UPAYA PENINGKATAN AKTIFITAS

DAN HASIL BELAJAR PKn

TENTANG SISTEM PEMERINTAHAN

REPUBLIK INDONESIA

PADA PESERTA DIDIK KELAS VI

DI SDN PADAAN 1,

KECAMATAN JAPAH, KABUPATEN BLORA

PADA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2010/2011 DENGAN METODE INDEX CARD MATCH

Supriono

Guru Kelas VI, SDN Padaan 1, Kec. Japah, Kab. Blora

ABSTRAK

Tujuan dalam penelitian ini adalah meningkatkan aktifitas dan hasil belajar PKn tentang Sistem Pemerintahan Republik Indonesia pada Peserta Didik Kelas VI di SDN Padaan 1, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan Metode Index Card Match. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) tentang Sistem Pemerintahan Republik Indonesia. Tindakan dalam pembelajaran adalah Metode Index Card Match. Tempat penelitian di SDN Padaan 1, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora. Waktu penelitian selama 2 bulan, mulai pertengahan Oktober sampai akhir November tahun 2010 pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2010/2011. Subyek penelitian ini adalah Peserta Didik Kelas VI di SDN Padaan 1, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2010/2011 yang terdiri dari 29 anak. Sumber data dalam penelitian ini adalah peserta didik, yaitu aktifitas belajar dan hasil belajar. Alat pengumpulan data menggunakan lembar pengamatan dan tes tertulis. Prosedur penelitian menggunakan Model Siklus yang terdiri dari 4 tahap, yaitu Perencanaan, Tindakan, Pengamatan dan Refleksi. Hasil penelitian ini adalah 1) peserta didik belajar bersama dan berdiskusi dengan anggota kelompoknya, 2) peserta didik akrab dan kompak dalam menganalisis pertanyaan dan jawaban, 3) peserta didik berdiskusi dalam menentukan pasangan pertanyaan-jawaban, 4) peserta didik menjelaskan materi sesuai dengan pemahamannya dan 5) peserta didik mencapai hasil belajar yang lebih baik dengan peningkatan nilai rata-rata dan ketuntasan. Saran dalam penelitian ini adalah 1) Bagi guru agar membentuk kelompok yang lebih banyak dengan anggota yang semakin sedikit, misalnya 4 anggota/kelompok, 2) Bagi peserta didik agar aktif dan percaya diri dalam belajar bersama dan pembahasan, 3) Bagi sekolah agar menggunakan Metode Index Card Match dalam pembelajaran lainnya sesuai dengan jumlah peserta didik dan materi pelajaran.

Kata Kunci: Aktifitas Belajar, Hasil Belajar, Sistem Pemerintahan, Metode Index Card Match.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Bagi peserta didik Kelas VI, mereka mencapai tingkat pendidikan yang paling tinggi, termasuk materi yang semakin komplek. Mereka dituntut untuk beradaptasi dengan materi pelajaran yang disampaikan dan strategi belajar yang diterapkan. Seiring dengan perkembangan mereka, guru menjadi lebih mudah melaksanakan pembelajaran secara abstrak maupun konkrit.

Dalam praktiknya, guru masih terbiasa menerapkan pembelajaran klasikal dengan metode ceramah. Inilah yang menjadi permasalahan karena peserta didik menjadi pasif dan pembelajaran menjadi tidak bermakna. Yang menjadi masalah bukanlah pembelajaran bersifat abtrak atau konkrit, tetapi aktifitas peserta didik yang terbatas dan cenderung pasif. Akibatnya pembelajaran menjadi tidak bermakna dan hanya sebatas rutinitas. Hasil belajar juga jelek. Berdasarkan nilau ulangan harian diketahui nilai rata-rata sebesar 66,03 dengan ketuntasan sebesar 62,07%.

Permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran adalah aktifitas belajar yang terbatas dengan menghafal materi. Guru menyampaikan materi secara lisan. Pembelajaran tersebut tanpa analisis materi yang mendalam. Penguasaan materi menjadi lemah dan hasil belajar menjadi jelek. Hal tersebut terbukti dengan aktifitas belajar yang pasif dan hasil belajar yang jelek.

Sesuai dengan permasalahan tersebut, peneliti menerap-kan Metode Index Card Match. Dalam pembelajaran, peserta didik dan kelompoknya menentukan pasangan daftar pertanyaan yang diterima dengan potongan jawaban yang tersedia. Aktifitas belajar ini merupakan analisis materi dimana peserta didik menentukan jawaban dari setiap pertanyaan dengan menentukan pilihan jawaban yang beragam dan tercampur pada potongan kertas. Metode Index Card Match seperti review materi dengan menjawab pertanyaan sesuai dengan pilihan yang tersedia kemudian melakukan penbahasan materi tersebut. Dengan menerapkan Metode Index Card Match diharapkan dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar PKn tentang Sistem Pemerintahan Republik Indonesia pada Peserta Didik VI di SDN Padaan 1, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2010/2011.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana pembelajaran PKn tentang Sistem Pemerin-tahan Republik Indonesia pada Peserta Didik Kelas VI di SDN Padaan 1, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan Metode Index Card Match?

2. Bagaimana aktifitas dan hasil belajar PKn tentang Sistem Pemerintahan Republik Indonesia pada Peserta Didik Kelas VI di SDN Padaan 1, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan Metode Index Card Match?

Tujuan

Tujuan dalam penelitian ini adalah meningkatkan aktifitas dan hasil belajar PKn tentang Sistem Pemerintahan Republik Indonesia pada Peserta Didik Kelas VI di SDN Padaan 1, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan Metode Index Card Match.

KAJIAN PUSTAKA

Belajar dan Pembelajaran

Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Salah satu fungsi guru dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagai pengelola. Sebagai pengelola pembelajaran (learning manager), guru berperan dalam menciptakan iklim belajar yang memungkinkan peserta didik dapat belajar secara nyaman. Melalui pengelolaan kelas yang baik, guru dapat menjaga kelas agar tetap kondusif untuk terjadinya proses belajar seluruh peserta didik (Sanjaya, 2008: 24).

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara yang baik, yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. PKn merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa.

Metode Index Card Match

Metode Index Card Match merupakan strategi yang cukup menyenangkan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya, namun juga dapat digunakan untuk materi baru bila peserta didik telah diberikan tugas untuk mempelajari materi terlebih dahulu. Dengan demikian, peserta didik telah mempunyai bekal ilmu pengetahuan (Zaini, 2006: 67).

Menurut Siberman (2007: 240), Index Card Match adalah cara menyenangkan dan aktif untuk meninjau ulang materi pelajaran. Index Card Match membolehkan peserta didik untuk berpasangan dan memainkan kuis dengan kawan sekelas.

Kerangka Berpikir Penelitian

Sesuai dengan tindakan, pembelajaran dengan Metode Index Card Match dimana peserta didik belajar bersama dengan kelompoknya. Mereka menjawab pertanyaan yang terdapat dalam lembar pertanyaan yang diterima dengan memilih jawaban pada potongan kertas yang tersedia. Mereka belajar bersama dengan menganalisis kesesuaian pasangan antara pertanyaan dengan jawaban.

Aktifitas belajar ini tidak sekedar menghafal materi, tetapi merevie materi dengan analisis yang mendalam. Mereka harus cermat dan teliti dalam menentukan pasangan pertanyaan-jawaban supaya benar. Aktifitas belajar ini lebih sulit karena tersedia banyak pilihan jawaban yang membingungkan. Pembelajaran dilanjutkan dengan pembahasan sehingga pemahaman materi semakin kuat. Pembelajaran dengan Metode Index Card Match diharapkan meningkatkan aktifitas dan hasil belajar.

Sesuai dengan uraian di atas, peneliti menggambarkan kerangka berpikir penelitian sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka Berpikir.

Hipotesis

Dengan Metode Index Card Match diduga aktifitas dan hasil belajar PKn tentang Sistem Pemerintahan Republik Indonesia pada Peserta Didik Kelas VI di SDN Padaan 1, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2010/2011 dapat meningkat.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) tentang Sistem Pemerintahan Republik Indonesia. Tindakan dalam pembelajaran adalah Metode Index Card Match.

Setting Penelitian

Tempat penelitian di SDN Padaan 1, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2010/2011. Waktu penelitian selama 2 bulan, mulai pertengahan Oktober sampai akhir November tahun 2010 pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2010/2011.

Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah Peserta Didik Kelas VI di SDN Padaan 1, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2010/2011 yang terdiri dari 29 anak.

Sumber Data dan Alat Pengumpulan Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah peserta didik, yaitu aktifitas belajar dan hasil belajar. Aktifitas belajar berkaitan dengan tindakan dalam pembelajaran, yaitu mengerjakan tugas kelompok dengan Metode Index Card Match dan pembahasan. Hasil belajar berkaitan dengan nilai ulangan harian. Alat pengumpulan data menggunakan lembar pengamatan dan tes tertulis. Lembar pengamatan digunakan untuk mengamati aktifitas belajar peserta didik dalam pembelajaran, yaitu belajar bersama dan pembahasan. Tes tertulis digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik dengan ulangan harian yang terdiri dari soal 8 isian dan 1 soal uraian.

Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian menggunakan Model Siklus yang terdiri dari 4 tahap, yaitu Perencanaan, Tindakan, Pengamatan dan Refleksi. Penelitian terdiri dari 2 siklus, yaitu Siklus I dan Siklus II. Uraian masing-masing tahap sebagai berikut:

Tabel 2. Prosedur Penelitian.

No

Tahap

Keterangan

1

Perencanaan

Menyusun RPP sesuai dengan materi dan tindakan, menyusun tugas kelompok sesuai dengan materi, membagi kelompok, menyusun lembar pengamatan dan menyusun soal ulangan harian

2

Tindakan

Menjelaskan Metode Index Card Match, mengatur pembagian kelompok, membagikan tugas kelompok, mengerjakan tugas kelompok, pembahasan

3

Pengamatan

Mengamati aktifitas belajar selama belajar bersama dan pembahasan

4

Refleksi

Menganalisis tindakan dan hasil tindakan

Indikator Kinerja

Indikator kinerja dalam penelitian sebagai berikut: 1) Peserta didik membaca pertanyaan dengan cermat dan teliti, 2) Peserta didik belajar bersama menentukan pasangan pertanyaan pada lembar pertanyaan, 3) Peserta didik sepakat menentukan pasangan pertanyaan pada potongan kertas jawaban yang tersedia, 4) Peserta didik melakukan tanya-jawab dalam pembahasan, 5) Peserta didik mencapai hasil belajar yang baik dengan memenuhi KKM dan ketuntasan.

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Awal

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu mata pelajaran yang berkaitan dengan nilai-nilai moral dan norma yang sering disampaikan secara lisan. Atas dasar tersebut, guru sering melaksanakan pembelajaran secara teoritis dengan metode ceramah. Peneliti sebagai guru kelas VI pun terbiasa dengan metode ceramah dengan menjelaskan materi yang terdapat dalam buku dan LKS.

Pembelajaran tersebut menjadikan peserta didik pasif dimana mereka hanya menerima materi. Mereka tidak bertanya lebih lanjut tentang materi tersebut. Pembelajaran tersebut tidak bermakna sehingga penguasaan materi menjadi lemah. Hasil belajar juga jelek.

Sesuai dengan pembelajaran yang telah menyelesaikan materi tentang lembaga negara, peneliti melakukan ulangan harian. Peserta didik mengerjakan ulangan harian yang terdiri dari 8 soal isian dan 1 soal uraian. Waktu yang tersedia selama 35 menit dan dilanjutkan dengan koreksi bersama. Hasil analisis nilai diperoleh nilai rata-rata sebesar 66,03 dengan ketuntasan sebesar 62,07%.

Deskripsi Siklus I

Pembelajaran pada Siklus I dengan Metode Index Card Match. Peserta didik belajar dengan kelompoknya. Mereka mengerjakan tugas kelompok dengan menentukan pasangan pertanyaan dengan pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan waktu yang tersedia. Dengan Metode Index Card Match, mereka belajar dengan aktif dengan belajar bersama dan berdiskusi. Mereka mereviu materi yang terdahulu namun mengalami kesulitan. Beberapa pertanyaan tidak dijawab dan dijawab dengan salah. Ada beberapa pertanyaan yang dijawab dengan benar.

Pembelajaran pada Siklus I dengan Metode Index Card Match menjadikan peserta didik aktif. Mereka tidak hanya menerima materi tetapi menganalisis materi dan berdiskusi dengan anggota kelompok. Mereka harus sepakat menentukan pasangan pertanyaan dan jawaban yang benar. Pembelajaran tersebut berbeda dengan pembelajaran pada Kondisi Awal dimana peserta didik hanya menerima materi dengan memperhatikan keterangan dari peneliti. Pembelajaran tersebut tanpa pembahasan diantara peserta didik.

Pembelajaran pada Siklus I dengan Metode Index Card Match merupakan reviu materi terdahulu secara mendalam. Frekuensi belajar semakin meningkat sehingga aktifitas belajar meningkat. Pembelajaran dilanjutkan dengan pembahasan sehingga pemahaman materi semakin kuat. Inilah yang meningkatkan hasil belajar.

Deskripsi Siklus II

Pembelajaran pada Siklus II dengan Metode Index Card Match. Peserta didik belajar dengan kelompok yang sama sehingga mereka akrab dan kompak. Mereka mengerjakan dari pertanyaan yang termudah dan mencoret pilihan jawaban yang tidak sesuai. Mereka menjawab seluruh pertanyaan. Hasilnya sejumlah pertanyaan dijawab dengan benar dan hanya beberapa pertanyaan saja yang masih salah.

Pembelajaran pada Siklus II dengan Metode Index Card Match menjadikan peserta didik aktif. Mereka mencermati pertanyaan dan menentukan pilihan jawaban yang sesuai. Mereka berdiskusi dan sepakat menentukan pasangan pertanya-an dan jawaban. Mereka yakin dengan hasil kerjanya. Pembe-lajaran tersebut menjadikan mereka aktif dan percaya diri dengan menjawab, bertanya dan berpendapat selama pembahasan.

Pembelajaran pada Siklus II dengan Metode Index Card Match semakin memperkuat pemahaman materi. Hal ini meningkatkan hasil belajar yang semakin baik. Sesuai dengan hasil nilai ulangan harian, hasil belajar mengalami peningkatan.

Hasil Tindakan dan Pembahasan

Metode Index Card Match adalah metode belajar yang meninjau ulang materi pelajaran dengan menentukan pasangan pertanyaan dan jawaban. Metode belajar ini bersifat aktif dan menyenangkan. Sesuai dengan karakteristik tersebut, peneliti menggunakan Metode Index Card Match dalam pembelajaran PKn tentang Sistem Pemerintahan Republik Indonesia.

Dalam penelitian ini, peserta didik dibagi menjadi 5 kelompok yang terdiri dari 5-6 anggota. Hasil pembagian kelompok dapat diperhatikan dalam lampiran. Mereka belajar bersama mengerjakan tugas kelompok sesuai dengan materi. Dalam penelitian ini, peneliti mempertahankan susunan kelompok sehingga mereka menjadi akrab dan kompak dalam mengerjakan tugas kelompok.

Materi pada Siklus I tentang Lembaga-lembaga Negara dan materi pada Siklus II tentang Pemerintahan Pusat dan Daerah. Tugas kelompok terdiri dari daftar pertanyaan dan pilihan jawaban dengan jumlah 10-15 pertanyaan dengan pilihan jawaban yang lebih banyak. Setiap siklus terdiri dari 2 tugas kelompok dan setiap kelompok mengerjakan tugas kelompok yang bergantian. Pada tugas kelompok awal awal, sebagian kelompok mengerjakan setengah nomor awal dan sebagian kelompok lainnya mengerjakan setengah nomor akhir. Pada tugas kelompok lanjutan, urutan tersebut dibalik. Sesuai dengan jumlah kelompok tersebut, ada 3 kelompok yang mengerjakan tugas kelompok yang sama. Waktu mengerjakan hanya 15 menit dan dilanjutkan dengan pembahasan secara urut sesuai dengan nomor pertanyaan.

Metode Index Card Match melibatkan peserta didik dalam pembelajaran secara aktif. Mereka belajar bersama dan berdiskusi dalam mencermati maksud pertanyaan dan jawaban maupun menentukan pasangan pertanyaan dan jawaban yang benar. Hal ini berarti mereka belajar dengan aktif. Mereka tidak hanya menerima materi dari penjelasan lisan seperti dalam pembelajaran di Kondisi Awal dengan metode ceramah, tetapi menganalisis materi dan berdiskusi dengan anggota kelompoknya hingga mengikuti pembahasan. Peran guru tidak lagi dominan dengan menjelaskan materi, tetapi menjadi fasilitator dalam pembelajaran yang menyediakan tugas kelompok dan membimbing pembahasan. Peneliti menganalisis pembelajaran dengan Metode Ceramah dan pembelajaran dengan Metode Index Card Match sebagai berikut:

Tabel 7. Analisis Pembelajaran dengan Metode Ceramah dan pembelajaran dengan Metode Index Card Match.

No

Aspek dalam pembelajaran

Metode Ceramah

Metode Index Card Match

1

Peran guru

Dominan

Fasilitator

2

Pendekatan pembelajaran

Klasikal

Kelompok

3

Peran peserta didik

Pasif

Aktif

4

Tugas dan soal latihan

Individual

Kelompok

5

Pembahasan

Terbatas

Mendalam

Metode Index Card Match menigkatkan aktifitas dan intensitas belajar. Peserta didik dan kelompoknya mereviu materi dan berdiskusi untuk menguasai materi tersebut hingga mengikuti pembahasan. Hal ini berarti peserta didik belajar dengan menganalisis materi dalam tugas kelompok sehingga menguasai materi. Mereka mencapai hasil belajar yang semakin baik. Peneliti menganalisis hasil belajar pada Kondisi Awal dengan Siklus I dan Siklus II sebagai berikut:

Tabel 9. Analisis hasil belajar pada Kondisi Awal dengan Siklus I dan Siklus II.

No

Analisis

K. Awal

Siklus I

Siklus II

1

Nilai terendah

45

55

60

2

Nilai rata-rata

66,03

74,66

81,9

3

Nilai tertinggi

85

90

100

4

Ketuntasan

62,07%

82,76%

93,1%

Pembelajaran PKn dengan Metode Index Card Match dengan pendekatan belajar kelompok berhasil dalam peningkatan aktifitas dan hasil belajar. Peningkatan aktifitas dan hasil belajar diantaranya 1) peserta didik belajar bersama dan berdiskusi dengan anggota kelompoknya, 2) peserta didik akrab dan kompak dalam menganalisis pertanyaan dan jawaban, 3) peserta didik berdiskusi dalam menentukan pasangan pertanyaan-jawaban, 4) peserta didik menjelaskan materi sesuai dengan pemahamannya dan 5) peserta didik mencapai hasil belajar yang lebih baik dengan peningkatan nilai rata-rata dan ketuntasan.

Sedangkan kendala dalam pembelajaran PKn dengan Metode Index Card Match diantaranya 1) peserta didik belum terbiasa dengan belajar bersama dalam kelompok, 2) peserta didik kesulitan menentukan pasangan pertanyaan-jawaban karena keterbatasan waktu dan pilihan jawaban yang membingungungkan, 3) peserta didik malu dan tidak percaya diri dalam pembahasan materi, 4) peserta didik masih terfokus dengan tugas kelompoknya dalam pembahasan dan 5) hanya beberapa peserta didik yang terlibat dalam pembahasan.

PENUTUP

Simpulan

1. Pembelajaran PKn tentang Sistem Pemerintahan Republik Indonesia dengan Metode Index Card Match dilakukan dengan pendekatan kelompok dengan mengerjakan tugas kelompok dan pembahasan.

2. Pembelajaran PKn tentang Sistem Pemerintahan Republik Indonesia dengan Metode Index Card Match meningkatkan aktifitas belajar dengan belajar bersama, berdiskusi dan menganalisis tugas kelompok.

3. Pembelajaran PKn tentang Sistem Pemerintahan Republik Indonesia dengan Metode Index Card Match meningkatkan hasil belajar dengan nilai rata-rata mencapai 81,9 dan ketuntasan sebesar 93,1%.

4. Kendala dalam pembelajaran PKn tentang Sistem Pemerintahan Republik Indonesia dengan Metode Index Card Match adalah 1) keterbatasan waktu, 2) tugas kelompok termasuk sulit dan 3) sikap peserta didik yang malu dan tidak percaya diri.

Saran

1. Bagi guru agar membentuk kelompok yang lebih banyak dengan anggota yang semakin sedikit, misalnya 4 anggota/kelompok.

2. Bagi peserta didik agar aktif dan percaya diri dalam belajar bersama dan pembahasan.

3. Bagi sekolah agar menggunakan Metode Index Card Match dalam pembelajaran lainnya sesuai dengan jumlah peserta didik dan materi pelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Murwanti dan Yuwono, Teguh. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Kelas VI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Siberman, Mel. 2007. 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Sunarso dan Kusumawardani, Anis. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sd dan MI Kelas VI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

 

Zaini, Hisyam; Munthe, Bermawy, dan Aryani, Sekar Ayu. 2006. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.