PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) TEMA 1 DIRIKU

PESERTA DIDIK KELAS I SD NEGERI TLOGOMOJO PADA SEMESTER I

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

 

Puji Utami

Guru Kelas I SD Negeri Tlogomojo

 

ABSTRAK

Tujuan dalam penelitian ini adalah 1) mendeskripsikan penggunaan Metode Gallery Walk dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Tema 1 Diriku pada peserta didik Kelas I SD Negeri Tlogomojo pada Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019 dan 2) menganalisis penggunaan Metode Gallery Walk terhadap peningkatan hasil belajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Tema 1 Diriku pada peserta didik Kelas I SD Negeri Tlogomojo pada Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam penelitian ini, penulis merupakan Guru Kelas I SD Negeri Tlogomojo yang melakukan tindakan dengan menggunakan Metode Gallery Walk dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Tema 1 Diriku. Penelitian ini berlokasi di SD Negeri Tlogomojo. Penelitian ini berlangsung pada Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019. Subjek penelitian ini adalah peserta didik Kelas I SD Negeri Tlogomojo pada Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019 sebanyak delapan belas anak, terdiri dari dua belas putra dan enam putri. Sumber data penelitian ini adalah peserta didik sebagai subjek penelitian. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah teknik nontes dan teknik tes. Alat pengumpulan data adalah lembar pengamatan, aplikasi kamera dan soal ulangan harian. Teknik analisis data penelitian ini adalah deskriptif komparatif. Validitas data penelitian ini dengan triangulasi metode. Prosedur penelitian ini adalah model spiral dari Kemmis dan McTaggart. Prosedur penelitian ini adalah model spiral dari Kemmis dan McTaggart. Hasil penelitian ini adalah penggunaan Metode Gallery Walk meningkatkan hasil belajar. Pada Kondisi Awal, nilai rata-rata sebesar 73,33 dan ketuntasan sebesar 72,22%. Pada Siklus I, nilai rata-rata sebesar 73,33 dan ketuntasan sebesar 72,22%. Pada Siklus II, nilai rata-rata sebesar 85,55 dan ketuntasan sebesar 83,33%. Peningkatan hasil belajar telah memenuhi indikator keberhasilan tindakan, hipotesis penelitian terbukti benar dan tujuan penelitian tercapai pada Siklus II.

Kata Kunci:    Metode Gallery Walk, Hasil Belajar, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPkn), Diriku.

 

PENDAHULUAN

Pembelajaran dengan Kurikulum 2013 (Kurtilas) identik dengan belajar dalam kelompok. Peserta didik belajar bersama dan bekerja sama sesuai dengan komposisi kelompok. Namun, belajar dalam kelompok belum sering dipraktikan. Belajar dalam kelompok sering dianggap tidak praktis dan tidak efektif. Sedangkan belajar secara klasikal masih dominan, walaupun efektivitasnya juga tidak tinggi.

Pembelajaran di Kelas I SD Negeri Tlogomojo pada awal Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019 juga sering berlangsung secara klasikal. Pada Tema 1 Diriku Subtema 1 Aku dan Teman Baru dan Subtema 2 Tubuhku, peserta didik belum mengetahui aturan yang berlaku di rumah, tidak terbiasa mengucapkan salam ketika keluar-masuk rumah, tidak terbiasa berdoa ketika melakukan kegiatan di rumah dan kurang memperhatikan kebiasaan dalam menjaga kesehatan, sehingga mengalami kesulitan belajar dengan hasil belajar yang tidak memuaskan. Sesuai dengan nilai ulangan harian, hasil belajar dengan nilai rata-rata sebesar 61,11 dan ketuntasan sebesar 44,44%. Nilai rata-rata masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 70 dan ketuntasan tidak memenuhi ketuntasan minimal sebesar 75%.

Metode Gallery Walk merupakan salah satu metode belajar kooperatif dengan media gambar. Pembelajaran dengan Metode Gallery Walk ditunjang dengan media gambar sebagai tugas kelompok sekaligus media pembelajaran. Media gambar diurutkan sesuai dengan kronologi yang logis. Selain itu, masing-masing kelompok juga memajang hasil tugas kelompok tersebut di sudut-sudut kelas yang ditentukan, sehingga masing-masing kelompok menganalisis hasil tugas kelompoknya dengan hasil tugas dari kelompok-kelompok yang lain. Dengan demikian, pembelajaran dengan Metode Gallery Walk tidak hanya sekedar duduk di kursi masing-masing, tetapi juga berkeliling kelas.

Hasil penelitian Komilasari pada tahun 2015 menyatakan penerapan Model Gallery Walk meningkatkan kualitas pembelajaran Karya Seni Rupa Murni pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Petanjungan Kabupaten Pemalang. Pada Siklus I, aktivitas belajar mencapai 69,47% dan nilai rata-rata sebesar 74,16 dengan ketuntasan mencapai 73,33%. Pada Siklus II, aktivitas belajar mencapai 79,47% dan nilai rata-rata sebesar 86,33 dengan ketuntasan mencapai 96,67%.

Sesuai dengan uraian dalam latar belakang masalah di atas, maka penulis melakukan tindakan dalam pembelajaran dengan menggunakan Metode Gallery Walk. Dalam pembelajaran tersebut, peserta didik dan kelompoknya mengerjakan tugas kelompok dengan mengurutkan gambar sesuai dengan kronologi. Peserta didik dan kelompoknya belajar bersama dengan berdiskusi dan bekerja sama. Kemudian, hasil tugas kelompok ditempel di sudut-sudut kelas yang ditentukan. Selanjutnya, masing-masing kelompok berkunjung dan menganalisis hasil tugas kelompok lain dengan hasil tugas kelompoknya masing-masing. Penggunaan Metode Gallery Walk ini diharapkan memberikan pengalaman belajar yang menarik dan bermakna bagi peserta didik serta meningkatkan hasil belajarnya.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam penelitian ini, penulis merupakan Guru Kelas I SD Negeri Tlogomojo yang melakukan tindakan dengan menggunakan Metode Gallery Walk dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Tema 1 Diriku.

Penelitian ini berlokasi di SD Negeri Tlogomojo yang beralamat di jalan Pamotan Km 7, Dusun Garang RT 02 RW I, Desa Tlogomojo, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang. Lokasi penelitian mempunyai enam rombongan belajar.

Penelitian ini berlangsung pada Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019 sesuai dengan kalender akademik yang berlaku. Penelitian ini diawali dari identifikasi masalah yang terjadi dalam pembelajaran dan diakhiri dengan seminar hasil laporan.

Subjek penelitian ini adalah peserta didik Kelas I SD Negeri Tlogomojo pada Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019. Subjek penelitian sebanyak delapan belas anak, terdiri dari dua belas putra dan enam putri.

Sumber data penelitian ini adalah peserta didik sebagai subjek penelitian. Data penelitian adalah aktivitas belajar peserta didik dan hasil belajar peserta didik sesuai dengan tindakan dalam pembelajaran.

Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah teknik nontes dan teknik tes. Alat pengumpulan data adalah lembar pengamatan, aplikasi kamera dan soal ulangan harian.

Teknik analisis data penelitian ini adalah deskriptif komparatif. Validitas data penelitian ini dengan triangulasi metode. Prosedur penelitian ini adalah model spiral dari Kemmis dan McTaggart, yaitu setiap siklus terdiri dari empat tahap (perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi). Prosedur penelitian ini dirancang dalam dua siklus dan setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Awal

Pembelajaran pada Kondisi Awal berlangsung klasikal dengan mengacu pada buku dan berpusat pada guru. Pembelajaran semacam ini menyebabkan aktivitas belajar menjadi rendah, sehingga peserta didik mengalami kesulitan belajar dan penguasaan materi masih lemah. Pembelajaran semacam ini tidak sesuai dengan karakteristik peserta didik di kelas bawah yang cenderung aktif. Pembelajaran belum sesuai dengan prinsip bermain sambil belajar.

Peserta didik di kelas bawah mempunyai kemampuan membaca, menulis dan berkomunikasi yang terbatas. Pembelajaran klasikal tidak sesuai dengan kemampuan peserta didik yang masih terbatas tersebut, sehingga hasil belajar menjadi rendah dan tidak memuaskan. Hal tersebut sesuai dengan hasil belajar pada Kondisi Awal dengan nilai rata-rata sebesar 61,11 dan ketuntasan sebesar 44,44%.

Pembelajaran klasikal perlu diperbarui dengan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik yang aktif. Pembelajaran tersebut harus sesuai dengan materi dan tujuan belajar. Alternatif pembaruan pembelajaran tersebut adalah pembelajaran dengan Metode Gallery Walk. Dalam pembelajaran tersebut, peserta didik dan kelompoknya mengerjakan tugas kelompok, yaitu mengurutkan gambar sesuai dengan kronologi yang logis. Selain itu, tugas kelompok yang terdiri dari media gambar berfungsi sebagai media pembelajaran dan sumber belajar.

Deskripsi Siklus I

Penggunaan Metode Gallery Walk sebagai tugas kelompok yang terdiri dari empat gambar yang diurutkan sesuai dengan kronologi yang logis. Pada pertemuan pertama, tugas kelompok tentang tidur di malam hari. Pada pertemuan kedua, tugas kelompok tentang membersihkan telinga. Peserta didik dibagi menjadi empat kelompok, terdiri dari empat-lima anggota. Kelompok A dan B terdiri dari empat anggota. Sedangkan Kelompok C dan D terdiri dari lima anggota.

Aktivitas belajar peserta didik pada pertemuan pertama adalah diskusi dengan anggota dalam kelompok dengan nilai rata-rata sebesar 69,72 (kurang aktif) dan kerja sama dengan angota dalam kelompok dengan nilai rata-rata sebesar 72,5 (cukup aktif) dan pada pertemuan kedua adalah diskusi dengan anggota dalam kelompok dengan nilai rata-rata sebesar 71,66 (cukup aktif) dan kerja sama dengan angota dalam kelompok dengan nilai rata-rata sebesar 73,33 (cukup aktif). Aktivitas belajar tersebut belum memenuhi indikator keberhasilan tindakan.

Hasil belajar berupa hasil tugas kelompok pada pertemuan pertama dengan nilai rata-rata sebesar 75 dan pada pertemuan kedua dengan nilai rata-rata sebesar 93,75. Sedangkan hasil belajar sesuai dengan nilai ulangan harian dengan nilai rata-rata sebesar 73,33 dan ketuntasan sebesar 72,22%. Hasil belajar tersebut belum memenuhi indikator keberhasilan tindakan.

Deskripsi Siklus II

Penggunaan Metode Gallery Walk sebagai tugas kelompok yang terdiri dari enam gambar yang diurutkan sesuai dengan dua kronologi yang logis. Pada pertemuan pertama, tugas kelompok tentang bapak bekerja di kantor dan ibu memasak di dapur. Pada pertemuan kedua, tugas kelompok tentang tamasya di pantai dan tamasya di gunung. Peserta didik dibagi menjadi empat kelompok, terdiri dari empat-lima anggota dengan komposisi yang sama seperti pembelajaran terdahulu.

Aktivitas belajar peserta didik pada pertemuan pertama adalah diskusi dengan anggota dalam kelompok dengan nilai rata-rata sebesar 76,11 (cukup aktif) dan kerja sama dengan angota dalam kelompok dengan nilai rata-rata sebesar 75,55 (cukup aktif) dan pada pertemuan kedua adalah diskusi dengan anggota dalam kelompok dengan nilai rata-rata sebesar 79,16 (cukup aktif) dan kerja sama dengan angota dalam kelompok dengan nilai rata-rata sebesar 79,16 (cukup aktif). Aktivitas belajar tersebut sudah memenuhi indikator keberhasilan tindakan.

Hasil belajar berupa hasil tugas kelompok pada pertemuan pertama dengan nilai rata-rata sebesar 91,66 dan pada pertemuan kedua dengan nilai rata-rata sebesar 95,83. Sedangkan hasil belajar sesuai dengan nilai ulangan harian dengan nilai rata-rata sebesar 85,55 dan ketuntasan sebesar 83,33%. Hasil belajar tersebut sudah memenuhi indikator keberhasilan tindakan.

Pembahasan

Dalam penelitian ini, penggunaan Metode Gallery Walk sebagai tugas kelompok yang terdiri dari beberapa gambar yang diurutkan sesuai dengan kronologi yang logis. Oleh karena itu, peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. Sesuai dengan jumlah peserta didik, ada empat kelompok terdiri dari empat-lima anggota. Kelompok A dan B terdiri dari empat anggota. Sedangkan Kelompok C dan D terdiri dari lima anggota. Komposisi kelompok tersebut adalah selalu sama.

Dalam penelitian ini, setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan, yaitu pembelajaran sesuai dengan tindakan pada pertemuan pertama dan kedua dan evaluasi hasil belajar pada pertemuan ketiga. Dalam setiap pertemuan dengan tugas kelompok yang baru. Sedangkan evaluasi hasil belajar dengan ulangan harian yang terdiri dari sepuluh butir soal pilihan ganda.

Pada Siklus I, tugas kelompok terdiri dari empat gambar dan waktu mengerjakan selama dua menit. Tugas kelompok pada pertemuan pertama tentang tidur di malam hari. Tugas kelompok pada pertemuan kedua tentang membersihkan telinga.

Pada Siklus II, tugas kelompok terdiri dari enam gambar dan waktu mengerjakan selama tiga menit. Tugas kelompok pada pertemuan pertama tentang bapak bekerja di kantor dan ibu memasak di dapur. Tugas kelompok pada pertemuan kedua tentang tamasya di pantai dan tamasya di gunung.

Dalam penelitian ini, penggunaan Metode Gallery Walk melibatkan peserta didik dalam pembelajaran secara aktif dan kooperatif. Aktivitas belajar peserta didik dimulai dari belajar secara aktif menganalisis media gambar dan belajar bersama dengan berdiskusi dan bekerja sama menentukan urutan sesuai dengan kronologi yang logis. Aktivitas belajar dilanjutkan dengan berkunjung dan menganalisis hasil tugas kelompok lain. Waktu dalam setiap kunjungan selama satu menit sesuai dengan arah jarum jam.

Tabel 4.5. Aktivitas belajar peserta didik.

No

Aktivitas belajar

Siklus I

Siklus II

1

2

1

2

1

Diskusi dengan anggota dalam kelompok

69,72

71,66

76,11

79,16

2

Kerja sama dengan angota dalam kelompok

72,5

73,33

75,55

79,16

 

Sesuai dengan data penelitian di atas, aktivitas belajar peserta didik meningkat dan termasuk kategori cukup aktif (C). Aktivitas belajar tersebut telah memenuhi indikator keberhasilan tindakan. Peningkatan aktivitas belajar tersebut sesuai dengan penggunaan Metode Gallery Walk yang mempunyai sejumlah kelebihan, diantaranya 1) terbiasa membangun budaya kerja sama memecahkan masalah dalam belajar, 2) mengaktifkan fisik dan mental peserta didik selama proses belajar dan 3) peserta didik tidak terlalu menggantungkan pada guru.

Dalam penelitian ini, penggunaan Metode Gallery Walk sebagai tugas kelompok berfungsi sebagai media pembelajaran dan sumber belajar, sehingga pembelajaran menjadi konkrit dan menarik. Oleh karena itu, penguasaan materi menjadi kuat dan hasil belajar meningkat.

Tabel 4.6. Hasil belajar peserta didik.

No

Hasil belajar

Kondisi Awal

Siklus I

Siklus II

1

Nilai terendah

40

50

60

2

Nilai rata-rata

61,11

73,33

85,55

3

Nilai tertinggi

80

90

100

4

Ketuntasan

44,44%

72,22%

83,33%

 

Sesuai dengan data penelitian di atas, hasil belajar peserta didik meningkat dan termasuk kategori memuaskan. Hasil belajar tersebut telah memenuhi indikator keberhasilan tindakan. Peningkatan hasil belajar tersebut sesuai dengan penggunaan Metode Gallery Walk yang mempunyai sejumlah kelebihan, diantaranya 1) peserta didik terjadi sinergi saling menguatkan pemahaman terhadap tujuan pembelajaran, 2) menemukan informasi dari berbagai sumber dan 3) belajar dari peserta didik yang lain.

Sesuai dengan pembahasan data penelitian di atas, maka penggunaan Metode Gallery Walk meningkatkan hasil belajar. Hal tersebut sesuai dengan terpenuhinya indikator keberhasil tindakan. Dengan demikian, hipotesis penelitian terbukti benar dan tujuan penelitian tercapai pada Siklus II.

PENUTUP

Kesimpulan

1.     Penggunaan Metode Gallery Walk dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Tema 1 Diriku pada peserta didik Kelas I SD Negeri Tlogomojo pada Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019 dengan mengerjakan tugas kelompok dalam komposisi kelompok kecil.

2.     Penggunaan Metode Gallery Walk meningkatkan hasil belajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Tema 1 Diriku pada peserta didik Kelas I SD Negeri Tlogomojo Pada Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019 dengan nilai rata-rata lebih tinggi daripada KKM dan ketuntasan memenuhi ketuntasan minimal sebesar 75%.

Saran

1.     Peserta didik supaya menganalisis perbedaan dan persamaan hasil tugas kelompoknya dengan hasil tugas kelompok lain secara cermat dan teliti.

2.     Guru supaya menyusun tugas kelompok yang berbeda-beda untuk setiap kelompok dan mengalokasikan waktu kunjungan yang lebih lama.

3.     Sekolah supaya memajang hasil tugas kelompok di kelas sebagai penghargaan terhadap kelompok terbaik dan menyediakan hadiah yang bermanfaat kepada kelompok terbaik tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. Pengertian, Langkah-Langkah dan Kelebihan serta Kelemahan Metode Gallery Walk. Diakses dan didownload dengan sumber dari: https://www.wawasanpendidikan.com/2014/09/Pengertian-Langkah-Langkah-dan-Kelebihan-serta-Kelemahan-Metode-Gallery-Walk.html?m=1.

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Ismail. 2011. Strategi Pembelajaran Agama Islam berbasis PAIKEM. Semarang: RaSail Media Group.

Komilasari. 2015. Penerapan Model Gallery Walk untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Karya Seni Rupa Murni pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Petanjungan Kabupaten Pemalang. Semarang: Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Tidak dipublikasikan.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan.

Sardiman. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sarminanto. 2010. Ayo Praktik PTK: Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: RaSail Media Group.

Silberman, Melvin. 2009. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Uno, Hamzah dan Nurdin, Muhammad. 2014. Belajar dengan Pendekatan PAIKEM. Jakarta: Bumi Aksara.