PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG SUMBER DAYA ALAM

MELALUI PEMBELAJARAN ARIAS BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 JATI

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

 

Suparmo

SDN 1 Jati Kecamatan Jati Kabupaten Blora

 

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi sumber daya alam pada siswa kelas IV di SDN 1 Jati Kabupaten Blora 2016/2017 dengan menerapkan pembelajaran ARIAS. Penelitian dilakukan di SDN 1 Jati pada semester 1 tahun pelajaran 2016/2017. Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 1 Jati dengan jumlah siswa 14 anak. Penelitian dilakukan dengan metode penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian dilakukan dalam 2 siklus tindakan. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan hasil belajar IPA setelah dilakukan tindakan pada siklus I dan siklus II. Pada kondisi awal, ketuntasan belajar siswa hanya 42,86%. Pada siklus I, ketuntasan belajar meningkat menjadi 64,29%. Pemberian tindakan pada siklus II kembali mampu meningkatkan ketuntasan belajar menjadi 85,71%.

Kata Kunci: hasil belajar, pembelajaran IPA, pembelajaran ARIAS

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Perkembangan yang semakin pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi saat ini berakibat pada perubahan dan berkembangnya tuntutan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan, yang diantaranya adalah dalam bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu dari wahana dan investasi yang sangat berharga untuk hidup di masa mendatang dalam usahanya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). SDM dalam peningkatannya akan selalu ditopang oleh peningkatan mutu pendidikan, karena fokus dari pendidikan sendiri adalah manusia sebagai produk utama dari pelaksanaan pendidikan. Maka setiap satuan pendidikan mempunyai kewajiban dan tanggung jawabnya untuk menyelenggarakan proses pendidikan yang bermutu dan berkualitas guna tercapainya tujuan pendidikan.

Berdasarkan hasil pengamatan awal diperoleh data bahwa guru dalam kegiatan pembelajaran tidak hanya menggunakan metode ceramah akan tetapi sudah menggunakan metode lain seperti metode penugasan dan kerja kelompok. Meskipun guru sudah menerapkan metode penugasan dan kerja kelompok, akan tetapi kegiatan pembelajaran masih sering didominasi oleh metode ceramah dalam pelaksanaannya. Metode ceramah mempunyai sifat searah dan sangat mudah dilakukan tanpa suatu teknik apapun dalam pengaplikasiaannya, meskipun guru dapat memantau jalannya pembelajaran atau kondisi siswa dengan baik namun guru akan mengalami kesulitan untuk mengetahui kemampuan dari masing-masing individu dalam kelas tersebut. Berikut ini adalah permasalahan yang ditemukan pada saat guru menyampaikan materi pembelajaran, diantaranya: (1) guru tidak menggunakan bantuan media dalam menjelaskan materi sehingga pemahaman peserta didik terhadap materi kurang mengerti dan pembelajaran menjadi kurang bermakna, (2) guru kurang mengadakan evaluasi pembelajaran untuk mengetahui pemahaman yang diterima peserta didik setelah menerima dan mengikuti kegiatan pembelajaran.

Hal tersebut menyebabkan kegiatan pembelajaran khususnya pada mata pelajaran IPA hanya cenderung melakukan hafalan berdasarkan fakta-fakta dari buku saja, sehingga peserta didik kurang maksimal dan berkembang dalam pembelajaran yang seharusnya menekankan pada kemampuan peserta didik dalam bertanya dan mencari jawaban berdasarkan bukti serta bagaimana mengembangkan cara berpikir alamiah guna meningkatkan hasil belajar peserta didik. Berdasarkan permasalahan yang ditemukan di atas akan berdampak pada peserta didik, antara lain: (1) peserta didik menjadi pasif dalam kegiatan pembelajaran, karena guru tidak melakukan inovasi dalam menyampaikan materi yang hanya terpaku dalam buku, (2) pembelajaran berpusat pada guru, sehingga interaksi guru dan siswa hanya terjadi pada satu arah, sehingga suasana pembelajaran akan terasa membosankan, (3) hasil belajar siswa kurang memuaskan, dari 14 siswa kelas IV yang tuntas belajar pada saat dilakukan ulangan harian adalah 6 siswa dengan rata-rata nilai ulangan 62,14.

Berangkat dari permasalahan diatas, perlu dilakukan perubahan dalam kegiatan pembelajaran agar pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi peserta didik. Dalam hal ini sangat diperlukan modifikasi dalam kegiatan pembelajaran, karena suatu proses pembelajaran tidak hanya akan bermakna, namun juga harus berlangsung dengan menarik. Pembelajaran yang baik tidak hanya akan menarik di awal saja, melainkan juga selalu dipelihara selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan berakhir setiap harinya. Hal ini diperlukan untuk mewujudkan proses pembelajaran yang tidak hanya berlangsung secara efektif, kondusif, efisien, melainkan guru juga harus menjadikan proses pembelajaran tersebut menjadi bermakna dan menarik dalam setiap prosesnya. Sehingga sangat diperlukan adanya penggunaan suatu model pembelajaran yang tepat dan cocok untuk membantu peserta didik dalam belajar IPA.

Sebagai upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA kelas IV SDN 1 Jati, maka guru merasa perlu menemukan solusi yang tepat guna menyelesaikan persoalan-persoalan yang telah di uraikan di atas. Peneliti memilih menerapkan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assesment, dan Satisfaction) dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Model pembelajaran ARIAS adalah usaha yang dilakukan untuk menanamkan rasa yakin atau percaya diri peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Model pembelajaran ini mempunyai beberapa komponen, yaitu adanya relevansi antara materi dengan kehidupan atau pengalaman peserta didik, adanya upaya untuk menarik dan memelihara minat peserta didik, adanya evaluasi sebagai tolok ukur atas materi yang diterima oleh peserta didik, dan adanya penguatan atas usaha yang telah dilakukan peserta didik selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

Rumusan Masalah

            Dari latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pembelajaran ARIAS dapat meningkatkan hasil belajar IPA tentang Sumber Daya Alam pada siswa kelas IV SDN 1 Jati Tahun Pelajaran 2016/2017?”

 

 

Tujuan Penelitian

            Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah meningkatkan hasil belajarI IPA tentang sumber daya alam melalui pembelajaran ARIAS bagi siswa kelas IV SDN 1 Jati tahun pelajaran 2016/2017.

Manfaat Penelitian

            Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain:

a.   Bagi siswa: meningkatnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi sumber daya alam

b.   Bagi guru: meningkatnya keterampilan guru dalam menyelesaikan masalah pembelajaran.

c.   Bagi sekolah: meningkatnya kualitas pembelajaran di sekolah

KAJIAN TEORI

Hasil Belajar

Menurut Supratiknya (2012: 5). Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan baru yang diperoleh siswa sesudah mereka mengikuti proses belajar-mengajar tentang mata pelajaran tertentu. Kemampuan baru yang dimiliki individu adalah hasil dari aktifitas belajar-mengajar untuk tercapainya sebuah tujuan dalam jangka waktu tertentu.

Dalam bukunya Rusman (2012: 123) menyatakan hasil belajar adalah sejumlah pengalaman yang diperoleh siswa yang mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotor.Lain lagi dengan pendapat Wasliman (2007 dalam Susanto 2013: 12) hasil belajar peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal maupun eksternal.

Sedangkan menurut Susanto (2013: 5) hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Perubahan aspek-aspek tersebut terjadi secara terencana dan cenderung berubah ke arah yang lebih baik

Pembelajaran IPA

Pembelajaran merupakan suatu proses dalam rangkaian atau upaya yang dilakukan guru dalam rangka membuat dan memotivasi siswa untuk belajar. Pembelajaran akan secara otomatis terlaksana pada instansi pendidikan seperti pada jenjang Sekolah Dasar (SD). Guru sebagai peran utama dalam berlangsungnya suatu pembelajaran. Hal ini terkait dengan lancar dan tidaknya, sukses dan tidaknya suatu pembelajaran dipegang oleh kendali guru sehingga akan menentukan bagaimana pembelajaran tersebut mampu mencapai tujuan dan keberhasilan subyek atau siswanya.

Sesuai dengan karakteristik IPA, IPA di SD menjadikan sebuah wahana siswa guna memahami diri dan memperlajari alam sekitar, serta peluang pengembangan lebih lanjut dalam penerapannya dalam kehidupan (Julianto, 2011:15). IPA mempunyai hubungan dengan rasa ingin tahu yang tinggi terhadap dunia kealaman. Sehingga dalam prosesnya, IPA bukan hanya kemampuan untuk mengumpulkan pengetahuan yang berupa fakta, konsep atau prinsip saja, namun juga diperoleh adanya proses penemuan. Sehingga IPA sebagai muatan materi di SD membantu siswa membangun pengetahuannya baik gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam berdasarkan pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah.

IPA membahas tentang peristiwa-peristiwa alam yang tersusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan manusia. Hal ini sebagaimana yang dikemukakaan oleh Winaputra (dalam Samatowa, 2016:3) bahwa IPA merupakan kumpulan pengetahuan tentang gejala-gejala alam baik benda maupun makhluk hidup yang tersusun secara teratur dan sistematis. Dalam perkembangannya, IPA selanjutnya tidak hanya ditandai oleh adanya kumpulan fakta saja, tetapi juga ditandai oleh munculnya metode ilmiah yang terwujud melalui suatu rangkaian kerja ilmiah, nilai, dan sikap ilmiah (Depdiknas, 2006). Sehingga pembelajaran IPA perlu dilakukan secara bijaksana dengan adanya penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja Ilmiah.

Pembelajaran ARIAS

Model pembelajaran ARIAS dikembangkan sebagai salah satu alternatif yang dapat digunakan oleh guru sebagai dasar melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik (Ahmadi dkk, 2011:67). Model pembelajaran ARIAS terdiri dari lima komponen yaitu Assurance (Percaya diri), Relevance (Relevansi), Interest (Minat atau perhatian), Assesment (Penilaian atau evaluasi), dan Satisfaction (Penguatan). Model pembelajaran ARIAS digunakan pada saat guru sedang merancang pembelajaran dalam bentuk satuan pelajaran. Sehingga dalam satuan pembelajaran tersebut sudah mengandung komponen-komponen model pembelajaran ARIAS.

Komponen pertama dari model pembelajaran ARIAS yaitu Assurance (Percaya diri). Komponen ini merupakan merupakan komponen yang menanamkan sikap rasa percaya diri pada siswa untuk memiliki keyakinan terhadap kemampuan yang dimilikinya. Sehingga siswa dapat terdorong dan termotivasi agar dapat meningkatkan hasil belajarnya di kelas. Menurut Prayitno (dalam Rahman dan Amri, 2014:56) menyatakan bahwa siswa yang memiliki sikap percaya diri memiliki penilaian positif tentang dirinya cenderung menampilkan prestasi yang baik secara terus-menerus.

 Komponen kedua yaitu Relevance (relevansi). Komponen ini berkaitan dengan pengalaman siswa atau sesuai dengan kehidupan nyata yang dialami siswa. Dalam penerapannya guru dalam menyampaikan materi harus merelevansikan terhadap kehidupan nyata siswa sehingga pembelajaran yang diterima oleh siswa lebih bermakna.

Komponen ketiga yaitu Interest ( Minat atau perhatian). Komponen ini berkaitan dengan minat dan perhatian siswa dalam proses pembelajaran. Dalam komponen ini guru dituntut untuk menjaga minat dan perhatian siswa saat proses pembelajaran. Menurut Reigeluth (dalam Rahman dan Amri, 2014:56) menyatakan bahwa dalam kegiatan pembelajaran minat atau perhatian tidak hanya harus dibangkitkan melainkan juga harus dipelihara selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Dalam penerapannya guru dapat menggunakan media yang menarik serta cara penyampaian materi dengan cara yang menyenangkan.

Komponen keempat yaitu Assesment (Penilaian atau Evaluasi). Komponen ini berkaitan dengan hasil belajar siswa. Evaluasi diberikan terhadap siswa untuk mengetahui sejauh mana kemampuan yang dimiliki siswa. Dalam penerapannya guru dapat memberikan umpan balik terhadap kinerja siswa, mengulas materi yang telah dipelajari, melakukan tanya jawab dengan siswa serta pemberian tes dalam bentuk soal.

Komponen kelima yaitu Satisfaction (Penguatan). Komponen ini berkaitan dengan rasa bangga atau kepuasan atas hasil yang telah dicapai. Menurut Hilgard (dalam Iif, dkk, 2014:77) menyatakan bahwa reinforcement atau penguatan yang dapat memberikan rasa bangga dan puas pada siswa adalah penting dan perlu dalam kegiatan pembelajaran. Dalam penerapannya guru dapat memberikan reward, pujian atau penghargaan terhadap siswa yang aktif selama proses pembelajaran berlangsung.

Kelebihan dari model pembelajaran ARIAS adalah menciptakan pemahaman yang afektif, kognitif dan psikomotor dalam belajar sesuatu yang berhubungan dengan sikap percaya diri, memiliki relevansi dan adanya minat yang terpelihara dari awal hingga akhir kegiatan pembelajaran. Sehinga kegiatan pembelajaran menjadi lebih bermakna dengan menerapkan model pembelajaran ARIAS yang sesuai dengan teori belajar Bruner tentang belajar penemuan dan teori belajar Ausubel tentang belajar yang bemakna. Siswa menjadi lebih percaya diri dalam mempelajari materi dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, serta tanpa rasa canggung dan takut akan ide atau pendapat yang akan disampaikan ketika proses pembelajaran berlangsung. Model pembelajaran ARIAS lebih memudahkan peserta didik berperan aktif dalam pembelajaran sehingga akan berpengaruh terhadap materi yang dipelajari sehingga hasil belajar meningkat. Hasil belajar yang terdiri dari aspek afektif, aspek kognitif, dan aspek psikomotor dapat tercapai melalui pembelajaran yang membuat peserta didik aktif dan kreatif serta memberikan pengalaman langsung melalui model pembelajaran ARIAS.

Penerapan model pembelajaran ARIAS dalam pembelajaran IPA menjadikan sebuah proses pembelajaran lebih bermakna dengan menghubungkan antara materi pembelajaran dan kehidupan siswa. Karena pada dasarnya, pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi siswa guna memahami alam sekitar yang menjadikan siswa dapat menemukan sendiri konsep materi yang sedang dipelajari dengan bantuan model pembelajaran ARIAS. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran IPA dibimbing dengan model pembelajaran ARIAS, dimana siswa akan mengalami sebuah proses untuk membangun dan mengembangkan pengetahuannya melalui keterlibatan siswa dengan mengaitkan bahasan materi dalam kehidupan nyata serta pengalamannya.

Hal ini sejalan dengan pendapat Ruthven dkk (2015:486) menyatakan bahwa menciptakan suasana belajar bermakna dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu minat, pengetahuan dan kepercayaan diri yang mempunyai relevansi terhadap kehidupan nyata. Oleh karena itu, secara tidak langsung model pembelajaran ARIAS memiliki pengaruh terhadap kemampuan penguasaan materi IPA yang nantinya juga akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Kerangka Berpikir

Pada awal pembelajaran siswa kesulitan memahami materi sumber daya alam, terbukti dengan hasil evaluasi belajar rendah, nilai ketuntasan belajar masih banyak yang belum mencapai KKM yang ditentukan. Penerapan model pembelajaran ARIAS dalam pembelajaran IPA menjadikan sebuah proses pembelajaran lebih bermakna dengan menghubungkan antara materi pembelajaran dan kehidupan siswa. Karena pada dasarnya, pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi siswa guna memahami alam sekitar yang menjadikan siswa dapat menemukan sendiri konsep materi yang sedang dipelajari dengan bantuan model pembelajaran ARIAS. Setelah dilakukan pembelajaran ARIAS pada mata pelajaran IPA materi sumber daya alam, hasil belajar yang diraih siswa meningkat.

Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah melalui pembelajaran ARIAS dapat meningkatkan hasil belajar IPA tentang Sumber Daya Alam pada siswa kelas IV SDN 1 Jati Tahun Pelajaran 2016/2017.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Jati Kecamatan Jati Kabupaten Blora. Waktu Penelitian adalah pada saat pembelajaran dikelas yang dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2016/2017. Subyek Penelitian adalah siswa kelas IV SDN 1 Jati Kecamatan Jati dengan jumlah siswa laki-laki 8 anak dan siswa perempuan 6 anak.

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu 1) Teknik Observasi yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran untuk memdapatkan data tentang aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan; 2) Teknik Tes yang dalam penelitian ini berupa tes tulis. Hasil tes ini sebagai hasil belajar siswa setelah melaksanakan pembelajaran.

Prosedur penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini beracuan pada penelitian tindakan kelas. Pelaksanaan dalam penelitian ini meliputi dua siklus. Setiap siklus terdiri atas atas empat tahapan antara lain terdiri mempersiapkan segala instrumen yang akan digunakan dalam penelitian antara lain (a) Perencanaan (b) Pelaksanaan Tindakan Kelas (c) Obsevasi (d) Refeksi.

Data yang terkumpul akan dianalisis dengan metode deskriptif komparatif. Indikator ketercapaian penelitian ini adalah apabila pada kondisi akhir minimal 80% siswa dapat mencapai nilai KKM yang ditentukan yaitu 70.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Hasil Pra Siklus

Hasil belajar IPA tentang sumber daya alam pada tahap pra siklus adalah data hasil belajar kondisi awal. Data ini diambil dari daftar nilai. Secara rinci data hasil belajar pra siklus adalah jumlah siswa dengan nilai 40 adalah 1 anak, dengan nilai 50 adalah 3 anak, dengan nilai 60 adalah 4 anak, dengan nilai 70 adalah 4 anak, dan nilai 80 adalah 2 anak. Berikut ini adalah rekapitulasi hasil belajar siswa pada pembelajaran pra siklus.

 

 

 

 

 

 

Tabel Rekapitulasi Hasil Belajar Pra Siklus

No

Uraian

Ket

1

Jumlah Siswa

14

2

Nilai Rata-Rata

62,14

3

Tuntas

6 (42,86%)

4

Tidak Tuntas

8 (57,14%)

5

Nilai Tertinggi

80

6

Nilai Terendah

40

 

Deskripsi Hasil Siklus I

Siklus I dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 dengan pelaksanaan pembelajaran dalam 3 kali pertemuan. Pada pembelajaran siklus I ini, peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yaitu dengan menerapkan pembelajaran ARIAS. Pada akhir pembelajaran dilakukan ulangan harian untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa dengan memberikan butir-butir soal kepada siswa. Hasil ulangan harian menunjukkan jumlah siswa dengan nilai 50 adalah 1 anak, dengan nilai 60 adalah 4 anak, dengan nilai 70 adalah 5 anak, dengan nilai 80 adalah 3 anak, dan nilai 90 adalah 1 anak. Berikut ini adalah rekapitulasi hasil belajar siswa pada pembelajaran siklus I.

Tabel Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus I

No

Uraian

Ket

1

Jumlah Siswa

14

2

Nilai Rata-Rata

69,29

3

Tuntas

9 (64,29%)

4

Tidak Tuntas

5 (35,71%)

5

Nilai Tertinggi

90

6

Nilai Terendah

50

 

Deskripsi Hasil Siklus 2

Setelah pelaksanaan siklus I, peneliti melakukan refleksi dan merencanakan pelaksanaan siklus II. Siklus II dilaksanakan pada bulan September 2016 dengan pelaksanaan pembelajaran dalam 3 kali pertemuan.. Peneliti masih menerapkan pembelajaran ARIAS pada siklus II. Pada akhir pembelajaran juga dilakukan ulangan harian untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa. Hasil ulangan harian menunjukkan jumlah siswa dengan nilai 50 adalah 1 anak, dengan nilai 60 adalah 1 anak, dengan nilai 70 adalah 6 anak, dengan nilai 80 adalah 4 anak, dengan nilai 90 adalah 1 anak, dan nilai 100 adalah 1 anak. Berikut ini adalah rekapitulasi hasil belajar siswa pada pembelajaran siklus II.

Tabel Rekapitulasi Hasil Penelitian Siklus II

No

Uraian

Ket

1

Jumlah Siswa

14

2

Nilai Rata-Rata

74,29

3

Tuntas

12 (85,71%)

4

Tidak Tuntas

2 (14,29%)

5

Nilai Tertinggi

100

6

Nilai Terendah

50

 

Pembahasan

Setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran ARIAS pada materi sumber daya alam sebanyak dua siklus pembelajaran, terjadi peningkatan tingkat ketuntasan belajar siswa. Berikut ini adalah tabel perbandingan tingkat ketuntasan pada setiap siklus yang dilakukan pada penelitian ini.

Tabel Tingkat Ketuntasan Belajar

Ketuntasan

Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

Tuntas

6 (42,86%)

9 (64,29%)

12 (85,71%)

Belum Tuntas

8 (57,14%)

5 (35,71%)

2 (14,29%)

 

Rata-rata nilai ulangan siswa juga mengalami peningkatan pada setiap siklus. Pada pembelajaran pra siklus, rata-rata nilai ulangan harian siswa adalah 62,14. Pada siklus I meningkat menjadi 69,29 dan pada siklus II menjadi 74,29.

PENUTUP

Simpulan

Setelah data hasil penelitian dianalisis, kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan pembelajaran ARIAS dapat meningkatkan hasil belajar IPA tentang Sumber Daya Alam pada siswa kelas IV SDN 1 Jati Tahun Pelajaran 2016/2017 dari kondisi awal ketuntasan belajar 42,86% menjadi 85,71% pada kondisi akhir.

Saran

Berdasarkan dengan hasil penelitian, peneliti dapat memberikan beberapa saran, yaitu: dalam penerapan pelaksanaan pembelajaran, guru hendaknya dalam menerapkan model pembelajaran ARIAS diharapkan untuk memastikan komponen-komponen dalam pembelajaran ARIAS. Kesesuaian aktivitas masing-masing komponen dengan materi pembelajaran dan kompetensi yang hendak dicapai guru, karena tidak semua materi dan kompetensi dapat di ajarkan dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS, serta adanya pembagian waktu yang tepat saat kegiatan pembelajarannya. Hal ini bisa dilakukan dengan memahami komponen pembelajaran ARIAS dan mempersiapkan pembelajaran yang akan disampaikan dengan detail.

Bagi peneliti lain, untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang model pembelajaran ARIAS, hendaknya memperhatikan temuan penelitian ini. Bahwa model pembelajaran ARIAS dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sumber daya alam.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, dkk. 2011. Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu. Jakarta: PT Prestasi Pustaka Raya.

Julianto, dkk. 2011. Teori dan Implementasi Model-model Pembelajaraan Inovatif. Surabaya: Unesa Universitas Press

Rahman, Muhammat dan Amri, Sofan. 2014. Model Pembelajaran ARIAS Terintegratif. Jakarta: PT. Prestasi Pustaka Raya.

Rusman. 2012. Model –Model Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

Ruthven, dkk. 2007. “The relative effects of knowledge, interest and confidence in assessing relevance”. Journal of Documentation. Vol:63 (4): pp. 482-504.

Samatowa, Usman. 2016. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks.

Supratiknya. A. 2012. Penilaian Hasil Belajar Dengan Teknik Nontes. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group