Peningkatan Hasil Belajar Melalui Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI TENTANG SISTEM SIRKULASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BAGI SISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 SUKOHARJO
PADA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Yuni Susilastuti
SMA Negeri 1 Sukoharjo
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari tiga siklus dimana setiap siklus terdapat empat tindakan yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Sukoharjo sebanyak 36 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu test untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam belajar, lembar observasi untuk mengamati berlangsungnya proses pembelajaran dan dokumentasi untuk mengetahui data siswa dan data hasil ulangan biologi sebelum diberi tindakan. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif komparatif. Deskriptif berarti penggambaran data melalui tabel-tabel sedangkan komparatif berarti membandingkan persentase nilai akhir siswa sebelum dan sesudah menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing . Dalam penelitian ini indikatornya adalah 75% dari sejumlah siswa berkriteria Baik pada kualitas proses pembelajarannya dan 85 % dari jumlah siswa memperoleh hasil belajar tuntas yaitu 75. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah diterapkan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing persentase ketuntasan hasil belajar biologi siswa meningkat. Sebelumnya yaitu pada Pra siklus hasil belajar siswa rendah. Ketuntasan klasikal hasil belajar yang dicapai di kelas ini pada pra siklus adalah 41,67% dengan nilai rata-rata kelas 64,28. Pada siklus I sebanyak 63,89 % rata-rata nilai 71,07 siklus II sebanyak 77,78 % dengan rata-rata nilai 76,78 dan pada siklus III 91,67 % dengan rata-rata nilai 86,60. Berdasarkan hasil yang diperoleh, model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2018/2019.
Kata kunci: hasil belajar; model pembelajaran; Inkuiri Terbimbing
PENDAHULUAN
Strategi dalam kegiatan pembelajaran digunakan untuk mempermudah proses pembelajaran dan dapat mencapai hasil yang optimal. Tanpa srategi yang jelas, proses pembelajaran tidak akan terarah sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sulit tercapai secara optimal, dengan kata lain pembelajaran tidak dapat berlangsung secara efektif dan efisien Wena, (2009: 2)
Ilmu pengetahuan Alam adalah suatu ilmu teoritis, tetapi teori tersebut didasarkan atas pengamatan percobaan-percobaan terhadap gejala-gejala alam. Ahmadi dan Supatmo, (1991: 1). Biologi merupakan salah satu bagian dari ilmu pengetahuan alam yang mengkaji tentang kehidupan, lingkungan sekitar, interaksi antara kehidupan dengan lingkungan sekitar dan fenomena yang berkaitan dengannya. Mata pelajaran biologi merupakan salah satu mata pelajaran yang cukup sulit dikuasai dan dipahami siswa, karena mata pelajaran biologi tidak hanya sekedar menghafal tapi juga memerlukan pemahaman yang cukup tinggi.
SMA Negeri 1 Sukoharjo terletak di Jalan Pemuda no.85 Sukoharjo. SMA Negeri 1 Sukoharjo mempunyai 36 kelas, yang terdiri dari kelas X ada 12 kelas, kelas XI terdiri 12 kelas, dan kelas XII terdiri 12 kelas. Penjurusan atau peminatan diantaranya IPA, IPS dan Bahasa.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Sukoharjo sebanyak 36 siswa jumlah siswa laki-laki 12 dan siswa perempuan 24. Dari observasi yang telah dilaksanakan pada bulan Juli 2018 di SMA Negeri 1 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2018/2019, pembelajaran biologi yang dilakukan pada siswa kelas XI IPA1 belum mengarah pada peningkatan kualitas proses pembelajaran siswa. Sehingga hasil belajar siswapun juga rendah. Ketuntasan klasikal hasil belajar yang dicapai di kelas ini adalah 41,67 % dengan nilai rata-rata kelas 64,28. Padahal KKM untuk pelajaran IPA khususnya biologi ini adalah 75. Di sisi lain dilihat dari perbandingan dengan kelas yang lain dan XI IA1 adalah yang paling rendah, dimana kelas yang lain memperoleh nilai rata-rata kelas antara 75-80.
Hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Sukoharjo rendah yang dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa khususnya pada pelajaran biologi karena siswa kurang optimal dalam mengajukan pertanyaan/menjawab kepada guru maupun siswa lain. Siswa masih kesulitan dalam merumuskan tujuan karena masih kesulitan menelaah permasalahan yang bersifat fakta sehingga siswa masih membutuhkan bimbingan guru untuk menyusun tujuan. Siswa kurang optimal dalam membuat dugaan permasalahan yang dihadirkan sehingga siswa masih membutuhkan bimbingan guru untuk membuat dugaan. Terdapat 15 siswa kurang optimal memberdayakan kemampuan berpikirnya untuk merumuskan kesimpulan sehingga siswa cenderung untuk melihat hasil pekerjaan temannya. Hal ini dikarenakan siswa kurang aktif dalam pembelajaran, siswa cenderung pasif saat menerima pelajaran, sehingga hasil belajar siswa rendah.
Pembelajaran Inkuiri membantu siswa untuk belajar mengenai isi sains, menguasai bagaimana melakukan sains, dan memahami sifat-sifat sains. Siswa mempelajari permasalahan sekitar dan memberikan penjelasan secara ilmiah berdasarkan pada bukti-bukti yang ditemukan dari hasil penyelidikannya. Siswa belajar mengemukakan pertanyaan dan mengumpulkan bukti-bukti dari berbagai sumber untuk menjawab permasalahan yang ditemukan, serta mempertanggungjawabkan secara ilmiah atas kesimpulan yang telah dibuat Zion, et al.,( 2007: 1). Permasalahan di SMA Negeri 1 Sukoharjo siswa kelas XI IPA 1 dan pernyataan di atas, maka dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat membantu siswa belajar secara mandiri menemukan pengetahuannya dilakukan penelitian dengan judul: ” Peningkatan Hasil Belajar Biologi tentang Sistem Sirkulasi melalui Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing bagi Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Sukoharjo pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019”
Agar masalah ini dapat dikaji secara mendalam maka perlu adanya pembatasan masalah subjek penelitian ini adalah Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2018/2019. Pembatasan pada penelitian ini tentang obyek penelitiannya yang berupa hasil belajar yang diukur dalam penelitin ini alalah penilaian kognitif melalui skor postes pada setiap akhir siklus. Aktifitas Belajar dan Metode pembelajaran yang digunakan adalah Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
METODE
Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kegiatan penelitian dilaksanakan pada Semester ganjil pada bulan Juli Tahun Pelajaran 2018/2019 dimulai minggu ke empat bulan Juli sampai minggu ke satu bulan Oktober pada siswa kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Sukoharjo, dengan jumlah siswa 36 yaitu 24 perempuan dan 12 laki-laki. Rendahnya hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai ulangan, ternyata dari 36 siswa yang memenuhi KKM hanya 15 siswa (41,67 %). Dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah pada mata pelajaran biologi kelas XI IPA yaitu 75. Dengan indikatornya adalah 75% dari sejumlah siswa pada kualitas proses pembelajarannya dan 85% dari jumlah siswa memperoleh hasil belajar tuntas yaitu 75. Ketuntasan dari aspek kognitif jumlah siswa yang memperoleh nilai lebih dari 75 minimal 75% yaitu 21 dari 36 siswa, Sumber data diperoleh dari
dokumen mengenai data siswa dan diperoleh data hasil kognitif dari tes, afektif dan psikomotorik dari observasi. Instrumen penelitian berupa Silabus, RPP (Rencana Pelaksaan Pembelajaran), lembar observasi (aspek afektif dan psikomotorik) dan butir soal tes terdiri dari 10 soal pilihan ganda dan 10 soal uraian. Teknik dan prosedur penggunaan data menggunakan observasi dan tes. Tes menggunakan 4 uji instrumen yaitu tingkat kesukaran butir soal, daya beda butir soal, reliabilitas dan uji validitas.
Penelitian ini terdiri dari 3 siklus, dimana dalam satu siklus tindakan meliputi, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Berikut adalah skema penelitian tindakan kelas
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Nilai siswa kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2018/2019 sebelum diadakan tindakan yaitu dengan nilai rata-rata kelas 64,28. Persentase siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Maksimum (KKM) secara klasikal adalah 41,67 % atau sebanyak 15 siswa. Sedangkan persentase siswa yang belum mencapai KKM adalah 58,33 % atau sebanyak 21 siswa.
Pada tahap perencanaan ini, disiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. Siklus I penelitian ini dilaksanakan pada hari kamis tanggal 05 Oktoberl 2018 pukul 07.00 WIB – 08.20 WIB (jam pelajaran ke- 1 dan ke- 2). Pada kegiatan awal guru memulai dengan memberi salam, absensi, apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran.Kegiatan inti dimulai dengan Observasi, yaitu guru memberikan gambaran sekilas tentang materi Sistem Sirkulasi kemudian menampilkan gambar dan video, serta membagikan LKS pada siswa.Kemudian guru merumuskan masalah yaitu guru meminta peserta didik untuk mendiskusikan kegiatan pembelajaran tentang wacana dan gambar sistem sirkulasi, kemudian siswa diminta untuk merumuskan masalah.Mendesain Hipotesis (guru membimbing peserta didik untuk mendesain hipotesis berdasarkan rumusan masalah atau identifikasi wacana dan gambar pada sistem sirkulasi). Mendesain Percobaan (guru membimbing siswa mengurutkan prosedur kerja yang tersedia pada LKS, menentukan percobaan yang akan dilakukan mengenai materi sistem sirkulasi).Melaksanakan praktikum (guru membimbing siswa dalam melakukan praktikum berdasarkan desain percobaan yang sudah disusun berdasarkan pada LKS).Mengumpulkan data (guru meminta kepada setiap kelompok unuk mencatat semua hasil percobaannya pada kolom hasil percobaan di LKS yang sudah disediakan).Menganalisis data hasil percobaan (guru membimbing siswa dalam menganalisis data yang telah diperoleh dari hasil percobaan).Membuat kesimpulan (guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan dari menganalisis data hasil percobaan yang sudah dilakukan).Mengkomunikasikan hasil percobaan (guru menunjuk acak kelompok untuk menyampaikan hasil percobaan dari data kesimpulan yang sudah dibuat melalui presentasi).
Pada akhir tahap siklus I siswa diberikan tes formatif dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa pada materi yang telah diajarkan. Dan selama pembelajaran berlangsung, observer mengamati kegiatan guru dan siswa.Karena hasil yang dicapai belum memenuhi indikator ketercapaian, maka penelitian dilanjutkan pada siklus II.
Observasi atau pengamatan merupakan upaya mengamati pelaksanaan tindakan siklus I yaitu dalam pancapaian hasil belajar dan proses penggunaan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing. Observasi terhadap proses tindakan yang sedang dilaksanakan untuk memastikan bahwa tindakan yang dilakukan telah tepat sesuai dengan RPP yang disusun.
Hasil observasi aktivitas guru yang dilakukan oleh Juari SPd. selaku kolaborator dan bertindak sebagai observer untuk mengamati proses pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi guru, ada beberapa hal yang belum sempat dilakukan oleh peneliti, namun secara keseluruhan proses belajar mengajar sudah berjalan sesuai dengan RPP yang disusun.
Hasil observasi kualitas proses pembelajaran siswa pada lembar observasi kegiatan siswa ada 6 aspek yang diamati oleh peneliti yang bertindak sebagai guru. Adapun ke empat aspek tersebut adalah: (1) Merangkai alat (2) Menggunakan alat (3) Membaca gambar (4) Aktif bertanya (5) Mengemukakan pendapat (6) Kerja sama dalam kelompok.
Hasil tes akhir pembelajaran tindakan siklus I menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa, berdasarkan hasil akhir tindakan siklus I dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah 71,07. Jumlah siswa yang sudah mencapai batas tuntas minimal adalah 23 siswa atau 63,89%, sedangkan yang masih belum mencapai batas tutas sebanyak 13 siswa atau 36,11%.
Data hasil belajar siswa pada akhir tindakan pembelajaran siklus I dapat disajikan kedalam tabel berikut:
Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA1Siklus I
No | Ketuntasan | Jumlah | % | Nilai Rata-rata |
1 | Tuntas | 23 | 63.89 |
71,07 |
2 | Tidak Tuntas | 13 | 36.11 | |
36 | 100 |
Dari tabel di atas dapat dilihat hasil tindakan pada siklus I, peningkatan hasil belajar biologi yang diperoleh dalam kegiatan belajar mengajar setelah menerapkan Model Inkuiri Terbimbing. Nilai diperoleh melalui tes yang dilaksanakan oleh guru selaku peneliti.
Pada siklus I nilai rata-rata kelas adalah 71.07. Nilai tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas pada tahap awal sebelum dilakukan tindakan, yaitu 64.28. Sedangkan nilai rata-rata klasikal hasil belajar yang diperoleh siswa belum sesuai dengan kriteria yang diharapkan yaitu 85%. Dengan demikian maka perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya.
Dari pengamatan yang telah dilaksanakan bersama guru dan pengamat menyimpulkan bahwa hasil belajar pada siklus I belum mencapai kriteria yang diharapkan baik dilihat dari hasil belajar, aktifitas belajar, dan kinerja guru. Maka dari itu perlu diadakan tindakan sebagai perbaikan dari siklus I yaitu dengan melanjutkan ke siklus II.
Hasil tes akhir pembelajaran tindakan siklus II menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa, berdasarkan hasil akhir tindakan siklus II dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah 76,78. Jumlah siswa yang sudah mencapai batas tuntas minimal adalah 28 siswa atau 77,78%. sedangkan yang masih belum mencapai batas tutas sebanyak 8 siswa atau 22,22%.
Data hasil belajar siswa pada akhir tindakan pembelajaran siklus II dapat disajikan kedalam tabel berikut:
Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA1 Siklus II.
No | Ketuntasan | Juml | % | Nilai Rata-rata |
1 | Tuntas | 28 | 77,78 |
76.78 |
2 | Tidak Tuntas | 8 | 22,22 | |
36 | 100 |
Dari tabel diatas dapat dilihat hasil tindakan pada siklus II, peningkatan hasil belajar biologi yang diperoleh dalam kegiatan belajar mengajar setelah menerapkan Model Inkuiri Terbimbing.
Pada siklus II nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan dibandingkan pada tindakan sebelumnya, yaitu dari 71,07 menjadi 76,78. Pada siklus II siswa yang mendapat nilai dibawah KKM sebanyak 8 orang siswa atau 22,22 %, sedangkan siswa yang mendapat nilai 75 keatas sebanyak 28 siswa atau 77,78 %, hal ini sudah mencapai ketuntasan klasikal yang diharapkan yaitu 85% sehingga dilanjutkan ke siklus III.
Berdasarkan hasil observasi pada siklus II, peneliti dan guru kelas sebagai kolaborator melakukan analisis dan refleksi selama siklus II berjalan dimana hasil tes siklus II hasil belajar siswa dengan rata-rata 76,78 sedangkan nilai klasikal kelas sebesar 77,78 %. Hal ini belum sesuai dengan hasil pencapaian yang diharapkan yaitu KKM ≥ 75 dan ketuntasan klasikal 85%, sehingga penelitian dilanjutkan ke siklus III.
Pada tahap perencanaan ini, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. Menyiapkan alat evaluasi akhir siklus III (soal postest) serta kunci jawabannya.
Siklus III penelitian ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 19 Oktober 2018 pukul 07.00 WIB – 08.20 WIB (jam pelajaran ke- 1 dan ke- 2). Pada kegiatan awal guru memulai dengan memberi salam, absensi, apersepsi dan memnyampaikan tujuan pembelajaran.
Observasi atau pengamatan merupakan upaya mengamati pelaksanaan tindakan siklus III yaitu dalam pancapaian hasil belajar dan proses penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing. Observasi terhadap proses tindakan yang sedang dilaksanakan untuk memastikan bahwa tindakan yang dilakukan telah tepat sesuai dengan RPP yang disusun.
Hasil observasi aktivitas guru yang dilakukan oleh Drs. Sugiyarto selaku kolaborator dan bertindak sebagai observer untuk mengamati proses pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi guru, ada beberapa hal yang belum sempat dilakukan oleh peneliti, namun secara keseluruhan proses belajar mengajar sudah berjalan sesuai dengan RPP yang disusun. Skor observasi guru pada siklus III adalah sebesar 95 dari nilai maksimum sebesar 80. Hasil observasi aktivitas siswa pada lembar observasi kegiatan siswa ada 6 aspek yang diamati oleh peneliti yang bertindak sebagai guru. Adapun ke empat aspek tersebut adalah:( 1)Merangkai alat (2) Menggunakan alat (3) Membaca gambar (4) Aktif bertanya ( 5) Mengemukakan pendapat (6) Kerja sama dalam kelompok. Pada siklus II prosentase aktivitas siswa sebesar 89,28%
Hasil tes akhir pembelajaran tindakan siklus III menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa, berdasarkan hasil akhir tindakan siklus III dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah 86,60. Jumlah siswa yang sudah mencapai batas tuntas minimal adalah 33 siswa atau 91,67% sedangkan yang masih belum mencapai batas tutas sebanyak 3 siswa atau 8,33%.
Data hasil belajar siswa pada akhir tindakan pembelajaran siklus III dapat disajikan kedalam tabel berikut:
Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA1 Siklus III.
No | Ketuntasan | Jumlah | % | Nilai Rata-rata |
1 | Tuntas | 33 | 91,67 |
86.60 |
2 | Tidak Tuntas | 3 | 8,33 | |
36 | 100 |
Dari tabel di atas dapat dilihat hasil tindakan pada siklus III, peningkatan hasil belajar biologi yang diperoleh dalam kegiatan belajar mengajar setelah menerapkan model inkuiri terbimbing.
Pada siklus III nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan dibandingkan pada tindakan sebelumnya, yaitu dari 76,78 menjadi 86,60. Pada siklus III siswa yang mendapat nilai dibawah KKM sebanyak 3 orang siswa atau 7,15%, sedangkan siswa yang mendapat nilai 75 keatas sebanyak 33 siswa atau 91,67 %, hal ini sudah mencapai ketuntasan klasikal yang diharapkan yaitu 85% sehingga pada siklus III penelitian dihentikan.
Berdasarkan hasil observasi pada siklus III, peneliti dan guru kelas sebagai kolaborator melakukan analisis dan refleksi selama siklus III berjalan di mana hasil tes siklus III hasil belajar siswa dengan rata-rata 86,60 sedangkan nilai klasikal kelas sebesar 91,67%. Hal ini sesuai dengan hasil pencapaian yang diharapkan yaitu KKM ≥ 75 dan ketuntasan klasikal 85%, sehingga penelitian dihentikan pada siklus IIIdan dinyatakan berhasil.
Hasil belajar siswa diketahui dari hasil evaluasi nilai tes yang dilakukan disetiap akhir siklus.Nilai ini digunakan sebagai indikator ketuntasan individu siswa.Untuk dapat dikatakan tuntas, nilai siswa harus mencapai atau melebihi indikator yang telah ditetapkan yaitu 75.
Adapun hasil rekapitulasi hasil belajar biologi siswa disajikan dalam data berikut:
Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, I, IIdan III
Tindakan | Siswa yang tuntas | Siswa yang tidak tuntas | Prosentase ketuntasan | Rata-rata nilai |
Pra Siklus | 15 | 21 | 41,67 % | 64.28 |
Siklus I | 23 | 13 | 63,89 % | 71.07 |
Siklus II | 28 | 8 | 77,78 % | 76.78 |
Siklus III | 33 | 3 | 91,67 % | 86.60 |
Berdasarkan hasil diatas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami kenaikan pada tiap siklusnya. Pada kondisi awal prosentase ketuntasannya 41,67 %, pada siklus I meningkat menjadi 63,89 %, pada siklus II 77,78 % dan pada siklus III prosentase ketuntasan meningkat menjadi 91,67 %. Persentase tersebut telah mencapai indikator ketuntasan yang telah ditetapkan yaitu sebesar 85% dari satu kelas mendapatkan nilai diatas 70. Selain itu, rata-rata nilai siswa pada tiap siklus juga mengalamikenaikan. Pada kondisi awal rata-rata nilai siswa sebesar 64,28, pada siklus I meningkat menjadi 71,07, siklus II meningkat menjadi 76,78 dan pada siklus III semakin meningkat menjadi 86,60.
Dalam proses belajar mengajar juga dilakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa melalui lembar aktivitas siswa.Aktivitas siswa sebelum diadakan tidakan atau kegiata pra siklus yang diambil melalui lembar aktivitas siswa diperoleh hasil sebesar 44,85%. Pada siklus I prosentase aktivitas belajar siswa 67,85%,pada siklus II aktifitas belajar siswa 75% dan pada siklus IIIprosentase aktivitas belajar siswa mencapai 89,28%.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dalam tiga siklus ini maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa Model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan aktivitas belajar Biologi siswa kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 SukoharjoTahun Pelajaran 2018/2019, hal ini dapat dilihat dari rata-rata aktivitas belajar pada siklus I yaitu 67,85%, siklus II yaitu 75% dan siklus III meningkat menjadi 89,28%. Model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar Biologi siswa kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2018/2019, hal ini dapat dilihat dari ketuntasan klasikal hasil belajar siswa yang terus menerus meningkat yaitu pada siklus I sebesar 63,89 %, siklus II sebesar 77,78 % dansiklus III mencapai 91,67 %. Dengan demikian ketuntasan belajar sesuai target yang diharapkan yaitu 85%, sehingga dinyatakan berhasil pada siklus III
Saran
Hendaknya guru menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing sebagai alternatif dalam KBM, karena Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing efektif dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2018/2019.
Untuk sekolah sebaiknya menyediakan sarana dan prasrana yang dapat mendukung proses belajar mengajar agar siswa mampu menyerap materi belajar sehingga aktivitas dan hasil belajar biologi siswa pun juga meningkat.
Siswa diharapkan aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran, serta mampu bekerja sama dengan siswa lain agar bisa saling mengisi antara siswa yang aktif dan siswa yang kurang aktif.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, S. 2012. Tes Prestasi, Fungsi, dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar. Edisi II. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Amri, S., & Ahmadi, I.K. 2010. Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif dalam Kelas. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.
Dahar, R. W. 2011. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Hamzah B. Uno. (1998). Model Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara
Hamalik. 2001. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Aglesindo
Joyce, B, & Weil, M. 2000. Model of Teaching(edisi kedelapan).Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mulyasa, E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Rosda Karya.
Nur, M. dan Wikandari, P.R. (2000). Pengajaran Berpusat kepada Peserta didik dan Pendekatan Konstruktivis dalam Pengajaran. Surabaya: University Press.
Poerwadarminta, W. J. S. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Roestiyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. 2001. Jakarta: Rineka Cipta.
Sa’ud, U. S. 2008. Inovasi Pendidikan.Bandung: Alfabeta.
Shofyan, M. 2010. Metode Inkuiri Terbimbing. Bandung: UPI.
Sudjana. (1996). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Suwarto. 2008. Jenis-jenis dan Karakteristik Tes. Sukoharjo: Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo.
Suyanti, R. D . 2010. Strategi Pembelajaran Kimia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Trianto. 2011. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
Trianto. 2008. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Uno, Hamzah B. 2006. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara