PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL

PICTURE AND PICTURE POKOK BAHASAN KEHIDUPAN MANUSIA ZAMAN PRAAKSARA INDONESIA DI KELAS VII A

SM. GANJIL SMP NEGERI 4 BALIGE T.P. 2018/2019

 

Domen Sitanggang

SMP Negeri 4 Balige

 

ABSTRAK

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan ruangan kelas sebagai wadah beserta dengan siswa yang ada didalamnya dimana proses pembelajaran sebagai sasaran utama. Penelitian dalam hal ini adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sumber data dilakukan melalui penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian tindakan Kelas ini adalah siswa Kelas VII A SMP Negeri 4 Balige T.P.2018/2019 dengan sampel berjumlah 25 orang terdiri dari 17 perempuan dan 8 laki-laki. pada siklus I, dengan jumlah siswa yang tuntas 12 orang (48,00%) dan yang belum tuntas 13 orang (52%). Pada siklus II siswa yang tuntas 23 orang (92%) sedangkan yang belum tuntas 2 orang (8%) dengan nilai rata-rata 81,20. Jadi selisih peningkatan nilai rata-rata siswa pada siklus I dan siklus II sebesar 24,40%. Berdasarkan hasil di atas terbukti bahwa Picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa pokok materi Kehidupan Manusia Zaman Praaksara Indonesia di kelas VII A SMP Negeri 4 Balige T.P 2018/2019.

Kata Kunci: Hasil Belajar , Model Picture And Picture

 

PENDAHULUAN

Penggunaan pendekatan pembelajaran kooperatif memberikan banyak manfaat dalam proses belajar mengajar terutama dalam meningkatkan prestasi akademis siswa. Pendekatan pembelajaran kooperatif merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada keaktifan siswa yang berbentuk kelompok sehingga saling ketergantungan positif serta menuntut tiap anggota kelompok saling membantu demi keberhasilan kelompok dan menuntut adanya akuntabilitas individual.

 Pada proses pembelajaran di kelas, guru kurang melibatkan interaksi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru dengan kata lain hanya mengajar pencapaian target kurikulum, sehingga metode belajarnya dirasakan monoton dan kurang variatif yang dapat menyebabkan timbulnya kebosanan siswa sehingga berakibat rendahnya motivasi belajar dan prestasi siswa.

Penerapan Model picture and picture merupakan metode pembelajaran yang menarik perhatian siswa dimana guru secara langsung menjadikan berbagai gambar sebagai sebagai contoh untuk diamati secara langsung oleh siswa. Dalam melakukan proses belajar siswa perlu mengikuti aturan tertentu untuk mencapai tujuan yang menantang. Penerapan model picture and picture dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar. Melalui metode ini siswa dapat menunjukkan kemampuan dalam memahami dan menganalisa berbagai gambar secara spesifik. Pembelajaran melalui penerapan model picture and picture merupakan cara mengajar yang dilaksanakan dalam bentuk praktek dimana cara menyampaikan pelajaran siswa langsung dengan keterlibatan siswa sebagai focus pembelajaran.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan ruangan kelas sebagai wadah beserta dengan siswa yang ada didalamnya dimana proses pembelajaran sebagai sasaran utama. Penelitian dalam hal ini adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sumber data dilakukan melalui penelitian tindakan kelas.

Subjek penelitian tindakan Kelas ini adalah siswa Kelas VII A SMP Negeri 4 Balige T.P.2018/2019 dengan sampel berjumlah 25 orang terdiri dari 17 perempuan dan 8 laki-laki penelitian kelas ini diambil berdasarkan hasil observasi terhadap kelas yang akan diteliti dengan dasar penarikan sampel dengan petimbangan refresentatif sampling (dapat mewakili).

Sesuai dengan jenis penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas maka penelitian ini memiliki beberapa tahapan pelaksanaan tindakan berupa siklus-siklus yaitu perencanaan tindakan observasi dan refleksi. Prosedur dalam penelitian ini direncanakan dua siklus. Adapun tahapannya adalah:

Siklus I

a.   Tahap Perencanaan, Kegiatan yang dilakukan adalah:

1)      Merencanakan tindakan yaitu penyusunan skenario pembelajaran.

2)      Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran

3)     Mempersiapkan materi ajar dengan menggunakan model picture and picture

4)     Merancang pembagian kelompok dibagi menjadi 5 kelompok dari 25 siswa

5)     Menyusun alat evaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam setiap siklus dengan diterapkannya Model picture and picture.

6)     Tahap Pelaksanaan Tindakan

7)     Setelah perencanaan disusun, kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan rencana pembelajaran yang telah dilaksanakan. Adapun langkah-langkah pembelajarannya yaitu:

§  Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok

§  Guru memberikan LKS kepada masing-masing siswa

§  Guru meminta siswa melakukan pengamatan menganalisis mengkaji untuk menjawab soal yang ada di lembar kerja siswa (LKS).

§  Guru menjelaskan secara singkat tentang materi pembelajaran

§  Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan hambatan kesulitan yang dialami selama proses pembelajaran

§  Guru memberikan kesimpulan bersama dengan siswa

Tahap Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan untuk melihat perkembangan pelaksanaan membuat kesimpulan serta melihat kesesuaian yang dicapai dengan yang diinginkan dalam pembelajaran yang pada akhirnya ditemukan kelemahan maupun kekurangan dalam pembelajaran siswa, untuk kemudian diperbaiki pada siklus II.

Setelah siklus I dilakukan belum mendapat hasil yang maksimal, maka dalam hal ini dilakukan Siklus II dengan tahapan yang sama sebagai berikut:

Siklus II

a.      Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan siklus II merupakan tahap refleksi dari siklus I. Pada tahap ini guru dapat mengetahui seberapa banyak siswa yang kurang berhasil dalam belajar dan mempokuskan kesulitan yang dialami siswa pada siklus I.

Dari hasil evaluasi dan analisis yang dilakukan pada tindakan pertama dengan menemukan alternative permasalahan yang muncul pada siklus I yang selanjutnya diperbaiki pada siklus II dengan kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan yaitu:

1.      Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran baru sesuai dengan permasalahan yang muncul pada siklus I dengan terhadap materi pelajaran, setelah dilakukan diagnose tentang kemampuan siswa.

2.      Sebelum masuk materi baru terlebih dahulu membahas soal mengenai tes pada siklus I sehingga siswa dapat menyelesaikan soal

3.      Guru memberi pengarahan kepada siswa untuk lebih teliti dan semangat lagi untuk mengatasi kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal.

Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap tindakan ini berusaha mungkin memberikan pengarahan dan bimbingannya kepada siswa. Tahap ini mempokuskan kepada pengembangan daya nalar siswa untuk menemukan sendiri hal penting dari pmateri pembelajaran. Hasil yang diharapkan yaitu agar seluruh materi yang diajarkan kepada siswa dapat memahami dan benar-benar dapat meningkatkan hasil belajarnya.

Berikut Pelaksanaan siklus II:

1.      Membahas materi yang dianggap sulit oleh siswa sehingga siswa kurang memahami konsep materi tersebut semakin mengerti.

2.      Menjelaskan tahap-tahap penggunaan penerapan Model picture and picture pada materi pelajaran sehingga siswa yang kurang memahami materi diatas dengan memberikan kesempatan bertanya kepada tentang hal yang masih belum diketahui siswa

3.      Memberikan contoh penerapan Model picture and picture sesuai dengan tahap-tahap prosedur penggunaannya

4.      Peneliti mengarahkan siswa yang tidak termotivasi untuk mempraktekkan hasil pembelajarannya serta memberikan kesempatan untuk bertanya

5.      Memotivasi siswa agar selalu aktif dalam memperhatikan materi pembelajaran

6.      Memberikan pengarahan kepada siswa yang masih kurang memahami pembelajaran

7.      Memantau aktivitas siswa selama melakukan diskusi

b.   Tahap Refleksi

Hasil dari tes yang diberikan, digunakan sebagai dasar pengembangan kesimpulan. Apakah kegiatan yang dilakukan telah berhasil. Jika pada siklus II ini masih banyak siswa yang mengalami kesulitan belajar dan kesalahan menyelesaikan soal, maka akan direncanakan siklus selanjutnya. Namun jika memenuhi indikator keberhasilan belajar, maka tidak perlu dilanjutkan kesiklus berikutnya.

HASIL PENELITIAN

Dari tes awal yang dilakukan diperoleh tingkat ketuntasan yang dapat dilihat dibawah ini pada Tabel 1:

Tabel 1. Hasil perolehan nilai pada saat Tes Awal

Uraian

Nilai

Keterangan

Belum Tuntas

Tuntas

Jumlah

1205

19

6

Rata-rata

48,20

 

 

% Tuntas

 

 

24%

% Belum Tuntas

 

76%

 

 

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa 48,20 dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 6 orang (24%) dan belum tuntas sebanyak 19 orang (76%).

Peneliti menjelaskan materi pelajaran dengan menggunakan alat dan bahan serta metode pembelajaran yang telah dipersiapkan sebelumnya.

Tabel 3. Hasil perolehan nilai pada saat Tes Siklus I

 

Uraian

 

Nilai

Keterangan

Belum Tuntas

Tuntas

Jumlah

1450

13

12

Rata-rata

58,00

 

 

% Tuntas

 

 

48%

% Belum Tuntas

 

52%

 

 

Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa meningkat 9,40% dari nilai awal menjadi 56,80% pada siklus I, dengan jumlah siswa yang tuntas 12 orang (48,00%) dan yang belum tuntas 13 orang (52%)

Untuk memaksimalkan hasil belajar siswa, peneliti mengajak satu kelompok untuk mengurutkan berbagai gambar yang sudah ditayangkan dengan menerapkan Picture and picture tim ahli dari setiap kelompok menjadi perwakilan untuk kelompok lainnya

Tabel 7. Hasil perolehan nilai pada saat Tes Siklus II

Uraian

Nilai

Keterangan

Belum Tuntas

Tuntas

Jumlah

2045

2

23

Rata-rata

81,80

 

 

% Tuntas

 

 

92%

% Belum Tuntas

 

8%

 

Dari tabel 7 di atas diketahui bahwa siswa yang tuntas 23 orang (92%) sedangkan yang belum tuntas 2 orang (8%) dengan nilai rata-rata 81,20. Jadi selisih peningkatan nilai rata-rata siswa pada siklus I dan siklus II sebesar 24,40%.

Setelah dilakukan penerapan Picture and picture pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa meningkat 9,40% dari nilai awal menjadi 56,80% pada siklus I, dengan jumlah siswa yang tuntas 12 orang (48,00%) dan yang belum tuntas 13 orang (52%). Pada siklus II siswa yang tuntas 23 orang (92%) sedangkan yang belum tuntas 2 orang (8%) dengan nilai rata-rata 81,20. Jadi selisih peningkatan nilai rata-rata siswa pada siklus I dan siklus II sebesar 24,40%. Hal ini berarti pembelajaran dengan menerapkan Picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Kehidupan praaksara di Indonesia.

Berdasarkan hasil refleksi siklus I dan siklus II yang telah dilakukan oleh peneliti, maka terjadi perubahan peningkatan hasil belajar yang terlihat dar penelitian, seperti yang digambarkan dalam tabel berikut ini:

Tabel 11. Hasil Observasi Pengajaran

Uraian

Diskriptor Siklus I

Diskriptor Siklus II

1

2

3

4

1

2

3

4

Jumlah

 

3

8

1

 

 

6

7

Total

34=70,83%

43=89,58%

 

Berdasarkan diagram di atas diperoleh hasil perbandingan observasi guru dalam mengajar pada siklus I mendapatkan 70,83% dengan kategori penilaian cukup dan siklus II mendapatkan 89,58% dengan kategori penilaian baik. Maka dapat kita lihat selisih penilaian hasil observasi guru dalam mengajar pada siklus I dan siklus II sebesar 19,75%.

Hal ini dapat terlihat dari persentase siklus I, aktivitas siswa 79,16% dengan kategori penilaian baik, meningkat 12,50% pada siklus II menjadi 91,66% dengan kategori penilaian baik sekali

Tabel 13. Hasil perolehan nilai pada saat Tes Awal, Siklus I dan Siklus II

Uraian

Nilai

Tes Awal

Siklus I

Siklus II

Jumlah

1205

1450

2045

Rata-rata

48,20

58,00

81.80

Jumlah siswa yang Tuntas

6

12

23

Jumlah siswa yang belum tuntas

19

13

2

% siswa yang Tuntas

24.0%

48.0%

92.0%

% siswa yang belum tuntas

76.0%

52.0%

8.0%

 

Setelah dilakukan penerapan Picture and picture pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa meningkat 9,40% dari nilai awal menjadi 56,80% pada siklus I, dengan jumlah siswa yang tuntas 12 orang (48,00%) dan yang belum tuntas 13 orang (52%). Pada siklus II siswa yang tuntas 23 orang (92%) sedangkan yang belum tuntas 2 orang (8%) dengan nilai rata-rata 81,20. Jadi selisih peningkatan nilai rata-rata siswa pada siklus I dan siklus II sebesar 24,40%.

 

 

SIMPULAN

1.     Sebelum dilakukan tindakan, nilai rata-rata hasil belajar siswa 48,20 dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 6 orang (24%) dan belum tuntas sebanyak 19 orang (76%).

2.     Setelah dilakukan penerapan Picture and picture pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa meningkat 9,40% dari nilai awal menjadi 56,80% pada siklus I, dengan jumlah siswa yang tuntas 12 orang (48,00%) dan yang belum tuntas 13 orang (52%).

3.     Pada siklus II siswa yang tuntas 23 orang (92%) sedangkan yang belum tuntas 2 orang (8%) dengan nilai rata-rata 81,20. Jadi selisih peningkatan nilai rata-rata siswa pada siklus I dan siklus II sebesar 24,40%

4.     Melalui penerapan Picture and picture pada Pokok Bahasan nilai-nilai dari pengalaman musikal yang terkandung pada musik tradisional nusantara terdapat peningkatkan hasil belajar pada siswa kelas VII A SMP Negeri 4 Balige T.P 2018/2019.

Saran

1.     Hendaknya guru dapat menggunakan media dan metode pembelajaran yang bervariasi sehingga Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan dapat terwujud.

2.     Kepala sekolah hendaknya menghimbau dan memberikan kesempatan kepada guru untuk terus mengikuti perkembangan media dan metode pembelajaran sehingga proses belajar mengajar yang baik dapat dilaksanakan

3.     Siswa diharapkan dapat membangun pola interaksi dan kerjasama, baik dengan sesama siswa, dengan guru, dan lingkungan demi terlaksananya proses belajar mengajar yang baik

DAFTAR PUSTAKA

Slameto. 1995. Belajar Dan Fakror-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana, 12992. Model Statistika. Bandung: Tarsito

Sugiono, 2002. Model Penelitian Bisnis. Bandung: Alphabeta

Sumaadmadja , Nursid. 1980. Metodologi Pengajaran Ilmu Pengetahuan (IPS): Alumni Bandung

Wina Senjaya. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Zainal Aqib Elham Rohmanto,2006, Membangun Profesionalisme Guru dan Pengawas Sekolah, Bandung, Yrama Widya, Bandung.

Hamalik, Oemar. 2005. Proses Belajar Mengajar sejara. Jakarta: Bumi Aksara.