UPAYA PENINGKATAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) TENTANG GERAKAN BUMI DAN BULAN DAN GERHANA BULAN DAN MATAHARI PADA PESERTA DIDIK KELAS VI DI SDN PADAAN 1
UPAYA PENINGKATAN AKTIFITAS
DAN HASIL BELAJAR
ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
TENTANG GERAKAN BUMI DAN BULAN
DAN GERHANA BULAN DAN MATAHARI
PADA PESERTA DIDIK KELAS VI
DI SDN PADAAN 1,
KECAMATAN JAPAH, KABUPATEN BLORA
PADA SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2010/2011
DENGAN METODE DEMONSTRASI
Supriono
Guru Kelas VI, SDN Padaan 1, Kec. Japah, Kab. Blora
ABSTRAK
Tujuan dalam penelitian ini adalah meningkatkan aktifitas dan hasil belajar IPA tentang Gerakan Bumi dan Bulan dan Gerhana Bumi dan Matahari pada Peserta Didik Kelas VI di SDN Padaan 1, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan Metode Demonstrasi. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tentang Gerakan Bumi dan Bulan dan Gerhana Bulan dan Matahari. Tindakan dalam pembelajaran adalah Metode Demonstrasi. Tempat penelitian di SDN Padaan 1, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora. Waktu penelitian selama 2 bulan, mulai awal Maret sampai akhir April tahun 2011 pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2010/2011. Subyek penelitian ini adalah Peserta Didik Kelas VI di SDN Padaan 1, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2010/2011 yang terdiri dari 29 anak. Sumber data dalam penelitian ini adalah peserta didik, yaitu aktifitas belajar dan hasil belajar. Alat pengumpulan data menggunakan lembar pengamatan dan tes tertulis. Prosedur penelitian menggunakan Model Siklus yang terdiri dari 4 tahap, yaitu Perencanaan, Tindakan, Pengamatan dan Refleksi. Hasil penelitian ini adalah 1) peserta didik terlibat dalam pembelajaran secara langsung dengan pengalaman belajar yang nyata, 2) peserta didik cermat dan teliti dalam melakukan demonstrasi dan pengamatan, 3) peserta didik aktif dan fokus dalam mengerjakan lembar kerja, 4) peserta didik aktif dan percaya diri dalam pembahasan dan 5) peserta didik mencapai hasil belajar yang lebih baik dengan peningkatan nilai rata-rata dan ketuntasan. Saran dalam penelitian ini adalah 1) Bagi guru agar memberikan penghargaan kepada peserta didik dan kelompoknya yang melakukan demonstrasi dengan urut dan jelas dan hasil kerja yang benar, 2) Bagi peserta didik agar melakukan demonstrasi secara variatif dengan mengembangkan petunjuk dalam lembar kerja dan melakukan pengamatan secara cermat serta bertanya lebih lanjut tentang demonstrasi tersebut, 3) Bagi sekolah agar menyediakan dan melengkapi media pembelajaran sehingga pembelajaran bersifat nyata dan menjadi pengalaman yang bermakna.
Kata Kunci: Aktifitas Belajar, Hasil Belajar, Gerakan Bumi dan Bulan, Gerhana Bulan dan Matahari, Metode Demonstrasi.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD yang perlu diajarkan adalah produk dan proses IPA karena keduanya tidak dapat dipisahkan. Guru yang berperan sebagai fasilitator peserta didik dalam belajar produk dan proses IPA harus dapat mengemas pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mereka.
Pembelajaran IPA bagi kebanyakan guru menggunakan metode ceramah dan berlangsung teoritis. Begitu juga dengan pembelajaran IPA di Kelas VI di SDN Padaan 1, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora dimana guru menjadi sumber belajar yang menjelaskan materi dari buku dan LKS. Dalam pembelajaran IPA di akhir Semester II tersebut, pembelajaran berlangsung teoritis tanpa ditunjang dengan media pembelajaran yang relefan. Dengan selesainya materi tentang matahari, planet dan gerakan bumi dan bulan, guru melanjutkan dengan ulangan harian. Dengan materi yang cukup banyak dan keterbatasan waktu untuk persiapan ujian nasional, peserta didik mengerjakan ulangan harian yang terdiri dari 6 soal isian dan 1 soal uraian. Dari hasil koreksi bersama dan analisis nilai ulangan harian diketahui nilai rata-rata sebesar 6,62 dengan ketuntasan sebesar 51,72%. Artinya hasil belajar masih jelek.
Permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran adalah pembelajaran bersifat teoritis tanpa ditunjang dengan media pembelajaran yang relefan. Guru menyampaikan materi secara lisan. Pembelajaran bersifat abstrak. Peserta didik mengalami kesulitan dalam menguasai konsep materi yang bersifat nyata.
Sesuai dengan permasalahan tersebut, peneliti menerap-kan Metode Demonstrasi. Dalam pembelajaran, peserta didik melakukan demonstrasi di depan kelas sesuai dengan petunjuk dalam lembar kerja. Kemudian, mereka menjawab pertanyaan dalam lembar kerja dan melakukan pembahasan. Dengan mene-rapkan Metode Demonstrasi diharapkan dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar IPA tentang Gerakan Bumi dan Bulan dan Gerhana Bulan dan Matahari pada Peserta Didik Kelas VI di SDN Padaan 1, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2010/2011.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana pembelajaran IPA tentang Gerakan Bumi dan Bulan dan Gerhana Bulan dan Matahari pada Peserta Didik Kelas VI di SDN Padaan 1, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan Metode Demonstrasi?
2. Bagaimana aktifitas dan hasil belajar IPA tentang Gerakan Bumi dan Bulan dan Gerhana Bulan dan Matahari pada Peserta Didik Kelas VI di SDN Padaan 1, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan Metode De-monstrasi?
Tujuan
Tujuan dalam penelitian ini adalah meningkatkan aktifitas dan hasil belajar IPA tentang Gerakan Bumi dan Bulan dan Gerhana Bulan dan Matahari pada Peserta Didik Kelas VI di SDN Padaan 1, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan Metode Demonstrasi.
KAJIAN PUSTAKA
Belajar dan Pembelajaran
Menurut Sagala (2003: 61), pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi- kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu. Lebih lanjut, Sagala (2003: 63) menyatakan pembelajaran mempunyai 2 karakteristik, yaitu 1) dalam proses pembelajaran melibatkan proses berpikir dan 2) dalam proses pembelajaran membangun suasana dialogis dan proses tanya jawab terus-menerus yang diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan berfikir siswa yang pada gilirannya kemampuan berpikir itu dapat membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Istilah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dikenal juga dengan sains. Kata sains ini berasal dari Bahasa Latin yaitu scientia yang berarti ”saya tahu”. Dalam Bahasa Inggris, kata sains berasal dari kata science yang berarti ”pengetahuan”. Science kemudian berkembang menjadi Social Science yang dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan Natural Science yang dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Metode Demonstrasi
Syah (1995: 208) menjelaskan Metode Demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan kegiatan baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relefan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Sedangkan Rosyad (2002: 8) menjelaskan Metode Demonstrasi adalah cara pembelajaran dengan memperagakan, mempertunjukan atau memperlihatkan sesuatu di hadapan siswa di kelas atau di luar kelas.
Sebagai metode penyajian, Metode Demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan dari guru. Dalam strategi pembelajaran, Metode Demonstrasi bisa digunakan untuk mendukung keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori dan inkuiri.
Kerangka Berpikir Penelitian
Sesuai dengan tindakan, pembelajaran dengan Metode Demonstrasi dimana peserta didik melakukan demonstrasi di depan kelas sesuai dengan petunjuk dalam lembar kerja. Mereka memperhatikan dan mengamati demonstrasi di depan kelas. Kemudian, mereka menjawab pertanyaan dalam lembar kerja dan melakukan pembahasan.
Aktifitas belajar ini tidak sekedar mendengarkan dan menghafal, tetapi juga mengamati dan berpikir. Mereka harus mengamati dengan cermat dan teliti dalam demonstrasi di depan kelas. Aktifitas belajar ini lebih nyata dan memberikan pengalaman belajar yang bermakna. Pembelajaran dilanjutkan dengan pembahasan sehingga pemahaman materi semakin kuat. Pembelajaran dengan Metode Demonstrasi diharapkan meningkatkan aktifitas dan hasil belajar.
Sesuai dengan uraian di atas, peneliti menggambarkan kerangka berpikir penelitian sebagai berikut:
Gambar 1. Kerangka Berpikir.
Hipotesis
Dengan Metode Demonstrasi diduga aktifitas dan hasil belajar IPA tentang Gerakan Bumi dan Bulan dan Gerhana Bulan dan Matahari pada Peserta Didik Kelas VI di SDN Padaan 1, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2010/2011 dapat meningkat.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tentang Gerakan Bumi dan Bulan dan Gerhana Bulan dan Matahari. Tindakan dalam pembelajaran adalah Metode Demonstrasi.
Setting Penelitian
Tempat penelitian di SDN Padaan 1, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2010/2011. Waktu penelitian selama 2 bulan, mulai awal Maret sampai akhir April tahun 2011 pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2010/2011.
Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah Peserta Didik Kelas VI di SDN Padaan 1, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2010/2011 yang terdiri dari 29 anak.
Sumber Data dan Alat Pengumpulan Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah peserta didik, yaitu aktifitas belajar dan hasil belajar. Aktifitas belajar berkaitan dengan tindakan dalam pembelajaran, yaitu demonstrasi di depan kelas, pengamatan dan pembahasan. Hasil belajar berkaitan dengan nilai ulangan harian. Alat pengumpulan data menggunakan lembar pengamatan dan tes tertulis. Lembar pengamatan digunakan untuk mengamati aktifitas belajar peserta didik dalam pembelajaran, yaitu demonstrasi di depan kelas, pengamatan dan pembahasan. Tes tertulis digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik dengan ulangan harian yang terdiri dari soal 6 isian dan 1 soal uraian.
Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian menggunakan Model Siklus yang terdiri dari 4 tahap, yaitu Perencanaan, Tindakan, Pengamatan dan Refleksi. Penelitian terdiri dari 2 siklus, yaitu Siklus I dan Siklus II. Uraian masing-masing tahap sebagai berikut:
Tabel 2. Prosedur Penelitian.
No |
Tahap |
Keterangan |
1 |
Perencanaan |
Menyusun RPP sesuai dengan materi dan tindakan, menyusun lembar kerja untuk demonstrasi dan pengamatan, mempersiapkan media pembelajaran, menyusun lembar pengamatan dan menyusun soal ulangan harian |
2 |
Tindakan |
Menjelaskan Metode Demonstrasi, melakukan demonstrasi, melakukan pengamatan, mengerjakan lembar kerja dan pembahasan |
3 |
Pengamatan |
Mengamati aktifitas belajar selama demonstrasi di depan kelas, pengamatan dan pembahasan |
4 |
Refleksi |
Menganalisis tindakan dan hasil tindakan |
Indikator Kinerja
Indikator kinerja dalam penelitian sebagai berikut: 1) Peserta didik melakukan demonstrasi sesuai dengan petunjuk dan lembar kerja, 2) Peserta didik melakukan pengamatan terhadap demonstrasi dengan cermat, 3) Peserta didik melakukan tanya-jawab dalam pembahasan, 4) Peserta didik mencapai hasil belajar yang baik dengan memenuhi KKM dan ketuntasan.
HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Kondisi Awal
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan pengetahuan yang berkembang dari pengamatan dan eksperimen berdasarkan metode ilmiah. Sesuai dengan karakteristik tersebut, pembelajar-an IPA hendaknya bersifat ilmiah dengan pengamatan dan eksperimen. Pada kenyataannya, pembelajaran IPA tentang rotasi dan revolusi bumi dan bulan dan gerhana bulan dan matahari di Kelas VI di SDN Padaan 1, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora bersifat teoritis tanpa media pembelajaran. Hal tersebut terjadi karena keterbatasan media pembelajaran.
Peran guru dalam pembelajaran sangat penting dengan menjelaskan materi. Namun hal tersebut tidak efektif bagi peserta didik. Mereka menerima keterangan secara lisan dan tidak menguasai konsep materi dengan kuat. Bagi peneliti, pembelajaran tersebut dimaklumi karena keterbatasan media pembelajaran maupun alokasi waktu.
Sesuai dengan pembelajaran yang telah menyelesaikan materi tentang matahari, planet dan gerakan bumi dan bulan, peneliti melanjutkan dengan ulangan harian. Peserta didik mengerjakan ulangan harian yang terdiri dari 6 soal isian dan 1 soal uraian. Waktu yang tersedia selama 35 menit dan dilanjutkan dengan koreksi bersama. Hasil analisis nilai diperoleh nilai rata-rata sebesar 6,62 dengan ketuntasan sebesar 51,72%.
Deskripsi Siklus I
Pembelajaran pada Siklus I dengan Metode Demonstrasi. Peserta didik belajar dengan kelompoknya melakukan demons-trasi di depan kelas sesuai dengan petunjuk dalam lembar kerja. Demonstrasi dilakukan secara berurutan sehingga seluruh kelompok mempunyai kesempatan yang sama. Ketika salah satu kelompok sedang melakukan demonstrasi, pada saat yang bersa-maan, kelompok-kelompok yang lain melakukan pengamatan. Begitu seterusnya sehingga setiap kelompok memperoleh pengalaman belajar dan melakukan pengamatan hingga beberapa kali.
Pembelajaran pada Siklus I dengan Metode Demonstrasi dilanjutkan dengan mengerjakan lembar kerja dan pembahasan. Lembar kerja terdiri dari beberapa pertanyaan yang dijawab sesuai dengan pengalaman demonstrasi dan pengamatan. Mereka berdiskusi dan mencapai kesepakatan dalam mengerja-kan lembar kerja tersebut. Dengan pengalaman belajar tersebut, hasil kerja cukup baik dimana jawabannya secara mendasar telah sesuai dengan konsep materi. Namun pembahasan hanya berfokus pada demonstrasi. Tanya-jawab lebih lanjut masih kurang dan terbatas pada Kelompok 1 dan 5.
Pembelajaran pada Siklus I dengan Metode Demonstrasi merupakan metode belajar yang konkrit. Perserta didik dan kelompoknya mengalami pengalaman belajar yang nyata dan bermakna. Mereka tidak lagi menerima dan menghafal materi, tetapi terlibat dalam pembelajaran secara langsung dengan melakukan demonstrasi dan pengamatan.
Deskripsi Siklus II
Pembelajaran pada Siklus II dengan Metode Demonstrasi dengan membatasi fekuensi pengamatan. Peneliti menentukan 3 gelombang dimana hanya terdapat 2 kelompok di dalam kelas yang melakukan demonstrasi dan pengamatan. Ketika salah satu kelompok melakukan demonstrasi, kelompok yang lain melakukan pengamatan. Begitu seterusnya dilakukan secara bergantian. Artinya mereka harus cermat dan teliti dalam melakukan demonstrasi dan pengamatan. Selanjutnya mereka mengerjakan lembar kerja tanpa melakukan pengamatan dari demonstrasi kelompok lain dengan waktu selama 15 menit.
Pembelajaran pada Siklus II dengan Metode Demonstrasi secara bergelombang menjadikan peserta didik lebih cermat dan teliti. Mereka mempunyai sedikit kesempatan sehingga belajar bersama dengan lebih aktif, termasuk pembahasan yang semakin aktif. Mereka melakukan tanya-jawab sesuai dengan materi dan keingintahuannya. Pembahasan tidak hanya terfokus dalam lembar kerja.
Pembelajaran pada Siklus II dengan Metode Demonstrasi secara bergelombang mendorong peserta didik semakin cermat dan telliti. Kesempatan melakukan pengamatan lebih terbatas sehingga mereka benar-benar cermat dan teliti melakukan demonstrasi dan pengamatan. Pembahasan pun berlangsung aktif dan mendalam sehingga penguasaan materi semakin kuat. Sesuai dengan hasil nilai ulangan harian, hasil belajar mengalami peningkatan.
Hasil Tindakan dan Pembahasan
Metode Demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan kegiatan baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relefan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan (Syah, 1995: 208). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa media pembelajaran sederhana untuk memperagakan Gerakan Bumi dan Bulan dan Gerhana Bulan dan Matahari.
Dalam penelitian ini, peserta didik dibagi menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 4-5 anggota. Hasil pembagian kelompok dapat diperhatikan dalam lampiran. Mereka mempela-jari petunjuk dalam lembar kerja, kemudian melakukan demonstrasi di depan kelas. Demonstrasi dilakukan secara bergantian sehingga seluruh kelompok mendapat kesempatan yang sama. Setelah selesai melakukan demonstrasi, mereka melakukan pengamatan. Mereka belajar bersama dengan anggota kelompok untuk menjawab pertanyaan dalam lembar kerja. Sesuai dengan pengalaman belajar tersebut, mereka berdiskusi dan menentukan jawaban dalam lembar kerja.
Materi pada Siklus I tentang tentang Gerakan Bumi dan Bulan dan Gerhana Bulan dan materi pada Siklus II tentang tentang Gerhana Matahari. Pada Siklus I, peserta didik dan kelompok melakukan demonstrasi kemudian pengamatan dari demonstrasi kelompok lainnya. Pada Siklus II, demonstrasi dilakukan secara bergelombang, hanya ada 2 kelompok dalam setiap gelombang. Pengamatan lebih terbatas sehingga mereka harus cermat dan teliti melakukan demonstrasi dan pengamatan. Kemudian mereka menjawab lembar kerja dan melakukan pembahasan.
Metode Demonstrasi melibatkan peserta didik dalam pembelajaran secara aktif dengan pengalaman belajar yang nyata dan bermakna. Mereka melakukan demonstrasi bersama dengan anggota kelompoknya sesuai petunjuk dalam lembar kerja. Pembelajaran dengan metode demonstrasi mempunyai proses belajar yang nyata dan pengamatan untuk memahami konsep materi. Pembelajaran tersebut berbeda dengan pembelajaran teoritis dengan metode ceramah verbalisme (Hasibuan dan Mujiono, 1993: 31). Peneliti menganalisis pembelajaran dengan Metode Ceramah dan pembelajaran dengan Metode Demonstrasi sebagai berikut:
Tabel 7. Analisis Pembelajaran dengan Metode Ceramah dan pembelajaran dengan Metode Demonstrasi.
No |
Aspek dalam pembelajaran |
Metode Ceramah |
Metode Demonstrasi |
1 |
Peran guru |
Dominan |
Fasilitator |
2 |
Metode belajar |
Ceramah |
Demonstrasi |
3 |
Peran peserta didik |
Pasif |
Aktif |
4 |
Tugas dan soal latihan |
Individual |
Kelompok |
5 |
Pembahasan |
Terbatas |
Mendalam |
Metode Demonstrasi meningkatkan aktifitas dan hasil belajar. Peserta didik dan kelompoknya melakukan demonstrasi dan pengamatan. Mereka menemukan materi sesuai dengan pengalaman belajar tersebut sehingga memperkuat penguasaan materi. Mereka mencapai hasil belajar yang semakin baik. Peneliti menganalisis hasil belajar pada Kondisi Awal dengan Siklus I dan Siklus II sebagai berikut:
Tabel 9. Analisis hasil belajar pada Kondisi Awal dengan Siklus I dan Siklus II.
No |
Analisis |
K. Awal |
Siklus I |
Siklus II |
1 |
Nilai terendah |
4,375 |
5,625 |
6,25 |
2 |
Nilai rata-rata |
6,62 |
7,58 |
8,81 |
3 |
Nilai tertinggi |
8,75 |
9,375 |
10 |
4 |
Ketuntasan |
51,72% |
72,41% |
96,55% |
Pembelajaran IPA dengan Metode Demonstrasi mening-katkan aktifitas dan hasil belajar. Peningkatan aktifitas dan hasil belajar diantaranya 1) peserta didik terlibat dalam pembelajaran secara langsung dengan pengalaman belajar yang nyata, 2) peserta didik cermat dan teliti dalam melakukan demonstrasi dan pengamatan, 3) peserta didik aktif dan fokus dalam mengerjakan lembar kerja, 4) peserta didik aktif dan percaya diri dalam pembahasan dan 5) peserta didik mencapai hasil belajar yang lebih baik dengan peningkatan nilai rata-rata dan ketuntasan.
Sedangkan kendala dalam pembelajaran IPA dengan Metode Demonstrasi diantaranya 1) peserta didik meniru cara demonstrasi dari kelompok terdahulu, 2) peserta didik masih berada dalam ruangan yang sama ketika melakukan demonstrasi dan pengamatan dengan pengerjaan lembar kerja, 3) peserta didik hanya fokus dalam lembar kerja sehingga pembahasan menjadi tidak lengkap dan kurang mendalam dan 4) keterbatasan waktu mengerjakan lembar kerja untuk demonstrasi gelombang terakhir.
PENUTUP
Simpulan
1. Pembelajaran IPA tentang Gerakan Bumi dan Bulan dan Gerhana Bulan dan Matahari dengan Metode Demonstrasi dilakukan dengan demonstrasi di depan kelas oleh setiap kelompok secara berurutan, melakukan pengamatan dan pembahasan.
2. Pembelajaran IPA tentang Gerakan Bumi dan Bulan dan Gerhana Bulan dan Matahari dengan Metode Demonstrasi meningkatkan aktifitas belajar dengan pengalaman belajar yang nyata dan bermakna melalui demonstrasi dan pengamatan.
3. Pembelajaran IPA tentang Gerakan Bumi dan Bulan dan Gerhana Bulan dan Matahari dengan Metode Demonstrasi meningkatkan hasil belajar dengan nilai rata-rata mencapai 8,81 dan ketuntasan sebesar 96,55%.
4. Kendala dalam pembelajaran IPA tentang Gerakan Bumi dan Bulan dan Gerhana Bulan dan Matahari dengan Metode Demonstrasi adalah 1) peserta didik meniru cara demonstrasi dari kelompok terdahulu, 2) peserta didik masih berada dalam ruangan yang sama ketika melakukan demonstrasi dan pengamatan dengan pengerjaan lembar kerja, 3) peserta didik hanya fokus dalam lembar kerja sehingga pembahasan menjadi tidak lengkap dan kurang mendalam dan 4) keterbatasan waktu mengerjakan lembar kerja untuk demonstrasi gelombang terakhir.
Saran
1. Bagi guru agar memberikan penghargaan kepada peserta didik dan kelompoknya yang melakukan demonstrasi dengan urut dan jelas dan hasil kerja yang benar.
2. Bagi peserta didik agar melakukan demonstrasi secara variatif dengan mengembangkan petunjuk dalam lembar kerja dan melakukan pengamatan secara cermat serta bertanya lebih lanjut tentang demonstrasi tersebut.
3. Bagi sekolah agar menyediakan dan melengkapi media pembelajaran sehingga pembelajaran bersifat nyata dan menjadi pengalaman yang bermakna.
DAFTAR PUSTAKA
Habibah, Umi, dkk. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam 6 untuk Kelas 6 SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Hasibuan dan Mujiono. 1993. Proses Belajar-Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Leyn, Pama dan Surono. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam 6 untuk SD/MI Kelas VI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Pitoyo, Ari dan Purwaningtyas, Sri. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas VI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Rosyad, Aminuddin. 2002. Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Sagala, Syaiful. 2003. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta.
Sriyono, dkk. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam 6 untuk SD/MI Kelas VI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.