UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn

TENTANG LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA

MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

DENGAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV

SDN 2 PASARBANGGI REMBANG

SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2017/2018

 

Parlan

Guru PKn Kelas IV SDN 2 Pasarbanggi

 

ABSTRAK

Hasil belajar siswa Kelas IV SDN 2 Pasarbanggi Rembang pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2017/2018 tentang Lembaga Pemerintahan Desa masih rendah. Data hasil tes menunjukkan bahwa hanya 33% siswa dari 21 siswa yang mencapai tuntas belajar. Sedangkan sebagian besar, yaitu 67% atau 14 siswa masih di bawah nilai KKM, yaitu 68. Nilai rata-rata kelasnya adalah 62,38 jauh di bawah nilai KKM. Berdasarkan permasalah ini penulis terdorong untuk mengadakan perbaikan pembelajaran dengan Metode Karyawisata.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan aktivitas pembelajaran dan mengkaji peningkatan hasil belajar tentang Lembaga Pemerintahan Desa melalui penerapan pembelajaran kontekstual dengan Metode Karyawisata. Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas IV SDN 2 Pasarbanggi Rembang pada Semester I Tahun Pelajaran 2017/2018 dengan jumlah siswa 21 terdiri atas 8 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Dalam penelitian ini ditempuh 2 siklus. Setiap siklus terdiri atas 4 tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Data tes diambil dari tes tulis. Data non tes diambil dengan lembar pengamatan dan jurnal refleksi. Tolok ukur keberhasilannya adalah bila rata-rata kelas tes hasil belajar mencapai 75 dan 75% siswa mencapai ketuntasan. Hasil penelitian yang dilaksanakan 2 siklus menunjukkan peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa. Siklus I rata-rata kelas 68,57 dan ketuntasan mencapai 62%. Siklus II rata-rata kelas 80,48 dan ketuntasan mencapai 86%. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa hasil belajar pkn tentang Lembaga Pemerintahan Desa melalui pembelajaran kontekstual dengan Metode Karyawisata pada siswa Kelas IV SDN 2 Pasarbanggi Rembang Semester I Tahun Pelajaran 2017/2018 meningkat.

Kata Kunci: Hasil Belajar, PKn, Lembaga Pemerintahan Desa, Metode Karyawisata.

 

PENDAHULUAN

Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 (Tijan, 2008: 2). Salah satu yang sesuai dengan fokus ini adalah pembelajaran tentang Lembaga Pemerintahan Desa yang mengenalkan hak dan kewajiban warga Negara.

Dalam pembelajaran PKn di Kelas IV tentang Lembaga Pemerintahan Desa diharapkan siswa dapat mengenal tentang Lembaga Pemerintahan Desa. Pengenalan ini dimaksudkan agar siswa dapat menjadi warga Negara yang memahami hak dan kewajibannya. Sesuai dengan fokus mata pelajaran PKn, maka Pemerintahan Desa merupakan lingkungan terdekat dengan siswa untuk memulai pembentukan karakter siswa. Oleh karena itu, siswa dikenalkan dengan Pemerintahan Desa dengan harapan agar lebih kenal dengan Lembaga Pemerintahan Desa. Tetapi dalam kenyataannya, pembelajaran tentang Lembaga Pemerintahan Desa di Kelas IV SDN 2 Pasarbanggi Rembang ini dianggap kurang berhasil.

Kekurangberhasilan pembelajaran PKn pada siswa di Kelas IV SDN 2 Pasarbanggi Rembang pada Semester I Tahun Pelajaran 2017/2018 tentang Lembaga Pemerintahan Desa ini ditandai prestasi kelas yang masih rendah. Pada Kondisi Awal, hasil belajar yang diperoleh adalah rata-rata kelas 62,38 dan belum mencapai tuntas belajar secara klasikal. Dari 21 peserta didik hanya 7 peserta didik yang memperoleh nilai di atas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Jadi yang mencapai ketuntasan hanya 33%. Sebagian besar peserta didik atau 67% masih dinyatakan belum berhasil karena nilai yang diperoleh di bawah batas KKM mata pelajaran PKn di SDN 2 Pasarbanggi Rembang, yaitu 68.

Dalam proses pembelajaran PKn tentang Lembaga Pemerintahan Desa, siswa yang aktif hanya tertentu saja. Siswa kurang tertarik karena materi dirasakan siswa sangat sulit karena merasa asing dengan nama-nama Lembaga Desa dalam konteks buku. Metode yang digunakan guru juga kurang menarik minat siswa padahal materi sebenarnya dekat dengan lingkungan siswa, yaitu Desa. Bahan ajar sangat luas dan siswa sulit diajak untuk memahami materi tersebut. Kalau materi ini dikaitkan dengan lingkungan terdekat siswa kemungkinan besar siswa akan tertarik untuk mengikuti pembelajaran ini.

Hasil dari identifikasi permasalahannya adalah 1) pembelajaran PKn kurang memperhatikan dimensi proses dalam memperoleh materi pembelajaran, 2) sumber pembelajaran kurang menarik minat siswa dan terbatas, sehingga prestasi rendah, 3) metode pembelajaran kurang menarik siswa. Menyikapi permasalahan tersebut, siswa perlu diajak untuk mencari sumber belajar yang sekaligus menggunakan cara agar siswa merasa senang mengikuti pembelajaran. Upaya tersebut adalah melalui pembelajaran yang kontekstual dengan siswa, yaitu melalui Metode Karyawisata. Untuk karyawisata ini dengan memanfaatkan objek Kantor Desa karena Kantor Desa banyak informasi yang perlu digali dan sekaligus mendapatkan sumber belajar dari orang yang menjabat atau bergelut langsung dengan Pemerintah Desa.

Metode Karyawisata adalah suatu cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa untuk melihat, mengamati langsung ke objek yang ada di lingkungan sekitar (Sriwilujeng, 1997: 117). Proses melihat dan mengamati langsung objek yang menjadi sasaran akan dapat memperluas pengalaman belajar siswa, melatih sikap, membangkitkan minat serta mengembangkan aspirasi dengan menikmati pengalaman belajar di luar kelas.

Berdasarkan uraian di atas penulis melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul ”Peningkatan Prestasi Pembelajaran PKn tentang Lembaga Pemerintahan Desa melalui Pembelajaran Kontekstual dengan Metode Karyawisata pada Siswa Kelas IV SDN 2 Pasarbanggi Rembang Semester I Tahun Pelajaran 2017/2018”.

 

 

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Pasarbanggi Rembang. Penelitian ini berlangsung selama 2 bulan, yaitu bulan Agustus 2017 sampai September 2017. Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 siklus.

Subjek penelitian ini, yaitu siswa Kelas IV SDN 2 Pasarbanggi Rembang pada Semester I Tahun Pelajaran 2017/2018. Jumlah siswa 21 anak terdiri atas 8 laki-laki dan 13 perempuan.

Data penelitian itu dikumpulkan dari berbagai sumber yang meliputi: 1) Siswa Kelas IV, Sekolah dan Guru Mata Pelajaran PKn, 2) Tempat dan peristiwa berlangsungnya aktivitas pembelajaran, yaitu di ruang Kelas IV, 3) Dokumen atau arsip, yang antara lain berupa Kurikulum, Rencapa Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), hasil kerja siswa berupa lembar kerja siswa dan lembar tes dan buku penilaian.

Teknik yang penulis gunakan untuk mengumpulkan data adalah meliputi: pengamatan, diskusi, kajian dokumen dan tes hasil belajar. Validasi data hasil penelitian dengan menggunakan pendekatan triangulasi data, yaitu mengkroscek data dari beberapa pihak, yaitu guru/peneliti, kolaborator/teman sejawat sebagai pengamat dan siswa.

Analisis data meliputi datakuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif dianalisis secara deskriptif komparatif, yaitu membandingkan nilai tes Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II. Sedangkan data kualitatif dianalisis secara deskriptif kualitatif berdasar hasil observasi, refleksi dan diskusi.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Awal

Hasil dari identifikasi permasalahan yang terjadi di Kondisi Awal adalah 1) pembelajaran PKn kurang memperhatikan dimensi proses dalam memperoleh materi pembelajaran, 2) sumber pembelajaran kurang menarik minat siswa dan terbatas, sehingga prestasi rendah, 3) metode pembelajaran kurang menarik siswa.

Prestasi belajar yang diperoleh adalah rata-rata kelas 62,38 dan ketuntasan hanya 33%. Prestasi belajar ini menujukkan hasil belajar yang rendah.

Deskripsi Siklus I

Pada pertemuan pertama siswa diajak untuk karyawisata ke Kantor Desa. Pembelajaran dilanjutkan pertemuan kedua dengan diskusi kelompok untuk mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS), tanya jawab dengan menggunakan sumber referensi buku dan hasil pengamatan dan dialog dengan Perangkat Desa.

Hasil pengamatan terhadap aktivitas belajar sebagai berikut:

Tabel 4.2. Tingkat Aktivitas Siswa pada Siklus I.

No Aspek yang diamati / Keaktifan Jumlah Siswa Prosentase Keterangan
1 Aktif mengamati/dialog 17 80% Baik
2 Disiplin melaksanakan tugas 16 76% Cukup
3 Diskusi Kelompok 18 86% Baik
4 Bertanya 12 57% Kurang
5 Semangat 16 76% Baik
6 Menanggapi 13 62% Cukup

Sesuai dengan tabel di atas, maka beberapa aspek keaktifan siswa masih dalam kategori cukup aktif, yaitu disiplin melaksanakan tugas dan menanggapi. Pada saat pengamatan di Kantor Desa, siswa sangat antusias dan senang.

Secara umum dapat dikatakan bahwa pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada Siklus I berjalan cukup baik. Hasil belajar siswa ada peningkatan. siswa yang mendapat nilai tuntas sebesar 62%, sedangkan yang belum tuntas berkurang menjadi 38%. Sedangkan rata-rata nilai kelas mencapai 68,57. Walaupun demikian, tujuan penelitian ini belum tercapai karena tuntas klasikal yang diharapkan adalah 75%, sedangkan KKM kompetensi ini adalah 68.

Deskripsi Siklus II

Pada pertemuan pertama siswa diajak diskusi kelompok dengan bahan materi dari karyawisata pada pembelajaran Siklus I. Pembelajaran dilanjutkan pertemuan kedua dengan diskusi kelas atau presentasi wakil kelompok. Masing-masing wakil kelompok menyampaikan presentasi hasil diskusinya, diskusi kelas atau presentasi, tanya jawab dengan menggunakan sumber referensi buku

Hasil pengamatan terhadap aktivitas belajar sebagai berikut:

Tabel 4.4. Tingkat Aktivitas Siswa pada Siklus II.

No Aspek yang diamati / Keaktifan Jumlah Siswa Prosentase Keterangan
1 Aktif diskusi 18 86% Amat Baik
2 Disiplin melaksanakan tugas 21 100% Amat Baik
3 Bertanya 19 90% Amat Baik
4 Semangat 21 100% Amat Baik
5 Menanggapi 16 76% Baik
6 Presentasi kelompok 16 76% Baik

 

Sesuai dengan tabel di atas, tingkat keaktifan siswa makin baik dibanding Siklus I. Aspek aktivitas peserta didik, seperti aktif diskusi, disiplin melaksanakan tugas, bertanya, semangat, menanggapi dan presentasi kelompok makin baik, sampai mencapai 100% siswa pada empat aspek awal. Pada pembelajaran Siklus II ini proses pembelajaran dan aktivitas siswa sangat baik.

Secara umum dapat dikatakan bahwa pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada Siklus II berjalan sangat baik. Hasil belajar siswa semakin ada peningkatan. Siswa yang mendapat nilai tuntas sebesar 86%, sedangkan yang belum tuntas berkurang menjadi 14%. Sedangkan rata-rata nilai kelas mencapai 80,48. Dengan demikian, tujuan penelitian ini tercapai karena tuntas klasikal yang diharapkan adalah 75%, sedangkan KKM kompetensi ini adalah 68.

Pembahasan

Pembelajaran PKn tentang Lembaga Pemerintahan Desa pada siswa Kelas IV SDN 2 Pasarbanggi Rembang yang terencana dengan melibatkan pesrta didik secara aktif akan menghasilkan prestasi siswa yang optimal sesuai tahap-tahapnya. Demikian juga dalam penggunaan metode dan medianya. Dalam penelitian ini penulis menerapkan pembelajaran kontekstual dengan Metode Karyawisata. Karyawisata tidak harus mahal dan jauh. Dalam pembelajaran PKn tentang memahami sistem Lembaga Pemerintahan Desa lebih tepat karyawisata di Kantor Desa. Kantor desa yang dituju adalah Kantor Desa Pasarbanggi Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang. Hal ini sesuai dengan lokasi SDN 2 Pasarbanggi yang berada di Desa Pasarbanggi Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang Provinsi Jawa Tengah.

Proses pembelajaran dengan Metode Karyawisata ini siswa merasa senang dan bebas berekspresi dalam berpendapat, bertanya dan presentasi melalui kerja sama dengan teman kelompok dalam suasana yang menyenangkan bersama narasumber Perangkat Desa yang selalu asyik melayani diskusi bersama siswa. Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh Haryono dan Jaino (2008: 17) bahwa proses pembelajaran yang menyenangkan adalah proses pembelajaran yang dapat menciptakan suasana dan iklim belajar yang kondusif, sehingga peserta didik merasa aman, nyaman, betah dan asyik untuk mengikutinya.

Aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan penuh semangat dan senang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan padanya, sehingga yang semula kurang aktif menjadi aktif dan yang kurang semangat menjadi semangat. Bentuk kerja sama dalam diskusi dan eksplorasi menyelesaikan Lember Kerja Siswa (LKS) dengan bantuan referensi buku dan hasil pengamatan di Kantor Desa dapat membantu siswa menguasai materi. Hal ini merupakan bukti bahwa adanya perubahan perilaku peserta didik dalam proses pembelajaran PKn tentang Lembaga Pemerintahan Desa pada siswa Kelas IV SDN Pasarbanggi Rembang Semester I Tahun Pelajaran 2017/2018.

Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis yang diajukan dapat diterima, yaitu penerapan pembelajaran kontekstual dengan Metode Karyawisata dapat meningkatkan keaktifan siswa Kelas IV SDN 2 Pasarbanggi Rembang Semester I Tahun Pelajaran 2017/2018. Hal ini ditandai adanya peningkatan aktif diskusi, semangat, presentasi dan disiplin dalam melaksanakan tugas pembelajaran tentang Lembaga Pemerintahan Desa

Pembelajaran Kondisi Awal menunjukkan ketidakberhasilan prestasi siswa tentang Lembaga Pemerintahan Desa pada siswa Kelas IV menjadi pendorong untuk perbaikan pembelajaran pada siklus berikutnya. Proses pembelajaran Siklus I dengan pendekatan pembelajaran kontekstual dengan Metode Karyawisata mulai menampakan hasil, walaupun belum sesuai harapan indikator kinerjanya. Dari analisis hasil belajar, siswa malalui postes ternyata siswa belum dapat mencapai hasil belajar yang diharapkan. Hal ini menjadi pertimbangan dalam pembelajaran berikutnya. Tes hasil belajar Siklus I, rata-rata kelas telah mencapi 68,57. Ketuntasan mencapai 62%. Hasil ini belum sesuai harapan indicator kinerjanya, yaitu ketuntasan klasikal harus mencapai 75%.

Hasil belajar siswa Siklus I menjadi lebih meningkat dibanding pada pembelajaran Kondisi Awal. Nilai ketuntasan belajar siswa dari 33%, menjadi 62%. Hal ini menunjukkan bahwa usaha yang dilakukan guru dalam perbaikan pembelajaran menunjukkan perubahan positif. Sedangkan nilai rata-rata kelas dari 62,38 pada pembelajaran Kondisi Awal menjadi 68,57 pada Siklus I. Perbaikan pembelajaran pada penelitian ini akan dilanjutkan pada Siklus II karena tujuan penelitian belum berhasil mencapai tuntas 75% dan rata-rata kelas minimal 75.

Pembelajaran Siklus II ini dapat dilaksanakan dengan penuh semangat oleh siswa. Mereka telah menguasai materi pelajaran dengan baik. Pada Siklus II ini hasil belajar siswa telah menunjukkan kemajuan yang memuaskan. Nilai hasil belajar meningkat lebih tinggi dibandingkan dengan nilai hasil belajar pada Siklus I. Jumlah siswa yang memperoleh nilai sama atau di atas KKM juga meningkat. Pada Siklus I nilai rata-rata kelas mencapai 68,57 meningkat pada Siklus II menjadi 80,48 dengan tingkat klasikal mencapai 86%. Hal ini membuktikan bahwa proses pembelajaran yang dilakukan guru sebagai peneliti telah berhasil mencapai tujuan yang diharapakan karena dari tes yang diberikan telah dapat mengukur tingkat pemahaman siswa sebagaimana yang penulis tetapkan dalam indikator kinerja penelitian.

Nilai postes atau hasil belajar siswa dari Siklus I ke Siklus II menjadi lebih meningkat. Ketuntasan klasikal belajar siswa meningkat 62% menjadi 86%. Hal ini sebagai bukti bahwa siswa mampu memahami materi dengan baik. Rencana pembelajaran yang penulis rancang berjalan lancar. Berdasarkan hasil refleksi juga ditemukan bahwa materi telah dipahami oleh siswa dengan nilai hasil belajar siswa rata-rata 68,57 dari Siklus I menjadi 80,48 pada Siklus II. Nilai ini melampaui target yang ditetapkan, yaitu 75. Ketuntasan telah mencapai 86%. Berdasarkan hasil tersebut, penulis memutuskan mengakhiri pembelajaran pada Siklus II dan menganggap perbaikan pembelajaran sudah selesai dan tujuan penelitian tercapai.

Metode, menurut Sagala (dalam Ruminiati, 2006: 2-3) adalah cara yang digunakan oleh guru/siswa dalam mengolah informasi yang berupa fakta, data dan konsep pada proses pembelajaran yang mungkin terjadi dalam suatu strategi. Menurut pendapat ini, guru hendaknya pandai menggunakan atau memilih metode yang tepat dan sesuai dengan materi dan kondisi siswa, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan efektif. Salah satu metode yang menjadi pilihan dalam penelitian ini adalah Metode Karyawisata.

Metode Karyawisata adalah suatu cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa untuk melihat, mengamati langsung ke objek yang ada di lingkungan sekitar (Sriwilujeng, 1997: 117). Proses melihat dan mengamati langsung objek yang menjadi sasaran akan dapat memperluas pengalaman belajar siswa, melatih sikap, membangkitkan minat serta mengembangkan aspirasi dengan menikmati pengalaman belajar di luar kelas.

Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis yang diajukan dapat diterima, yaitu hasil belajar pkn tentang Lembaga Pemerintahan Desa melalui pembelajaran kontekstual dengan Metode Karyawisata pada siswa Kelas IV SDN 2 Pasarbanggi Rembang Semester I Tahun Pelajaran 2017/2018 meningkat.

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini sebagai berikut:

  1. Proses pembelajaran tentang Lembaga Pemerintahan Desa melalui pembelajaran kontekstual dengan Metode Karyawisata pada siswa Kelas IV SDN 2 Pasarbanggi Rembang Semester I Tahun Pelajaran 2017/2018 dengan mengamati dalam karyawisata, bertanya, menanggapi, presentasi, berpendapat, melaporkan dan menyimpulkan pelajaran.
  2. Peningkatan hasil belajar setelah mengikuti pembelajaran tentang Lembaga Pemerintahan Desa melalui pembelajaran kontekstual dengan Metode Karyawisata pada siswa Kelas IV SDN 2 Pasarbanggi Rembang Semester I Tahun Pelajaran 2017/2018 dengan rata-rata nilai kelas mencapai 80,48 dan ketuntasan sebesar 86%.

Saran

Saran dalam penelitian ini sebagai berikut:

  1. Hasil belajar siswa Kelas IV SDN 2 Pasarbanggi Rembang pada pembelajaran PKn tentang Lembaga Pemerintahan Desa perlu dipertahankan.
  2. Pengunaan Metode Karyawisata tidak harus mewah dan mahal, tetapi yang murah dan dekat dengan siswa dapat dilaksanakan dengan baik akan menghasilkan pembelajaran yang menyenangkan dan mencapai tujuan.
  3. Untuk sekolah agar dapat mendokumentasikan segala hasil karya guru termasuk hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini agar dapat dijadikan referensi oleh sesama guru.

DAFTAR PUSTAKA

Bestari, Prayoga dan Sumiati, Ati. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan: menjadi Warga Negara yang Baik, untuk Kelas IV Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Depdiknas. 2004. Standar Isi, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD dan MI. Jakarta: Depdiknas.

Haryano dan Jaino. 2008, Prinsip-Prinsip Pembelajaran yang Mendidik di SD Bahan Ajar Program sertifikasi Guru dalam Jabatan melalui Jalur Pendidikan. Semarang: UNNES.

Kurikulum SDN 2 Pasarbanggi Tahun Pelajaran 2017/2018. UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Muslich, Masnur. 2007. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, Panduan bagi Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.

Riyanto, Aris, 2013. Penggunaan Metode Karyawisata Meningkatkan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IV di Sekolah Dasar. Diunduh dari http://jurnal.fkip.uns.ac.id, tanggal 2 Agustus 2017.

Ruminiati, 2008. Bahan Ajar Cetak, Pembelajaran PKn SD. Jakarta: Konsorsium Program PJJ S1 PGSD, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional.

Sriwilujeng, Dyah dkk, 1997. Perangkat Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewrganegaraan Sekolah Dasar untuk Guru Kelas 4 dan Pengelola Pendidikan Sekolah Dasar. Malang: Dian Ilmu.

Syihabuddin, 2011. Penerapan Metode Karyawisata untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas II SDN Kebaturan Kecamatan Bawang Kabupaten Batang, Tesis. Diunduh dari https://lib.unnes.ac.id, tanggal 2 Agustus 2017

Tijan. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan SD, Bahan Ajar Program Sertifikasi Guru dalam Jabatan melalui Jalur Pendidikan. Semarang: UNNES.