PENINGKATAN HASIL LARI JARAK PENDEK

MELALUI PERMAINAN SHUTTLE RUN MEMINDAHKAN BOLA TENIS SISWA KELAS V SDN KEBUMEN 01 KEC BANYUBIRU 01

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Supiyono

SD Negeri Kebumen 01

 

ABSTRAK

Permasalahan dalam penelitian ini adalah: apakah pembelajaran menggunakan pendekatan permainan shuttle run memindahkan bola tenis dapat meningkatkan hasil belajar lari jarak pendek pada siswa kelas V SD Negeri Kebumen 01 tahun pelajaran 2019/2020?. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas V SD melalui pembelajaran lari jarak pendek menggunakan pendekatan permainan shuttle run.Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kebumen 01 Kecamatan Banyubiru kabupaten Semarang, penelitian ini melibatkan semua siswa kelas V yang berjumlah 22 siswa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus dimana setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi (pengamatan) dan refleksi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan penilaian pengamatan sikap keaktifan siswa, penilaian ketuntasan hasil belajar, serta angket respon/tanggapan siswa.Hasil pengamatan proses pembelajaran yang kaitannya dengan sikap aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran, yaitu siklus I hasil prosentase sebesar 72,00% dan siklus II hasil prosentase sebesar 92,00%, ini ada peningkatan sebesar 20,00%. Sedangkan ketuntasan hasil belajar siswa melalui hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan yaitu siklus I mencapai 72,72 % dan siklus II mencapai 90,91%, ini ada peningkatan sebesar 18,19%. Dan hasil analisis angket respon siswa mendapat respon yang positif dari siswa. Ini terlihat dari rata- rata siswa 80,91% jawaban siswa sangat setuju/sangat menarik/sangat senang mengikuti pembelajaran. Ini dapat dikatakan bahwa siswa menyukai model pembelajaran yang disajikan.Kesimpulan dalam penelitian ini adalah pembelajaran lari jarak pendek menggunakan pendekatan permainan lari bola keranjang mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Sedangkan saran dalam penelitian ini adalah siswa diharapkan untuk meningkatkan semangat belajar. Guru hendaknya terus berusaha untuk meningkatkan kemampuannya dan juga guru diharapkan lebih inovatif, kreatif dalam memilih dan menerapkan metode serta media pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan efektif dan menyenangkan. 

Kata kunci: lari jarak pendek, shuttle run

 

PENDAHULUAN

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

Pada pelaksanaan pembelajaran Penjasorkes khususnya atletik nomor lari jarak pendek, yang dilakukan oleh beberapa sekolah yang ada di kabupaten Tegal pada umumnya dan di SD Negeri Kebumen 01 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang pada khususnya, menunjukkan bahwa proses pembelajaran lari jarak pendek yang dilakukan seperti yang diajarkan orang dewasa, cenderung menggunakan pendekatan olahraga prestasi dalam pembelajarannya. Sedangkan anak-anak sekolah dasar lebih suka bermain yang akhirnya anak-anak dalam pembelajaran atletik nomor lari jarak pendek merasa tidak menyenangkan atau membosankan.

Dari latar belakang tersebut di atas maka penulis menentukan judul Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Pembelajaran Lari Jarak Pendek melalui Permainan Shuttle Run memindahkan bola tenis pada Siswa Kelas V SD Negeri Kebumen 01 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020

IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan, maka didapat perumusan masalah sebagai berikut: ”Apakah pembelajaran menggunakan Pendekatan permainan shuttle run memindahkan bola tenis meningkatkan hasil belajar lari jarak pendek pada siswa Kelas V SD Negeri Kebumen 01 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020.

TUJUAN PENELITIAN

Sesuai dengan permasalahan di atas, tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil lari jarak pendek siswa kelas V SD Negeri Kebumen 01 Kecamatan Banyubiru

LANDASAN TEORI

Menurut Pangrazi dan Dauger (1992) dalam Adang Suherman (2000;20) menyatakan bahwa penjas merupakan bagian dari program umum yang memberikan kontribusi, terutama perkembangan anak secara menyeluruh.

Menurut Supandi (1992:1), pendidikan jasmani adalah proses interaksi sistematik antara anak didik dan lingkungan yang dikelola melalui pengembangan jasmani secara efektif dan efesien menuju pembentukan manusia seutuhnya. Hal ini kemudian disusun secara sistematik dalam bentuk kegiatan belajar-mengajar untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental dan sosial siswa.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan ketrampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi.        

Minat dapat diartikan sebagai rasa senang atau tidak senang dalam menghadapi suatu objek (Mohamad Surya, 2004:100). Minat berkaitan dengan perasaan suka atau senang dari seseoarang terhadap suatu objek. Minat sangat besar pengaruhnya dalam mencapai prestasi dalam suatu pekerjaan, jabatan, atau karir. Tidak akan mungkin orang yang tidak berminat akan suatu pekerjaan akan dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan baik.

Selanjutnya Elizabeth B. Hurlock (1993:114) mengatakan bahwa suatu “minat” sebagai “sesuatu dengan apa anak mengidentifikasikan keberadaan pribadinya”. Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Bila mereka melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan, mereka merasa berminat. Ini kemudian mendatangkan kepuasan. Bila kepuasan berkurang, minat pun berkurang.

Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah perasaan dimana ketertarikan terhadap sesuatu/objek tanpa ada yang menyuruh karena adanya suka atau senang terhadap sesuatu/objek tersebut

Minat dapat diartikan sebagai rasa senang atau tidak senang dalam menghadapi suatu objek (Mohamad Surya, 2004:100). Minat berkaitan dengan perasaan suka atau senang dari seseoarang terhadap suatu objek. Minat sangat besar pengaruhnya dalam mencapai prestasi dalam suatu pekerjaan, jabatan, atau karir. Tidak akan mungkin orang yang tidak berminat akan suatu pekerjaan akan dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan baik.

Selanjutnya Elizabeth B. Hurlock (1993:114) mengatakan bahwa suatu “minat” sebagai “sesuatu dengan apa anak mengidentifikasikan keberadaan pribadinya”. Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Bila mereka melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan, mereka merasa berminat. Ini kemudian mendatangkan kepuasan. Bila kepuasan berkurang, minat pun berkurang.

Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah perasaan dimana ketertarikan terhadap sesuatu/objek tanpa ada yang menyuruh karena adanya suka atau senang terhadap sesuatu/objek tersebut

METODE PENELITIAN                

Dalam penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas atau lebih dikenal dengan nama PTK. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan bagian dari penelitian masalah praktis yang memiliki tujuan utama untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil pembelajaran pendidikan jasmani. PTK terdiri atas empat tahap, yaitu planning (perencanaan), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi) disetiap siklusnya.

Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Kebumen 01 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarangtahun pelajaran 2019/2020, sebanyak 22 siswa yang terdiri dari 12 siswa putra dan 10 siswa putri, yang nantinya akan dijadikan subjek penelitian tindakan kelas.

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang dan sebagai penelitian yang hendak diteliti adalah siswa kelas V SD Negeri Kebumen 01. Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan siklus I Juli 2019 dan siklus Agustus 2019. Lokasi penelitian dilaksanakan di SD Negeri Kebumen 01 kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang.

PEMBAHASAN

Dari hasil pada siklus I, hasil pengamatan proses pembelajaran yang kaitannya dengan sikap aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran, diperoleh hasil prosentase sebesar 72,00%. Ini dikarenakan adanya kelemahan dalam proses pembelajaran yaitu respon siswa terhadap materi pembelajaran masih rendah serta antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran juga masih rendah. Sedangkan ketuntasan hasil belajar siswa memperoleh prosentase sebesar 72,72%, disini adanya kelemahan yaitu masih banyak siswa yang belum tuntas. Sedangkan target yang diinginkan peneliti yaitu 80% dari jumlah siswa harus tuntas mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dengan melihat data tersebut maka perlu diadakan siklus II untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan itu.

Hasil pada siklus II, hasil pengamatan proses pembelajaran yang kaitannya dengan sikap aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran memperoleh hasil prosentase sebesar 92,00%, sedangkan hasil pada siklus I hasil prosentasenya sebesar 72,00%. Ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar 20,00%. Dan ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus II 90,91% sedangkan pada siklus I sebesar 72,72% hal ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar sebesar 18,19%. Dengan begitu pada siklus II sudah mencapai target bahkan melebihi target yang diinginkan peneliti yaitu 80% dari jumlah siswa tuntas mencapai nilai KKM.

Dalam siklus II guru memberikan motivasi terhadap siswa dan siswa untuk memperhatikan penjelasan dan melakukan kegiatan dengan sungguh-sungguh.

Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat di interpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku (Hamzah B. Uno,2009:1-3).

Hal ini juga dinyatakan oleh Achmad Sugandi,dkk(2004:14) yang menyatakan bahwa motivasi ialah dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Motivasi memegang peranan penting dalam belajar. Makin kuat motivasi seseoarang dalam belajar makin optimal dalam melakukan aktivitas belajar. Dengan kata lain intensitas proses pembelajaran sangat ditentukan oleh motivasi.

Dalam analisis data angket guru menggunakan angket respon atau tanggapan tentang kepuasan belajar siswa. Angket diberikan setelah selesai kegiatan belajar mengajar dilaksanakan (siklus II), dengan jumlah pertanyaan sebanyak 5 butir dan jumlah responden 22 siswa. Hasil analisis angket respon siswa terhadap pembelajaran lari jarak pendek menggunakan pendekatan permainan lari bola keranjang menunjukkan bahwa pembelajaran lari jarak pendek menggunakan pendekatan permainan lari bola keranjang mendapat respon positif dari siswa. Ini terlihat dari jumlah rata-rata siswa 80,91% jawaban siswa sangat setuju/sangat menarik/sangat senang mengikuti pembelajaran menggunakan permainan lari bola keranjang. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran lari jarak pendek menggunakan pendekatan permainan lari bola keranjang dapat diterima dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

SIMPULAN

Pada Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “ Pembelajaran Lari Jarak Pendek Menggunakan Pendekatan Permainan Lari Bola Keranjang Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kebumen 01 Kecamatan Banyubiru Kabupaten SemarangTahun Pelajaran 2019/2020.” Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran lari jarak pendek menggunakan pendekatan permainan lari bola keranjang dapat diterima siswa dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Hal ini dapat dilihat dari hasil pembelajaran lari jarak pendek menggunakan pendekatan permainan lari bola keranjang menunjukkan adanya peningkatan, yang diperoleh dari data hasil penelitian. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pengamatan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar pada siklus I sebesar 72,00% sedangkan pada siklus II sebesar 92,00%, menunjukkan peningkatan sebesar 20,00%. Data hasil ketuntasan belajar siswa siklus I mencapai 72,72 % sedangkan pada siklus II mencapai 90,91%, menunjukkan peningkatan sebesar 18,19%.

Sedangkan angket respon/tanggapan siswa terhadap pembelajaran lari jarak pendek mengunakan pendekatan permainan lari bola keranjang hanya diberikan pada siklus II dan hasil yang diperoleh yaitu jumlah rata- rata siswa 80,91%, jawaban siswa sangat setuju/sangat menarik/sangat senang mengikuti pembelajaran menggunakan permainan lari bola keranjang.

DAFTAR PUSTAKA

Abdulkadir Ateng, 1992. Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta: Departemen Pendidikan Jasmani.

Achmad Rifa’i RC dan Catharina Tri Anni, 2009. Psikologi Pendidikan.

Semarang: Universitas Negeri Semarang Pres.

Achmad Sugandi, dkk. 2004. Teori Pembelajaran,UPT MKK UNNES

Adang Suherman, 2000. Dasar-Dasar Penjaskes. Jakarta: Direktorat Jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional.

Agus Kristiyanto, 2010. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam Pendidikan Jasmani dan Kepelatihan Olahraga. UNS Press.

Ari Asnaldi, 2008. Teori-Teori Belajar Proses Perubahan. www.multiply.com

Badan Standar Nasional Pendidikan,BNSP, 2006. Standar Isi Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Sandar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD/MI. Jakarta

Bimo Walgito, 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.

Catharina Tri Anni, dkk.2004,Psikologi Belajar,UPT MKK UNNES

Dadan Heryana dan Giri Verianti,2010, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk Siswa SD-MI kelas V, Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional

Elizabeth B. Hurlock,1993. Perkembangan Anak Jilid 2. Jakarta: Erlangga

Hamzah B. Uno, 2009. Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Mohamad Surya, 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Moh.Uzer Usman, 2010. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nana Sudjana, 2009. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Pembelajaran Berbasis PAIKEM, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan Nasional, 2010

Rumini, 2004. Model Pembelajaran Atletik dan Metodik 1, UNNES

Rusli Lutan, 1988. Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: Departemen P&K Dirjen Dikti Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan.

Samsudin, 2008. Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan SMP/MTS. Jakarta: Litera.

Slameto, 2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta

Soeparwoto,dkk, 2004. Psikologi Perkembangan. UPT MKK UNNES

Sukintaka, 1992. Teori Bermain untuk D2 PGSD: Depdikbud

Supandi, 1992. Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Departemen Pendidikan Jasmani.