Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Teams Games Tournament
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT
PADA SISWA KELAS II SDN GENTAN 01 KECAMATAN SUSUKAN
Nurodin
SD Negeri Gentan 01
ABSTRAK
Pelajaran matematika adalah suatu pelajaran dengan menggunakan ilmu yang pasti. Maksudnya pelajaran ini menggunakan rumus – rumus yang sudah diketahui sebelumnya. Pelajaran matematika ini berhubungan dengan kegiatan menghitung yang mencakup penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Agar dapat meningkatkan prestasi siswa dalam kegiatan belajar diperlukan model pembelajaran yang dapat mendorong adanya peningkatan prestasi belajar siswa. Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) bisa melatih siswa untuk lebih aktif dan terampil dalam kegiatan menghitung serta memunculkan semangat belajar siswa untuk bersaing dengan teman lain. Tujuan penelitian ini adalah (1) meningkatkan aktivitas siswa (2) meningkatkan aktivitas guru (3) meningkatkan prestasi belajar siswa. Objek penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas II. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Gentan 01. Adapun subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas II tahun pelajaran 2014/2015. Hasil penelitian menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam pembelajaran matematika menunjukkan pada siklus I diperoleh skor aktivitas siswa sebesar 12,38 dengan kategori cukup, siklus II meningkat menjadi 15,13 dengan kategori baik. Aktivitas guru pada siklus I yang diperoleh sebesar 24 dengan kategori baik, siklus II diperoleh skor 30 dengan kategori sangat baik. Prestasi belajar siswa pada siklus I nilai rata – rata meningkat menjadi 67,86 dengan persentase ketuntasan 67,86%, pada siklus II meningkat menjadi 79,64 dengan persentase ketuntasan 85,71%.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas II SD Negeri Gentan 01. Saran yang dapat diberikan adalah diadakan penelitian lebih lanjut supaya penelitian ini dapat dijadikan salah satu cara untuk mengatasi permasalahan pendidikan terutama masalah upaya peningkatan prestasi belajar siswa.
Kata kunci: prestasi belajar, TGT
PENDAHULUAN
Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut, peranan guru sangat diperlukan karena dalam hal ini guru terlibat langsung dalam pendidikan di sekolah. Sebagai pengajar, guru dituntut untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran. Dengan demikian, guru perlu meningkatkan kompetensinya supaya kegiatan pembelajaran tersebut dapat berlangsung secara optimal.
Berdasarkan hasil observasi awal terhadap siswa kelas II SD Gentan 01 Kecamatan Susukan, menunjukan bahwa banyak faktor yang menjadi penyebab adanya kesulitan belajar matematika yang dialami siswa kelas II. Siswa kurang aktif saat pembelajaran karena pembelajaran kurang menyenangkan, guru belum menggunakan metode dan model pembelajaran yang dapat merangsang siswa untuk belajar lebih optimal, lingkungan yang kurang mendukung, serta penggunaan media belajar yang masih kurang menarik. Hal itulah yang menyebabkan siswa kurang termotivasi untuk belajar dan akhirnya nilai yang diperoleh rendah.
Berdasarkan diskusi peneliti dengan guru kelas II, untuk memecahkan masalah tersebut peneliti menetapkan tindakan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. Maka dari itu peneliti menggunakan salah satu model pembelajaran inovatif yaitu model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini siswa dapat belajar sambil bermain. Karena menurut Slavin (dalam Yusron, 2010), TGT merupakan pembelajaran kooperatif dengan menggunakan turnamen akademik dan menggunakan kuis – kuis serta sistem skor kemajuan individu, dimana para siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setara seperti mereka. Selain itu pembelajaran dengan menggunakan TGT ini dapat menjadikan siswa lebih terampil dalam hal menghitung, karena soal yang dijawab dalam lembar permainan banyak jumlahnya. Siswa akan tertantang untuk menjawab soal sebanyak – banyaknya supaya bisa menjadi juara. Dengan demikian siswa nantinya akan termotivasi untuk belajar lebih giat lagi supaya bisa mengalahkan tim yang lainya dan akhirnya prestasi belajar siswa nantinya akan meningkat.
Dari ulasan latar belakang tersebut di atas maka peneliti akan mengkaji melalui penelitian tindakan kelas dengan judul Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament pada Siswa Kelas II SDN Gentan 01 Kecamatan Susukan.
IDENTIFIKASI MASALAH
Dalam pembelajaran matematika tentang soal cerita di kelas II SDN Gentan 01 tahun 2013 yang penulis laksanakan menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Hal ini ditunjukkan dengan hasil ulangan harian dari 28 siswa rata – ratanya masih di bawah KKM yaitu 60. Berdasarkan kenyataan tersebut di atas, penulis mencoba merefleksi dan berdiskusi dengan teman sejawat serta berkonsultasi dengan supervisor memperoleh suatu gambaran bahwa waktu proses pembelajaran siswa diam dan mendengarkan. Tetapi ketika diberi kesempatan bertanya dan ketika diberi pertanyaan siswa tidak dapat menjawab.
Dari hasil pengamatan terhadap hasil tes formatif dan refleksi diri dari pembelajaran tersebut, penulis diskusikan dengan teman guru ada beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran yaitu:
- Rendahnya tingkat kemampuan siswa terhadap penguasaan materi.
- Siswa tidak berani bertanya.
- Matematika dianggap pelajaran yang sulit dan membosankan.
- Minat siswa tehadap pelajaran rendah.
TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan umum penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada siswa kelas II SDN Gentan 01.
Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah:
- Meningkatkan aktivitas siswa kelas II SDN Gentan 01 dalam pembelajaran matematika tentang soal cerita dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
- Meningkatkan aktivitas guru SDN Gentan 01 dalam pembelajaran matematika tentang soal cerita dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe TGT.
- Meningkatkan prestasi belajar matematika tentang soal cerita pada siswa SD kelas II SDN Gentan 01 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
LANDASAN TEORI
Shephert dan Ragan (dalam Anni, 2006: 4) belajar mengacu pada perubahan perilaku yang terjadi sebagai akibat dari interaksi antara individu dengan lingkunganya. Apa yang dipelajari seseorang dapat diuraikan dan disimpulkan dari pola – pola perubahan perilakunya.
Menurut Gagne (dalam Anni, 2006: 4) belajar merupakan sebuah sistem yang di dalamnya terdapat unsur–unsur yang saling kait mengkait sehingga menghasilkan perubahan perilaku.
Tujuan belajar adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsungnya proses belajar. Tujuan belajar merupakan cara akurat untuk menentukan hasil pembelajaran.
Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivis. Pembelajaran ini merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuanya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa dalam kelompok harus saling bekerjasama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran.
TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok – kelompok siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku atau ras yang berbeda. Mula – mula guru menyajikan materi dan siswa bekerja dalam kelompok mereka masing – masing, Dalam kelompok guru memberikan LKS kepada setiap kelompok. Tugas yang diberikan dikerjakan bersama – sama dengan kelompoknya. Untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah menguasai pelajaran, maka diberikan permainan akademik.
METODE PENELITIAN
Perbaikan pembelajaran di kelas II SDN Gentan 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang sebanyak 28 orang yang terdiri dari 16 siswa laki – laki dan 12 siswa perempuan. Siklus I tanggal 23 Oktober 2014. Siklus II tanggal 24 Oktober 2014.
Dalam pelaksanaan PTK terdapat empat tahap penting, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Keempat hal tersebut harus direncanakan secara matang supaya hasilnya sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti.
PEMBAHASAN
Siklus I
Berdasarkan hasil perbaikan pembelajaran pada siklus I masih ada beberapa siswa yang belum menguasai materi pembelajaran. Terbukti dengan adanya nilai rata- rata siklus 1 yang masih rendah yaitu 67,86 dengan presentase ketuntasan 67,86%. Sedangkan untuk aktivitas siswa dengan kategori cukup dan keterampilan gurunya sudah baik.
Siklus II
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan pembelajaran pada siklus I yang peneliti anggap kurang berhasil. Pada siklus II ini siswa sudah antusias dan senang dalam pembelajaran matematika, sehingga siklus ini bisa dikatakan berhasil.
Nilai yang diperoleh siklus ini yaitu rata – rata 79,64 dengan ketuntasan klasikal 85,71%. Nilai aktifitas siswa juga baik dan keterampilan guru sangat baik.
Dari pambahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Matematika Dengan Model Pembelajaran Teaam Games Tournament dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan peningkatan nilai yang diperoleh siswa antara sebelum siklus, dan setelah siklus yaitu siklus I dan siklus II. Sebelum siklus siswa memperoleh rata – rata 50,46 dengan ketuntasan klasikal 32,29% kemudian setelah diadakan siklus I rata – rata naik menjadi 67,86% dengan ketuntasan klasikal 67,86% dan siklus II rata-rata naik lagi menjadi 79,64% dengan rata – rata klasikal 85,71%. Dengan melihat teori belajar kooperatif dan data kenaikan hasil belajar siswa tersebut maka pembelajaran matematika dengan model pembelajaran Team Games Tournamen berhasil dan dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas II SDN Gentan 01.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh peneliti, diperoleh hasil sebagai berikut.
Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament, prestasi belajar matematika siswa mengalami peningkatan. Sebelum dilakukan siklus rata – rata belajar siswa 50,46 dengan ketuntasan klasikan 32,29%. Setelah dilakukan tindakan hasilnya meningkat yaitu pada siklus I diperoleh rata-rata nilai yaitu 67,86 dengan ketuntasan klasikal sebesar 67,86%. Sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan rata-rata nilai lagi menjadi 79,64 dengan ketuntasan klasikal sebesar 85,71%.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran matematika dengan materi menyelesaikan soal cerita menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas II SDN Gentan 01.
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, Nyimas, dkk. 2007. Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Amri, Sofan dan iif Khoiru A. 2010. Konstruksi Pengembangan Pembelajaran. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Fathoni, Abdurrahmad. 2006. Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta: Rineka Cipta.
Mulyasa. 2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nurafni. 2011. Pengertian Prestasi Belajar. Tersedia pada http://nurafnisy.com. Diakses pada tanggal 05 April 2013.
Pitajeng. 2006. Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasioanal Direktorat Jenderal pendidikan Tinggi.
Poerwanti, Endang, dkk. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Ronquillo, Ulysses. 2009. UU Sisdiknas No 20 Th 2003. Tersedia di http://www.ronquillo.wordpress.com. Diakses pada tanggal 16 Mei 2013.
Sunarto. 2009. Pengertian Prestasi Belajar. Tersedia di http://www.sunartombs.wordpress.com. Diakses pada tanggal 13 Januari 2013.
Wardhani, IGKA. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.
Winataputra, Udin S, dkk. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.