PENINGKATAN AKTIVITAS

DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS II/B

DI SD NEGERI TLOGOWUNGU 2

KECAMATAN JAPAH KABUPATEN BLORA

PADA SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2010/2011

DALAM PEMBELAJARAN IPA

TENTANG MAKHLUK HIDUP

MELALUI METODE DISKUSI

DENGAN MEDIA KARTU BERGAMBAR

(FLASH CARD)

Winarni

Tenaga pengajar kelas II/B SDN Tlogowungu 2

Kecamatan Japah, Kabupaten Blora

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas II/B di SD Negeri Tlogowungu 2 Kecamatan Japah Kabupaten Blora pada pembelajaran IPA tentang Makhluk Hidup melalui metode diskusi dengan media kartu bergambar (Flash Card). Lokasi penelitian ini adalah SD Negeri Tlogowungu 2, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora. Penelitian difokuskan pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) melalui metode diskusi dengan media kartu bergambar (flash card). Waktu penelitian adalah 3 bulan, dimulai pada bulan Agustus hingga Oktober. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan terdiri dari 4 tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap observasi dan tahap refleksi. Penelitian ini terdiri dari 2 Siklus, yaitu Siklus I dan Siklus II. Temuan penelitian ini adalah 1) Meningkatkan aktivitas siswa, membantu siswa berfikir kritis dan meningkatkan keberanian siswa, 2) Meningkatkan hasil beljar siswa kelas II dimana nilai rata-rata mencapai 72,4 dengan ketuntasan sebesar 84%. Saran dalam penelitian ini adalah 1) Siswa diharapkan dapat beradaptasi dengan metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru dan lebih bersemangat dalam mengikuti proses belajar mengajar 2) Disarankan guru menggunakan media pembelajaran atau alat peraga sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan mudah, 3 Sekolah disarankan untuk menyediakan media pembelajaran dan alat peraga, sehingga dapat dimanfaatkan oleh tenaga pendidik dalam proses belajar mengajar.

Kata Kunci: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Metode Diskusi, Media Kartu Bergambar (Flash Card).

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar, seorang guru harus mampu menumbuhkan minat dan meningkatkan motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan baik salah satunya adalah dengan menggunakan metode yang tepat. Saat guru memberikan materi pelajaran, siswa tampak bosan dan jenuh. Siswa juga kurang termotivasi untuk mengikuti pembelajaran IPA, selain itu siswa juga mengalami kesulitan dalam mengaitkan konsep IPA dengan kehidupan sehari-hari yang mereka alami di lingkungan sekitar mereka.

Pembelajaran IPA tentang Makhluk Hidup di kelas II/B di SD Negeri Tlogowungu 2 Kecamatan Japah Kabupaten Blora pada Semester I Tahun Pelajaran 2010/2011 masih menggunakan metode konvensional (ceramah). Pembelajaran yang monoton membuat siswa bosan dan kurang bersemangat mengikuti pembelajaran. Pada materi bagian utama tumbuhan dan hewan, guru masih terpaku pada buku paket dan menjelaskan materi dengan metode ceramah tanpa menggunakan media atau alat peraga. Hal ini mengakibatkan, siswa kurang memahami materi yang disampaikan selain itu siswa yang duduk dibangku belakang sering mengobrol sendiri dan ada juga yang tidur karena jenuh dan mengantuk. Dari evaluasi nilai ulangan harian siswa pada kondisi awal, nilai rata-rata masih dibawah KKM (≥ 70) yaitu 56 dengan ketuntasan hanya 28% (7 siswa).

Perumusan Masalah

1. Apakah pembelajaran IPA tentang Makhluk Hidup pada Semester I Tahun Pelajaran 2010/2011 melalui metode diskusi dengan media kartu bergambar (Flash Card) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas II/B di SD Negeri Tlogowungu 2 Kecamatan Japah Kabupaten Blora?

2. Bagaimanakah jalannya pelaksanaan pembelajaran tentang Makhluk Hidup pada Semester I Tahun Pelajaran 2010/2011 melalui metode diskusi dengan media kartu bergambar (Flash Card) pada siswa kelas II/B di SD Negeri Tlogowungu 2 Kecamatan Japah Kabupaten Blora?

Tujuan Penelitian

Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas II/B di SD Negeri Tlogowungu 2 Kecamatan Japah Kabupaten Blora pada pembelajaran IPA tentang Makhluk Hidup melalui metode diskusi dengan media kartu bergambar (Flash Card).

KAJIAN PUSTAKA

Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

IPA merupakan cabang pengetahuan yang dibangun berdasarkan pengamatan dan klasifikasi data, dan biasanya disusun dan diverifikasi dalam hukum-hukum yang bersifat kuantitatif, yang melibatkan aplikasi penalaran matematis dan analisis data terhadap gejala-gejala alam.

Hasil belajar dapat dilihat dari hasil nilai ulangan harian (formatif), nilai ulangan tengah semester (sub formatif) dan nilai ulangan semester (sumatif). Dalam penelitian tindakan kelas ini, yang dimaksud hasil belajar siswa adalah hasil nilai ulangan harian yang diperoleh siswa dalam mata pelajaran IPA.

Metode Diskusi

Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswapada suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk memecah-kan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahamipengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan (Killen, 1998:21). Karena itu, diskusi bukanlah debat yang bersifat mengadu argumentasi. Diskusi lebih bersifat bertukar pengalaman untuk menentukan keputusan tertentu se-cara bersama-sama. Selama ini banyak guru yang merasa keberatan untuk menggunakan metode diskusi dalam proses pembelajaran.

Terdapat bemacam-macam jenis diskusi yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran, antara lain: diskusi kelas, diskusi kelompok kecil, simposium, dan diskusi panel. Metode diskusi mempunyai beberapa kelebihan yaitu: menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan, menyadarkan ank didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik, membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya dan membiasakan bersikap toleransi (Djamarah, 2000:11).

Media Kartu Bergambar (Flash Card)

Kata media diambil dari bahasa latin yang berarti “antara”. Istilah ini mengacu pada sesuatu yang membawa informasi antara sebuah sumber dan penerima. Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2001: 68) media gambar adalah media yang mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas dan kuat melalui kombinasi pengungkapan kata-kata dengan gambar-gambar.

Media gambar adalah foto atau sejenisnya yang menampakkan benda yang banyak dan umum digunakan, mudah dimengerti dalam pembelajaran serta untuk mengatasi kesulitan menampilkan benda asli di dalam kelas. Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan media gambar:

a. Gunakan gambar yang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan siswa.

b. Saat memperlihatkan gambar, usahakan gambar jangan bergerak.

c. Perlihatkan gambar tersebut satu persatu agar perhatian siswa tertuju pada satu gambar.

d. Arahkan perhatian siswa pada sebuah gambar, kemudian ajukan beberapa pertanyaan sehubungan dengan gambar.

Kerangka Berpikir

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Penelitian

Hipotesis

Metode diskusi dengan media kartu bergambar (flash card) diduga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA tentang Makhluk Hidup pada siswa kelas II/B di SD Negeri Tlogowungu 2 Kecamatan Japah Kabupaten Blora.

METODE PENELITIAN

Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran 2010/2011 selama 3 bulan yaitu bulan Agustus hingga Oktober 2010. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tlogowungu 2 Kecamatan Japah, Kabupaten Blora.

Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan bentuk penelitian dan sumber data yang dimanfaatkan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, teknik tes, dan dokumentasi.

Indikator Kinerja

Indikator kinerja dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Siswa aktif dalam kelompok dengan berpendapat dan berdiskusi dengan anggota kelompoknya

2. Siswa berani dan percaya diri dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompok

3. Siswa aktif dalam kegiatan tanya jawab

4. Nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan dengan ketuntasan 80% dan nilai ulangan memenuhi nilai KKM

Analisa Data

Analisis data dalam penelitian adalah model analisi interaktif yang mempunyai tiga komponen yaitu: 1) sajian data, 2) reduksi data dan 3) penarikan kesimpulan atau verifikasi data masih berlangsung.

Prosedur Tindakan

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari dua siklus. Masing – masing siklus dibagi menjadi empat tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap pengamatan, dan tahap refleksi.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Awal

Pembelajaran IPA pada kelas II masih berjalan secara monoton, metode yang digunakan selalu metode konvensional (ceramah) tanpa dikombinasi dengan metode lain atau penggunaan media pembelajaran maupun alat peraga, selain itu, pembelajaran juga hanya mengandalkan buku paket. Pada kondisi awal pembelajaran berjalan pasif karena siswa hanya mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru. Selama pembelajaran, siswa tidak pernah bertanya tentang materi yang disampaikan karena guru selalu menunjuk siswa agar mau menjawab pertanyaan itupun masih banyak yang malu-malu. Kegiatan yang monoton berjalan hingga akhir pembelajaran IPA.

Hasil ulangan harian siswa dimana nilai rata-rata siswa hanya mencapai 56 dengan ketuntasan 28% atau hanya 7 siswa yang mendapat nilai diatas KKM dan 72% lainnya atau 18 siswa mendapat nilai dibawah KKM yang telah ditetapkan.

Deskripsi Siklus I

Sebelum memulai kegiatan pada siklus I, peneliti membuat perencanaan kegiatan dengan menggunakan metode diskusi dengan media kartu bergambar (flash card) dan menyiapkan hal-hal yang dibutuhkaan saat melakukan kegiatan yaitu menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membagi siswa menjad 5 kelompok sesuai dengan jumlah siswa yaitu kelompok A, B, C, D dan E dengan anggota masing-masing 5 siswa sesuai dengan nomer absen. Membuat lembar observasi kegiatan siswa, menyusun Lembar Kerja Kelompok (LKK), menyiapkan kartu bergambar yang terdiri dari 2 kelompok yaitu hewan yang menguntungkan manusia dan hewan yang merugikan manusia serta lembar observasi aktivitas siswa.

Kegiatan pembelajaran dibagi menjadi 3 kali pertemuan yaitu pertemua pertama dan kedua digunakan untuk diskusi dan presentasi dan pertemuan ketiga digunkan untuk ulangan harian yang terdiri dari 5 soal pilihan ganda dan 5 soal isian.

Tabel 4.1 Penilaian aktivitas siswa pada siklus I

No

Nama Kelompok

LKK 1

Kategori

LKK 2

Kategori

1

Kelompok A

67,78

Cukup

69,44

cukup

2

Kelompok B

63,33

Cukup

63,33

cukup

3

Kelompok C

66,67

Cukup

68,33

cukup

4

Kelompok D

73,33

Cukup

75,55

baik

5

Kelompok E

66,11

Cukup

67,78

baik

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai aktivitas siswa mengalami peningkatan baik kelompo A, B, C, D maupun kelompok E (lebih lengkap lihat lampiran). Sedangkan perbandingan nilai ulangan harian siswa sebagai berikut:

Tabel 4.2. Nilai Ulangan Harian pada Kondisi Awal dan Siklus I.

No

Keterangan

Kondisi Awal

Siklus I

1

Nilai terendah

40

50

2

Nilai tertinggi

70

80

3

Nilai rata-rata

56

63,6

4

Tuntas

7

11

5

Persentase

28%

44%

Dari hasil evaluasi nilai ulangan siswa mengalami peningkatan. Pada siklus I, nilai rata-rata siswa mencapai 63,6 dengan ketuntasan sebesar 44%. Dengan hasil yang demikian, peneliti memutuskan melakukan perbaikan pembelajaran melalui siklus II dan tetap menggnakan metode diskusi dengan media kartu bergambar (flash card).

Deskripsi Siklus II

Pembelajaran pada siklus II, tetep menggunakan metode yang sama, hal ini bertujuan agar siswa terbiasa dengan metode diskusi dan peserta didik lebih aktif. Persiapan yang dilakukan pada siklus II ini sama seperti siklus I.

Pada siklus II ini, guru melanjutkan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi dengan media kartu bergambar (flash card) tumbuhan. Sebelum memulai kegiatan, seperti biasanya peneliti mengabsen siswa dan memberikan motivasi untuk belajar, kemudian membacakan kegiatan yang akan dilakukan pada siklus II.

Diskusi kelompok berjalan lancar dan siswa sudah mulai beradaptasi dan bisa mengikuti instruksi peneliti. Pada siklus II ini yang pertama kali maju adalah kelompok E dan kelompok yang lain sebagai audien yang memperhatikan presentasi kelompok E serta mengajukan pertanyaan. Pada pertemuan berikutnya kegiatan yang dilakukan sama yang membedakan hanyalah setiap kelompok bertukar kartu bergambar sehingga pada pertemuan pertama dan kedua setiap kelompok tidak berdiskusi dengan gambar yang sama. Berikut adalah hasil penilaian aktivitas siswa pada siklus II:

Tabel 4.3 Penilaian aktivitas siswa pada siklus II

No

Nama Kelompok

LKK 1

Kategori

LKK 2

Kategori

1

Kelompok A

75,55

Baik

78,89

Baik

2

Kelompok B

67,22

Cukup

73,33

Cukup

3

Kelompok C

73,33

Cukup

77,78

Baik

4

Kelompok D

80

Baik

83,89

Baik

5

Kelompok E

71,67

Cukup

75,56

Baik

Sama halnya dengan siklus I, aktivitas siswa pada siklus II juga mengalami penikatan yang signifikan. Pada siklus terakhir ini rata-rata kelompok dalam kategori baik, hanya kelompok B saja yang masih dalam kategori cukup (lebih lengkap lihat lampiran). Dibawah ini adalah nilai ulangan harian siswa paa siklus II:

Tabel 4.4. Nilai Ulangan Harian pada Siklus I dan Siklus II.

No

Keterangan

Siklus I

Siklus II

1

Nilai terendah

50

60

2

Nilai tertinggi

80

90

3

Nilai rata-rata

63,6

72,4

4

Tuntas

11

21

5

Persentase

44%

80%

Pada akhir pembelajaran IPA di siklus II, siswa sudah bisa beradaptasi dengan metode pembelajaran yang baru dan lebih aktif dalam bertanya selain itu nilai rata-rata siswa mencapai 72,4 dengan ketuntasan sebesar 80% yang artinya telah memenuhi indokator kinerja yang ditetapkan peneliti.

Pembahasan

Untuk menunjang pembelajaran, media pembelajaran atau alat peraga sangat membatu guru dalam mencapai tujuan pembelajaran secara optimal. Tetapi pada kenyataannya, selama proses pembelajaran IPA masih banyak guru yang belum memanfaatkan media pembelajaran ataupun alat peraga. Dengan alasan inilah pada penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan metode diskusi dengan media kartu bergambar (flash card).

Pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti berusaha untuk meningkatkan aktivitas siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa dengan materi bagian utama tumbuhan dan hewan. Penelitian dilakukan dalam dua siklus dimana masing-masing siklus terdiri dari 3 pertemuan. Sebelum memulai kegiatan, peneliti membagi siswa menjad 5 kelompok yaitu kelompok A, B, C, D dan E. Pada siklus I, peneliti melakukan observasi aktivitas siswa dan memberikan penilaian pada setiap pertemuan. Pada pertemuan pertama, kelompok D mendapatkan nilai tertinggi yaitu 73,33 (kategori cukup) dan yang terendah adalah kelompok B yaitu mendapat nilai 63,33 (kategori cukup). Dari observasi yang dilakukan peneliti, pada siklus I siswa masih merasa bingung apa yang dilakukan pada proses diskusi oleh sebab itu peneliti mendampingi semua kelompok waktu berdiskusi sehingga waktu tidak terbuang karena siswa berbicara sendiri. Media yang digunakan sebagai bahan diskusi adalah kartu bergambar (flash card) yang terdiri dari dua kategori yaitu kelompok hewan yang menguntungkan manusia dan kelompok hewan yang merugikan manusia.

Dari hasil evaluasi ulangan siswa, selalu mengalami peningkatan pada tiap siklusnya, berikut hasilnya:

Tabel 4.9. Nilai Ulangan Harian Siswa

No

Keterangan

Kondisi Awal

Siklus I

Siklus II

1

Nilai terendah

40

50

60

2

Nilai tertinggi

70

80

90

3

Nilai rata-rata

56

63,6

72,4

4

Tuntas

7

11

21

5

Persentase

28%

44%

80%

PENUTUP

Simpulan

1. Pada kondisi awal pembelajaran masih menggunakan metode ceramah dan bersifat teoritis sehingga siswa merasa bosan dan kurang antusias.

2. Pembelajaran IPA menggunakan metode diskusi dengan media kartu bergambar (flash card) dapat meningkatkan aktivitas siswa, membantu siswa berfikir kritis dan meningkatkan keberanian siswa.

3. Penerapan metode doskusi dengan media kartu bergambar (flash card) pada pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil beljar siswa kelas II dimana nilai rata-rata mencapai 72,4 dengan ketuntasan sebesar 84%.

Saran

1. Bagi Siswa

Siswa diharapkan dapat beradaptasi dengan metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru dan lebih bersema-ngat dalam mengikuti proses belajar mengajar.

2. Bagi Guru

Dalam memberikan pembelajaran sains seperti IPA, disarankan guru menggunakan media pembelajaran atau alat peraga sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan mudah.

3. Bagi Sekolah

Pihak sekolah disarankan untuk menyediakan media pembelajaran dan alat peraga, sehingga dapat dimanfaatkan oleh tenaga pendidik dalam proses belajar mengajar yang nantinya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto .2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT.Bumi Aksara

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas

Djamarah, S.B. 2000. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Sanjaya W. 2008. Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Predana Media Group

Sudjana, N. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Ros dakarya

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Slameto. 1992. Belajar Dan Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rinneka Cipta

Wiriaatmadja, Rochiati. 2007. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.

 

(http://delsajoesafira.blogspot.com/2010/05/metode-diskusi.html)