PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

MELALUI GAMBAR SERI MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS VII SDN 1 BANJAREJO

SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2018/2019

 

Tarmin

Guru SDN 1 Banjarejo Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan peningkatan keterampilan menulis karangan melalui gambar seri pada siswa Kelas VII SDN 1 Banjarejo semester 1. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan 2 siklus dan setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek dari penelitian ini adalah siswa Kelas VII SDN 1 Banjarejo, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora. Metode pengumpulan data menggunakan metode tes, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan kuantitatif dan kualitatif.  Aktivitas siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia menulis karangan dengan menerapkan Media Gambar seri mengalami peningkatan setiap siklusnya dengan mendapat skor pada siklus I memperoleh skor 19,5 dengan rata-rata 2,18 dan masuk dalam kreteria baik, sedangkan pada aktivitas siswa pada siklus I pertemuan 2 memperoleh skor 20,43 dengan rata-rata 2,7 dan masuk dalam kreteria baik. Dan hasil pada siklus II pertemuan 1 mendapat skor 26,2 dengan rata-rata 3,3 dan masuk dalam kreteria sangat baik, sedangkan pada siklus II pertemuan 2 mendapat skor 29,2 dengan rata-rata 3,65 dan masuk dalam kreteria sangat baik. Sehingga dapat dikategorikan bahwa aktivitas siswa pada penelitian ini meningkat setiap siklusnya. Selain itu dapat disimpulkan bahwa Media Gambar seri dapat meningkatkan aktivitas siswa. Hasil belajar siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia menulis karangan dengan menerapkan Media Gambar seri mengalami peningkatan yaitu rata-rata hasil belajar Kelas VII pada siklus I yaitu 75, dan pada siklus II yaitu 88,75. Persentase siswa yang tuntas belajar pada siklus I hanya 26 siswa sebanyak 75%, dan pada siklus II yaitu 30 siswa yang tuntas sebanyak 93,75%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembela-jaran pelajaran Bahasa Indonesia menulis karangan dengan menerapkan media gambar seri. Pada pembelajaran Bahasa Indonesia menulis karangan dengan menerapkan Media Gambar Seri dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kels VI SDN 1 Banjarejo semester 1 tahun pelajaran 2018/2019.

Kata kunci: Hasil Belajar, Media Gambar Seri.

 

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Proses pembelajaran yang interaktif dapat terwujud jika siswa berperan aktif dalam proses belajar mengajar baik dalam menyimak materi, mengutarakan pendapat serta mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas VI di SDN 1 Banjarejo masih menggunakan metode ceramah sehingga siswa merasa jenuh. Selain itu dalam memberikan pembelajaran Bahasa Indonesia guru cenderung fokus pada materi yang disampaikan dan kurang memperhatikan respon siswa dalam menerima pelajaran sehingga guru tidak mengetahui apakah siswa telah memahami materi yang baru saja diberikan. Walaupun metode ceramah dapat digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, namun hasil yang diperoleh kurang memuaskan. Hal ini dapat dilihat pada keterampilan siswa dalam menulis karangan memperoleh nilai siswa dimana siswa yang memiliki nilai di atas KKM (70) hanya 4 siswa atau 25%. Sedangkan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 12 siswa atau 75%. Dengan melihat hasil keterampilan menulis karangan tersebut perlu dilakukan penelitian untuk meningkatkan hasil keterampilan menulis agar kegiatan belajar mengajar menjadi lebih bermakna dan siswa mendapatkan hasil yang lebih baik. Untuk mengatasi masalah tersebut di SDN 1 Banjarejo diterapkan pembelajaran inovatif karena menggunakan media pembelajaran yang menarik, salah satunya adalah penggunaan media pembelajaran gambar seri.

Gambar berseri berfungsi sebagai pencipta suasana sugestif, stimulus dan sekaligus jembatan bagi siswa untuk membayangkan atau menciptakan gambaran dan kejadian atau peristiwa berdasarkan tema gambar berseri yang ditperlihatkan. Gambar tersebut berhubungan satu sama lainnya sehingga merupakan rangkaian cerita/ peristiwa. Setiap gambar diberi nomor urut sesuai dengan urutan-urutan ceritanya (Soeparno 1988:18). Media ini sangat sesuai untuk melatih keterampilan ekspresi tulis atau mengarang. Dengan mengamati gambar yang dibentangkan didalam kelas diharapkan para siswa memperoleh konsep tertentu sesuai dengan tema yang sedang dibahas. Kemudian pada langkah selanjutnya siswa diminta menuangkan kembali menjadi sebuah karangan dalam tulisan.

Dari ulasan latar belakang tersebut di atas maka peneliti akan mengkaji melalui penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Melalui Gambar Seri Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas VII SDN 1 Banjarejo Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019”.

IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diuraikan beberapa permasalahan yang ada pada pembelajaran Bahasa Indonesi tentang menulis karangan, antara lain:

  1. Guru hanya menggunakan metode ceramah.
  2. Guru tidak menggunakan media pembelajaran yang menarik.
  3. Siswa dalam pembelajaran kurang aktif, siswa cepat merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran
  4. Hasil belajar siswa masih di bawah KKM yaitu 70.

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimanakah menggunakan Gambar Seri dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan pada siswa kelas VI SDN 1 Banjarejo?”.

TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan penelitiannya adalah: ”untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan melalui media gambar seri pada siswa kelas VI SDN 1 Banjarejo”.

 

 

 

KAJIAN PUSTAKA

Hakekat Keterampilan Siswa

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan adalah suatu bentuk kemampuan menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan dalam mengerjakan sesuatu secara efektif dan efisien.

Hakikat Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Proses belajar mengajar keterlibatan siswa secara totalitas, artinya melibatkan pikiran, penglihatan, pendengaran dan psikomotor (keterampilan). Jadi dalam proses belajar mengajar, seorang guru harus mengajak siswa untuk mendengarkan, menyajikan metode yang dapat dilihat, memberi kesempatan untuk menulis dan mengajukan pertanyaan atau tanggapan, sehingga terjadi dialog kreatif yang menunjukkan proses belajar mengajar yang interaktif.

Hakikat Keterampilan Menulis 

  1. Pengertian Keterampilan Menulis 

Kemampuan tersebut akan berkembang apabila ditunjang dengan kegiatan membaca dan kekayaan kosa kata yang dimilikinya. Ditinjau dari cara pemerolehannya, keterampilan menulis memang berbeda dengan keterampilan menyimak dan berbicara. Keterampilan menulis tidak diperoleh secara “alamiah”, tetapi harus dipelajari dan dilatihkan dengan sungguh-sungguh (Budinuryanta dkk, 1997: 12.1). Setiap orang memperoleh satu bahasa asli tahuntahun pertama dan kehidupannya, tetapi tidak setiap orang belajar membaca dan menulis. Untuk menghasilkan tulisan yang baik, setiap penulis harus memiliki tiga keterampilan dasar dalam menulis, yaitu keterampilan berbahasa, keterampilan penyajian, dan keterampilan perwajahan. Keterampilan berbahasa mencakup keterampilan penggunaan ejaan, tanda baca, pembentukan kata, dan penggunaan kalimat efektif. Keterampilan penyajian meliputi keterampilan membentuk dan mengembangkan paragraf, merinci pokok bahasan dan sub pokok bahasan ke dalam susunan yang sistematis. Keterampilan perwajahan mencakup pengaturan topografi dan pemanfaatan sarana tulis secara efektif dan efisien (Atar Semi, 1990:2). Bertolak pada pendapat di atas dapat disimpulkan pengertian keterampilan menulis yaitu kemampuan menyusun atau mengorganisasikan gagasan serta mengkomunikasikan gagasan tersebut kepada pembaca sehingga terjalin interaksi antara keduanya demi tercapainya suatu tujuan.

  1. Pengertian Menulis 

Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian menulis adalah kegiatan mengungkapkan ide atau gagasan dengan bahasa tulis. Sedangkan pengertian keterampilan menulis, yaitu kemampuan menyusun atau mengorganisasikan gagasan serta mengkomunikasikan gagasan tersebut kepada pembaca sehingga terjalin interaksi antara keduanya demi tercapainya suatu tujuan. Berdasarkan bentuknya, tulisan dapat digolongkan menjadi: cerita (narasi), lukisan (deskripsi), paparan (eksposisi) dan bincangan (argumentasi). Menurut ragamnya, tulisan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tulisan faktawi (faktual) dan tulisan khayali.

 

 

Hakikat Media Pembelajaran

Media memungkinkan bersatunya dua hal yang berbeda, menjadi pengantar sesuatu, dan membuat sesuatu menjadi lebih mudah digunakan, dapat pula berupa dalam bidang pendidikan, kemunculan media (dalam hal ini adalah media pembelajaran) salah satunya ditunjukan agar siswa lebih termotifasi pada pembelajaran yang diberikan. Media tersebuat dapat berupa hal-hal sederhana seperti gambar, poster, pamflet yang mudah ditemukan, ekonomis alat-alat elektronik yang berteknologi tinggi.

Dapat disimpulkan bahwa ciri media itu antara lain adalah mampu merekam kejadian, memakan waktu yang lama, serta dapat di transformasikan melalui ruang dan dapat disajikan.

Penerapan Pembelajaran dengan Media Gambar Seri di Sekolah

Adapun langkah-langkah pembelajaran menulis kreatif karangan satu babak dengan media gambar berseri adalah sebagai berikut.

  • siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok,
  • guru menjelaskan tujuan pembelajaran
  • guru mengajarkan kepada siswa bagaimana cara menulis karangan yang baik dan benar,
  • guru membagikan media gambar beseri kepada siswa,
  • secara kelompok, siswa mendiskusikan untuk mengisi kolom pada gambar sesuai dengan urutan/tahapan alur,
  • guru menyuruh siswa menuliskan ide pokok pada setiap kolom gambar,
  • perwakilan kelompok menjelaskan secara singkat jalan cerita sesuai dengan urutan gambar,
  • guru berkeliling melihat pekerjaan siswa sambil membimbing siswa jika siswa mengalami kesulitan,
  • guru menyuruh siswa mencurahkan gagasan sesuai urutan gambar dan dituangkan dalam bentuk naskah penulisannya,
  • siswa dan guru bersama-sama melakukan refleksi hasil pembelajaran.

Dengan digunakanya suatu media, yaitu gambar seri, maka siswa akan dituntut untuk mengungkapkan cerita dengan lebih baik dan runtut serta penggambaran latar yang lebih jelas. Selain itu, gambar seri juga akan memicu ketertarikan siswa sehingga siswa lebih termotivasi untuk menulis karangan narasi.

HIPOTESIS TINDAKAN

Berdasarkan uraian pada kajian pustaka dan kerangka berfikir di atas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan media gambar seri pada pembelajaran Bahasa Indonesia tentang menulis karangan pada siswa kelas VI SDN 1 Banjarejo dapat meningkatkan hasil keterampilan menulis.

 

METODE PENELITIAN

SETTING PENELITIAN

  1. Waktu Penelitian

Penelitian ini berlangsung pada semester 1 yang dimulai dari bulan September hingga bulan November 2018. Berikut ini jadwal penelitian yang disusun peneliti:

  1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlangsung di kelas VI SDN 1 Banjarejo Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah

SUBYEK PENELITIAN

Subyek penelitian ini adalah siswa dan guru. Penelitian dilaksanakan di kelas VI SDN 1 Banjarejo tahun pelajaran 2018/2019. Siswa yang menjadi subjek penelitian adalah siswa yang belum mengalami ketuntasan belajar yaitu; 12 dari jumlah siswa seluruhnya yaitu 16 siswa, yang terdiri dari 5 perempuan dan 7 laki-laki.

SUMBER DATA

Sumber data dalam penelitian adalah subjek darimana dapat diperoleh (Arikunto, 2009: 129). Sumber data yang diperoleh antara lain:

  • Siswa

Sumber data siswa diperoleh dari hasil observasi aktivitas siswa yang dilakukan secara sistematik selama pelaksanaan siklus I sampai siklus II, hasil belajar dan catatan lapangan.

  • Data dokumen

Sumber data dokumen berupa data awal nilai hasil tes sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas.

ALAT PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini antara lain; Observasi, Tes, Dokumentasi, dan Catatan Lapangan

VALIDASI DATA

Trianggulasi data dilakukan dengan cara menguji keabasahan data hasil wawancara dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, siswa dan komite sekolah. Kemudian hasil wawancara tersebut dibandingkan dengan hasil pengamatan di sekolah, dokumen-dokumen yang dikumpulkan selama penelitian, serta dokumentasi yang dikumpulkan selama penelitian.

PROSEDUR/LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

Rancangan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research), yaitu suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas (Aqib,2006: 13),

 

HASIL PENELITIAN

Deskripsi Kondisi Awal (Prasiklus)                                      

Kondisi awal yang terjadi pada pembelajaran Bahasa Indonesia menulis karagan di kelas VI SDN 1 Banjarejo, sangat memprihatinkan. Hal ini dapat dilihat dari nilai latihan soal siswa yang merupakan hasil belajar Bahasa Indonesia yang masih di bawah KKM yang ditetapkan. Rendahnya hasil belajar siswa ditenggarai disebabkan oleh pembelajaran di kelas yang kurang kondusif.

Selanjutnya untuk hasil tes tersebut di atas peneliti berdiskusi dengan teman sejawat dan kepala sekolah, bahwa pelaksanaan pembelajaran banyak sekali hal-hal yang perlu mendapat perhatian. Berdasarkan diskusi tersebut peneliti melakukan perbaikan untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi menulis karagan.

Deskripsi Data Pelaksanan Tindakan Siklus I

Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia melalui media Gambar seri pada siklus I, diperoleh data sebagai berikut:

Dari hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia melalui media Gambar seri pada siklus I di atas, diperoleh jumlah keseluruhan yaitu 19,35 dengan persentase 434%. Sehingga diperoleh rata-rata 2,41 dengan persentase 54%. Hasil observasi aktivitas siswa untuk siklus I masuk dalam kriteria baik/B.

Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Deskripsi Observasi Proses Pembelajaran Siklus II

Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia melalui Media Gambar seri pada siklus II, diperoleh data sebagai berikut:

Dari hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia melalui media Gambar seri pada siklus I di atas, diperoleh jumlah keseluruhan yaitu 26.2 dengan persentase 655%. Sehingga diperoleh rata-rata 3.3 dengan persentase 81.9%. Hasil observasi aktivitas siswa untuk siklus II masuk dalam kriteria sangat baik/A.

Paparan Hasil Belajar Siklus I

Berdasarkan refleksi pada siklus II maka guru harus dapat meningkatkan keterampilan dalam mengajar sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai. Selain itu guru harus dapat menciptakan kegiatan pembelajaran yang menarik dan bervariasi sehingga siswa lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Karena hasil penelitian sudah mencapai indikator yang diharapkan, maka penelitian tindakan kelas ini dinyatakan berhenti pada siklus II.

 

 

 

PENUTUP

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dengan menerapkan Media Gambar Seri untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas VI SDN 1 Banjarejo peneliti dapat menarik kesimpulan:

  1. Aktivitas siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia menulis karangan dengan menerapkan Media Gambar seri mengalami peningkatan setiap siklusnya dengan mendapat skor pada siklus I memperoleh skor 19,5 dengan rata-rata 2,18 dan masuk dalam kreteria baik, sedangkan pada aktivitas siswa pada siklus I pertemuan 2 memperoleh skor 20,43 dengan rata-rata 2,7 dan masuk dalam kreteria baik. Dan hasil pada siklus II pertemuan 1 mendapat skor 26,2 dengan rata-rata 3,3 dan masuk dalam kreteria sangat baik, sedangkan pada siklus II pertemuan 2 mendapat skor 29,2 dengan rata-rata 3,65 dan masuk dalam kreteria sangat baik. Sehingga dapat dikategorikan bahwa aktivitas siswa pada penelitian ini meningkat setiap siklusnya. Selain itu dapat disimpulkan bahwa Media Gambar seri dapat meningkatkan aktivitas siswa.
  2. Hasil belajar siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia menulis karangan dengan menerapkan Media Gambar seri mengalami peningkatan yaitu rata-rata hasil belajar kelas VI pada siklus I yaitu 75, dan pada siklus II yaitu 88,75. Persentase siswa yang tuntas belajar pada siklus I hanya 26 siswa sebanyak 75%, dan pada siklus II yaitu 30 siswa yang tuntas sebanyak 93,75%. Dengan demikian dapat disimpulkan hasil belajar siswa meningkat setiap siklusnya. Selain itu dapat disimpulkan bahwa Media Gambar seri dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

SARAN

Berdasarkan penelitian dengan menerapkan Media Gambar seri pada siswa kelas VI dalam pembelajaran Bahasa Indonesia tentang menulis karangan di SDN 1 Banjarejo, maka peneliti menyarankan sebagai berikut:

Bagi Siswa

  1. Mengingat kesulitan yang ditemui pada siswa adalah tentang penggunaan ejaan maka diberikan saran sebaiknya siswa lebih memahami penggunaan ejaan yang benar sesuai dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) dalam penulisan karangan narasi.
  2. Penggunaan tanda baca yang kurang tepat merupakan permasalahan yang ditemui pada hasil karangan siswa, maka sebaiknya siswa lebih memahami penggunaan tanda baca yang tepat dalam penulisan karangan narasi.

Bagi Guru

  1. Guru sebaiknya menggunakan media gambar seri untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi pada siswa kelas VI.
  2. Guru sebaiknya membimbing siswa secara intensif dan merata bagi semua siswa dalam pembelajaran menulis karangan narasi.
  3. Guru sebaiknya memberikan contoh – contoh dalam penulisan karangan narasi sesuai ejaan yang benar.

DAFTAR PUSTAKA

Aflah Chintya. 2008. Pembelajaran Menulis Bersama dalam Meningkatkan Keterampilan Menyusun Karangan Sederhana Siswa Kelas I. Dalam http://aflahchintya23.wordpress.com. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2008.

Akhmad Sudrajat. 2008. Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik dan Model Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Angkowo, R & Kokasih, A. 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Gransindo

Aqib, Z. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Yrama Widya

Arikunto, Suharsimi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad, A. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Atar Semi. 1990. Menulis Efektif. Padang: CV Angkasa Raya

Budinuryanta, Kasurijanta, dan Imam Koerman. 1997. Pengajaran Keterampilan Berbicara. Jakarta: Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen P dan K.

Burhan Nurgiyantoro. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Yogyakarta: BPFE

Costa, A.L. and Presseisen, B.Z., 1985. Glossary of Thinking Skill, in A.L. Costa (ed). Developing Minds: A Resource Book for Teaching Thinking, Alexandria: ASCD.

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, StandarKompetensi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD/MI. Jakarta: Depdiknas.

Djamarah, dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Djuraid, Husnun N. 2006. Panduan Menulis Berita.Malang: UMM Press.N. K.

Mochtar, Syamsuar. 1987. Dimensi Supervisi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Mulyadi & Kanaka Puradiredja, 1998, ”Auditing”, Edisi Kelima,Buku Satu, Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Poerwanti,Endang. 2008. Assesment Pembelajaran SD.Jakarta: Diknas

Soemarjadi, Muzni Ramanto dan Wikdati Zahri. 1991. Keterampilan-Pelajaran. Jakarta: Depdikbud RI

Soeparno. (1988). Media Pengajaran Bahasa. Klaten: Intan Pariwara. Subagyo. 2004. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.