PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

DAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG SIFAT-SIFAT BENDA

DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN LCD PROYEKTOR DI KELAS I

SDN SIDOMUKTI 04 KEC. BANDUNGAN KAB. SEMARANG SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2015/2016

 

Sujiyatun

SDN Sidomukti 04 Kec. Bandungan Kab. Semarang

 

ABSTRAK

Identifikasi masalah yang tampak dalam proses belajar mengajar IPA di kelas I SDN Sidomukti 04 Bandungan Semarang pada kompetensi dasar Sifat-sifat benda, dari 13 siswa, yang mendapatkan nilai ≥ 70 ada 5 siswa (38,46%) dan 8 siswa (61,54%) mendapatkan nilai di bawah 70. Nilai tersebut belum sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran IPA yaitu 70. Hasil belajar rendah tersebut karena siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep dan kurang aktif belajar. Pemecahan masalah yang dilakukan guru yaitu dengan melakukan pembelajaran untuk mengatasi kesulitan konsep Sifat-sifat benda yang diterapkan adalah menggunakan media pembelajaran LCD Proyektor. Penelitian ini menggunakan jenis PTK (penelitian tindakan kelas). Penelitian dilakukan di SD Sidomukti 04 Bandungan Semarang pada bulan November – Desember 2016. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah: siswa kelas I yang berjumlah 13 siswa. Hasil penelitian sebagai berikut: (1) Pembelajaran menggunakan media pembelajaran LCD Proyektor dapat meningkatan keaktifan belajar siswa pada pembelajaran IPA di kelas I SDN Sidomukti 04 Bandungan Semarang. Keaktifan belajar siswa pada kondisi awal adalah 68,14%. Setelah pembelajaran siklus I meningkat menjadi 78,3%. Peningkatan keaktifan siswa rata-rata sebesar 10,2%. Pembelajaran siklus II meningkat menjadi 86,0%. Peningkatan keaktifan siswa rata-rata sebesar 7,7%; (2) Pembelajaran menggunakan media pembelajaran LCD Proyektor dapat meningkatan hasil belajar IPA siswa kelas I SDN Sidomukti 04 Bandungan Semarang. Pada kondisi awal ketuntasan belajar baru 38,46% dengan rata-rata nilai 62,31. Pada pembelajaran siklus I diperoleh nilai rata-rata 70,0 dengan ketuntasan belajar klasikal 61,54%. Kenaikan sebesar 7,69 dan ketuntasan meningkat sebesar 23,08%. Pada siklus II, nilai rata-rata 83,08 dengan ketuntasan belajar klasikal 92,31%. Rata-rata nilai mengalami kenaikan sebesar 13,08 dan ketuntasan meningkat sebesar 30,77%. Pembelajaran menggunakan media pembelajaran LCD Proyektor dapat meningkatan keaktifan dan hasil belajar IPA siswa kelas I SDN Sidomukti 04 Bandungan Semarang.

Kata kunci: media pembelajaran, hasil belajar, LCD Proyektor

 

PENDAHULUAN

Keberagaman permasalahan pembelajaran dapat diminimalkan dan diantisipasi dengan peran guru dalam memilih media dan menentukan strategi pembelajaran. Salah satu faktor yang mempunyai pengaruh cukup besar dalam pencapaian hasil belajar adalah media pembelajaran yang digunakan saat proses belajar mengajar berlangsung. Penggunaan media LCD Proyektor adalah alat yang modern, sehingga dapat lebih menarik dan nyata dalam pembelajaran IPA sesuai dengan karakteristik siswa. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam pembelajaran IPA adalah melalui media LCD Proyektor. Dengan media LCD Proyektor, guru dapat menampilkan berbagai contoh-contoh materi pembelajaran lebih menarik. Penayangan gambar-gambar maupun video dapat menarik perhatian siswa sehingga bersemangat dalam belajar. Dengan media LCD Proyektor, guru dapat menyajikan materi / contoh yang mudah dikenal anak-anak lebih banyak tanpa harus menghadirkan benda-benda tersebut atau tanpa membeli / meminjam benda-benda yang jumlahnya banyak tersebut.

      Dari kenyataan tersebut di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPA dengan media pembelajaran LCD Proyektor pada siswa kelas I SDN Sidomukti 04 Bandungan Semarang.

      Identifikasi masalah yang tampak dalam proses belajar mengajar IPA di SDN Sidomukti 04 Bandungan Semarang pada kompetensi dasar Sifat-sifat benda, dari 28 siswa, yang mendapatkan nilai ≥ 65 baru ada 11 siswa (39,29%) dan 17 siswa (60,71%) mendapatkan nilai di bawah 65. Nilai tersebut belum sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran IPA yaitu 65. Hasil belajar rendah tersebut karena siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep dan kurang aktif dalam belajar.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1.     Apakah dengan media pembelajaran LCD Proyektor dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa pada pelajaran IPA kompetensi dasar Sifat-sifat benda kelas I SDN Sidomukti 04 Kec. Bandungan Kab. Semarang ?

2.     Apakah dengan media pembelajaran LCD Proyektor dapat meningkatkan hasil belajar IPA kompetensi dasar Sifat-sifat benda siswa kelas I SDN Sidomukti 04 Kec. Bandungan Kab. Semarang ?

LANDASAN TEORI

Media LCD Proyektor

Media pembelajaran LCD merupakan salah satu metode tampilan yang di pakai sebagai layar computer maupun note book sehingga dapat di jadikan media pembelajaran yang cukup menarik, media pembelajaran LCD juga cocok di gunakan untuk kelompok besar atau kelas yang siswanya banyak agar guru dapat menyajikan materi pembelajaran sesuai dengan rancangan desain yang telah disiapkan.

Pengertian LCD Proyektor sangat luas, tergantung konteks kegunaan dari LCD Proyektor tersebut. Berikut dari LCD Proyektor (www.wordpress.net/). LCD Proyektor adalah perangkat alat bantu yang sering digunakan untuk media presntasi, karena mampu menampilkan gambar dengan ukuran besar.LCD (Liquid Crystal Display) berupa media tampilan yang menggunakan panel-panel kristal cair sebagai pembentuk gambar. Pada LCD Projector, gambar yang di layar dibentuk dari 3 buah LCD Panel (Red, Green, Blue) yang masing-masing membentuk element gambar Merah, Hijau dan Biru. Dari ketiga element gambar tersebut lalu disatukan lewat prisma dan kemudian difokuskan ke lensa dan diteruskan ke layar. Dalam hal ini LCD Panel seperti deretan jendela-jendela yang bisa membuka-tutup, dengan sudut bukaan dari tertutup rapat hingga membuka lebar, lalu disorot oleh lampu dari belakang. Dari kombinasi susunan jendela-jendela yang terbuka dan tertutup tersebut, terbentuklah sebuah gambar.

Nana Sudjana (2009:8) LCD (Liquid Crystal Display) merupakan salah satu alat optik dan elektronik sistem optiknya efisien yang menghasilkan cahaya amat terang tanpa mematikan lampu (menggelapkan) ruangan, sehingga dapat memproyeksikan tulisan gambar atau tulisan dan gambar yang dapat dipancarkan dengan baik kelayar(www.Sisilain,net/). Dalam hal ini memproyeksikan ke atas White Board warna putih yang nantinya akan berguna untuk memproyeksikan pembelajaran.

Hasil Belajar

Dalam proses pembelajaran, dalam periode waktu tertentu dilakukan evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam menyerap pelajaran. Menurut Gagne, hasil belajar adalah terbentuknya konsep, yaitu kategori yang kita berikan kepada stimulus yang ada di lingkungan, yang menyediakan skema-skema yang terorganisasi untuk mengasimilasi stimulus-stimulus baru dan menentukan hubungan di dalam dan di antara kategori-kategori (Purwanto, 2009: 42).

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar (Catharina, 2004: 4). Aspek-aspek yang diperoleh sebagai perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang telah dipelajari.

Dari beberapa pendapat di atas, hasil belajar dapat disimpulkan sebagai suatu bentuk perubahan perilaku yang meliputi 3 aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik yang disebabkan karena telah menguasai bahan yang diajarkan sesuai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan dalam proses belajar mengajar dan dapat diukur dengan teknik-teknik penilaian. Tes ini disusun dan dikembangkan dari pengetahuan, pemahaman, atau aplikasi suatu konsep yang dipelajari oleh siswa dalam proses pembelajaran di kelas.

Media pembelajaran

Media pembelajaran merupakan sarana prasarana pendidikan yang saat ini keberadaannya sangat dibutuhkan pada hampir semua pembelajaran. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang berarti tengah, perantara, atau pengantar. Hamidjojo dalam Arsyad (2003: 4) membatasi media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat, sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju. Media pengajaran adalah alat bantu mengajar (Sudjana, 1991:1). Rohani (1997:3) mengemukakan beberapa pengertian media pengajaran atau media instruksional edukatif.

Gagne & Bringgs dalam Arsyad (2003: 4) mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer.

Pemilihan media pembelajaran harus memperhatikan kesesuaiannya dengan karakteristik siswa. Media yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa akan memberikan pengaruh-pengaruh psikologis pada diri siswa. Hal ini akan dengan mudah membangkitkan minat, motivasi, dan rangsangan kegiatan belajar.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan berupa materi pelajaran, merangsang daya pikir, dan meningkatkan minat serta pemahaman akan materi, yang disesuaikan dengan karakeristik siswa, sehingga kebutuhan siswa terpenuhi dalam suasana belajar aktif.

Kerangka Berfikir

Pemahaman siswa akan mata pelajaran IPA materi Sifat-sifat benda yang rendah menyebabkan rendahnya tingkat pencapaian hasil belajar. Dengan media pembelajaran LCD Proyektor diharapkan dapat meningkatkan pemahaman materi Sifat-sifat benda dengan mudah, mengembangkan kemampuan akademik, kecakapan pribadi dan sosial, siswa dapat bekerjasama, saling membantu antara teman terutama yang mengalami kesulitan belajar, dan saling bertanggungjawab antar anggota kelompok. Selain itu guru kelas juga bertambah pengetahuan dan kreativitas dalam merancang pembelajaran materi Sifat-sifat benda sesuai karakteristik siswa.

Identifikasi masalah yang tampak dalam proses belajar mengajar IPA di SDN Sidomukti 04 Bandungan Semarang pada kompetensi dasar Sifat-sifat benda, dari 28 siswa, yang mendapatkan nilai ≥ 65 ada 11 siswa (39,29%) dan 17 siswa (60,71%) mendapatkan nilai di bawah 65. Nilai tersebut belum sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran IPA yaitu 65. Hasil belajar rendah tersebut karena siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep dan kurang akitf dalam belajar.

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penggunaan media pembelajaran LCD Proyektor dalam upaya meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA di kelas I semester I SDN Sidomukti 04 Bandungan Semarang.

Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka berfikir di atas maka diajukan hipotesis sebagai berikut dengan menggunakan media pembelajaran LCD Proyektor dapat meningkatkan keaktifan belajar dan hasil belajar IPA pada siswa kelas I SDN Sidomukti 04 Bandungan Semarang.

METODE PENELITIAN

Tempat penelitian ini terletak di Sekolah Dasar Negeri Sidomukti 04 Kec. Bandungan Kab. Semarang. Waktu penelitian yaitu semester 1 tahun pelajaran 2015/2016 pada bulan November hingga Desember 2015.

Subyek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas I SD Negeri Sidomukti 04 Kec. Bandungan Kab. Semarang yang terdiri dari 13 siswa.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data melalui dokumentasi dan tes.

Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan untuk memperkuat data yang diperoleh dalam observasi. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar kerja siswa, daftar kelompok siswa dan daftar nilai siswa. Untuk memberikan gambaran secara konkret mengenai kegiatan kelompok siswa dan menggambarkan suasana kelas ketika aktivitas belajar berlangsung digunakan dokumentasi foto.

Tes

Tes digunakan untuk mengukur pencapaian atau prestasi belajar. Tes diberikan kepada siswa untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa. Tes ini berupa soal isian yang yang dikerjakan secara individual setelah mempelajari suatu materi.

Alat Pengumpulan Data

      Alat pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah lembar observasi lembar kerja siswa. Lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang proses pelaksanaan tindakan kelas. Adapun dalam penelitian ini digunakan tes tertulis untuk mengumpulkan data tentang kemampuan IPA kompetensi dasar Sifat-sifat benda.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Awal

Kondisi awal hasil belajar IPA tentang Sifat-sifat benda dilaksanakan belum menggunakan media pembelajaran LCD Proyektor, yaitu guru hanya menggambar Sifat-sifat benda di papan tulis. Dalam pembelajaran ini, untuk mengukur hasil belajar siswa diadakan evaluasi. Berdasarkan hasil evaluasi diperoleh hasil seperti yang tersaji pada tabel berikut.

Aktivitas belajar

Kondisi awal observasi aktivitas belajar siswa meliputi: (1) Memperhatikan materi pelajaran yang disampaikan guru, (2) Menjawab pertanyaan guru, (3) Mengerjakan tugas yang diberikan guru, (4) Menulis catatan pelajaran di buku, (5) Bekerja sama dengan teman dalam kelompok, (6) Tanya jawab dengan teman secara sederhana, (7) Merespon tampilan slide dari LCD proyektor. Observasi ini dibantu oleh guru teman sejawat untuk mengetahui aktivitas belajar siswa.

Hasil Belajar

Kondisi awal hasil belajar IPA tentang “Sifat-sifat benda” dilaksanakan belum menggunakan media LCD proyektor.

Pada awalnya rerata nilai yang diperoleh masih kurang, siswa yang mencapai ketuntasan belajar hanya 5 siswa (38,46%) dan masih ada 8 siswa (61,54%) belum tuntas dengan mendapatkan nilai < 70.

Deskripsi Tiap Siklus

Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pada Siklus I, pembelajaran tentang Sifat-sifat benda dilaksanakan dengan menggunakan media pembelajaran LCD Proyektor. Guru menggunakan LCD Proyektor untuk menayangkan gambar-gambar Sifat-sifat benda pada layar proyektor di depan kelas sehingga siswa dapat langsung melihat berbagai fenomena alam Sifat-sifat benda pada waktu pagi hari dan siang hari. Dalam tindakan ini, untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa diadakan evaluasi yang dilaksanakan setiap akhir pertemuan.

Pembahasan Pembahasan Tiap Siklus dan Antar Siklus

Pembahasan didasarkan pada hasil refleksi pada setiap siklus dari kegiatan pembelajaran menggunakan media pembelajaran LCD Proyektor.

Siklus I

Berdasarkan nilai hasil belajar pada siklus I, nilai rata-rata siklus I adalah 76,43 dengan ketuntasan belajar klasikal 64,29% (18 siswa) dengan mendapatkan nilai ³ 70, dan masih ada 10 siswa belum tuntas dengan mendapatkan nilai < 70. Berdasarkan hasil tes yang dilaksanakan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil tes pada prasiklus dan siklus I.

Adapun aktivitas belajar siswa pada kondisi awal adalah 68,1%. Setelah pembelajaran siklus I meningkat menjadi 78,3%. Dengan demikian terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa rata-rata sebesar 10,2%.

Indikator keberhasilan pembelajaran ditentukan ketuntasan belajar individu adalah 70 dan ketuntasan belajar klasikal adalah 80%. Berdasarkan nilai hasil belajar siklus I ini menunjukkan ketuntasan belajar klasikal 61,54% belum mencapai 80%. Berdasarkan nilai hasil belajar siklus I ini menunjukkan ketuntasan belajar klasikal belum tercapai. Maka penelitian ini dilanjutkan ke siklus II.

Siklus II

Berdasarkan nilai hasil belajar pada siklus II, nilai rata-rata siklus II adalah 83,08 dengan ketuntasan belajar klasikal 92,31% (12 siswa) dengan mendapatkan nilai ³ 70, dan masih ada 1 siswa belum tuntas dengan mendapatkan nilai < 70. Berdasarkan hasil tes yang dilaksanakan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil tes pada siklus I dan siklus II.

Adapun aktivitas belajar siswa pada siklus I adalah 78,3%. Setelah pembelajaran siklus II meningkat menjadi 86,0%. Dengan demikian terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa rata-rata sebesar 7,7%.

Indikator keberhasilan pembelajaran ditentukan ketuntasan belajar individu adalah 70 dan ketuntasan belajar klasikal adalah 80%. Berdasarkan nilai hasil belajar siklus II ini menunjukkan ketuntasan belajar klasikal 96,43% sudah mencapai dan lebih dari 80%.

Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian terbukti bahwa dengan menggunakan media pembelajaran LCD Proyektor dapat meningkatkan hasil belajar IPA kompetensi dasar Sifat-sifat benda pada siswa kelas I SDN Sidomukti 04 Kec. Bandungan Kab. Semarang.

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:

1.     Pembelajaran menggunakan media pembelajaran LCD Proyektor dapat meningkatan keaktifan belajar siswa pada pembelajaran IPA di kelas I SDN Sidomukti 04 Kec. Bandungan Kab. Semarang. Keaktifan belajar siswa pada kondisi awal adalah 68,14%. Setelah pembelajaran siklus I meningkat menjadi 78,3%. Peningkatan keaktifan siswa rata-rata sebesar 10,2%. Pembelajaran siklus II meningkat menjadi 86,0%. Peningkatan keaktifan siswa rata-rata sebesar 7,7%.

2.     Pembelajaran menggunakan media pembelajaran LCD Proyektor dapat meningkatan hasil belajar IPA siswa kelas I SDN Sidomukti 04 Kec. Bandungan Kab. Semarang. Pada kondisi awal ketuntasan belajar baru 38,46% dengan rata-rata nilai 62,31. Pada pembelajaran siklus I diperoleh nilai rata-rata 70,0 dengan ketuntasan belajar klasikal 61,54%. Kenaikan sebesar 7,69 dan ketuntasan meningkat sebesar 23,08%. Pada siklus II, nilai rata-rata 83,08 dengan ketuntasan belajar klasikal 92,31%. Rata-rata nilai mengalami kenaikan sebesar 13,08 dan ketuntasan meningkat sebesar 30,77%.

3.     Pembelajaran menggunakan media pembelajaran LCD Proyektor dapat meningkatan keaktifan dan hasil belajar IPA siswa kelas I SDN Sidomukti 04 Kec. Bandungan Kab. Semarang.

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widiya.

Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

BNSP. 2008. Pedoman Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta: DEPDIKNAS

Catharina, Tri Anni & Achmad Rifa’i. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES.

Hamalik, Oemar. 2005. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Munir. 2008. Kurikulum Berbasis tekhnologi Informasi Dan Komunikasi, Bandung:Alfabeta.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,

Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rohani, Ahmad. 2007. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Sanaky, Hujair AH. 2011. Media Pembelajaran, Yogyakarta: Kaukaba.

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2007. Media Pengajaran. Bandung: CV Sinar Baru Bandung.

Taufiq, Muhammad Afwan. 2014. Hubungan Media Pembelajaran LCD Proyektor Dan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014. Pendidikan Sosiologi Antropologi, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana

Tutut Yodha Wiranata. 2013. Peningkatan Motivasi Belajar IPA Tentang Perubahan Kenampakan Permukaan Bumi dan Langit Melalui Media LCD Proyektor pada Siswa Kelas IV di SD Negeri 2 Brabo.Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Undang‑undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Wikipedia. Pembelajaran. http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran diakses tanggal 20 Oktober 2014

Winataputra, UdinS, dkk. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.