Peningkatan Aktifitas dan Prestasi Belajar Melalui Model Pembelajaran Cooperatif Learning
PENINGKATAN AKTIFITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA
MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF LEARNING SISWA KELAS VIIII
SMP NEGERI 5 SUKOHARJO SEMESTER I TAHUN 2019/2020
Slamet
Guru Mata Pelajaran IPA SMP N 5 Sukoharjo
ABSTRAK
Tujuan Penelitian ini adalah untuk 1) meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA; 2) meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA; dan 3) meningkatkan aktivitasdan hasil belajar siswa dengan pokok bahasan Pesawat Sederhana bagi siswa kelas VIIIi tahun pelajaran 2019/2020. Setting penelitian dilakukan selama 4 bulan dimulai Agustus 2019 sampai Nopember 2019, bertempat di SMP N 5 Sukoharjo. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIIIi SMP N 5 Sukoharjo Semester 1 Tahun 2019/2020 sebanyak 32 siswa yang terdiri atas 14 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Yang menjadi obyek penelitian adalah prestasi belajar, dan model Cooperatif Learning. Penelitian ini berbentuk tindakan kelas (classroom action reseach) dengan pembelajaran menggunakan media lingkungan sekolah, melalui tahapan planning, acting, observing, dan reflekting. Tahapan pelaksanaan penelitian dimulai kondisi awal (pra siklus), siklus 1, dan siklus 2. Prestasi belajar siswa kondisi awal masih rendah dengan nilai hasil belajar rata-rata kelas 60,78 dengan ketuntasan belajar 37,50%, nilai rat-rata siklus 1 meningkat menjadi 72,19, dan ketuntasan belajar menjadi 78,13%. Akhirnya pada siklus 2 nilai rata-rata kelas 80,00 dan ketuntasan belajar klasikal 90,63%. Dalam hal ini berarti daya serap terhadap materi pelajaran sudah tercapai baik secara klasikal dengan KKM 70. Dapat disimpulkan penggunaan model pembelajaran kooperatif (Cooperatif Learning) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa SMP N 5 Sukoharjo.
Kata Kunci: Antusias.dan Prestasi Belajar. Cooperatif Learning,
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
IPA merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam (sains), yaitu ilmu yang mempelajari gejala-gejala alamiah atau fenomena alam dalam rangka memahami serta mengungkap berbagai rahasia alam semesta untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Mengingat besarnya peranan ilmu IPA dalam kehidupan manusia, dalam ilmu IPA dikenal pameo ‘physics of to day is technology of tomorrow’. IPA hari ini adalah teknologi hari esok. Adalah tantangan bagi semua guru IPA
Dengan memanfaatkan model Cooperatif Learning. harapan peneliti akan meningkatkan aktifitas belajar siswa dan pemahaman terhadap materi pelajaran, yang akhirnya prestasi belajar siswa juga menjadi meningkat sehingga Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dapat tercapai.
Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, selanjutnya dapat Diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut ini:
- Pembelajaran IPA sering dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit sehingga siswa sering kurang berminat dan termotifasi dalam mengikuti pelajaran tersebut
- Guru ikutan dildalam menyebabkan siswa kurang berminat dan termotivasi dalam mengikuti pelajaran tersebut, di antaranya dengan menyajikan materi sebatas kumpulan rumus belaka yang harus dihafal oleh
- Guru kurang bervariasi dalam menyampaikan materi
- Guru kurang mampu dalam memberikan pengantar atau prakondisi pembelajaran IPA yang kurang menarik minat dan motivasi belajar siswa
Pembatasan Masalah.
Mengacu pada latar belakang dan identifikasi masalah di atas, selanjutnya dapat dikemukakan pembatasan masalah sebagai berikut:
- Permasalahan dibatasi pada peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran Cooperatif Learning dalam pembelajaran IPA konsep Pesawat Sederhana.
- Pembelajaran IPA dibatasi pada konsep Pesawat Sederhana
- Pembelajaran dibatasi pada siswa kelas VIIIi Semester 5 SMP Negeri
- Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2019/2020
Rumusan Masalah.
Apakah penerapan metode pembelajaran Cooperatif Learning dapat meningkatkan
aktivitas dan prestasi belajar dalam pembelajaran IPA Konsep Pesawat Sederhana bagi siswa kelas VIIIi Semester I SMP Negeri 5 Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2019 /2020?
Tujuan Penelitian
Untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA Konsep Pesawat Sederhana bagi siswa kelas VIIIi Semester I SMP Negeri 5 Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo TahunPelajaran 2019/2020 melalui penerapan metode pembelajaran Cooperatif Learning.
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
Kajian Teori
Keaktifan
Pengertian Keaktifan
Proses pembelajaran pada hakekatnya untuk mengembangkan aktivitas dan kreatifitas peserta didik melalui berbagai interaksi danpengalaman belajar. Keaktifan belajar siswa merupakan unsur dasar yang penting bagi keberhasilan proses pembelajaran. Keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental, yaitu berbuat dan berfikirsebagai suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan (Sardiman, 2001: 98). Belajar yang berhasil harus melalui berbagai macam aktifitas, baik aktifitas fisik maupun psikis. Aktifitas fisik adalah siswa giat aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain maupun bekerja, ia tidak hanya duduk dan mendengarkan, melihat atau hanya pasif. Siswa yang memiliki aktifitas psikis (kejiwaan) adalah jika daya jiwanya bekerja sebanyak–banyaknya atau banyak berfungsi dalam rangka pembelajaran. Keaktifan diartikan sebagai halatau keadaan dimana siswa dapat aktif. Rousseau dalam (Sardiman,1986: 95) menyatakan bahwa setiap orang yang belajar harus aktifsendiri, tanpa ada aktifitas proses pembelajaran tidak akan terjadi.
Klasifikasi Keaktifan
Banyak jenis aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa disekolah. Aktivitas siswa tidak hanya mendengarkan dan mencatatseperti yang lazim terdapat di sekolah – sekolah tradisonal. Jenis – jenisaktivitas siswa dalam belajar adalah sebagai berikut (Sardiman, 1988:99):
- Visual activities, yang termasuk didalamnya misalnya membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain. Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi. saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi.
- Listening activities, sebagai contoh mendengarkan: percakapan, diskusi, musik, pidato.
- Writing activities, seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin.
- Drawing activities, misalnya menggambar
- Motor activities, yang termasuk didalamnya antara lain: melakukan percobaan, membuat konstruksi, bermain.
- Mental activities, sebagai contoh misalnya: menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisa, mengambilkeputusan.
- Emotional activities, seperti: menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, tenang.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keaktifan
Keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, peserta didikjuga dapat berlatih untuk berfikir kritis, dan dapat memecahkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Di sampingitu, guru juga dapat merekayasa sistem pembelajaran secara sistematis, sehingga merangsang keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran.
Keaktifan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan belajar siswa adalah 1) Memberikan motivasiatau menarik perhatian peserta didik, sehingga mereka berperan aktifdalam kegiatan pembelajaran; 2) Menjelaskan tujuan instruksional (kemampuan dasar kepada peserta didik); 3) Mengingatkan kompetensibelajar kepada peserta didik; 4) Memberikan stimulus (masalah, topik,dan konsep yang akan dipelajari); 5) Memberikan petunjuk kepadapeserta didik cara mempelajari; 6) Memunculkan aktifitas, partisipasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, 7) Memberikan umpanbalik (feedback); 8) Melakukan tagihan-tagihan kepada peserta didikberupa tes sehingga kemampuan peserta didik selalu terpantau danterukur; 9) Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan diakhir pembelajaran
Aktivitas Belajar
Aktivitas, menurut Mulyono (2001), diartikan sebagai “kegiatan/keaktifan”. Jadi, segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisikmaupun non-fisik merupakan suatu aktifitas. Sedangkan belajar menurut Hamalik (2001), adalah “Suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksidengan lingkungan”. Aspek tingkah laku tersebut adalah pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, etis ataubudi pekerti, dan sikap. Selanjutnya Sardiman (2003) menyatakan bahwa belajaradalah sebagai suatu proses interaksi antara diri manusia dengan lingkungannya yangmungkin berwujud pribadi, fakta, konsep ataupun teori.
Hakikat Belajar IPA
Hakikat Belajar
Menurut pendapat tradisional, belajar adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Disini yang dipentingkan adalah intelektual. Kepada siswa diberikan bermacam-macam pelajaran untuk menambah pengetahuan yang dimilikinya terutama dengan jalan menghafal. Sedangkan ahli pendidikan modern merumuskan perbuatan belajar sebagai berikut: “ Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Tingkah laku yang baru itu misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pengertian baru, serta timbul dan berkembangnya sifat-sifat sosial, susila dan emosional.”(Zainal Aqib, 2010: 42)
Prestasi Belajar.
Pendidikan harus dapat memberi informasi dan memberi pertanggungjawaban kepada masyarakat/orangtua tentang berbagai aspek yang terkait dengan pelaksanaan dan hasil yang dicapai. Setelah melalui serangkaian kegiatan pembelajaran, seorang siswa telah memiliki kecakapan atau kemampuan tertentu.Prestasi belajar atau achivement merupakan realisasi dari kecakapan atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan Prestasi belajar oleh seseorang dapat dilihat dari pelakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, ketrampilan motorik maupun sikap. Hampir sebagian terbesar dari kegiatan atau perilaku yang diperlihatkan seseorang merupakan hasil belajar. Di sekolah hasil belajar dapat dilihat dari penguasaan siswa akan mata pelajaran yang ditempuhnya.
Kerangka Berpikir
Berdasarkan keadaan kondisi awal dimana guru belum memanfaatkan media sehingga sikap antusias siswa dan hasil belajar siswa masih rendah, maka perlu adanya tindakan untuk meningkatkan kondisi tersebut. Oleh karena itu guru sebagai peneliti, dengan menganalisa materi pelajaran yaitu tentang ekosistem maka memilih memanfaatkan media lingkungan sekolah.
Pelaksanaan tindakan pada siklus 1 siswa melakukan praktek memanfaatkan Model Pembelajaran Cooperatif Learningsecara berkelompok dengan anggota 8-10 anak (kelompok besar). Sedang pada siklus 2 siswa melakukan praktek memanfaatkan Model Pembelajaran Cooperatif Learningsecara berkelompok dengan anggota 4-5 anak (kelompok kecil). Dengan adanya tindakan memanfaatkan media lingkungan sekolah yang dilakukan dalam dua kali siklus maka akan diperoleh kondisi akhir.
Menurut teori, diduga melalui penggunaan media Cooperatif Learningdapat meningkatkan prestasi belajar siswa materiPesawat Sederhana bagi siswa kelas VIIIi SMP N 5 Sukoharjo semester 1 tahun pelajaran 2019/2020
Hipotesis Tindakan
Melalui pemanfaatan model Kooperatif Learning dapat meningkatkan aktifitas dan prestasi belajar IPA siswa kelas VIIIi SMP N 5 Sukoharjo semester 1 tahun pelajaran 2019/2020.
METODOLOGI PENELITIAN
Setting Penelitian
Waktu Penelitian
Penelitian dimulai bulan Agustus 2019 dengan menyusun proposal dan instrumen penelitian untuk mendapat ijin penelitian.Selanjutnya mengumpulkan data dengan melakukan tindakan siklus 1 dan siklus 2 pada bulan September dan Oktober 2019. Analisis, pembahasan, dan laporan penelitian pada bulan Nopember 2019. Jadi waktu penelitian selama 4 bulan dari Agustus sampai dengan Nopember 2019.
Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di kelas VIIIi SMP N 5 Sukoharjo semester 1 Tahun pelajaran 2019/2020 yang beralamat di Bulakan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo.Pemilihan tempat ini karena peneliti pada saat ini tidak mengajar pada semua jenjang kelas, hanya pada kelas VIII.
Subyek dan Obyek Penelitian
Subyek Penelitian.
Dalam penelitian tindakan kelas ini guru berperan sebagai peneliti sedangkan subyek penelitian adalah siswa kelas VIIIi SMP N 5 Sukoharjo semester 1 tahun pelajaran 2019/2020 sebanyak 32 siswa terdiri 14 laki-laki dan 18 perempuan.
Obyek Penelitian
Berdasarkan judul penelitian yaitu:“Peningkatan Aktifitas Dan Prestasi Belajar IPA Pada Pokok Bahasan Pesawat Sederhana Melalui Model Pembelajaran Cooperatif Learning Siswa Kelas VIIIi Semester I SMP Negeri 5 Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2019/2020’’
Maka terdapat 4 obyek penelitian.
- Peningkatan Aktifitas Belajar IPA
- Peningkatan Prestasi Belajar IPA
- Peningkatan Aktifitas dan Prestasi Belajar IPA
- Penggunaan model cooperative learning.
Data dan Sumber Data
Dalam penelitian yang dilakukan dalam ini, terdapat 6 data sebagai berikut:
- Data Aktifitas Belajar Siswa pada Pra Siklus Sumbernya adalah observasi siswa pada Pra Siklus
- Data Aktifitas Belajar Siswa pada Siklus 1 Sumbernya adalah observasi siswa pada Siklus 1
- Data Aktifitas Belajar Siswa pada Siklus 2 Sumbernya adalah observasi siswa pada Siklus 2
- Data Prestasi Belajar Siswa pada Pra Siklus Sumbernya adalah daftar nilai ulangan harian siswa pada Pra Siklus
- Data Prestasi Belajar Siswa pada Siklus 1. Sumbernya adalah daftar nilai ulangan harian siswa pada Siklus 1.
- Data Prestasi Belajar Siswa pada Siklus 2. Sumbernya adalah daftar nilai ulangan harian siswa pada Siklus 2
Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Data Aktifitas Belajar Siswa pada Pra Siklus
Dikumpulkan menggunakan teknik observasi siswa padaPra Siklus
- Data dikumpulkan menggunakan teknik observasi siswa pada Siklus 1
- Data Aktifitas Belajar Siswa pada Siklus 2dikumpulkan menggunakan teknik observasi siswa pada Siklus 2
- Data Prestasi Belajar Siswa pada Pra Siklus dikumpulkan menggunakan teknik tes tertulis, alatnya berupa butir soal tes pada Pra Siklus
- Data Prestasi Belajar Siswa pada Siklus 1 dikumpulkan menggunakan teknik tes tertulis, alatnya berupa butir soal tes pada Siklus 1.
- Data Prestasi Belajar Siswa pada Siklus 2 dikumpulkan menggunakan teknik tes tertulis, alatnya berupa butir soal tes pada Siklus 2.
- Data Prestasi Belajar Siswa pada Siklus 2 dikumpulkan menggunakan teknik tes tertulis, alatnya berupa butir soal tes pada Siklus 2.
Validasi Data
Validasi data aktivitas Belajar IPA
Dalam melakukan validasi data antusias belajar IPA, peneliti berkolaborasi melibatkan teman sejawat sebagai observer.
Validasi Prestasi Belajar IPA
Prestasi belajar IPA diperoleh setelah melakukan tes secara tertulis. Oleh karena itu sebelum butir soal disusun dan dikerjakan oleh siswa telebih dahulu divalidasi dengan cara membuat kisi-kisi soal dan indikator yang dicapai melalui chek list disesuaikan materi pada silabus.
Analisis Data
Analisis Data Aktifitas Belajar Siswa
Dalam Penelitian ini terdapat tiga data Aktifitas Belajar siswa yaitu: (a) data Aktifitas Belajar siswa kondisi awal; (b)data Antusias Belajar siswa Siklus 1 ;(c) data Aktifitas Belajar siswa Siklus 2. Ketiga data tersebut dianalisis menggunakan teknik Deskriptif Komparatif yang dilanjutkan dengan refleksi.
Analisis Deskriptif Komparatif yaitu membandingkan secara deskripsi data Aktifitas Belajar siswa kondisi awal dengan data Aktifitas Belajar siswa Siklus 1, membandingkan data Aktifitas Belajar siswa Siklus 1 dengan data Aktifitas Belajar siswa Siklus 2, dan membandingkan data Aktifitas Belajar siswa kondisi awal dengan data Aktifitas Belajar siswa kondisi akhir.
Refleksi yaitu membuat simpulan berdasarkan hasil deskriptif komparatif kemudian memberi ulasan atas simpulan tersebut untuk menentukan perlu tidaknya siklus berikutnya.
Analisis Data Prestasi Belajar Siswa
Dalam Penelitian ini terdapat tiga data Prestasi Belajar siswa yaitu: (a) data Prestasi Belajar siswa kondisi pra sikus; (b)data Prestasi Belajar siswa Siklus 1; (c) data Prestasi Belajar siswa Siklus 2. Ketiga data tersebut dianalisis menggunakan teknik Deskriptif Komparatif yang dilanjutkan dengan refleksi.
Analisis Deskriptif Komparatif yaitu membandingkan secara deskripsi data. Prestasi Belajar siswa kondisi pra siklus dengan data Prestasi Belajar siswa Siklus 1, membandingkan data Prestasi Belajarmembandingkan data Prestasi Belajar siswa kondisi awal dengan data Prestasi Belajar siswa kondisi akhir.
Refleksi yaitu membuat simpulan berdasarkan hasil deskriptif komparatif kemudian memberi ulasan atas simpulan tersebut untuk menentukan perlu tidaknya siklus berikutnya.
Prosedur Tindakan
Pada penelitian ini peneliti melakukan tindakan dengan menggunakan model cooperatif Learning. Pelaksanaan tindakan penggunanaan model cooperatif Learning dalam siklus 1 dilakukan pada kelompok besar dan pada siklus 2 pada kelompok kecil.
Adapun tahapan-tahapan pelaksanaan tindakan tiap siklus yaitu: (1) membuat perencanaan tindakan (planning); (2) melakukan tindakan sesuai yang direncanakan (acting); (3) melakukan pengamatan terhadap tindakan yang dilakukan (observing); (4) melakukan analisis dengan deskriptif komparatif dilanjutkan refleksi terhadap data hasil pengamatan (reflekting).
HASIL TINDAKAN
Deskripsi Data Kondisi Awal
Deskripsi Data aktifitas Belajar Siswa Kondisi Awal
Kondisi awal sebelum diadakan tindakan dalam penelitian ini menunjukkan tingkat aktifitas belajar siswa masih rendah. Hal ini terbukti dari dokumen data proses pembelajaran selama tiga kali pertemuan. Rata-rata siswa yang Kurang Aktif 31,25% atau 10 siswa, Sedang, 21,88% atau 7 siswa, Aktif 46,88% 15 siswa
Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa Kondisi Awal
Dari sejumlah 32 siswa kelas VIIIi yang masuk dan yang mengikuti ulangan harian 32 anak. Dari 32 anak tersebut 19 anak yang mendapatkan nilai mencapai KKM atau hanya sebesar 59,38% sisanya 13 anak tidak mencapai KKM atau 40,62% Secara klasikal hanya 59,38% yang tuntas belajarnya atau mencapai KKM. Karena belum mencapai 40,62% ketuntasan belajar secara klasikal, maka dikatakan prestasi belajar siswa masih rendah. Jika dihitung nilai rata-rata kelas hanya 69,2188, juga masih dibawah KKM yaitu 70. Sehingga dikatakan hasil belajar siswa masih rendah.
Deskripsi Data Hasil Siklus 1.
Deskripsi data sikap aktifitas belajar siswa siklus 1
Sikap aktifitas belajar siswa selama siklus 1dalam tiga kali pertemuan setelah diprosentasi mendapat 31,25% atau 10 anak kurang Aktif, 21,88% atau 7 anak yang sedang, 46,88% atau15 anak yang aktifitas
Deskripsi data prestasi belajar siswa siklus 1.
Dari sejumlah 32 siswa kelas VIIIi, terdapat 19 anak yang mendapatkan nilai mencapai KKM atau hanya sebesar 59,38% sisanya 13 anak tidak mencapai KKM atau 40,62%.. Jika dihitung nilai rata-rata kelas hanya 69,2188
Deskripsi Data Hasil Siklus 2
Deskripsi data sikap Aktifitas Belajar Siswa
Sikap aktifitas belajar siswa selama siklus dalam tiga kali pertemuan setelah di prosentasi aktififitasnya rendah 6,25%, atau 2 anak,siswa yang aktifitsnya sedang 15,63% atau 5 anak dan yang aktfitasnya tinggi 78,13% atau 25 anak.
Deskripsi data prestasi belajar siswa siklus 2.
Dari sejumlah 32 siswa kelas VIIIi, terdapat 29 yang mendapatkan nilai mencapai KKM atau sebesar 90,63% sisanya 3 siswa tidak mencapai KKM atau 9,37% Jika dihitung nilai rata-rata kelas 80,00.
Refleksi data sikap aktifitas belajar siswa
No | Siklus 1 | Siklus 2 | Refleksi |
Prosentasi 46,88% atau 15 anak | Prosentasi 78,13% atau 25 anak) | Deskriptif komparataif antusias belajar meningkat dari siklus 1 agak tinggi ke siklus 2 tinggi. |
Simpulan:
Melalui penggunaan Model Pembelajaran Cooperatif Learning dapat meningkatkan aktifitas belajar IPA pokok bahasan Pesawat Sederhana siswa kelas VIIIi SMP Negeri 5 Sukoharjo pada semester 1 tahun 2019 dari Siklus 1 aktifitas belajarnya agak tinggi ke siklus 2 aktifitas belajarnya tinggi.
Refleksi data prestasi belajar siswa
Refleksi data hasil belajar siswa
NO | Uraian | Siklus 1 | Siklus 2 | Refleksi |
1 | Nilai rata-rata kelas | 69,2188 | 80,00 | Deskriptif komparataif hasilbelajar meningkat dari siklus 1 rata rata 69,2188 menjadi 80,00 pada siklus 2. |
2 | Ketun
tasan belajar |
59,38%. | 90,63%. | Deskriptif komparataif hasilbelajar meningkat dari siklus1 Ketuntasan belajarnya
59,38%. Menjadi 90,63% pada siklus 2 |
Simpulan:
Peningkatan Aktifitas Dan Prestasi Belajar IPA Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Cooperatif Learning Pada Siswa Kelas VIIIi SMP N 5 Sukoharjo Semester 1 Tahun 2019/2020 dari Siklus 1 Akifitas belajarnya agak tinggi ke siklus 2 aktifitas belajarnya tinggi.
Pembahasan
- Sikap keaktifan Belajar Siswa. Melalui penggunaan model cooperatif Learning dapat meningkatkan aktifitas belajar IPA pokok bahasan Pesawat Sederhana bagi siswa kelas VIIIi SMP N 5 Sukoharjo pada semester 1 Tahun 2019 dari Kondisi Awal aktifitas belajarnya rendah ke Siklus 1 aktifitas belajarnya agak tinggi dan ke siklus 2 aktiifitas belajarnya tinggi.
- Prestasi Belajar Siswa. Peningkatan Aktifitas Dan Prestasi Belajar IPA Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Cooperatif Learning Pada Siswa Kelas VIIIi SMP N 5 Sukoharjo Semester 1 Tahun 2019/2020 dari kondisi awal rata-rata kelas 66,21 dan ketuntasan belajar 31,25% menjadi rata-rata kelas 69,2188 dan ketuntasan belajar 59,38%. pada siklus 1, dan menjadi rata kelas 80,00. ketuntasan belajar 90,63% pada siklus 2.
Hasil Tindakan
- Peningkatan Aktifitas Dan Prestasi Belajar IPA Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Cooperatif Learning Pada Siswa Kelas VIIIi SMP N 5 Sukoharjo Semester 1 Tahun 2019/2020 dari Siklus 1 Akifitas belajarnya agak tinggi ke siklus 2 aktifitas belajarnya tinggi. Dari Kondisi Awal antusias belajarnya rendah ke Siklus 1 Antusias belajarnya agak tinggi dan ke siklus 2 antusias belajarnya tinggi.
- Peningkatan Aktifitas Dan Prestasi Belajar IPA Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Cooperatif Learning Pada Siswa Kelas VIIIi SMP N 5 Sukoharjo Semester 1 Tahun 2019/2020 dari kondisis awal rata-rata kelas 66,21 dan ketuntasan belajar 31,25% menjadi rata-rata kelas 69,2188 dan ketuntasan belajar 59,38% pada siklus1,dan menjadi rata kelas 80,00.ketuntasan belajar 90,63% pada siklus 2.
- Peningkatan Aktifitas Dan Prestasi Belajar IPA Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Cooperatif Learning Pada Siswa Kelas VIIIi SMP N 5 Sukoharjo Semester 1 Tahun 2019/2020 dari kondisi awal rendah menjadi agak tinggi pada siklus 1 dan akhirnya menjadi tinggi pada siklus 2.
PENUTUP
Simpulan
Aktifitas Belajar Siswa
Menurut teori, diduga Penggunaan Model Pembelajaran Cooperatif Learning Pada Siswa Kelas VIIIi SMP N 5 Sukoharjo Semester 1 Tahun 2019/2020 dapat meningkatnya nilai rata-rata prestasi belajar siswa pada setiap siklus tindakan yang dilakukan.
Berdasarkan hasil tindakan melalui penggunaan Model Pembelajaran Cooperatif Learning dapat meningkatkan Aktifitas belajar IPA pokok bahasan Pesawat Sederhana bagi siswa kelas VIIIi SMP Negeri 5 Sukoharjo pada semester 1 tahun pelajaran 2019/ 2020 dari Kondisi Awal antusias belajarnya rendah ke Siklus 1 Antusias belajarnya agak tinggi dan ke siklus 2 aktifitas belajarnya tinggi.
Berdasarkan hipotesis dan hasil tindakan keduanya meningkat, maka secara teoritis dan empirik penggunaan media lingkungan sekolah dapat meningkatkan antusias belajar siswa materi Pesawat Sederhana bagi siswa kelas VIIIi SMP Negeri 5 Sukoharjo pada semester 1 tahun pelajaran 2019/2020.
Prestasi Belajar IPA
Menurut teori, diduga melalui penggunaan Model Pembelajaran Cooperatif Learning dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa dan prestasi belajar siswa pokok bahasan Pesawat sederhna bagi siswa kelas VIIIi SMP N 5 Sukoharjo pada semester 1 tahun pelajaran 2019/2020.
Berdasarkan hasil tindakan melalui Model pembelajaran Cooperatif Learning pada Siswa Kelas VIIIi SMP N 5 Sukoharjo Semester 1 Tahun 2019/2020 dari kondisis awal rata-rata kelas 60,78125 dan ketuntasan belajar 37,5% menjadi rata-rata kelas 69,2188 dan ketuntasan belajar 59,38% pada siklus 1, dan menjadi rata kelas 80,00. ketuntasan belajar 90,63% pada siklus 2.
Berdasarkan hipotesis dan hasil tindakan keduanya meningkat, maka secara teoritis dan empirik penggunaan model pembelajaran cooperatif learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pokok bahasan Pesawat Sederhana bagi siswa kelas VIIIi SMP Negeri 5 Sukoharjo pada semester 1 tahun pelajaran 2019/ 2020.
Aktifitas dan Prestasi Belajar IPA
Simpulan Aktifitas Belajar Siswa
Berdasarkan hipotesis dan hasil tindakan keduanya meningkat, maka secara teoritis dan empirik penggunaan model pembelajaran cooperatif learning dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa pokok bahasan Pesawat Sederhana bagi siswa kelas VIIIi SMP Negeri 5 Sukoharjo pada semester 1 tahun pelajaran 2019/ 2020.
Simpulan Prestasi Belajar IPA
Berdasarkan hipotesis dan hasil tindakan keduanya meningkat, maka secara teoritis dan empirik penggunaan model pembelajaran cooperatif learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pokok bahasan Pesawat Sederhana bagi siswa kelas VIIIi SMP Negeri 5 Sukoharjo pada semester 1 tahun pelajaran 2019/ 2020.
Simpulan Aktifitas dan prstasi Belajar IPA
Berdasarkan kedua simpulan diatas maka dapat diambil simpulan bahwa penggunaan model pembelajaran cooperatif learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pokok bahasan Pesawat Sederhana bagi siswa kelas VIIIi SMP Negeri 5 Sukoharjo pada semester 1 tahun pelajaran 2019/ 2020.
Implikasi
Berdasarkan hasil tindakan dalam penelitian, penggunaan model pembelajaran cooperatif learning dapat meningkatkan aktifitas dan prestasi belajar siswa maka untuk pembelajaran selanjutnya peneliti perlu menggunakan model pembelajaran cooperatif learning.
Saran
Berdasarkan hasil tindakan dalam penelitian, penggunaan media lingkungan sekolah dapat meningkatkan antusias dan hasil belajar siswa, maka diajukan beberapa saran.
Bagi siswa
Siswa disarankan hendaknya selalu antusias dalam pembelajaran dan dapat menggunakan alat praktek dengan baik sehinnga hasil belajarnya baik.
Bagi Guru teman sejawat
Guru disarankan hendaknya menggunakan media lingkungan sekolah ketika mengajarkan materi tentang ekosistem.
Bagi Kepala Sekolah
Penggunaan media lingkungan sekolah dapat meningkatkan antusias dan hasil belajar, maka peneliti merekomendasikan hendaknya sekolah menambah dan melengkapi alat-alat praktek, sarana dan prasarana lingkungan sekolah seperti kolam, aquarium, taman dan kebun sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Rifai dan Nana Sudjana (2001). Media Pengajaran Sinar Baru Asgen Sendo Bandung
Anitah, Sri (2015) Strategi Pembelajaran di SD, Jakarta Universitas Terbuka
Depdiknas. (2006) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pelajaran Penetahuan Alam SD dan MI. Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang
Sapriati Amalia (2015) Pembelajaran IPA di SD, Jaarta Universitas Terbuka
Sumantri, Mulyani (2015) Perkembangan Peserta Didik, Jakarta Universitas Terbuka
Slameto, (2003) Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhinya.PT Renika Cipta