PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KEMAMPUAN
DALAM MELAKUKAN SHOLAT WAJIB MELALUI STRATEGI MODELLING THE WAY PADA SISWA KELAS II
SD N SIDOMULYO SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Siti Jamilah
Guru PAI Kelas II SD N Sidomulyo

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan peningkatan aktivitas dan kemampuan melakukan sholat wajib melalui strategi Modelling The Way pada siswa Kelas II SD N Sidomulyo Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018. Penelitian ini dilakukan kepada siswa Kelas II SD N Sidomulyo Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018 dengan jumlah 20 siswa. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan tes atau penugasan, sedangkan analisis data dilakukan dengan Model Interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui strategi Modelling The Way dapat meningkatkan aktivitas dan kemampuan melakukan sholat wajib pada siswa Kelas II SD N Sidomulyo Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018. Aktivitas belajar dari Siklus I ke Siklus II terdapat peningkatan: aspek membaca rukun sholat (nilai rata-rata meningkat 6,75 rate; persentase naik 55%; dari kategori cukup menjadi amat baik), aspek membaca syarat sah dan wajib sholat (nilai rata-rata naik 5 rate; prosentase naik 40%; dari kategori cukup menjadi amat baik); aspek membaca hal yang membatalkan sholat (nilai rata-rata meningkat 11,25 rate; persentase naik 65%; dari kategori cukup menjadi amat baik) dan aspek praktek sholat (nilai rata-rata naik 11,25 rate; prosentase naik 60%; dari kategori cukup menjadi amat baik). Hasil belajar siswa dari Kondisi Awal ke Siklus II mengalami peningkatan, yaitu dari 8 siswa (40%) yang mendapat nilai tuntas menjadi 20 siswa (100%). Terjadi peningkatan sebanyak 12 siswa (60%) dan nilai rata-rata kelas dari 67 menjadi 79, meningkat sebesar 12 rate.
Kata Kunci: Aktivitas, Kemampuan, Sholat Wajib, Strategi Modelling The Way.

PENDAHULUAN
Pada setiap lembaga pendidikan yang melaksanakan Kurikulum dengan mencamtumkan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), kemampuan melaksanakan sholat dengan baik dan benar merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa sebagai hasil belajar pada materi sholat di kelas II SD. Oleh karena itu, pembelajaran sholat khususnya pada kemampuan praktek menjadi perhatian guru dan siswa. Pemilihan strategi Modelling The Way yang akan membantu siswa dan guru dalam mewujudkan tujuan yang ingin dicapai, sesuai dengan pendapat Hisyam Zaini (2008: 76), strategi Modelling The Way memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mempraktekkan keterampilan spesifik yang dipelajari di kelas melalui demonstrasi.
Metode Modeling The Way sebagai metode pengajaran adalah suatu metode pengajaran yang dilaksanakan dengan cara guru memberikan skenario suatu sub bahasan untuk didemonstrasikan siswa di depan kelas, sehingga menghasilkan ketangkasan dengan keterampilan atau skill dan profesionalisme (Depdikbud, 1993: 219).
Metode ini mempunyai kelebihan, yaitu: 1) Mendidik siswa mampu menyelesaikan sendiri problema sosial yang ia jumpai; 2) Memperkaya pengetahuan dan pengalaman siswa; 3) Mendidik siswa berbahasa yang baik dan dapat menyalurkan pikiran serta perasaannya dengan jelas dan tepat; 4) Mau menerima dan menghargai pendapat orang lain; 5) Memupuk perkembangan kreativitas anak. Sedangkan kelemahannya, yaitu: 1) Pemecahan problem yang disampaikan oleh siswa belum tentu cocok dengan keadaan yang ada di masyarakat, 2) Karena waktu yang terbatas, maka kesempatan berperan secara wajar kurang terpenuhi, 3) Rasa malu dan takut akan mengakibatkan ketidakwajaran dalam memainkan peran, sehingga hasilnyapun kurang memenuhi harapan (Sriyono dkk, 1992: 118).
Menurut Kompetensi Dasar (KD) yang tercantum pada Silabus mata pelajaran PAI di tingkat Sekolah Dasar (SD) pada Kelas II menuntut kecakapan melakukan gerakan sholat wajib dengan baik dan benar, Nanum pada kenyataannya kebanyakan siswa Kelas II belum mampu melakukan gerakan sholat dengan baik dan benar. Hal ini terlihat dari hasil pengamatan praktek sholat yang dilakukan di Kelas II SD N Sidomulyo terlihat bahwa masih banyak siswa yang belum mampu melakukan gerakan-gerakan sholat dengan baik dan benar. Terlebih pada kenyataannya, dari pengalaman selama mengajar dapat dicermati bahwa siswa yang lulus dari SD bahkan sampai di jenjang SMA pun masih banyak yang belum mampu melakukan gerakan sholat dengan baik dan benar, Padahal kebanyakan dari mereka adalah beragama Islam, dimana sholat merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap pemeluknya. Hal ini termaktub dalam Al Qur’an dalam Surah Al-Baqarah ayat 43 sebagai berikut:
وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ ﴿٤٣﴾
(43) Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku ( Al-Baqarah: 43)
Berdasar latar belakang tersebut membawa peneliti untuk melakukan penelitian ini guna meningkatnya aktivitas belajar dan kemampuan dalam melakukan gerakan sholat wajib dengan baik dan benar pada siswa Kelas II SD N Sidomulyo Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018. Untuk memperbaiki dan meningkatkan aktivitas dan kemampuan melakukan sholat wajib maka perlu adanya tindakan yang dilakukan oleh peneliti, yaitu dengan menerapkan strategi Modelling The Way.
METODE PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan di Kelas II SD N Sidomulyo, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang, Propinsi Jawa Tengah. Penelitian dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu bulan Maret sampai dengan bulan April tahun 2018.
Subjek penelitian adalah aktivitas dan kemampuan melakukan sholat wajib siswa Kelas II SD N Sidomulyo dengan jumlah 20 anak.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini berupa teknik tes dan teknik non tes. Sedangkan alat pengumpulan data meliputi dokumen, tes dan pengamatan.
Validasi data melalui triangulasi sumber. Analisis data melalui deskriptif kualitatif dan deskriptif komparatif.
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap pengamatan/observasi dan refleksi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Kondisi Awal
Hasil belajar pada Kondisi Awal adalah nilai rata-rata kelas 67 (di bawah KKM 70) dan ketuntasan baru 40%. Hasil belajar termasuk kurang sesuai dengan permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran. Oleh karena itu, guru melakukan tindakan dalam pembelajaran dengan Strategi Modelling The Way.
Deskripsi Siklus I
Pembelajaran pada Siklus I melalui Strategi Modelling The Way tanpa bimbingan guru. Pembelajaran dilaksanakan dengan buku siswa dan sumber bacaan siswa. Sesuai dengan lembar pengamatan, aktivitas belajar adalah membaca rukun sholat dengan nilai rata-rata sebesar 66, membaca syarat sah dan wajib sholat dengan nilai rata-rata sebesar 68, membaca yang membatalkan sholat dengan nilai rata-rata sebesar 67 dan praktik sholat dengan nilai rata-rata sebesar 64,5. Sedangkan hasil belajar sesuai dengan tes adalah nilai rata-rata kelas 68 (di bawah KKM 70) dan ketuntasan baru 55%.
Deskripsi Siklus II
Pembelajaran pada Siklus II melalui Strategi Modelling The Way dengan bimbingan guru. Pembelajaran dilaksanakan dengan buku siswa dan sumber bacaan siswa. Sesuai dengan lembar pengamatan, aktivitas belajar adalah membaca rukun sholat dengan nilai rata-rata sebesar 72,75, membaca syarat sah dan wajib sholat dengan nilai rata-rata sebesar 73, membaca yang membatalkan sholat dengan nilai rata-rata sebesar 78,25 dan praktik sholat dengan nilai rata-rata sebesar 75,75. Sedangkan hasil belajar sesuai dengan tes adalah nilai rata-rata kelas 79 (di atas KKM 70) dan ketuntasan mencapai 100%.
Pembahasan
Hasil pembahasan dalam penelitian ini ada 3 hal, meliputi tindakan, aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PAI tentang sholat wajib.
Tabel 6. Tindakan per Siklus.
No Kondisi Awal Siklus I Siklus II
1 Belum menggunakan Strategi Modelling The Way. Menggunakan Strategi Modelling The Way tanpa bimbingan guru Menggunakan Strategi Modelling The Way dengan bimbingan guru

Tabel di atas menunjukkan bahwa pada kondisi awal, pelaksanaan pembelajaran PAI tentang sholat wajib pada siswa Kelas II SD N Sidomulyo Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018 belum menggunakan Strategi Modelling The Way. Pada Siklus I menggunakan Strategi Modelling The Way tanpa bimbingan guru. Dilanjutkan Siklus II menggunakan Strategi Modelling The Way dengan bimbingan guru. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengkombinasikan penggunaan metode agar siswa lebih paham.

Tabel 7. Aktivitas Belajar Siswa per Siklus.
No Kondisi Awal Siklus I Siklus II Refleksi
1 Siswa:
Aktivitas dan kemampuan dalam melakukan sholat wajib masih kurang.

Membaca rukun sholat:
Nilai rata-rata: 66
Persentase: 40%
Kategori:Cukup

Membaca syarat sah dan wajib sholat:
Nilai rata-rata 68
Persentase: 60%
Kategori: Baik

Membaca yang membatalkan sholat:
Nilai rata-rata 67
Persentase: 35%
Kategori: Cukup

Praktik sholat:
Nilai rata-rata: 64,5
Persentase; 40%
Kategori: Cukup Membaca rukun sholat:
Nilai rata-rata: 72,75
Persentase: 95%
Kategori: Amat baik

Membaca syarat sah dan wajib sholat:
Nilai rata-rata 73
Persentase: 100%
Kategori: Amat baik

Membaca yang membatalkan sholat:
Nilai rata-rata 78,25
Persentase: 100%
Kategori: Amat baik

Praktik sholat:
Nilai rata-rata: 75,75
Persentase; 100%
Kategori:Amat baik Aspek membaca rukun sholat
nilai rata-rata meningkat 6,75 rate persentase naik 55%; dari kategori cukup menjadi amat baik)
Aspek membaca syarat sah dan wajib sholat
nilai rata-rata naik 5 rate; prosentase naik 40%; dari kategori cukup menjadi amat baik
Aspek membaca yang membatalkan sholat
nilai rata-rata, meningkat 11,25 rate; persentase naik 65%; dari kategori cukup menjadi amat baik
Aspek praktik sholat
nilai rata-rata naik 11,25 rate; prosentase naik 60%; dari kategori cukup menjadi amat baik

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari Kondisi Awal ke Kondisi Akhir terdapat peningkatan tentang aktivitas belajar. Aktivitas belajar dan kemampuan dalam melakukan sholat wajib dari Siklus I ke Siklus II terdapat peningkatan.
Tabel 8. Hasil Belajar Siswa per Siklus.
No Kondisi Awal Siklus I Siklus II Refleksi
1 Ulangan harian pada Kondisi Awal diperoleh nilai belum tuntas sebanyak 8 siswa (40%) dan yang tuntas sebanyak 12 siswa (60%). Nilai rata-rata kelas: 67 Ulangan harian pada Siklus I diperoleh nilai belum tuntas sebanyak 11 siswa (55%) dan yang tuntas sebanyak 9 siswa (45%). Nilai rata-rata kelas: 68 Ulangan harian pada Siklus II diperoleh nilai belum tuntas sebanyak 0 siswa (0%) dan yang tuntas sebanyak 20 siswa (100%). Nilai rata-rata kelas: 79 Hasil belajar siswa dari Kondisi Awal ke Siklus II mengalami peningkatan, yaitu dari 8 siswa (40%) yang mendapat nilai tuntas menjadi 20 siswa (100%). Terjadi peningkatan sebanyak 12 siswa (60%) dan nilai rata-rata kelas dari 67 menjadi 79 meningkat sebesar 12 rate

Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dari Kondisi Awal ke Siklus II mengalami peningkatan, yaitu dari 8 siswa (40%) yang mendapat nilai tuntas menjadi 20 siswa (100%). Terjadi peningkatan sebanyak 12 siswa (60%) dan nilai rata-rata kelas dari 67 menjadi 79, meningkat sebesar 12.
Menurut Hisyam Zaini (2008: 76), strategi Modelling The Way memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mempraktekkan keterampilan spesifik yang dipelajari di kelas melalui demonstrasi. Sedangkan menurut Depdikbud (1993: 219), Metode Modeling The Way sebagai metode pengajaran adalah suatu metode pengajaran yang dilaksanakan dengan cara guru memberikan skenario suatu sub bahasan untuk didemonstrasikan siswa di depan kelas, sehingga menghasilkan ketangkasan dengan keterampilan atau skill dan profesionalisme.
Dalam penelitian ini, tindakan dengan strategi Modelling The Way . Pada Siklus I, pembelajaran tanpa bimbingan dari guru. Sedangkan pada Siklus II, pembelajaran dengan bimbingan dari guru. Sesuai dengan tindakan pada Siklus I dan Siklus II, aktivitas belajar dan hasil belajar mengalami peningkatan.
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah strategi Modelling The Way dapat meningkatkan aktivitas dan kemampuan dalam melakukan sholat wajib pada siswa Kelas II SD N Sidomulyo Semester II tahun pelajaran 2017/2018. Aktivitas belajar pada Siklus I adalah membaca rukun sholat dengan nilai rata-rata sebesar 66, membaca syarat sah dan wajib sholat dengan nilai rata-rata sebesar 68, membaca yang membatalkan sholat dengan nilai rata-rata sebesar 67 dan praktik sholat dengan nilai rata-rata sebesar 64,5. Hasil belajar pada Siklus I adalah nilai rata-rata kelas 68 (di bawah KKM 70) dan ketuntasan baru 55%. Aktivitas belajar pada Siklus II adalah membaca rukun sholat dengan nilai rata-rata sebesar 72,75, membaca syarat sah dan wajib sholat dengan nilai rata-rata sebesar 73, membaca yang membatalkan sholat dengan nilai rata-rata sebesar 78,25 dan praktik sholat dengan nilai rata-rata sebesar 75,75. Hasil belajar pada Siklus II adalah nilai rata-rata kelas 79 (di atas KKM 70) dan ketuntasan mencapai 100%.
Saran
Saran dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Saran bagi Guru: pergunakan metode yang bervariasi dan sesuai dengan memperhatikan materi dan kondisi siswa dan gunakan alat peraga yang mudah diterapkan kepada siswa, sederhana tetapi dapat meningkatkan aktivitas siswa.
2. Saran bagi Kepala Sekolah: berikan dorongan dan aktivitas kepada guru untuk selalu melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Lengkapi sarana dan prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman. 1999. Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Ali, M. 1995. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Angkasa
Bawani, Imam. 1993. Tradisionalisme dalam Pendidikan Islam. Surabaya: Al Ikhlas.
Drajat, Zakiah, 1992. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Hudoyo. 1990. Strategi Belajar Mengajar. Malang: IKIP Malang.
Kemdikbud. 2003. Agama Islam SD-MI. Artikel dengan sumber dari http://litbang.kemdikbud.go.id/content/01_%20AGAMA%20ISLAM%20SD-MI%281%29.pdf
Sardiman 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sriyono, dkk. 1992. Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. 1989. Penelitian dan Penilaian dalam Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensido Offset.
——-. 1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensido Offset.
Sumarni. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.