PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI BILANGAN BULAT MELALUI METODE DRILL SISWA KELAS V SEMESTER I

SDN SENDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2016/2017

 

Yuliati

SDN Sendangrejo

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Materi Bilangan Bulat melalui Metode Drill Siswa Kelas V Semester I SDN Sendangrejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2016/2017. Siswa kelas V SDN Sendangrejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2016/2017 untuk pembelajaran matematika tentang bilangan bulat kurang berhasil, terbukti Dalam daftar nilai terbaca dari 32 siswa kelas V SDN Sendangrejo pada pelajaran Matematika materi Bilangan bulat menunjukkan hasil belum memuaskan, karena yang tuntas hanya 42% sedangkan yang yang belum tuntas 58 %.Tujuan penelitian.1) Meningkatkan pemahaman siswa dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran Matematika, dan 2) Meningkatkan hasil belajar siswa setelah proses pembelajaran pada mata pelajaran matematika tentang bilangan bulat kelas V semester 1 SDN Sendangrejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2016/2017 melalui metode Drill. Untuk mendapatkan data hasil belajar siswa diadakan tes tertulis. Dalam penelitian ini proses pembelajaran dibagi dalam dua siklus. Setiap siklus meliputi empat tahapan: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.      Hasil rata-rata tes dari tes formatif bilangan bulat siswa kelas V SDN Sendangrejo pada kondisi awal 62 tingkat ketuntasan 54%. Pada siklus I nilai rata-rata 70 tingkat ketuntasan 58 %. Pada siklus II rata-rata 80, tingkat ketuntasan 80%. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran metode Drill dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam pembelajaran matematika tentang bilangan bulat.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Bilangan Bulat, Matematika, Drill.

 

PENDAHULUAN

Matematika adalah pelajaran yang berfungsi sebagai alat menghitung bilangan dengan prosedur opersional dalam penyelesaian masalah bilangan.

Di masyarakat sering dijumpai bilangan bulat, tetapi siswa tidak menyadari bahwa kegiatan itu ada hubungannya pelajaran di sekolah, oleh karena itu guru segera bertindak untuk mengarahkan pengertian tentang macam-macam bilangan bulat.

Hal ini menunjukkan betapa eksisnya peran guru dalam dunia pendidikan. Demikian pula dalam upaya membelajarkan siswa, guru dituntut memiliki multi peran sehingga mampu menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif pada semua mata pelajaran. Begitu halnya dalam pembelajaran matematika, agar mudah dimengerti oleh siswa, proses penalaran deduktif untuk menguatkan pemahaman yang sudah dimiliki oleh siswa harus ditekankan.

Tujuan pembelajaran matematika adalah melatih cara berfikir secara sistematis, logis, kritis, kreatif dan konsisten. Semua guru dalam setiap langkah pembelajaran selalu mengharapkan proses dan hasil pembelajaran yang dilaksanakan akan berhasil baik. Tapi kenyataan di lapangan pada saat pembelajaran dilaksanakan tidak selalu seperti apa yang diharapkan. Hal itu juga terjadi pada saat pembelajaran pertama yang telah penulis laksanakan. Pembelajaran kali ini bisa dikatakan tidak atau kurang berhasil, hal ini dapat dilihat dengan fakta pada dokumen daftar nilai yang telah penulis susun setelah pembelajaran berakhir. Dalam daftar nilai terbaca dari 32 siswa kelas V SDN Sendangrejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2016/2017 pada pelajaran Matematika materi Bilangan bulat menunjukkan hasil belum memuaskan, karena siswa yang tuntas hanya 42% sedangkan yang yang belum tuntas 58%.

Melihat hasil ketuntasan di atas peneliti meminta bantuan teman sejawat untuk mengidentifikasi masalah yang ada dalam pembelajaran agar mendapat masukan dengan positif guna meningkatkan prestasi siswa di kelas.

Hakikat matematika menurut Herman Hudojo 1990 mengemukakan pendapatnya tentang pengertian Matematika adalah sebagai berikut: Matematika berkenaan dengan ide-ide, struktur-struktur dan hubungan-hubungan yang diatur menurut urutan yang logis sehingga Matematika itu berkaitan dengan konsep-konsep abstrak.

 Menurut H.W. Fauler Suyitno ,2004 matematika adalah:“Ilmu yang mempelajari tentang bilangan dan ruang yang bersifat abstrak, sehingga untuk menunjang kelancaran pembelajaran disamping pemilihan metode yang tepat juga perlu digunakan suatu media pembelajaran atau alat peraga yang sangat berperan dalam membimbing abstraksi siswa”.

Metode menurut kamus besar Bahasa Indonesia Widya Karya, 2005: 321 metode adalah cara yang telah diatur dan berfikir baik untuk mencapai sesuatu maksud dalam ilmu pengetahuan.

Drill adalah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka, 1994: 243), adalah latihan yang diulang diwaktu singkat atau melatih (kecakapan, ketangkasan dsb) dengan cara mengulang di waktu singkat.

Metode Drill Adalah metode belajar dalam penyajian suatu materi pelajaran atau pembahasan materi melalui latihan – latihan ulang atau belajar dengan cara mengulang – ulang dalam proses pembelajaran.

Kelebihan metode Drill yaitu Siswa mempunyai minat ingin menghafal sesuatu, Siswa mempunyai kepuasan dalam menghafal, Isi pelajaran tidak semu lagi, Isi pelajaran tidak semu lagi serta dapat berfikir cepat dan hemat.

Kelemahan Metode Drill yaitu bila siswa kurang bimbingan drill tidak berhasil, memerlukan waktu ekstra untuk menghafal, Siswa meremehkan materi, tujuan akhir pelajaran tidak bisa diukur, siswa tidak biasa menghafal, serta siswa berfikir pasif.

Pandangan belajar mempunyai arti asumsi yang berbeda – beda menurut paradigma, ilmuan ahli pendidikan dan cendekiawan. Belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Widya Karya, 2005: 21 berusaha memperoleh kepandaian ilmu, membaca, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengetahuan.

Belajar menurut Augustine and C. Winston S 1992, hal. 354 – 361 bentuk perbedaan dalam opersi bilangan dengan perbedaan yang jelas antara tanda pengurangan disebut lawan invers aditif.

Pandangan belajar yang hampir sama oleh John A. Van De Walle (1990, hal: 345 – 351)bentuk perbedaan bilangan bulat dan negatif dengan jelas dengan lawannya invers aditif. Sedangkan belajar menurut Slameto 2003: 13 menyatakan “belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Untuk mendapatkan sesuatu seseorang harus melakukan usaha agar apa yang di inginkan dapat tercapai. Usaha tersebut dapat berupa kerja mandiri maupun kelompok dalam suatu interaksi.

Arti bilangan adalah menghitung banyaknya suatu benda baik ditambah, dikurangi maupun dikalikan dengan satuan matematik abstrak. Macam – macam bilangan bulat yang ada di sekolah di antaranya yaitu: bilangan positif (+), bilangan bulat negatif (-), dan bilangan pecahan, bilangan desimal, prosen baik positif (+) maupun negatif (-).

Tujuan dari bilangan adalah membantu dalam membedakan menghitung dengan jelas dalam kegiatan sehari – hari.

Kriteria dalam pembelajaran Matematika yaitu harus menarik sehingga siswa bisa menikmatinya dan tidak cepat bosan, menekankan pada pengajaran proses daripada materi, mendorong siswa melakukan demonstrasi yang akan meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah yang diajukan penulis adalah Apakah metode drill dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang materi pokok bilangan bulat kelas V SDN Sendangrejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2016/2017.

Tujuan Penelitian ini adalah 1) Meningkatkan pemahaman siswa dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran Matematika, dan 2) Meningkatkan hasil belajar siswa setelah proses pembelajaran pada mata pelajaran matematika.

Penelitian ini bermanfaat bagi peserta didik, guru, dan sekolah. Bagi peserta didik, Dapat meningkatkan pemahaman terhadap konsep bilangan bulat dan meningkatkan motivasi belajar siswa yang pada akhirnya meningkatkan hasil belajar siswa, serta prestasi belajar siswa meningkat. Bagi guru, dapat meningkatkan profesional guru dalam pembelajaran, dan upaya pemecahan masalah belajar siswa oleh guru. Bagi sekolah, dapat sebagai acuan dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan prestasi belajar siswa tentang bilangan bulat kelas V semester 1, dan dapat meningkatkan mutu pendidikan di SDN Sendangrejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2016/2017.

METODOLOGI PENELITIAN

Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah seluruh siswa kelas V SDN Sendangrejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 32 siswa, yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan, anak tersebut mempunyai kepandaian yang berbeda – beda (tinggi, sedang, dan rendah) dalam menerima materi pelajaran dari guru di dalam kelas.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas V SDN Sendangrejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian dimulai dari bulan Agustus sampai Oktober 2016. Dalam penelitian ini dimulai dari persiapan, penyusunan proposal, penyiapan instrumen, pengumpulan data, analisis data, pembahasan dan laporan penelitian.

Dalam pelaksanaan penelitian yang direncanakan oleh peneliti dalam perbaikan pembelajaran ini diadakan 2 siklus, yang setiap siklus terdiri 3 pertemuan yang memuat 4 bagian tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

Teknik dan alat pengumpulan data dilakukan dengan cara. 1) Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan dan intelegensi kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Suharsimi Arikunto, 2002:29). Dilakukan sebelum dan sesudah tindakan dilaksanakan. 2) Observasi, adalah teknik pengumpulkan data, di mana peneliti mengadakan pengamatan secara langsung dengan pencatatan yang sistematis tentang fenomena-fenomena yang diselidiki. Menurut Suharsimi Arikunto (2002:110) observasi dilakukan dengan dua cara yaitu: a) Observasi non sistematis yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak menggunakan instrumen pengamatan. b) Observasi sistematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan.

Observasi dilakukan dengan maksud untuk dapat mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh, baik faktor yang mendukung maupun yang menghambat peningkatan dalam hasil belajar pada siswa kelas V SDN Sendangrejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2016/2017.

Langkah-langkah mempersiapkan metode observasi: a) Siapkan lembaran kerja yang didalamnya tercantum urutan kerja. b) Tentukan objek yang sekiranya cocok dan bermanfaat bagi siswa

Dalam penelitian ini penulis menggunakan observasi sistematis, karena adanya kerangka yang jelas dengan demikian akan memudahkan penulis dalam pelaksanaan observasi. Selain itu dalam observasi ini sudah dibatasi permasalahannya, baik isi maupun luas situasi serta wilayahnya dengan demikian kemungkinan observasi bisa terarah dan teliti, pelaksanaan observasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

Observasi dilakukan terhadap berbagai hal atau faktor yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Observasi berpedoman pada aktifitas siswa kelas V SDN Sendangrejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2016/2017 dan sumber dokumen yang relevan dengan masalah yang diteliti atau data yang dibutuhkan.

Dokumentasi, yaitu berupa dokumen data yang sebelum penelitian telah dimiliki siswa dari pembelajaran sebelumnya. Data dokumentasi ini berupa rekap daftar nilai pada kondisi awal dan data personal siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Untuk Alat pengumpulan data antara lain adalah: a). Tes Tertulis, yaitu tes yang digunakan untuk mencari data hasil pembelajaran pada siklus pertama dan siklus kedua; b). Lembar pengamatan proses pembelajaran, alat ini digunakan pada proses pembelajaran siklus pertama dan siklus kedua; c). Dokumen daftar nilai, dokumen ini merupakan alat pengumpula data pada kondisi awal.

Analisis data pada penelitian ini penulis sesuaikan dengan metode dan jenis data yang telah penulis kumpulkan. Analisis data yang berupa angka menggunakan data Kuantitatif dengan menggunakan diskriptif komparatif yaitu membandingkan hasil belajar kondisi awal, hasil belajar siklus I, dan hasil belajar setelah siklus II kemudian direfleksi. Untuk kegiatan refleksi mencakup kegiatan menarik kesimpulan, membuat ulasan berdasarkan simpulan.

Data yang diperoleh melalui observasi/wawancara menggunakan data Kualitatif yaitu menggunakan analisis diskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari tiap-tiap siklus dengan membandingkan proses pembelajaran kondisi awal, membandingkan proses pembelajaran siklus I dan siklus II, serta membandingkan proses pembelajarqan kondisi awal dan kondisi akhir.

Indikator keberhasilan merupakan titik puncak yang ingin dicapai dalam pelaksanaan tindakan. Indikator keberhasilan pada penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar Matematika tentang bilangan bulat kelas V SDN Sendangrejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2016/2017 semester I sehingga mencapai nilai di atas KKM, atau dengan kata lain dari semula rata-rata hanya mendapat 58 menjadi 80 atau lebih.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dengan perencanaan perbaikan siklus I, mengutamakan pada permasalahan pembelajaran sebelumnya (pra siklus). Pelaksanaan pembelajaran, guru menggunakan model pembelajaran dan media merangsang siswa aktif dalam pembelajaran pada siklus I. perbaikan pembelajaran menggunakan metode yang tepat, supaya meningkat memahami materi pelajaran dari guru. Sedangkan prestasi keberhasilan siswa dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I dapat dilihat dari analisis tes formatif

Tindakan pembelajaran yang dilaksanakan guru dalam perbaikan pembelajaran kali ini dari kondisi awal guru belum menerapkan metode Drill, Untuk siklus I guru menerapkan metode Drill yang penggunaanya oleh guru. Sedang siklus II guru juga menerapkan metode Drill, siswa dilibatkan dalam pemanfaatan metode Drill secara berkelompok.

Proses pembelajaran dari tiga pelaksanaan Pembelajaran memang terasa sekali perbedaannya. Untuk kondisi awal siswa masih banyak yang bermain sendiri pada saat pembelajaran, Siswa terlihat tidak antusias dalam menerima pelajaran. Untuk pembelajaran siklus I siswa sudah terlihat sedikit antusias dalam memperhatikan penjelasan guru, siswa sudah mau bertanya tentang pelajaran yang belum dimengerti. Sedang untuk pembelajaran pada siklus II hampir semua siswa sudah terlihat antusias dalam mengikuti pembelajaran guru.

Hasil pembelajaran yang diperoleh mulai dari pembelajaran awal sampai pada pembelajaran siklus II selalu mengalami peningkatan yang sangat berarti. Dari nilai terendah pada kondisi awal 30, meningkat menjadi 60 pada silklus II. Untuk nilai tertinggi juga mengalami peningkatan dari 90 menjadi 100 pada siklus II. Nilai rata-rata meningkat dari kondisi awal 62 menjadi 70 dan meningkat di siklus II menjadi 80

PENUTUP

Simpulan

Berdasar pembahasan pada bab-bab sebelumnya serta pada rumusan masalah maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

Hasil yang diperoleh siklus I bahwa penerapan metode drill masih kurang maksimal, guru masih kurang dalam memotivasi siswa serta kurangnya penggunaan media pembelajaran yang maksimal, sehingga mengakibatkan nilai evaluasi belajar siswa kelas belum mencapai ketuntasan. Hal ini terbukti masih ada 10 Siswa atau sebesar 42% yang belum mendapatkan nilai tuntas.

Dari hasil evaluasi dan dilanjutkan tindakan perbaikan pada siklus II diperoleh peningkatan siswa yang belum mencapai nilai tuntas tinggal 5 siswa, namun perbaikan pembelajaran dirasa cukup karena nilai rata-rata sudah melampaui nilai KKM yaitu sebesar 80 dari standar KKM 70. Ini membuktikan bahwa pada siklus II siswa kelas V SDN Sendangrejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2016/2017 mampu meningkatkan hasil belajar matematika dengan menerapkan metode drill.

Saran

1.   Bagi guru. a) Guru dapat menerapkan metode drill selain pemberian tugas dengan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dalam pembelajaran terutama pelajaran matematika. b) Guru harus selalu berupaya mengaktifkan siswa dalam setiap pelaksanaan pembelajaran, serta melakukan inovasi dan memberikan motivasi sehingga siswa selalu tertarik dan bersemangat dalam mengikuti pelajaran. c) Guru dapat meningkatkan proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil pembelajaran.

2.   Bagi siswa. a) Hendaknya siswa lebih aktif dan bergairah dalam mengikuti setiap pelajaran, tidak ada rasa takut atau malu untuk menyampaikan pendapat maupun untuk bertanya serta menjawab pertanyaan. b) Siswa dapat memanfaatkan pendekatan yang digunakan guru sehingga mudah memahami konsep pelajaran matematika.

3.   Bagi sekolah. a) Diharapkan sekolah dapat menyediakan fasilitas yang diperlukan dalam pembelajaran sehingga memudahkan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. b) Memberikan kelonggaran pada guru untuk berkreativitas pada proses pembelajaran. c) Memberikan iklim belajar yang kondusif agar siswa dapat lebih termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1987. Metodologi Penelitian. Bina Aksara, Jakarta

Charles D. Augustine and C. Winston Smith, Jr. (1992). Teaching Elementary School Matematics, Ohio University, Alhens: harper Collins Pubisher Inc.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Materi Pelatihan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Hudojo, Herman. 1990. Strategi Mengajar Matematika. Publisher: Malang. Penerbit IKIP Malang.

John A. Van De Walle. 1990. Elementary School Matematics: Teaching Develumentaly. Virginia: Commonwealeth University.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994: 243) tentang drill. Penerbit Balai Pustaka. Jakarta.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 21) tentang belajar. Penerbit Widya Karya. Semarang.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 321) tentang Metode pembelajaran. Penerbit Widya Karya. Semarang.

Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Bina Aksara.