PENGGUNAAN TEKS DONGENG

UNTUK MENINGKATKAN

KELANCARAN BERBICARA

PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA (BI) PADA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2010/2011 PADA SISWA KELAS II/B

DI SD NEGERI TLOGOWUNGU 2

KECAMATAN JAPAH KABUPATEN BLORA

Winarni

Tenaga pengajar kelas II/B SDN Tlogowungu 2

Kecamatan Japah, Kabupaten Blora

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kelancaran berbicara pada siswa kelas II semester II SD Negeri Tlogowungu 2 Kecamatan Japah Kabupaten Blora tahun pelajaran 2010/2011 pada pembelajaran Bahasa Indonesia (BI) dengan menggunakan teks dongeng. Lokasi penelitian ini adalah SD Negeri Tlogowungu 2, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora. Penelitian difokuskan pada pembelajaran Bahasa Indonesia (BI) dengan menggunakan teks dongeng. Waktu peneltian adalah 2 bulan, dimulai pada awal bulan Februari hingga akhir bulan Maret. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan terdiri dari 4 tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap observasi dan tahap refleksi. Penelitian ini terdiri dari 2 Siklus, yaitu Siklus I dan Siklus II. Temuan penelitian ini adalah 1) Pembelajaran Bahasa Indonesia menggunakan teks dongeng untuk meningkatkan kelancaran berbicara sisw, 2) Pembelajaran Bahasa Indonesia berlangsung aktif dan menarik, 3) siswa dapat berfikir kreatif dan lebih percaya diri, 4) Prestasi belajar mengalami perbaikan dengan peningkatan nilai rata-rata dan persentase ketuntasan. Saran dalam penelitian ini adalah 1) Bagi siswa lebih sering berlatih berbicara baik menggunakan teks atau secara lisan, 2) Bagi guru supaya mempersiapkan secara cermat perangkat pendukung pembelajaran dan fasilitas belajar yang diperlukan sehingga pembelajaran dapat berjalan efektif dan efisien, 3) Bagi sekolah supaya mengupayakan pengadaan berbagai alat dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya kelas II.

Kata Kunci: Bahasa Indonesia (BI), Berbicara, Dongeng.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pembelajaran berbicara di Sekolah Dasar (SD) belum memuaskan dan belum memenuhi tuntutan berbicara seperti yang dibutuhkan masyarakat. Pembelajaran berbicara di sekolah umumnya kurang mendapatkan simpati dari para siswa. Dengan demikian sangatlah wajar jika siswa sekolah dasar belum memiliki bekal yang memadai untuk keterampilan berbicara. Hal ini sangat mempengaruhi keberanian siswa untuk menyampaikan ide, gagasan atau pendapat mereka kepada guru secara lisan.

Pembelajaran masih terfokus pada guru dan siswa hanya mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru sehingga siswa menjadi pasif. Bagi siswa yang berani, akan aktif dalam kegiatan belajar mengajar tetapi sebaliknya siswa yang pendiam hanya diam saja dan mendengarkan yang disampaikan oleh guru. Pada kondisi awal, guru hanya mengandalkan buku dan LKS sehingga siswa merasa bosan dan tidak semangat dalam menerima pelajaran.

Dalam pembelajaran ini guru memberikan contoh pada siswa dalam menceritakan dongeng kemudian siswa mencoba untuk menceritakan dongeng yang di dengarnya dengan kata-kata mereka sendiri, sebelum maju di depan kelas siswa terlebih dahulu berlatih dengan teman sebangku. Untuk mengevaluasi pembelajaran siswa diminta untuk mengerjakan LKS sesuai materi dan diadakan ulangan harian. Dengan digunakannya teks dongeng diharapkan keterampilan berbicara siswa mengalami peningkatan agar siswa lebih berani dan aktif dalam kegiatan belajar mengajar, berprestasi dan dapat menguasai materi sehingga akan mempengaruhi nilai ulangan harian dan ketuntasan siswa.

Perumusan Masalah

1. Apakah pembelajaran Bahasa Indonesia (BI) dengan alat bantu teks dongeng pada semester II tahun pelajaran 2010/2011 dapat meningkatkan kelancaran berbicara pada siswa kelas II/B di SD Negeri Tlogowungu 2 Kecamatan Japah Kabupaten Blora?

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa kelas II/B dengan alat bantu teks dongeng pada semester II tahun pelajaran 2010/2011 di SD Negeri Tlogowungu 2 Kecamatan Japah Kabupaten Blora?

Tujuan Penelitian

Untuk meningkatkan kelancaran berbicara pada siswa kelas II/B di SD Negeri Tlogowungu 2 Kecamatan Japah Kabupaten Blora pada semester II tahun pelajaran 2010/2011 pada pembelajaran Bahasa Indonesia (BI) dengan menggunakan teks dongeng.

KAJIAN PUSTAKA

Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia adalah salah satu pelajaran yang sangat penting di Sekolah Dasar, pembelajaran ini nantinya sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari (Departemen P dan K, 1993: 3). Maka pembelajaran di sekolah tingkat bawah dibutuhkan suatu kejelian dan kesungguhan menguasai pembela-jaran Bahasa Indonesia.

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya aspek berbicara tidak lepas dari suatu metode yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi ajar kepada para peserta didik, metode pembelajaran berbicara berkaitan erat dengan tujuan pembelajaran berbicara. Metode pembelajaran berbicara yang baik harus memenuhi berbagai kriteria. Kriteria tersebut me-nyangkut tujuan, bahan, keterampilan proses, dan pengalaman belajar. Metode tersebut antara lain: ulang-ucap, lihat-ucap, tanya jawab, dan berbagai metode yang lain..

Berbicara

Berbicara adalah bercakap, berbahasa, mengutarakan isi pikiran, melisankan sesuatu yang dimaksudkan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007: 165). Sedangkan Djago Tarigan (2008: 15), mengungkapkan bahwa berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk meng-ekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan.

Keterampilan berbicara merupakan suatu keterampilan menyampaikan pesan secara lisan kepada orang lain. Penggunaan bahasa secara lisan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang secara langsung bisa kita simak antara lain: pelafalan, intonasi, pilihan kata, struktur kata dan kalimat, sistematika pembicaraan, isi pembicaraan, cara memulai dan mengakhiri pembicaraan serta penampilan (Susanti, 2009).

Dongeng

Dalam sebuah dongeng terdapat unsur-unsur penting yang meliputi alur, tokoh, latar, dan tema. Dongeng yang bermutu memiliki perkembangan yang memadai pada keempat unsur tersebut. Mungkin unsur yang satu lebih ditekankan daripada unsur yang lain, tetapi semua dikembangkan dengan baik. Empat unsur penting dalam dongeng yaitu: alur, tokoh, latar/setting, dan tema. Jika dilihat dari isinya, dongeng dibedakan menjadi 5 macam yaitu: dongeng yang lucu, fabel, legenda, sage dan mite. Dalam penelitian ini yang akan digunakan adalah Fabel (dongeng binatang), beberapa alasan penggunaan fabel adalah: tokoh-tokoh binatang sangat menarik bagi anak; lewat tokoh binatang dapat memberikan pendidikan anak; anak akan memiliki rasa sayang pada binatang; setelah besar anak akan memiliki kesadaran untuk menjaga dan melestarikan alam lingkungannya, khususnya alam fauna; anak menyenangi hal-hal yang fantastik seperti halnya binatang yang mirip manusia.

Kondisi

Awal

Pembelajaran yang dilaksanakan guru masih konvensional (ceramah) dan bersifat teoritis

Tindakan

Siklus II

Siklus I

Penggunaan teks dongeng

Siswa lebih aktif dan keterampilan siswa dalam berbicara mengalami peningkatan

Kondisi Akhir

Nilai ulangan dan ketuntasan siswa rendah, siswa kurang aktif dalam pembelajaran

Kerangka Berpikir

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Penelitian

Hipotesis

Pembelajaran Bahasa Indonesia (BI) dengan menggunakan teks dongeng pada siswa kelas II/B di SD Negeri Tlogowungu 2 Kecamatan Japah Kabupaten Blora pada semester II Tahun Pelajaran 2010/2011 diduga dapat meningkatkan kelancaran berbicara, aktivitas siswa dan prestasi belajar siswa..

METODE PENELITIAN

Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun pela-jaran 2010/2011 selama 2 bulan yaitu bulan Februari awal hingga akhir Maret 2011 dan dilaksanakan di SD Negeri Tlogowungu 2 Kecamatan Japah, Kabupaten Blora. Peneliti merupakan guru kelas IIb sehingga dapat melakukan tindakan dalam pembela-jaran.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik data yang digunakan yaitu observasi kegiatan siswa menceritakan dongeng dengan bahasanya sendiri kemudian dicatat pada lembar observasi. Teknik tes yaitu dilakukan pada akhir kegiatan belajar mengajar sebagai bentuk evaluasi siswa terhadap materi yang disampaikan. Jenis tes yang digunakan adalah tes tertulis yaitu 10 soal isian. Dan lembar penilaian keterampilan berbicara siswa serta dokumentasi pada saat penelitian.

Indikator Kinerja

1. Siswa belajar secara aktif baik secara mandiri maupun dengan teman sebangku

2. Siswa berani dan percaya diri untuk membacakan dongeng yang dibawa dengan bahasanya sendiri

3. Siswa dapat menarik kesimpulan dari dongeng yang telah dibacanya

4. Nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan dengan ketuntasan 75% dan nilai ulangan memenuhi nilai KKM

Analisa Data

Analisis data dalam penelitian adalah model analisi interaktif yang mempunyai tiga komponen yaitu: 1) sajian data, 2) reduksi data dan 3) penarikan kesimpulan atau verifikasi data masih berlangsung.

Prosedur Tindakan

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari dua siklus. Masing – masing siklus dibagi menjadi empat tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap pengamatan, dan tahap refleksi.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Awal

Sebelum melakukan penelitian atau tindakan, peneliti melakukan observasi terlebih dahulu terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia (BI). Dari hasil observasi pada kondisi awal, pembelajaran Bahasa Indonesia (BI) pada Semester II Tahun Pelajaran 2010/2011 pada Siswa Kelas II/B di SD Negeri Tlogowungu 2 Kecamatan Japah Kabupaten masih berlangsung secara teoritis dan metode ceramah menjadi metode yang dominan dalam pembelajaran. Guru masih bergantung pada buku dan LKS saja. Terkadang siswa hanya ditugasi untuk mempelajari buku paket kemudian diminta mengerjakan soal yang sudah ada. Hal tersebut membuat siswa merasa pembelajaran kurang menarik, membosankan dan monoton terutama dalam pembelajaran berbicara.

Pada kondisi awal, guru memberikan soal sebanyak 10 dan diperoleh rata-rata nilai ulangan harian siswa yaitu 60 dengan persentase ketuntasan sebesar 32% atau 8 siswa yang tuntas belajar Bahasa Indonesia.

Deskripsi Siklus I

Sebelum melakukan penelitian tindakan kelas, peneliti melakukan perencanaan penelitian dengan mengevaluasi pembelajaran pada kondisi awal, menyusun RPP untuk siklus I, menyiapkan teks dongeng, membuat lembar observasi siswa, lembar kriteria penilaian keterampilan berbicara siswa, soal ulangan harian, kunci jawaban serta pedoman penilaian. Lembar observasi dapat dilihat di lampiran.

Selama peneliti membacakan dongeng, siswa mende-ngarkan kemudian bersama dengan teman sebangku berlatih menceritakan kembali dongeng yang telah dibacakan oleh peneliti dengan bahasa siswa sendiri sesuai dengan yang ditangkap. Setelah beberapa saat, beberapa siswa diminta maju ke depan kelas untuk menceritakan kembali dongeng yang sudah di dengarnya dan peneliti memberikan penilaian sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Selain itu, siswa juga diberikan pertanyaan secara lisan oleh peneliti tentang isi dongeng yang telah dibaca.

Pada siklus I ini, perwakilan siswa menceritakan kembali dongeng di depan kelas dengan kata-kata siswa sendiri. Selama persentasi, peneliti menilai aspek berbicara siswa yang meliputi: pelafalan, intonasi, suaranya nyaring, pilihan kata, struktur kata dan kalimat, sistematika pembicaraan, isi pembicaraan, cara memulai cerita, cara mengakhiri cerita dan penampilan. Keterampilan berbicara siswa masih kurang dengan nilai rata-rata hanya 15,4. Dari analisa hasil ulangan harian siswa pada kondisi awal dan siklus I sebagai berikut:

Nilai Ulangan Harian pada Kondisi Awal dan Siklus I.

No

Keterangan

Kondisi Awal

Siklus I

1

Nilai terendah

50

50

2

Nilai tertinggi

70

80

3

Nilai rata-rata

60

65,6

4

Tuntas

8

13

5

Persentase

32%

52%

Deskripsi Siklus II

Peneliti melanjutkan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan teks dongeng yang telah dibawa masing-masing siswa. Peneliti membacakan hasil evaluasi pembelajaran pada siklus I dan menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan pada siklus II. Peneliti menanyakan kepada siswa, siapa diantara mereka yang tidak membawa teks dongeng dan ternyata semua siswa membawa kemudian siswa diminta untuk maju membacakan teks dongeng yang dibawanya dengan kata-kata mereka sendiri. Setelah siswa membacakan teks dongengnya, siswa yang lain diminta untuk mengajukan pertanyaan hal ini bertujuan untuk mengetahui apakan siswa yang menjadi audiens memperhatikan dan mendengarkan dongeng yang sedang dibacakan oleh temannya. Keterampilan berbicara siswa mengalami peningkatan dimana pada kondisi awal haya memperoleh nilai rata-rata 15,4 (kategori kurang) dan pada siklus II ini meningkat menjadi 21,3 (kategori cukup). Sedangkan hasil evaluasi pembelajaran pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.4. Nilai Ulangan Harian pada Siklus I dan Siklus II

No

Keterangan

Siklus I

Siklus II

1

Nilai terendah

50

60

2

Nilai tertinggi

80

80

3

Nilai rata-rata

65,6

71,2

4

Tuntas

13

20

5

Persentase

52%

80%

Pembahasan

Secara keseluruhan, pembelajaran Bahasa Indonesia menggunakan teks dongeng berjalan dengan lancar walaupun pada siklus I siswa masih belum percaya diri, struktur kalimat yang digunakan masih belum rapi dan masih kesulitan dalam berbicara. Selain itu, siswa juga masih kesulitan dalam penggunaan lafal dan intonasi yang tepat dalam kalimat-kalimat cerita. Hal yang membuat mereka kesulitan dalam berbicara yaitu mereka tidak bisa mengungkapkan isi cerita secara keseluruhan dengan runtut.

Siswa masih mengalami kesulitan dalam berbicara yang baik, terbukti dari hasil nilai berbicara pada siklus I hanya 15,4 masih dalam kategori kurang. Sehingga dapat dikatakan bahwa kemampuan berbicara siswa kelas II/B SD Negeri Tlogowungu 2 masih rendah. Oleh karena itu, peneliti melakukan perbaikan pembelajaran dan keterampilan berbicara siswa pada siklus II. Pada siklus II, siswa diminta untuk mencari dongeng dan dipelajari dirumah sehingga pada saat pelaksanaan siklus II siswa diminta untuk maju menceritakan kembali dengan bahasanya sendiri, sementara siswa yang lain mendengarkan dan peneliti memberikan pertanyaan tentang dongeng yang dibaca dan melakukan penilaian sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Pada siklus II ini, siswa telah memperbaiki kelemahan berbicara pada siklus I yaitu penggunaan lafal dan intonasi yang baik.

Jika dilihat dari hasil belajar dan nilai keterampilan berbicara siswa, penggunaan teks dongeng dapat membantu siswa untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa, kegiatan belajar mengajar tidak membosankan, siswa menjadi lebih aktif, dapat meningkatkan keberanian serta rasa percaya diri siswa. Dengan demikian teks dongeng dapat digunakan sebagai pilihan untuk meningkatkan keterampilan berbicara pada pembelajaran Bahasa Indonesia.

PENUTUP

Simpulan

1. Pembelajaran Bahasa Indonesian (BI) dengan meng-gunakan teks dongeng berlangsung aktif, menarik dan meningkatkan kelancaran berbicara siswa

2. Pembelajaran Bahasa Indonesia (BI) dengan meng-gunakan teks dongeng mendorong siswa untuk berfikir kreatif dan meningkatkan percaya diri

3. Pembelajaran Bahasa Indonesia (BI) dengan meng-gunakan teks dongeng dapat meningkatkan nilai rata-rata ulangan harian siswa yaitu mencapai 71,2 dengan ketuntasan sebesar 80%.

Saran

1. Bagi Siswa

a. Siswa diharapkan untuk lebih sering berlatih berbica-ra baik menggunakan teks atau secara lisan sehingga dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan kebera-nian.

b. Siswa selalu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru dan meningkatkan usaha belajar sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal.

2. Bagi Guru

Guru disarankan untuk mempersiapkan secara cer-mat perangkat pendukung pembelajaran dan fasilitas belajar yang diperlukan sehingga pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien.

3. Bagi Sekolah

Sekolah disarankan untuk mengupayakan pengadaan berbagai alat dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khusus-nya kelas II, sehingga dapat lebih menunjang penanaman konsep-konsep Bahasa Indonesia secara lebih nyata.

DAFTAR PUSTAKA

Brown G&G Yule. 1999. Developing Language Skills in the Elementary Schools. Boston: Allyn and Bacon, Inc.

Departemen P dan K. 1993. Pembelajaran Sekolah Dasar. Jakarta: Pusat Kurikulum Pendidikan Dasar.

Depdiknas. 2010. Pendidikan Keterampilan Membaca. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat kurikulum.

Djago Tarigan. 2008. Berbicara. Bandung: Angkasa.

Lustantini Septiningsih. 1998. Komponen-komponen Dongeng. Yogyakarta: IKIP.

Nuraeni. 2002. Pembelajaran Bahasa Indonesia SD dan Apresiasi Bahasa dan Sastra Indonesia. Yogyakarta: BPG.

Poerwadarminto.,WJS. 2007. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Lembaga Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Indonesia

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Susanti. 2009. Keterampilan Bicara. Www.wordpress.com diposting tanggal 21 Agustus 2009.

Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Widdowson. 1997. Fundamentals of Speech. New York: Mc Graw-Hill Book Company, Inc.

 

Wiriaatmadja, Rochiati. 2007. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.