Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Melalui Pembelajaran Contextual Teaching and Learning
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN
MELALUI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) SISWA KELAS V SEMESTER I DI SDN 2 JAPAH
KECAMATAN JAPAH KABUPATEN BLORA
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Suyikno
Guru SDN 2 Japah Kecamatan Japah Kabupaten Blora
ABSTRAK
Tujuan guru melaksanakan penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran peningkatan aktivitas dan nilai hasil belajar matematika tentang Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan melalui pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) terdapat peningkatan kemampuan keaktifan motivasi belajar tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan bagi siswa Kelas V semester IMdi SDN 2 Japah Peningkatan tersebut dibuktikan dengan hasil observasi dan hasil belajar siswa..terdapat peningkatan motivasi dan hasil belajar matematika tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan pada siswa Peningkatan belajar siswa pra siklus dari 24 siswa baru 12 yang tuntas atau 50%. Nilai rata-rata 68 Siklus I dari 24 siswa yang tuntas 18 siswa atau 75%, Nilai rata-rata 75 sedangkan pada siklus II dari jumlah 24 siswa semua mencapai 100% didikung hasil empiris yang menyatakan terdapat peningkatan rata-rata hasil belajar menjadi 80 terjadi peningkatan ketuntasan belajar sesuai yang ditentukan sekolah.KKM 70.
Kata Kunci: Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar melalui Contextual Teaching And Learning
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG MASALAH
Matematika merupakan ilmu pasti, yang kebanyakan siswa mengalami kesulitan dalam belajar.,sebagaian tidak suka karena hapir setiap diberikan soal hasil selalu rendah perlunya guru menemukan cara yang baik,mencapai sasaran menyajikan materi kepada siswa dengan baik, dibutuhkan memiliki pengetahuan lebih untuk mengembangkan pengetahuan, memiliki wawasan yang luas supaya tidak ketinggalan terjadinya perubahan, guru untuk menuntaskan belajar siswa maka sangat perlu untuk mendapatkan perhatian dan penyelesaian secara serius dan saksama sebagai seorang guru harus mencari dan untuk berupaya.mengatasi permasalahan dalam menghadapi dan menyelesaikan melalui penelitian tindakan kelas, menagtasi kesulitan belajar, terjadi peningkatan kemampuan,motivasi dan hasil belajar.
Bertumpu pada kenyataan tersebut untuk peningkatan peran aktif siswa baik secara individual dan kelompok terhadap proses pembelajaran matematika tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan maka guru sebagai pengajar dan fasilitator harus mampu melakukan pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa, menyenangkan, menggairahkan sehingga akan diperoleh hasil belajar yang maksimal.dilaksanakan pembelajaran menerapkan metode Contextual Teaching And Learning (CTL)
Guru melaksanakan pembelajaran matematika ini, karena dari hasil ulangan harian tes formatif pada daftar nilai secara individu masih banyak siswa yang nilainya masih rendah, demikian pula nilai yang diperoleh masih masih rendah jauh dari harapan sekolah,perlunya tindakan nyata. Hasil ulangan pelajaran matematika kelas V semester I di SDN 2 Japah pada materi tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan diperoleh data sebagai berikut..dari jumlah 24 siswa, yang memperoleh nilai ketuntasan belajar baru 12 siswa,sisanya sebanyak 12 siswa belum tuntas, artinya pencapaian nilai masih dibawah standart,kreteria yang ditentukan sedangkan nilai rata-rata baru memperoleh 68.sekolah menentukan KKM 70.
Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah di atas maka peneliti menyusun rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
- Apakah guru melaksanakan pembelajaran menerapkan metode Contextual Teaching And Learning (CTL) terdapat peningkatan keaktivitas belajar tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan siswa kelas V semester I di SDN 2 Japah tahun pelajaran 2019/2020 ?
- Apakah guru melaksanakan pembelajaran menerapkan metode Contextual Teaching And Learning (CTL) terdapat peningkatan hasil belajar matematika tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan siswa kelas V semester I di SDN 2 Japah tahun pelajaran 2019/2020 ?.
3 Apakah guru melaksanakan pembelajaran menerapkan metode Contextual Teaching And Learning (CTL) terdapat peningkatan hasil belajar matematika tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan siswa kelas V semester I di SDN 2 Japah tahun pelajaran 2019/2020 ?.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang dilaksanakan melalui pembelajaran dengan menerapkan metode Contextual Teaching And Learning (CTL) berguna:
- Untuk memotivasi siswa dalam memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan pengkaitan materi dengan konteks kehidupan mereka sehingga memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang secara refleksi
- Agar siswa dalam belajar itu tidak hanya sekedar untuk menghafal tetapi perlu dengan adanya pemahaman secara detail. tentang materi yang dipelajari untuk dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
- Menekankan dalam pengembangan kemampuan, minat, motivasi agar mendapat pengalaman.
- Untuk melatih siswa agar berpikir kritis dan terampil dalam memproses dan mendapatkan pengetahuan agar dapat menemukan dan menciptakan sesuatu yang bermanfaat
- Agar pembelajaran lebih produktif dan bermakna bagi siswa mendapatkan hasil belajar yang berkualitas.untuk selalu dikembangkan
- Untuk mengajak siswa pada suatu aktivitas kegiatan yang mengkaitkan materi akademik dalam konteks kehidupan diperlukan pengembangan kehidupan.
- Agar siswa secara individu dapat menemukan dan mentrasfer informasi komplek dan menjadikan informasi sebagai pengembangan intelektual
- Agar setiap siswa dapat mencapai hasil belajar minimal yang persyaratkan oleh sekolah untuk setiap pokok bahasan dalam materi yang dipelajarinya.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian yang dilaksanakan ini diharapkan dapat memberikan bermanfaat bagi guru sendiri, teman sejawat dan orang lain bekerja sebagai guru yang berkecimpung dalam dunia pendidikan atau yang berkeinginan dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang dimiliki untuk diuji dalam praktek secara nyata untuk menguji kemampuannya. secara lebih rinci dapat disampaikan sebagai berikut:
Manfaat Teoritis
- Hasil penelitian diharapkan dapat menambah bahan kajian, wawasan khususnya melaksanakan pembelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan pecahan.
- Dalam menerapkan teori belajar untuk mendapatkan gambaran hasil yang nyata dan pengalaman yang lebih baik dari pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) matematika di SD.
- Memberikan sumbangan wawasan.pengetahuan guru dalam rangka untuk melaksanakan penelitian selanjutnya.
Manfaat Praktis
- Manfaat praktis dari penelitian ini adalah penelitian ini dapat digunakan sebagai model dalam mengimplementasikan upaya menagatasi kesulitan pembelajaran matematika.ptentang penjumlahan dan pengurangan pecahan
- Hasil penelitian dapat digunakan sebagai acuan guru melaksanakan penelitian meningkatkan hasil belajar dan nilai tambah bagi sekolah pada saat penilaian akriditasi.
- Sebagai gambaran bagi Dinas Pendidikan dalam pemetaan sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan untuk pencapaian dalam rangka memperbaiki, pengembangan ilmu pengendalian manajemen pembelajaran yang mengacu standar mutu memberikan pelayanan sesuai yang ditetapkan.
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
Kajian Teori
Belajar merupakan suatu usaha yang dilakukan setiap manusia dalam rangka untuk mencapai sesuatu yang ingin dicapai. Ngalim Purwanto (2006:85) menyimpulkan tentang belajar yaitu: belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku;,belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman;,untuk dapat disebut belajar maka perubahan itu harus relatif mantap. Belajar merupakan suatu kegiatan yang kompleks, dimana setelah belajar tidak hanya memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai akan tetapi siswa harus mampu beradaptasi dengan lingkungan dan mengembangkan pemikirannya, karena belajar proses kognitif (Martinis Yamin,2006:106).
Keaktifan dan Aktivitas Belajar
Menurut Sriyono, dkk. (Sriyono, 2002: 75) Keaktifan adalah pada saat guru mengajar ia harus mengusahakan agar murid-muridnya aktif, jasmani maupun rohani. Keaktifan jasmani maupun rohani meliputi:
Keaktifan indera:Siswa harus dirangsang agar dapat menggunakan alat inderanya sebaik mungkin. melaksanakan Keaktifan akal:aktif atau diaktifkan untuk memecahkan masalah dihadapi tugas rumah Kektifan ingatan
Ada beberapa tinjauan atas asas keaktifan belajar.Tinjauan Asas Keaktifan tersebut diantaranya adalah (Sriyono, 2002: 77-78).: Berdasarkan pengalaman, siswa akan dapat membentuk pengertian dan pendapat, mengambil keputusan, bersikap tepat dan memiliki ketrampilan belajar, bekerja sama dalam menyelesaikan masalah. Segi pengamatan, diantara indera yang paling penting untuk memperoleh pengetahuan adalah pendengaran dan penglihatan. Segi berfikir, dimaklumi bahwa seluruh tugas dan kegiatan sekolah memerlukan pemikiran dengan kesungguhan.
Penelitian Yang Relevan
Dari penelitian yang diharapkan hasil belajar secara maksimal di Sekolah Dasar dalam mencapai hasil yang memuaskan. Kesulitan yang dihadapi siswa adalah cara penjumlahan dan pengurangan pecahan karena belum memahami dan terbatasnya kemampuan siswa dalam memahami dengan kurangnya siswa dalam menghitung penjumlahan dan pengurangan pecahan bilangan masih kurang.
Untuk menyelsaikan soal pelajaran matematika tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan diperlukan langkah pengerjaan, sehinga dapat memudahkan siswa dalam pemecahan masalah dalam mengatasi pemecahan masalah yang meliputi Pemahaman masalah, Membuat rencana penyelesaian masalah pelaksanaan rencana pemecahan, peninjauan kembali hasil pemecahan. Dari langkah pemahaman masalah siswa masih kesulitan dalam melaksanakann menghitung hasil penjumlahan dan pengurangan pecahan perlunya keaktifan siswa dalam belajar menngunakan waktu secara maksimal untuk mencapai hasil belajar yang diharapkan.
Kerangka Berfikir
Dan setelah dimanfaatkannya pembelajaran Contextual Teaching and Learning CTL,peningkatan hasil belajar matematika materi tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan pada siswa kelas V di SDN 2 Japah. Keragka berfikir tersebut dapat digambarkan
- Berdasarkan kegiatan knvensional kemampuan belajar masih rendah perlu guru menerapkan metode.pembelajaran Contextual Teaching and Learning CTL terdapat peningkatan kemampua belajar siswa
2 Guru dalam menerapkan metode.pembelajaran Contextual Teaching and Learning CTL terdapat peningkatan kemampuan belajar siswa kelas V pada semester I di SDN 2 Japah.
3 Guru dalam menerapkan metode.pembelajaran Contextual Teaching and Learning CTL terdapat peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas V semester I di SDN 2 Japah materi penjumlahan dan pengurangan pecahan.
Hipotesa tindakan
Melalui penerapan pembelajaran Contextual Teaching and Learning CTL membuat hipotesa sebagai berikut:
- Diduga guru menerapkan pembelajaran Contextual Teaching and Learning CTL terdapat peningkatan kreativitas belajar materi penjumlahan dan pengurangan pecahan siswa kelas V semester I di SDN 2 Japah tahun pelajaran 2019/2020.
- Diduga guru menerapkan pembelajaran Contextual Teaching and Learning CTL terdapat peningkatan motivasi belajar matematika materi penjumlahan dan pengurangan pecahan siswa kelas V semester I di SDN 2 Japah tahun pelajaran 2019/2020.
3 Diduga guru penerapan pembelajaran Contextual Teaching and Learning CTL terdapat peningkatan hasil belajar matematika tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan siswa kelas V semester I di SDN 2 Japah tahun pelajaran 2019/2020.
METODOLOGI PENELITIAN
Setting Penelitian
Waktu Penelitian dilaksanakan selama 4 (empat) bulan, dimulai dari bulan Juli 2019 sampai dengan bulan Oktober 2019
Tempat penelitian ini adalah di SDN 2 Japah.karena guru yang melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas adalah guru yang bertugas mengajar di kelas V.sehingga mudah untuk memperoleh informasi dan data yang diperlukan sangat berguna dalam penelitian.
Subyek Penelitian
Subyek penelitian yang dituju oleh peneliti adalah siswa kelas V semester I di SDN 2 Japah.. memiliki dari jumlah 24 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. dijadikan subyek dalam penelitian ini karena aktivitas dan hasil belajar matematika tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan dilihat dari kemampuan dan hasil belajar yang dicapai masih rendah guru berusaha melaksanakan tindakan untuk peningkatan melalui Contextual Teaching and Learning CTL
Sumber Data
Sumber data yang diperoleh oleh peneliti adalah melalui data hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti sendiri dan data hasil pengamatan yang diperoleh dari teman sejawat yang mendapingi peneliti untuk melakukan kegiatan penelitian. Menggunakan sumber data ada 2 macam yaitu Sumber data dari subyek (siswa) yang disebut cumber data primer. Contoh: nilai ulangan harian memberikan tes formatif
Bentuk data ada 2 macam yaitu Bentuk data kuantitatif yaitu data berbentuk angka atau bilangan. nilai ulangan harian matematika khususnya materi tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan. Bentuk data kualitatif (bukan angka / bilangan) tetapi berbentuk kategori hasil pengamatan yang diambil dari kegiatan pengamatan
Teknik Pengumpulan Data
Tehnik Pengumpulan Data dalam penelitian ini pengumpulan data menggunakan teknik tes dan tehnik non tes.Tes tertulis digunakan pada akhir siklus I dan siklus II, materi melakukan penjumlahan dan pengurangan pecahan. Sedangkan Teknik non tes meliputi teknik Observasi dan dokumentasi. digunakan pada saat pelaksanaan penelitian tindakan kelas kemampuan memahami materi Penjumlahan dan pengurangan pecahan
Validasi Data
Data Kuantitatif Untuk mendapatkan hasil belajar hasil yang valid, maka butir soal sebelum dibuat harus dibuat kisi-kisi terlebih dahulu yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku.Dengan tujuan bahasannya tidak mengelompok pada satu pokok bahasan saja.Alasan kedua materi matematika harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Data pengamatan yang divalidasi adalah bentuk instrumennya (data kualitatif) melalui Triangulasi Sumber data lebih dari satu orang, bisa menggunakan bantuan orang / teman sejawat kolaborasi
Analisis Data
Data berupa kuantitatif berbentuk angka, hasil belajar dianalisis berupa deskriptif komparatif (membandingkan) dilanjutkan dengan refleksi.Deskriptif komparatif (membandingkan) nilai hasil belajar dari kondisi awal dibandingkan dengan nilai siklus kesatu, nilai siklus kesatu dengan siklus kedua, dan nilai kondisi awal dengan kondisi akhir..Data yang berupa kualitatif, menggunakan deskriptif kualitatif yang dilanjutkan refleksi. Deskriptif kualitatif hasil proses pembelajaran
Indikator Kinerja
Merupakan kondisi akhir/target yang diharapkan dicapai.Berdasarkan pengalaman yang telah lalu dan hasil yang diperoleh pada soal pada saat melakukan penelitian tindakan kelas. Dan target indikator kinerja ini diharapkan jangan terlalu tinggi dan jangan terlalu rendah supaya semua siswa dapat mencapainya.
Prosedur Penelitian
Peneliti dalam mengadakan penelitian ini tidak hanya menggunakan satu metode saja, metode ceramah, eksperimen, melainkan menggunakan metode bervariasi,setiap siklus dilaksanakan 4 tahapan: merencanakan tindakan (planning), melakukan tindakan (acting), pengamatan (observing), merefleksi tindakan (reflecting).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Menghadapi kondisi seperti itu, guru kemudian mencoba menunjuk beberapa siswa untuk mengerjakan soal dipapan tulis sebagai penjajakan sampai sejauh mana penguasaan materi pelajaran.tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan berdasarkan pengamatan siswa belum bisa mengerjakan soal sesuai beberapa siswa yang bisa menyelesaikan soal yang selanjutnya memberikan penjelasan penguasaan materi penjumlahan dan pengurangan pecahan dapat dikuasai oleh siswa kenyataan masih banyak belum berhasil mengerjakan soal
Analisis hasil penilaian tes formatif kondisi pra siklus
Pembelajaran matematika tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan dari jumlah 24 siswa, yang mencapai nilai ketuntasan sebanyak 12 siswa dengan rincian nilai 90 sebanyak 4 siswa,nilai 80 sebanyak 4 siswa, nilai 75 sebanyak 0 siswa dan nilai 70 sebanyak 4 siswa, sedangkan yang belum mencapai ketuntasan 12 siswa,dengan perolehan nilai masing 65 sebanyak 0 siswa, 60 sebanyak 6 siswa dan 50 sebanyak 6 siswa, nilai tertinggi yang diperoleh 90, nilai terendah 50 nilai rata-rata 68
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Siklus I
Perencanaan pembelajaran pembelajaran disusun oleh guru agar dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan efektif. selain itu pendekatan pembelajaran supata lebih tepat sasaran apabila,merencanakan pemilihan metode sesuai materi disajikan,kegiatan belajar secara tepat.
Hasil tes formatif kegiatan siswa siklus I
Pembelajaran Contextual Teaching and Learning CTL dari jumlah 24 siswa, guru memberikan tes formatif, yang diperoleh siswa nilai 90 sebanyak 6 siswa,nilai 85 sebanyak 0 siswa, nilai 80 sebanyak 6 siswa, nilai 75 sebanyak 0 siswa,dan nilai 70 sebanyak 6 siswa, sedangkan siswa yang belum tuntas nilai 65 sebanyak 0 siswa,nilai 60 sebanyak 6 siswa,.pembelajaran nilai tertinggi yang dapat dicapai oleh siswa sebesar 90 dan nilai terendah 60.Nilai rata-rata 75 Ketuntasan belajar siswa 75%.
Deskripsi kegiatan Pembelajaran Siklus II
Guru menyusun perencanaan pembelajaran disusun dengan tujuan agar dalam pelaksanaan pembelajaran nanti dapat berjalan dengan baik lagi dari pada dengan pembelajaran sebelumnya yang direncanakan yaitu melakukan kegiatan awal pembelajaran. Kegiatan yang dilaksanakan guru mengucapkan salam kepada seluruh siswa, Menanyakan kondisinya atau keadaan siswa, mengabsen kehadiran siswa, Melakukan apersepsi. guru untuk memberikan
Analisis Hasil Penilaian Tes Formatif Siklus II
Pembelajaran Contextual Teaching and Learning CTL siklus II dari jumlah 24 siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dilaksanakan guru memberikan tes formatif yang diperoleh siswa adalah nilai 90 sebanyak 8 siswa,nilai 85 sebanyak 0 siswa, nilai 80 sebanyak 8 siswa nilai 75 sebanyak 0 siswa dan nilai 70 sebanyak 8 siswa,nilai tertinggi yang dapat dicapai sebesar 90 dan nilai terendah 70.Nilai rata-rata 80 semua siswa mencapai nilai ketuntasan. sekolah menentukan KKM 70
Pembahasan pembelajaran pra siklus
Proses pembelajaran pada pembelajaran awal belum berjalan dengan baik dan menghasilkan nilai ulangan yang rendah. Penyebab rendahnya prestasi belajar matematika kelas disebabkan karena metode dan model pembelajaran yang digunakan materi tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan belum tepat.
Pembahasan siklus 1
Proses pembelajaran tidak lagi menjadikan siswa menjadi bosan lagi. Pembelajaran Contextual Teaching and Learning CTL dikemas dengan model permainan dan memancing siswa untuk bersaing.Dari hasil pengamatan telah terjadi peningkatan semangat dan keaktifan siswa dalam belajar, karena ada persaingan untuk menjadi kelompok yang terbaik.Guru juga sangat memperhatikan seluruh siswa.
Pembahasan Pembelajaran siklus II
Proses pembelajaran siswa menjadi bosan. Pembelajaran Contextual Teaching and Learning CTL dikemas dengan permainan dan memancing siswa untuk bersaing.Dari hasil pengamatan telah terjadi peningkatan semangat dan keaktifan siswa dalam belajar, karena ada persaingan untuk menjadi kelompok yang terbaik.Guru juga sangat memperhatikan seluruh siswa. Apabila ada siswa yang kurang paham, guru memberikan bimbingan dan penjelasan tentang materi yang sedang di pelajari secara lebih intensif lagi..Hasil refleksi yang dilakukan kegiatan pembelajaran
Hasil belajar kondisi awal, siklus I dan siklus II
No | Uraian | Kondisi
Awal |
Siklus I | Siklus II | Keterangan |
1 | Ketuntasan | 53% | 75% | 100% | Naik |
2 | Nilai rata-rata | 68 | 75 | 80 | Naik |
3 | Nilai tertinggi | 90 | 90 | 90 | Naik |
4 | Nilai terendah | 50 | 60 | 70 | Naik |
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan penelitian sudah dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang direncanaakan maka dapat disimpulkan sebagai berikut ini.
- Melalui penerapan pembelajaran Contextual Teaching and Learning CTL terdapat peningkatan kemampuan keaktifan motivasi belajar tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan bagi siswa Kelas V semester Idi SDN 2 Japah tahun pelajaran 2019/2020. Peningkatan tersebut dibuktikan dengan hasil observasi dan hasil belajar s.
- Melalui penerapan pembelajaran Contextual Teaching and Learning CTL terdapat peningkatan motivasi dan hasil belajar matematika tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan bagi siswa kelas V semester I di SDN 2 Japah tahun pelajaran 2019/2020..
- Peningkatan belajar siswa pra siklus dari 24 siswa baru 12 yang tuntas atau 50%. Nilai rata-rata 68 Siklus I dari 24 siswa yang tuntas 18 siswa atau 75%, Nilai rata-rata 75 sedangkan pada siklus II dari jumlah 24 siswa semua mencapai 100% didikung hasil empiris yang menyatakan terdapat peningkatan rata-rata hasil belajar menjadi 80 menerapkan Contextual Teaching and Learning CTL peningkatan ketuntasan belajar sekolah.menentukan KKM 70.
Saran
Berdasarkan dengan kesimpulan hasil penelitian tindakan yang sudah ditemukan, maka dikemukakan saran sebagai berikut:
1 Guru hendaknya mengusahakan semaksimal mungkin kondisi pembelajaran yang mampu menarik minat dan aktivitas belajar bagi siswa, peningkatan kemampuan dalam kegiatan pembelajaran mendapatkan hasil yang diharapkan.
2.. Guru harus dapat memanfaatkan dengan baik media dan alat peraga yang dalam pembelajaran yang ada disekolah tempat mengajarnya masing-masing.guru juga harus senantiasa peningkatan kemampuan profesionalnya dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan terlaksana secara efektif dan efesien.
- Untuk sekolah, hendaknya mampu memfasilitasi pelaksanaan pembelajaran yang dapat peningkatan hasil belajar siswa.Sekolah hendaknya mampu membudayakan untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas, sehingga dapat mengoptimalkan hasil belajar.Pihak sekolah hendaknya menyiapkan segala perangkat pembelajaran, baik itu media maupun alat peraga untuk menunjang pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Zaenul Ittihad, 2008, Matematika, Jakarta: UniversitasTerbuka.Aqib, Zainal, 2008, Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Bandung: YramaWidya.
B., Suryobroto, 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta
Depdiknas, 2003.Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian Kurikuium 2004.Jakarta
Depdiknas.2008.Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: PT: Raja Grafindo Persada.
Purnomosidi, dkk. 2008, Matematika Untuk SD/MI Kelas V, Jakarta:Depdiknas
Ngalim Purwanto, M, 2006. Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya
Trianto,2007,Model-model Pembelajaran InovatifBerorientasi Konstruktivistik, Surabaya: Prestasi Pustaka Publisher
Wardani, IGAK, 2007. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Universitas Terbuka
Yamin, Martinis, 2006. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta: Gaung Persada Press.
Badan Standar Nasional Pendidikan 2006, Standar Kompetensi dan Kompetentensi Dasar Pendidikan Matematika Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah.Jakarta