Peningkatan Aktifitas dan Hasil Belajar Menggunakan Media Kartu Doma
PENINGKATAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR KEMAGNETAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU DOMA PADA SISWA KELAS IX C SMP NEGERI 2 KARANGAWEN SEMESTER 2
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Khamim
Guru IPA SMP Negeri 2 Karangawen Kabupaten Demak
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktifitas dan hasil belajar IPA materi kemagnetan pada siswa kelas IX C SMP Negeri 2 Karangawen Semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018 dengan menggunakan media kartu doma. Dengan subjek penelitian siswa kelas IX C yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Metode yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Pada masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan penelitian yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan deskriptif komparatif yang dilanjutkan refleksi. Deskriptif komparatif dilakukan dengan membandingkan data kondisi awal,siklus 1dan siklus 2 baik untuk aktifitas belajar dan hasil belajar. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: Pertama penggunaan media kartu doma dapat meningkatkan aktifitas belajar IPA materi kemagnetan bagi siswa kelas IX C SMP Negeri 2 Karangawen pada semester 2 tahun pelajaran 2017/2018. Terbukti persentase jumlah siswa dalam kategori aktifitas baik meningkat dari kondisi awal 31% menjadi 73% pada siklus I dan menjadi 88% pada siklus II atau pada kondisi akhir mengalami peningkatan sebesar 57% dari kondisi awal. Kedua, penggunaan media kartu doma dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi kemagnetan bagi siswa kelas IX C SMP Negeri 2 Karangawen semester 2 tahun pelajaran 2017/2018. Terbukti persentase ketuntasan belajar siswa meningkat dari kondisi awal 35% menjadi 73% pada siklus I dan menjadi 92% pada siklus II atau pada kondisi akhir mengalami peningkatan sebesar 57% dari kondisi awal.
Kata kunci: Aktifitas, Hasil Belajar, Kemagnetan, Media Kartu Doma
PENDAHULUAN
Mata pelajaran IPA masih di anggap sulit oleh sebagian siswa SMP Negeri 2 Karangawen, terutama kelas IX C, setelah proses pembelajaran selesai satu Kompetensi Dasar, dilaksanakan ulangan harian yang digunakan untuk mengetahui tingkat penguasaan kompetensi serta menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi, setiap dilaksanakan ulangan harian, siswa kelas IX C menduduki jumlah terbanyak yang mengikuti program remedial dibandingkan kelas yang lain.
Dalam kegiatan pembelajaran siswa cenderung pasif, dan dalam kegiatan diskusi kelompok siswa cenderung diam, tidak aktif dan individualis, dan berdasarkan hasil ulangan harian pada semester 1 tahun pelajaran 2017/2018 minggu ke dua bulan Nopember 2017 materi energi dan daya listrik untuk kelas IX C yang berjumlah 26 siswa diperoleh data 7 siswa (27%) memperoleh nilai KKM dan 19 siswa (73%) memperoleh nilai dibawah KKM, serta nilai rerata 52,4, nilai KKM mata pelajaran IPA pada kelas IX tahun pelajaran 2017/2018 adalah 70. Hal ini menunjukkan bahwa aktifitas dan hasil belajar siswa masih rendah. untuk memecahkan masalah tersebut, maka perlu ada tindakan,yaitu menggunakan media kartu doma untuk meningkatkan aktifitas dan hasil belajar IPA siswa kelas IX C SMP Negeri 2 Karangawen pada semester 2 tahun pelajaran 2017/2018.
Rumusan masalah dalam penelitian ini, (1) Bagaimana aktifitas belajar IPA materi kemagnetan dengan menggunakan media kartu doma pada siswa kelas IX C SMP Negeri 2 Karangawen, Semester 2 tahun pelajaran 2017/2018 ? (2) Bagaimana peningkatan hasil belajar IPA materi kemagnetan dengan menggunakan media kartu doma pada siswa kelas IX C SMP Negeri 2 Karangawen, Semester 2 tahun pelajaran 2017/2018 ?
Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk meningkatkan aktifitas dan hasil belajar IPA materi kemagnetan pada siswa kelas IX C SMP Negeri 2 Karangawen semester 2 Tahun pelajaran 2017/2018 dengan menggunakan media kartu doma.
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Aktifitas Belajar
Belajar sangat dibutuhkan aktifitas,dikarenakan tanpa adanya aktifitas proses belajar tidak mungkin berlangsung dengan baik. Pada proses aktifitas pembelajaran harus melibatkan seluruh aspek siswa, baik jasmani maupun rohani sehingga perubahan perilakunya dapat berubah dengan cepat, tepat, mudah dan benar, baik berkaitan dengan aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor (Nanang Hanafiah, 2010: 23). Sementara itu menurut Hamalik (2009: 179) Aktifitas belajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran
Hasil Belajar
Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi siswa dengan sumber atau obyek belajar baik secara sengaja dirancang atau tanpa sengaja dirancang. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindakan belajar dan tindakan mengajar, dari sisi guru, tindakan mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar.(Dimyati dan Mudjiono,2002: 3), sedangkan Nilai yang diperoleh waktu ulangan bukanlah menggambarkan partisipasi, tetapi menggambarkan hasil belajar.(Suharsimi Arikunto, 2001: 57)
Hasil belajar yang memuaskan merupakan indikator dari keberhasilan guru menanamkan pemahaman konsep kepada siswa. Memahami sebuah konsep berarti mengetahui semua elemen dari konsep itu (Mulyani Sumantri dan Johan Permana, 2001: 42)
Media Pembelajaran
Salah satu hal yang bisa dilakukan guru agar siswa lebih memperhatikan materi dan meningkatkan pemahamannya yaitu menggunakan media sebagai sarana pendukung proses pembelajaran, menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan zain (2013: 121) Media adalah”Alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guru mencapai tujuan pembelajaran” Sementara itu menurut Fathorrahman dalam Faizi, media pembelajaran adalah sarana pembawa informasi dan pengetahuan sehingga terjadi interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran (Faizi, 2013: 55).
Kartu Domino
Kartu domino merupakan suatu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk menarik minat siswa dalam pembelajaran IPA. Menurut Rini Mulyani (2006: 20) permainan ini akan membantu anak dalam latihan mengasah kemampuan memecahkan berbagai masalah yang menggunakan logika.
Kartu Doma (Domino Magnet)
Kartu domino yang digunakan dalam pembelajaran ini bukanlah kartu domino yang beredar dimasyarakat umum yang berisi bulatan-bulatan yang bernilai 1 sampai 6, tetapi kartu domino dalam pembelajaran ini yang dinamakan kartu doma (domino magnet) merupakan media pembelajaran yang bentuknya dibuat seperti kartu domino. Kartu doma terdiri dari dua bagian, bagian pertanyaan dan bagian jawaban. Media pembelajaran kartu doma digunakan pada pembelajaran dengan model games atau permainan.
Kerangka Berfikir
Pada kondisi awal guru belum menggunakan media, aktifitas dan hasil belajar siswa rendah. Agar hasil belajar IPA materi kemagnetan meningkat maka diperlukan adanya tindakan yang dilakukan guru, yaitu guru menggunakan media kartu doma.
Siklus pertama adalah penggunaan media kartu doma secara kelompok tanpa daftar pertanyaan, dilanjutkan dengan siklus kedua penggunaan kartu doma secara kelompok disertai daftar pertanyaan. Dari siklus I dan siklus II diharapkan dan hasil belajar meningkat.
Pada kondisi akhir melalui penggunaan media kartu doma maka aktifitas dan hasil belajar materi kemagnetan pada siswa kelas IX C SMP Negeri 2 Karangawen pada semester 2 tahun pelajaran 2017/2018 dapat meningkat.
Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan yang dikemukakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: (1) Penggunaan media kartu doma dapat meningkatkan aktifitas belajar IPA materi kemagnetan bagi siswa kelas IX C SMP Negeri 2 Karangawen pada semester 2 tahun pelajaran 2017/2018. (2) Penggunaan media kartu doma dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi kemagnetan bagi siswa kelas IX C SMP Negeri 2 Karangawen pada semester 2 tahun pelajaran 2017/2018
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari perencanaan sampai dengan pelaporan kurang lebih empat bulan, mulai November 2017 sampai dengan Februari 2018. Penelitian ini dilakukan di kelas IX C SMP Negeri 2 Karangawen.
Subjek penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IX C SMP Negeri 2 Karangawen tahun pelajaran 2017/2018, sebanyak 26 siswa yang terdiri dari 14 siswa berjenis kelamin laki-laki dan 12 siswa berjenis kelamin perempuan.
Objek penelitian tindakan kelas ini adalah penggunaan media kartu doma untuk meningkatkan aktifitas dan hasil belajar IPA materi kemagnetan pada siswa kelas IX C SMP Negeri 2 Karangawen semester 2 tahun Pelajaran 2017/2018
Sumber data dalam penelitian ini ada enam, yaitu (1) data aktifitas siswa pada kondisi awal, (2) data hasil belajar siswa berupa nilai ulangan harian pada kondisi awal, (3) data aktifitas belajar siswa pada siklus I (4) data hasil belajar siswa berupa nilai ulangan harian pada siklus I,, (5) data aktifitas belajar siswa pada siklus II (6) data hasil belajar siswa berupa nilai ulangan harian siklus II.
Alat pengumpulan data berupa dokumen daftar nilai untuk data hasil belajar kondisi awal. Butir soal tes tertulis untuk hasil belajar IPA sikllus I dan siklus II
Analisis data menggunakan deskriptif komparatif yang dilanjutkan refleksi. Deskriptif komparatif dilakukan dengan membandingkan data hasil belajar kondisi awal, siklus I dan siklus II.
Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah Jika siswa kelas IX C SMP Negeri 2 Karangawen tahun pelajaran 2017/2018 dalam pembelajaran dengan menggunakan media kartu doma terdapat peningkatan aktifitas dan hasil belajar dengan indikator sebagai berikut : 85% siswa mencapai rerata skor aktifitas belajar lebih besar dari 3,00 (kualifikasi baik) dan 85% siswa memperoleh nilai hasil belajar ≥ 70, nilai 70 merupakan nilai ketuntasan minimal (KKM), 85% adalah ketuntasan belajar klasikal yang diharapkan dalam penelitian ini.
Prosedur tindakan dilakukan dengan metode PenelitianTindakan Kelas yang terdiri dari 2 siklus. Tindakan dalam setiap siklus saling berkaitan erat. Pada siklus I pembelajaran dilakukan dengan penggunaan kartu doma secara kelompok tanpa daftar pertanyaan, sedangkan pada siklus II penggunaan kartu doma secara kelompok disertai daftar pertanyaan. Siklus I dan II berlangsung pada 4 pertemuan (8 jam pelajaran).Variabel yang diteliti adalah penggunaan kartu doma sebagai penyebab serta hasil belajar sebagai akibat.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA
Deskripsi Kondisi Awal
Aktifitas pada kondisi awal diamati pada pembelajaran sebelum dilaksanakan tindakan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa rerata aktifitas siswa berada pada skor 2,98 (predikat cukup). 8 siswa (31%) mencapai rerata skor lebih besar dari 3,00 dengan predikat baik, 13 siswa (50%) dengan predikat cukup dan 5 siswa (19%) dengan predikat kurang.
Hasil belajar pada kondisi awal diperoleh dari hasil ulangan harian materi gejala kemagnetan dan cara membuat magnet kelas IX C menunjukkan rata-rata nilai 58,9 nilai terendah 20 nilai tertinggi 82 dengan rentang nilai 62 dengan ketuntasan belajar: 9 siswa (35%) yang tuntas dan 17 siswa (65%) tidak tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar IPA masih rendah. Pada kondisi awal ini belum digunakan kartu doma sehingga hasil belajar IPA kuranag maksimal.
Deskripsi Hasil Siklus I
Tahap perencanaan tindakan yang dilakukan pada siklus I meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dilengkapi dengan instrumen penilaian, media kartu doma, dan lembar observasi yang dilengkapi model permainan menggunakan kartu doma.
Pembuatan media kartu doma dilakukan dengan mempertimbangan skala asli dari kartu domino yang beredar dipasaran. Kartu doma yang dibuat berukuran 3,5 x 6 cm. kartu doma terdiri dari 2 bagian, bagian jawaban dan bagian pertanyaan. Masing-masing bagian diberi warna yang berbeda untuk memudahkan dalam membedakan, sedangkan lembar aktifitas siswa dirancang untuk melakukan pengamatan dan penilaian pada aspek diskusi, kerja sama dan keaktifan.
Pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada pembelajaran siklus I mengacu pada perencanaan tindakan yang telah dibuat dengan materi tentang magnet dengan model game/permainan.
Terdapat 19 siswa (73%) mencapai rerata skor lebih dari 3,00 (predikat baik) dengan rerata skor aktifitas 3,46. dan hasil tes tertulis siklus I, terdapat 19 siswa (73%) memperoleh nilai ≥ 70 atau tuntas KKM dengan nilai terendah 30, nilai tertinggi 88 dan rerata Nilai 66,5.
Refleksi aktifitas belajar pada siklus I ini, jumlah siswa yang memiliki rerata skor lebih besar dari 3,00 ada 19 siswa (73%), sehingga belum memenuhi indikator kinerja penelitian yaitu 85% siswa mencapai skor lebih besar dari 3,00 (predikat baik)
Refleksi hasil belajar pada siklus I, hasil belajar siswa mengalami peningkatan dibandingkan dengan kondisi awal. Jika dibandingkan dengan kondisi awal, nilai terendah naik 10% dari 20 menjadi 30. Nilai tertinggi naik 6% dari 82 menjadi 88. Rata-rata nilai naik 7,6% dari 58,9 menjadi 66,5. Persentase jumlah siswa yang telah tuntas belajar juga meningkat.
Ketuntasan belajar pada siklus I telah mencapai 73%, berarti belum memenuhi indikator kinerja penelitian yaitu 85% siswa memperoleh nilai hasil belajar ≥ 70.
Refleksi tindakan siklus I : dalam pelaksanaan tindakan ada beberapa hal yang menjadi catatan, yaitu: (a) Karena meja untuk permainan hanya terdiri dari 4 meja, maka guru perlu mengatur posisi duduk anggota kelompok, untuk memperlancar jalannya diskusi dan permainan. (b) Guru perlu memberikan perhatian lebih kepada anggota kelompok yang cenderung individual, sehingga tidak terjadi dominasi1 atau 2 siswa. (c) Guru perlu lebih tegas menegur siswa yang cenderung pasif atau tidak serius, bercakap-cakap dan bahkan bermain-main dengan teman. (d) Ukuran kartu doma yang kecil menyebabkan siswa kesulitan membaca pertanyaan dan jawaban pada kartu, sehingga siswa sangat tergantung pada guru yang membacakan kartu tersebut. (e) Ukuran kartu doma yang kecil menyebabkan siswa yang posisinya jauh cenderung pasif. (f). Ukuran kartu doma perlu lebih diperbesar dari ukuran awal untuk mempermudah siswa dalam kelompok membaca pertanyaan maupun jawaban.
Deskripsi Hasil Siklus II
Tahap perencanaan tindakan yang dilakukan pada siklus II meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran, daftar pertanyaan, media kartu doma pada materi induksi elektromagnetik.
Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dilakukan dengan cara memperbaiki dengan menyesuaikan program pembelajaran yang telah dibuat di awal semester. RPP disusun sesuai dengan model RPP yang dilengkapi model permainan menggunakan kartu doma dengan disertai daftar pertanyaan.
Pembuatan media kartu doma dilakukan dengan mempertimbangan hasil refleksi tindakan siklus I. kartu doma yang semula berukuran 3,5 x 6 cm diperbesar menjadi 7 x 12,6 cm. Desain kartu doma serupa dengan desain awal yaitu terdiri dari 2 bagian, bagian jawaban dan bagian pertanyaan, masing-masing bagian diberi warna yang berbeda untuk memudahkan dalam membedakan.
Pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada pembelajaran mengacu pada perencanaan tindakan yang telah dibuat. Pembelajaran dengan model permainan menggunakan kartu doma disertai daftar pertanyaan.
Terdapat 23 siswa (88%) mencapai rerata skor aktifitas belajar lebih besar dari 3,00 (predikat baik). Rerata skor aktifitas belajar 3,74
Hasil pengamatan hasil belajar pada siklus II, dari hasil tes tertulis siklus II diperoleh nilai terendah 50, nilai tertinggi 92 dan rerata nilai 76,2.
Terdapat 24 siswa (92%) memperoleh nilai hasil belajar ≥ 70 atau tuntas KKM Refleksi aktifitas belajar pada siklus II, jika dibanding siklus I, rerata skor aktifitas meningkat dari 3,46 menjadi 3,74. Jumlah siswa yang memiliki skor lebih besar dari 3,00 ada 23 siswa (88%). Aktifitas belajar yang dicapai telah memenuhi indikator kinerja penelitian yaitu 85% siswa mencapai skor lebih besar dari 3,00 (predikat baik).
Refleksi hasil belajar pada siklus II, hasil belajar siswa mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Jika dibandingkan dengan siklus I, nilai terendah naik 20% dari 30 menjadi 50. Nilai tertinggi naik 4,5% dari 88 menjadi 92. Rata-rata nilai naik 14,67% dari 66,5 menjadi 76,2.
Ketuntasan belajar pada siklus II telah mencapai 92%,berarti telah memenuhi indikator kinerja penelitian yaitu 85% siswa memperoleh nilai hasil belajar ≥ 70.
Refleksi Tindakan Siklus II, dalam pelaksanaan tindakan ada beberapa hal yang menjadi catatan, yaitu: Permainan kartu doma berjalan lancar, siswa sudah memahami aturan permainan. Siswa antusias mengikuti permainan, anggota kelompok terlibat aktif.
Pembahasan
Sebagian permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya aktifitas dan hasil belajar IPA. Hal tersebut karena guru belum menggunakan media yang tepat untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran sehingga siswa menganggap bahwa pelajaran IPA sulit, membosankan dan tidak menarik. Perlu pemilihan media yang tepat untuk memecahkan masalah tersebut. Media yang dimaksud adalah kartu doma.
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus, penggunaan media kartu doma pada siklus I dan II berbeda. Pada siklus I kartu doma digunakan secara kelompok tanpa daftar pertanyaan sedangkan pada siklus II kartu doma digunakan secara kelompok dengan daftar pertanyaan.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa penggunaan media kartu doma ternyata berdampak pada aktifitas dan hasil belajar IPA. Rerata aktifitas belajar dari kondisi awal, siklus I, siklus II mengalami peningkatan. Pada siklus I nilai rerata naik 0,48 yaitu dari 2,98 menjadi 3,46. Pada siklus II rewrata naik 0,28 yaitu dari 3,46 menjadi 3,74. Rerata aktifitas belajar meningkat dari kondisi awal 2,98 menjadi 3,74 pada kondisi akhir. Jumlah siswa dengan skor aktifitas belajar lebih besar dari 3,00 (predikat baik) juga meningkat, pada kondisi awal 31%, pada siklus I meningkat menjadi 73% dan pada siklus II meningkat menjadi 88%. Dengan melihat aktifitas belajar pada siklus II, maka telah tercapai indikator dalam penelitian ini yaitu 85% siswa mencapai rerata skor aktifitas belajar lebih besar dari 3,00.
Hasil belajar IPA yang diperoleh dari nilai tes tertulis menunjukkan peningkatan dari kondisi awal, siklus I dan siklus II. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5. Perbandingan hasil belajar siswa
Kondisi
awal |
Siklus
I |
Siklus
II |
Refleksi dari kondisi awal
Ke kondisi akhir |
|
Nilai
terendah |
20 |
30 |
50 |
Nilai terendah naik 30 |
Nilai
tertinggi |
82 |
88 |
92 |
Nilai tertinggi naik 10 |
Rerata
nilai |
58,9 |
66,5 |
76,2 |
Rerata nilai naik 17,3 |
Dari kondisi awal 35%, pada siklus I ketuntasan naik menjadi 73% dan pada siklus II ketuntasan naik dari 73% pada siklus I menjadi 92% pada siklus II. Pada indikator kinerja penelitian, indikator keberhasilan direfleksikan dengan 85% siswa memperoleh nilai hasil belajar ≥70. Nilai 70 adalah Nilai ketuntasan minimal. Dengan melihat ketuntasan belajar, maka hasil dari siklus II telah mencapai indikator tersebut. Melalui penggunaan media kartu doma dapat meningkatkan hasil belajar IPA bagi siswa kelas IX Cdari kondisi awal ketuntasan 35% menjadi kondisi akhir 92%.
Hasil Tindakan
Berdasarkan perbandingan data kondisi awal, siklus I dan siklus II yang dijabarkan dalam pembahasan dapat disimpulkan tindakan yang dilakukan pada siklus I maupun siklus II membawa peningkatan aktifitas dan hasil belajar. Aktifitas belajar mengalami peningkatan dari rerata skor 2,98 pada kondisi awal menjadi 3,74 pada kondisi akhir, berarti meningkat 0,76. Persentase jumlah siswa kategori aktifitas belajar baik meningkat dari 31% menjadi 88%, berarti meningkat 57%. Hasil belajar mengalami peningkatan dari rerata 58,9 pada kondisi awal menjadi 76,2 pada kondisi akhir, berarti meningkat 17,3. Persentase jumlah siswa yang tuntas belajar meningkat dari 35% menjadi 92%, berarti meningkat 57%.
Dengan demikian hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa penggunaan media kartu doma dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar IPA materi kemagnetan bagi siswa kelas IX C SMP Negeri 2 Karangawen pada semester 2 tahun pelajaran 2017/2018 dapat terbukti.
PENUTUP
Simpulan
- Melalui penggunaan media kartu doma dapat meningkatkan aktifitas belajar IPA materi kemagnetan bagi siswa kelas IX C SMP Negeri 2 Karangawen pada semester 2 tahun pelajaran 2017/2018, terbukti persentase jumlah siswa dalam kategori aktifitas baik meningkat dari kondisi awal 31% menjadi 88% pada siklus II
- Melalui penggunaan media kartu doma dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi kemagnetan bagi siswa kelas IX C SMP Negeri 2 Karangawen pada semester 2 tahun pelajaran 2017/2018, terbukti persentase ketuntasan belajar siswa meningkat dari kondisi awal 35% menjadi 92% pada siklus II.
Saran
Berdasarkan simpulan diatas dapat diberi saran sebagai berikut :
- Penelitian ini perlu diuji coba pada subjek yang lain.
- Perlu dilakukan pengembangan kartu doma pada materi kemagnetan yang berbeda.
- Perlu dirancang pembelajaran menggunakan kartu doma dengan berbagai metode pembelajaran yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi, (2001). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta Bumi Aksara
Bahri Syaiful D, Aswan Zain, (2013). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta
Faizi, M. (2013). Ragam Metode Mengajarkan Eksakta Pada Murid. Yogyakarta: Diva Press
Mudjiono dan Dimyati. (2002). Belajar dan pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta
Hamalik, O,(2009). Proses Belajar Mengajar. Bandung Bumi Aksara.
Hanafiah, Nanang dan Cucu Suhana (2010). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama
Mulyani Rini, (2006). Permainan Edukatif dalam Perkembangan Logic-Smart Anak. Semarang: Univewrsitas Negeri Semarang.
Sumantri Mulyani dan Johar Permana (2001). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Maulana