PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PERMAINAN TRADISIONAL PADA SISWA KELAS IV SDI HABI BOLA

KECAMATAN DORENG KABUPATEN SIKKA

 

Dominikus Domi

Guru di SDI Habi Bola, Doreng, Sikka, NTT

 

ABSTRAK

Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa khususnya pada Mata Pelajaran Matematika. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan strategi permainan tradisional untuk dapat meningkatkan hasil belajar Matematika pada siswa kelas IV SDI Habi Bola Kecamatan Doreng. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDI Habi Bola. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang berlangsung selama dua siklus yang terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah Tes soal evaluasi siswa yang terdiri dari 6 soal pilihan ganda dan 4 uraian untuk mengetahui hasil belajar siswa serta didukung dengan observasi. Pelaksanaan tindakan membuahkan hasil, berupa peningkatan hasil belajar bangun datar pada siswa kelas IV SDI Habi Bola dengan jumlah 14 siswa. Pada siklus I siswa yang tuntas sesuai KKM sebanyak 9 siswa atau 64,28% dan yang belum tuntas 5 siswa atau 35,72% dengan rata-rata kelas 69,64, siklus II yang tuntas sebanyak 14 siswa atau 100% dan rata-rata kelasnya 90. Dengan melihat hasil kedua siklus di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan Strategi Permainan Tradisional dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi bangun datar

Kata Kunci: Hasil Belajar, Strategi Permainan Tradisional, Mata Pelajaran Matematika

 

PENDAHULUAN

Menurut Direktorat PLP (dalam Amri, 2013:2) pembelajaran di tingkat sekolah dasar text book oriented dan kurang terkait dengan kehidupan sehari-hari siswa. Dengan menggunakan metode ceramah dan strategi pembelelajaran langsung maka pembelajaran konsep yang diterima siswa cenderung abstrak, sehingga konsep-konsep akademik kurang bisa atau sulit dipahami. Sementara itu kebanyakan guru dalam mengajar masih kurang memperhatikan kemmapuan berpikir siswa, atau dengan kata lain tidak melakukan pengajaran bermakna, metode yang digunakan kurang bervariasi, dan sebagai akibat motivasi belajar siswa menjadi sulit ditumbuhkan dan pola belajar cenderung menghafal dan mekanistis. Hal tersebut mengakibatkan hasil belajar siswa rendah.

Begitu juga seperti data yang diperoleh peneliti pada mata pelajaran Matematika siswa kelas IV Tahun Ajaran 2017/2018 bahwa terdapat 7 siswa yang sudah mencapai KKM dan terdapat 7 siswa yang belum mencapai KKM. SDI Habi Bola memiliki KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) untuk mata pelajaran Matematika sebesar 65 dari. Hal ini berarti bahwa masih ada 50% siswa yang belum mencapai KKM pada Mata Pelajaran Matematika.

Pembelajaran yang monoton cenderung membuat siswa cepat bosan dan tidak konsentrasi dalam mengikuti pembelajaran, karena perkembangan pada anak usia sekolah dasar menurut Piaget termasuk pada tahapan operasional konkret (Amri, 2013: 36. Dari pengamatan yang dilakukan oleh peneliti bahwa dari 14 siswa diantaranya masih ada 5 siswa yang mengobrol dengan temannya ketika guru menjelaskan materi pelajaran, 4 siswa mencorat-coret buku, 3 siswa mengantuk, dan hanya 2 siswa yang fokus mendengarkan penjelasan dari guru. Data tersebut peneliti peroleh melalui observasi saat proses pembelajaran tanggal 18 Oktober 2017.

Mencermati hal diatas perlu adanya perubahan dan pembaharuan inovasi dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran hendaknya lebih bervariasi dalam penggunaan metode maupun strateginya guna mengoptimalkan potensi siswa (Amri, 2013: 2). Hal itu sejalan dengan yang disampaikan oleh Winkel (dalam Purwanto 2008: 14) Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami langsung apa yang dipelajarainya dengan mengaktifkan lebih banyak indera dari pada hanya mendengarkan orang/ guru menjelaskan. Hal tersebut juga sepadan dengan pendapat Vygotsky (dalam Kurniati, 2016: 7) memaparkan bahwa kontribusi bermain terhadap perkembangan sejumlah fungsi mental yang tinggi antara lain yaitu bermain membantu perkembangan kemampuan anak untuk bernalar, suasana bermain dapat menghasilkan ingatan yang lebih baik lagi bagi anak daripada sekadar dalam tugas menamai atau menyentuh objek, dan bermain juga melibatkan interaksi dengan orang lain, hal tersebut sangatlah memfasilitasi perkembangan bahasa anak. Selain itu Vygotsky (Kurniati, 2016: 23) berpendapat bahwa permainan tradisional mampu merangsang berbagai aspek perkembangan anak, baik perkembangan aspek keterampilan, sosial, dan afektif.

Berdasarkan uraian diatas mengenai hasil belajar pada Mata Pelajaran Matematika dan hasil observasi selama pembelajaran berlangsung terhadap pentingnya menjaga kelestarian budaya bangsa dan perkembangan usia anak maka peneliti tergerak menggunakan permainan tradisional sebagai strateginya guna meningkatkan hasil belajar siswa. Sehingga penelitian ini berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Menggunakan Strategi Permainan Tradisional Pada Siswa Kelas IV SDI Habi Bola Kecamatan Doreng Kabupaten Sikka”.

METODOLOGI PENELITIAN

Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran di kelas yang dilakukan secara bersiklus. Menurut Arikunto (dalam Tukiran dkk, 2012: 16), penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Berdasarkan definisi penelitian tindakan kelas di atas, maka dapat dirumuskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

Rancangan penelitian PTK dapat dilakukan dalam beberapa siklus tergantung hasil lapangan. Satu siklus terdiri dari perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observation), dan refleksi (reflection). Dalam pelaksanaan PTK ini peneliti menggunakan model PTK kolaboratif yaitu peneliti berkolaborasi dengan seorang kolaborator yaitu teman sejawat. Penelitian ini dilaksanakan pada Kelas IV semester genap tahun ajaran 2017/2018 di Sekolah Dasar Inpres Habi Bola yang terletak di Desa Habi Bola, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada Tahun Ajaran 2017/2018 yaitu bulan April sampai dengan bulan Juni 2018 dimulai dari tahap persiapan hingga penyusunan laporan. Dalam subjek penelitian ini yang digunakan adalah seluruh siswa kelas IV Sekolah Dasar Inpres Habi Bola yang berjumlah 14 anak yang terdiri dari 8 laki-laki dan 6 perempuan. Penelitian ini menggunakan model spiral yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart (Suharsimi Arikunto, 2010: 132), yang dilaksanakan dalam setiap siklus masing-masing siklus terdiri dari empat komponen, yaitu rencana (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).

Dalam penelitian ini, tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa adalah menggunakan bentuk tes dengan bentuk soal objektif dalam pilihan ganda dan essay. Analisis data dilakukan dengan cara membandingkan kondisi awal siswa dengan kondisi pada siklus I dan kemudian dibandingkan dengan langkah selanjutnya yaitu siklus II. Data kuantitatif yang berupa nilai hasil belajar siswa, dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif. Analisis statistik deskriptif yang digunakan adalah mencari skor rerata dan mencari presentase peningkatan hasil belajar siswa dalam setiap siklus. Skor rerata dalam penelitian ini adalah skor rata-rata kelas dari hasil soal evaluasi siklus 1 dan soal evaluasi siklus 2. Cara menghitung rerata kelas adalah sebagai berikut:

Keterangan:

M= Mean (Skor rata-rata kelas)

∑X = Jumlah skor seluruh siswa

N = Banyak siswa

Peningkatan hasil belajar adalah besarnya kenaikan hasil belajar siswa dari sebelum tindakan kelas sampai setelah dilakukan tindakan kelas. adapun presentase yang dihitung dalam penelitian ini adalah hasil Ulangan Tengah Semester (UTS) siswa tahun lalu, evaluasi soal siklus 1 dan evaluasi soal siklus 2. Nilai KKM pada pembelajaran Matematika yang telah ditentukan oleh SDI Habi Bola adalah 65.

Peneliti membandingkan hasil belajar siswa pada kondisi awal dengan kondisi akhir menggunakan rata-rata siswa yang mencapai KKM. Hasil belajar dikatakan berhasil jika memenuhi target yang telah ditentukan yaitu sebesar 52% pada siklus 1 dan 80% pada siklus 2. Data kualitatif diperoleh peneliti hasil observasi. observasi dilakukan ketika melakukan proses belajar mengajar.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan penelitian Pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti telah berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan oleh peneliti dalam instrumen pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Matematika. Adapun tabel indikator pencapaian penelitian yang telah disusun oleh peneliti dari kondisi awal, target capaian dan kondisi akhir setelah pelaksanaan dapat dilihat pada tabel 1.

Kegiatan

Tuntas

Tidak Tuntas

Pra Siklus

7 Siswa atau

50%

7 Siswa atau

50%

Siklus I

9 Siswa atau

64,28%

5 Siswa atau

35,72%

Siklus II

14 Siswa atau

100%

Tabel 1 Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM per Siklus

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pelaksanaan penelitian dengan menggunakan strategi permainan tradisional dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini berarti bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan permainan tradisional dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam sebuah pendidikan pasti ada penilaian siswa. Penilaian siswa dilakukan guna mengukur sejauh mana siswa memahami sebuah materi. Dalam penilaian siklus I dan siklus I yang dilakukan oleh peneliti terjadi peningkatan nilai rata-rata.

Berdasarkan uraian diatas itu merupakan peningkatan hasil belajar siswa pada aspek pengetahuan. Selain itu peneliti juga melakukan observasi tidak terstruktur ketika melakukan penelitian. Peneliti mengamati siswa dan kemudian mencatatnya. Ada beberapa catatan yang ditulis penelitian pada siklus I dan siklus II, antara lain yaitu 1) ada beberapa siswa yang hampir saja bertengkar karena tidak terima kelompoknya kalah, 2) siswa cenderung berkompetisi untuk menang, 3) peneliti kurang rinci dalam menjelaskan aturan permainan hal itu menyebabkan siswa sulit dikondisikan dan menyebar kemana-mana, 4) siswa lebih aktif dan cenderung sering bertanya mengenai hal yang mereka lihat atau pertama kali mereka alami, 5) siswa terlihat lebih senang belajar diluar kelas, 6) guru membuat batas arena permainan agar nsiswa tidak pergi-pergi terlalu jauh, 7) dari penggunaan metode permainan siswa belajar menghargai dan bekerja sama, 8) ketika kalah/ gagal dalam permainan siswa cenderung mengeluarkan kata-kata kasar yang tidak pantas diucapkan.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam metode permainna tradisional ada kekurangan dan kelebihannya. Kekurangan strategi permainan tradisional antara lain yaitu siswa sulit dikondisikan dan pada saat proses permainan berlangsung, munculnya kata- kata yang yang cenderung kasar. Kelebihan strategi permainan tradisional siswa lebih aktif dalam pembelajaran, melatih sikap menghargai dan bekerja sama, siswa mendapat pengalaman nyata, menggunakan strategi permainan tradisional juga membuat siswa menjadi lebih bersemangat ketika pembelajaran. Hal tersebut ssejalan dengan yang diungkapkan oleh Kurniati (2016: 23) bahwa strategi permainan tradisional memiliki kekurangan dan kelebihan. Salah satu yang sesuai dengan teori tersebut adalah pada saat proses permainan berlangsung, munculnya berbagai bahasa yang dikeluarkan oleh anak dan bahasa yang diucapkan cenderung kasar.

 

 

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini berlangsung dalam dua siklus yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran tematik khususnya pada Tema 4 (Berbagai Pekerjaan), Subtema 1 (jenis-jenis Pekerjaan) dengan menggunakan strategi permainan tradisional. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: Penggunaan strategi permainan tradisional dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Strategi permainan tradisional pada Mata Pelajaran Matematika siswa kelas IV SDI Habi Bola mengalami peningkatan dengan cara penyampaian materi pembelajaran dibuat lebih kreatif dan menarik dengan cara mengubah strategi pembelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan strategi permainan tradisional membuat siswa lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran. Hal tersebut yang mendukung proses belajar menjadi lebih baik dan berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran.

Saran

Uji coba penelitian lebih baik dilakukan pada lebih dari satu sekolah dasar. Permainan yang digunakan dalam setiap  siklus pembelajaran sebaiknya lebih dari satu jenis permainan Pada penelitian selanjutnya diharapkan tidak hanya mengukur aspek pengetahuan saja tetapi juga aspek sosial dan aspek keterampilan.

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah. 2014. Kumpulan Permainan Anak Tradisional. Jakarta: Penebar Swadaya.

Arifin, Z. 2011. Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Arikunto, dkk. 2015. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Aqib. 2009. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB, dan TK. Bandung: CV Yrama Widya

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Dwitagama, dkk. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Indeks

Fadlillah, M. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pengembangan SD/ MI, SMP/ MTs, & SMA/MA. Yoyakarta: AR- RUZZ Media

Fathani, Abdul Halim. 2009.        Matematika       Hakikat dan       Logika. Yogyakarta: Ar Ruaz Media.

Hakim, Lukmanul. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.

Huda, Miftahul. 2013. Cooperative Learning, Metode, Teknik, Struktur, dan Model Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Herdiansyah, H. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika

Kunandar. 2015. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013. Jakarta: Rajawali Pers

Kurniati, E. 2016. Permainan Tradisional dan Perannya dalam Mengembangkan Keterampilan Sosial Anak. Jakarta: Prenada Media Group