Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Melalui Media Gambar
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR
MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH MELALUI MEDIA GAMBAR SISWA KELAS V SEMESTER 1I SDN KARANGANYAR
KECAMATAN BOGOREJO
KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Murni Widyastuti
SDN Karanganyar Kecamatan Bogorejo Kabupaten Blora
ABSTRAK
Guru melaksanakan penelitian untuk peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa kegiatan pra siklus dilakssiswaan di SDN Karanganyar pada siswa kelas V, Hasil belajar melalui penilaian tes formatif, memperoleh hasil belajar dari jumlah 20 siswa diperoleh nilai 50 sebanyak 3 siswa memperoleh nilai 60 sebanyak 4 siswa,yang memperoleh nilai 65 sebanyak 3 siswa,yang mendapat nilai 70 sebanyak 2 siswa, yang mendapat nilai 75 sebayak 3 siswa, yang mendapat nilai 80 sebanyak 3 siswa,sedangkan yang mendapat nilai 85 sebanyak 2 siswa, nilai terendah 50 nilai tertinggi 85 dengan nilai rata-rata 68. Pembelajaran siklus I sesuai dengan RPP yang telah dibuat peneliti memulai pembelajaran dengan menggunakan media gambar. hasil penilaian dari jumlah 20 siswa memberikan tes formatif siswa yang memperoleh nilai 60 sebanyak 2 siswa,, yang mendapat nilai 65 sebanyak 3 siswa yang mendapat nilai 70 sebanyak 3 siswa ,yang mendapat nilai 75 sebanyak 3 siswa,yang mendapat nilai 80 sebanyak 3 siswa, yang mendapat nilai 85 sebanyak 3 siswa, ,sedangkan siswa yang memperoleh nilai 90 sebanyak 3 siswa, nilai terendah 60 dan nilai tertinggi 90 dengan nilai rata-rata 76 ketuntasan belajar siswa sebanyak 15 siswa atau 75% Pelaksanaan tindakan belajar mengajar untuk siklus II guru menggunakan media gambar dalam proses pembelajarannya ,dari jumlah 20 siswa diperoleh data siswa, yang mendapat nilai 70 sebanyak 4 siswa yang mendapat nilai 75 sebanyak 4 siswa,yang mendapat nilai 80 sebanyak 4 siswa, yang memperoleh nilai 85 sebanyak 4 siswa, sedangkan siswa yang memperoleh nilai 90 sebanyak 4 siswa nilai terendah 70 dan nilai tertinggi 90 nilai rata-rata 80 semua siswa mencapai ketuntasan 100%, menentukan KKM 70
Kata Kunci: Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Materi Sistem Peredaran Darah Melalui Media Gambar
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. Pendidikan dapat dikatakan bermutu dan di ukur dari kedudukannya untuk ikut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kebudayaan nasional adalah pendidikan yang berhasil membentuk generasi muda yang cerdas, berkarakter, bermoral, dan berkepribadian (Abduhak, dkk, 2007:13). Maka perlu di rancang suatu sistem pendidikan yang mampu menciptakan suasana dan proses pembelajaran yang menyenangkan, merangsang dan menantang bagi siswa sehingga dapat mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan bakat dan kemampuanya
Dalam mengembangkan potensi siswa agar memenuhi kriteria Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diperlukan proses. Proses tersebut merupakan proses belajar berlangsung dalam sistem satuan pendidikan pada jalur formal, non formal dan informal pada setiap jenjang pendidikan. Pendidikan formal merupakan jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
Ilmu Pengetahuan Alam atau yang biasa disebut dengan IPA merupakan ilmu yang penting bagi siswa karena materi yang di pelajari berhadapan langsung dengan lingkungan sekitar siswa. diharapkan mampu menyikapi, memahami, berbagai obyek dan gejala alam yang mereka temui dalam kesehariannya (Sutarno, 2008: 43). Pada kenyataannya menurut pengamat peneliti masih banyak siswa yang kurang tertarik Hal ini dikarenakan dianggap mata pelajaran yang banyak menawarkan fakta dan konsep yang harus di hafalkan. yang ada di lapangan mengindikasikan bahwa pencapaian tujuan pembelajaran masih jauh dari harapan. Tingkat keberhasilan siswa dalam memahami konsep yang disampaikan guru dapat dilihat dari hasil pemberian tes pada pembelajaran awal siswa kelas V SDN Karanganyar tentang alat peredaran darah. dari jumlah 20 siswa baru 50% siswa yang tuntas atau 10 siswa. Sedangkan 50% nya atau sekitar 10 siswa masih memerlukan perbaikan.
Berdasarkan permasalahan tersebut guru perlu adanya perbaikan dalam proses belajar mengajar. (Rahadi, 2003: 20) Media gambar merupakan media yang sangat menarik terutama bagi siwa SD karena berisikan berbagai macam gambar yang beradu dengan warna yang menarik sehingga menambah minat siswa dalam belajar. Dengan menggunakan media gambar peneliti berharap dapat menarik minat siswa dalam proses belajar mengajar sehingga berpengaruh terhadap meningkatnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi alat peredaran darah. untuk melakukan penelitian dengan judul†Upaya Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Materi Alat Peredaran Darah dengan Menggunakan Media Gambar pada Siswa Kelas V SDN Karanganyar Kecamatan Bogorejo Kabupaten Blora.â€KKM 70.
Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah maka dapat dirumuskan rumusan masalahnya sebagai berikut:
1. Bagaimsiswaah keaktifan siswa kelas V SDN Karanganyar pada pembelajaran IPA materi alat peredaran darah dengan menggunakan media gambar ?
2. Bagaimsiswaah hasil belajar siswa kelas V SDN Karanganyar pada pembelajaran IPA materi alat peredaran darah dengan menggunakan media gambar ?
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan permasalahan yang telah disebutkan diatas maka dapat diketahui bahwa tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripsikan keaktifan siswa kelas V SDN Karanganyar setelah menggunakan media gambar pada pembelajaran IPA materi alat peredaran darah.
2. Untuk mendeskripsikan hasil belajar siswa kelas V SDN Karanganyar setelah menggunakan media gambar pada pembelajaran IPA materi alat peredaran darah.
Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi Siswa
Dapat terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran dan dapat menemukan konsep dari pembelajaran yang diajarkan sehingga ilmu yang didapat lebih bermakna dan bermanfaat dalam kehidupan siswa dikemudian hari.
2. Manfaat bagi Guru
Mendapatkan pengalaman baru dalam mengatasi permasalahan pembalajaran siswa kelas V khususnya mata pelajaran IPA materi alat peredaran darah yaitu dengan penggunaan media gambar untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru.
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
Kajian Teori
Hakikat Keaktifan
Dalam proses belajar mengajar terjadi aktivitas guru dan siswa. Hal ini yang memotivasi siswa untuk cenderung aktif dalam belajar. Aunurrahman (2009: 119) menyatakan keaktifan siswa dalam belajar merupakan persoalan penting dan mendasar yang harus dipahami, dan dikembangkan setiap guru dalam proses pembelajaran. Sehingga keaktifan siswa perlu digali dari potensi-potensinya, yang mereka aktualisasikan melalui aktifitasnya untuk mencapai tujuan pembelajaran. Trinandita (2008) menyatakan bahwa, “Hal yang paling mendasar yang dituntut dalam proses pembelajaran adalah keaktifan siswaâ€. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa maupun dengan siswa itu sendiri.
Hakikat Hasil Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia hasil belajar adalah hasil akhir setelah mengalami proses belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang di berikan dalam proses belajar mengajar. Menurut Sukmadinata (2009: 102-103), hasil belajar (achievement) merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Sedangkan menurut Supriyono (2011:5), hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian- sikap- apresiasi dan keterampilan. Selain itu menurut Aunurrahman (2011: 37), hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang diperoleh dari aktivitas belajar. Walapun tidak semua perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar, akan tetapi aktivitas umumnya disertai perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku pada kebanyakan hal merupakan suatu perubahan yang dapat diamati (observable). Akan tetapi juga tidak selalu perubahan tingkah laku yang dimaksudkan sebagai hasil belajar tersebut dapat diamati. Perubahan-perubahan yang dapat diamati kebanyakan berkenaan dengan perubahan aspek-aspek motorik. Selanjutnya menurut Sudjana (2011: 2), hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik berorientasi pada proses belajar mengajar yang dialami siswa.
Berdasarkan pendapat di atas, disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil kecakapan manusia dari tiga aspek yang dimiliki manusia yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik yang membuat manusia berhasil dalam mencapai keberhasilan dalam segala pekerjaannya melalui kapasitasnya tersebut yang ditunjukkan dengan perolehan angka dan penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran yang telah diberikan serta perubahan perilaku pada diri seseorang.
Media Gambar
Menurut Sadiman( 2003: 21) media gambar adalah suatu gambar yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang berfungsi untuk menyampaikan pesan dari guru kepada siswa. Media gambar ini dapat membantu siswa untuk mengungkapkan informasi yang terkandung dalam masalah sehingga hubungan antarakomponen dalam masalah masalah tersebut dapat terlihat denngan lebih jelas. Sedangkan Menurut Aristo Rahadi( 2003: 21) media gambar adalah media yang paling umum dipakai dalam pembelajaran karena gambar bersifat universal, mudah dimengerti, dan tidak terikat oleh keterbatasan bahasa.
Dalam hal ini media gambar yang digunakan peneliti adalah media gambar berupa gambar jantung dan gambar proses peredaran darah manusia serta penyakit yng menyerang alat peredaran darah dan pola hidup sehat yang mempengaruhi alat peredaran darah.
Khusus untuk kelas V SD materi pokok IPA meliputi: organ pernafasan manusia, pencernaan manusia, peredaran darah manusia, tumbuhan hijau, penyesuaian hewan dan tumbuhan dengan lingkungannya, sifat bahan, perubahan kimia dan fisika, gaya, pesawat sederhana, cahaya, proses pembentukan tanah, struktur bumi dan matahari, daur ulang air dan peristiwa alam serta sumber daya alam dan penggunaannya.
Materi Alat Peredaran Darah
Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi alat peredaran darah manusia yang bersumber dari buku IPA azmiyawati,dkk dan Relevan kelas V dengan Standar kompetensi: mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan. Kompetensi dasar: mengidentifikasi organ peredaran darah manusia.
Jantung
Jantung terletak di dalam rongga dada sebelah kiri dan berfungsi sebagai pemompa darah. Ukuran jantung manusia kira-kira sebesar kepalan tangan pemiliknya. Jantung memiliki empat ruang yaitu: serambi kiri, serambi kanan, bilik kiri, bilik kanan. Antara serambi di batasi oleh katup (klep). Darah bersih adalah darah yang banyak membawa oksigen. Darah kotor adalah yang banyak membawa karbondioksida.
Pembuluh darah
Pembuluh darah adalah saluran tempat mengalirnya darah dari jantung ke seluruh tubuh dan sebaliknya. Ada dua macam pembuluh darah yaitu pembuluh nadi (arteri) dan pembuluh balik (vena). Pembuluh nadi dilewati darah yang mengalir ke seluruh tubuh. Letaknya agak dalam, tersembunyi dari permukaan tubuh. Sedangkan pembuluh balik di lewati darah yang menuju jantung. Letaknya dekat permukaan kulit dan tampak kebiru-biruan.
Kerangka Berpikir
Karakteristik IPA adalah lingkungan alam sekitar yang dalam pengajarannya membutuhkan pembelajaran langsung dan bukti-bukti konkret maupun media pembelajaran yang mewakili benda konkret untuk mempermudah siswa dalam mempelajarinya. Pembelajaran juga harus di lakssiswaan dalam suasana yang menyenangkan sehingga siswa menjadi tertarik dan ikut aktif dalam pembelajarannya.
Hipotesis Tindakan
berdasarkan kerangka berpikir di atas peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut:
1. Tidak ada peningkatan hasil belajar siswa SDN Karanganyar ketika pembelajaran materi alat peredaran darah tanpa menggunakan media
2. Terdapat peningkatan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa SDN Karanganyar pembelajaran materi alat peredaran darah dengan menggunakan media pembelajaran berupa gambar struktur jantung dan gambar sistem peredaran darah pada manusia
METODOLOGI PENELITIAN
Setting Penelitian
Tempat dari penelitian ini dilakssiswaan di kelas V SDN Karanganyar. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2018 sampai dengan bulan April 2018 di SDN Karanganyar pada mata pelajaran IPA siswa kelas V. dilakukan melalui 2 siklus.
Subyek Penelitian
Kelas yang dijadikan subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Karanganyar yang berjumlah 20 siswa dengan perbandingan 12 siswa perempuan dan 8 siswa laki-laki.
Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah:
Lembar Observasi
Observasi digunakan untuk mengambil data penelitian yang dilakukan pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Dalam hal ini peneliti menggunakan lembar observasi aktivitas siswa di kelas pada saat pembelajaran berlangsung untuk mengetahui aktifitas siswa di dalam kelas.
Tes (Lembar Evaluasi)
Tes yang digunakan adalah tes tertulis berupa soal essai yang terdiri atas 10 soal. Tes digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan.
Dokumentasi Foto
Dokumentasi foto digunakan untuk mendokumentasikan kegiatan siswa saat proses pembelajaran berlangsung. Pengambilan foto dalam proses pembelajaran dapat mempermudah peneliti untuk mendeskripsikan hasil penelitiannya. Dokumentasi digunakan sebagai penguat data yang lain.
Teknik/Prosedur Pengumpulan Data
Observasi dilakukan proses pembelajaran berlangsung, bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Observasi digunakan Untuk mengamati keaktifan siswa selama mengikuti proses pembelajaran.
Dokumentasi digunakan peneliti untuk mengumpulkan data pada saat penelitian serta membandingkan hasil penelitian tindakan siklus I dan siklus II.Dan digunakan peneliti sebagai bahan refleksi untuk memperbaiki rencana pembelajaran (RPP).
Validasi Data
1 Validasi data Keaktifan Belajar IPA materi system peredaran darah
Data pada siklus 1 maupun siklus 2 yang diperoleh menggunakan teknik observasi agar datanya valid perlu melibatkan observer teman sejawat yang lebih dikenal dengan berkolaborator.
2 Validasi data hasil belajar IPA materi system peredaran darah.
Data hasil belajar materi system peredaran darah pada siklus 1 pada siklus 2 melalui teknik tes tertulis dan instrumennya berupa butir soal tes tertulis agar datanya valid perlu divalidasi dengan cara membuat kisi-kisi soal sebelum butir soal disusun.
Analisis Data
Teknik analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Teknik kualitatif digunakan untuk menganalisis data kualitatif. Data kualitatif dapat diperoleh dari hasil data observasi dan dokumentasi foto yang diperoleh dari siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Untuk memperoleh data tersebut dari responden digunakan lembar observasi dan dokumentasi foto. Hasil analisis data secara kualitatif proses pembelajaran pada siklus I dan siklus II.Teknik kuantitatif dipakai untuk menganalisis data kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes pada siklus I dan siklus II.
Indikator Kinerja
Indikator kinerja yaitu target kondidi akhir yang akan dicapai dalam penelitian ini. Terdapat dua indikator kinerja dalam penelitian ini yaitu: Indikator kinerja untuk keaktifan belajar IPA materi system peredaran darah. Pada kondisi awal keaktifan belajar materi system peredaran darah. rendah sebanyak 20 siswa ditargetkan pada kondisi akhir keaktifan belajar Indikator kinerja untuk hasil belajar IPA materi system peredaran darah.Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) 70.
Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian menentukan siklus dengan rencana tindakan tiap siklus dengan langkah-langkah, sebagai berikut
Perencanaan (planning) Pada tahap perencanaan meliputi kegiatan penyusunan RPP, menyiapkan media gambar yang akan digunakan pada materi alat peredaran darah, menyiapkan instrumen observasi, lembar evaluasi, LKS dan materi.
Pelaksanaan Tindakan (acting) Pelaksanaan tindakan yang dilakukan yaitu melakukan kegiatan pembelajaran siklus I dan II dengan menggunakan media gambar pada materi alat peredaran darah.
Pengamatan (observing) Pada tahap ini peneliti mengamati semua aktivitas belajar siswa selama pembelajaran materi alat peredaran darah dengan menggunakan media gambar.
Refleksi (reflecting)
Refleksi dilakukan untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan tindakan pada tiap siklus. Kekurangan dan kelebihan yang timbul pada pelaksanaan tiap siklus, dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan tindakan siklus berikutnya.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Pra Siklus
Kegiatan pra siklus dilakssiswaan di SDN Karanganyar pada siswa kelas V, Hasil belajar melalui penilaian tes formatif, memperoleh hasil belajar dari jumlah 20 siswa diperoleh nilai 50 sebanyak 3 siswa memperoleh nilai 60 sebanyak 4 siswa,yang memperoleh nilai 65 sebanyak 3 siswa,yang mendapat nilai 70 sebanyak 2 siswa, yang mendapat nilai 75 sebayak 3 siswa, yang mendapat nilai 80 sebanyak 3 siswa,sedangkan yang mendapat nilai 85 sebanyak 2 siswa, nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 85 dengan nilai rata-rata 68.tuntas 10 siswa atau 50%.belum memenuhi KKM.70
Deskripsi Siklus I
Pembelajaran siklus I sesuai dengan RPP yang telah dibuat peneliti memulai pembelajaran dengan menggunakan media gambar. hasil penilaian dari jumlah 20 siswa memberikan tes formatif siswa yang memperoleh nilai 60 sebanyak 2 siswa,, yang mendapat nilai 65 sebanyak 3 siswa yang mendapat nilai 70 sebanyak 3 siswa ,yang mendapat nilai 75 sebanyak 3 siswa,yang mendapat nilai 80 sebanyak 3 siswa,yang mendapat nilai 85 sebanyak 3 mendapat nilai 90 sebanyak 3 siswa,, nilai terendah 60 dan nilai tertinggi 90 dengan nilai rata-rata 76 ketuntasan belajar siswa sebanyak 15 siswa atau 75%
Deskripsi Siklus II
Pada tahap perencanaan, kegiatan yang dilakukan peneliti meliputi: Membuat RPP, menyiapkan media gambar tentang gangguan alat peredaan darah serta pola hidup sehat yang mempengaruhi kesehatan alat peredaran darah , pembuatan lembar observasi aktifitas siswa.
Pelaksanaan Tindakan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II guru menggunakan media gambar dalam proses pembelajarannya ,dari jumlah 20 siswa diperoleh data siswa, yang mendapat nilai 70 sebanyak 4 siswa yang mendapat nilai 75 sebanyak 4 siswa,yang mendapat nilai 80 sebanyak 4 siswa, yang memperoleh nilai 85 sebanyak 4 siswa, sedangkan siswa yang memperoleh nilai 90 sebanyak 4 siswa nilai terendah 70 dan nilai tertinggi 90 nilai rata-rata 80 semua siswa mencapai ketuntasan 100%, KKM 70
Pembahasan Tiap Siklus dan Antar Siklus
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SDN Karanganyar menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam materi alat peredaran darah dengan menggunakan media gambar mengalami peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan nilai siswa dari pra siklus siklus I dan siklus II. Berikut disajikan tabel sebagai berikut.
Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II
Keterangan |
Siklus I |
Siklus II |
Nilai tertinggi |
90 |
90 |
Nilai terendah |
60 |
70 |
Nilai rata-rata |
76 |
80 |
Jumlah siswa tuntas |
15 |
20 |
Jumlah siswa tidak tuntas |
5 |
0 |
Ketuntasan klasikal |
75% |
100% |
Berdasarkan keaktifan siswa cenderung meningkat, ini bisa dilihat dari setiap aspek yang diamati dari siklus I dan siklus II. Seperti kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan guru/ pada siklus I sebesar menjadi 75% pada siklus II. Peningkatan keaktifan siswa ini berpengaruh pada hasil evaluasi belajar siswa. Ini terlihat dari peningkatan klasikal siswa pada siklus I sebesar 75% menjadi 100% pada siklus II dengan rata-rata kelas 80
Hasil belajar pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan dengan menggunakan media gambar karena media gambar merupakan media yang sangat menarik khususnya bagi siswa SD karena adanya perpaduan antara berbagai gambar dengan warna-warna yang bervariasi Sehingga siswa dapat lebih memahami materi yang diberikan guru dan berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian keaktifan siswa serta hasil belajar IPA materi alat peredaran darah dengan menggunakan media gambar siswa kelas V semester II di SDN Karanganyar,peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut:
1 Kegiatan pra siklus dilakssiswaan di SDN Karanganyar pada siswa kelas V, Hasil belajar melalui penilaian tes formatif, memperoleh hasil belajar dari jumlah 20 siswa diperoleh nilai 50 sebanyak 3 siswa memperoleh nilai 60 sebanyak 4 siswa,yang memperoleh nilai 65 sebanyak 3 siswa,yang mendapat nilai 70 sebanyak 2 siswa, yang mendapat nilai 75 sebayak 3 siswa, yang mendapat nilai 80 sebanyak 3 siswa,sedangkan yang mendapat nilai 85 sebanyak 2 siswa, nilai terendah 50 nilai tertinggi 85 dengan nilai rata-rata 68
2. Pembelajaran siklus I sesuai dengan RPP yang telah dibuat peneliti memulai pembelajaran dengan menggunakan media gambar. hasil penilaian dari jumlah 20 siswa memberikan tes formatif siswa yang memperoleh nilai 60 sebanyak 2 siswa,, yang mendapat nilai 65 sebanyak 3 siswa yang mendapat nilai 70 sebanyak 3 siswa ,yang mendapat nilai 75 sebanyak 3 siswa,yang mendapat nilai 80 sebanyak 3 siswa, yang mendapat nilai 85 sebanyak 3 siswa, ,sedangkan siswa yang memperoleh nilai 90 sebanyak 3 siswa, nilai terendah 60 dan nilai tertinggi 90 dengan nilai rata-rata 76 ketuntasan belajar siswa sebanyak 15 siswa atau 75%
3. Pelaksanaan tindakan belajar mengajar untuk siklus II guru menggunakan media gambar dalam proses pembelajarannya ,dari jumlah 20 siswa diperoleh data siswa, yang mendapat nilai 70 sebanyak 4 siswa yang mendapat nilai 75 sebanyak 4 siswa,yang mendapat nilai 80 sebanyak 4 siswa, yang memperoleh nilai 85 sebanyak 4 siswa, sedangkan siswa yang memperoleh nilai 90 sebanyak 4 siswa nilai terendah 70 dan nilai tertinggi 90 nilai rata-rata 80 semua siswa mencapai ketuntasan 100%, KKM 70
Saran
Berdasarkan kegiatan penelitian yang sudah dilaksanakan oleh guru dengan materi alat peredaran darah dengan menggunakan media gambar maka yang perlu di perhatikan yaitu
1. Guru sebaiknya ketika melaksanakan pembelajaran sebaiknya menguasai materi yang diajarkan melaksanakan dengan bervariasi sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa dan hasil belajar melaksanakan lebih menarik perhatian dalam belajar IPA yang harus dikuasai oleh guru menumbuhkan siswa lebih aktif dalam pembelajaran yang dilaksanakan
2. Guru sebaiknya sebelum melaksanakan pembelajaran untuk menyiapkan seperangkat rencana pembelajaran, metode media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan sehingga pembelajaran berjalan secara efektif ,efesien,menyenangkan mencapai hasil sesuai yang diharapkan.
3. Guru dalam melaksanakan pembelajaran berguna mengembangkan ilmu pengetahuan,nilai sikap, ketrampilan yang dimiliki,mengembangkan keaktifan, meningkatkan kualitas hasil belajar siswa yang dilaksanakan mengembangkan kemampuan keprofesiannya sehingga dapat dikatakan sebagai guru yang profesional
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S.dkk. 2007. Penelitian Timdakan Kelas.Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Aqib, Z. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Yrama Widya
BSNP. 2006. Panduan Penyusunan KTSP Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.
Hamalik, O.2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Sanjaya, W. 2005. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Kencana Prenada Media Group
Sri Rahayu, M.2006. Pengembangan Penelitiaan Kualitatif dalam Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial (hal 12-25 ). Jakarta: Depdikbud.
Sugandi, A. 2006. Teori Pembelajaran. Semarang: UPT MKK UNNES.
Udin. S. Winataputra, dkk. 2004. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universtas Terbuka.