PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERPEN MELALUI METODE COOPERATIVE SCRIPT

PADA SISWA KELAS XI AKUNTANSI 1 SEMESTER 2

SMK NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2017/2018

 

Erna Dwi Suryani

SMK Negeri 1 Sukoharjo Jawa Tengah

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Meningkatkan proses pembelajaran menceritakan kembali isi cerpen dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative script. (2) Meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi menceritakan kembali isi cerpen melalui metode cooperative script. (3) Menggambarkan dan menjelaskan perubahan perilaku yang menyertai peningkatan hasil belajar setelah menggunakan metode cooperative script dalam pembelajaran menceritakan kembali isi cerpen. Metode penelitian menggunakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus terdiri dua kali pertemuan, dengan empat tahap penelitian: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI Akuntansi 1 semester 2 SMK Negeri 1 Sukoharjo tahun pelajaran 2017/2018. Dengan jumlah 36 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode pembelajaran cooperative script dapat meningkatkan motivasi dan antusias siswa dalam melaksanakan pembelajaran. Selain itu, hasil belajar Bahasa Indonesia materi menceritakan kembali isi cerpen juga meningkat. Hal ini dibuktikan pada siklus 1 siswa yang berhasil mendapat nilai KKM, meningkat dari 21 siswa atau 58,3% menjadi 26 siswa atau 72,2% atau terdapat peningkatan 13,9 dibandingkan kondisi awal. Sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 34 siswa yang mendapat nilai di atas KKM atau 94% atau terdapat peningkatan sebesar 21,8 dari sebelumnya. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan metode cooperative script dapat: (1) Meningkatkan proses pembelajaran menceritakan kembali isi cerpen. (2) Meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi menceritakan kembali isi cerpen. (3) Meningkatkan kualitas dan perubahan perilaku siswa.

Kata Kunci: hasil belajar, cerpen, cooperative script

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Cerpen sebagai salah satu hasil karya sastra memiliki unsur instrinstik dan ekstrinsik yang terkandung di dalamnya. Unsur instrinsik merupakan unsur yang membangun karya sastra yang berasal atau yang terdapat dalam karya sastra itu sendiri. Unsur intrinsik karya sastra meliputi tema, amanat, alur, latar, penokohan, sudut pandang, serta gaya bahasa. Adapun unsur ekstrinsik merupakan unsur pembentuk karya sastra yang berasal dari luar karya sastra. Unsur ekstrinsik meliputi latar belakang budaya dan pendidikan pengarang, adat istiadat daerah dan sebagainya.

Belajar adalah suatu proses yang menyebabkan terjadinya suatu pembaharuan dalam tingkah laku, berhasil atau tidaknya belajar itu tergantung pada beberapa faktor dalam hal ini dibedakan menjadi dua faktor. Faktor tersebut antara lain, faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi intelegensi, motivasi, kebiasaan, kecemasan, minat, dan sebagainya. Sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, keadaan sosial ekonomi dan sebagainya (Ahmadi, 2004: 138)

Pendidikan menjadi motor penggerak bagi keberlangsungan sumber daya manusia yang handal suatu negara, karena pendidikan merupakan cara terbaik meningkatkan kualitas sumber daya manusia suatu bangsa (Tho’in, 2017: 162) Sehingga pendidikan menjadi suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa. Penyelenggaraan pendidikan di sekolah melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik.

Masalah lain yang muncul adalah rendahnya kemampuan sosial antarsiswa, rendahnya kemampuan sosial ini akan menimbulkan sifat individualisme pada diri siswa. Hal ini sangat tidak baik jika terus-menerus ada di dalam diri siswa. Oleh karena itu guru harus berperan aktif untuk menumbuhkan rasa sosial di antara siswa. Karena dengan tingginya kemampuan sosial yang dimiliki, para siswa akan lebih mudah berbaur di dalam lingkungan hidupnya.

Dalam hal lain yang dapat dikatakan masalah adalah kurangnya rasa percaya diri dalam diri siswa untuk mengemukakan pendapat dan berbicara di depan umum. Hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh kualitas pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah. Salah satu yang menentukan kualitas pembelajaran adalah penggunaan model pembelajaran yang tepat dengan materi yang diajarkan. Pada kenyataannya banyak sekolah yang kurang memperlihatkan penggunaan model pembelajaran dalam setiap penampilan mengajar.

            Metode Cooperative Script ini berasal dari kata Methodos, Cooperative dan Script, yang memiliki arti masing-masing diantarannya: Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodes” yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Ada juga pengertian tentang metode yaitu cara kerja yang sistematis untuk mencapai suatu maksud tujuan. Cara yang teratur dalam menjelaskan suatu fenomena dengan menggunakan landasan teori. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan. Ada juga yang mengartikan metode yaitu cara yang telah diatur dan berfikir baik-baik untuk mencapai tujuan.

            Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti melakukan suatu tindakan kelas dalam rangka meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi menceritakan kembali isi cerpen secara lisan di kelas XI Akuntansi 1 semester 2 SMK Negeri 1 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2017/2018 dengan metode pembelajaran cooperative script.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah:

1.     Bagaimana proses pembelajaran menceritakan kembali isi cerpen secara lisan dengan menggunakan metode pembelajaran Cooperative Script pada siswa kelas XI Akuntansi 1 semester 2 SMK Negeri 1 SukoharjoTahun pelajaran 2017/2018?

2.     Seberapa peningkatan hasil belajar menceritakan kembali isi cerpen secara lisan dengan menggunakan metode pembelajaran Cooperative Script psda siswa kelas XI Akuntansi 1 semester 2 SMK Negeri 1 SukoharjoTahun pelajaran 2017/2018?

3.     Bagaimana perubahan perilaku yang menyertai peningkatan hasil belajar setelah menggunakan metode Cooperative Script dalam pembelajaran menceritakan kembali isi cerpen secara lisan pada siswa kelas XI Akuntansi 1 semester 2 SMK Negeri 1 Sukoharjo Tahun pelajaran 2017/2018?

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1.     Mendeskripsikan kondisi pembelajaran menceritakan kembali isi cerpen secara lisan dengan menggunakan metode pembelajaran Cooperative Script pada siswa kelas XI Akuntansi 1 semester 2 SMK Negeri 1 Sukoharjo tahun pelajaran 2017/2018.

2.     Untuk mengetahui seberapa peningkatan basil belajar siswa dalam pembelajaran proses menceritakan kembali isi cerpen secara lisan dengan menggunakan metode pembelajaran Cooperative Script pada siswa kelas XI Akuntansi 1 semester 2 SMK Negeri 1 Sukoharjo tahun pelajaran 2017/2018.

3.     Mendeskripsikan perubahan perilaku siswa setelah menggunakan metode pembelajaran Cooperative Script dalam pembelajaran menceritakan kembali isi cerpen secara lisan pada siswa kelas XI Akuntansi 1 semester 2 SMK Negeri 1 Sukoharjo tahun pelajaran 2017/2018.

Manfaat Penelitian

Manfaat bagi Peneliti

1.     Mengembangkan model pembelajaran yang efektif, efisien dan menyenangkan yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia materi menceritakan kembali isi cerpen secara lisan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2.     Membantu memperbaiki atau meningkatkan proses prestasi belajar dan mengajar

3.     Membantu dalam penyusunan karya ilmiah untuk dijadikan penilaian guna meningkatakan kualitas profesionalisme guru.

Manfaat Bagi Siswa

1.     Meningkatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia materi menceritakan kembali isi cerpen secara lisan.

2.     Meningkatkan motivasi dan rasa senang dalam belajar.

3.     Meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam berdiskusi dan menyampaikan pendapat.

4.     Meningkatkan hasil belajar

Manfaat Bagi Sekolah

Melalui penerapan model pembelajaran cooperative script dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi menceritakan kembali isi cerpen secara lisan pada siswa kelas XI Akuntansi 1 semester 2 SMK Negeri 1 Sukoharjo.

 

 

 

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS                              

Kajian Teori

Pengertian Belajar

Menurut Gagne seperti yang dikutip oleh Slameto (2000:78) memberikan dua definisi belajar, yaitu belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruksi. Menurut Skinner yang dikutip oleb Dimyati dan Mudjiono (2006:93) bahwa belajar merupakan hubungan antara stimulus dan respon yang tercipta melalui proses tingkah laku. Sutikno (2010:35) mengemukakan belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya

Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat penulis simpulkan bahwa belajar adalah perubahan serta peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seseorang di berbagai bidang yang terjadi akibat interaksi terus menerus dengan lingkungannya.

Pengertian Basil Belajar

Hasil belajar siswa menurut Winkel (2004:82) adalah keberhasilan yang dicapai oleh siswa, yakni prestasi belajar siswa di sekolah yang mewujudkan dalam bentuk angka. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan-keterampilan (Suprijono, 2011:5)Hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam bentuk angka atau skor setelah tes hasil belajar pada setiap akhir pembelajaran (Dimyati dan Mujiono, 2006:24)

Definisi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah prestasi belajar yang dicapai siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar dengan membawa suatu perubahan dan pembentukan tingkah laku seseorang.

Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar yang dicapai oleh siswa di sekolah merupakan salah satu ukuran terhadap penguasaan materi pelajaran yang disampaikan. Peran guru dalam menyampaikan materi pelajaran dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa penting sekali untuk diketahui, artinya dalam rangka membantu siswa mencapai hasil belajar yang seoptimal mungkin.

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor baik yang bersifat mendorong atau menghambat, demikian pula dalam belajar. Faktor yang mempengaruhi prestasi atau hasil belajar siswa yakni faktor dari dalam diri siswa (internal) dan faktor yang datang dari luar (eksterenal).

Ahmadi (1998:72) mengemukakan untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhinya antara lain faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor internal) dan faktor yang berasal dan luar diri siswa (faktor eksternal).

 

 

a.   Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri, adapun yang tergolong faktor internal adalah kecerdasan, bakat, minat, dan motivasi. Kecerdasan atau intelegensia adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang diadapinya. Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensia. Intelegensia yang normal selalu menunjukkan kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya. Slameto (2000:56) mengatakan bahwa “Tingkat intelegensia yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat intelegensia yang rendah”

Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang sebagai kecakapan pembawaan. Purwanto (1986:28) mengemukakan “bakat dalam hal ini lebih dekat pengertiannya dengan kata aptitude yang berarti kecakapan, yaitu mengenai kesanggupan- kesanggupan tertentu”. Menurut Muhibbin (1999:136) “bakat diartikan sebagai kemampuan individu untuk melakukan tugas tanpa banyak bergantung pada pendidikan dan latihan”. Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa tumbuhnya keahlian tertentu pada diri seseorang sangatlah ditentukan oleh bakat yang dimilikinya

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenali beberapa kegiatan atau kecenderungan yang mantap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang tertentu. Siswa yang kurang berminat dalam pelajaran tertentu akan menghambat dalam hasil belajarnya. Menurut Winkel (2004:24) “Minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subyekuntuk merasa tertarik pada bidang / hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu”

Motivasi adalah dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi dalam belajar adalah faktor penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk melakukan kegiatan belajarSeperti yang dikemukakan oleh Nasution (1995:73) “motivasi adalah segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu”

b.   Faktor Eksternal

Yaitu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang bersifat dan luar diri siswa, yaitu keadaan keluarga, sekolah dan sekitarnya. Keadaan Keluarga dapat menentukan keberhasilan anak dalam belajar. Adanya rasa aman dan nyaman dalam keluarga sangat penting dalam keberhasilan seseorang memperoleh belajar. Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah pertama kali anak mendapatkan pendidikan dan bimbingan.

Faktor Guru, guru sebagai tenaga berpendidikan memiliki tugas mengolah, meneliti, dan mengembangkan serta memberikan pelajaran kepada siswaKeterampilan guru dalam mengajar, keprofesionalan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sangat menentukan keberhasilan siswa dalam belajar.

Sumber Belajar, merupakan faktor yang menunjang keberhasilan dalam proses belajar dan merigajarSumber belajar yang lengkap dan memadai adalah perangkat yang dapat digunakan siswa dalam melakukan kegiatan belajar, sehingga hasil belajar dapat meningkat.

 

 

Menceritakan Kembali lsi Cerpen Secara Lisan

1.   Pengertian Cerpen

Cerpen adalah karya fiksi yang hanya berisi satu tema, satu peristiwa, tokohnya sedikit, dan dibaca selesai dalam sekali duduk. Siswa akan menceritakan kembali secara lisan cerpen yang dibaca. Banyak yang akan didapatkan dari membaca cerpen. Salah satunya tentu siswa bisa mengambil hikmah atau nilai-nilai moral yang terdapat dalam cerpen itu

2.   Langkah-langkah Menceritakan Kembali lsi Cerpen Secara Lisan

Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam menceritakan isi cerpen secara lisan adalah (1) Bacalah cerpen tersebut secara saksama. (2) Mencatat unsur intrinsik cerpen tersebut (tema,latar, alur, penokohan, sudut pandang, amanat). (3) Menentukan ide-ide pokok (topik-topik) cerpen sesuai dengan alur dalam cerpen. (4) Mengembangkan kembali ide-ide pokok itu dengan kalimat sendiri.

Penggunaan Metode Cooperative Script

1.   Pengertian Metode Cooperative Script

Metode Cooperative Script ini berasal dari Bahasa Yunani “Methodes” yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Cooperative berasal dari kata Cooperate yang artinya bekerja sama, bantuan-membantu, gotong royong. Script ini berasal dari kata Script yang memiliki arti naskah, buku tulis, skenario, tulisan tangan. Cooperative adalah Strategi belajar dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang memiliki kemampuan yang berbeda. Metode Cooperative Script menurut Departemen Nasional yaitu dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian materi yang dipelajari

A’la (2011: 97), model pembelajaran cooperative script di sebut Juga Skrip kooperatif adalah metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajarinya dalam ruangan kelas. Cooperative script merupakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan daya ingat siswa (Slavin 1994:175). Hal tersebut sangat membantu siswa dalam mengembangkan serta mengaitkan fakta-fakta dan konsep-konsep yang pernah didapatkan dalam pemecahan masalah. Beberapa pendapat para ahli mendefinisikan model pembelajaran cooperative script yaitu (1) Model pembelajaran Cooperative Script menurut Dansereau dalam Slavin (1994) adalah skenario pembelajaran kooperatif Artinya setiap siswa mempunyai peran dalam saat diskusi berlangsung. (2) Pembelajaran Cooperative Script menurut Schank dan Abelson dalam Hadi (2007:18) adalah pembelajaran yang menggambarkan interaksi siswa seperti ilustrasi kehidupan sosial siswa dengan lingkungannya sebagai individu dalam keluarga, kelompok masyarakat, dan masyarakat yang lebih luas. (3) Brousseau (2002) dalam Hadi (2007:18) menyatakan bahwa model pembelajaran Cooperative Script adalah secara tidak langsung terdapat kontrak belajar antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa mengenai eara berkolaborasi

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, antara satu dengan yang lainnya memiliki maksud yang sama yaitu terjadi suatu kesepakatan antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa untuk berkolaborasi memecahkan suatu masalah dalam pembelajaran dengan cara-cara yang kolaboratif seperti balnya menyelesaikan masalah yang terjadi dalam kehidupan sosial siswa.

2.   Langkah-langkah Model Pemhelajaran Cooperative Script.

Riayanto (2009:280), Langkah-langkah untuk rnenerapkan model pembelajran Coopertive Script adalah sebagai berikut (1) Guru membagi siswa untuk berpasangan. (2) Guru membagikan wacana materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan. (3) Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar. (4) Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin dangan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya, sementara pendengar menyimak/mengoreksi/melengkapi ide-ide pokok yang kurang lengkap dan membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya. (5) Bertukar peran, semula berperansebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknyaKemudian lakukan seperti kegiatan tersebut kembali. (6) Merumuskan kesimpulan bersarna-sama siswa dan guru. (7) Penutup.

Kerangka Berpikir

Maka melalui pembelajaran kelompok penyelesaian terbadap tugas- tugas akan lebih mudah karena siswa belajar secara kerja sama dan saling membantu dalam memahami materi dengan kerangka berpikir sebagai berikut:

Gambar 21 Skema Kerangka Berpikir

 

Hipotesis Tindakan

Hipotesis penelitian ini adalah diduga “melalui penerapan model cooperative script dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi menceritakan kembali isis cerpen secara lisan pada siswa kelas XI Akuntansi SMK Negeri 1 Sukoharjo, semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018.

METODE PENELITIAN

Setting Penelitian

Waktu dan tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018 selama 6 (enam) bulan, yaitu pada periode bulan Januari 2018 sampai bulan Juni 2018 di SMK Negeri 1 Sukoharjo dengan alamat Jalan Jendral Sudirman 151 Sukoharjo Jawa Tengah 57521. Penelitian ditujukan kepada siswa kelas XI Akuntansi SMK Negeri 1 Sukoharjo.

Secara rinci jadwal tahapan kegiatan penelitian ini adalah:

1.     Pembuatan dan penyusunan proposal pada bulan Januari, Februari 2018.

2.     Penyusunan perencanaan penelitian pada bulan Februari 2018.

3.     Pelaksanaan siklus I pada minggu ke 5 bulan februari, minggu pertama dan ke-2 bulan Maret 2018.

4.     Pelaksanaan siklus II pada minggu ke 3 dan 4 bulan April 2018.

5.     Analisis data pada bulan Mei 2018.

6.     Penyusunan laporan hasil penelitian pada bulan Juni 2018.

Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah seluruh siswa kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Sukoharjo semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018, yang berjumlah 36 Siswa, melalui penerapan metode Cooperative Script.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Awal

Pada kondisi awal metode yang digunakan guru dalam pembelajaran adalah metode ceramah. Aktivitas pembelajaran lebih didominasi oleh guru dan siswa cenderung pasif. Hal tersebut rnengakibatkan pemahaman terhadap materi rendah yang mengakibatkan prestasi belajar siswa juga rendah. Data hasil belajar siswa pada kondisi awal sebagai berikut:

Prestasi Belajar Siswa Kondisi Awal

No

Uraian

Hasil

1

Nilai Rendah

60

2

Nilai Tertinggi

80

 3

Nilai Rata-rata

71,27

 4

KKM

75

5

Ketuntasan

21 siswa (58,3%)

 

Dari data nilai hasil belajar pada kondisi awal di atas nilai rata-rata siswa adalah 71,27 masih di bawah nilai KKM yang diterapkan yaitu 75. Nilai tertinggi siswa 80, nilai terendah 60 dan jumlah siswa yang mencapai nilai KKM hanya 21 siswa (58,3%) dari total 36 siswa dalam kelasnya.

Deskripsi Hasil Siklus I

Siklus I dilaksanakan pada bulan Maret 2018 dalam 3 kali pertemuan, 2 kali pertemuan untuk kegiatan penyampaian materi pembelajaran, dan 1 kali pertemuan untuk tes tertulis siklus I. Pada pertemuan akhir siklus I dilaksanakan tes tertulis, dan diperoleh data nilai hasil belajar sebagai berikut:

Prestasi Belajar Siswa Siklus I

No

Uraian

Hasil Siklus I

1

Nilai terendah

62

2

Nilai tertinggi

90

3

Nilai rata-rata

80,1

4

KKM

75

5

Ketuntansan

24 siswa (72,2%)

 

Pada siklus I peneliti sudah menerapkan metode Cooperative Script dalam pembelajaran. Nilai rata – rata hasil belajar siswa adalah 75, nilai tertinggi 90 dan nilai terendah adalah 62. Sedangkan jumlah siswa yang mencapai nilai KKM sebanyak 24 siswa (72,2%) dari total 36 siswa.

Hasil pengamatan pada siklus I siswa masih ada yang bingung dan belum antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Dan berdasarkan hasil tes tertulis siklus I diperoleh peningkatan sebagai berikut:

Uraian

Kondisi Awal

Siklus I

Tindakan Pembelajaran

Belum menerapkan model Cooperative Script

Sudah menerapkan model Cooperative Script

Nilai terendah

60

62

Nilai tertinggi

80

90

Nilai rata-rata

71,27

80,1

KKM

75

75

Ketuntasan

21 siswa (58,3%)

24 siswa (72,2%)

 

Deskripsi Hasil Siklus II

Dalam pelaksanaan penerapan pembelajaran ini prestasi belajar pada siklus II rnengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkanpada tabel berikut:

Prestasi Belajar Siswa Siklus II

No

Uraian

Hasil

1

Nilai terendah

70

2

Nilai tertinggi

92

3

Nilai rata-rata

85,89

4

KKM

75

5

Ketuntansan

34 siswa (94%)

 

Pada siklus II diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 85,59, nilai tertinggi 92 dan nilai terendah 70. Jumlah siswa yang mencapai nilai KKM sebanyak 34 siswa (94%) dari total 36 siswa.

Dalam diskusi, siswa saling memberikan arahan supaya diskusi tetap pada jalurnya. Setelah dilakukan tes tertulis pada pertemuan akhir siklus II, diperoleh data peningkatan hasil belajar bahasa Indonesia materi menceritakan kembali isi cerpen secara lisan kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Sukoharjo pada siklus II Sebagai berikut.

Uraian

Kondisi Awal

Siklus II

Tindakan Pembelajaran

Belum menerapkan metodeCooperative Script

Sudah menerapkan metode Cooperative Script

Nilai terendah

62

70

Nilai tertinggi

90

92

Nilai rata-rata

80,1

85,89

KKM

75

75

Ketuntasan

27 siswa (72,2%)

34 siswa (94%)

 

PEMBAHASAN

Setelah peneliti melaksanakan tindakan diperoleh data peningkatan hasil belajar siswa dari kondisi awal, siklus I dan siklus II sebagai berikut:

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

Uraian

Kondisi Awal

Siklus I

Siklus II

Tindakan Pembelajaran

Belum menerapkan metode Cooperative Script

Sudah menerapkan model Cooperative Script

Sudah menerapkan metode Cooperative Script

Nilai terendah

60

62

70

Nilai tertinggi

80

90

92

Nilai rata-rata

71,27

80,1

85,89

KKM

75

75

75

Ketuntasan

21 siswa (58,3%)

24 siswa (72,2%)

34 siswa (94%)

 

Pada kondisi awal peneliti belum menggunakan Cooperative Script. Nilai rata-rata siswa kelas XI Akuntansi1 71,27 masih di bawah nilai KKM yang ditetapkan yaitu 75. Nilai tertinggi siswa 80, nilai terendah 60 dan yang mencapai nilai KKM hanya 21 siswa (58,3%) dari total 36 siswa di kelas.

Pada siklus I, Nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 80,1 nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 62. Sedangkan jumlah siswa mencapai nilai KKM sebanyak 24 siswa 72,2% dari total 36 siswa.

Pada siklus II, Nilai rata hasil belajar siswa adalah 85,89, nilai tertinggi 92 dan nilai terendah 70. Jumlah siswa yang mencapai nilai KKM sebanyak 34 siswa (94%) dari total 36 siswa kelas

Hasil Tindakan

Hasil tindakan secara empirik yaitu melalui penerapan metode Cooperative Script dapat: (1) Meningkatkan proses pembelajaran menceritakan kembali isi cerpen. (2) Meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi menceritakan kembali isi cerpen. (3) Meningkatkan kualitas dan perubahan perilaku siswa. Hasil belajar bahasa Indonesia materi menceritakan kembali isi cerpen siswa kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Sukoharjo semester 2 tahun pelajaran 2017/2018 yaitu, dari kondisi awal nilai rata-rata 71,27 dengn ketuntasan 58,3% ke kondisi akhir pada siklus II nilia rata-rata 85,89 dengan ketuntasan 94%.

PENUTUP

Simpulan

Dari data empirik menyatakan melalui penerapan metode pembelajaran Cooperative Script dapat: (1) Meningkatkan proses pembelajaran menceritakan kembali isi cerpen. (2) Meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi menceritakan kembali isi cerpen. (3) Meningkatkan kualitas dan perubahan perilaku siswa. Hasil belajar bahasa Indonesia materi menceritakan kembali isi cerpen siswa kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Sukoharjo semester 2 tahun pelajaran 2017/2018 yaitu, dari kondisi awal nilai rata-rata 71,27 dengn ketuntasan 58,3% ke kondisi akhir pada siklus II nilia rata-rata 85,89 dengan ketuntasan 94%.

Saran

Berdasarkan penelitian ini, ada beberapa saran yang perlu dipertimbangkan. Bagi guru (1)Dalam penerapan metode pembelajaran Cooperative Script hendaknya guru memberikan apersepsi yang mendorong siswa untuk aktif belajar, sehingga siswa dapat meningkatkan prestasi belajarnya. (2)Perlunya pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa

Bagi siswa (1) Dalam penerapan metode pembelajaran Cooperative Script hendaknya siswa dapat memanfaatkannya dengan baik sehingga prestasi belajar siswa dapat meningkat. (2) Dalam penerapan metode pembelajaran Cooperative Script hendaknya siswa lebih aktif dan memanfaatkan dengan baik, sehingga lebih mudah memahami materi pelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. (2004). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Ahmadi, Abu. (1998). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Suprijono, Agus. (2009). Cooperative Learning. Surabaya: Pusaka Pelajar.

Miftahul, A’la. (2011). Quantum Teaching. Jogjakarta: Diva Press.

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Sutikno, M.Sobry. 2010. Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami. Bandung: Refika Aditama.

Nasution. 1995. Metode Research. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Purwanto, Ngalim. 1986. Psikologi Pendidikan.Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Slameto, (2000). Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin, Robert E. (2004). Cooperative Learning: theory, research adn practice (N. Yusron Terjemahan). London: Allymand Bacon. Buku asli terbitan tahun 2005.

Sutrsino, Hadi. (2007). Metodologi Research. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Tho’in, M (2017). Pembiayaan Pendidikan Melalui Sektor Zakat Al-Amwal: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syari’ah 9(2).

Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.

Winkel W.S. 2004. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.