PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR

PESERTA DIDIK MATERI LEMBAGA NEGARA REPUBLIK INDONESIA MELALUI MEDIA KARKAT CB KELAS VIIID SMP NEGERI 2 LASEM SEMESTER 1 TAHUN 2014/2015

Sri Puji Astuti

Guru PPKn SMP N 2 Lasem Kab. Rembang

ABSTRAK

Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah proses pembelajaran, seberapa banyak peningkatan keaktifan, prestasi, dan perubahan perilaku dengan media karkat cb pada peserta didik kelas VIIID SMP N 2 Lasem. Penelitian dilaksanakan 2 siklus. Teknik pengumpulan data diperoleh dari instrument tes dan nontes, hasil prestasi belajar siklus I, siklus II dengan media karkat cb meningkat 4,0. Ketuntasan KKM meningkat 8,3%. Peningkatan diikuti perubahan perilaku belajar kearah positif peserta didik semakin semangat, aktif dan tertib dalam pembelajaran.

Kata kunci: keaktifan, karkat, dan cb


PENDAHULUAN

Berdasarkan pengalaman penulis di lapangan, khususnya dalam pembelajaran PPKn di daerah-daerah yang sumber daya manusianya masih kurang, guru mengalami kesulitan dalam mengembangkan model pembelajaran kooperatif . Ini pun terjadi di SMPN N 2 Lasem pada kelas VIII D dari jumlah siswa 24 orang yang mengikuti pelajaran secara aktif belum seluruhnya aktif dan belum mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu 74, hasil rata-rata pretes pada materi Lembaga Negara Republik Indonesia dengan pembelajaran model kooperatif adalah 63, hanya 16 orang yang dapat dinyatakan tuntas (67%) dan sisanya sekitar 8 orang dinyatakan belum tuntas (33%). Kondisi peserta didik yang pasif dan kurang percaya diri dalam menjawab pertanyaan menjadi penyebab tidak aktifnya peserta didik dalam pembelajaran PPKn.

Dalam rangka meningkatan pro-sentase keaktifan dan ketuntasan hasil belajar peserta didik kelas VIII D tersebut, tentunya guru dituntut merancang model pembelajaran yang lebih tepat serta penerapan media pembelajaran yang varia-tif. Tindakan yang dilakukan adalah meng-gunakan metode diskusi kooperatif dengan media pembelajaran karkat cb.

Pembelajaran kooperatif menurut Johnson (Lie, 2003:17) adalah kegiatan pembelajaran secara kelompok yang terstuktur. Siswa belajar dan bekerja sama untuk sampai kepada pengalaman kegiatan belajar optimal, baik secara individu mau-pun kelompok. Sementara pembelajaran kooperatif menurut Nurhadi (2004: 112) adalah pendekatan pembelajaran berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama memaksimalkan kondidsi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Media pembelajaran karkat cb adalah kartu kata cutaway board. Karkat cb merupakan pengembangan peneliti dari papan scrabble perpisahan, menurut Silber-man (2014: 293) papan scrabble perpisah-an merupakan teknik yang memungkinkan siswa untuk berkumpul bersama pada akhir pelajaran mengenang apa yang telah mereka alami bersama. Ini dilakukan dengan membuat papan scrabble raksasa. Kegiatan guru PPKn SMP N 2 Lasem kabupaten Rembang.pemeblajaran yang teridiri atas beberapa kelompok dengan media kartu kata cutaway board. Guru dalam proses pemeblajaran menggunakan metode diskusi kooperatif dengan media kartu kata cutaway board (karkat cb) Karena dengan kartu kata cutaway board peserta didik merasa terbantu dalam menjawab atau menyampaikan pendapat, dengan berani menjawab atau menyampai-kan pendapat maka peserta didik akan aktif dan suasana menjadi hidup.

Rumusan masalah dalam peneliti-an ini adalah: 1) bagaimanakah proses pembelajaran model pembelajaran koope-ratif dengan media karkat cb materi Lembaga Negara Republik Indonesia dapat meningkatkan keaktifan pada peserta didik kelas VIII D SMP N 2 Lasem? 2) bagaimanakah peningkatan hasil belajar peserta didik kelas VIII D SMP N 2 Lasem dapat meningkat setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif materi Lembaga Negara Republik Indonesia dengan media karkat cb? 3) bagaimanakah perubahan perilaku belajar peserta didik kelas VIII D SMP N 2 Lasem semester 1 tahun pelajaran 2014/2015 selama mengikuti pembelajaran kooperatif materi Lembaga Negara Republik Indonesia dengan media karkat cb?

Tujuan penelitian ini untuk men-deskripsikan bagaimana proses, seberapa tinggi keaktifan dan prestasi belajar peserta didik serta perubahan tingkah laku dengan metode kooperatif dengan media kartu kata cutaway board (karkat cb). Ada-pun manfaat penelitian ini disamping me-ningkatkan keaktifan peserta didik dan prestasi belajar peserta didik juga agar peserta didik lebih berani dan percaya diri dalam menjawab atau menyampaikan pendapat dan bagi guru agar tidak monoton metode proses pembelajaran PPKn. Secara teoretis dari penelitian ini diharapkan dapat diperoleh teori baru tentang meningkatkan keaktifan kooperatif dengan media kartu kata cutaway board (karkat cb).

LANDASAN TEORETIS DAN HIPOTE-SIS TINDAKAN

Keaktifan

Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran, guru harus mencip-takan suasana sedemikian rupa sehingga peserta didik aktif bertanya, memperta-nyakan, dan mengemukakan gagasan, belajar memang merupakan suatu proses aktif dari sipembelajar dalam membangun pengetahuannya. Peran aktif dari peserta didik dalam rangka pembentukan generasi kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain (Asmani 2012: 60). Silberman (dalam Asmani) belajar aktif adalah mempelajari dengan cepat, menyenangkan, penuh semangat, dan terlibat secara pribadi untuk mempelajari sesuatu dengan baik. Oleh karena itu peserta didik harus mendengar, melihat, menjawab pertanyaan dan mendiskusikannya dengan orang lain. Semua kegiatan tersebut sangat diperlukan peserta didik untuk melakukan kegiatan-nya, seperti menggambarkan kembali, mencontohkan, mencoba keterampilan, dan melaksanakan tugas sesuai dengan penegtahuan yang telah mereka miliki.

Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif menurut Johnson (Lie, 2003:17) adalah kegiatan pembelajaran secara kelompok yang ter-stuktur. Siswa belajar dan bekerja sama untuk sampai kepada pengalaman kegiatan belajar optimal, baik secara individu maupun kelompok. Sementara pembelajar-an kooperatif menurut Nurhadi (2004: 112) adalah pendekatan pembelajaran berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama memaksimalkan kondidsi belajar untuk mencapai tujuan belajar.

Holubec dalam Nurhadi mengemu-kakan belajar kooperatif merupakan pende-katan pembelajaran melalui kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memak-simalkan kondisi belajar dalam mencapai tujuan belajar. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sistematis mengembangkan interaksi saling asah, silih asih,dan silih asuh. Sementara itu, Bruner dalam Silberman menjelaskan bahwa belajar secara bersama merupakan kebutuhan manusia yang mendasar untuk merespons manusia lain dalam mencapai suatu tujuan.

Prestasi belajar.

Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Menurut Bloom dalam Arikunto (2001: 110) bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Prestasi belajar dalam pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif, dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan instrument tes atau instru-ment yang relevan. Jadi prestasi belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk symbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu.

Peserta Didik

Dalam UU RI No 20 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat (4), peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan terten-tu.

Materi Lembaga Negara Republik Indonesia

Berdasarkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 lembaga-lembaga negara terdiri: a) Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), b) dewan Perwakilan Rakyat (DPR), c) Dewan Perwakilan Daerah (DPD), d) Presiden, e) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), f) Mahkamah Agung (MA), g) Mahkamah Konstitusi (MK), dan h) Komisi Yudisial (KY).

Media Karkat Cb

Karkat cb adalah kartu kata cuta-way board. Kartu kata (karkat) merupakan kartu yang bertuliskan kata yang berhubungan dengan materi Lembaga Negara Republik Indonesia, cutaway board merupakan beberan atau bentangan dari triplek yang dilapisi kain flanel yang digunakan untuk menempelkan kartu kata (karkat). Kartu kata cutaway board sebagai media pembelajaran PPKn materi Lembaga Negara. Karkat cb merupakan pengem-bangan peneliti dari papan scrabble perpi-sahan, menurut Silberman (2014: 293) papan scrabble perpisahan merupakan teknik yang memungkinkan siswa untuk berkumpul bersama pada akhir pelajaran mengenang apa yang telah mereka alami bersama. Ini dilakukan dengan membuat papan scrabble raksasa.

Prosedur papan scrabble sebagai berikut, 1) buatlah pajangan besar dengan judul mata pelajaran yang diajarkan. Gabungkan kata-kata di dalam judul jika ada lebih dari satu kata. Sebagai contoh, “Sejarah Kuno”, menjadi sejarahkuno, 2) berikan spidol kepada siswa. Jelaskan, bila perlu, cara membuat kata-kata dengan system scrabble, dengan menggunakan judul yang dipajang sebagai pangkal katanya. Pertimbangkan cara-cara pem-bentukan kata berikut ini: secara mendatar atau menurun, dimulai dengan, diakhiri dengan, dan disisipi dengan huruf apa saja yang sudah tersedia. Namun demikian, ingatkan siswa bahwa mereka tidak boleh menggabungkan dua kata-harus ada spasi antara keduanya. Gunakan nama atau ejaan yang benar, 3) tetapkan batas waktunya dan perintahkan siswa untuk membuat kata-kata kunci sebanyak yang mereka bias yang berkaitan dengan mata pelajaran atau pengamalan belajar yang telah mereka jalani, 4) sarankan supaya mereka membuat pembagian kerja agar sebagian siswa melakukan pencatatan dan sebagian lain mencari kata-kata baru, 5) ucapkan kata “Mulai!” dan perintahkan siswa untuk menghitung kata-kata dan berikan tepuk tangan meriah sebagai penghargaan atas catatan visual yang menarik yang berisi pengalaman mereka.

Hipotesis Tindakan

Penggunaan metode diskusi ko-operatif dengan media kartu kata cutawy board (karkatifan cb) dapat meningkatkan keaktifan prestasi belajar materi lembaga lembaga Negara Republik Indonesia pada peserta didik kelas VIIID SMP N 2 Lasem semester 1 tahun 2014/2015.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini berlangsung selama 6 bulan yaitu bulan September 2014 sampai bulan Februari 2015. Sumber data adalah peserta didik kelas VIIID SMP N 2 Lasem yang berjumlah 24 orang terdiri dari 16 laki-laki dan 8 perempuan.

Dalam penelitian tindakan kelas terdapat beberapa tahapan meliputi (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) peng-amatan, (4) refleksi. Keempat tahapan tersebut dilaksanakan dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Proses tindakan siklus sebagai berikut: (1) perencanaan. (2) tindakan, (3) observasi, (4) refleksi.

Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini terdiri varia-bel keaktifan diskusi kooperatif, variabel hasil prestasi peserta didik dalam materi lembaga Negara Republik Indonesia, dan variabel media pembelajaran kartu kata cutaway board (karkat cb).

Teknik Pengambilan Data

Terdiri dari data tes dan nontes (observasi, wawancara, telaah jurnal, dokumentasi foto).

Teknik Analisa Data

Terdiri dari teknik kuantitatif dan teknik kualitatif. Data kuantitatif yang dianalisis pada teknik yang diperoleh dari hasil tes materi lembaga Negara Republik Indonesia, hasil prestasi belajar peserta didik dibandingkan antara siklus I dan siklus II, sedang data kualitatif dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang peri-laku peserta didik dalam materi lembaga negara Republik Indonesia dengan metode diskusi kooperatif melalui media pembela-jaran karkat cb.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBA-HASANNYA

Diskripsi Kondisi awal

Berdasarkan KKM hanya ada 16 peserta didik atau 67% yang tuntas dan 8 peserta didik atau 33% belum tuntas. Rerata secara klasikal yang diperoleh peserta didik 63 berarti masih dibawah KKM 74, peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran PKn pasif dan kurang percaya diri dalam menjawab pertanyaan juga menjadi penyebab tidak aktifnya peserta didik dalam pembelajaran PPKn. Hal ini terlihat pada tabel I hasil tes prasiklus.

Tabel 1. Hasil Tes pada Prasiklus

No

Kategori

Rentang

Nilai

Rata-rata

KKM

T

B

1.

2.

3.

4.

5.

Sangat

Baik

Baik

Cukup

Kurang

Sangat Kurang

88-100

77-87

66-76

51-65

0-50

1508 x100 24×100

=62.83=63

(kurang)

16

8

Jumlah

67%

33%

Dikskripsi Siklus I

Siklus I merupakan tindakan awal pembelajaran PPKn dengan metode diskusi kooperatif dengan kartu kata cutaway board (karkat cb). Hasil pembelajaran pada siklus I terdiri dari hasil tes dan nontes selama proses pembelajaran berlangsung. Kedua hasil data tersebut diuraikan secara rinci pada bagian berikut.

Tabel 2. Hasil Tes Pada Siklus I

No

Kategori

Rentang

Nilai

Rata-rata

KKM

T

B

1.

2.

3.

4.

5.

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang

Sangat Kurang

88-100

77-87

66-76

51-65

0-50

1801 x100

24 x 100

= 75.04

(cukup)

19

5

Jumlah

79.2%

20.8%

Pada data tabel 2 menunjukkan bahwa hasil tes pemahaman materi lembaga Negara Republik Indonesia dengan diskusi kooperatif dengan kartu kata cutaway board (karkat cb) mencapai jumlah nilai 1801, dengan nilai rata-rata 75,04 dalam kategori cukup. Dari 24 peserta didik , ada 2 peserta didik atau 8,4% yang berhasil memperoleh nilai kategori sangat baik dengan rentang nilai 88-100. Selanjutnya 8 peserta didik atau 33,3% memperoleh nilai baik dengan rentang nilai 77-87 .Dan 11 peserta didik atau 45,8% dalam kategori cukup dengan rentang nilai 66-76. Untuk 3 peserta didik atau 12,5% memperoleh kategori kurang dengan rentang n ilai 51-65. Terakhir untuk kategori sangat kurang tidaka ada. Berdasarkan KKM, yang telah ditetapkan ada ada 19 peserta didik atau 79,2% yang tuntas dan 5 peserta didik atau 20,8% yang belum tuntas.

Tabel 3. Hasil Observasi Perilaku Peserta Didik Pada Siklus I

No

Indikator Perilaku Positif

Frekuensi

Persen

Rata-rata Klasikal

1.

Peserta didik memperhatikan dan merespon guru dalam diskusi

18

75%

72 x100=

24×5

72 x100

120

= 60

(kurang)

2.

Peserta didik berpartisipasi dalam kooperatif

14

58.3%

3.

Peserta didik merasa senang dalam membaca dan mencermati kartu kata cutaway board (karkat cb)

18

75%

4.

Peserta didik aktif dalam diskusi kooperatif

11

45.8%

5.

Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dengan baik

11

45.8%

Jumlah

72

Berdasarkan hasil observasi pada tabel 3 menunjukkan sebanyak 18 peserta didik atau 75% peserta didik memperhati-kan dan merespon guru dalam berdiskusi materi lembaga negara republic Indonesia berlangsung. Peserta didik bertanya bila ada penjelasan yang kurang dipahami. Sisanya sebanyak 4 peserta didik masih ribut dan bicara sendiri. Pada kegiatan berkelompok yang berpartisipasi aktif ada 14 atau 58,3% peserta didik sedang sebanyak 10 peserta didk kurang berpartisipasi aktif dalam diskusi. Pada kegiatan membaca dan mencermati kartu kata cutaway board (karkat cb)18 atau 75% ,sebanyak 6 peserta didik acuh terhadap kartu kata cutaway board (karkat cb). Pada kegiatan berdiskusi 11 atau 45,8% peseta didik aktif dalam diskusi, sedang 13 peserta didik pasif dan malas untuk berdiskusi. Pada kegiatan presentasi 11 atau 45,8% peserta didik dengan baik mempresentasikan hasil kerja diskusi kooperatif sedang 13 tidak berhasil mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Dari hasil pengamatan pada tabel 3, perilaku positif yang masih jauh dari harapan adalah diskusi dan presentasi secara individu. Pada saat diskusi kooperatif dan presentasi peserta didik masih kurang keberanian untuk bertanya dan berkomentar. Masih ada peserta didik yang malu dan takut salah saat menjawab pertanyaan .

Secara keseluruhan perilaku positif secara klasikal telah mencapai 60 dalam kategori kurang. Nilai ini belum mencapai target yang diharapkan yaitu 70% sehingga perlu ditingkatkan lagi. Dengan meningkatnya perilkau positif akan diharapkan dapat mengurangi perilaku negative. Dengan berkurangnya perilaku negative peserta didik diharapkan tidak ada lagi hambatan yang berarti dalam pembelajaran sehingga suasana pembelajaran akan lebih kondusif dan tujuan pembelajaran akan tercapai dengan baik.

Diskripsi Siklus II

Tabel 4. Hasil Tes Pada Siklus II

No

Kategori

Rentang

Nilai

Rata-rata

KKM

T

B

1.

2.

3.

4. 5.

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang

Sangat Kurang

88-100

77-87

66-76

51-65

0-50

1890

x100

24 x 100

= 78.75

= 79

(baik)

21

3

Jumlah

87.5%

12.5%

Pada data table 4 menunjukkan bahwa hasil tes pemahaman materi Lembaga Negara Republik Indonesia dengan diskusi kooperatif dengan karkat cb mencapai 1890, dengan nilai rata-rata 79 dalam kategori baik. Dari 24 peserta didik , ada 9 peserta didik atau 37.5% yang berhasil memperoleh nilai dalam kategori sangat baik dengan rentang nilai 88-100. Selanjutnya 12 peserta didik atau 50% memperoleh nilai dalam kategori baik dengan rentang nilai 77-87. Dan terdapat 2 peserta didik atau 8.3% memperoleh nilai dalam kategori cukup dengan rentang nilai 66-76. Selanjutnya hanya ada 1 peserta didik atau 4.2% yang memperoleh nilai dalam kategori kurang dengan rentang nilai 56-65. Sedangkan yang memperoleh nilai dalam kategori kurang dengan rentang nilai 0-50 tidak ada. Ditinjau dari KKM, ada 21 peserta didik atau 87.5% tuntas dan 3 peserta didik atau 12.5% belum tuntas.

Berdasarkan uraian data hasil tes dapat disimpulkan bahwa kemampuan memahami materi dengan diskusi kooperatif dengan karkat cb pada peserta didik kelas VIII D SMP Negeri 2 Lasem mencapai 79 secara klasikal masuk kategori baik. Hal ini berarti sudah melebihi target yang ditentukan dalam KKM mata pelajaran PPKn yaitu 74. Apabila ditinjau dari perolehan skor secara klasikal, kemampuan memahami materi Lembaga Negara Republik Indonesia pada peserta didik kelas VIII D SMP Negeri 2 Lasem meningkat. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam diskusi kooperatif dengan karkat cb.

Tabel 5. Hasil Observasi Perilaku Peserta Didik pada Siklus II

No

Indikator Perilaku Positif

Frekuensi

Persen

Rata-rata Klasikal

1.

Peserta didik memperhatikan dan merespon guru dalam diskusi

22

91.7%

103 x100

24×5

103 x100

120

= 85.8

=86

(Baik)

2.

Peserta didik berpartisipasi dalam kelompok

20

83.3%

3.

Peserta didik merasa senang dalam membaca dan mencermati kartu kata cutaway board (karkat cb)

22

91.7%

4.

Peserta didik aktif dalam diskusi kooperatif

19

75%

5.

Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dengan baik

20

83.3%

Jumlah

103

Berdasarkan hasil observasi pada table 5 sebanyak 22 peserta didik atau 91,7% peserta didik memperhatikan dan merespon guru dalam berdiskusi materi lembaga Negara republic Indonesia berlangsung. Sisanya sebanyak 2 peserta didik masih asik sendiri. Keadaan ini sudah banyak perubahan bila dibandingkan pada siklus I. Pada kegiatan berkelompok, tercatat 20 peserta didik atau 83.3% peserta didik berpartisipasi dalam kelompok. Dalam mencermati karkat cb ada 22 peserta didik atau 91.7% merasa senang. Aktif dalam diskusi 19 peserta didik atau 75%. Yang dapat mempresen-tasikan hasil diskusi dengan baik ada 20 peserta didik atau 83.3%. Secara klasikal rata-rata hasil observasi menunjukkan 86 dalam kategori baik.

Pembahasan

Dari semua data yang dipaparkan di atas, maka dapat diketahui bahwa sebelum pelaksanaan tindakan dengan setelah pelaksanaan tindakan terjadi kenaikan tingkat keaktifan dan kenaikan hasil prestasi peserta didik. Kenaikan hasil prestasi belajar dari rerata maupun banyaknya ketuntasan belajarnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel 6.

Tabel 6. Peningkatan Hasil Prestasi Belajar Dengan Diskusi Kooperatif Melalui media karkat cb

No

Kategori

Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

Bobot Skor

(%)

Bobot Skor

(%)

Bobot Skor

(%)

1

Sangat Baik

180

8.4

732

37.5

2

Baik

575

41.6

636

33.3

986

50

3

Cukup

663

37.5

808

45.8

132

8.3

4

Kurang

120

8.4

177

12.5

60

4.2

5

Sangat Kurang

150

12.5

Jumlah

1508

100

1801

100

1890

100

Rata-rata (%)

63

75

79

Peningkatan

1.2 4.0

Tabel 6 menunjukkan hasil prestasi belajar dengan diskusi kooperatif mulai dari prasiklus hingga siklus II meng-alami peningkatan sebesar 4.0.Pada siklus I peserta didik berhasil mencapai rata-rata klasikal sebesar 75 dalam kategori cukup, kemudian meningkat lagi pada siklus II menjadi 79 dalam kategori baik. Dari data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa penerapan diskusi kooperatif dengan karkat cb telah berhasil meningkatkan keaktifan peserta didik kelas VIII D SMP Negeri 2 Lasem.

Berdasarkan data di atas ketuntas-an peserta didik mengalami peningkatan yang baik dalam tes materi Lembaga Negara Republik Indonesia dengan diskusi kooperatif. Ketuntasan minimal mata pelajaran PPKn adalah 74. Pada pra siklus peserta didik yang tuntas sebanyak 16 peserta didik atau 67% dan 8 peserta didik atau 33% belum tuntas. Selanjutnya pada siklus I mengalami peningkatan ketuntasan peserta didik sebesar 12,2 yaitu 79.2% dengan jumlah peserta didik sebanyak 19 dan 5 peserta didik atau 20.8.% belum tuntas. Kemudian pada siklus II menunjukkan peningkatan yang baik dengan jumlah 21 peserta didik atau 87,5.% yang tuntas. Selebihnya 3 peserta didik atau 12.5% belum tuntas. Hal ini menunjukkan peningkatan ketuntasan sebesar 8,3%.

Berdasarkan data siklus I dan si-klus II dapat disimpulkan bahwa penerap-an metode diskusi kooperatif dengan karkat cb telah berhasil meningkatkan keaktifan dalam pembelajaran bagi peserta didik kelas VIII D SMP Negeri 2 Lasem. Selain itu peningkatan prestasi hasil belajar ini didukung pula meningkatnya perubahan perilaku dan respon peserta didik yang menunjukkan perubahan kearah positif sesuai yang diharapkan guru selama pembelajaran siklus II berlangsung.

Dengan peningkatan keaktifan dis-kusi kooperatif dengan kartu kata cutaway board (karkat cb) bagi peserta didik kelas VIIID SMP Negeri 2 Lasem pada semester 1 tahun pelajaran 2014/2015 ini menjadi penyempurna dari penelitian materi lemba-ga negara Republik Indonesia. Tindakan berupa kartu kata cutaway board (karkat cb) dapat digunakan sebagai media alternative dalam pembelajaran PPKn sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

PENUTUP

Simpulan

Keaktifan peserta didik kelas VIIID SMP Negeri 2 Lasem setelah mengikuti pembelajaran diskusi kooperatif dengan kartu kata cutaway board (karkat cb) mengalami peningkatan. Peningkatan ini terlihat dari hasil siklus I dan siklus II. Berdasarkan data dari tes, skor rata-rata secara klasikal pada siklus I mencapai 75, kemudian meningkat 4,0 pada siklus II menjadi 79 dalam kategori baik. Selain itu, ketuntasan peserta didik secara individu juga mengalami peningkatan sebesar 8,3%. Adapun skor rata-rata secara klasikal ini telah melebihi target yang diharapkan yaitu dari 74 menjadi 79,2 Peningkatan ini ditunjukkan oleh kesungguhan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran metode diskusi kooperatif dengan kartu kata cutaway board (karkat cb). Pening-katan hasil prestasi belajar peserta didik diikuti keaktifan belajar peserta didik. Keaktifan belajar peserta didik kelas VIIID SMP Negeri 2 Lasem setelah mengikuti pembelajaran diskusi kooperatif dengan media kartu kata cutaway board (karkat cb) mengalami perubahan. Perubahan perilaku peserta didik dapat diketahui dari hasil nontes yang terkumpul melalui observasi, dan dokumentasi foto. Dari data observasi peserta didik mengalami perubahan perilaku ke arah yang positif menjadi lebih semangat, aktif dan tertib dalam proses pembelajaran.

Saran

Saran yang dapat kami sampaikan antara lain: (1) pada guru PKn dapat menggunakan strategi pembelajaran/kartu kata cutaway board (karkat cb) dalam pembelajaran materi lembaga Negara Republik Indonesia. Selain itu guru seyog-yanya menggunakan media yang menarik, kreatif, dan variatif yang dipadukan dengan model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Bila ada diskusi, pengelompokkan hendaknya berdasarkan peringkat. Sehingga peserta didik dapat lebih berantusias dan semangat dalam pro-ses pembelajaran. Hal ini akan membantu peserta didik untuk mencapai tujuan yang diharapkan, (2) Pada peserta didik hendaknya selalu memotivasi diri untuk aktif menemukan hal baru secara individu maupun saling kerjasama dalam kelompok. Hal ini akan membantu dalam memahami materi yang terlalu banyak dan rumit, (3) Para peneliti hendaknya dapat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai hal serupa dengan memilih tindakan yang berbeda dan lebih bervariasi untuk mencapai pembelajaran. Sehingga akan diperoleh berbagai alternative baru mengatasi masalah pembelajaran materi PPKn.

DAFTAR PUSTAKA

Asmani, Jamal Makmur. 2012. 7 Tips Aplikasi PAKEM. Yogyakarta: DIVA Press.

Arikunto, Suharsimi, Suharjono, Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning. Jakarta: Gramedia.

Nurhadi. 2005. Model Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Robbani Press.

Siberman, Melvin L. 2014. Active Learning. Bandung: Nuansa Cendekia.

Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 2006. Jakarta: Sekretatariat Jenderal MPR RI.

 

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Semarang: Aneka Ilmu.