PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI BARISAN BILANGAN DAN DERET

MELALUI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD BAGI SISWA KELAS IXF SEMESTER GENAP

SMP NEGERI 4 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Muhammad Ikhanudin

Guru SMP Negeri 4 Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo

ABSTRACT

The objectives of this research were : (1) to improve the learning activity using STAD teaching method for the IX F students of SMP N 4 Sukoharjo in the second academic year 2014/2015; (2) to improve the achievement of learning outcomes using STAD teaching method for the IX F students of SMP N 4 Sukoharjo in the second academic year 2014/2015. The subject of this research were 32 second semester students of XI F SMP N 4 Sukoharjo in the academic year 2014/2015. The metjod used in this research was classroom action research which consist of 2 cycle. The data was analyzed using comparative. Descriptive analysis by comparing initial condition by comparing the student activity observation result in the first and second cycle. The implication of this research was using Cooperative Learning type STAD teaching method in the material series of numbers will give improvement in mathematic learning result, that the average of initial condition = 63, the average of the first cycle test = 71, the average of the second cycle = 80, the classically completeness in the initial condition = 37,5%, cycle I = 65,6%, cycle II = 87,5%, for the student activity, the initial condition = 62%, cycle I = 74% and cycle II = 88%. The result of this research showed significant improvement both for the students activity and learning outcomes. It can be used as the information and consideration to improve students learning outcomes. Thus, it can be conclude that using Cooperating Learnig Type STAD teaching method can improve the IX F student of SMP N $ Sukoharjo’s activity and learning outcomes.

Keyword: activity, learning outcomes, Cooperative learning Type STAD teaching method.


PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dalam pelaksanaan pembelajaran Matematika di Sekolah Tingkat Pendidikan Dasar, terutama dalam penanaman kon-sep-konsep dasar matematika siswa masih banyak mengalami kesulitan dalam meneri-ma pelajaran sebagaian besar siswa karena beranggapan bahwa pelajaran matematika merupakan pelajaran yang tidak menarik, sulit, dan sangat membosankan. Sebagai akibat dari permasalahan tersebut diatas maka aktivitas siswa sangat rendah dan pada ujungnya nanti hasil prestasi belajar siswa juga menjadi sangat rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan matematika pada materi sebelumnya Pangkat tak sebenarnya pada siswa kelas IXF Semester 2 tahun pelajaran 2014/2015 SMP Negeri 4 masih sangat rendah hal ini dapat dilihat bahwa hasil nilai rata-rata ulangan harian pada Kompetensi Dasar Memahami sifat-sifat bilangan berpangkat dan bentuk akar serta penggunaannya dalam pemecahan masalah sederhana baru mencapai nilai 63 ini berarti masih dibawah KKM.

Oleh karena itu pada pelaksanaan proses pembelajaran matematika yaitu pada Kompetensi dasar berikutnya Barisan dan deret bilangan peneliti mengharapkan agar aktivitas dan keberanian bertanya siswa meningkat dengan demikian hasil prestasi belajar siswa akan lebih baik dan berharap hasil nilai ulangan matematika seluruh siswa rata rata mendapat nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimum yaitu nilai rata-ratanya mencapai lebih dari 75 dan persentasi tuntas secara klasikal lebih dari 80%.

Guna meningkatkan hasil belajar matematika perlu juga dilakukan metode baru dalam pembelajarannya diantara melalui model pembelajaran kooperatif. Menurut Robert E Slavin (dalam Rachmadi Widdiharta, 2004:15) menyatakan bahwa belajar kooperatif secara nyata semakin meningkatkan pengembangan sikap sosial dan belajar. Ada empat elemen dasar dalam pembelajaran kooperatif, yaitu (1) saling ketergantungan positif, (2) interaksi tatap-muka, (3) akuntabilitas individual, dan (4) keterampilan menjalin hubungan interpersonal. Oleh karena itu untuk meningkatkan prestasi pada peneliti akan melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD. Sebab dengan menggunakan model pembelajaran STAD diharapkan siswa akan lebih aktivitas karena model pembelajaran STAD adalah belajar kelompok sebaya. Dan pada akhirnya akan meningkatkan aktiviitas dan hasil prestasi belajar.

Perumusan Masalah

Dari latar belakang serta identifi-kasi masalah yang telah diuraikan di atas dapat dirumuskan rumusan masalah yang dapat dijadikan sebagai acuan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Apakah melalui model pembelajaran STAD dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi hasil belajar matematika bagi siswa kelas IXF Semester genap SMP Negeri 4 Sukoharjo tahun pelajaran 2014/2015?

Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian adalah: Untuk meningkatkan aktivitas dan Prestasi Hasil belajar matematika pada materi barisan bilangan dan deret melalui model pembela-jaran STAD bagi siswa kelas IXF semester genap SMP Negeri 4 Sukoharjo, tahun pelajaran 2014/2015.

KAJIAN TEORI

Aktivitas Belajar

Menurut Echols dan Shadily (2000: 10) “aktivitas berasal dari bahasa Inggris activity yang berarti kegiatan”. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 46) “keterlibatan siswa di dalam belajar jangan diartikan keterlibatan fisik semata, namun lebih dari itu terutama adalah keterlibatan mental emosional, keterlibatan dengan kegiatan kognitif dalam pencapaian dan perolehan pengetahuan, dalam penghayatan dan internalisasi nilai nilai dalam pemben-tukan keterampilan”. Keterlibatan langsung siswa dalam setiap kegiatan atau aktivitas pembelajaran merupakan keharusan. Karena siswa berperan sebagai subjek dan sekaligus objek dari kegiatan pembelajaran.

Pengertian Prestasi Hasil Belajar

Menurut Suryabrata (1998: 32) “Prestasi belajar adalah nilai sebagai ru-musan yang diberikan guru bidang studi mengenai kemajuan atau prestasi belajar selama masa tertentu”.Menurut Tu’u (2004: 74) “Prestasi belajar adalah pencapaian peserta didik dalam mengerjakan tugas atau kegiatan pembelajaran melalui penguasaan penge-tahuan atau keterampilan mata pelajaran di sekolah yang biasanya ditunjuk-kan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru”. Menurut Sudjana (2005: 45) “prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan proses untuk mendapatkan perubahan tingkah laku kognitif, afektif, dan psikomotorik”.

Hasil Belajar Matematika

Belajar merupakan suatu perubah-an dalam disposisi (watak) atau kapabilitas (kemampuan) manusia yang berlangsung selama jangka waktu tertentu, dan tidak sekedar menganggapnya sebagai proses pertumbuhan. Pandangan Bruner, belajar di definisikan sebagai suatu proses aktif yang memungkinkan manusia untuk mene-mukan hal-hal baru di luar (melebihi) informasi yang diberikan kepada dirinya (Erman Suherman, 2003:25). Menurut Soedjiarta (1993:49), bahwa hasil belajar merupakan tingkatan penguasaan yang dicapai oleh pelajar dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan pendidikan yang ditetapkan. Setiap pelajar memiliki cara tersendiri untuk mengerti, memiliki cara yang cocok untuk meng-konstruksi pengetahuannya yang terka-dang sangat berbeda dengan teman-teman yang lain.

Model STAD (Student Team Achievement Devision)

Beberapa model Cooperative learning telah dikembangkan oleh para ahli, salah satunya adalah STAD (Student Team Achievement Devision). Metode STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dari universitas Hopkins (Sugiyanto, 1985:42) para guru mengajarkan informasi akademik baru kepada siswa baik melalui penyajian verbal maupun tertulis. Langkah-langkah pembelajaran metode STAD adalah: (1) Para siswa di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok atau tim, masing-masing terdiri atas 4 atau 5 anggota kelompok tiap tim memilik anggota yang heterogen, baik jenis kelamin, ras, etnik, maupun kemampuan (tinggi, sedang, rendah). (2) Tiap anggota tim menggunakan lembar kerja dan kemudian saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusi antar sesama anggota tim.(3) Secara individual atau tim, tiap minggu atau tiap dua minggu guru mengevaluasi untuk mengetahui penguasaan mereka terhadap bahan ajar yang telah dipelajari.(4) Tiap siswa dan tiap tim diberi skor atas penguasaannya terhadap bahan ajar, dan kepada siswa secara individu atau tim yang meraih prestasi tinggi atau memperoleh skor sempurna diberi penghargaan. (Tim MKPBM, 2001:266).

Hipotesis Tindakan

Berdasarkan diskripsi teoritis dan kerangka berfikir yang telah diuraikan di atas dapat dirumuskan hipotesis tindakan dirumuskan sebagai berikut: Dengan menggunaan model Cooperative Learning Tipe STAD (Student Team Achievement Devision) dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi hasil belajar matematika pada materi barisan bilangan dan deret bagi siswa kelas IXF Semester genap SMP Negeri 4 Sukoharjo tahun Pelajaran 2014/2015.

METODOLOGI PENELITIAN

Setting Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 4 Sukoharjo kelas IXF disebabkan pula karena peneliti mengajar di kelas IXF itulah salah satu alasan juga dalam memilih kelas penelitian. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015.

Subjek Penelitian.

Pada Penelitian Tindakan Kelas ini peneliti tidak menggunakan populasi, sampel dan teknik sampling. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IXF SMP Negeri 4 Sukoharo berjumlah 32 siswa.

Teknik dan Alat Pengumpulan Data.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : (1) angket, (2) observasi/pengamatan, dan (3) tes/evaluasi.

Teknik Analisis Data.

Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai tes antara siklus dengan nilai kondisi awal. Teknik membandingkan disebut teknik analisi deskriptif komparatif. Demikian juga untuk hasil penskoran observasi Aktivitas siswa, data-data yang diperoleh dibuat dalam tabulasi, dilakukan penilaian dan dihitung persentase skornya. Secara kuantitatif, dari hasil pengamatan pembelajaran dideskripsikan untuk memberikan gambaran secara jelas.

Indikator Kinerja

Indikator kinerja merupakan kondisi akhir atau target yang diharapkan atau yang akan dicapai berdasarkan prestasi belajar, maka indikator kinerja yang ditetapkan pada penelitian ini adalah siswa kelas IXF mendapat nilai rata-rata lebih besar dari 69 (sesuai dengan KKM mata pelajaran matematika dikelas IXF tahun pelajaran 2014/2015 ialah 69) pada siklus I dan nilai rata-rata lebih dari 75 pada siklus II dengan presentase siswa tuntas belajar 75% pada siklus 1 dan presentasi tuntas belajar 80% pada siklus II.

HASIL PENELITIAN.

Hasil Belajar Pratindakan

Hasil belajar yang dicapai pada ulangan kompetensi sebelumnya pada materi yang di ajarkan sebelum penelitian (Bilangan Pangkat Tak sebenarnya). adalah mendapatkan nilai rata-rata 63, nilai tertinggi 86, nilai terendah 45, dan rentang nilai 41 siswa. Ketuntasan hasil belajar ulangan harian pada materi sebelumnya adalah dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Ketuntasan Hasil belajar siswa sebelum tindakan

No

Kategori

Rentang Nilai

Frekuensi

Persen (%)

1

Belum Tuntas

< 69

20

62,5%

2

Tuntas

> 69

12

37,5%

Jumlah

32

100%

Deskripsi Siklus I

Data hasil belajar yang diperoleh pada tes akhir siklus I diperoleh nilai tertinggi 90, nilai terendah 55, rentang nilai 35 dan rata-rata yang diperoleh pada siklus I adalah 71. Kesimpulan bahwa nilai rata-rata kondisi awal adalah 63 dibanding dengan nilai rata-rata siklus I naik menjadi 71 maka berarti mengalami peningkatan sebesar 12,67%.

Ketuntasan hasil belajar ulangan harian pada siklus I adalah dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Ketuntasan Hasil belajar siswa Siklus I

No

Kategori

Rentang Nilai

Frekuensi

Persen (%)

1

Belum Tuntas

< 69

11

34,4%

2

Tuntas

> 69

21

65,6%

Jumlah

32

100%

Deskripsi Siklus II

Data hasil belajar yang diperoleh pada tes akhir siklus II diperoleh nilai tertinggi 100, nilai terendah dari 55 pada siklus I naik menjadi 60 pada siklus II, dan nilai rata-rata yang diperoleh pada siklus I adalah 71 naik menjadi 80 pada siklus II, dan nilai rata-rata dari kondisi awal 63 naik menjadi 80 pada siklus II, dengan persentase kenaikan dari kondisi awal ke siklus II sebesar 26,98%.

Ketuntasan Hasil belajar siswa Siklus II

No

Kategori

Rentang Nilai

Frekuensi

Persen (%)

1

Belum Tuntas

< 69

4

12,5%

2

Tuntas

> 69

28

87,5%

Jumlah

32

100%

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil Penelitian Tin-dakan Kelas (PTK) yang dilakukan terhadap siswa kelas IXF Semester genap SMP Negeri 4 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2014/ 2015, peneliti menyimpulkan: Pembelajaran dengan model Cooperative Learning Tipe STAD (Student Team Achievement Devision) dapat meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dilakukan secara konvensional atau pratindakan hanya memperoleh rata-rata 63. Sedangkan dari hasil penelitian dengan model STAD diperoleh hasil belajar pada siklus 1 rata-ratanya 71, pada siklus II rata-ratanya 80. Dan dari hasil tindakan tersebut di atas juga dapat meningkatkan ketuntasan hasil belajar.

Perbandingan Ketuntasan siswa Pratindakan, Siklus I dan Siklus II

No

Kategori

Rentang Nilai

Hasil Ketuntasan

Data Awal

Siklus I

Siklus II

1

Tuntas

> 69

12

21

28

2

Belum Tintas

< 69

20

11

4

Jumlah

32

32

32

Saran

Temuan-temuan dalam pelaksana-an Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan terhadap siswa kelas IXF Semester Genap SMP Negeri 4 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2014/2015 diharapkan menjadi bahan masukan (1) Bagi guru, Model Cooperative learning tipe STAD (Student Team Achievement Devision) dapat meningkatkan hasil belajar siswa, oleh karena itu perlu dilakukan penelitan lanjut untuk mengoptimalkan hasil belajar. (2) Bagi kepala sekolah Dukungan pendanaan bagi penelitian tindakan kelas hendaknya mulai diupayakan bagi guru, oleh karena informasi dari hasil penelitian sangat berharga bagi kebutuhan pening-katan kualitas hasil belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Dimyati, Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Cet. ke-3.

Echols, John M, Hassan Shadily. 2000. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia Jakarta. Cet. ke-xxiv.

Erman Suherman. 2003. Strategi Pembelajaran MatematikaKontemporer. Bandung: UPI.

Hopkins, D. 1985. A Teacher’s guide to classroom research. Philadelpphia: Open University Press.

Rachmadi Widdiharto. 2004. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas.

Soedjiarto. 1993. Menuju Pendidikan Nasional Yang Relevan dan Bermutu. Jakarta : Balai Pustaka.

Sudjana, Nana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. cet. ke-8.

Suryabrata, Sumadi. 1998. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Tim MKPBM.2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA Universitas Pendidikan Indonesia.

Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo


.