PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS

MELALUI METODE THINK PAIR AND SHARE

DAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN 2 NGAWEN SEMERTER 2 TAHUN 2014/2015

Rintoningsih

SDN 2 Ngawen, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPS melalui Metode Think Pair And Share dan Media Audio Visual pada Siswa Kelas IV semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan 2 siklus dan setiap siklus terdiri dari dua pertemuan dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 2 Ngawen, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora. Metode pengumpulan data menggunakan metode tes, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan kuantitatif dan kualitatif.Hasil penelitian ini menunjukkan Metode Think Pair And Share dan Media Audio Visual, dapat meningkatkan prose pembelajaran, baik aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Aktivitas siswa pada tiap siklus juga menunjukkan adanya peningkatan. Untuk siklus I pertemuan 1, persentase aktivitas siswa yaitu 65,02% dengan kriteria baik/B. Untuk siklus I pertemuan 2, persentase aktivitas siswa yaitu 76,57% dengan kriteria sangat baik/A. Untuk siklus II pertemuan 1, persentase aktivitas siswa yaitu 83,81% dengan kriteria sangat baik/A. Dan untuk siklus II pertemuan 2, persentase aktivitas siswa yaitu 88,46% dengan kriteria sangat baik/A. Hasil belajar siswa pada prasiklus diperoleh nilai rata-rata 60 dengan persentase ketuntasan belajar 45%, siklus I diperoleh nilai rata-rata 80,75 dengan persentase ketuntasan belajar 73,68%, dan pada siklus II diperoleh rata-rata 88,68 dengan persentase ketuntasan belajar 89,47%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan Metode Think Pair And Share dan Media Audio Visual. Pada pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas IV semester 2 SDN 2 Ngawen Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora.

Kata kunci : hasil belajar, Metode Think Pair And Share dan Media Audio Visual


LATAR BELAKANG

Berdasarkan KTSP ( 2006: 47 ) tujuan Pembelajaran IPS di tingkat Sekolah dasar adalah sebagai berikut: (1) Mengenal konsep –konsep yang berkaitan dengan kehidupan, (2) Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri memecahkan masalah, keterampilan dalam kehidupan sosial, (3) Memiliki komitmen serta kesadaran terha-dap nilai –nilai sosial dan kemanusiaan (4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional dan Global .

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, potensi dan melatih keterampilan peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat sehingga peserta didik memiliki sikap mental positif dalam mengatasi setiap masalah yang terjadi baik untuk diri sendiri atau masyarakat.

Namun kenyataan dilapangan tujuan mata pelajaran IPS belum berjalan sesuai yang diharapkan, hal ini tejadi dalam pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar Negeri 2 Ngawen, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora. Berdasarkan nilai hasil tes ulangan harian yang dilakukan membuktikan bahwa masih rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Hal itu didukung data dari pencapaian hasil tes ulanagn harian siswa yang masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan sekolah yaitu 70. Data hasil belajar ditunjukkan dengan nilai terendah 40 dan nilai tertinggi 80, dengan rata-rata kelas 60. Dengan melihat data tes awal siswa dan pelaksanaan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial tersebut perlu sekali adanya peningkatan kualitas pembelajaran, agar siswa sekolah dasar terampil dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan mencari solusi pemecahan masalah yang terjadi di lingkungan masyarakat.

Untuk memecahkan masalah pembelajaran tersebut, peneliti menetap-kan alternatif tindakan untuk meningkatkan hasil belajar, yang dapat mendorong keterlibatan siswa dalam pembelajaran, meningkatkan kreativitas guru dan meningkatkan hasil belajar siswa. Maka peneliti menggunakan Metode Pembe­lajaran Think Pair And Share dan Media Audio Visual dilandasi argumen pentingnya guru mendesain pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenang-kan. Perpaduan Metode Think Pair And Share Dan Media Audio Visual merupakan salah satu pembelajaran multimakna yang bermuara pada pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenang-kan. Tahapan dalam Metodeini adalah dibentuk kelompok berpasangan, setiap kelompok beranggotakan 2 siswa, setiap anggota harus dapat meyampaikan hasil pemikirannya masing-masing untuk kemudian didiskusikan bersama pasangannya. Guru memimpin sidang pleno kecil untuk berdiskui. Setiap kelompok harus mengemukakan hasil diskusinya dan kemudian akan dikomentari oleh guru dan kelompok yang lain. Menurut Frank Lyman (dalam Ma’mur Asmani, 2011:45), Metode Think Pair And Share merupakan suatu tipe motode pembelajaran inovatif yang mengajak siswa untuk belajar dengan menyenangkan dan berinteraksi dengan teman pasanagannya untu bekerjasama dalam memecahkan masalah.

Sementara itu, Media audiovisual merupakan media yang tidak hanya dapat dipandang atau diamati tetapi juga dapat didengar. Kaitannya audiovisual sebagai media pembelajaran dalam penerapan Metode Pembelajaran Think Pair And Share yaitu gambar, video, situasi, proses atau peristiwa yang relevan dengan materi pembelajaran tersebut direkam dengan menggunakan alat perekam gambar dan suara, kemudian diputarkan kembali kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah alat pemutar menurut Sumantri (2001:161).

Dalam penelitian ini gambar dan suara hasil rekaman akan diputar dengan menggunakan media audiovisual. Siswa mengamati dan menyimak hasil rekaman khususnya dalam Materi Keragaman Suku Bangsa dan Budaya Indonesia, kemudian siswa diminta untuk mendiskusikan situasi atau permasalahan dalam tayangan video yang baru saja diputar. Penggunaan media audio visual dalam pembelajaran IPS ini bisa memperkaya pengetahuan siswa secara luas terhadap berbagai malah dan perkembanagan so­cial yang sesuai dengan mata pelajaran IPS. Selain itu diharapkan siswa bisa lebih tertarik dan antusias dalam pembelajaran IPS.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPS, dimana siswa lebih aktif, kreatif, dan terampil sehingga pemahaman siswa terhadap materi dapat optimal dan hasil belajar siswa meningkat.

Dari ulasan latar belakang tersebut maka peneliti akan mengkaji melalui penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPS melalui Metode Think Pair And Share dan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Ngawen Semerter 2 Tahun 2014/2015”.

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: bagaimana cara meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV SDN 2 Ngawen?

Adapun rumusan masalah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

a. Apakah dengan menggunakan Metode Think Pair And Share dan Media Audio Visual dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas IV SDN 2 Ngawen dalam proses pembelajaran IPS?

b. Apakah dengan menggunakan Metode Think Pair And Share dan Media Audio Visual dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas IV SDN 2 Ngawen dalam proses pembelajaran IPS?

TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan umum penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPS melalui metode Think Pair And Share pada Siswa Kelas IV SDN 2 Ngawen.

Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan peningkatan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS dengan Think Pair And Share dan Media Audio Visual

2. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS.

KERANGKA TEORI

Pengertian belajar

Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia. Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi manusia.

Di bawah ini merupakan pengertian dari belajar, antara lain:

1) Morgan dalam Baharudin dan Esa Nur Wahyuni (2009: 14) menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman.

2) Sardiman (2011: 20) mengungkapkan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya.

3) Nana Sudjana (2009: 28) menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang.

Aktivitas siswa

Jenis-jenis aktivitas dalam belajar menurut Diedrich (dalam Sardiman, 2011: 101) dapat digolongkan sebagai berikut: 1) Visual activities, meliputi: membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain. 2) Oral activities, meliputi: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, dan interupsi. 3) Listening activities, meliputi: mendengarkan uraian percakapan, diskusi, musik, dan pidato. 4) Writing activities, meliputi: menulis cerita, karangan, laporan, angket dan menyalin. 5) Drawing activities, meliputi: menggambar, membuat grafik, peta, dan diagram. 6) Motor activities, meliputi: melakukan percobaan, membuat konstruksi, Metodemereparasi, berkebun, bermain, dan beternak. 7) Mental activities, meliputi: menanggapi, mengingat, meme-cahkan soal, menganalisis, melihat hu-bungan, mengambil keputusan. 8) Emotional activities, meliputi: menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersema-ngat, bergairah, berani, tenang dan gugup.

Hasil belajar

Anni, dkk (2007: 5) hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Bloom dalam Poerwanti (2008: 1-23) menge-lompokan kemampuan manusia ke dalam dua ranah (domain) utama yaitu ranah kognitif dan ranah non-kognitif. Ranah non-kognitif dibedakan menjadi dua yaitu ranah afektif dan ranah psikomotorik.

Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial Sekolah Dasar

Ilmu Pengetahuan Sosial adalah terjemahan dari “Social Studies” dari Amerika Serikat yang dipolakan untuk kebutuhan pembelajaran di sekolah. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Menurut Trianto (2010: 171), Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu Metodeinterdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya).

Dalam peraturan menteri pendidikan nasional (2008: 162) yaitu tentang kurikulum untuk tingkat sekolah dasar menyatakan bahwa tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial sekolah dasar adalah: a) mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya, b) memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan sosial, c) memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. d) meningkatkan kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional dan global.

Metode Pembelajaran Think Pair And Share

Menurut Lyman (dalam Asmani, 2011:45) Think Pair And Share merupakan suatu tipe Metode pembelajaran inovatif yang dibuat dengan siswa yang berpasangan oleh guru yang bertujuan siswa dapat berinteraksi dalam bekerjasama untuk memecahkan masalah dan memahami materi yang diberikan oleh guru. Metode pembelajaran tipe ini juga terdiri atas beberapa tahap yang digunakan untuk mencari fakta-fakta dan informasi dasar yang berfungsi untuk mengatur interaksi siswa dengn pasangan belajarnya. Metode pembelajaran tipe ini juga dapat digunakan untuk pemecahan masalah yang tingkat kesulitannya terbatas bahkan rumit sesuai dengan standar kemampuan siswa. Think Pair And Share memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeluarkan pendapat dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu, Think Pair And Share juga mendorong siswa untuk meningkatkan kerja sama antar siswa.

Media Audio Visual

Media audiovisual menurut Sumantri (2001:161) merupakan jenis media tidak hanya dapat dipandang atau diamati, tetapi juga dapat didengar. Sedangkan menurut Djamarah ( 1997 : 212) media audio-visual yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Dari pernyataan-pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur gambar dan unsur suara yang dapat digunakan sebagai sarana dalam menyampaikan informasi yang berkenaan dengan pembelajaran.

KERANGKA BERFIKIR

Penerapan Metode pembelajaran Think Pair And Share dan media Audio Visual merupakan salah satu wujud aplikasi pembelajaran bermakna dalam mata pelajaran IPS. Hal tersebut merupakan perwujudan dari upaya mengurai permasalahan pembelajaran pembelajaran IPS, baik dari segi guru dan segi siswa. Dari segi guru, cara mengajar guru yang kurang inovatif, penggunaan media kurang sehingga berdampak pada kurangnya pemahaman siswa dalam pembelajaran IPS yang berakibat pada rendahnya hasil belajar IPS. Melalui Metode pembelajaran Think Pair And Share dan media Audio Visual, siswa dilibatkan secara holistik baik aspek fisik, emosional, dan intelektualnya.

HIPOTESIS TINDAKAN

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah melalui Metode pembelajaran Think Pair And Share dan Media Audio Visual maka aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa kelas IV SDN 2 Ngawen pada pembelajaran IPS akan meningkat.

SUBYEK PENELITIAN

Subyek penelitian ini adalah siswa dan guru. Penelitian dilaksanakan di kelas IV SDN 2 Ngawen tahun pelajaran 2014/2015, dengan jumlah siswa 38 anak, yang terdiri dari siswa laki-laki 23 anak, dan siswa perempuan 15 anak.

PROSEDUR/LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

Rancangan yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar mengajar, untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan (Subyantoro, 2009: 10). Menurut Arikunto, dkk (2008: 16), secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui dalam penelitian tindakan kelas, yaitu (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi.

INDIKATOR KEBERHASILAN

Pembelajaran IPS dengan mene-rapkan Metode pembelajaran Think Pair And Share dan Media Audio Visual dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPS siswa kelas IV SDN 2 Ngawen materi tentang organ pernafasan dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:

1. Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan Metode pembe-lajaran Think Pair And Share dan Media Audio Visual meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya baik sekali.

2. 85% siswa kelas IV SDN 2 Ngawen mengalami ketuntasan belajar individu-al sebesar ≥ 70 dalam pembelajaran IPS.

HASIL PENELITIAN

1) Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa pada tiap siklus juga menunjukkan adanya peningkatan. Untuk siklus I pertemuan 1, persentase aktivitas siswa yaitu 65,02% dengan kriteria baik/B. Untuk siklus I pertemuan 2, persentase aktivitas siswa yaitu 76,53% dengan kriteria sangat baik/A. Untuk siklus II pertemuan 1, persentase aktivitas siswa yaitu 83,01% dengan kriteria sangat baik/A. Dan untuk siklus II pertemuan 2, persentase aktivitas siswa yaitu 86,54% dengan kriteria sangat baik/A.

Tabel Aktivitas Siswa Siklus I dan II

No

Siklus ke-

Jumlah Skor

Rata-rata skor

Presen­tase

Kri­teria

1.

Siklus I Pertemuan 1

20,8

2,6

65,02%

B

2.

Siklus I Pertemuan 2

25,47

3,18

76,57%

A

3.

Siklus II Pertemuan 1

26,7

3,34

83,01%

A

4.

Siklus II Pertemuan 2

27,89

3,49

86,54%

A

Berikut disajikan diagram batang peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS melalui Metode pembelajaran Think Pair And Share dan Media Audio Visual pada tiap siklus.

2) Hasil Belajar

Secara keseluruhan, hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS melalui Metode pembelajaran Think Pair And Share dan Media Audio Visual pada tiap siklus, akan diuraikan dalam tabel berikut:

Tabel Hasil Belajar Siswa Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

Siklus Ke-

Nilai Rata-rata

Persentase Ketuntasan Belajar

Prasiklus

60

45%

Siklus I

80,75

73,68%

Siklus II

88,68

89,47%

Dari tabel di atas, diketahui bahwa hasil belajar siswa pada prasiklus diperoleh nilai rata-rata 60 dengan persentase ketuntasan belajar 45%, siklus I diperoleh nilai rata-rata 80,75 dengan persentase ketuntasan belajar 73,68% dan pada siklus II diperoleh rata-rata 88,68 dengan persentase ketuntasan belajar 89,47%.

Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS melalui Metode pembelajaran Think Pair And Share dan Media Audio Visualpada tiap siklus juga dapat dijabarkan dalam diagram batang sebagai berikut:

Dengan perolehan hasil tersebut, guru telah memenuhi indikator keberha-silan dalam penelitian ini, sehingga guru mengakhiri penelitian ini sampai siklus II.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian ten-tang aktivitas siswa serta hasil belajar IPS dengan menggunakan Metode pembela-jaran Think Pair And Share dan Media Audio Visual pada siswa kelas IV SDN 2 Ngawen, Peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Aktivitas siswa pada tiap siklus juga menunjukkan adanya peningkatan. Untuk siklus I pertemuan 1, persentase aktivitas siswa yaitu 65,02% dengan kriteria baik/B. Untuk siklus I pertemuan 2, persentase aktivitas siswa yaitu 76,57% dengan kriteria sangat baik/A. Untuk siklus II pertemuan 1, persentase aktivitas siswa yaitu 83,81% dengan kriteria sangat baik/A. Dan untuk siklus II pertemuan 2, persentase aktivitas siswa yaitu 88,46% dengan kriteria sangat baik/A.

2. Hasil belajar siswa pada prasiklus diperoleh nilai rata-rata 60 dengan persentase ketuntasan belajar 45%, siklus I diperoleh nilai rata-rata 80,75 dengan persentase ketuntasan belajar 73,68%, dan pada siklus II diperoleh rata-rata 88,68 dengan persentase ketuntasan belajar 89,47%.

Metode pembelajaran Think Pair And Share dan Media Audio Visual efektif digunakan dalam pembelajaran IPS. Tahapan-tahapan yang sesuai yaitu tahap pembelajaran inovatif dimana pembelajar-an secara berpasangan dalam memecah-kan masalah atau soal yang disajikan pada media audio visual pada siswa kelas IV SDN 2 Ngawen dampaknya yaitu dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa dapat memenuhi nilai KKM sekolah dengan 70% siswa mengalami ketuntasan belajar dan terjadi perubahan pembelajaran dari siklus I ke Siklus II seperti perhatian siswa,tertib pada saat pembentukan kelompok, semangat, jujur dalam mengerjakan tes, berusaha memecahkan masalah, aktif mengemukakan pendapat, berani mempresentasikan hasil, dan kerjasama. Hal ini ditandai dengan aktivitas belajar siswa dalam kelompok sekurang-kurangnya sesuai dengan kriteria keberhasilan masing-masing aspek minimal 3 berada pada kategori baik.

SARAN

1. Metode pembelajaran Think Pair And Share dan Media Audio Visual dapat meningkatkan hasil belajar IPS. Maka model tersebut bisa digunakan sebagai acuan untuk pelaksanaan pembalajaran yang lainnya.

2. Sebaiknya guru melaksanakan refleksi diri tentang kelemahan dalam pembelajaran yang dilaksanakan, untuk segera dicari pemecahannya dengan kerjasama antara sesama guru, dalam hal meningkatkan hasil belajar siswa demi tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

3. Melalui Metode pembelajaran Think Pair And Share dan Media Audio Visual dapat meningkatkan Keterampilan guru, aktivitas siswa dan akan berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Oleh sebab itu dalam proses pembelajaran dibutuhkan pendekatan atau model pembelajaran yang inovatif, salah satunya adalah Metode pembelajaran Think Pair And Share dan Media Audio Visual

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu MetodePraktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S.dkk. 2007. Penelitian Timdakan Kelas.Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Asma N. 2006. MetodePembelajaran Kooperatif. Jakarta : Depdiknas

Aqib, Z. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : CV. Yrama Widya

BSNP. 2006. Panduan Penyusunan KTSP Jenjang Pendidikan Dasar dan  Menengah. Jakarta: Depdiknas.  

Hamalik, O .2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara

Udin. S . Winataputra, dkk. 2004. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Universtas Terbuka.

Ibrahim, M.2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya. UNESA Press.

Lie, A. 2002. Mempraktekkan Cooperatif Learning di Ruang- Ruang Kelas. Jakarta : Grasindo.

Mu’nisah. 2008. Hand Out Ilmu Pengetahuan Sosial. Semarang. UNNES

Sanjaya, W. 2005. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung : Kencana Prenada Media Group.

Sri Rahayu, M.2006. Pengembangan Penelitiaan Kualitatif dalam Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial (hal 12-25 ). Jakarta : Depdikbud.

Sugandi, A . 2006. Teori Pembelajaran. Semarang : UPT MKK UNNES.

Suprijono A.2009. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Tri Anni, C,. dkk.2006. Psikologi Belajar. Semarang : UPT MKK UNNES.

Widhihastrini, F dkk.2009. Penyusunan Panduan Skripsi. Semarang :

Lemlit UNNES.

—————-.2003. Kurikulum 2004. Jakarta : Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas.

.—————-2007. Didaktika Jurnal Penelitian Pengembangan Kurikulum dan Teknologi Pembelajaran. Samarinda : FKIP Universitas Mulawarman