PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS

MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN PORTOFOLIO

PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI JETAK 2018/2019

Dami

SD N Jetak Kunduran Kabupaten Blora

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS menggunakan metode pembelajaran portofolio pada siswa kelas VI SD Negeri Jetak. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan subjek penelitian siswa kelas VI SD Negeri Jetak yang berjumlah 10 siswa. Penelitian ini berlangsung dalam dua siklus. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi, soal tes. Validasi instrumen dilakukan melalui expert judgement. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah jika minimal 70% siswa telah mencapai KKM yaitu 70 dan nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan tiap siklusnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan langkah-langkah metode pembelajaran portofolio yaitu mengidentifikasi masalah, memilih masalah untuk dikaji, mengumpulkan informasi, membuat portofolio kelas, menyajikan porofolio/dengar pendapat dan melakukan kesimpulan dapat meningkatkan hasil belajar IPS. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil penelitian yang menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar tiap siklusnya. Pada pra siklus, siswa yang tuntas 20% dengan nilai rata-rata kelas 60,5 sehingga perlu diadakan tindakan siklus I. Siswa yang mencapai nilai di atas KKM mengalami peningkatan sebesar 50% dengan nilai rata-rata kelas 68. Pada siklus II, jumlah siswa yang tuntas mengalami peningkatan menjadi 90% dengan rata-rata kelas 78.

Kata kunci: Hasil Belajar IPS dan Metode Pembelajaran Portofolio

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, mengorganisasi, dan menciptakan sistem lingkungan dengan berbagai model serta metode sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien serta mendapat hasil optimal.

Salah satu disiplin ilmu yang selalu menuntut adanya perubahan dalam proses pembelajaran yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial. Gejala alam dan gejala sosial kemasyarakat yang selalu berubah seiring berjalannya waktu menuntut perubahan pola pikir dan sikap hidup manusia. Tentunya hal tersebut haruslah kita tanamkan sejak dini agar para siswa selalu siap dan mampu mengikuti perubahan yang terjadi. Siswa diharapkan mampu berfikir kritis dan logis dalam menyikapi perkembangan yang terjadi.

Dari permasalahan di atas, masalah utama dalam proses pembelajaran adalah penggunaan sebuah metode dan pendekatan dalam proses pembelajaran. Kurangnya metode yang bervariasi juga sering menjadi penyebab kurang berhasilnya penyampaian materi pembelajaran.Sejalan dengan pendapat Saidiharjo (2005: 109) mengatakan bahwa dalam konteks dan aspek pendidikan untuk mencapai tujuan diperlukan berbagai metode pembelajaran dengan prinsip-prinsip berfokus pada siswa, pembelajaran terpadu, belajar tuntas, pemecahan masalah pengalaman belajar, fasilitator, dan sebagainya.

Melalui studi pendahuluan di SDN Jetak Kunduran Blora diperoleh informasi bahwa masih belum optimalnya hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya hasil belajar siswa. Dikatakan rendah dikarenakan nilai rata-rata nilai ulangan yang diperoleh siswa tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal. Rendahnya hasil belajar siswa kelas VI dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar Negeri Jetak Kunduran Blora dapat dilihat dari nilai rata-rata nilai ulangan harian mata pelajaran IPS adalah Nilai rata-rata 60.5 dan nilai KKM 70.

Rumusan Masalah

Berdasarakan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana meningkatkan hasil belajar IPS menggunakan metode pembelajaran portofolio pada siswa kelas VI SD Negeri Jetak 2018/2019?”

Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar IPS menggunakan metode pembelajaran portofolio di kelas VI SD Negeri Jetak 2018/2019

Manfaat Penelitian

Manfaat Teoritis memperkuat teori bahwa penggunaan metode pembelajaran portofolio dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas VI SD Negeri Jetak

Manfaat Praktis

Bagi Siswa

Dapat meningkatkan hasil belajar, dapat menggali potensi siswa untuk dapat memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, dapat         meningkatkan    kerjasama         siswa    untuk    dapat    bekerja secara kelompok sehingga minat dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran.

Bagi Guru

Meningkatkan strategi atau metode pembelajaran yang lebih menarik yang menjadi salah satu indikator menjadi seorang guru professional. Dapat menciptakan suasana lingkungan belajar yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

KAJIAN PUSTAKA

Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu social dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis/psikologis untuk tujuan pendidikan (Soemantri, 2009: 92). IPS pada kurikulum satuan pendidikan pada hakikatnya merupakan mata pelajaran wajib sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 39 merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTS/SMPLB yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial.

Portofolio berasal dari bahasa Inggris “portfolio” yang artinya dokumen atau surat-surat. Dapat diartikan sebagai kumpulan kertas-kertas berharga dari suatu pekerjaan tertentu (Arnie Fajar, 2005: 47). Portofolio diartikan sebagai kumpulan pekerjaan peserta didik yang merupakan karya terpilih yang merupakan akumulasi dari segala sesuatu yang ditemukan para siswa dari topik bahasan yang merupakan usaha terbaik dari siswa serta mencakup pertimbangan mengenai bahan-bahan yang paling penting (Dasim Budimansyah, 2003: 9).

Kerangka Berpikir

Pembelajaran IPS di sekolah dasar sebagai salah satu mata pelajaran yang mengkaji fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Seorang guru harus mampu meningkatkan materi pelajaran secara cermat berdasarkan isi dalam kaitannya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal. Namun kenyataannya, guru masih kesulitan mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Pembelajaran IPS di sekolah sekarang ini, khususnya di SD Negeri Jetak, guru masih menggunakan metode ceramah. Dalam menyampaikan materi pelajaran guru memgang peranan utama. Hampir sebagian besar kegiatan siswa dalam pembelajaran yakni mendengarkan ceramah dari guru dan menulis bagian-bagian penting yang telah dicatatkan guru di papan tulis. Siswa dipacu guru untuk dapat menghafalkan materi pembelajaran tanpa ikut andil dan terlibat langsung dalam kegiatan yang nyata. Dalam kegiatan pembelajaran siswa didorong untuk dapat membayangkan apa yang disampaikan oleh guru. Jadi materi yang diterima siswa selama ini hanya berupa angan-angan.

Salah satu cara mengajar yang efektif adalah menggunakan metode pembelajaran portofolio. Portofolio adalah suatu metode pembelajaran dengan belajar secara langsung di masyarakat/lingkungan sekitar. Siswa dapat mendokumentasikan hasil observasi/ penelitiannya. Selain hal tersebut siswa akan dapat mengerti secara langsung kegiatan/hal-hal yang berkenaan dengan materi pembelajaran. Dari berbagai sumber yang ada siswa akan dapat memperoleh berbagai informasi yang berkaitan dengan materi pembelajaran dari orang-orang yang memang sudah ahli di bidangnya. Diharapkan dengan adanya metode portofolio ini akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa terutama berkaitan dengan materi globalisasi.

Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir di atas, tindakan dalam penelitian ini yaitu bahwa penerapan metode pembelajaran portofolio dapat meningkatkan hasil belajar IPS kelas VI SD Negeri Jetak.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), yaitu suatu penelitian tindakan yang dilakukan di kelas.

Desain Penelitian

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Spiral Kemmis dan Mc Taggart (Suharsimi Arikunto, 2006: 93). Adapun model dan penjelasan masing-masing tahap adalah sebagai berikut:

Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Negeri Jetak yang berjumlah 10 siswa, yang terdiri dari 3 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan.

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Jetak yang beralamatkan di Jetak Kunduran Blora pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada tahun ajaran 2018/2019. Alasan memilih SD Negeri Jetak dikarenakan peneliti merupakan guru kelas VI di SD tersebut sehingga memudahkan peneliti dalam melaksanakan penelitian.

Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian dengan tujuan untuk memperoleh data yang akan diolah sebagai hasil penelitian.. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, tes, dan dokumentasi.

Instrumen Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:160), instrumen penelitian adalah alatatau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

Adapun instrumen yang dilakukan selama melakukan penelitian, peneliti menggunakan lembar observasi, tes, dan dokumentasi.

Analisis Data Penelitian

Tehnik analisis data yang digunakan peneliti adalah:

Tehnik analisis data kuantitatif. Data yang diperoleh peneliti melalui tes tertulis objektif maupun uraian berupa nilai belajar siswa selanjutnya akan dianalisis oleh peneliti dengantehnik analisis data kuantitatif. Analisis data kuantitatif dilakukan dengan menghitung nilai rata-rata siswa.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD N Jetak yang terletak di alamat Jalan Muraharjo-Karanggeneng KM 02, Kecamatan Kunduran, Blora. Siswa SD N Jetak berasal dari beberapa dusun serta desa yang ada di wilayah Kecamatan Kunduran. Kelas VI memiliki jumlah siswa sebanyak 10, yang terdiri dari 3 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan.

Deskripsi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pemberian soal pre tes kepada siswa kelas VI SD Negeri Jetak dapat disimpulkan bahwa nilai prestasi belajar kelas VI masih rendah ( khususnya pada pokok bahasan Globalisasi ). Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai yang didapat para siswa. Masih banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM. Berikut adalah hasil belajar siswa pada tahap pra tindakan. Pra tindakan yaitu sebesar 60,5. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa masih berada di bawah KKM yaitu pada angka 70. Jumlah siswa yang telah tuntas atau mencapai ≥ nilai 70 yaitu 2 siswa dengan jumlah persentase 20%. Sedangkan siswa yang belum tuntas atau mendapatkan nilai ≤ 70 sebanyak 8 siswa dengan persentase sebesar 80%. Nilai tertinggi yang diperoleh pada tahap pra tindakan yaitu nilai 75 sedangkan nilai terendah yaitu 50. Berikut kriteria pencapaian nilai mata pelajaran IPS pada pokok bahasan Globalisasi pada siswa SD Negeri Jetak pada tahap pra tindakan. Pra tindakan, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mendapatkan nilai dalam kriteria cukup yaitu sejunlah 5 siswa. Siswa yang mencapai nilai baik sejumlah 2 orang, dan kurang sejumlah 3.

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan nilai rata-rata kelas dari tahap pra tindakan ke siklus I. Peningkatan terjadi sebesar 7,5 poin dari 60,5 menjadi, 68. Sedangkan persentase jumlah siswa yang tuntas belajar pada pra tindakan sebesar 20% meningkat menjadi 50% pada siklus I. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 30%. Sedangkan persentase jumlah siswa yang belum tuntas pada tahap pra tindakan sebesar 80% menjadi 50% pada siklus I. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan persentase siswa yang tidak tuntas sebesar 30%. Hasil evaluasi siklus I disajikan dalam tabel frekuensi perolehan nilai dengan rentang sebagai berikut:

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan jumlah siswa yang mendapatkan nilai sangat baik atau rentang nilai 86-100 adalah 0 siswa atau sebesar 0%. Sedangkan jumlah siswa yang mencapai nilai baik dengan rentang nilai 71-85 adalah 2 siswa atau 20%. Jumlah siswa yang mencapai nilai 56-70 atau cukup sebanyak 8 siswa atau sebesar 50%. Umtuk kriteria kurang dan sangat kurang sudah tidak ada siswa yang mendapatkan nilai dalam rentang tersebut. Hasil rata-rata kelas pada siklus I yaittu sebesar 67,96 dan belum mencapai KKM yaitu nilai 70. Berdasarkan hasil belajar siklus I yang masih berada di bawah KKM, maka masih diperlukan usaha untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik lagi. Dalam hal ini, usaha dan tindak lanjut yang dilakukan peneliti adalah melaksanakan penelitian pada siklus selanjutnya yaitu siklus II.

Hasil evaluasi siklus II mendapatkan rata-rata kelas sebesar 78 dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 65. Jumlah siswa yang mencapai kriteria tuntas atau ≥ 70 adalah 9 anak atau sebesar 90%, sedangkan jumlah siswa yang belum mencapai tuntas atau ≤ 70 sejumlah 1 anak dengan persentase sebesar 10%.

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa berada pada kriteria baik yaitu dicapai oleh 8 siswa atau sebesar 80%, sedangkan pada urutan kedua dicapai oleh 1 orang dalam kriteria sangat baik atau sebesar 10%. Dan Kriteria cukup dicapai oleh 1 siswa atau dengan persentase 10%. Sedangkan untuk nilai ≤ 40 sudah tidak ada lagi siswa yang mencapai dalam rentang nilai tersebut.

Pada tahap pra tindakan dengan siklus I, rata-rata kelas meningkat sebesar 7,5 poin. Sedangkan peningkatan juga dialami pada siklus II yaitu sebesar 10 poin. Pada tahap refleksi siklus II pada pembelajaran IPS dengan materi pembelajaran globalisasi menggunakan metode pembelajaran portofolio peneliti mendapatkan hasil bahwa telah terjadi banyak peningkatan. Peneliti menggunakan observasi dan hasil tes evaluasi untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil evaluasi, secara garis besar sudah terjadi peningkatan hasil belajar siswa.

Upaya yang dilakukan guru kepada siswa dalam pembelajaran telah tercapai dilihat dari keaktifan siswa, proses belajar siswa serta peningkatan nilai rata-rata kelas pada setiap tindakan. Dengan demikian keberhasilan hasil belajar siswa telah tercapai dan nilai rata-rata telah berada di atas indikator keberhasilan, maka peneliti menghentikan siklus II.

Pembahasan

Hasil penelitian pada tahap pra tindakan menunjukkan bahwa hasil belajar siswa masih rendah yaitu diperoleh hasil penelitian bahwa dari 10 siswa, hanya 2 siswa atau 20% yang mencapai KKM. Hal ini disebabkan karena guru dalam mengajar belum menggunakan metode pembelajaran yang berfariatif.

Berdasarkan hasil penelitian pada tahap siklus I mengalami peningkatan hasil belajar dari tahap pra siklus. Hal tersebut ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata kelas dari 60,5 menjadi 68 serta peningkatan jumlah yang telah mencapai KKM dari 80% menjadi 50%. Peningkatan nilai rata-rata kelas sebesar 7,5 poin, sedangkan persentase ketuntasan meningkat sebesar 30%.

Peningkatan hasil belajar pada siklus I terjadi karena peneliti menerapkan metode pembelajaran portofolio dalam proses pembelajaran.

Namun demikian hasil belajar pada siklus I belum memenuhi kriteria keberhasilan dalam penelitian ini. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan waktu dalam proses pembelajaran, siswa belum mendapatkan sumber data secara lengkap serta siswa masih belum paham betul mengenai langkah-langkah yang harus dikerjakan dalam metode pembelajaran portofolio.

Hasil penelitian siklus II menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai rata-rata kelas. Peningkatan terjadi dari 68 meningkat menjadi 78 atau meningkat sebesar 10 poin sedangkan persentase siswa yang tuntas meningkat menjadi 90%.

Berdasarkan hasil tindakan siklus II ternyata hasil belajar siswa meningkat dari siklus I. hal ini disebabkan guru dalam menerapkan langkah metode portofolio secara lebih baik. Selain hal tersebut siswa juga sudah mulai paham apa yang harus dikerjakan dalam langkah-langkah yang telah ditetapkan oleh guru. Siswa pasif sudah dapat teratasi dengan cara pembagian tugas yang jelas dalam setiap kelompok. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari tahap awal sampai siklus II yang terus meningkat, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran portofolio dalam pembelajaran IPS memberikan dampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Metode pembelajaran portofolio menjadi salah satu metode pembelajaran yang penuh dengan kegiatan yang menumbuhkan sikap aktif bagi siswa serta menjadi proses pembelajaran yang menyenangkan yang terbukti dapat meningkatkan penguasaan konsep materi IPS khususnya pada pokok bahasan globalisasi pada siswa kelas VI SD Negeri Jetak.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran portofolio dapat meningkatkan hasil belajar IPS pokok bahasan Globalisasi kelas VI SD Negeri Jetak, Kunduran, Blora. Peningkatan hasil belajar siswa ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata hasil belajar siswa pada setiap tindakan. Pada tahap pra siklus, nilai rata-rata kelas 60,5 sedangkan pada siklus I nilai rata-rata yang diperoleh adalah 68. Prestasi belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 7,5 poin. Nilai rata-rata siswa pada siklus II sebesar 78 atau mengalami peningkatan sebesar 10 poin. Persentase ketuntasan siswa juga mengalami peningkatan pada setiap tahap tindakan. Pada tahap pra tindakan jumlah siswa yang mencapai tahap tuntas adalah sebesar 20% (2 anak) sedangkan pada siklus I adalah 50 (5 anak) dan pada siklus II adalah 90% (9 anak).

Saran

Bagi guru yang menerapkan metode pembelajaran portofolio harus memperhatikan pengaturan waktu dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan karena metode pembelajaran portofolio membutuhkan waktu yang cukup banyak.

Mempersiapkan segala kebutuhan yang digunakan dan diperlukan dalam proses pembelajaran secara matang dan sebaik-baiknya.

Menjelaskan secara jelas mengenai langkah-langkah yang harus dikerjakan siswa sehingga siswa tidak merasa kebingungan ketika mengikuti kegiatan pembelajaran

Dalam menerapkan metode pembelajaran portofolio sebaiknya disertai dengan penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi untuk menghilangkan kejenuhan siswa dalam mengikuti pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Aziz Wahab. (2009). Metode dan Model-Model Mengajar IPS. Bandung: Alfabeta.

Anni Chatarina, dkk. (2006). Psikologi Belajar. Semarang: PT UNNES Press. Arni Fajar. (2004). Portofolio dalam Pembelajaran IPS. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Dasim Budimansyah. (2002). Model Pembelajaran dan Penilaian Berbasis Portofolio. Jakarta: Ganesindo.

Conny R Semiawan.(1999). Perkembangan Belajar Peserta Didik. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Depdikbud. (1995). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Dimyati dan Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Endang Poerwanti. (2005). Perkembangan Belajar Peserta Didik. Malang: UMY Press.

Etin Solihatin. (2007). Model Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Akasara. Hidayati, dkk. (2008). Pengembangan Pendidikan IPS SD. Yogyakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi Depdiknas.

Igak Wardani & Kuswoyo Wihardit. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.

John W Santrock. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Nana Sudjana. (2006). Penilaian Hasil Belajar dan Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nana Syaodidih Sukmadinata. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nandang Budiman. (2006). Memahami Perkembangan Anak Usia Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Purwanto. (2008). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rita Eka Izzaty, dkk. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press.

Saidiharjo. (2005). Tinjauan Kritis Metode Pembelajaran IPS dalam Rangka Kurukilum Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: HISPISI.

Sapriya. (2009). Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sarwiji Suwandi. (2010). Model Assesment dalam Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka

Slameto. (2003). Belajar Dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Soemantri. (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sugihartono. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Sugiyono. (2010). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Sumadi Suryabrata. (2004). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo. Syaiful Bahri Djamarah. (2000). Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Syaiful Sagala. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Trianto. (2007). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Wina Sanjaya. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Prenada Media Group.