Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Write Around
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
WRITE AROUND UNTUK MENINGKATAN KEMAMPUAN
MENULIS PUISI BEBAS PADA PESERTA DIDIK KELAS V
SDN 1 SEMAMPIR SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Sukarlin
SD Negeri 1 Semampir, Jepon, Blora
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis puisi bebas pada peserta didik kelas V SDN 1 Semampir semester 2 tahun pelajaran 2013/2014.Jenis penelitian ini adalah classroom action research dengan subjek penelitian siswa kelas V yang berjumlah 15 siswa, terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus yang menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi dan tes. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan lembar soal tes. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif komparatif berdasarkan data kualitatif dan data kuantitatif dengan membandingkan hasil dari kondisi awal, siklus I dan siklus II. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa proses pembelajaran menulis puisi bebas menggunakan model pembelajaran kooperatif write around pada siklus I sebesar 60%, dan siklus II sebesar 87%. Kenaikan dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik yaitu 27%. Sedangkan kemampuan menulis puisi bebas menggunakan model pembelajaran kooperatif write around mengalami peningkatan dari prasiklus sebesar 33%, siklus I sebesar 73%, dan siklus II sebesar 100%. Kenaikan dari prasiklus ke siklus I sebesar 40%, sedangkan siklus I ke siklus II mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik yaitu 27%. Dan perubahan perilaku siswa setelah proses pembelajaran menulis puisi bebas menggunakan model pembelajaran kooperatif write around, perilaku positif pada siklus I sebesar 74% mengalami kenaikan pada siklus II menjadi 88%, sedangkan perilaku negatif pada siklus I sebesar 26% mengalami penurunan pada siklus II menjadi 12%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif Write Around dapat meningkatan kemampuan menulis puisi bebas pada peserta didik kelas V SDN 1 Semampir semester 2 tahun pelajaran 2013/2014.
Kata kunci: model pembelajaran kooperatif Write Around, kemampuan menulis puisi bebas.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam Standar Kompetensi Lulusan Sekolah Dasar (BSNP) untuk mata pelajaran bahasa Indonesia, salah satu standar kompetensi dalam menulis, yaitu melakukan berbagai jenis kegiatan menulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk karangan sederhana, petunjuk, surat, pengumuman, dialog, formulir, teks pidato, laporan, ringkasan, parafrase, serta berbagai karya sastra untuk anak berbentuk cerita, puisi, dan pantun. Dalam standar isi mata pelajaran bahasa Indonesia sekolah dasar kelas V, menulis puisi bebas merupakan salah satu kompetensi dasar yang diajarkan.
Menurut Tarigan (1984:3), “menu-lis merupakan suatu keterampilan berbaha-sa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif”. Sebagai satu kegiatan menulis produktif dan ekspresif, sebenarnya menulis puisi tidak sukar, menulis puisi sebenarnya tidak sesulit menulis karya sastra yang lain. Walaupun menulis puisi dirasa mudah, tetapi bagi peserta didik kelas V SDN 1 Semampir, dari hasil pengamatan, ternyata menulis puisi adalah pelajaran yang kurang diminati oleh siswa dan dianggap sulit. Hal ini terbukti dari hasil kemampuan menulis puisi sangat rendah, belum memenuhi KKM yang telah ditentukan 65. Hanya 5 dari 15 siswa atau 38,46 % yang tuntas KKM menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat. Rata-rata nilai yang didapat pun hanya 60,77. Puisi yang dihasilkanpun belum memenuhi aspek-aspek puisi, yaitu isi, diksi, bahasa, irama, dan persajakan.
Permasalahan kemampuan peserta didik kelas V SDN 1 Semampir dalam pelajaran menulis puisi bebas sangat rendah sehingga indikator keberhasilan belum dapat tercapai. Indikator tersebut adalah nilai rata-rata siswa baik, dan ketuntasan KKM sebanyak 85% dari seluruh jumlah siswa.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana proses pembelajaran menulis puisi bebas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif write around dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi bebas pada peserta didik kelas V SDN 1 Semampir? 2. Bagaimana peningkatan kemampuan menulis puisi bebas pada peserta didik kelas V SDN 1 Semampir dapat meningkat setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif write around? 3. Bagaimanakah perubahan perilaku belajar peserta didik kelas V SDN 1 Semampir selama mengikuti pembelajaran menulis puisi bebas menggunakan model pembelajaran kooperatif write around?
Tujuan Penelitian
Bedrdasarkan rumusan permasa–lahan di atas, rincian tujuan penelitian ini sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan proses pembelajaran menulis puisi bebas dengan menggunakan model pembelajaran koope–ratif write around dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi bebas pada peserta didik kelas V SDN 1 Semampir. 2. Mendeskripsikan peningkatan kemampuan menulis puisi bebas pada peserta didik kelas V SDN 1 Semampir setelah menggu–nakan model pembelajaran kooperatif write around. 3. Mendeskripsikan perubahan perilaku belajar peserta didik kelas V SDN 1 Semampir setelah mengikuti pembelajaran menulis puisi bebas menggunakan model pembelajaran kooperatif write around.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, adapun manfaat yang diharap-kan dapat memberikan manfaat secara teoretis serta manfaat praktis pada masyarakat luas, khusunya dibidang pendidikan. Manfaat teoritis: 1. Untuk peneliti sebagai sarana dalam membantu proses belajar mengajar 2. Meningkatkan daya kreatifitas dan inovatif sehingga diharapakan menjadi guru yang professional. 3 hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai dasar pijakan untuk mengembangkan penelitian-penelitian selanjutnya yang sejenis.
Adapun manfaat praktis: 1. Manfa–at bagi guru dapat meningkatkan kemam–puan guru dalam merencanakan, melaksa–nakan, dan mengevaluasi pembalajaran bahasa Indonesia khususnya menulis puisi bebas menggunakan model pembelajaran kooperatif write around. Dan mampu menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran. 2. manfaat bagi siswa adalah dapat mem–bangkitkan minat peserta didik menulis puisi bebas, mengembangkan kreatifitas siswa menuangkan ide gagasan dalam membuat puisi bebas. 3. manfaat bagi sekolah adalah dapat memberikan masukan yang baik bagi sekolah dalam mengembangkan model pembelajaran, terjadinya pembiasaan budaya meneliti di lingkungan sekolah yang bersangkutan, demi peningkatan mutu pembelajaran dan pelayanan pendidikan bagi masyarakat. 4. manfaat bagi peneliti adalah dapat menambah wawasan peneliti dalam menulis puisi bebas, meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan model-model pembelajaran, terutama model pembelajaran kooperatif write around.
KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
Anita (2010) dalam penelitiannya berjudul “Peningkatan Keterampilan Menu-lis Puisi Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Juwana Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2009/2010 Menggunakan Teknik Menulis Di Sini dan Saat Ini”. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Anita adalah sama-sama meningkatkan kemam–puan menulis puisi. Perbedaannya adalah teknik yang digunakan oleh Anita dengan teknik menulis Di sini dan saat ini sedangkan dalam penelitian ini mengguna–kan model pembelajaran kooperatif write around.
Wuryani (2012) dalam penelitiaan-nya berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan Teknik Kata Kunci Dengan Media Permainan Ular Tangga Untuk Siswa Kelas V SD Negeri 1 Bantarwaru Kabupaten Banjarnegara Tahun Ajaran 2011/2012”. Pembelajaran menulis puisi merupakan kesaamaan dari penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Wuryani. Perbedaannya adalah teknik dan model yang digunakan. Wuryani dalam penelitiaannya mengguna–kan teknik kata kunci dengan media permainan ular tangga untuk meningkat–kan keterampilan menulis puisi. Penelitian ini menggunakan model pembelajaran ko–operatif write around untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi bebas.
Hakikat Kemampuan
Menurut Tisnowati dan Moekarto (2005: 1.24) kemampuan kematangan ber–kaitan dengan perkembangan dari psikolo–gis, sesuai dengan urutan bertambahnya umur seseorang.
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (Poerwadarminta 1999:197), kemampuan diartikan “sebagai suatu kecakapan, atau kepandaian menyele–saikan sesuatu berdasarkan tujuan.” Kemampuan dapat juga diartikan sebagai kesanggupan untuk bertindak bijaksana dalam menghadapi segala sesuatu.
Menurut Mohammda Zain dalam Milman Yusdi (2010:10) mengartikan bahwa Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan kita berusaha dengan diri sendiri. Sedangkan Anggiat M.Sinaga dan Sri Hadiati (2001:34) mendefenisikan kemampuan sebagai suatu dasar seseorang yang dengan sendirinya berkait-an dengan pelaksanaan pekerjaan secara efektif atau sangat berhasil. Sementara itu, Robbin (2007:57) kemampuan berarti ka-pasitas seseorang individu unutk melaku-kan beragam tugas dalam suatu pekerjaan.
Dalam teori-teori pengertian ke-mampuan di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan adalah suatu metode terstruktur dan bertahap yang disertai dengan kesanggupan, kecakapan, kekuat-an, untuk mengembangkan potensi yang dilakukan secara kontinu. Kemampuan seseorang berbeda-beda, hal ini sangat berpengaruh pada proses dan hasil pembelajaran.
Menulis Puisi Bebas
Menurut Dresten dalam Sukino (2010:113) puisi adalah dunia dalam kata. Isi yang terkandung di dalam puisi merupakan cermin pengalaman, pengeta-huan, dan perasaan penyair yang membentuk sebuah dunia bernama puisi.
Adapun unsur-unsur dalam puisi disebutkan dalam Sukino (2010:116-132), adalah sebagai berikut, 1) unsur isi atau makna, isi atau makna berkaitan dengn ide atau skemata penyair yang akan dituangkan dalam bentuk puisi. Isi biasanya akan menjiwai keseluruhan puisi, dan 2) unsur struktur fisik, unsur struktur yaitu unsur pembangun puisi yang mampu ditangkap dengan citraan penglihatan. Adapun unsur-unsur yang termasuk dalam stuktur fisik puisi adalah diksi, citraan (pengimajinasian), kata konkret, majas (lambang dan kiasan), irama (rima, irama, dan metrum) dan tipografi.
Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif menurut Johnson (Lie, 2003:17) adalah kegiatan pembelajaran secara kelompok yang terstruktur. Siswa belajar dan bekerja sama untuk sampai kepada pengalaman kegiatan belajar yang optimal, baik secara individu maupun kelompok. Sementara pembelajar-an kooperatif menurut Nurhadi (2004:112) adalah pendekatan pembelajaran yang ber-fokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Adapun karakteristik model pembe-lajaran kooperatif adalah 1) siswa dalam kelompok secara kooperatif menyelesaikan materi belajar sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai, 2) kelompok dibentuk dari beberapa siswa yang memiliki kemampuan berbeda-beda, baik tingkat kemampuan tinggi, sedang, dan rendah, dan 3) penghargaan lebih menekankan pada kelompok daripada tiap-tiap individu. Beberapa tipe model pembelajaran ko-operatif yang dikemukakan oleh beberapa ahli antara lain Slavin adalah tipe Jigsaw, tipe NHT, tipe STAD, tipe TAI, tipe go around, dan tipe write around.
Model Write Around
Write around merupakan satu dari banyak model pembelajaran kooperatif. Seperti kita ketahui model-model pembela–jaran kooperatif bertitik tumpu pada kerja sama siswa untuk pencapaian mutu pem–belajaran yang lebih baik. Adanya siswa aktif menjadi tuntutan utama dalam pem–belajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif dapat memotivasi seluruh siswa, memanfaatkan seluruh energi sosial siswa, dan saling mengambil tanggung jawab. Inti pelaksanaan write around terletak pada proses berputarnya kertas dalam menam–pung tulisan hasil pengembangan gagasan pokok dan ide dari tiap-tiap anggota kelompok. Hingga membentuk satu puisi bebas.
Penggunaan model pembelajaran kooperatif write around akan membantu peserta didik dalam proses pembuatan puisi bebas, dengan sistem kolaborasi aktif atau kerja sama aktif dari seluruh anggota kelompok. Model pembelajaran kooperatif write around ini diharapkan mampu menumbuhkan keaktifan dan rasa suka pada setiap peserta didik dalam mengembangkan gagasan pokok atau ide ke dalam larik-larik puisi. Peran guru seba–gai fasilitator dan motivator di sini adalah dengan memantau proses berjalannya write around dalam kelompok, dan mem–berikan latihan menulis puisi secara terus menerus sehingga siswa mencapai ketun–tasannya.
Kerangka Berpikir
Dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif write around diha-rapkan mampu meningkatkan keaktifan dan minat peserta didik pada pembelajaran menulis puisi, dan mampu meningkatkan kemampuan peserta didik menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat.
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir, hipotesis dalam peneliti–an ini adalah penggunaan model pembela-jaran kooperatif Write Around dapat meningkatan kemampuan menulis puisi bebas pada peserta didik kelas V SDN 1 Semampir semester 2 tahun pelajaran 2013/2014.
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Peneltian tindakan kelas ini dilaksanakan persiklus, dan tiap siklus terdiri 4 tahap, yaitu (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi.
Penelitian Siklus 1
Penelitian tindakan kelas siklus 1 terdiri dari empat prosedur, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Proses penelitian diuraikan sebagai berikut.
Perencanaan
Dalam rencana pembelajaran ini, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan materi menulis puisi bebas menggunakan model pembelajaran write around. Langkah peneliti selanjut–nya, menyiapkan instrumen penelitian, yaitu catatan guru, lembar angket, lembar observasi atau pengamatan, lembar wawancara, dan dokumentasi.
Tindakan
Tindakan yang dilakukan pada siklus 1 terdiri atas tiga pertemuan. Tiap-tiap pertemuan ada 3 tahap proses pembelajaran, yaitu tahap pendahuluan, tahap inti, dan tahap penutup. Tahap pendahuluan, yaitu tahap mengkondisikan siswa agar siap menerima dan melaksanakan proses pembelajaran. Tahap inti pembelajaran yaitu menulis puisi bebas menggunakan model pembelajaran kooperatif write around, pada kegiatan ini ada 3 bagian, yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Tahap terakhir yaitu penutup.
Observasi
Tujuan dilakukannya obersvasi adalah pengumpulan data. Adapun data yang dikumpulkan adalah 1) lembar penilaian kemampuan menulis puisi bebas, 2) observasi untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran menulis puisi, 3) wawancara hal ini dilakukan di luar jam pembelajaran, untuk mengetahui pendapat siswa, 4) angket dan jurnal disiapkan untuk mengetahui segala yang terjadi dalam proses pembelajaran dan mengungkap segala kesulitan siswa dalam menulis puisi bebas, dan 5) dokumentasi foto yang merekam aktivitas siswadanguru selama proses pembelajaran, digunakan sebagai laporan kegiatan.
Refleksi
Pada tahap refleksi ini, peneliti menganalisis hasil tes, hasil observasi, hasil wawancara, angket dan jurnal atau catatan harian, dan ditunjang foto-foto dokumen–tasi. Dari hasil analisis dapat ditentukan apakah akan dilanjutkan pada siklus berikutnya atau telah memenuhi indikator kinerja yang ditetapkan.
Penelitian Siklus 2
Posedur siklus 2 sama seperti prosedur siklus 1, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan intepretasi, dan analisis-refleksi.
Perencanaan
Kegiatan yang dilaksanakan pada proses perencanaan adalah 1) mengadakan perbaikan rencana pelaksanaan pembela–jaran menulis puisi bebas menggunakan model pembelajaran kooperatif write around, 2) menyiapkan instrumen lembar tes kemampuan, dan 3) menyusun perbaikan instrumen berupa lembar data-data nontes, yaitu lembar tes, lembar observasi, lembar wawancara, lembar jurnal, lembar angket, dan dokumentasi.
Tindakan
Tindakan yang dilakukan pada siklus 2 terdiri atas tiga pertemuan. Tindakan yang dilakukan pada siklus 2 berbeda dengan tindakan pada siklus 1. Tindakan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu tahap pendahuluan, pelaksanaan, dan penutup. Pada pelaksanaan inti siklus 2, guru sebagai peneliti melaksanakan perbaikan kegiatan pembelajaran hasil refelksi siklus 1. Guru menjelaskan menulis puisi menggunakan model pembelajaran kooperatif write around separo, yaitu model ini tetap dilaksanakan tapi hanya separo putaran. Ini yang membedakan tindakan pada siklus 1 dan siklus 2.
Observasi
Observasi pada siklus 2 dilaksa–nakan untuk mengumpulkan data-data sebagai bahan kajian. Observasi dilakukan terutama untuk mengetahui apakah sudah memenuhi indikator kinerja yang sudah ditetapkan atau belum. Pengambilan data dilakukan melalui tes dan nontes.
Refleksi
Pada siklus 2 ini, refleksi dan intepretasi data mutlak diperlukan untuk mengetahui hasil pembelajaran menulis puisi bebas menggunakan model pembela–jaran kooperatif write around. Dari hasil data tes dan nontes dapat dijadikan acuan refleksi.
Subjek Penelitian
Subjek yang menjadi sasaran pe–nelitian tindakan kelas ini adalah kemampuan menulis puisi bebas peserta didik kelas V SDN 1 Semampir, berjumlah 15 siswa terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan. Peneliti mengambil kelas V SDN 1 Semampir sebagai subjek penelitian karena pada pelajaran bahasa Indonesia kompetensi dasar menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat, nilai atau kemampuan siswa rendah.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAS-AN
Hasil Penelitian
Hasil penelitian kelas ini diperoleh dari tindakan prasiklus, siklus I, dan siklus II. Hasil tes prasiklus berupa kemampuan menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat. Adapun hasil nontes berupa pendidikan karakter peserta didik selama melaksanakan pembelajaran, meliputi keaktifan, kerja sama, tanggung jawab, semangat, kesungguhan, dan rasa percaya diri. Data mengenai pendidikan karakter diperoleh melalui instrumen nontes, yaitu observasi, angket siswa, catatan guru, wawancara, dan dokumentasi foto
Prasiklus
Prasiklus dilaksanakan sebelum di-lakukan tindakan penelitian. Hasil kemam-puan menulis puisi bebas pada prasiklus menunjukkan bahwa kemampuan menulis puisi dalam kategori cukup, terbukti dengan nilai rata-rata kelas yang dicapai sebesar 60 dalam rentang nilai 55-69. Berdasarkan data hanya 1 siswa atau 7% yang mendapatkan nilai dengan kategori sangat baik dengan rentang nilai 85-100. Terdapat 3 siswa atau 20% yang mendapatkan nilai dengan kategori baik dengan rentang nilai 70-84. Adapun kategori cukup dengan persentase 27% atau sebanyak 4 siswa dengan rentang nilai 55-69. Yang termasuk kategori kurang sebanyak 7 siswa atau 47% dengan rentang nilai 0-54.
Hasil Penelitian Siklus I
Pada hasil penelitian siklus I akan dibahas mengenai proses pembelajaran, hasil peningkatan kemampuan menulis puisi bebas, dan perilaku peserta didik.
Proses pembelajaran mengguna-kan model pembelajaran kooperatif write around menunjukkan aspek intensifnya proses internalisasi penumbuhan minat siswa serta rasa percaya diri untuk menulis puisi bebas, terdapat 10 siswa yang memperhatikan atau 66% termasuk kategori cukup. Aspek proses penjelasan yang kondusif tentang menulis puisi bebas menggunakan model pembelajaran kooperatif write around, terdapat 9 siswa yang memperhatikan atau sebesar 60% dan termasuk kategori cukup. Aspek intensif dan kondusifnya proses siswa berlatif menulis puisi bebas menggunakan model pembelajaran kopoperatif write around dengan bimbingan guru terdapat 9 siswa atau 60% dan termasuk kategori cukup.
Aspek selanjutnya, yaitu kondusif-nya siswa saat melaksanakan tanggung jawab menulis puisi bebas secara mandiri terdapat 9 siswa yang serius melaksanakan tugas atau 60% dan termasuk kategori cukup. Dan terdapat 8 siswa atau 53% dan termasuk dalam kategori cukup pada aspek terbangunnya sikap dan suasana yang reflektif sehingga siswa bisa menyadari kekurangan saat proses pembelajaran dan mengetahui apa yang akan dilakukan setelah proses pembelajaran.
Hasil tes menulis puisi bebas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif write around menunjukkan kemampuan menulis puisi bebas. Nilai rata-rata kelas menulis puisi bebas pada siklus I sebesar 73 atau kategori baik. Siswa yang tuntas pada siklus I sebanyak 11 siswa atau 73%, hal ini belum sesuai dengan indikator pencapaian yang diharapkan yaitu 85% siswa dalam kelas mengalami ketuntasan.
a. Perilaku Peserta Didik Selama Proses Pembelajaran Mengguna-kan Model Pembelajaran Koope-ratif Write Around
Enam perilaku siswa yang ter-deskripsi melalui kegiatan observasi meliputi keaktifan, kerjasama, tanggung–jawab, semangat, kesungguhan, percaya diri. Data hasil observasi perilaku peserta didik dapat diketahui bahwa dari ke enam aspek perubahan perilaku yang diamati rata-ratanya adalah 11 siswa yang aktif atau 74%, sedangkan sebanyak 4 siswa rata-rata yang tidak aktif atau 26% dalam satu kelas penelitian.
b. Hasil Refleksi Siklus I
Hasil refleksi siklus I baik dari data tes maupun data non tes menunjukkan hasil belum maksimal. Maka perlu dilanjutkan dengan siklus ke II agar kemampuan siswa dalam menulis puisi bebas sesuai dengan yang diharapkan. Hasil refleksi siklus I sebagai acuan perbaikan pada siklus II.
Hasil Penelitian Siklus II
Proses pembelajaran menulis puisi bebas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif write around pada siklus II menunjukkan proses pembelajaran pada siklus II rata-rata keaktifan siswa 87% dalam kategori sangat baik. Dibandingkan dari hasil observasi proses pembelajaran pada siklus I, hasil observasi proses pembelajaran siklus II menunjukkan peningkatan yang sangat baik.
Hasil tes kemampuan menulis puisi bebas siklus II menunjukkan hasil tes kemampuan menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat pada siklus II. Dengan rata-rata kelas sebesar 82,66 dan siswa yang tuntas sebanyak 15 siswa atau 100%.
Hasil observasi perilaku peserta didik siklus II dapat diketahui rata-rata hasil observasi perilaku siswa pada siklus II persentasenya 88% atau 13 siswa aktif kategori sangat baik, dan 2 siswa atau 12% tidak aktif.
Refleksi Siklus II
Pembelajaran menulis puisi bebas menggunakan model pembelajaran koope-ratif write around yang dilakukan guru pada siklus II sudah dapat diikuti dengan sangat baik oleh siswa. Hasil tes menun-jukkan rata-rata kelaspun mengalami kenaikan menjadi 82,66. Siswa yang tuntas 15 siswa atau 100%. Perilaku negatif pada siklus I tidak muncul pada siklus II.
Pembahasan
Proses pembelajaran siklus I dan siklus II ditunjukkan dengan peningkatan yang terjadi pada tiap-tiap aspek. Pada aspek yang pertama, yaitu proses internalisasi penumbuhan minat siswa serta rasa percaya diri untuk menulis puisi bebas terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 27%. Aspek proses penjelasan yang kondusif tentang menulis puisi bebas menggunakan model pembelajaran kooperatif write around terjadi peningkatan sebesar 27%. Aspek intensif dan kondusifnya proses siswa berlatif menulis puisi bebas menggunakan model pembela-jaran kooperatif write around dengan bimbingan guru, mengalami peningkatan sebesar 27%.
Aspek selanjutnya, yaitu kondusif-nya siswa saat melaksakan tanggung jawab menulis puisi bebas secara mandiri, terjadi peningkatan sebesar 27%. Aspek terbangunnya, sikap dan suasana yang reflektif mengalami peningkatan sebesar 27%. Dari Hasil di atas membuktikan bahwa pembelajaran kooperatif write around mampu mengaktifkan peserta didik selama proses pembelajaran.
Hasil tes menulis puisi bebas siklus I dan siklus II yang telah dievaluasi kemudian direkap untuk mendapatkan hasil keseluruhan dari tes menulis puisi bebas. Hasil tes kemampuan menulis puisi bebas pada siklus I dan siklus II yaitu terjadinya peningkatan rata-rata kelas semua aspek dan meningkatnya jumlah siswa yang tuntas. Pada siklus I terlihat baru 11 siswa yang tuntas atau 73% dari jumlah siswa di kelas. Ketuntasan ini belum sesuai dengan yang diharapkan dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan sebelum penelitian, yaitu 85% siswa dalam satu kelas tuntas KKM. Akan tetapi, pada siklus II terlihat kenaikan rata-rata kelas semakin baik dan jumlah siswa yang tuntaspun meningkat menjadi 15 siswa atau 100% siswa dalam satu kelas tuntas KKM. Dengan analisis hasil tes ini dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif write around dapat membantu meningkatkan kemampuan menulis puisi bebas siswa kelas V SDN 1 Semampir Kecamatan Jepon Kabupaten Blora.
Perubahan perilaku menyangkut lima karakter siswa yaitu keaktifan, kerja sama, tanggung jawab, semangat, kesungguhan dan rasa percaya diri. Perubahan perilaku tersebut dapat diketahui bahwa perilaku siswa setelah mengikuti proses pembelajaran pada setiap aspek mengalami peningkatan. Untuk aspek keaktifan siswa pada siklus I sebanyak 12 siswa yang aktif atau 80% sedangkan pada siklus II sebanyak 14 siswa atau sebesar 93% jadi siswa yang aktif mengalami peningkatan 13%. Untuk aspek kerja sama pada siklus I sebesar 80% sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 93% atau 14 siswa. Aspek tanggung jawab siklus I sebesar 73% atau 11 siswa dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 87%.
Aspek selanjutnya, yaitu semangat, pada siklus I sebesar 73% pada siklus II mengalami peningkaatan 14% menjadi 87%. Aspek yang kelima yaitu kesung–guhan, pada siklus I sebesar 73% meng–alami kenaikan 14% sehingga menjadi 87%. Aspek yang keenam yaitu percaya diri sebesar 67% sebanyak 10 siswa, pada siklus II mengalami kenaikan yang pesat yaitu 13% menjadi 80% atau 12 siswa. Simpulan dari analisis tabel kenaikan perubahan perilaku siswa adalah selama proses pembelajaran menulis puisi bebas menggunakan model pembelajaran kooperatif write around perilaku positif pada siklus I mengalami kenaikan pada siklus II. Bardasarkan hasil tersebut diketahui bahwa pembelajaran kooperatif write around dapat meningkatkan perilaku positif selama mengikuti proses pembela–jaran menulis puisi bebas.
PENUTUP
Simpulan
Simpulan berdasarkan hasil peneli–tian kemampuan menulis puisi bebas menggunakan model pembelajaran koope–ratif write around adalah proses pembela–jaran menulis puisi bebas menggunakan model pembelajaran kooperatif write around pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik. Dengan demikian, dapat disimpulkan ketuntasan pada siklus II sebesar 100% telah memenuhi indikator kinerja yang ditetapakan pada penelitian ini, yaitu 85% siswa tuntas KKM mata pelajaran bahasa Indonesia sebesar 65. Perilaku siswa kelas V SD Negeri 1 Semampir Kecamatan Jepon Kabupaten Blora setelah melaksanakan pembelajaran menulis puisi bebas meng–gunakan model pembelajaran kooperatif write around mengalami perubahan kearah positif. Simpulan perubahan perilaku siswa adalah setelah proses pembelajaran menulis puisi bebas menggunakan model pembelajaran kooperatif write around, perilaku positif pada siklus I mengalami kenaikan pada siklus II, sedangkan perilaku negatif pada siklus I mengalami penurunan pada siklus II dan ini terjadi disemua aspek.
Saran
Berdasar simpulan penelitian terse–but, saran yang diberikan peneliti adalah guru di sekolah dasar kiranya dapat meng–gunakan model pembelajaran kooperatif write around sebagai salah satu alternatif model pembelajaran dalam mengajarkan materi menulis puisi bebas. Model pembelajaran kooperatif write around terbukti dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi bebas.Para peneliti kiranya dapat melakukan penelitian lanjutan mengenai keterampilan menulis puisi bebas dengan berbagai strategi, model, metode, teknik, dan media pembelajaran dalam rangka meningkatkan kemampuan siswa menulis puisi bebas. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu guru untuk memecahkan masalah yang muncul dalam pembelajaran menulis puisi, khususnya menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Anita. (2010). “Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Juwana Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2009/2010 Menggunakan Teknik Menulis Di Sini dan Saat Ini”. Pati. Skripsi: Tidak dipublikasikan.
Arikunto. Suharsini, Suharjono, Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
BSNP. 2006. Standar Isi. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.
Depdikbud. 1999. Penelitian Tindakan Kelas (Action Research). Jakarta: Dikmenum
Murni, Sri, Widyaningtas,Ambar.2008. Bahasa Indonesia Untuk SD Kelas V, Jakarta: epdiknas
Nurhadi. (2005). Model pembelajaran Kooperatif. Jakarta.
Santoso, Puji. 2007. Materi dan Pembeljaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka
Tarigan, Henry Guntur. 1982. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa
Tarigan, Henry Guntur. 1985. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.
Asa Mandiri. 2006. PPRI No. 19 Tahun 2005. Jakarta: Asa Mandiri
Tarigan, Djago. 2005. Pendidikan Ketrampilan Berbahasa. Jakarta: Universitas Terbuka.
Wuryani. (2012). “Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan Teknik Kata Kunci Dengan Media Permainan Ular Tangga Untuk Siswa Kelas V SD Negeri 1 Bantarwaru Kabupaten Banjarnegara Tahun Ajaran 2011/2012”. Banjarnegara. Skripsi: Tidak Dipublikasikan