PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

UNTUK ANAK USIA SEKOLAH DASAR

MELALUI FILM ANIMASI ADIT SOPO JARWO

 

Riska Safitri

Mahasiswa PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Semarang

Ari Widyaningrum

Asep Ardiyanto

Dosen Universitas PGRI Semarang

ABSTRAK

Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah Bagaimana Penguatan Pendidikan Karakter Untuk Anak Usia Sekolah Dasar Melalui Film Animasi Adit Sopo Jarwo?. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa penguatan pendidikan karakter untuk anak usia sekolah dasar melalui film animasi Adit Sopo Jarwo di SD Negeri 6 Lebak. Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Data dalam penelitian diperoleh melalui wawancara, observasi serta dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis, penguatan pendidikan karakter yang dilakukan di SD terdapat tiga proses yaitu melihat/mengamati, menganalisis dan mengaplikasikan, yang dilakukan dengan mengunakan media film animasi Adit Sopo Jarwo episode 32 Hadapi Tantangan Lewati Rintangan. Terbukti terdapat nilai karakter religius, nilai karakter peduli sosial, nilai karakter tanggung jawab dan nilai karakter kerja keras, serta semua peserta didik telah mengaplikasikan nilai karakter tersebut kedalam lingkungan sekitarnya. Dapat disimpulkan bahwa keseluruhan hasil analisis penguatan pendidikan karakter melalui film animasi Adit Sopo Jarwo yang mencakup kempat nilai karakter yaitu nilai karakter religius, peduli sosial, tanggung jawab serta kerja keras yang dijadikan sebagai acuan serta hasil wawancara bersama guru dan peserta didik, dapat digunakan sebagai penguatan pendidikan karakter untuk anak usia sekolah dasar.Berdasarkan hasil penelitian ini saran yang dapat disampaikan adalah film animasi Adit Sopo Jarwodapat digunakan sebagai sarana pembelajaran pendidikan karakter bagi anak usia sekolah dasar.

Kata kunci: Pendidikan Karakter, Adit Sopo Jarwo, Film Animasi

 

PENDAHULUAN

Pendidikan yang bermutu yaitu pendidikan yang mampu menciptakan generasi bangsa yang sesuai dengan UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, sebagaimana fungsi dari pendidikan nasional yakni mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Demi menunjang pendidikan yang bermutu dan berkarakter pada tahun 2017 lalu bapak presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2017 mengenai Pendidikan Karakter. Perpres ini menggantikan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2017 yang sebelumnya diterbitkan oleh Mendikbud Muhadjir Effendy.

Karakter merupakan hal yang harus dimiliki oleh sebuah negara sebagai penentu bangsa untuk diakui di mata dunia dan sebagai panutan bangsa-bangsalain. Bangsa yang berjatidiri dan memiliki karakter yang kuat, akan mampu menjadikan negaranya besar dan bermartabat di antara negara yang lain. Untuk itu diperlukan pendidikan karakter untuk peserta didik, dimulai dari keseharian peserta didik.

Menurut Scerenko dalam Samani(2013: 42), karakter merupakan suatu ciri khas yang membentuk dan membedakan seseorang. Karakter yang dimiliki akan menentukan apakah orang tersebut akan menjadi manusia yang baik atau buruk. Karakter yang baik akan membentuk manusia yang baik. Karakter yang buruk akan membentuk manusia yang buruk pula. Salah satu upaya pemerintah untuk menciptakan manusia yang berkarakter adalah dengan mengadakan pendidikan karakter.

Pendidikan karakter bertujuan untuk mengenalkan dan menanamkan nilai-nilai karakter yang baik pada anak. Menurut Kemdiknas (2010) dalam Wibowo (2013: 15-17) terdapat delapan belas nilai karakter yang harus ditanamkan pada diri anak sedini mungkin, yaitu nilai religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Apabila anak memiliki karakter-karakter tersebut maka akan menghasilkan manusia yang tidak hanya pandai, namun juga cerdas dan baik. Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor: 87 Tahun 2017 Pasal 1 (satu). Penguatan Pendidikan Karakter yang selanjutnya disingkat PPK adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).

Penerapan Penguatan Pendidikan Karakter yang diadakan di setiap sekolah dengan berbagai cara baik itu dengan kegiatan literasi, apel pagi, upacara bendera, menyanyikan lagu daerah dan nasional, membaca buku non pelajaran, refleksi, berdoa bersama maupun mengaji. Pendidikan karakter yang dilakukan di sekolah sangat berfariasi dan berbeda antara sekolah satu dengan sekolah lainnya. Di SD Negeri 6 Lebak Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara merupakan sekolah pinggiran yang menerapkan kegiatan PPK (Penguatan Pendidikan Karakter), adapun salah satu kegiatan pendidikan karakter yang sangat digemari oleh peserta didik yaitu belajar menggunakan media film animasi. Namun dikarenakan kurangnya fasilitas sarana dan prasarana di sekolah membuat kegiatan tersebut jarang dilakukan dan digantikan dengan kegiatan lainnya yang mengandung pelajaran pendidikan karakter.

Media film animasi yang biasa dipakai oleh guru dalam mengajarkan pendidikan karakter untuk peserta didik salah satunya adalah dengan menggunakan film animasi Adit Sopo Jarwo, karena menurut narasumber Ibu Sulastri, S.Pd. SD film animasi Adit Sopo Jarwo adalah buatan Indonesia dan menceritakan keseharian di lingkungan masyarakat sehingga cocok dan sesuai untuk dijadikan contoh kepada peserta didik, selain gambar yang menarik dan lucu juga ceritanya yang bagus, memiliki pesan moral dan terdapat nilai karakter yang terkandung dalam film tersebut. Dengan adanya karakter peserta didik yang senang bermain, senang meniru dan melakukan hal baru sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di SD Negeri 6 Lebak dengan menggunakan film animasi Adit Sopo Jarwo.

berdasarkan uraian di atas penelitian ini nantinya akan membahas tentang pendidikan karakter melalui media film animasi, terutama pada nilai karakter religius, nilai karakter peduli sosial, nilai karakter tanggung jawab dan nilai karakter kerja keras. Dari uraian konteks penelitian diatas, untuk mengembangkan karakter peserta didik peneliti mengangkat film animasi Adit Sopo Jarwo sebagai media untuk meningkatkan kualitas karakter anak dikarenakan film tersebut sesuai dengan kehidupan sehari-hari peserta didik dan mengangkatnya menjadi judul skripsi “Penguatan Pendidikan Karakter untuk Anak Usia Sekolah Dasar melalui Film Animasi Adit Sopo jarwo”.

KAJIAN PUSTAKA

Pendidikan

UU RI Nomor 20 Tahaun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Sudharto (2009:5), pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Sedangkan menurut Koesoema (2010:3), pendidikan merupakan sebuah kegiatan manusia yang di dalamnya terdapat tindakan edukatif dan diktatis yang diperuntukkan bagi generasi yang sedang tumbuh.

Penguatan Pendidikan Karakter

Peraturan Presiden (Perpres) Nomor: 87 Tahun 2017 Pasal 1 ayat 1. Penguatan Pendidikan Karakter yang selanjutnya disingkat PPK adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).

Merujuk pada pengertian diatas adapun prinsip-prinsip PPK berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor: 87 Tahun 2017 Pasal 5, sebagai berikut: 1) Berorientasi pada berkembangnya potensi peserta didik secara menyeluruh dan terpadu; 2) Keteladanan dalam penerapan pendidikan karakter pada masing-masing lingkungan pendidikan; 3) Berlangsung melalui pembiasaan dan sepanjang waktu dalam kehidupan sehari-hari.

Anak Usia Sekolah Dasar

Menurut Piaget, pada dasarnya anak usia sekolah dasar yaitu umur 7-12 tahun sebagai fase operasional konkret (nyata). Masa ini adalah masa Sekolah dasar 6 tahun. Anak-anak telah dapat berpikir secara logis, tetapi masih dengan bantuan benda-benda nyata dan dapat dialami langsung (Ki Fudyartanta, 2012:236).

Adapun tugas perkembangan anak usia sekolah dasar meliputi: 1) Menguasai keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan dan aktivitas fisik; 2) Membina hidup sehat; 3) Belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok; 4) Belajar menjalankan peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin; 5) Belajar membaca, menulis, dan berhitung agar mampu berpartisipasi dalam masyarakat; 6) Memperoleh sejumlah konsep yang diperlukan untuk berpikir efektif; 7) Mengembangkan kata hati, moral dan nilai-nilai; 8) Mencapai kemandirian pribadi.

 

Animasi

Kata animasi berasal dari bahas Latin, anima yang berarti “hidup” atau animare yang berarti “meniupkan hidup kedalam”. Kemudian istilah tersebut dialih bahasakan kedalam bahasa Inggris menjadi Animate yang berarti memberi hidup (to give life to, atau Animation yang berarti ilusi dari gerakan atau hidup. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesi kata animasi diartikan lebih teknis lagi yaitu acara televisi yang berbentuk rangkaian lukiasan atau gambar yang digerakkan secara meknik elektronis sehingga tampak dilayar menjadi bergerak (Ranang, 2010:9).Ada 3 jenis animasi menurut Ranang yaitu: a) Gambar (Stop-Motion Animation), b) Tradisional (Traditional Animation), c) Animasi Komputer (Computer Animation).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif. Waktu pelaksanaan penelitian berlangsung pada bulan Agustus 2019 di SD Negeri 6 Lebak, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah. Subjek dari penelitian ini adalah guru, dansiswa kelas satu sampai dengan kelas enam. Teknik pengambilan sampel data menggunakan purposive sampling dengan smpel 3 peserta didik dari setiap kelas.

Teknik pengambilan data dilakukan dengan 3 cara yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara terhadap guru dan 18 siswa serta observasi terhadap siswa dan menganalisis karakter pada film animasi Adit Sopo Jarwo. Keabsahan data dalam penelitian dicek menggunakan triangulasi data teknik.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil wawancara dengan 18 peserta didik SD Negeri 6 Lebak dari kelas satu sampai kelas enam dapat disimpulkan bahwa hampir semua dari peserta didik tersebut tahu dan pernah menonton film animasi Adit Sopo Jarwo, mereka juga mengaku kalu didalam film tersebut terdapat nilai-nilai karakter yang baik seperti nilai karakter religius, peduli sosial, tanggung jawab dan pekerja keras. Menurut mereka film animasi Adit Sopo Sarwo mendidik bagi anak, bagus, lucu dan menarik untuk ditonton. Mereka juga terkadang meniru sikap-sikap yang ada dalam film tersebut seperti menolong orang lain, membantu ibu dan mengerjakan PR dengan sungguh-sungguh. Sedangkan hasil wawancara terhadap guru mendapatkan hasil bahwa beliau menemukan ada empat nilai karakter yang tersebar pada tiap adegan dan perkataan tokoh dalam film animasi Adit Sopo Jarwo.

Berdasarkan dari tujuan penelitian yang penulis buat ada empat nilai karakter yang peneliti amati pada film animasi Adit Sopo Jarwo yaitu nilai karakter religius, peduli sosial, tanggung jawab, dan kerja keras.Setiap nilai karakter ditampilkan dengan jelas oleh tokoh melalui adegan yang ditunjukkan pada gambar. Setiap gambar menunjukan nilai-nilai karakter pada cuplikan adegan-adegan dalam film animasi Adit Sopo Jarwo.

Nilai karakter religius cukup banyak ditemukan pada film animasi Adit Sopo Jarwo. Berdasarkan pengertian nilai karakter religius yaitu sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain serta menunjukkan pikiran, perkataan, dan perbuatan diupayakan selalu berdasar pada nilai-nilai ketuhanan dan ajaran agama. Gambaran nilai religius dalam film animasi Adit Sopo Jarwo episode 32 Hadapi Tantangan, Lewati Rintangan adalah dengan tindakan dan ucapan dari para pemain pada film animasi Adit Sopo Jarwo seperti ucapan dari Pak Haji Udin yaitu: “Hmm Subhanallah enak banget nih ubi”. Ucapan dan tindakan dari Haji Udin dimenit ke 00.37 tersebut menunjukkan rasa syukur terhadap nikmat yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa yaitu dengan diberikannya ubi yang enak, tindakan dan ucapan dari Haji Udin mencerminkan tindakan dan perkataan yang berdasarkan pada nilai-nilai ketuhanan dan ajaran agama serta menunjukkan sikap dan nilai karakter religius.

Kedua yaitu ucapan dan tindakan dari Jarwo: “Pak Haji saya tak jalan dulu ya bang. Mari. Assalamualaikum”. Ucapan dan tindakan yang dilakukan oleh Jarwo menunjukkan sikap hormat terhadap yang lebih tua dan menunjukkan sikap sopan santun terhadap orang lain. Pada adegan dimenit ke 01.42 Jarwo menunjukkan sikap sopan kepada sesama yaitu dengan berpamitan ketika hendak pergi, sikap tersebut menunjukkan tindakan dan perkataan yang berdasarkan pada nilai-nilai ketuhanan dan ajaran agama serta menunjukkan nilai karakter relligius pada diri bang Jarwo.

Ketiga yaitu ucapan dari Ayah Adit di menit ke 02.43 pada film animasi Adit Sopo Jarwo episode 32 Hadapi Tantangan Lewati Rintangan yaitu: “Bun, Ayah jalan ya. Assalamualaikum”. Tindakan serta ucapan yang dilakukan oleh Ayah Adit dengan cara berpamitan dan mengucapkan salam kepada Bunda Adit ketika akan berangkan kerja menunjukkan sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya serta menunjukkan pikiran, perkataan dan perbuatan yang berdasarkan pada nilai-nilai ketuhanan dan ajaran agama serta menunjukkan nikai karakter religius pada diri Ayah Adit.

Keempat yaitu ucapan ketika haji Udin mengendarai sepeda motor: “Bismillahirrahmanirrahim”. Perkataan dari haji Udin tersebut menunjukkan tindakan dan perkataan yang berdasarkan pada nilai-nilai ketuhanan dan ajaran agama serta menunjukkan sikap yang mengandung nilai karakter religius. Ucapan haji Udin pada menit ke 05.07 menunjukkan bahwa haji Udin meminta perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberi perlinungan dan selamat sampai tujuan sembari memacu sepeda motornya.

Selanjutnya kelima yaitu ucapan dan tindakan dari Ayah Adit melalui perkataan sebgai berikut: “Masya Allah, Alhamdulillah Pak Haji”. Ucapan Ayah Adit di menit ke 05.47 pada film animasi Adit Sopo Jarwo episode 32 Hadapi tantangan, Lewati Rintangan merupakan tindakan dan ucapan dari Ayah Adit yang menunjukkan rasa takjub dan kaget serta mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dikarenakan Pak Haji Udin membantu menyelesaikan masalah dengan mengantarkan tiket Ayah Adit yang tertinggal di rumah. Perkataan Ayah Adit yang berupa rasa syukur tersebut menunjukkan tindakan dan perkataan yang berdasarkan pada nilai-nilai ketuhanan dan ajaran agama serta menunjukkan sikap yang mengandung nilai karakter religius.

Nilai Karakter Peduli Sosial

Nilai karakter peduli sosial adalah sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. Dari hasil analisis film animasi Adit Sopo Jarwo episode 32 Hadapi Tantangan Lewati Rintangan ditemukan dua adegan maupun dialog yang menunjukkan nilai karakter peduli sosial yaitu pada menit ke 03.02 dialog Adit dengan ibunya yaitu “Adit nyusul Ayah dulu ya bun, Assalamualaikum”. Perkataan dari Adit menunjukkan bahwa Adit sedang berpamitan hendak menyusul ayah untuk mengantarkan tiket yang tertinggal dengan buru-buru, dan yang kedua pada menit ke 04.01 pada adegan ketika Adit terbubu-buru mengendarai sepeda dan mau menabrak pak haji setelah itu Adit meminta maaf dan menjelaskan mengapa dia sangat terburu-buru, kemudian pak haji dengan sukarela menawarkan bantuan ke Adit untuk mengantarkan tiket ke stasiun untuk Ayah Adit dengan dialog sebagai berikut: “Biar saya yang anterin aje tiketnye, biar lebih cepet”. Dari kedua cuplikan adegan tesebut menunjukkan sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan yang termasuk kedalam unsur nilai karakter peduli sosial.

Nilai Karakter Tanggung Jawab

Berdasarkan pengertian, nilai karakter tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa. Pada film animasi Adit Sopo Jarwo episode 32 Hadapi Tantangan Lewati Rintangan terdapat dua adegan yang termasuk sikap tanggung jawab, yang pertama yaitu pada menit ke 01.35 yang ditunjukkan dengan dialog sebagai berikut: “Udah ya Bun, lengkap semua to?”, dari dialog yang diucapkn oleh Jarwo tersebut menunjukkan bahwa jarwo memastikan dan mengecek bahwa pesanan yang dikirimkan sudah lengkap.

Kedua yaitu pada menit ke 04.06, pada menit tersebut menunjukkan adegan bahwa Jarwo memberikan pesanan yang berupa kecap kepada Mang Ujang. Tindakan yang dilakukan oleh Jarwo adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri ataupun masyarakat, dari sikap dan perilaku tersebut telah menunjukkan bahwa Jarwo menerapkan nilai karakter tanggung jawab pada kegiatan sehari-harinya.

Nilai Karakter Kerja Keras

Nilai karakter kerja keras adalah perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. Berdasarkan hasil analisis ditemukan satu adegan yang menunjukkan sikap kerja keras yaitu pada menit ke 01.22 adegan ketika Sopo mengangkuti barang ke atas kendaraan menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugasnya.

Dari hasil analisis film animasi Adit Sopo Jarwo episode 32 Hadapi Tantangan Lewati Rintangan ditemukan empat nilai karakter yaitu nilai karakter religius, peduli sosial, tanggung jawab, dan kerja keras. Serta hasil wawancara terhadap guru dan 18 Peserta didik kelas I sampai dengan kelas VI mendapatkan hasil wahwa pada film animasi Adit Sopo Jarwo terdapat 4 nilai karakter yaitu nilai karakter religius, peduli sosial, tanggung jawab, dan kerja keras.

Analisis penguatan pendidikan karakter yang dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 6 Lebak terdapat tiga proses yaitu melihat/mengamati, mengnalisis dan mengaplikasiakan, yang dilakukan dengan mengunakan media film animasi Adit Sopo Jarwo episode 32 Hadapi Tantangan Lewati Rintangan. Terbukti terdapat nilai karakter religius, nilai karakter peduli sosial, nilai karakter tanggung jawab dan nilai karakter kerja keras, serta semua peserta didik telah mengaplikasikan nilai karakter tersebut ke dalam lingkungan sekitarnya.

 

SIMPULAN DAN SARAN

Dapat disimpulkan bahwa keseluruhan hasil analisis penguatan pendidikan karakter melalui film animasi Adit Sopo Jarwo yang mencakup kempat nilai karakter yaitu nilai karakter religius, peduli sosial, tanggung jawab serta kerja keras yang dijadikan sebagai acuan serta hasil wawancara bersama guru dan peserta didik, dapat digunakan sebagai penguatan pendidikan karakter untuk anak usia sekolah dasar.

Berdasarkan hasil penelitian ini saran yang dapat disampaikan adalah film animasi Adit Sopo Jarwodapat digunakan sebagai sarana pembelajaran pendidikan karakter bagi anak usia sekolah dasar.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. 2014. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Fudyartanta, Ki. 2012. Psikologi Perkembngan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Jihad, Asep dkk. 2010. Pendidikan Karakter Teori & Aplikasi. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional.

Koesoema, Doni. 2010. Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak di Zaman Global. Jakarta: Grasindo.

Komalasari, Kokom dan Didin Saripudin. 2017. Pendidikan Karakter. Bandung: PT Refika Aditama.

Kustandi, Cecep danBambang Sutjipto. 2016. Media PembelajaranManual dan Digital. Bogor: GhaliaIndonesia.

Mutholangah, Sofatul. 2015. Nilai- nilai Pendidikan Karakter dalam Serial Animasi Adit dan Sopo Jarwo. Digital Repository Institut Agama Islam Negeri Purwokerto. http://repository.iainpurwokerto.ac.id/1651/. Diakses pada 15 Desember 2018 pukul 20:21.

Purnomo, Fazruz Sandi. 2016. Analisis Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Film Upin dan Ipin Produksi Les Copaque Tahun 2010. DIKSA Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. https://ejournal.unib.ac.id/index.php/jurnaldiksa/article/view/3411/1806. Diakses pada 20 Desember 2018 pukul 23:54.

Ranang, dkk. 2010. Animasi Kartun Dari Analog Sampai Digital. Jakarta: PT. Indeks.

Rohmawati, Putri Noor. 2017. Analisis Nilai Karakter dalam Film Animasi Wreck It Ralph. Fakultas Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Skripsi. Semarang: Universitas PGRI Semarang.

Salim, Nur Agus. 2017. Peran Tayangan ADIT Sopo Jarwo (AJS) Terhadap Pendidikan Karakter Anak Sekolah Dasar di Kabupaten Kutai Kartanegara (Studi Kasus Pada SDN 008 Muara Jawa). Jurnal PENDAS Mahakam. https://jurnal.fkip-uwgm.ac.id/index.php/pendasmahakam/article/view/94. Diakses pada 20 Desember 2018 pukul 00:14.

Soegeng, A.Y. 2015. Etika Pancasila Nili-nilai Pembentuk Karakter. Yogykarta: Magnum Pustaka Utama.

_______ 2015. Etika Profesi Kependidikan. Yogykarta: Magnum Pustaka Utama.

_______2016. Landasan Pendidikan Karakter. Yogykarta: Magnum Pustaka Utama.

Sudharto, dkk. 2009. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: FIP IKIP PGRI Semarang.

Sugiyono. 2016. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

________2016. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Tohirin. 2012. Metode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling. Jakarta: Rajawali Pers.

Trinto, Teguh. 2013. Film Sebagai Media Belajar. Yogyakarta: Gaharu Ilmu.