belajar mengajar tentu saja diperlukan adanya media dalam pembelajaran. Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar (Suliani, 2004: 59). Sedangkan menurut KBBI (2009: 571) media merupakan sarana; wahana; perantara; penghubung. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, elektronis, atau untuk mencakup, memproses, dan menyusun kembali informasi visual dan verbal. Dari berbagai pendapat tersebut penulis mengacu pada pendapat Suliani (2004: 59) yang menyatakan media adalah salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar. Apapun batasan yang diberikan, ada persamaan-persamaan dintaranya yaitu bahwa media adalah sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya.

METODE PENELITIAN

Sumber Data Dan Data

Sumber data pada penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V SDN 02 Pendem Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2019/2020.

Data penelitian diperoleh dari wawancara dengan guru dan siswa, observasi terhadap aktifitas pembelajaran, serta dokumentasi hasil dan kegiatan pembelajaran untuk dianalisis.

Teknik Pegumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian yaitu:

Wawancara

Teknik wawancara merupakan teknik penggalian data melaui percakapan yang dilakukan dengan maksud tertentu, dari dua pihak atau lebih. Menurut Lincoln dan Guba (dalam Nugrahani, 2018: 125) wawancara dapat dilakukan untuk mengkonstruksi perihal orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian, merekonsturksi kebulatan harapan pada masa yang akan datang, memverifikasi, mengubah, dan memperluas informasi dari berbagai sumber, dan mengubah atau memperluas kosntruksi yang dikembangkan peneliti sebagai triangulasi.

Wawancara dilakukan untuk memeroleh informasi langsung yang lebih mendalam dari informasi mengenai suatu perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran yang sering dilakukan informan. Subjek yang dijadikan narasumber dalam wawancara adalah guru dan siswa kelas V SDN 02 Pendem Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar.

Observasi

Observasi dilakukan agar dapat menganalisis dan melakukan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku individu atau kelompok secara langsung, sehingga memeroleh gambaran yang luas tentang masalah yang diteliti. Selain itu dengan observasi dapat mengamati secara visual objek yang dikaji sehingga validitas datanya lebih mudah dipenuhi.

Observasi dilakukan dengan berpegang pada pedoman observasi dan didukung fotografi. Observasi ini dilaksanakan pada saat kegiatan penelitian berlangsung. Pertama yang dilakukan adalah melihat RPP yang dibuat oleh guru untuk dinilai. Selanjutnya melakukan pengamatan lansung di kelas sehingga peneliti dapat melihat dan memantau guru dan siswa kelas V SDN 02 Pendem Kecamatan Mojgoedang Kabupaten Karanganyar pada proses pembelajaran teks eksplanasi berdasarkan kurikulum 2013.

Dokumentasi

Pada dasarnya semua dokumen yang berkaitan dengan topik penelitian, dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafirkan, dan bahkan meramalkan data Moleong (dalam Nugrahani, 2018: 143)

Menurut Guba & Lincoln (dalam Nugrahani, 2018: 143) pemanfaatan dokumen dilakukan atas alasan:

  • Dokumen merupakan sumber daa yang bersifat stabil, kaya, dan mendorong.
  • Dokumen berguna sebagai bukti pengujian.
  • Dokumen bersifat ilmiah, sesuai konteks, dan lahir dalam konteks.
  • Dokumen tidak reaktif sehingga memudahkan peneliti untuk mengkaji.
  • Membuka kesempatan untuk memperluas pengetahuan terhadap sesuatu yang dimiliki oleh peneliti.

Dokumentasi berupa pengambilan foto yang diperolah pada saat terjadinya proses pembelajaran. Foto-foto tersebut merupakan suatu kegiatan pelaksanaan penelitian tindakan dari awal pembelajaran sampai dengan berakhirnya pembelajaran dan hasil kerja siswa, silabus RPP yang dibuat oleh guru dan hasil kerja siswa.

Teknik Analisis Data

  1. Data berupa hasil tulisa siswa dikumpulkan untuk dinilai berdasarkan rubrik penilaian teks eksplansi
  2. Membuat tabulasi persiapan menghitung skor rata-rata
  3. Menghitung skor rata-rata (mean) dan simpangan baku
  4. Menghitung skor rata-rata (mean) dengan rumus

=

X = skor rata-rata

∑fx = Jumlah Skor

N = Jumlah Sampel

  1. Menghitung simpangan baku dengan rumus

S =  –

Keterangan

S          = Simpangan baku

= Jumlah Skor yang dikuadratkan

= Jumlah Skor

N          = Jumlah Sampel

  1. Mengonversi skor menjadi skala 100 dari hasil rata-rata (mean) dan simpangan baku. Berikut tabel pedoman konversi angka ke skala seratus
  2. Mengonversi skor kedalam pedoman perhitungan prosentase skala seratus untuk mengetahui kemampuan menulis teks dengan menggunakan media vidio gejala alam kelas V SDN 02 Pendem Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar untuk mengetahui seberapa tinggi kemampuan siswa dalam menulis teks eksplansi skor dikonversikan kedalam perhitungan prosentase skala seratus berikut ini:

Tabel 4. Pedoman Perhitungan Prosentase Skala Seratus

Interval Prosentase

Tingkat Penguasaan

Nilai Ubahan

Skala Seratus

Keterangan
96% – 100% 100 Sempurna
86% – 95% 90 Baik Sekali
76% – 85% 80 Baik
66% – 75% 70 Cukup
56% – 65% 60 Sedang
46% – 55% 50 Hampir Sedang
36% – 45% 40 Kurang
26% – 35% 30 Kurang Sekali
16% – 25% 20 Buruk
0% – 15% 10 Buruk Sekali

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Data

Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data kuantitatif berupa skor hasil menulis teks eksplansi dengan menggunakan vidio. Data tersebut diperoleh dari hasil menulis 28 siswa SDN 02 Pendem Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2019/2020. Untuk memperoleh data, peneliti memberikan tes kepada siswa.

Hasil menulis siswa tersebutdiberi skor berdasarkan rubrik penilaian teks menulis eksplansi yang dimodifikasi pada tabel. Tulisan siswa

Tabel 5. Persiapan penghitungan Skor rata-rata dan Simpangan Baku

No Skor (x) Frekuensi (f) (f) x F ()
1 85 3 255 21675
2 84 2 168 14112
3 83 3 249 20667
4 81 1 81 6561
5 80 3 240 19200
6 79 1 79 6241
7 78 4 312 24336
8 76 1 76 5776
9 74 2 148 10952
10 72 1 72 5184
11 69 3 207 14283
12 68 1 68 4624
13 67 2 134 8978
14 65 1 65 4225
Jumlah siswa

= 28

∑ fx =2154 ∑ F ()= 166.814

Keterangan

X                      = Skor siswa

F                      = Frekuensi

(f) x      = Frekuensi kemunculan skor dikalikan skor

F ()  = Frekuensi kemunculan skor dikalikan skor yg dikuadratkan

∑ fx      = Jumlah seluruh skor

∑ F () = Jumlah skor yang dikuadratkan

Berdasarkan tabel di atas skor tertinggi adalah 85 dan skor terendah 65. Jumlah seluruh skor 2154 dan jumlah skor yang dikuadratkan adalah 166.184. skor inilah yang akan digunakan untuk menghitung skor rata-rata dan simpangan baku.

Analisis Data

Perhitungan Kemampuan Menulis Teks Eksplansi dengan menggunakan Vidio di Sd …….dapat diketahui dengan perhitungan sebagai berikut:

=

=  = 76 93

Jadi skor kemampuan menulis teks eksplansi dengan menggunakan media vidio siswa kelas V SDN …. Adalah 76,93. Untuk menghitung skor konversi, peneliti perlu menghitung simpangan baku dengan cara sebagai berikut:

S =  –

=  –

 

=

S = 39 = 7,32

Jadi hasil simpangan baku adalah 7,32

Setelah mengetahui skor rata-rata dan simpangan baku, skor dapat dikonversikan kedalam skala seratus untuk mengetahui kemampuan menulis teks eksplansi dengan menggnakan media vidio

Tabel 6. konversi dapat dilihat sebagai berikut

Skala sigma Skala angka Skala seratus
+ 2,25 76,93+ 2,25 (7,33)= 93,42 100
+ 1,75 76,93+1,75 (7,33)= 89,76 90
+ 1,25 76,93+1,25 (7,33)= 86,09 80
+ 0,75 76,93+0,75 (7,33)= 82,42 70
+ 0,25 76,93+0,25 (7,33)= 78,76 60
– 0,25 76,93 -0,25 (7,33)= 75,09 50
– 0,75 76,93 -0,75 (7,33)= 71,43 40
– 1,25 76,93 -1,25 (7,33)= 67,76 30
– 1,75 76,93 -1,75 (7,33)= 64,10 20
– 2,25 76,93 -2,25 (7,33)= 60,43 10

 

Tabel diatas menunjukan bahwa kemampuan siswa menulis teks eksplansi dengan menggunakan media vidio dikatagorikan:

sempurna apabila memperoleh sekor 93,42 keatas, Baik Sekali apabila memperoleh sekor 89,76 sampai 93,41, Baik apabila memperoleh sekor 86,09 sampai 89,75, Cukup apabila memperoleh sekor 82,42 sampai 86,08, Sedang apabila memperoleh sekor 78,76 sampai 82,41, Hampir Sedang apabila memperoleh sekor 75,09 sampai 78,75, Kurang apabila memperoleh sekor 71,43 sampai 75,08, Kurang Sekali apabila memperoleh sekor 67,76 sampai 71,24, Buruk apabila memperoleh sekor 64,10 sampai 67,42, Buruk Sekali apabila memperoleh sekor 60,43 sampai 64,09.

Pembahasan

Tabel 7. Hasil Penilaian Menulis Eksplansi siswa kelas V SDN 02 Pendem Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar

No Nama Aspek Jumlah
1 2 3 4 5
1 Abdul 20 13 14 14 4 65
2 Abu nasir 27 17 17 17 6 84
3 Aldrix 21 17 15 14 5 72
4 Anastasya 21 16 13 14 5 69
5 Anisa 25 16 16 16 6 79
6 Arfin nanda 27 18 17 17 6 85
7 Aurel 21 14 15 14 5 69
8 Clarissa 26 17 18 16 6 83
9 Desi 20 14 14 14 5 67
10 Eka Titania 25 16 16 15 6 78
11 Eva Dewi 21 14 13 13 6 67
12 Heru 24 14 14 16 6 74
13 Izzat Haris 25 16 17 16 6 80
14 Luthfiyan 25 16 17 16 6 80
15 Mediyanto 26 18 17 17 5 83
16 Natasy frysa s 26 18 14 15 5 78
17 Oktavia 27 18 17 17 6 85
18 Rafa nur aji 26 17 18 16 6 83
19 Rafa putra 25 17 18 17 7 84
20 Rahayu 21 15 13 13 6 68
21 Reyhan 26 18 14 15 5 78
22 Rima 25 16 17 16 6 80
23 Riski 25 17 14 14 6 76
24 Sefi Ramadhani 21 16 13 14 5 69
25 Taufiq 26 18 14 15 5 78
26 Tifani 25 17 18 18 7 85
27 Verlen 25 16 17 16 7 81
28 Zahra 24 14 14 16 6 74
  Jumlah 576 454 437 430 157 2154
  Rata-rata 20,57 16,21 15,60 15,36 5,61 76,93

 

Keterangan

  1. Aspek Isi
  2. Aspek Organisasi
  3. Aspek Kosakata
  4. Aspek Penggunaan Bahasa
  5. Aspek Mekanik

Berdasarkan tabel diatas, nilai tertinggi hasil menulis teks eksplansi siswa sebesar 85 ada 3 siswa yaitu, Arfin Nanda, Oktavia, Tifani Sedangkan yang mendapat nilai terendah atau 65 yaitu Abdul. Dilihat rata-rata setiap aspek hasil menulis teks eksplansi siswa kelas V SDN 02 Pendem Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar sebagai berikut:

Aspek 1si

Pada aspek ini rata – rata 20,57 dalam kriteria sedang-cukup. Hasil tulisan siswa dinilai berdasarkan penguasaan tema tulisan, substantif penguasaan permasalahan terbatas, substansi kurang, pengembangan topik tidak memadai

Aspek Organisasi

Pada aspek ini rata – rata 16,21, Cukup-baik, Cukup menguasai tema teks ekplansi cukup memadai pengembangan teks eksplansi terbatas: relevan dengan tema tetapi kurang terinci

Aspek Kosakata

Pada aspek ini rata – rata 15,60 Cukup – Baik: penggunaan kata memadai; pilihan bentuk dan penggunaan kata/ungkapan kadang salah tetapi tidak mengganggu

 

Aspek Penggunaan Bahasa

Pada aspek ini rata – rata 15,36, Cukup – Baik: konstruksi sederhana tetapi efektif, terdapat kesalahan kecil, terjadi sejumlah kesalahan dalam penggunaan bahasa, tidak banyak ciri kebahasa teks ekspansi

Mekanik

Pada aspek ini rata – rata 5,61, Cukup – Baik: kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan, tanda baca, penulisan huruf kapital dan penataan paranggraf, tetapi tidak mengaburkan tema

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 28 siswa kelas V SDN 02 Pendem Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar, diketahui bahwa menulis teks eksplansi dengan media vidio adalah sebagai berikut: Kemampuan rata-rata siswa dalam menulis teks eksplansi dengan menggunakan media vidio adalah 76,93. Setelah dikonvermasi skala seratus, rata-rata tersebut masuk dalam rentang skor 75,09 sampai 78,75. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan menulis teks eksplansi dengan media vidio siswa kelas V SDN Mojogedang kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2019/2020 adalah hampir sedang. Hasil penelitian tentang kemampuan menulis teks eksplansi siswa berdasarkan aspek isi, organisasi, kosakata, penggunaan bahasa dan mekanik adalah cukup baik. Namun, siswa masik kesulitan untuk mengembangkan kalimat dari ide yang sudah ada. Selain itu, siswa masih sering melakukan kesalahan dalam penulisan ejaan, penggunaan tanda baca, dan penulisan huruf kapital.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus. 2013. Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter.Bandung: Refika Aditama.

Abidin, Yunus. 2014. Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013.Bandung: Refika Aditama.

Nugrahani, Farida (2018). Metode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan Nahasa. CakraBook Solo

Priyatni, Endah Tri. 2014. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.

Suliani, Ni Nyoman Wetty. 2004. Media Pembelajaran (Bahan Ajar). Bandar Lampung: Universitas Lampung.