PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KEMAMPUAN SISWA

DALAM LARI SPRINT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

ACTIVE LEARNING, REALISTIC, INOVATIF, EFEKTIF, SMILE

PADA SISWA KELAS VI SEMESTER 1 SDN BERBAK

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Nyaman

SDN Berbak

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan kemampuan lari (sprint) dalam pembelajaran penjaskes pada siswa Kelas VI semester 1 SDN Berbak tahun pelajaran 2015/2016 melalui model pembelajaran Aktive learning, Realistic, Inovatif, Efektif, Smile. Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2015 hingga Oktober 2015 pada siswa Kelas VI semester 1 SDN Berbak tahun pelajaran 2015/2016 melalui model pembelajaran Aktive learning, Realistic, Inovatif, Efektif, Smile. Kesimpulan hasil penelitian dapat dilihat melalui aktivitas siswa dalam pembelajaran penjas melalui model pembelajaran Aktive learning, Realistic, Inovatif, Efektif, Smile meningkat secara bertahap pada siklus I rerata presentase 61% masih dalam kategori cukup, sedangkan pada siklus II rerata presentase aktivitas kelompok 86% berada pada kategori baik sekali. Aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran Aktive learning, Realistic, Inovatif, Efektif, Smile pada mata pelajaran penjaskes juga meningkat secara bertahap pada siklus I rerata presentase aktivitas guru 63% berada pada kategori cukup, sedangkan pada siklus II rerata aktivitas guru mencapai 87,5% yang berada pada kategori baik sekali. Hasil belajar penjaskes melalui model pembelajaran Aktive learning, Realistic, Inovatif, Efektif, Smile dari siklus I sampai siklus II juga meningkat secara bertahap. Rata –rata siklus I sebesar 66,2 dengan ketuntasan belajar klasikal 68%, dan rata-rata siklus II 73 dengan ketuntasan belajar klasikal sebrsar 84%.

Kata kunci: Aktivitas, Kemampuan Lari, Permainan Hitam Hijau


PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Hasil belajar merupakan kemam-puan – kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima kegiatan belajar. Menu-rut Bloom dalam Rifa’i dan Anni (2009:86) hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Perolehan hasil belajar berupa perubahan perilaku tergantung pada apa yang dipelajari oleh siswa. Apabila siswa mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep. Perubahan perilaku yang harus dicapai oleh siswa setelah melaksanakan aktivitas belajar dirumuskan dalam tujuan pembelajaran.

Lari Cepat (sprint) atau lari pendek dibutuhkan kemampuan suplai energi yang menyebabkan anggota tubuh bergerak cepat dan maksimal dalam melakukan gerakan dengan penguasaan teknis gerak-an yang lebih kompleks, dibandingkan gerakan lari jarak jauh. Gerakan lari jarak pendek memperhitungkan setiap langkah yang dilakukan mulai dari start sampai gerakan tubuh menyentuh garis finish. Pada Lari Cepat (Sprint) kecepatan merupakan inti dan amat diperlukan agar dapat dengan segera memindahkan tubuh atau menggerakkan anggota tubuh dan satu posisi ke posisi lainnya. Kecepatan adalah perubahan posisi benda pada arahnya dalam satu satuan waktu. Kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya atau kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Kecepatan adalah suatu kualitas bersyarat yang memungkinkan seseorang bereaksi dengan cepat, jika dirangsang untuk melakukan gerak secepat mungkin. Kecepatan adalah penbandingan antara tempat dan waktu.

Berdasarkan hasil evaluasi hasil belajar pada siswa Kelas VI semester 1 SDN Berbak tahun pelajaran 2015/2016 ternyata belum tercapainya hasil belajar penjaskes pada pelajaran lari jarak pendek sprint, maka peneliti tertarik untuk melaksanakan tinakan guna meningkatkan aktivitas siswa untuk mengikuti pelajaran secara aktif baik mental, fisik, maupun sosial. Maka salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam pembelajaran lari jarak pendek Sprint adalah melalui model pembelajaran Aktive learning, Realistic, Inovatif, Efektif, Smile

Dari latar belakang masalah tersebut, maka penulis mengambil judul “Peningkatan aktivitas dan kemapuan siswa dalam lari sprint melalui model pembelajaran Aktive learning, Realistic, Inovatif, Efektif, Smile pada siswa Kelas VI Semester 1 SDN Berbak Tahun Pelajaran 2015/2016”.

Rumusan Masalah

Rumuskan permasalahan yang ada sebagai berikut: Apakah model pembelajar-an Aktive learning, Realistic, Inovatif, Efektif, Smile dapat meningkatkan aktivitas dan kemampuan siswa dalam lari sprint pada pembelajaran penjaskes Kelas VI semester 1 SDN Berbak Tahun Pelajaran 2015/2016?

Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian tindakan kelas ini adalah:

a. Tujuan Umum

Untuk melakukan kajian model pembelajaran Aktive learning, Realistic, Inovatif, Efektif, Smile dalam meningkatkan aktivitas dan kemapuan siswa dalam lari Sprint pada siswa Kelas VI Semester 1 SDN Berbak Tahun Pelajaran 2015/2016.

b. Tujuan Khusus

Untuk meningkatkan aktivitas dan kemampuan siswa dalam lari sprint pada pembelajaran penjaskes Kelas VI semester 1 SDN Berbak Tahun Pelajaran 2015/2016.

Manfaat Penelitian

a. Bagi siswa

Meningkatkan kemampuan siswa dalam lari sprint dan melatih kecepatan siswa dan kesiapan siswa dalam menja-wab.

b. Bagi guru

Penerapan model pembelajaran Aktive learning, Realistic, Inovatif, Efektif akan mempermudah guru/peneliti dalam mengaktifkan pembelajaran dan mengurangi kejenuhan siswa.

c. Bagi Sekolah

Dapat digunakan sebagai bahan membuat kebijakan dalam rangka mening-katkan mutu proses pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran penjaskes.

KAJIAN TEORI

Aktifivitas Siswa

Aktivitas merupakan asas yang terpenting dalam belajar. Menurut Djamarah ( 2002: 2 ) belajar adalah aktivitas yang dilakukan individu secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari apa yang telah dipelajari dan sebagai hasil dari interaksinya dengan lingkungan sekitarnya. Aktivitas di sini dipahami sebagai serangkaian kegiatan jiwa raga, psikofisik menuju ke perkembangan pribadi individu seutuhnya, yang menyangkut unsur cipta (kognitif), rasa (afektif), dan karsa (psikomotor).

Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar merupakan kemam-puan – kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima kegiatan belajar. Menu-rut Bloom dalam Rifa’i dan Anni (2009:86) hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.

a. Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intektual. Ranah kognitif mencakup kategori pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintetis dan penilaian.

b. Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat dan nilai. Kategori tujuan dari ranah afektif adalah penerimaan, penanggapan, pe-nilaian, pengorganisasian, pembentuk-an pola hidup.

c. Ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek serta koordinasi syaraf. Kategori dari ranah psikomotorik adalah persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian dan kreativitas.

Tinjauan Teori tentang Atletik

Menurut Tri Hananto Budi Santoso dkk (2007: 19) dikatakan bahwa atletik adalah induk semua cabang olahraga. Dalam atletik terdapat berbagai gerak dasar meliputi lari, lompat, dan lempar. Ketiganya merupakan gerak dasar yang terdapat pada berbagai cabang olahraga.

Menurut Guntur (2007: 7) dikatakan bahwa atletik adalah salah satu cabang olah raga yang sangat memegang peranan dalam rangka perkembangan olah raga pada umumnya. Atletik adalah “ibu” atauy induk semua olah raga. Nomor-nomor perlombaan cabang olahraga atletik meliputi lari, lompat dan lempar.

Lari Sprint

Menurut Tri Hananto Budi Santoso dkk (2007: 20) dikatakan bahwa cabang atletik yang paling sederhana, mudah dan murah untuk dilakukan adalah lari. Dikatakan lebih lanjut (Tri Hananto Budi Santoso dkk, 2007: 21) bahwa berlari dapat dilakukan dengan santai atau cepat. Lari cepat biasa disebut dengan istilah sprint atau lari jarak pendek. Lari jarak pendek terdiri atas lari jarak 100 meter, 200 meter dan 400 meter.

Model Pembelajaran Aktive learning, Realistic, Inovatif, Efektif, Smile

Pendekatan ARIES bertujuan untuk menciptakan suatu lingkungan belajar yang lebih melengkapi siswa dengan keterampil-an-keterampilan, pengetahuan dan sikap bagi kehidupan kelak. Aktif diartikan siswa maupun guru berinteraksi untuk menun-jang pembelajaran anak didik.

Realistic diartikan memahami kemampuan siswa, mengoptimalkan alat dan fasilitas yang ada, memanfaatkan teknologi dan guru yang ada. Inovatif diartikan guru memberikan variasi dalam kegiatan belajar mengajar dan membuat alat bantu belajar, bahkan menciptakan teknik-teknik mengajar tertentu sesuai dengan tingkat kemampuan siswa dan tujuan belajarnya. Efektif yang diartikan sebagai ketercapaian suatu tujuan (kompetensi) merupakan pijakan utama suatu rancangan pembelajaran.

Smile-Menyenangkan diartikan se-bagai suasana belajar mengajar yang “hidup”, semarak, terkondisi untuk terus berlanjut, ekspresif dan mendorong pemusatan perhatian siswa terhadap belajar. Agar menyenangkan diperlukan afirmasi (penguatan/penegasan), memberi pengakuan dan merayakan kerja kerasnya dengan tepuk tangan, poster umum, catatan pribadi atau saling menghargai. Kegiatan belajar yang aktif, kreatif dan menyenangkan harus tetap bersandar pada tujuan atau kompetensi yang akan dicapai.

METODOLOGI PENELITIAN

Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2015/2016 yaitu pada bulan Agustus 2015 hingga Oktober 2015. Penelitian dilaksanakan di SDN Berbak Kecamatan Ngawen Kabu-paten Blora.

Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa Kelas VI SDN Berbak Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora yang berjumlah 26 siswa. Berikut daftar nama siswa Kelas VI SDN Berbak tahun pelajaran 2015/2016.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAS-AN

Hasil Belajar

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat peningkatan hasil belajar penjaskes hal tersebut diindikasikan dari perolehan rata-rata hasil belajar siklus I sebesar 66,2% dengan ketuntasan siswa secara klasikal sebesar 68% hal ini disebabkan karena guru kurang terampil dalam mengelola pembelajaran dan pembentukan kelompok belum heterogen. Rata-rata hasil belajar siklus II sebesar 73 dengan ketuntasan siswa secara klasikal sebesar 84%. Berarti di akhir siklus II sudah menunjukkan ketuntasan sesuai dengan indikator keberhasilan. Terjadinya hipotesis tindakan dalam penelitian ini membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran Aktive learning, Realistic, Inovatif, Efektif dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti keterlibatan siswa dalam pembelajaran, aktivitas siswa mengemukakan pendapat, keterampilan siswa dalam memecahkan masalah, meng-hargai pendapat orang lain, kerjasama, mengerjakan tugas atau tes, tanggung jawab siswa selama pembelajaran, mengajukan pertanyaan, dll.

Aktivitas Siswa dan Guru

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa maka dapat dipaparkan hasil yang dicapai yaitu menerima penjesan guru serta dapat menerima pendapat orang lain dan menghargai sesama teman dengan rata-rata presentase aktivitas siswa pada siklus I sebesar 61%, dan siklus II sebesar 86%.

Aktivitas guru pada tiap siklus juga mengalami peningkatan pada siklus I guru kurang terampil dalam mengelola pembelajaran, alokasi waktu yang dibutuhkan dalam pembentukan kelompok kurang efektif, intonasi suara pada saat menyajikan materi kurang jelas. Aktivitas guru pada siklus II ini rata-rata kategori baik denga nilai 3, guru belajar dari kekurangan-kekurangan pada siklus sebelumnya sehingga pada siklus II ini indikator keberhasilan dalam penelitian dapat tercapai.

Dengan demikian jelaslah bahwa model pembelajaran Aktive learning, Realistic, Inovatif, Efektif paling efektif dapat meningkatkan hasil belajar penjaskes dan aktivitas guru maupun siswa Kelas VI SDN Berbak.

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang aktivitas guru dan siswa serta hasil belajar penjaskes dengan model pembela-jaran Aktive learning, Realistic, Inovatif, Efektif pada siswa Kelas VI SDN Berbak, Peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

a. Aktivitas siswa dalam pembelajaran penjas dengan model pembelajaran Aktive learning, Realistic, Inovatif, Efektif meningkat secara bertahap pada siklus I rerata presentase 61% masih dalam kategori cukup, sedangkan pada siklus II rerata presentase aktivitas kelompok 86% berada pada kategori baik sekali

b. Aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran Aktive learning, Realistic, Inovatif, Efektif pada mata pelajaran penjaskes juga meningkat secara bertahap pada siklus I rerata presentase aktivitas guru 63% berada pada kategori cukup, sedangkan pada siklus II rerata aktivitas guru mencapai 87,5% yang berada pada kategori baik sekali.

c. Hasil belajar penjaskes dengan menggunakan model pembelajaran Aktive learning, Realistic, Inovatif, Efektif dari siklus I sampai siklus II juga meningkat secara bertahap. Rata –rata siklus I sebesar 66,2 dengan ketuntasan belajar klasikal 68%, dan rata-rata siklus II 73 dengan ketuntasan belajar klasikal sebrsar 84%. Terjadinya hipotesis dalam penelitian ini membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran Aktive learning, Realistic, Inovatif, Efektif dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan sesuai dengan indikator keberhasilan.

Saran

Berdasarkan kesimpulan dan uraian diatas maka saran yang dapat peneliti berikan sebagai berikut:

a. Bagi Siswa

Siswa disarankan untuk lebih releks saat pelaksanaan belajar mengajar sehingga materi yang dipelajari tidak lupa dan lebih tanggap/berfikir cepat dalam menjawab pertanyaan.

b. Bagi Guru

Guru hendaknya dapat mencipta-kan suasana belajar yang nyaman sehingga siswa tidak merasa bosan dan lebih berse-mangat dalam mengikuti pembelajaran dan membiasakan menggunakan media pembe-lajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran sehingga tujuan dari pembelajaran akan mudah tercapai.

c. Bagi Sekolah

Pihak sekolah disarankan untuk memberikan pengarahan kepada guru untuk melakukan trobosan dalam mengajar baik metode maupun media yang digunakan serta meningkatkan kreatifitas dalam mengajar sehingga siswa merasa senang untuk belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Agus, Suprijono. 2009. Cooperatif Learning (Teori Aplikasi PAIKEM). Surabaya: PT.Pustaka Belajar

Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

http://essay-lecture.blogspot.com/2012/09/langkah-langkah-pelaksanaan-metode.html

Mulyadi, HP. (2009). Materi Pelatihan Penyusunan PTK, Semarang: Depdiknas LPMP

Moleong. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sudjana, N. 2008. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Sugiyono, Prof. Dr. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education, kelebihan-dan-kekurangan-metode-Hitam-hijau /

Sutopo. 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Slameto. 1992. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta

 

Wiriaatmadja, Rochiati. 2007. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.