Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan Metode Kompetisi Dengan Media Bola Plastik
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PRAKTIK BOLA VOLI MINI MENGGUNAKAN METODE KOMPETISI
DENGAN MEDIA BOLA PLASTIK BAGI SISWA KELAS IV
SD NEGERI 2 JENENGAN UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN KLAMBU KABUPATEN GROBOGAN SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Sutoyo
Guru SD Negeri 2 Jenengan
ABSTRAK
Penelitian tindakan ini adalah untuk mendeskripsikan proses dan hasil belajar praktik bola voli mini melalui metode kompetisi menggunakan bola plastik bagi siswa kelas IV SD Negeri 2 Jenengan Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan semester II Tahun Pelajaran 2017/2018. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Jenengan UPTD Pendidikan Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan, dengan waktu penelitian selama 6 bulan yaitu pada semester II Tahun ajaran 2017/2018. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif komparatif. Indicator keberhasilan meliputi: nilai rata-rata motivasi belajar lebih dari 85%. Nilai hasil praktik bermain bola voli rata-rata telah melebihi nilai KKM yaitu lebih dari 70. Seluruh siswa telah dapat mencapai ketuntasan belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode kompetisi dengan media bola plastik dapat meningkatkan hasil belajar praktek siswa pada mata pelajaran PJOK materi “permainan bola voli mini” kelas IV semester genap siswa SD Negeri 2 Jenengan Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan. Peningkatan motivasi belajar dari kegiatan prasiklus ke siklus I dan siklus II sudah mengalami peningkatan yaitu sebesar 50,00% (dari 41,11% pada prasiklus meningkat menjadi 91,11% pada siklus II). Peningkatan hasil belajar praktek tersebut dapat dilihat dari hasil belajar tiap-tiap siklus. Peningkatan hasil prasiklus ke siklus I nilai rata-rata meningkat sebesar 6 (nilai rata-rata prasiklus sebesar 67,60 meningkat menjadi 73,54 pada siklus I) dengan jumlah ketuntasan sebanyak 4 siswa (ketuntasan dari 8 siswa pada prasiklus meningkat menjadi 12 siswa pada siklus II). Peningkatan hasil siklus I ke siklus II nilai rata-rata meningkat sebesar 8 (nilai rata-rata siklus I sebesar 73,54 meningkat menjadi 81,71 pada siklus II) dengan jumlah ketuntasan sebanyak 3 siswa (ketuntasan dari 12 pada siklus I meningkat menjadi 15 pada siklus II).
Kata Kunci: hasil belajar, motivasi, kompetisi, media bola plastik
PENDAHULUAN
Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan (PJOK) di sekolah dasar diberikan sejak siswa masuk kelas I. PJOK merupakan media pendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, sikap sportifias, pembiasaan pola hidup sehat dan pembentukan karakter (mental, emosional, spiritual dan sosial) dalam rangka mencapai tujuan sistem pendidikan Nasional. Tujuan umum pendidikan jasmani di sekolah dasar adalah memacu kepada pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, sosial dan emosional yang selaras dalam upaya membentuk dan mengembangkan kemampuan gerak dasar, menanamkan nilai, sikap dan membiasakan hidup sehat.
Mata pelajaran PJOK di SD Negeri 2 Jenengan, kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, khususnya di kelas IV, semester 2, diberikan sebanyak 4 (empat) jam pelajaran perminggu. Salah satu kompetensi dasar yang sulit dicapai oleh siswa adalah KD 6.2 yaitu: “Mempraktikkan gerak dasar berbagai gerakan yang bervariasi dalam permainan bola besar beregu dengan peraturan yang dimodifikasi serta nilai kejasama regu, sportivitas,dan kejujuran, materi permainan bola voli mini”. Kesulitan siswa dalam permainan tersebut terlihat dari cara siswa dalam melakukan passing bawah, passing atas, service bawah, dan service atas. Sehingga pada saat bermain bola voli mini, permainan tersebut menjadi tidak berkualitas.
Permainan bola voli mini digunakan bola voli bernomor 4, garis tengah bola 22-24 cm, berat 220 – 240 gram, dengan menggunakan jaring atau net untuk standar putra 2,10 m dan untuk putri 2,00 m. lapangan bola voli mini adalah panjang 12 m x 6 m. Dengan menggunakan bola yang lebih kecil dari ukuran sebenarnya, seharusnya siswa dapat melakukan permainan dengan baik, namun pada kenyataanya siswa masih sering ragu-ragu dan takut untuk menerima bola maupun melakukan service, sehingga gerakan siswa dalam melakukan passing maupun service menjadi salah.
Hasil pengamatan awal yang dilakukan di kelas IV SD Negeri 2 Jenengan Kecamatan Klambu, diketahui bahwa nilai rata-rata gerakan passing bawah sebesar 66, gerakan passing atas rata-rata 66, gerakan service bawah rata-rata 68, gerakan service atas rata-rata 68, dan nilai rata-rata bermain Bola voli mini yang dimodifikasi sebesar 68,67. Dengan demikian nilai rata-rata permainan bola voli mini siswa kelas IV sebesar 67,33. Artinya siswa baru dapat melakukan antara 1 dan 2 gerakan dengan benar.
Kondisi tersebut di atas, perlu diperbaiki. Mengingat kesalahan dalam melakukan gerakan pada permainan bola voli mini tersebut disebabkan oleh ketakutan siswa terhadap bola, maka salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan bola plastik dengan ukuran yang sama dengan bola voli mini, dengan garis tengah antara 22-24 cm, dan setelah siswa dapat melakukan gerakan dengan benar, baru digunakan bola voli mini yang sebenarnya. Selain itu untuk mendorong siswa agar lebih giat bermain, maka perlu diterapkan metode kompetisi, melalui kompetisi tersebut siswa akan berloma untuk memenangkan permainan.
Tindakan perbaikan hasil belajar tersebut dilaksanakan dalam bentuk penelitian kelas, hal ini dimaksudkan agar perkembangan hasil belajar dapat termonitor secara bertahap, dan sekaligus sebagai kegiatan pengembangan profesionalisme guru. Sesuai dengan permasalahan seperti diuraikan di atas, maka penelitian tindakan kelas ini mengambil judul: Peningkatan Hasil Belajar Praktik Bola Voli Mini Menggunakan Metode Kompetisi dengan Media Bola Plastik bagi Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Jenengan UPTD Pendidikan Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan Semester Ii Tahun Pelajaran 2017/2018.
Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: apakah dengan menerapkan metode kompetisi dengan menggunakan bola plastik dapat meningkatkan hasil belajar praktik bola voli mini bagi siswa kelas IV SD Negeri 2 Jenengan Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan semester II Tahun Pelajaran 2017/2018?
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mendeskripsikan proses dan hasil belajar praktik bola voli mini melalui metode kompetisi menggunakan bola plastik bagi siswa kelas IV SD Negeri 2 Jenengan Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan semester II Tahun Pelajaran 2017/2018.
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Pembelajaran PJOK
Menurut Suherman (2014: 23) Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, dan sikap sportif, kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotor, kognitif, dan afektif setiap siswa. Menurut Sukintaka (2010: 2) pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan total yang mencoba mencapai tujuan mengembangkan kebugaran jasmani, mental, sosial, serta emosional bagi masyarakat dengan wahana aktivitas jasmani.
Permainan Bola Voli Mini
Menurut Suwarso dan Sumaryo (2010: 72) bola voli mini termasuk ke dalam cabang olahraga permainan yang sifatnya beregu, jumlah pemain dalam setiap regunya adalah 4 orang. Permainan ini dilakukan oleh anak-anak, menggunakan bola berukuran sedang, serta lapangannyapun berukuran kecil. Bola dalam permainan bola voli mini menggunakan bola bernomor 4, garis tengah bola 22-24 cm, dan berat 220 – 240 gram. Jaring atau net untuk standar putra 2,10 m dan untuk putri 2,00 m. lapangan bola voli mini adalah panjang 12 m x 6m, tidak menggunakan garis serang, daerah sajian atau servis adalah seluruh daerah di belakang garis lapangan, tebal garis 5 cm (Mawarti, 2009: 71).
Hakekat Metode Pembelajaran
Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Ini berarti metode digunakan untuk merealisasikan proses belajar mengajar yang telah ditetapkan (Sanjaya, 2008:147). Menurut Uno (2009:16) metode pembelajaran adalah cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda. Metode pembelajaran diklasifikasikan menjadi 3 yaitu: strategi pengorganisasian, strategi penyampaian, dan strategi pengelolaan.
Metode Kompetisi
Kompetisi adalah persaingan. Dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong anak didik agar mereka bergairah belajar. Persaingan baik dalam bentuk individu maupun kelompok diperlukan dalam pendidikan. Kondisi ini bisa dimanfaatkan untuk menjadikan proses interaksi belajar mengajar yang kondusif (Sardiman, 2010:9). Kompetisi merupakan perasaan dimana individu atau kelompok tidak mau kalah dari individu atau kelompok lainnya. Kompetisi atau persaingan diartikan sebagai usaha untuk memperlihatkan keunggulan masing-masing yang dilakukan oleh perseorangan. Dapat dipahami bahwa kompetisi yang dimaksud disini adalah usaha yang timbul pada diri siswa dikarenakan dorongan untuk menunjukkan kemampuan dan keunggulan masing-masing dalam proses pembelajaran.
Media Bola Plastik
Bola plastik merupakan bola yang terbuat dari bahan plastik, bahan plastik sebagai lapisan luar. Bola plastik merupakan bola yang cukup menarik bagi siswa karena bentuknya yang warna-warni, bola plastik memungkinkan untuk digunakan belajar passing bawah siswa seusia kelas IV Sekolah Dasar karena dapat berfungsi sebagai pelindung rasa sakit. Bola plastik ini berdiameter 65,5 cm dan berat 100 gram. Dengan ukuran berat yang cukup ringan ini sangat sesuai digunakan pada siswa sekolah dasar yang sebagian siswa masih belum kuat otot lengannya. Diharapkan pula dengan spesifikasi bola plastik tersebut dapat memotivasi siswa dalam belajar passing bawah bola voli.
Motivasi Belajar
Menurut Hamalik (2013:158) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dengan pengertian ini, dapat dikatakan bahwa motivasi adalah sesuatu yang kompleks.Motivasiakan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Dalam Sardiman (2010:75) motivasi belajar dapat juga diartikan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila iatidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelak perasaan tidak suka itu. Motivasi sebagai suatu energi penggerak dan pengarah, yang dapat memperkuat dan mendorong seseorang untuk bertingkah laku. Ini berarti perbuatan seseorang tergantung motivasi yang mendasarinya.
Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Dengan demikian kegiatan dan usaha untuk mencapai perubahan tingkah laku yang merupakan proses belajar, sedangkan perubahan tingkah laku disebut hasil belajar. Hasil belajar (achievement) merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik. Hampir sebagian terbesar dari kegiatan atau perilaku yang diperlihatkan seseorang merupakan hasil belajar (Sukmadinata, 2007: 102).
Kerangka Berpikir
Salah satu kompetensi dasar pada mata pelajaran PJOK yang sulit dicapai oleh siswa kelas IV SD Negeri 2 Jenengan Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan adalah KD 6.2 yaitu: “Mempraktikkan gerak dasar berbagai gerakan yang bervariasi dalam permainan bola besar beregu dengan peraturan yang dimodifikasi serta nilai kejasama regu, sportivitas,dan kejujuran, materi permainan bola voli mini”
Kesulitan siswa tersebut terlihat dari cara siswa dalam melakukan passing bawah, passing atas, service bawah, dan service atas. Sehingga pada saat bermain bola voli mini, permainan tersebut menjadi tidak berkualitas. Kegagalan siswa dalam melakukan permainan bola voli mini dengan baik tersebut disebabkan siswa menganggap bola voli yang digunakan terlalu berat, sehingga siswa takut untuk menerima bola melalu passing dan melakukan service.
Hasil pengamatan awal yang dilakukan di kelas IV SD Negeri 2 Jenengan Kecamatan Klambu, diketahui bahwa nilai rata-rata permainan bola voli mini yang dinilai berdasarkan gerakan passing bawah, gerakan passing atas, gerakan service bawah, gerakan service atas dan bermain Bola voli mini yang dimodifikasi, nilai rata-rata yang dicapai oleh siswa sebesar 67,33. Artinya siswa baru dapat melakukan antara 1 dan 2 gerakan dengan benar.
Kondisi tersebut di atas, perlu diperbaiki. Adapun upaya yang dilakukan untuk memperbaiki kondisi tersebut adalah melalui penerapan metode kompetisi dengan media bola plastik. Melalui penggunaan bola plastik, diharapkan siswa berani melakukan gerak dan bermain dengan benar, dan melaluli kompetisi, siswa berupaya untuk memenangkan permainan, sehingga hal ini akan mendorong siswa untuk bermain lebih baik.
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: Penerapan metode pembelajaran kompetisi dengan media bola plastik dapat meningkatkan hasil belajar praktik bola voli mini, bagi siswa kelas IV SD Negeri 2 Jenengan Kecamatan Klambu semester genap tahun pelajaran 2017/2018.
METODE PENELITIAN
Setting Penelitian
Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 2 Jenengan UPTD Pendidikan Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan. Waktu pelaksanaan penelitian dilaksanakan selama 6 (Enam) bulan dimulai bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2018. Kegiatan selama 6 (enam) bulan tersebut dimulai dari tahap prasiklus hingga penyusunan laporan hasil penelitian.
Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas IV SD Negeri 2 Jenengan UPTD Pendidikan Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan semester II tahun pelajaran 2017/2018, dengan alasan peneliti adalah guru PJOK di kelas tersebut, dan hasil penilaian praktik “bola voli mini”, siswa masih kesulitan dalam melakukana gerak passing, service, dan melakukan pemainan tersebut, dan siswa kurang termotivasi dalam melaksanakan permainana tersebut.
Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Tes unjuk kerja untuk memperoleh nilai hasil praktik pada kegiatan prasiklus, siklus I dan siklus II, yang dilakukan terhadap siswa kelas IV SD Negeri 2 Jenengan. Non tes yang berupa pengamatan langsung tentang motivasi belajar siswa dalam proses belajar mengajar dan pengamatan aktivitas guru dalam proses pembelajaran. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar penilaian praktik permainan bola volo mini, lembar observasi/pengamatan motivasi siswa, dan lembar observasi aktivitas peneliti.
Validasi Data
Validari data dalam penelitian tindakan yang berupa data hasil penilaian praktik bermain bola voli mini, hasil observasi terhadap siswa maupun observasi terhadap aktivitas guru dilakukan melalui trianggulasi sumber yaitu data yang berasal dari beberapa sumber melalui kolaborasi dengan teman sejawat.
Analisa Data
Analisa data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif komparatif untuk data kuantitatif yaitu dengan membandingkan hasil penilaian praktik bola voli mini dari kondisi awal (prasiklus) dengan hasil penilaian setelah tindakan siklus I dan hasil penilaian setelah tindakan siklus II, dari hasil pembandingan tersebut dilakukan refleksi dengan menarik kesimpulan untuk memperoleh data ada tidaknya peningkatan hasil praktik bermain bola voli mini, kemudian menentukan tindak lanjut.
Data kualitatif dari hasil observasi tentang motivasi belajar siswa dalam dan hasil observasi teman sejawat tentang aktivitas peneliti dalam melaksanakan pembelajaran PJOK materi bola voli mini, refleksi terhadap hasil observasi tersebut dilakukan melalui analisis deskriptif kualitatif yaitu dengan membandingkan motivasi belajar siswa dan aktivitas peneliti dari prasiklus dengan siklus I, siklus I dengan siklus II, serta membandingkan kondisi awal (prasiklus) dengan kondisi akhir pada siklus II, untuk selanjutnya dilakukan tindak lanjut.
Indikator Kinerja
Keberhasilan kinerja guru dalam menerapkan pembelajaran PJOK di kelas IV SD Negeri 2 Jenengan UPTD Pendidikan Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan dengan penerapan metode pembelajaran kompetisi dengan media bola plastik ditetapkan dengan indikator sebagai berikut: Nilai rata-rata motivasi belajar lebih dari 85%, artinya lebih dari 85% siswa telah menunjukkan motivasinya untuk mengikuti pembelajaran. Nilai hasil praktik bermain bola voli rata-rata telah melebihi nilai KKM yaitu lebih dari 70. Seluruh siswa telah dapat mencapai ketuntasan belajar.
Prosedur Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan proses yang berkesinambungan yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklusnya, meliputi empat tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Prasiklus
Pelaksanaan tindakan prasiklus dilaksanakan setelah peneliti mendapatkan ijin penelitian dari kepala sekolah seperti terlampir. Kegiatan prasiklus berupa kegiatan pembelajaran PJOK materi bola voli mini dengan menggunakan bola yang sebenarnya, yaitu bola nomor 4, dengan garis tengah bola 22 cm, dan berat 220 gram. Seperti foto terlampir. Jaring yang digunakan ditentukan menggunakan standar putri yaitu putri 2,00 m, karena dari 15 (lima belas) siswa 11 siswa adalah putri. Lapangan bola voli mini ditentukan panjang 12 m x 6m, tidak menggunakan garis serang. Pelaksanaan bola voli mini dilakukan di halam SD Negeri 2 Jenengan. Dokumentasi lapangan vola voli mini seperti terlampir. Pelaksanaan dilakukan sebanyak 2 (dua) pertemuan yaitu pada Hari Kamis tanggal 25 Januari 2018, jam pertama dan kedua, dan hari Sabtu tanggal 27 Januari 2018, jam pertama dan kedua (jam 07:30 – 08:40).
Hasil penilaian praktik bola voli mini prasiklus seperti terlampir, berdasarkan hasil penilaian tersebut dapat dibuat rekapitulasi hasil belajar praktik permainan bola voli mini prasiklus menunjukkan bahwa nilai rata-rata praktik bola voli mini sebesar 67,60, nilai tertinggi yang dicapai oleh siswa sebesar 80, nilai terendah 60. Jumlah siswa yang tuntas sebanyak 8 (delapan) siswa atau 53,33%, dan siswa yang belum tuntas sebanyak 7 (tujuh) siswa atau 46,67%. nilai rata-rata sebesar 67,60. Nilai tertinggi 80, dan nilai terendah 60.
Selanjutnya untuk mengetahui motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran PJOK, selain menilai permainan bola voli mini, peneliti melakukan pengamatan terhadap motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Hasil pengamatan dicatat pada lembar observasi motivasi belajar siswa seperti terlampir. Rekapitulasi hasil pengamatan tentang motivasi belajar siswa dapat diketahui bahwa siswa yang menunjukkan motivasi dalam mengikuti pembelajaran PJOK rata-rata sebesar 41,11% (6,17 siswa).
Berdasarkan hasil penilaian praktik bola voli mini dan hasil pengamatan tentang motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran PJOK, dapat diketahui bahwa motivasi belajar siswa masih rendah, dan hasil belajar praktek siswa belum maksimal. Untuk itu perlu adanya tindakan perbaikan dengan menerapkan metode kompetisi dengan media bola plastik, hal ini dimaksudkan agar siswa lebih tertarik mengikuti pembelajaran
Siklus I
Setelah siswa mengikuti pembelajaran PJOK pertemuan pertama dan kedua siklus I, maka pertemuan berikutnya yaitu pada hari Kamis tanggal 22 dan hari Sabtu tanggal 24 Februari 2018, dilakukan penilaian praktik. Penilaian dilakukan melalui unjuk kerja. Caranya siswa satu persatu melakukan gerak passing atas, passing bawah, servi atas, dan servis bawah dengan menggunakan bola voli mini yang sebenarnya. Penilaian pada hari Kamis tanggal 22 Februari 2018 untuk menilai siswa dengan nomor urut 1 sampai dengan 8 (8 siswa), dilanjutkan dengan kompetisi antar regu.
Penilaian kedua yaitu pada tanggal 24 Februari 2018, dilakukan terhadap 7 (tujuh) siswa yaitu siswa nomor urut 9 sampai dengan 15. Penilaian individu berlangsung selama 1 (satu) jam pelajaran, penilaian ini bertujuan untuk menilai gerak passing atas, passing bawah, servis atas dan servis bawah. Setelah penilian individu selesai dilanjutkan dengan kompetisi untuk bermain bola voli mini berlangsung selama 1 (satu) jam pelajaran. Kompetisi ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat siswa dan sekaligus untuk melakukan penilaian tentang aspek bermain bola voli mini yang terdiri dari penilaian kerjasama regu, semangat dalam bertanding, dan penguasaan teknik bermain masing-masing siswa. Daftar hadir penilaian praktik seperti terlampir.
Hasil penilaian praktik bola voli mini siklus I seperti terlampir, berdasarkan hasil penilaian tersebut dapat dibuat rekapitulasi hasil belajar praktik permainan bola voli mini siklus I menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas sebesar 73,54, nilai tertinggi yang dicapai oleh siswa sebesar 84, nilai terendah 64. Jumlah siswa yang tuntas sebanyak 12 siswa atau 80,00%, dan siswa yang belum tuntas sebanyak 3 siswa atau 20,00%.
Selanjutnya untuk mengetahui motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran PJOK materi permainan bola voli mini, peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa. Hasil observasi tentang motivasi belajar siswa seperti terlampir. Rekapitulasi hasil pengamatan tentang motivasi belajar siswa dapat diketahui bahwa prosentase rata-rata siswa yang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran PJOK sebesar 10,67 siswa (71,11%). Dengan demikian motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 2 Jenengan Kabupaten Grobogan dalam mengikuti pembelajaran PJOK belum sesuai dengan prosentase kriteria keberhasilan >85.00%.
Hasil analisis siklus I, diketahui bahwa penerapan metode kompetisi dengan media bola plastik secara umum sudah mengalami peningkatan dibandingkan dengan prasiklus, artinya motivasi belajar dan nilai praktik siswa dalam permainan bola voli mini telah mengalami peningkatan, namun jika dibandingkan dengan indikator kinerja, nilai praktik dan motivasi belajar siswa tersebut belum dapat mencapai indikator yang ditetapkan, untuk itu perlu adanya tindakan lanjutan dengan memperbaiki rencana tindakan pada siklus II.
Siklus II
Setelah siswa mengikuti pembelajaran PJOK pertemuan pertama dan kedua siklus II, maka pertemuan berikutnya yaitu pada hari Kamis tanggal 15 Maret 2018 dan hari Sabtu tanggal 17 Maret 2018, dilakukan penilaian praktik. Penilaian dilakukan melalui unjuk kerja siswa dalam melakukan gerak passing atas, passing bawah, servis atas dan servis bawah dengan menggunakan bola voli mini. Caranya siswa satu persatu melakukan gerak passing atas, passing bawah, servi atas, dan servis bawah dengan menggunakan bola voli mini. Penilaian tahap pertama yaitu pada hari Kamis tanggal 15 Maret 2018 untuk menilai siswa dengan nomor urut 1 sampai dengan 8 (8 siswa), dilanjutkan dengan kompetisi permainan bola voli mini antar regu.
Penilaian kedua yaitu pada hari Sabtu tanggal 17 Maret 2018, dilakukan terhadap 7 (tujuh) siswa yaitu siswa nomor urut 9 sampai dengan 15. Penilaian individu berlangsung selama 1 (satu) jam pelajaran, penilaian ini bertujuan untuk menilai gerak passing atas, passing bawah, servis atas dan servis bawah. Setelah penilian individu selesai dilanjutkan dengan kompetisi untuk bermain bola voli mini berlangsung selama 1 (satu) jam pelajaran. Kompetisi ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat siswa dan sekaligus untuk melakukan penilaian tentang aspek bermain bola voli mini yang terdiri dari penilaian kerjasama regu, semangat dalam bertanding, dan penguasaan teknik bermain masing-masing siswa. Daftar hadir penilaian praktik seperti terlampir.
Hasil penilaian praktik bola voli mini siklus II seperti terlampir, berdasarkan hasil penilaian tersebut dapat dibuat rekapitulasi hasil belajar praktik permainan bola voli mini siklus II menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas sebesar 81,71, nilai tertinggi yang dicapai oleh siswa sebesar 90, nilai terendah 74. Jumlah siswa yang tuntas sebanyak 15 siswa atau 100%, dan siswa yang belum tuntas sebanyak 0 siswa atau 0%.
Selanjutnya untuk mengetahui motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran PJOK materi permainan bola voli mini siklus II, peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa. Hasil observasi tentang motivasi belajar siswa siklus II seperti terlampir. Rekapitulasi hasil pengamatan tentang motivasi belajar siklus II dapat diketahui bahwa prosentase rata-rata siswa yang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran PJOK sebesar 91,11%. Dengan demikian motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 2 Jenengan Kabupaten Grobogan dalam mengikuti pembelajaran PJOK, tergolong baik.
Berdasarkan observasi dan hasil praktik bola voli mini diketahui bahwa siswa yang memiliki motivasi dalam mengikuti pembelajaran PJOK sebanyak 13,7 siswa (91,11%). Berdasarkan hasil penilaian praktik diketahui bahwa sebanyak 15 siswa masuk kategori tuntas dengan persentase 100,00% dengan rata-rata nilai siklus II sebesar 81,71. Hal ini menunjukkan bahwa setelah diterapkan metode kompetisi dengan mengunakan media bola plastik, Motivasi dan nilai praktik siswa telah menunjukkan peningkatan hingga mencapai indikator yang telah ditetapkan, untuk itu tidak perlu dilakukan tindakan lanjutan.
Pembahasan
Motivasi Belajar
Pada tahap awal tindakan (prasiklus), pelaksanaan praktik bola voli mini menggunakan bola yang sebenarnya, siswa tidak termotivasi untuk mengikti permainan. Sebagian siswa putri takut untuk menerima bola dengan menggunakan passing atas maupun bawah. Dalam melaksanakan passing dan servis, gerakan siswa banyak yang salah, sehingga hasil belajarnya rendah.
Setelah dilakukan perubahan metode belajar yaitu dengan menerapkan metode kompetisi dengan media bola plastik, siswa mulai termotivasi untuk mencoba melakukan passing maupun servis, sehingga saat dilakukan penilaian praktik, semua siswa tertarik untuk melaksanakan dengan gerakan yang benar. Perbandingan motivasi belajar sebelum dilakukan tindakan dan sesudah dilakukan tindakan I (siklus I) dapat diketahui bahwa setelah dilakukan tindakan siklus I yaitu dengan menerapkan metode kompeteisi dengan media bola plastik, motivasi belajar siswa meningkat menjadi 71,11% (peningkatan sebesar 30,00% dari nilai rata-rata 41,11%). Dengan demikian melalui penerapan metode kompetisi dengan media bola plastik, motivasi belajar siswa rata-rata meningkat. Peningkatan tersebut terjadi pada seluruh indikator.
Perbandingan motivasi belajar siklus I dan siklus II berdasarkan indikator dan kriteria penilaian dapat diketahui bahwa motivasi belajar siswa dari kegiatan siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. peningkatan pada siklus II sebesar 20,00% (siklus I sebesar 71,11% meningkat menjadi 91,11% pada siklus II). Dengan demikian melalui pembelajaran dengan menerapkan metode kompetisi dengan media bola plastik, motivasi belajar siswa rata-rata meningkat. Peningkatan tersebut terjadi pada seluruh indikator.
Perbandingan motivasi belajar prasiklus dan siklus 2 berdasarkan indikator dan kriteria penilaian dapat diketahui bahwa motivasi belajar siswa dari kegiatan prasiklus ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 50,00% (dari kegiatan prasiklus sebesar 41,11% meningkat menjadi 91,11% siklus II). Dengan demikian melalui pembelajaran dengan menerapkan metode kompetisi dengan media bola plastik, motivasi belajar siswa rata-rata meningkat. Peningkatan tersebut terjadi pada seluruh indikator.
Berdasarkan perbandingan sksor motivasi belajar dilihat dari kegiatan prasiklus, ke siklus 1, siklus I ke siklus 2, prasiklus ke siklus 2 terbukti mengalami peningkatan. Peningkatan motivasi belajar tersebut dapat dilihat melalui semangat siswa dalam belajar, keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan mendiskusikan permasalahan, peningkatan tanggungjawab dalam penyelesaian tugas, peningkatan insiatif, keberanian bertanya, dan keaktifan dalam mengikuti pembelajaran.
Hasil Belajar Siswa
Perbandingan hasil belajar prasiklus ke siklus 1 menunjukkan bahwa setelah dilakukan tindakan pada siklus I nilai rata-rata meningkat sebesar 5,94 dari 67,6 menjadi 73,54. Nilai tertinggi meningkat sebesar 4,00 dari 80,00 menjadi 84,00. Nilai terendah meningkat sebesar 4,00 dari 60,00 menjadi 64,00. Ketuntasan belajar siswa meningkat sebanyak 4 siswa dari 8 siswa menjadi 12 siswa.
Perbandingan hasil belajar siklus I ke siklus II menunjukkan bahwa setelah dilakukan tindakan pada siklus I nilai rata-rata meningkat sebesar 8,18 dari 73,54 menjadi 81,71. Nilai tertinggi meningkat sebesar 6,00 dari 84,00 menjadi 90,00. Nilai terendah meningkat sebesar 10,00 dari 64,00 menjadi 74,00. Ketuntasan belajar siswa meningkat sebanyak 3 siswa dari 12 siswa menjadi 15 siswa.
Perbandingan hasil belajar prasiklus ke siklus II menunjukkan bahwa setelah dilakukan tindakan pada siklus I nilai rata-rata meningkat sebesar 14,11 dari 67,60 menjadi 81,71. Nilai tertinggi meningkat sebesar 10,00 dari 80,00 menjadi 90,00. Nilai terendah meningkat sebesar 14,00 dari 60,00 menjadi 74,00. Ketuntasan belajar siswa meningkat sebanyak 7 siswa dari 8 siswa menjadi 15 siswa.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode kompetisi dengan media bola plastik dapat meningkatkan hasil belajar praktek siswa pada mata pelajaran PJOK materi “permainan bola voli mini” kelas IV semester genap siswa SD Negeri 2 Jenengan Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan.
Peningkatan motivasi belajar dari kegiatan prasiklus ke siklus I dan siklus II sudah mengalami peningkatan yaitu sebesar 50,00% (dari 41,11% pada prasiklus meningkat menjadi 91,11% pada siklus II). Peningkatan hasil belajar praktek tersebut dapat dilihat dari hasil belajar tiap-tiap siklus. Peningkatan hasil prasiklus ke siklus I nilai rata-rata meningkat sebesar 6 (nilai rata-rata prasiklus sebesar 67,60,00 meningkat menjadi 73,54 pada siklus I) dengan jumlah ketuntasan sebanyak 4 siswa (ketuntasan dari 8 siswa pada prasiklus meningkat menjadi 12 siswa pada siklus II). Peningkatan hasil siklus I ke siklus II nilai rata-rata meningkat sebesar 8 (nilai rata-rata siklus I sebesar 73,54 meningkat menjadi 81,71 pada siklus II) dengan jumlah ketuntasan sebanyak 3 siswa (ketuntasan dari 12 pada siklus I meningkat menjadi 15 pada siklus II).
Saran
Sebagai upaya meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran PJOK khususnya materi bola voli mini dapat disampaikan beberapa saran berikut.
- Untuk UPTD Dinas Pendidikan
Sebaiknya pembinaan guru PJOK, lebih ditekankan pada upaya peningkatan kreativitas guru dalam membuat media bantu dalam praktik PJOK.
- Untuk Kepala Sekolah
Sebaiknya disediakan alat dan bahan sebagai media bantu pembelajaran PJOK, seperti bola plastik, piring plastik, tali rafia dan lain sebagainya, sehingga pada saat guru akan membuat media bantu, telah tersedia bahan dan alat yang dibutuhkan.
- Untuk Guru-Guru PJOK lain
Sebaiknya saat kegiatan KKG, pembahasan lebih terfokus pada pembuatan media bantu PJOK, jenis dan macam media bantu yang memungkinkan membantu siswa dalam melaksanakan praktik PJOK.
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar, 2012, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara
Mawarti, Sri. 2009. Permainan BolaVoli Mini untuk Anak Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia
Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Sardiman AM. 2010. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Suherman, Adang, dkk. 2011. Pembelajaran Dasar Atletik. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Sukintaka, 2010. Teori Bermain untuk D2 PGSD Penjaskes. Yogyakarta. Perpustakaan UNY
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya
Suwarso, Sumaryo.2010, Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan. Jakarta: Arya Duta
Uno, Hamzah B. 2009. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara