PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR
TEMA MENUJU MASYARAKAT SEHAT
MELALUI PENERAPAN STRATEGI LEARNING STARTS
WITH A QUESTION (LSQ) KOLABORASI INDEX CARD MATCH
(Penelitian Tindakan Kelas pada Peserta Didik Kelas VI
SDN 1 Kalinanas Japah Blora Semester 2 Tahun Ajaran 2016/2017)

Sumarji
Guru Kelas VI SDN 1 Kalinanas

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah 1) meningkatkan minat belajar Tema Menuju Masyarakat Sehat melalui penerapan strategi Learning Starts With A Question (LSQ) kolaborasi Index Card Match pada peserta didik Kelas VI SDN 1 Kalinanas Japah Blora Semester 2 Tahun Pelajaran 2016/2017 dan meningkatkan prestasi belajar Tema Menuju Masyarakat Sehat melalui penerapan strategi Learning Starts With A Question (LSQ) kolaborasi Index Card Match pada peserta didik Kelas VI SDN 1 Kalinanas Japah Blora Semester 2 Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kalinanas Japah Blora Tahun Pelajaran 2016/2017 dari bulan Januari sampai dengan April tahun 2017. Subjek penelitian adalah peserta didik Kelas VI SDN 1 Kalinanas Japah Blora dengan jumlah 32 peserta didik yang terdiri dari 16 peserta didik laki-laki dan 16 peserta didik perempuan. Model penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus. Langkah-langkah yang dilakukan meliputi menyusun perencanaan, mengadakan tindakan, melakukan pengamatan, refleksi, mengadakan perencanaan sampai diperoleh hasil yang mendekati kesempurnaan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi dan tes. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis model interaktif yang terdiri dari tiga komponen analisis, yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan simpulan atau verifikasi. Hasil penelitian ini adalah penerapan strategi Learning Starts with a Question (LSQ) kolaborasi Index Card Match meningkatkan minat dan prestasi belajar Tema Menuju Masyarakat Sehat pada peserta didik Kelas VI SDN 1 Kalinanas Japah Blora Semester 2 Tahun Pelajaran 2016/2017. Pada Kondisi Awal, rata-rata minat belajar pada Kondisi Awal sebesar 8 dan rata-rata prestasi belajar sebesar 66,71. Pada Siklus I, rata-rata minat belajar pada Kondisi Awal sebesar 16,5 dan rata-rata prestasi belajar sebesar 69,6. Pada Siklus II, rata-rata minat belajar pada Kondisi Awal sebesar 28,5 dan rata-rata prestasi belajar sebesar 82.
Kata Kunci: Minat Belajar, Prestasi Belajar, Masyarakat Sehat, Strategi Learning Starts with a Question (LSQ), Index Card Match.

PENDAHULUAN
Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan kehidupan dalam masyarakat, bangsa dan negara karena dengan pendidikan dapat meningkatkan dan mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) serta untuk menyiapkan generasi masa kini sekaligus yang akan datang. Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan peserta didik untuk sesuatu profesi, tetapi mampu menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pendidikan hendaknya tidak hanya berorientasi pada masa lalu dan masa kini tetapi merupakan proses yang mengantisipasi dan menyiapkan peserta didik dalam generasi masa depan.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 7), belajar merupakan tindakan dan perilaku peserta didik yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh peserta didik sendiri. Peserta didik adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat peserta didik memperoleh sesuatu yang ada dilingkungan sekitar. Lingkungan yang dipelajari oleh peserta didik berupa keadaan alam, benda-benda, hewan-hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia atau hal-hal yang dijadikan bahan belajar. Tindakan belajar tentang sesuatu hal tersebut tampak sebagai perilaku belajar yang tampak dari luar.
Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas sering kali seorang guru menghadapi berbagai permasalahan, seperti minat belajar peserta didik yang rendah dan keaktifan selama mengikuti proses pembelajaran kurang. Keaktifan peserta didik dapat disebabkan oleh minat belajar terhadap materi pelajaran. Saat proses pembelajaran di kelas apabila peserta didik diberi pertanyaan tidak bisa menjawab, tidak berani tanya, asyik mengobrol dengan temannya dan sebagainya. Minat belajar dan keaktifan dapat berpengaruh terhadap pemahaman atau penguasaan materi oleh peserta didik.
Menurut Djamarah (2002: 157-159), minat yang besar terhadap sesuatu merupakan modal yang besar untuk mencapai atau memperoleh tujuan yang diminati. Minat belajar diyakini mempengaruhi proses dan hasil belajar peserta didik. Oleh karena itu, bahan pelajaran dan cara penyampaian materi oleh guru sedapat mungkin harus disesuaikan dengan minat dan kebutuhan peserta didik. Seorang guru dalam suatu pembelajaran perlu memperhatikan minat dan kebutuhan para peserta didiknya karena kedua hal tersebut akan menjadi penyebab tumbuhnya perhatian peserta didik terhadap proses pembelajaran di kelas. Sesuatu yang bisa menarik minat dan perhatian peserta didik, maka secara tidak langsung akan menarik peserta didik untuk belajar dengan sungguh-sungguh dan aktif mengikuti proses pembelajaran karena adanya daya tarik bagi peserta didik itu sendiri. Proses pembelajaran akan berjalan lancar apabila disertai dengan minat karena minat merupakan alat motivasi utama yang dapat membangkitkan kegairahan belajar peserta didik dalam rentangan waktu tertentu. Maka dari itu seorang guru perlu membangkitkan minat peserta didiknya agar pelajaran yang diberikan mudah dipahami. Dalam hal ini berarti minat peserta didik terhadap sesuatu cenderung mendukung aktivitas belajar berikutnya.
Pada observasi yang dilakukan peneliti, minat belajar peserta didik Kelas VI Semester 2 SDN 1 Kalinanas Japah Blora dalam proses pembelajaran Tema Menuju Masyarakat Sehat dirasa masih rendah. Peserta didik yang sungguh-sungguh mengikuti proses belajar di kelas dan memperhatikan guru saat pembelajaran hanya ada sekitar 7 orang. Hanya ada 7 orang yang aktif selama proses pembelajaran, sementara itu 25 peserta didik lainnya bersifat pasif. Selama ini guru hanya menggunakan strategi ceramah saja. Strategi pembelajaran yang telah digunakan tersebut belum mendapatkan hasil yang optimal karena tetap saja kesungguhan peserta didik dalam mengikuti pelajaran masih kurang.
Rendahnya minat belajar peserta didik dalam proses pembelajaran Tema Menuju Masyarakat Sehat secara tidak langsung akan mempengaruhi tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Oleh karena itu, perlu dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang diharapkan mampu meningkatkan minat belajar peserta didik dalam proses pembelajaran Tema Menuju Masyarakat Sehat. Solusi alternatif penyelesaian masalah rendahnya minat belajar peserta didik yang ditawarkan adalah dengan menerapkan strategi pembelajaran Learning Starts with a Question (LSQ) kolaborasi Index Card Match. Penerapan kedua strategi tersebut diharapkan dapat meningkatkan minat belajar peserta didik dalam proses pembelajaran Tema Menuju Masyarakat Sehat.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dipandang cukup penting untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Tema Menuju Masyarakat Sehat melalui Penerapan Strategi Learning Starts with a Question (LSQ) Kolaborasi Index Card Match (Penelitian Tindakan Kelas pada Peserta Didik Kelas VI SDN 1 Kalinanas Japah Blora Semester 2 Tahun Ajaran 2016/2017)”.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan di Kelas VI SDN 1 Kalinanas Japah Blora Semester 2 Tahun Ajaran 2016/2017. Penelitian dilaksanakan pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2016/2017.
Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik Kelas VI SDN 1 Kalinanas Japah Blora yang berjumlah 32 anak.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu wawancara, observasi, dokumentasi dan tes. Instrumen pengumpulan data terdiri dari pedoman wawancara, pedoman observasi dan butir soal. Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan untuk memeriksa validitas data adalah triangulasi, yaitu triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Prosedur penelitian ini berlangsung dalam 2 siklus, yaitu Siklus I dan Siklus II.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Kondisi Awal
Peserta didik yang sungguh-sungguh mengikuti proses belajar di kelas dan memperhatikan guru saat pembelajaran sekitar 7 orang. Hanya ada 7 anak yang aktif selama proses pembelajaran, sementara itu 25 peserta didik lainnya bersifat pasif. Selama ini guru hanya menggunakan strategi ceramah saja. Strategi pembelajaran yang telah digunakan tersebut belum mendapatkan hasil yang optimal karena tetap saja kesungguhan peserta didik dalam mengikuti pelajaran masih kurang. Hal ini dapat diketahui minat belajar peserta didik Kondisi Awal yang rendah.
Minat belajar peserta didik yang rendah menyebabkan prestasi belajar peserta didik juga rendah. Peserta didik yang masih belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) sebanyak 25 peserta didik atau 80% dari 32 anak dan peserta didik yang sudah mencapai KKM hanya 7 peserta didik atau 20% saja. Adapun KKM untuk Tema Menuju Masyarakat Sehat adalah 75.

Deskripsi Siklus I
Pembelajaran diawali dengan membaca materi ajar sesuai dengan pokok bahasan dan membuat pertanyaan yang belum dimengerti secara individu. Kemudian peneliti menjawab pertanyaan sekaligus menjelaskan materi pelajaran. Selanjutnya peneliti membagikan kartu yang berisi pertanyaan-jawaban secara acak. Peserta didik dibagi menjadi 5 kelompok dengan komposisi yang proporsional. Peneliti meminta peserta didik dan kelompoknya untuk mencari pasangan dari kartu tersebut, yaitu pertanyaan dan jawaban yang cocok. Pembelejaran berikutnya juga sama sesuai dengan indikator dan jumlah kelompok yang semakin banyak, yaitu 10 kelompok dengan komposisi yang proporsional.
Deskripsi Siklus II
Pembelajaran diawali dengan membaca materi ajar sesuai dengan pokok bahasan dan membuat pertanyaan yang belum dimengerti secara individu. Peserta didik bergabung dengan kelompoknya seperti pada pembelajaran terdahulu, yaitu 5 kelompok secara proporsional. Kemudian masing-masing kelompok menjawab pertanyaan dalam kelokpoknya dan komfirmasi kesesuaian pertanyaan-jawaban oleh guru. Selanjutnya peneliti membagikan kartu yang berisi pertanyaan-jawaban secara acak. Peneliti meminta peserta didik dan kelompoknya untuk mencari pasangan dari kartu tersebut, yaitu pertanyaan dan jawaban yang cocok. Pembelejaran berikutnya juga sama sesuai dengan indikator dan jumlah kelompok yang semakin banyak, yaitu 10 kelompok dengan komposisi yang proporsional.
Pembahasan
Dalam penelitian ini, penerapan Strategi Learning Starts with a Question (LSQ) Kolaborasi Index Card Match pada Tema Menuju Masyarakat Sehat adalah peserta didik menulis pertanyaan secara individual, kemudian mencari pasangan dari kartu pertanyaan-jawaban yang cocok dalam kelompok.
Pada Siklus I, guru langsung menjawab pertanyaan dari peserta didik dan menjelaskan materi. Sedangkan pada Siklus II, peserta didik dan kelompoknya berupaya menjawab pertanyaan dan guru mengkoreksi dan mengkonfirmasi jawaban serta menjelaskan materi
Dari hasil observasi, minat belajar peserta didik mengalami peningkatan. Secara lengkap, analisis minat belajar dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.7. Minat belajar peserta didik.
No Tahap Kesadaran belajar Ketertarikan belajar Kesungguhan belajar Kemandirian belajar
1 Kondisi Awal 6 10 8 8
2 Siklus I 13 21 13 19
3 Siklus II 28 28 28 30

Rata-rata minat belajar pada Kondisi Awal sebesar 8. Pada Siklus I, rata-rata minat belajar sebesar 16,5, sehingga mengalami peningkatan. Demikian pula pada Siklu II, rata-rata minat belajar sebesar 28,5. Hal ini menunjukkan bahwa minat belajar peserta didik meningkat sesuai dengan tindakan dalam pembelajaran.
Rata-rata prestasi belajar pada Kondisi Awal sebesar 66,71. Pada Siklus I, rata-rata prestasi belajar sebesar 69,6, sehingga mengalami peningkatan. Demikian pula pada Siklu II, rata-rata prestasi belajar sebesar 82. Hal ini menunjukkan bahwa prestasi belajar peserta didik meningkat sesuai dengan tindakan dalam pembelajaran.
Pada Kondisi Awal, peserta didik menunjukkan rendahnya minat dan prestasi belajar peserta didik. Hal ini disebabkan rata-rata minat belajar peserta didik hanya sebesar 26,7%. Hal yang sama juga terjadi pada prestasi belajar peserta didik yang rendah. Nilai rata-rata sebesar 66,71 dengan ketuntasan sebesar 20%.
Penelitian ini terdiri dari 2 siklus dan indikator yang ingin dicapai, yaitu 85% peserta didik mencapai KKM. Setelah dilakukan 2 siklus ternyata peserta didik yang mencapai KKM sebesar 86,7%. Dengan demikian, tindakan dalam penelitian ini berhasil. Penerapan strategi Learning Starts with a Question (LSQ) kolaborasi Index Card Match dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar Tema Menuju Masyarakat Sehat pada peserta didik Kelas VI SDN 1 Kalinanas Japah Blora Semester 2 Tahun Pelajaran 2016/2017.
Tindakan pada Siklus I, guru secara langsung menjawab pertanyaan dan menjelaskan materi, sehingga peserta didik kurang terlibat dalam pembelajaran. Sedangkan tindakan pada Siklus II, peserta didik mencoba dulu menjawab pertanyaan di dalam kelompoknya. Selanjutnya, antar kelompok menjawab pertanyaan yang masih salah. Terakhir, guru yang mengkoreksi jawaban yang masih salah. Peserta didik semakin terlibat dalam pembelajaran, sehingga minat dan prestasi belajarnya semakin meningkat. Sesuai dengan tindakan tersebut, masing-masing kelompok mengerjakan tugas yang sama dalam Index Card Match. Tindakan dalam pembelajaran berhasil meningkatkan motivasi dan hasil belajar sesuai dengan indikator yang ditentukan, sehingga tujuan penelitian tercapai dan hipotesis terbukti benar.
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah penerapan strategi Learning Starts with a Question (LSQ) kolaborasi Index Card Match meningkatkan minat dan prestasi belajar Tema Menuju Masyarakat Sehat pada peserta didik Kelas VI SDN 1 Kalinanas Japah Blora Semester 2 Tahun Pelajaran 2016/2017.
Saran
Saran dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Guru menggunakan menggunakan strategi Learning Starts with a Question (LSQ) kolaborasi Index Card Match dalam pembelajaran lainnya.
2. Peserta didik berperan aktif dalam setiap proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru serta aktif mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru, sehingga prestasi belajarnya baik dan pengetahuannya terus berkembang.
3. Sekolah memberikan sarana bagi guru untuk mengembangkan kemampuan dan kreatifitas mengajarnya dengan pengetahuan tentang pembelajaran inovatif.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Fathurrohman, Muhammad dan Sulistyorini. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Teras.
Hamalik. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hefni dkk. 2013. Himpunan Lengkap Undang-Undang Sisdiknas dan Sertfikasi Guru. Yogyakarta: Buku Biru.
Irham dan Wiyani. 2013. Psikologi Pendidikan Teori dan Aplikasi dalam Proses Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz media.
Jumali dkk. 2008. Landasan Pendidikan. Surakarta: Muhammadiyah Unniversity Press.
Rusyan dkk. 1994. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Saebani dan Nurjaman. 2013. Manajemen Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Silberman, Mel. 2010. 101 Cara Pelatihan dan Pembelajaran Aktif. Jakarta: Indeks.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sufanti, Main. 2012. Strategi Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Surakarta: Yuma Pustaka.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suharsaputra, Uhar. “Belajar, Mengajar dan Pembelajaran”. Sumber http://uharsputra.wordpress.com.pendidikan/keguruan/belajar-mengajar-dan-pembelajaran Diakses pada hari Selasa tanggal 13 Mei 2016 pukul 15:00.
Sutama. 2010. Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R&D. Surakarta: Fairuz Media.
_______. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: Kurnia Offset.
Uno, Hamzah. 2007. Pembelajaran Menciptakan Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.
Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.