PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI KPK FPB MENERAPKAN METODE DEMONSTRASI

LATIHAN SOAL SISWA KELAS VI SEMESTER I DI SDN TEMPURAN KECAMATAN BLORA KABUPATEN BLORA

TAHUN PELAJARAN 2019/2020.

 

Sutiah

Guru SDN Tempuran Kecamatan Blora Kabupaten Blora

 

ABSTRAK

Tujuan guru melaksanakan penelitian tindakan kelas karena ingin meningkatkan kemampuan belajar dan pristasi mata pelajaran matematika melalui demontrasi dan latihan Soal Rendahnya minat dan rendahnya hasil belajar matematika siswa kelas di SDN Tempuran dalam pembelajaran matematika dengan materi FPB dan KPK dengan menggunakan pohon foktor,siswa yang Ketuntasan belajar dari jumlah 23 siswa baru 12 siswa, nilai 90 baru 4 siswa,,nilai 80 sebanyak 4 siswa, nilai 70 sebanyak 4 siswa,sedangkan siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan sebanyak 11 siswa nilai 65 sebanyak 0 siswa,nilai 60 sebanyak 6 siswa,nilai 55 sebanyakk 0 siswa, dan nilai 50 sebanyak 5 siswa, nilai tertinggi yang dicapai baru 90,dan nilai terendah 50. Nilai rata-rata yang dicapai 68 ketuntasan belajar 48%. Pembelajaran siklus I dengan metode demontrasi dan latihan soal diperleh hasil belajar melalui tes formatif dari jumlah 23 siswa yang mencapai nilai ketentasn sebanyak 17 siswa nilai 90 sebanyak 5 siswa,nilai 85 sebanyak 0 siswa, nilai 80 sebanyak 6 siswa,yang memperoleh nilai 75 sebanyak 0 sswa, yang memperoleh nilai 70 sebanyak 6 sswa yang belum mencapai nilai ketuntasan sebanyak 6 siswa memperoleh 60, nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 60 Nilai rata-rata 74,ketuntasan 74%. Pembelajran siklus II menerapkan metode demontrasi dan latihan soal yang diterapkan diperoleh hasil belajar dari jumlah 23 siswa nilai 90 sebanyak 7 siswa,nilai 85 sebanyak 0 siswa,nilai 80 sebanyak 8 siswa nilai 75 sebnyak 0 siswa,dan nilai 70 sebanyak 8 nilai yang tertinggi 90 dan nilai yang terendah 70.Nilai rata-rata yang diperoleh 80,ketunasan belajar 100% semua siswa mencapai ketuntasan yang ditentukan sekolah KKM 70

 Kata Kunci: Peningkatan Motivasi dan Pristasi Belajar,Menerapkan Demontrasi Latihan Soal

 

 PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dalam rangka untuk mewujudkan pendidikan nasional yang mantap, berorientasi pada pencapaian pendidikan berkualitas, serta mampu menjawab tantangan masa kini pada dan masa akan datang supaya generasi, mampu untuk mewujudkan pendidikan sesuai dengan perkembangan,secara terus menerus dan berkelanjutan, untuk selalu untuk ditata,diatur, dikembangkan sesuai perubahan kurikulum,yang harus,dilaksanakan,karena harus disesuaikan dengan kebutuhan,tuntutan masyarakat dan perkembangan zaman yang selalu mengalami kemajuan yang lebih cepat untuk itu dalam pendidikan, Prioritas tersebut adalah pelaksanaan wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun yang sekarang sudah terwujud, bersamaan dengan peningkatan mutu, kualitas,relevansi, dan efisiensi pada semua jenis, jenjang, dan melalui jalur pendidikan formal yang selalu diupayakan peningkatan

Dalam kegiatan pembelajaran, seorang guru senantiasa berharap apa yang akan disampaikan kepada siswa, dapat diterima dengan baik. Namun harapan tersebut tidak selamanya dapat terwujud., tidak semua siswa bisa menguasai apa yang dipelajari disebabkan adanya masalah-masalah kesulitan yang dihadapi ketika pembelajaran berlangsung. dengan adanya masalah tersebut sulit kiranya untuk bisa mencapai hasil belajar maksimal pada waktu yang sudah ditentukan.

Pernyataan tidak hanya sekedar teori belaka tetapi suatu masalah yang perlu untuk dibuktikan oleh guru kelas yang melaksanakan penelitian tindakan kelas,siswa sewaktu menerima tugas untuk mengerjakan hasil yang diperoleh masih rendah maka guru kelas berusaha untuk peningkatan kemampuan professional seorang guru dalam.kegiatan Menyusun Rencana Pelaksanakan Pembelajaran tentang materi kompetensi dasar menggunakan faktorisasi prima untuk menentukan FPB dan KPK dilaksanakan guru melalui proses kegiatan pembelajaran dan penelitian tindakan kelas direnanakan dilaksanakan dalam dua siklus pembelajaran melalui penerapan metode demonstrasi dan latihan soal yang diharapkan dapat tercapai peningkatan kemampuan,menumbuhkan semangat dan hasil belajar siswa

Kegiatan pembelajaran dikatakan berhasil atau efektif hanya apabila dapat menghasilkan perubahan tingkah laku melalui belajar pada diri siswa lebih baik.Dalam penelitian saat ini aktiviatas dan hasil belajar hasilnya masih rendah. Pada kondisi awal guru masih menggunakan model konvensional dalam kegiatan proses belajar mengajar. Dengan menerapkan metode pembelajaran demontrasi dan memberikan latihan soal, diharapkan menumbuhkan kemampuan,mendapatkan hasil yang maksimal sesuai dengan perencanaan, guru sebagai peneliti mengambil langkah untuk menerapkan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas pada siswa yang dilaksanakan dalam dua siklus semua mencapai ketuntasan ketentuan sekolah KKM 70.

 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah maka,guru sebagai peneliti merumuskan masalah dalam penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut

  • Apakah guru menerapkan metode pembelajaran demontrasi dan latihan soal terdapat peningkatan kemampuan belajar matematika tentang FPB dan KPK menggunakan factor prima pada siswa kelas VI semester I di SDN Tempuran tahun pelajaran 2019/2020 ?
  • Apakah guru menerapkan metode pembelajaran demontrasi dan latihan soal terdapat peningkatan motivasi belajar matematika tentang FPB dan KPK menggunakan factor prima pada siswa kelas VI semester I di SDN Tempuran tahun pelajaran 2019/2020 ?
  • Apakah guru menerapkan metode pembelajaran demontrasi dan latihan soal terdapat peningkatan hasil belajar matematika tentang FPB dan KPK menggunakan factor prima pada siswa kelas VI semester I di SDN Tempuran tahun pelajaran 2019/2020 ?

Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan diatas peneliti dapat merumuskan tujuan penelitian perbaikan pembelajaran adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mendeskripsikan penggunaan metode demonstrasi dan latihan insentif dalam proses pembelajaran matematika pada kompetensi dasar menggunakan faktorisasi prima untuk mencari FPB dan KPK pada siswa kelas VI di SDN Tempuran Kecamatan Blora Kabupaten Blora.
  2. Untuk mendeskripsikan penggunaan alat peraga pohon faktor pada pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil yang optimal pada mata pelajaran matematika.
  3. Untuk mencari penyebab yang menghambat keberhasilan proses belajar mengajar mata pelajaran matematika tentang FPB dan KPK yang hasil belajar siswa masih rendah.
  4. Untuk mendeskripsikan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika siswa kelas VI di SDN Tempuran FPB dan KPK
  5. Untuk dapat memperbaiki kekurangan yang terjadi dan dialami oleh guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan memperbaiki cara penyampaian dan metode yang digunakan.

 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi:

Bagi Siswa

  1. Peningkatan minat belajar pada siswa, khususnya mata pelajaran matematika
  2. Peningkatan kemampuan siswa dalam memahami faktor prima untuk menentukan FPB dan KPK
  3. Peningkatan prestasi hasil belajar siswa kelas VI di SDN Tempuran

Bagi Guru

  1. Dapat memberikan masukan bagi guru tentang langkah-langkah yang tepat dalam menggunakan metode demontrasi dan latihan soal.
  2. Mengetahui kelemahan dan kelebihan guru dalam menyampaikan materi pelajaran dan pengelolaan kelas.
  3. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki untuk kemajuan pendidikan dalam melaksanakan pembelajaran.

Bagi Sekolah

  1. Peningkatan kualitas proses pembelajaran di SDN Tempuran
  2. Memperoleh hasil belajar siswa yang lebih baik dan memuaskan.
  3. Peningkatan kualitas hasil pendidikan yang dilaksanakan

Bagi Pembaca

a Sebagai bahan acuan dan alternatif dalam kegiatan penelitian tindakan pada waktu yang berbeda.

b Mengantisipasi kegagalan penyajian materi untuk dapat berlatih mengungkapkan pendapat baik untuk diri sendiri.

c Memiliki bekal dalam rangka untuk pengembangan profesidapat melaksanakan pembelajaran lebih baik.

 

Bagi Peneliti

  1. Peningkatan wawasan peneliti dalam menggunakan metode demontrasi dan latihan soal melalui pendekatan kognitif.
  2. Sebagai pengalaman teoristik dalam upaya peningkatan kemampuan melaksanakan penelitian.
  3. Mendapatkan gambaran untuk pengembangan ilmu pengetahuan tentang penelitian tindalan kelas.

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

 Kajian Teori

Pengertian belajar menurut Herman Hudoyo dalam bukunya yang berjudul Interaksi belajar mengajar, Belajar adalah suatu proses untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman sehingga mampu mengubah tingkah laku itu menjadi tetap, tidak dapat berubah lagi dengan modifikasi yang sama (Herman Hudoyo: 1976:305).

Sedangkan menurut Dimyati, belajar adalah perilaku kompleks pada individu yang melibatkan ranah-ranah kognitif, afektif, dan psikomotor, yang kesemuanya itu terkait dengan tujuan pembelajaran matematika yang terutama mengutamakan perilaku dalam kehidupan melaksanakan pergaulan dengan teman,sebaya di sekolah, dilingkungan masyarakat yang mencerminkan tingkah laku yang sesuai dengan moral yang baik..

Matematika adalah terjemahan dari Mathematic. Namun arti atau definisi yang tepat dari matematika dapat diterapkan secara eksask (pasti) dan singkat. James dan Jarnes (1976) dalam kamus matematikanya mengatakan bahwa matematika adalah “Ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang saling berhubungan satu sama lainnya dengan jumlah yang banyaknya terbagi ke dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis, dan geometri”.

Biggs (1991) dalam pendahuluan Teaching for Leaning The View From Cognitif Psychology mendefinisikan belajar dalam tiga macam perumusan yaitu: rumusan kuantitatif, rumusan institusional, rumusan kualitatif. Secara kuantitatif (ditinjau dari sudut jumlah), belajar berarti kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dan fakta sebanyak-banyaknya. Secara institusional (tujuan kelembagaan) belajar dipandang sebagai proses validasi (pengabsahan) terhadap penguasaan siswa atau materi yang telah dikuasai siswa. Secara kualitatif ialah proses memperoleh arti-arti dalam pemahaman-pemahaman secara manafsirkan dunia disekeliling siswa.Faktorisasi Prima adalah perkalian berulang dapat disingkat penulisannya (Y.D. Sumato, 2008:14) Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) adalah perkalian semua faktor prima yang tidak sama pangkatnya terbesar (M. Khafid Suyati,2002:94). Kelipatan Persekutuan Terbesar (FPB) adalah perkalian faktor prima yang sama atau bersekutu dengan pangkat terkecil.

 Penelitian Yang Relevan

Matematika adalah terjemahan dari Mathematic. Namun arti atau definisi yang tepat dari matematika dapat diterapkan secara eksask (pasti) dan singkat. James dan Jarnes (1976) dalam kamus matematikanya mengatakan bahwa matematika adalah Ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep yang saling berhubungan antara yang satu sama yang lainnya dengan jumlah yang banyaknya terbagi dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis, dan geometri.

 Kerangka Berfikir

Dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas maka disusun keangkan kerangka berfikir sesuai yang direncanakan

1 Guru menerapkan pembelajaran masih secara konveensional kemampuan dan belajar matematika tentang FPB dan KPK menggunakan factor prima siswa kelas VI semester I di SDN Tempuran masih rendah.

  1. Guru menerapkan metode demontrasi dan memberikan latihan soal dalam kegiatan pembelajaran terdapat peningkatan motivasi belajar matematika tentang FPB dan KPK menggunakan factor prima siswa kelas VI semester I di SDN Tempuran tahun pelajaran 2019/2020.
  2. Guru menerapkan metode demontrasi dan memberikan latihan soal terdapat peningkatan hasil belajar matematika tentang FPB dan KPK menggunakan factor prima siswa kelas VI semester I di SDN Tempuran tahun pelajaran 2019/2020.

 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun maka, guru sebagai peneliti merumuskan hipotesis tindakan

  1. Diduga guru menerapkan pembelajaran metode demontrasi dan latihan soal terdapat peningkatan kemampuan belajar matematika tentang FPB dan PK menggunakan factor prima siswa kelas VI semester I di SDN Tempuran tahun pelajaran 2019/2020
  2. Diduga guru menerapkan pembelajaran menerapkan metode demontrasi dan latihan soal terdapat peningkatan motivasi belajar matematika tentang FPB dan PK menggunakan factor prima siswa kelas VI semester I di SDN Tempuran tahun pelajaran 2019/2020
  3. Diduga guru menerapkan pembelajaran metode demontrasi dan latihan soal terdapat peningkatan hasil belajar matematika tentang FPB dan PK menggunakan factor prima siswa kelas VI semester I di SDN Tempuran tahun pelajaran 2019/2020

 METODE PENELITIAN

Seting Penelitian

Perbaikan Pembelajaran matematika pada siswa kelas VI semester 1 dilaksanakan di SDN Tempuran Peneliti mengadakan perbaikan pemelajaran matematika materi Kompetensi Dasar menggunakan faktorisasi prima untuk menentukan FPB dan KPK. Dalam merancang pembelajaran peneliti dibantu oleh satu teman sejawat menentukan jadwal pelaksanaan.

 Subyek Penelitian

Data hasil penilaian pada kegiatan kondisi awal ini diambil atau dikumpulkan melalui guru kelas sendiri dari siswa kelas VI semester I di SDN Tempuran Kecamatan Blora Kabupaten Blora yang hasil belajarnya belum maksimal siswa yang dijadikan subyek dalam penelitian berjmlah 23 siswa yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan untuk memperbaiki pembelajaran matematika tentang FPB dan KPK yang rendah hasil tes formatif masih jauh dari yang diharapkan.

Sumber Data

Yang dijadikan sumber data dalam penelitian yang dilaksanakan meliputi: Data kualitatif adalah yang diambil dari hasil observasi/pengamatan tentang kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan tentang keaktifan belajar siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam melaksanakan tugas mengerjakan soal tes formatif sebagai alat untuk mengukur keberhasilan belajar siswa setelah selesai memperoleh penilaian katagori Amat Baik,Baik, Cukup dan seterusnya.

Data kuantitatif adalah data yang sifatnya terukur yang dinyatakan dengan kegiatan keaktifan dalam melaksanakan pembelajaran. Data diambil dari hasil belajar siswa yang berhubungan dengan materi pembelajaran matematika.yang berupa angka sebagai bukti guru melaksanakan tes formatif dan memberikan penilaian.

 Teknik Pengambilan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui: Tes tertulis dilaksanakan pada setiap akhir kegiatan pembelajaran. pada setiap siklus. Nilai yang diperoleh memberikan tes formatif hasil penilaian inilah dijadikan sebagai data yang akan dianalisis.

Observasi dilakukan oleh teman sejawat sesama guru yang mengajar di SDN Tempuran Observer teman sejawat ikut masuk ke dalam ruangan kelas, untuk mengamati secara langsung kegiatan pembelajaran pada setiap siklusnya,

Refleksi dari teman sejawat sesama pendidik yang mengajar di kelas lain dan kepala sekolah dilksanakan setelah selesai proses pembelajaran pada akhir kegiatan setiap siklus.

Validasi Data

Validasi data pada penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan supaya dapat dipertanggung jawabkan meliputi:

  1. Validasi hasil belajar siswa yang berbentuk nilai hasil tes tertulis yang dilaksanakan pada setiap akhir kegiatan pembelajaran setiap siklus. memberikan instrumen berupa bentuk soal mengacu pada materi pokok tentang FPB dan KPK diberikan berbentuk uraian.
  2. Validasi proses, yaitu memeriksa kelayakan data dari proses penyusunan lembar yang digunakan, observasi dan hasil refleksi melalui triangulasi, yakni melalui sumber data dan metode yang digunakan, baik dari peneliti, observer dan kepala sekolah.

 Analisis Data

Pada penelitian tindakan kelas ini analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis diskriptif, yaitu:Menganalisis hasil belajar siswa yang bentuknya nilai ulangan pada akhir setiap siklus. Nilai hasil ulangan (tes) pada setiap siklus dianalisis secara diskriptip komparatif, dengan cara membandingkan nilai ulangan (tes) pada setiap siklus dengan indikator kinerja.

 Indikator Kinerja

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yang kemudian dianalisis meliputi pengamatan, wawancara, kajian dokumen, angket, dan test formatif secara singkat diuraikan melalui

Pengamatan yang pengamat lakukan adalah pengamatan berperan serta secara pasif. Pengamatan itu dilakukan terhadap guru ketika melaksanakan kegiatan belajar mengajar

Wawancara dilakukan setelah dan atas dasar hasil pengamatan di kelas maupun kajian dokumen. Wawancara atau diskusi dengan guru dilaksanakan setelah melakukan pengamatan pertama terhadap kegiatan belajar mengajar (KBM) dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran matematika,

Kajian dokumen juga dilakukan terhadap berbagai dokumen atau arsip yang ada, seperti kurikulum, Rencana Pelaksanakan Pembelajaran yang dibuat guru, buku atau materi pelajaran. Hasil tulisan atau karangan siswa, dan nilai yang diberikan guru.

Angket diberikan kepada para siswa untuk mengetahui berbagai hal yang berkaitan dengan aktifitas dalam menyelesaikan soal FPB dan KPK menggunakan factor prima.Melaksanakan tes formaif untuk mengukur seberapa jauh kemampuan belajarar terhadap materi yang dipelajari siswa

 Prosedur Pelaksanaan

Prosedur pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan dalam pra siklus,siklus I dan siklus II dilaksanakan 4 tahapan: merencanakan tindakan (planning), melakukan tindakan (acting), pengamatan tindakan (observing), merefleksi tindakan (reflecting).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Diskripsi Pembelajaran Pra Siklus

Pelaksanaan pembelajaran dilakukan untuk mengadakan proses pembelajaran sesuai dengan tahapan yang tertera dalam rencana pembelajaran. Pada akhir pembelajaran siswa mengerjakan tes formatif dan dinilai kemudian hasilnya dimasukkan dalam daftar nilai dan kolom indikator keberhasilan.

Menyajikan data frekuensi hasil evaluasi Dapat terlihat nilai tertinggi dari tes.Dari rekap hasil nilai pembelajaran matematika tentang FPB dan KPK menggunakan paktor prima siswa kelas VI semester I di SDN Tempuran dari Jumlah 23 siswa, Kurangnya minat belajar dan hasil belajar matematika siswa kelas VI di SDN Tempuran dalam pembelajaran matematika dengan materi FPB dan KPK dengan menggunakan pohon foktor, yang mencapai nilai ketuntasan dari jumlah 23 siswa baru 12 siswa nilai 90 sebanyak 4 siswa nilai 80 sebanyak 4 siswa, nilai 70 sebanyak 4 siswa,sedangkan siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan sebanyak 11 siswa,nilai 60 sebanyak 6 nilai 50 sebanyak 5 siswa sehingga nilai tertinggi yang dicapai 90,dan nilai terendah 50. Nilai rata-rata 68 ketuntasan mencapai 52%.

Diskripsi Kegiatan Pembelajaran Siklus I

Menyusun.perencanaan pembelajaran (planning) pelaksanaan pembelajaran (planning) tes formatif pengumpulan data pengamatan (observing), merefleksi tindakan (reflecting).

Menyajikan data frekuensi hasil evaluasi siswa pada pembelajaran. nilai tertinggi dari tes formatif hasil tes formatif yang dilaksanakan.Dari rekap pada pembelajaran matematika tentang FPB dan KPK menggunaakan faktorisasi prima siswa kelas VI semester I di SDN Tempuran dari jumlah 23 siswa,, yang mencapai nilai ketentasan sebanyak 17 siswa yaitu nilai 90 sebanyak 5 siswa nilai 80 sebanyak 6 siswa, yang memeroleh nilai 70 sebanyak 6 sswa, belum mencapai nilai ketuntasan nilai 60 sebanyak 6 siswa, nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 60.Nilai rata-rata 74 yang memperoleh nilai ketuntasan 17 siswa atau 74%.

 Diskripsi Kegiatan Pembelajaran Siklus II

Guru menyusun.perencanaan perbaikan pembelajaran (planning) pelaksanaan perbaikan pembelajaran (planning) tes formatif pengumpulan data pengamatan (observing), merefleksi tindakan (reflecting).

Analisis Nilai Formatif Siklus II

Pembelajaran menerapkan metode Demontrasi dan latihan soal siklus II dari jumlah 23 siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dilaksanakan guru memberikan tes formatif nilai yang yang memperoleh nilai 90 sebanyak 7 siswa,,nilai 80 sebanyak 8 siswa yang memperoleh nilai 70 sebanyak 8 siswa perbaikan pembelajaran dilaksanakan, nilai yang tertinggi 90 dan nilai yang terendah 70.Nilai rata-rata 80,

Pembelajaran menerapkan metode Demontrasi dan latihan soal dari jumlah 23 siswa mengikuti kegiatan pembelajaran akhir kegiatan guru memberikan tes formatif nilai yang memperoleh nilai 90 sebanyak 7 siswa,,nilai 80 sebanyak 8 siswa yang memperoleh nilai 70 sebanyak 8 siswa, nilai yang tertinggi 90 dan nilai yang terendah 70.Nilai rata-rata yang diperoleh 80,

 Pembahasan Hasil Penelitian

Pada kegiatan pembelajaran pra siklus peneliti mengambil langkah dalam pembelajaran matematika melalui metode ceramah, ternyata hasilnya kurang memuaskan dengan nilai rata-rata hasil tes formatifnya dan tingkat penguasaan materi pembelajaran di bawah kriteria ketuntasan minimal. siswa banyak yang belum memahami konsep

Pada pembelajaran pembahasan siklus I pembelajaran melalui penerapan metode demonstrasi dan latihan soal dengan pemanfaatan media atau alat peraga pohon faktor dan cara menentukan. Menuru Bruner (1982) menyatakan pentingnya tekanan pada kemampuan siswa dalam berpikir intuitif dan analitik akan mencerdaskan siswa membuat prediksi dan terampil dalam menemukan pola (pattern) dan hubungan/ keterkaitan (relations). Pembaharuan dalam proses belajar ini, dari proses drill & practice ke proses bermakna, dan dilanjutkan proses berpikir intuitif dan analitik, merupakan usaha luar biasa untuk meningkatkan mutu pembelajaran matematika. Reaksi positif untuk perubahan mempunyai dampak perkembangan kurikulum matematika sekolah yang dinamis.

Pada pembelajaran pembahasan II diefektifkan lagi melalui penerapan metode demonstrasi dan latihan soal dengan memanfaatkan media atau alat peraga benda di sekitar, dan diulang untuk memantapkan dan meningkatkan kemampuan siswa dalam menggunakan faktorisasi prima untuk menentukan FPB dan KPK, sehingga penguasaan materi benar-benar tuntas. Dengan menyampaikan bentuk, tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan penerapan metode demonstrasi dan latihan soal ditambah tugas rumah,

 

 

Nilai Kondisi Pra Siklus Siklus I, dan Siklus II

  Rata-rata Nilai Kondisi Awal Rata-rata Nilai

Siklus I

Rata-rata Nilai

Siklus II

Rata-rata Kuantitatif 68 74 80
Rata-rata kualitatif B = Baik B = Baik B = Baik
Nilai Terendah 50 60 70
Nilai Tertinggi 90 90 90

 

 PENUTUP

Simpulan

Dalam pembelajaran, yang dilaksanakan seorang guru melalui kegiatan penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan sebagai berikut:

  1. Ketuntasan belajar dari jumlah 23 siswa baru 12 siswa, nilai 90 baru 4 siswa,,nilai 80 sebanyak 4 siswa, nilai 70 sebanyak 4 siswa,sedangkan siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan sebanyak 11 siswa nilai 65 sebanyak 0 siswa,nilai 60 sebanyak 6 siswa,nilai 55 sebanyakk 0 siswa, dan nilai 50 sebanyak 5 siswa, nilai tertinggi yang dicapai baru 90,dan nilai terendah 50. Nilai rata-rata yang dicapai 68 Pembelajaran siklus I dengan metode demontrasi dan latihan soal diperleh hasil belajar melalui tes formatif dari jumlah 23 siswa yang mencapai nilai ketentasn sebanyak 17 siswa nilai 90 sebanyak 5 siswa,nilai 85 sebanyak 0 siswa, nilai 80 sebanyak 6 siswa,yang memperoleh nilai 75 sebanyak 0 sswa, yang memperoleh nilai 70 sebanyak 6 sswa yang belum mencapai nilai ketuntasan sebanyak 6 siswa memperoleh 60, nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 60 Nilai rata-rata 74,
  2. Pembelajran siklus II menerapkan metode demontrasi dan latihan soal yang diterapkan diperoleh hasil belajar dari jumlah 23 siswa nilai 90 sebanyak 7 siswa,nilai 85 sebanyak 0 siswa,nilai 80 sebanyak 8 siswa nilai 75 sebnyak 0 siswa,dan nilai 70 sebanyak 8 nilai yang tertinggi 90 dan nilai yang terendah 70.Nilai rata-rata yang diperoleh 80,ketunasan belajar 100% siswa mencapai ketuntasan KKM 70

Saran

Berdasarkan kesimpulan melaksanakan pembelajaran dengan metode demontrasi dan latihan soal, peneliti memberikan saran sebagai berikut::

  1. Guru sebaiknya dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan metode yang bervariasi sehingga siswa tidak merasa bosan, dapat menyampaikan gagasan melalui metde yang diteapkan dalam pembelajaran,sdhingga pembelajaran berjalan secara efektif dan efesien hasil tercapai maksimal..
  2. Guru dalam kegiatan melaksanakan pembelajaran sebaiknya membiasakan penggunaan media pembelajaran yang sesuai dengan materi, alat peraga untuk membantu memudahkan menyampaikan materi kepada siswa,lebih tertarik terhadap materi.yang diajarkan
  3. Melaksanakan pembelajaran,yang dimulai dari menyusun perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut. berupa lembar soal perbaikan digunakan kepada siswa yang mengalami kegagalan, dan lembar soal untuk pengayaan digunakan untuk.siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan dalam mengerjakan soal tes formatif Melaksanakan perbaikan dan pengayaan merupakan upaya guru sebagai bentuk memberikan motivasi kepada siswa.

 DAFTAR PUSTAKA

Ali Muhammad. 2000. Guru dan Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algen Sindo.

Alwasilah Chaeda. 1997. Politik, Bahasa dan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Anita. 2005. Cooperatif Learning. Memprakttikkan Cooperatif Learning di Ruang Kelas. Jakarta: Gramedia.

Asmawi, dkk. 2005. Test dan Asesmen di SD. Jakarta: Uiversitas Terbuka.

Buchori, dkk. 2004. Gemar Membaca Matematika 5. Semarang. Aneka Ilmu.

Depdikbud. 1994. Pengelolaan Sekolah Dasar. Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu SD/TK.

Depdikbud. 1996. Petunjuk Peningkatan Mutu di Sekolah Dasar, Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu SD/TK.

Depdikbud. 1996. Pengelolaan Kelas di Sekolah Dasar. Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu SD/TK.

Depdikbud. 1996. Detaktik Metodik Umum. Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu SD/TK.

Depdikbud. 1996. Pedoman Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu SD/TK.

Depdikbud. 1996. Struktur Kalimat Bahasa Indonesia.Semarang: Proyek Peningkatan Mutu Baca, Tulis, Hitung SD.

Depdikbud. 1996. Struktur Kata.Semarang: Proyek Peningkatan Mutu Baca, Tulis, Hitung SD. Depdiknas. 2006. Standar Isi. Jakarta.

Endang, Retno W. 2000. Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: UNNES.

Hamalik, Umar. 2003. Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Universitas Terbuka.

Seiler, Pam dan Tamera Bryant, 2002. The Values Book for Children, Jakarta. Gramedia.

Subarjo, dkk. 1990. Bahan Penataran Kurikulum SD 175 yang disempurnakan dengan pendekatan CBSA, Semarang: Tim Penatar Provinsi Dati I Jawa Tengah.

Suciati. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.

Suminarsih. 2005. Model Pembelajaran. Semarang: Widya Iswara.

Wahyudin Dinn. 2004. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka.

Wardani, IGAK, dan Kuswaya Wihardit. 2008. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Universitas Terbuka.