PENINGKATAN HASIL BELAJAR DINAMIKA PERAN INDONESIA

DALAM PERDAMAIAN DUNIA MELALUI METODE

PROBLEM BASED LEARNING BAGI SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK N 6 SUKOHARJO PADA SEMESTER 2

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

 

Sujari

SMK Negeri 6 Sukoharjo, Sukoharjo

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar PPKn materi dinamika peran Indonesia dalam perdamaian dunia menggunakan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas XI MM 1 semester 1 SMK Negeri 6 Sukoharjo. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus, dimana tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI MM 1 Semester 1 SMK Negeri 6 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 36 siswa. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi, wawancara, dan analisis data. Validitas data menggunakan metode triangulasi. Analisis data menggunakan teknik deskripsi komparatif dan analisis kritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Model Pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan menimbulkan rasa ingin tahu siswa yang berakibat pada meningkatnya hasil belajar PPKn siswa pada materi dinamika peran Indonesia dalam perdamaian dunia dari siklus 1 ke siklus 2. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata hasil belajar yang diperoleh siswa dan tingkat ketuntasan belajar siswa pada setiap siklus tindakan yang dilakukan. Nilai rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari 73,19 pada akhir tindakan pembelajaran Siklus I, menjadi 80,41 pada akhir tindakan pembelajaran Siklus II. Ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan dari 57,78% pada akhir tindakan Siklus I, meningkat menjadi 91,67% pada akhir tindakan pembelajaran Siklus II.

Kata Kunci: Model Problem Based Learning; Aktivitas siswa; Hasil belajar

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Kondisi Pendidikan di Indonesia saat ini diharapkan lebih dapat mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pendidikan Kewarganegaraan (Citizenship Education) merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa. Selain itu salah satu yang dipelajari dipahami adalah tentang dinamika peran Indonesia dalam perdamaian dunia sesuai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dari hal yang dijelaskan tersebut di atas, penulis memilih menganalisis dinamika peran Indonesia dalam perdamaian dunia sesuai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, sebagai landasan judul penelitian tindakan kelas ini.

Berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman selama ini, siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar-mengajar. Siswa cenderung tidak begitu tertarik dengan pelajaran PPKn karena selama ini pelajaran PPKn dianggap sebagai pelajaran yang hanya mementingkan hafalan semata, kurang menekankan aspek penalaran sehingga menyebabkan rendahnya minat belajar PPKn siswa di sekolah. Banyak faktor yang menyebabkan hasil belajar PPKn siswa rendah yaitu faktor internal dan eksternal dari siswa. Faktor internal antara lain: motivasi belajar, intelegensi, kebiasan dan rasa percaya diri. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang terdapat di luar siswa, seperti; guru sebagai pembina kegiatan belajar, strategi pembelajaran, sarana dan prasarana, kurikulum dan lingkungan. Dari masalah-masalah yang dikemukakan di atas, perlu dicari strategi baru dalam pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif.

Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan dalam proses belajar mengajar di atas adalah model pembelajaran Problem Based Learning, karena sebagaimana menurut Smith yang dikutip oleh Taufiq Amir (2009: 27) bahwa PBL dapat memberikan manfaat kepada siswa diantaranya siswa akan mengingat kecakapan pemecahan masalah, lebih mudah mengingat, meningkatkan pemahamannya, meningkatkan pengetahuannya yang relevan dengan dunia nyata atau praktik, mendorong siswa penuh pemikiran, membangun kemampuan kepemimpinan dan kerjasama, kecakapan belajar dan memotivasi belajar.

Beranjak dari hal itu, maka peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran PBL pada mata pelajaran PPKn. Tujuannya ialah untuk meningkatkan kemampuan mengemukakan pendapat siswa melalui diskusi. Peneliti ingin menerapkan model PBL yang mampu memperoleh hasil lebih baik dari peneliti sebelumnya yaitu meningkatkan kemampuan memecahkan masalah-masalah dinamika peran Indonesia dalam perdamaian dunia terhadap siswa secara tulisan maupun lisan.

Berdasarkan pada latar belakang sebagaimana diuraikan di atas, maka penulis tertarik untuk mengetahui dan mengkaji lebih lanjut mengenai praktik pembelajaran dinamika peran Indonesia dalam perdamaian dunia sesuai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada mata pelajaran PPKn dan penggunaannya pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap dinamika peran Indonesia dalam perdamaian dunia sesuai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang dituangkan dalam judul “Peningkatan Hasil Belajar Dinamika Peran Indonesia dalam Perdamaian Dunia melalui Problem Based Learning bagi Siswa Kelas XI MM 1 SMK Negeri 6 Sukoharjo pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019”.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah Bagaimana proses pembelajaran dan hasil belajar Dinamika Peran Indonesia dalam Perdamaian Dunia melalui Problem Based Learning bagi Siswa Kelas XI MM 1 SMK Negeri 6 Sukoharjo pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019?

Tujuan Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kualitas proses pembelajaran dan peningkatan hasil belajar materi Dinamika Peran Indonesia dalam Perdamaian Dunia melalui Problem Based Learning bagi Siswa Kelas XI MM 1 SMK Negeri 6 Sukoharjo pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019.

 

KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

Kajian Teori

Belajar

Belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam rangka perubahan tingkah laku. Syah (2007: 68) berpendapat bahwa, “belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif”. Sardiman (2006: 20) menyimpulkan bahwa, “belajar senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan, misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya dan belajar akan lebih baik kalau subjek belajar mengalami atau melakukannya, jadi tidak bersifat verbalistik”.

Pembelajaran merupakan suatu sistem, suatu sistem tersusun atas berbagai komponen tertentu dan antar komponen berhubungan satu sama lain. Komponen tersebut meliputi: tujuan, materi, metode, dan evaluasi. Rombepajung dalam Thobroni dan Mustofa (2011: 18) mendefinisikan bahwa “pembelajaran adalah pemerolehan suatu mata pelajaran atau pemerolehan suatu ketrampilan melalui mata pelajaran, pengajaran dan pengalaman”. Pembelajaran merupakan suatu sarana bagi seseorang untuk belajar dalam rangka perubahan tingkah laku.

Model Problem Based Learning

Pembelajaran Berbasis Masalah dapat diartikan sebagai aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Ngalimun (2013: 90) mengemukakan karakteristik model Problem Based Learning sebagai berikut: 1) Belajar dimulai dengan suatu masalah, 2) Memastikan bahwa masalah yang diberikan berhubungan dengan dunia nyata siswa/mahasiswa, 3) Mengorganisasikan pelajaran diseputar masalah, bukan seputar disiplin ilmu, 4) Memberikan tanggungjawab yang besar kepada pebelajar dalam membentuk dan menjalankan secara langsung proses belajar mereka sendiri dan 5) Menggunakan kelompok kecil. Jadi pada intinya model pembelajaran berbasis masalah adalah model pembelajaran yang menekankan pada kemampuan siswa untuk memecahkan suatu permasalahan secara ilmiah.

Hasil Belajar

Hasil belajar PPKn pada dasarnya merupakan dampak dari proses pembelajaran PPKn. Hal ini berarti optimalnya hasil belajar PPKn para siswa tergantung juga pada proses pembelajaran PPKn yang dipandu oleh guru. Dari berbagai pengertian belajar tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar PPKn dapat diartikan sebagai suatu kemampuan yang dimiliki oleh siswa dalam menguasai konsep PPKn melalui proses pembelajaran PPKn dan kemampuan para siswa untuk menerapkan konsep PPKn dalam kehidupan nyata. Secara umum kemampuan yang didapat sebagai hasil dari pembelajaran PPKn berupa pengetahuan, nilai sikap, dan keterampilan yang dapat dilihat wujudnya setelah seseorang melaksanakan proses pembelajaran.

 

 

 

Kerangka Berpikir

Secara skematis kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas maka dapat diajukan hipotesis penelitian diduga terdapat perbedaan proses pembelajaran dan hasil antara kelas yang menggunakan model pembelajaran problem based learning dengan kelas yang menggunakan metode ceramah.

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di SMK Negeri 6 Sukoharjo beralamat di Kelurahan Blimbing, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo. Di sekolah ini penelitian dilakukan pada Kelas XI MM 1. Penelitian dilaksanakan pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019.

Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas XI MM 1 di SMK Negeri 6 Sukoharjo pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019 yang terdiri dari 36 orang siswa. Pemilihan objek penelitian didasarkan adanya alasan bahwa siswa Kelas XI MM 1 memiliki nilai hasil belajar paling rendah dibanding kelas Multimedia.

 

Bentuk dan Strategi Penelitian

Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas yaitu sebuah penelitian yang merupakan kerja sama antara peneliti, pendidik, siswa, dan staf sekolah lainnya untuk menciptakan suatu kinerja sekolah yang lebih baik.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik observasi, praktik pembelajaran, tes, dan analisis data.

Uji Validasi Data

Data diuji validasinya dengan menggunakan beberapa teknik yaitu dengan triangulasi sumber data dan triangulasi metode.

Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kritis dan teknik analisis deskriptif komparatif. Analisis kritis berkaitan dengan data yang bersifat kualitatif berupa hasil observasi, dan wawancara. Analisi deskriptif komparatif yaitu teknik yang digunakan untuk data kuantitatif yakni membandingkan antar siklus. Data ini berupa hasil tes yang sudah dikerjakan oleh siswa. Peneliti membandingkan hasil sebelum dengan hasil sesudah penelitian di setiap siklusnya.

Indikator Kinerja

Indikator keberhasilan kualitas belajar siswa dan peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran dinamika peran Indonesia dalam perdamaian dunia sesuai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menggunakan model Problem Based Learning pada siswa Kelas XI MM 3 di SMK N 6 Sukoharjo pada penelitian ini adalah 80% (Berkriteria baik dan sangat baik ≥ 80 % dari jumlah siswa) serta 80% (Jumlah siswa ≥ 80% telah mencapai KB dengan nilai ≥ 70).

Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan ini direncanakan dua siklus tindakan dan dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Siklus I dan siklus II masing-masing dilaksanakan selama dua minggu. Pada siklus pertama, ada dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 3 x 45 menit. Tahap ini dilakukan bersamaan dengan observasi terhadap dampak tindakan. Setelah pembelajaran siklus I berlangsung dilakukan tes hasil belajar untuk mengetahui hasil belajar siswa dan tingkat ketuntasan siswa terhadap materi dinamika peran Indonesia dalam perdamaian dunia sesuai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Dalam siklus II ini tahap yang dijalankan sama seperti yang dilakukan pada siklus I. Akan tetapi didahului dengan perencanaan ulang berdasarkan hasil yang telah diperoleh pada siklus I, sehingga kelemahan yang sudah terjadi tidak terjadi pada siklus II.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Peningkatan hasil belajar siswa dari kondisi awal hingga akhir tindakan pembelajaran Siklus II selanjutnya dapat disajikan ke dalam tabel sebagai berikut:

 

Hasil Belajar Siswa dari Kondisi Awal hingga Akhir Tindakan Siklus II

No. Nilai Hasil Belajar Kondisi Awal Siklus I Siklus II
1. Nilai Terendah 58 63 68
2. Nilai Tertinggi 85 86 90
3. Nilai Rata-rata 63,21 74,5 86,94

Peningkatan ketuntasan belajar siswa dari kondisi awal hingga akhir tindakan pembelajaran Siklus II dapat disajikan ke dalam tabel berikut:

Ketuntasan Belajar Siswa dari Kondisi Awal hingga Akhir Tindakan Siklus II

No Ketuntasan Belajar Kondisi Awal Siklus I Siklus II
Jmlh % Jmlh % Jmlh %
1. Tuntas 7 19,44 18 50 31 86,11
2. Belum Tuntas 29 80,56 18 50 5 13,89
Jumlah 36 100.00 36 100.00 36 100.00

 

Melalui tabel diatas dapat diketahui bahwa penilaian hasil belajar menulis dinamika peran Indonesia dalam perdamaian dunia sesuai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah dilaksanakan siswa dari siklus I sampai II dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada Siklus I adalah 86 dan nilai terendah adalah 63. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah sebesar 74,5. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 74,5 < KKM yang ditetapkan dengan KKM > 75. Atas dasar hal tersebut, siswa secara klasikal dianggap belum mencapai ketuntasan belajar.
  2. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus II adalah 90 dan nilai terendah adalah 68. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah sebesar 86,94. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 86,94> KKM yang ditetapkan dengan KKM > 75. Atas dasar hal tersebut siswa secara klasikal dianggap sudah mencapai ketuntasan belajar.

Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa:

  1. Nilai rata-rata hasil belajar yang diperoleh siswa pada akhir tindakan Siklus I mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar pada kondisi awal, yaitu meningkat dari 63,21 menjadi 74,5. Tingkat ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan dari 19,44% pada kondisi awal, meningkat menjadi sebesar 50% pada akhir tindakan Siklus I.
  2. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada akhir tindakan Siklus II mengalami peningkatan dibandingkan dengan nilai rata-rata pada akhir tindakan Siklus I, yaitu meningkat dari 75,4 menjadi 86,94. Tingkat ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan dari 50% pada akhir tindakan Siklus I, meningkat menjadi sebesar 86,11% pada akhir tindakan Siklus II.

Pembahasan

Dampak akhirnya tentu saja peningkatan hasil belajar materi dinamika peran Indonesia dalam perdamaian dunia sesuai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 seperti yang diharapkan.

Nilai rata-rata hasil belajar yang diperoleh siswa pada akhir tindakan Siklus I mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar pada kondisi awal, yaitu meningkat dari 63,21 menjadi 74,5. Tingkat ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan dari 19,44% pada kondisi awal, meningkat menjadi sebesar 50% pada akhir tindakan Siklus I. Peningkatan hasil belajar yang diperoleh pada tindakan Siklus I belum optimal sehingga guru melakukan perbaikan pada tindakan Siklus II. Perbaikan yang dilakukan adalah dengan memperbanyak jumlah kelompok sehingga anggota masing-masing kelompok menjadi lebih sedikit.

Perbaikan yang dilakukan guru berdampak positif dengan meningkatnya nilai rata-rata dan ketuntasan belajar siswa pada tindakan Siklus II. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada akhir tindakan Siklus II mengalami peningkatan dibandingkan dengan nilai rata-rata pada akhir tindakan Siklus I, yaitu meningkat dari 75,4 menjadi 86,94. Tingkat ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan dari 50% pada akhir tindakan Siklus I, meningkat menjadi sebesar 86,11% pada akhir tindakan Siklus II.

Simpulan

Atas dasar hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan prestasi belajar PPKn materi “Dinamika peran Indonesia dalam perdamaian dunia sesuai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945” pada siswa Kelas XI MM 1 Semester 1 SMK Negeri 6 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2019/2020. Peningkatan hasil belajar tersebut dikaitkan dengan terciptanya suasana belajar yang menyenangkan dan nyaman sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna.

DAFTAR PUSTAKA

Abuddin, Nata. (2010). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Prenada Media Group.

A.M, Sardiman. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Hamalik, Oemar. 2009. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan. Sistem. Jakarta: Bumi Aksara

M.Ed., Muhibbin Syah. 2007.Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Thobroni, M., dan Mustofa, A. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Pengembangan Wawancara dan Praktik Pembelajaran dalam. Pembangunan Nasional. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.